Pernahkah Anda membenci seseorang? Mempunyai rasa benci, mungkin terhadap teman, tetangga atau orang adalah hal yang umum terjadi. Bermacam-macam alasan yang dilontarkan ketika seseorang mengungkapkan kebenciannya. Sungguh aneh, jika seseorang membenci sesamanya tanpa alasan, bukan?
Islam Membenci Yahudi?
Terjemahan ayat Al-Quran Qs 1:7 berbunyi, “. . . , bukan (jalan) mereka yang dimurkai (orang Yahudi) . . . . .” Penambahan kata “orang Yahudi” dalam kurung sering ditemui dalam Al-Quran. Anehnya, kata ini muncul ketika Al-Quran menjelaskan tentang sesuatu yang negatif.
Apakah Islam begitu membenci Yahudi, sehingga penterjemah Al-Quran dengan mudahnya menambahkan kata “orang Yahudi” dalam ayat-ayat Al-Quran?
Tafsir M.Q. Shibab, Pakar Islam Indonesia, untuk Qs 1:7
Bapak M.Q. Shihab menuliskan, “Tentang siapakah al-maghdhub ‘alaihim, ayat ini tidak menjelaskan.” Lagi, “Dalam ayat ke tujuh surah Al-Fatihah ini, tidak dijelaskan siapa yang dimurkai Tuhan itu” (Tafsir al-Mishbah, hal. 87, 88).
Jika demikian, bagaimana penterjemah Al-Quran dapat menulis dalam terjemahan bahwa yang dimurkai ialah orang Yahudi?! Kita tidak boleh memaksa mengatakan ayat-ayat yang tidak dikatakan dalam ayat. Penterjemah hanya bertugas menerjemahkan, bukan menambah kata!
Selain itu, menambahkan kata “orang Yahudi” dalam konteks ayat ini, hanya menghasut umat membenci sesamanya.
Allah Mengasihi Semua Bangsa
Allah tidak pernah membenci satu bangsa atau melebihkan satu bangsa di antara bangsa-bangsa lain. Demikian juga dengan bangsa Yahudi dan Arab. Allah memandang mereka sama. Sebagaimana Allah juga sama dalam melihat bangsa Indonesia.
Isa Al-Masih menekankan hukum kedua pada murid-murid-Nya, “Kasihlah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 22:39). Hukum ini perlu ditaati setiap insan di dunia. Jelas tidak ada manfaat ketika Anda menyimpan kebencian. Mintalah Kalimat Allah [Isa Al-Masih] membersihkan hati Anda dari rasa benci yang tertanam, karena Dia penuh kasih.
Inilah undangan Isa Al-Masih bagi Anda, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:9).
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Menurut saudara, apakah alasan penterjemah Al-Quran menambah kata “orang Yahudi” pada ayat-ayat tertentu di Al-Quran?
2. Menurut saudara, siapakah sebenarnya yang membenci Yahudi, Islam atau Allah?
3. Sebagai seorang Muslim yang mengimani Al-Quran wahyu Allah, setujukah saudara bila penterjemah Al-Quran menambah kata pada ayat yang diterjemahkannya? Sebutkan alasan saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, baik dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi “tanda *****” pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Islam tidak pernah membenci orang Yahudi atau Kristen. Tetapi mereka orang Yahudi dan Kristen yang sangat membenci Islam. Sebagai orang Islam kami harus membela diri.
~
Saudara Kikie,
Masalahnya adalah, ayat-ayat Al-Quran dengan jelas mengajarkan agar orang Islam membenci orang Yahudi. Inilah yang kami pertanyakan.
Mengapa Allah Al-Quran sepertinya begitu membenci orang Yahudi, sampai-sampai dia memerintahkan umatnya untuk membenci orang Yahudi. Sementara di sisi lain, dia mengklaim dirinya sebagai Allah yang maha pengasihi.
Allah macam apakah yang menyebut dirinya maha pengasihi, sementara di sisi lain dia mengajarkan umatnya untuk membenci sesama?
Bandingkanlah dengan ajaran Isa Al-Masih berikut: “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).
~
Saodah
~
Negara kita adalah negara Pancasila yang menganut lima agama. Artikel seperti itu tidak usah diposting. Dan kalian tidak usah ikut mengomentarinya. Jangan mencari kebenaran masing-masing. Jalani saja kepercayaan kalian. Kebenaran hanya milik yang Maha Kuasa yang kalian anut.
~
Kami setuju dengan Sdr. Rama, bahwa Indonesia mengakui lima agama. Diantaranya adalah Islam dan Kristen. Sayangnya, fakta yang ada menjelaskan kepada kita, seakan-akan Indonesia hanya milik umat Muslim saja. Lihatlah bagaimana umat Muslim memperlakukan umat Kristen di negara kita tercinta ini. Memang tidak seluruhnya, tapi pada umumnya demikian, bukan?
Di luar Indonesia, kita juga dapat melihat bagaimana anarkisnya umat Islam memperlakukan umat Kristen. Nah, dari kejadian-kejadian tersebut, kami mencoba mempertanyakan. Mengapa umat Islam begitu membenci orang Kristen (termasuk juga orang Yahudi). Apakah hal tersebut ada hubungannya dengan ajaran Muhammad yang terdapat dalam Al-Quran?
~
Saodah
~
Pertanyaanya, mengapa orang Romawi membenci Kristen sampai segerombalan tentara Romawi telah berhasil membunuh Tuhan mereka?
~
Orang Romawi tidak pernah membenci Kristen. Jika sdr membaca dalam Kitab Suci, satu-satunya alasan tentara Romawi menyalibkan Isa, karena Isa Al-Masih sering menyatakan ke-Ilahian-Nya dan menyamakan diri-Nya dengan Allah.
Perhatikanlah ayat berikut ini, “Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:33).
Ayat ini merupakan salah satu fakta dalam Kitab Suci Injil, bahwa Isa Al-Masih bukan sekedar nabi biasa, seperti yang diyakini umat Muslim selama ini.
~
Soadah
~
Staf IDI,
Saya boleh bertanya, apakah sama kitab suci dengan terjemahan kitab suci?
~
Sdr. Pencari Ilmu,
Perhatikanlah ilustrasi berikut ini: Setiap tanggal 17 Agustus, untuk memperingati kemerdekaan RI, maka seluruh sekolah-sekolah di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, selalu melaksanakan upacara bendera. Pada kesempatan tersebut, Teks Proklamasi RI selalu dibacakan. Tujuannya, agar peserta upacara tahu bagaimana para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Papua, adalah salah satu daerah Indonesia, yang dapat dibilang masih tertinggal. Bahkan banyak anak-anak sekolah di sana yang lebih mengerti bahasa Papua (bahasa daerah), daripada bahasa bangsanya, Indonesia.
Nah, jika pemimpin upacara menterjemahkan Teks Proklamasi RI ke bahasa Papua, dengan tujuan agar anak-anak didiknya mengerti makna dan esensi dari Teks Proklamasi RI tersebut. Apakah Teks Proklamasi RI yang ditulis dalam bahasa Papua itu tidak dapat disebut sebagai Teks Proklamasi RI? Bukankah semua isinya sama, hanya bahasanya saja yang berbeda!
Sdr. Pencari Ilmu, saya dapat memahami mengapa sdr mengajukan pertanyaan seperti di atas. Karena umat Muslim umumnya sangat “mendewakan” bahasa Arab. Sehingga, mereka menolak Al-Quran terjemahan sebagai Al-Quran. Menurut sdr, apakah itu masuk akal?
Sebuah kitab suci dikatakan kitab suci bukan dilihat dari, dengan bahasa apa kitab tersebut ditulis. Melainkan melalui isinya. Karena yang terpenting bagi umat Allah bukan bahasanya, tapi isi dari firman tersebut yang merupakan perkataan Allah.
~
Saodah
~
Staff Isa dan Al-fatihah,
Perkataanmu tidak bisa dibenarkan karena acuannya njil. Karena Injil sendiri sudah mengalami perubahan dengan campur tangan manusia. Dengan begitu maka hilanglah nilai kebenaran pada Injil. Sekarang bukan Injil kitab dari Tuhan, tapi kitab buatan manusia.
~
Sdr David,
Memang umumnya umat Muslim meyakini Injil sudah dirubah. Walau kami sendiri bingung mengapa umat Muslim mempunyai keyakinan seperti itu. Sebab, tidak ada fakta-fakta yang membuktikan bahwa Injil memang sudah mengalami perubahan.
Sebaliknya, justru bukti-bukti ilmiah (peninggalan sejarah) mengakui bahwa Injil tidak pernah berubah. Selain itu, ada banyak ayat dalam Al-Quran yang menyatakan bahwa semua Kitab Suci tidak mungkin dirubah. Misalnya: Qs 6:34, 10:64, 6:115, 18:27.
Bahkan dengan jelas dikatakan dalam Taurat, Kitab Ulangan 4:2 “Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu . . . .”
Tuhan Maha Besar dan Maha Kuasa. Dia mampu menjaga keutuhan Kitab Suci-Nya dari campur tangan manusia. Ini menyangkut harga diri-Nya sendiri. Karena itu, barangsiapa mengklaim bahwa Injil sudah dirubah, sebenarnya dia sudah menghujat Tuhan. Karena secara tidak langsung mengatakan Tuhan pembohong. Tidak mampu menjaga keutuhan Kitab Suci-Nya sendiri.
Lebih jelasnya, silakan membaca artikel pada link ini: http://tinyurl.com/lbr3qew.
~
Saodah
~
Semoga tulisan-tulisan dalam web ini, menjadi berkat buat bangsa Indonesia agar tidak menanamkan kebencian pada siapapun. Kita harus saling mengasihi satu sama lain. Itu adalah jelas perintah Tuhan, lebih dari itu setanlah yang menambah-nambahi, karena iblis senang jika manusia saling membenci dan membunuh.
~
Sdr. Andreas,
Terimakasih untuk apresiasi yang sdr berikan. Juga terimakasih atas nasehat sdr agar setiap umat saling mengasihi.
Sebagaimana Isa mengajarkan, “Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini” (Injil, Surat Markus 12:31).
~
Saodah
~
Kenapa menyampaikan tafsir Al-Quran tidak secara lengkap, jadi menimbulkan penafsiran yang salah menurut saya.
Misal Qs 2:191 yang anda potong tafsirnya. Menurut saya seharusnya membaca tafsirnya mulai dari Qs 2:190-194. Dimana intinya kita berhak membela diri ketika diserang musuh. Hingga mereka berhenti memerangi kita, maka tidak ada lagi permusuhan.
~
Saudara Riddle,
Sudah sering kami jelaskan mengapa kami tidak mengutip keseluruhan ayat. Tujuannya, karena kami ingin menekankan kalimat tersebut. Dan lagi, walaupun kami hanya mengutip sebagian, kami tidak pernah mengubah makna/arti dari ayat tersebut.
Sdr. Riddle, apakah Yahudi memerangi saudara? Apakah Yahudi musuh saudara? Sehingga membenci Yahudi. Lagi, apakah permusuhan dapat berhenti bila masih ada kebencian. Bukankah Allah maha pengasih dan penyayang bagaimana dapat mengajarkan kebencian? Silakan direnungkan!
~
Daniar
~
Jangankan orang Yahudi bahkan orang Kristen pun dibenci sama mereka tidak tahu kenapa?
~
Saudara Benny,
Terima kasih atas komentar sdr. Itulah yang kami pertanyakan. Mengapa Allah Al-Quran sepertinya begitu membenci orang Yahudi, sampai-sampai dia memerintahkan umatnya untuk membenci orang Yahudi. Sementara di sisi lain, dia mengklaim dirinya sebagai Allah yang maha pengasih.
Berbeda dengan Allah dalam Alkitab, Allah Alkitab sangat mengasihi orang berdosa. Dia juga menghendaki semua orang berdosa agar diselamatkan.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Daniar
*****
To admin
1. Sudah tersurat secara jelas dalam Al-Quran yaitu: “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (Qs 5:82).
2. Islam dan Allah tidak membenci Yahudi. Justru sebaliknya Yahudi yang membenci Islam dengan segala tipudayanya untuk menghancurkan Islam dan aqidah kepada Allah. Dalam ajaran Islam tidak ada ajaran untuk membenci sesama umat manusia
3. Terjemahan yang mana yang anda maksud. Rasanya dalam terjemahan Qs 1:7 tidak ada penambahan (orang Yahudi). Coba cari sumbernya jangan asal menerjemahkan Al-Quran secara sembarangan.
*****
Saudara Guns,
Terima kasih atas jawaban-jawaban sdr.
1. Apakah dalam Qs 1:7 menjelaskan bahwa orang Yahudi yang dimurkai?
2. Coba sdr renungkan, menambahkan kata “orang Yahudi” dalam konteks ayat Qs 1:7, bukankah hanya menghasut umat membenci sesamanya?
3. Apakah dalam bahasa Arabnya ada kata (orang Yahudi) dalam Qs 1:7?
Silakan Sdr. Guns meneliti kembali.
~
Daniar
~
Jawaban:
1. Jawabannya tidak…coba baca Quran dalam bahasa Arab jangan yang terjemahan, apakah ada kata Yahudi dalam ayat Qs. 1:7. Namun Allah telah menegaskan dalam Qs. 5:82, untuk waspada terhadap Yahudi.
2. Jawabannya adalah Qs. 5:82. Itulah prinsip. Coba pelajari Talmud nya orang Yahudi. Mereka tidak hanya membenci Islam tetapi juga Kristen.
3. Tidak sudah saya jelaskan di no. 1
~
Saudara Guns,
Terima kasih atas jawaban sdr.
Bila tidak ada kata Yahudi. Bagaimana penterjemah Al-Quran dapat menulis dalam terjemahan bahwa yang dimurkai ialah orang Yahudi? Bila mengacu pada Qs 5:82 mengapa tidak ditulis orang musyrik?Apakah Islam begitu membenci orang Yahudi? Selain itu, menambahkan kata “orang Yahudi” dalam konteks ayat ini, hanya menghasut umat membenci sesamanya, bukan?
~
Daniar
~
Kenapa Islam membenci Yahudi? Karena diajarkan begitu. Wajar kalau umat pasti takut dan patuh pada ajaran agamanya. Belum seberapa dibanding kelakuan Paul (Saul). Sebagai Kristen tak perlu mempertanyakan ini, karena semua sudah dinubuat di Alkitab. Isi hati & pikiran manusia secara kolektif & continue sudah dibaca Allah sejak awal penciptaan. Akan berkembang perilaku seperti ini. Dan Alkitab memberi perlengkapan untuk menjalaninya.
Tugas Kristen adalah mengabarkan Injil (“kunci selamat”). Agar sampai ke dalam pengetahuan seluruh manusia. Selanjutnya urusan Tuhan memilih siapa yang dia pilih. Karena Tuhan lihat hati yang terbuka & hati yang bebal.
~
Saudara Andynov,
Terima kasih atas komentar saudara. Saudara benar, tugas seseorang yang mengetahui kebenaran adalah menyampaikannya. Namun pilihan ada di tangan masing-masing pribadi, menerima atau menolak.
Isa Al-Masih menekankan hukum kedua pada murid-murid-Nya, “Kasihlah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 22:39). Hukum ini perlu ditaati setiap insan di dunia. Jelas tidak ada manfaat ketika kita menyimpan kebencian, bukan?
~
Daniar
~
Allah lah yang membenci Yahudi, karena mereka(Yahudi) terlalu sombong mengatakan tangan Allah sedang terbelenggu dan Yahudi hanya bisa membuat kerusakan di dunia. Pertanyaannya: kenapa umat Islam masih membiarkan Yahudi tumbuh kembali ?
~
Saudara Jiwonk,
Terima kasih telah bergabung dan memberikan komentar. Dari mana saudara tahu bahwa Allah membenci Yahudi? Silakan sebutkan sumbernya!
Isa Al-Masih menekankan hukum kedua pada murid-murid-Nya, “Kasihlah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 22:39). Hukum ini perlu ditaati setiap insan di dunia. Masakkah Allah menanamkan kebencian kepada umat-Nya sehingga membenci dan lebih ironis lagi tidak membiarkan tumbuh? Jika demikian dapatkah Allah disebut Maha pengasih?
Kiranya dapat saudara renungkan kembali, terimakasih.
~
Daniar
~
Selalu disebutkan Allah dalam Quran dan Allah dalam Injil, dan kedua sebutan memiliki sifat yang berbeda. Apakah masing-masing adalah pribadi yang berbeda. Allah atau tuhan manakah yang patut dituruti perintahnya.
~
Saudara Ahmed,
Maaf kami belum mengerti maksud dari komentar saudara di atas. Dapatkah saudara menjelaskan kembali. Bagaimana menurut saudara, siapakah sebenarnya yang membenci Yahudi, mengapa?
~
Daniar
~
Tuhan Islam itu satu, yaitu Allah SWT. Isa Al-Masih, Tuhannya satu, sembalah Allah. Entah dari konsep mana dan atas dasar siapa untuk menyembah utusan. Jelas di Injil bahwa Isa AS atau yang disebut Yesus adalah utusannya Allah SWT. Karena dari faktor itu turunlah Kitab Al-Quran dijelaskan kembali sejarah Alkitab. Ditegaskan kembali hal-hal yang telah menyimpang mulai dari penciptaan Adam sampai nabi dan rasul akhir jaman. Tidak ada satupun dalam Injil menyebutkan Yesus adalah Tuhan. Padahal Allah telah mempertegas dan menurunkan beberapa Kitab melalui rasulnya, mulai dari Jabur, Taurat, Injil, dan Al-Quran. Semuanya untuk menyembah Allah SWT.
~
Saudara Panji,
Kamipun menyembah Tuhan dan percaya Tuhan itu satu. Agar saudara memiliki pemahaman yang benar Tuhan yang kami sembah, silakan baca dan selidiki di link ini https://bit.ly/2WgNTA8 atau mengemail kami di
Apakah saudara sudah mengenal Allah yang saudara sembah? Menurut saudara, mengapa Allah saudara sepertinya begitu membenci orang Yahudi, sampai-sampai dia memerintahkan umatnya untuk membenci orang Yahudi. Sementara di sisi lain, dia mengklaim dirinya sebagai Allah yang maha pengasihi? Silakan berikan tanggapan saudara, terimakasih!
~
Daniar