Al Hamdu Lilliahi, ayat kedua di Al-Fatihah, berarti “Segala puji bagi Allah”. Kelihatan mayoritas ulama berpandangan bahwa kita perlu memuji Allah karena pujian diperintahkan Allah, pujian paksaan. Artinya, antara ratusan perintah agama ada satu perintah lagi: Pujilah Allah!
Allah Tidak Suka Pujian Paksaan
Kita perlu bertanya: Apakah Allah senang menerima pujian yang datang sebagai akibat perintah? Apakah seorang ayah senang menerima pujian dari anaknya karena itu akibat perintah? Bagaimana jika ayah menyuruh: Pujilah saya! Kemudian, karena taat, anak memuji dia. Apakah pujian itu memuaskan hati sang ayah? Jelas tidak!
Pujian Nabi Daud Spontan Karena Kasih
Kami menyelidiki Mazmur Daud. Kelihatan semua ayat berhubungan dengan pujian pada Allah adalah ayat spontan. Pujian muncul dari hatinya. Maksudnya, hati Pemazmur yang penuh kasih bagi Allah memuji Dia. “Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur” (Kitab Mazmur, 69:31).
Kitab Mazmur, Kitab Pujian
Kiranya Pembaca dapat menyelidiki semua Mazmur dalam Kitab Mazmur. Disanalah kita belajar bahwa pujian yang diterima Allah adalah pujian spontan. Pujian yang berasal dari hati yang penuh dengan kasih bagi Allah.
Seseorang dapat benar-benar memuji Allah jika dia yakin diselamatkan dari dosa. Jika dia yakin akan masuk sorga, pasti dia akan menyanyikan pujian pada Sang Pencipta, bukan karena pujian paksaan melainkan dari hati yang bersykur karena rahmat-Nya. Ayat suci tentang umat Allah di sorga mengiakan kenyataan ini. “Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: “Engkau [Isa Al-Masih] telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa”(Injil, Kitab Wahyu 5:9).
Pujian yang diberikan sebagai ketaatan saja kepada perintah agama tidak diterima Allah!!!
[Staff Isa dan Islam – Pernahkah Saudara bertanya mengapa umat Kristen suka memuji Allah? Bacalah artikel ini: “Mengapa Orang Kristen Suka Menyanyi”.]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Pujian Paksaan, Apakah Allah Menyukainya?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Sungguh Agung Kuasa Tuhan memberikan kejelian yang diperlukan bagi setiap orang percaya, dari situ kita mengenal sesungguhnya Tuhan. Tuhan bukanlah “kuasa” yang gila sembah dan pujian.
Terima kasih atas pencerahan ini, Tuhan selalu memberkati orang yang celik matanya pada kebenaran.
~
Saudara Darius,
Terima kasih untuk komentar yang telah saudara berikan juga apresiasi saudara atas situs kami.
Kami setuju dengan pendapat saudara, Tuhan bukanlah Pribadi yang “gila” kuasa dan sembah serta pujian kita. Tetapi sebagai orang yang telah menerima nikmat dari Allah, adalah wajib kita memuji dan menyembah Dia sebagai ucapan syukur atas nikmat yang diberikan-Nya.
Oleh sebab itu, sebagai orang percaya adalah kewajiban kita menyembah Dia dengan segenap hati kita.
“Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!” (Kitab Mazmur 103:2).
~
SO
*
Allah itu dipuji ataupun tidak Dia tetap Allah dan Dia tidak merasa kerugian sedikitpun. Akan tetapi yang diinginkan dari hamba-hamba-Nya adalah pujian yang tulus dan ikhlas dari dalam hati.
Terima kasih.
~
Sebenarnya Tuhan tidak membutuhkan pujian dari manusia atau semua ciptaan-Nya. Namun bagi kita memuji Tuhan adalah suatu ucapan kekaguman kita atas segala keajaiban Tuhan yang telah menciptakan segala sesuatunya dengan sangat baik.
Pujian yang benar adalah memuji-Nya berdasarkan “kekuatan Allah”. Kita tidak sanggup memuji Tuhan dengan kekuatan kita sendiri. Apalagi kalau kita sedang berada dalam masalah atau kesulitan yang silih berganti.
Oleh sebab itu sebelum kita memuji dan menyembah Tuhan, terlebih dahulu kita meminta kekuatan dan suka-cita dari Tuhan. Adalah keinginan hati Tuhan bahwa justru ditengah-tengah persoalan yang kita hadapi kita mampu memuji-Nya.
Bagi kita, orang Kristen sudah sepantasnya kita juga bersyukur dan memuji Tuhan. Karena Ia sudah rela mengorbankan nyawanya disalib sebagai korban tebusan bagi kita. Tuhan telah menanggung semua hukuman Allah atas dosa-dosa kita, mematahkan kuasa maut dan memberi kita hidup yang kekal.
~
SL