Masyarakat Indonesia mengenal peribahasa, “malu bertanya sesat di jalan.” Peribahasa ini menjelaskan bahwa setiap orang membutuhkan petunjuk arah agar tidak tersesat.
Petunjuk arah sangat diperlukan, terutama bila kita bepergian ke sebuah tempat yang asing atau baru. Agar kita tidak tersesat, mengumpulkan informasi sebanyak mungkin itu wajib, sebelum melakukan perjalanan.
Apakah Anda pernah merasa sesat dalam imannya? Atau mungkin percaya hanya Nasrani sesat?
Kita perlu menyadari bilamana kita sesat, agar tidak mengalami nasib di neraka. Bagaimana agar kita tidak sesat dan sampai ke surga? Kirimkan jawab Anda di sini!
Siapakah Orang Sesat dalam Al-Fatihah?
Bicara tentang kata “sesat” kami tertarik frase “walad dallin/mereka yang sesat” pada ayat ketujuh Al-Fatihah. Siapakah “mereka yang sesat” itu?
Menurut M.Q. Shihab mereka adalah orang Nasrani. Katanya, “Anda dapat memahami kata ad-dhalin dengan ayat ini, adalah orang-orang Nasrani . . .” (Tafsir Al-Mishbah, hal. 91).
Penafisir Tidak Diberi Hak Menambah Pada Wahyu Allah
Sebagaimana tafsiran M.Q. Shihab itu, maka umat Muslim pun percaya bahwa orang Nasrani sesat. Namun yang membingungkan, mengapa tafsiran tersebut tidak merujuk pada orang Budha, Hindu, Atheis dll? Mengapa penafsir secara otomatis menunjuk pada orang Nasrani?
Pembaca situs ini sering menegur kami, “Jangan memberi arti pada satu ayat yang tidak sesuai dengan apa yang dikatakan dalam ayat.” Tetapi, bagaimana dengan tafsiran M.Q. Shihab di atas? Bukankah kalimat “mereka yang sesat” adalah netral?
Tetapi, mengapa penafsir begitu mudahnya mengartikan frase itu pada orang Nasrani? Sementara Al-Fatihah sendiri tidak mengatakan orang Nasrani sesat!
Mungkinkah Pengikut Nabi Terkemuka Sesat?
Al-Quran memberi pandangan lain tentang orang Nasrani. “. . . menjadikan orang-orang [orang Nasrani] yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55). Demikianlah Al-Quran memberi jaminan bahwa orang Nasrani akan diletakkan Allah di atas orang kafir. Itu artinya orang Nasrani tidak sesat, bukan?
Dan lagi, mungkinkah pengikut seorang nabi yang “terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45) “sesat”? Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang datang dari surga. Dia berasal dari surga dan saat ini Ia berada di surga. Dialah “Jalan, Kebenaran dan Hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Jika Isa Al-Masih adalah Jalan, Kebenaran, Hidup tidak mungkin orang yang mengikut-Nya sesat. Sebab Dia adalah satu-satunya Jalan menuju surga. Seseorang yang tidak mengikuti-Nya pasti tersesat, tidak sampai kepada Allah dan tidak mendapat hidup kekal.
Apa pendapat Anda akan fakta di atas perihal orang Nasrani? Jelaskan di sini.
Agar Kita Tidak Sesat
Jadi, pengikut Isa Al-Masih beroleh jaminan pengampunan dosa dan hidup kekal dari Dia. Jika merasa sesat, Anda pun pasti beroleh jaminan itu dan ketenangan hati jika beriman kepada-Nya sekarang!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Dalam artikel di atas, mengapa tafsiran Al- Fatihah soal orang Nasrani sesat tidak didukung ayat Al-Quran lainnya?
- Menurut Saudara bagaimanakah cara agar manusia tidak sesat?
- Mengapa Isa Al-Masih berkuasa menjamin para pengikut-Nya tidak sesat, melainkan pasti selamat di surga?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini tiga link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Makna Al-Fatihah Ayat 7 Dan Cara Agar Kita Tidak Sesat
- Muhammad Menunjukkan Jalan, Isa Al-Masih Adalah Jalan ke Surga
- Mengapa Al-Fatihah Menyebut Pengikut Isa Al-Masih Sesat?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Mengapa Al-Fatihah Menyebut Pengikut Isa ‘Nasrani Sesat’?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718
~
Salam,
To Sdr. Isa Alaihi Salam,
Jika memang Anda Muslim sebaiknya berkomentar yang lebih sopan. Iblis juga menorehkan kebencian pada umat Isalm sehingga menjadikannya sesat. Umat Muslim juga harus belajar pada umat Isa tentang ajaran kasih sayang, umat Kristen juga harus belajar kebenaran Al-Quran.
Jika Kristen dan Islam bisa saling mendukung maka akan tercipta ajaran yang sempurna.
~
Sdr. Universe,
Terimaskasih untuk nasehat yang sdr berikan kepada Sdr. Isa Alaihi Salam. Karena komentarnya sudah melanggar norma dan etika sopan santun, jadi komentar tersebut sudah kami hapus.
Kiranya sdr terus mengedepankan sikap santun dalam memberi komentar. Tidak menghujat atau menyalahkan secara sepihak iman yang lain tanpa ada pembuktian.
~
Saodah
~
Staf IDA Saodah,
Setau saya Anda selalu menggunakan logika, baik itu urusan dunia maupun urusan akhirat. Tapi jawaban anda tentang pertanyaan saya prihal dunia (cara memahami kitab Injil), Anda menjawab tidak dengan logika, apakah hanya pada ajaran Islam saja anda menggunakan logika?
Ok, anggap Anda benar. Bila saya berdoa dengan iman saya, apakah itu berlaku untuk Alkitab? Mohon penjelasannya.
~
Sdr. Pengikut Yesus,
Jawaban yang kami berikan adalah sesuai dengan pertanyaan dari saudara. Jika sdr tidak berkenan dengan jawaban kami, tentu itu adalah hak saudara. Kami tidak akan memaksa sdr harus menerimanya.
Sebagaimana nama alias yang sdr pakai, yaitu ‘Pengikut Yesus.’ Tentu, untuk mengerti firman-Nya, maka sdr pun harus berdoa dengan iman kepada Yesus. Bukankah sdr mengakui sebagai pengikut Yesus?
~
Saodah
~
Staf IDA Saodah,
Bukankah arti dari nama Yesus itu Penyelamat, dan saya setuju sekali kalau Yesus disebut sebagai penyelamat, karena saya percaya semua nabi adalah penyelamat bagi umatnya.
Mengenai judul di atas. Mengapa Anda pusing dengan kata sesat yang ada dalam surah Al-Fatihah, toh Anda tidak pecaya dengan Al-Quran. Lebih tragis lagi umat Islam yang nabinya dicaci maki oleh umat Kristen. Kemudian hadist-hadistnya dipelintir dan ditambahin dengan kata-kata porno. Apakah ini ajaran Paulus.
Setau saya umat Islam tidak pernah memelintir Alkitab Anda apalagi menambahinya dengankata-kata porno.
Jadi saya setuju dengan opini:
*Non Muslim masuk Muslim karena akal dan pikirannya
*Non Kristen masuk Kristen karena Indomie dan mimpi. Lantas bedanya sama dajjal apa?
~
Sdr. Pengikut Yesus,
Sdr mengatakan semua nabi adalah penyelamat. Sayangnya, hanya Yesus sendiri yang dengan tegas mengatakan bahwa Dia adalah Juruselamat. Pernahkah nabi sdr mengatakan bahwa dia adalah juruselamat?
Yang ada justru nabi sdr berkata, “Demi Allah, walaupun saya Rasul Allah, saya tidak tahu apa yang Allah akan berbuat dengan saya” (Hadits, 5:266). Lantas, bagaimana mungkin orang yang tidak tahu nasibnya sendiri, dapat menjadi juruselamat bagi orang lain?
Sdr. Pengikut Yesus, mari kita fokus pada topik komentar. Sdr tidak perlu memberi opini lain dengan mencaci-maki orang Kristen dan orang-orang yang meninggal Islam dan menjadi Kristen.
~
Saodah
~
Agama yang sesat adalah agama yang umatnya selalu membela, menegakan, membenarkan, memuliakan, menyanjung, menjaga, melindungi, dengan berbagai macam cara, alasan hingga sampai pada berperang sekalipun.
Agama yang sesat sangat bisa dilihat dari kelakuan umatnya yang selalu bertentangan dengan saudaranya sendiri dan orang lain. Mereka menuduh pengikut Isa sesat karena mereka ingin tampil sebagai yang paling benar.
~
Firman Allah berkata, “Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur” (Injil, Rasul Lukas 6:44).
Demikian, ajaran dari sebuah agama tertentu akn tercermin dari sikap pada penganutnya!
~
Saodah
~
Salam,
Kafir adalah orang yagn tidak percaya kepada Tuhan YME dan nabi-nabi-Nya. Sesat adalah orang yang tersesat dalam ajaran dan pemahaman konsep keTuhanan.
Mengapa Islam menyebut Nasrani sesat? Jawabannya adalah karena agama Yahudiah, Kekristenan dan Islam berasal dari sejarah yang sama. Kristen banyak merubah dogma ajaran Yahudiah, Islam mengembalikan beberapa ajaran Yahudiah dan meluruskan dogma dan ajaran Kristen.
Bagaimana dengan agama yang lainnya? Ya itu urusan mereka masing-masing. Karena sejarahnya berbeda, tata cara ibadahnya berbeda, kejadian penciptaan alam dan manusia pertama pun berbeda dsb.
God is one, one for all. Tuhan memberkati.
~
Sdr. Universe,
Terimakasih untuk penjelasan sdr di atas. Kalau boleh tahu, selain sunat, ajaran Yahudiah manakah yang sudah diluruskan oleh Islam, yang menyimpang dari ajaran Kristen?
Juga, apa pendapat sdr tentang isi kitab sdr berikut ini: “menjadikan orang-orang [orang Nasrani] yang mengikuti kamu [Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).
~
Saodah
~
Salam,
1. Selain sunat,
– Membersihkan diri dengan air sebelum ibadah (wudhu)
– Tidak makan babi
– Melakukan kurban
– Bersujud saat ibadah
– Adanya Bait Allah/kiblat untuk menyelaraskan peribadatan (konsep ini suatu ilustrasi bahwa konsep keTuhanan adalah terpusat, ibarat Matahari yang dikelilingi planet-planet dan lainnya)
– Menyembah Tuhan YME / Allah yang esa tanpa menyekutukan-Nya dalam suatu apapun.
2. Bagi Tuhan orang kafir lebih buruk daripada orang yang tersesat. Jika tersesat masih bisa mendapatkan jalan yg benar.
~
Sdr. Universe,
Dari semua penjelasan sdr di atas, mengapa hanya hal-hal yang bersifat lahiriah atau jasmani saja? Mengapa Islam tidak menitik-beratkan kepada hal-hal rohani?
Sdr. Universe, memperhatikan hal-hal jasmani saat mau beribadah memang tidak salah. Kami setuju jika seseorang perlu membersihkan tubuh jasmaninya sebelum datang menghadap Sang Khalik.
Tapi, apakah ketika saya datang menghadap Tuhan dalam kondisi tubuh kotor, maka Tuhan tidak berkenan pada ibadah saya? Jawabannya tidak! Karena yang Allah lihat bukan kondisi tubuh saudara. Tetapi Dia melihat jauh ke dalam hati saudara.
Ibarat sebuah makam yang dari luar tampak indah dan rapi karena selalu dibersihkan dan dirawat. Tapi tahukah sdr apa yang terdapat di dalam makan itu? Begitulah hati seseorang yang penuh dosa. Dari luar dia tampak cantik/tampan, berpakaian rapi dan berdandan sehingga enak dipandang mata. Sayangnya, hatinya penuh dengan dosa-dosa: kebencian, iri hati, dengki, dll.
Menurut sdr, berkenankah Allah menerima ibadah orang seperti itu?
~
Saodah
~
Mengikut Isa tentu tidak sesat. Masalahnya, yang mengaku mengikut Isa berdasarkan Injil yang ditulis Saul dari Tarsus. Siapa Saul? Atas dasar apa dia menjadi corong dan penafsir ajaran Sang Rabbi, Isa dasarnya atas klaim yang dia buat sendiri.
Motifnya apa? Seperti kata Thomas Jefferson, Saul lah perusak dan penyesat Injil. Senada dengan pendapat Rev.VA Holmes Gore, Soren Kierkegaard, Ernest Renan, Will Durant, Helmut Koester, Carl Jung, George Bernard Shaw, Albert Schweitzer sampai Mahatma Gandhi. Mereka teolog, negarawan, pemenang nobel, sastrawan top dst. Karena tugas Saul menyusup kedalam kelompok Isa lalu menghancurkannya. Lihat soal Saul menghasut massa untuk membunuh James saudara kandung Isa AS dalam naskah Essenes ‘The Clementine Homilies and Recognitions’.
~
Sdr. Hans,
Kami tidak habis pikir dengan cara pandang Muslim terhadap Paulus/Saul. Mengapa umat Muslim begitu membenci Paulus?
Katakanlah jika memang benar Paulus sudah menafsirkan ajaran Isa sesuai dengan keinginannya. Bukankah seharusnya yang marah kepada Paulus adalah pengikut mula-mula dari Isa? Tapi mengapa justru umat Muslim, yang notabene ada setelah ratusan tahun kemudian, yang justru begitu membencinya? Menurut kami ini sangat tidak masuk akal.
Dan lagi, andai saja Sdr. Hans dan teman-teman Muslim lainnya membaca Kitab Suci Injil, maka sdr akan mengetahui bahwa sebenarnya tidak ada pertentangan antara ajaran Isa dengan apa yang disampaikan Paulus. Sebab yang disampaikan Paulus adalah ajaran Isa Al-Masih.
Perhatikanlah perkataan Paulus berikut ini, “Karena bagiku hidup adalah Kristus [Isa Al-Masih] dan mati adalah keuntungan” (Injil, Surat Filipi 1:21).
Sepertinya sdr masih perlu belajar tentang pribadi Paulus, untuk itu, silakan sdr membaca penjelasan kami tentang Paulus pada artikel ini: http://tinyurl.com/7srwflg.
~
Saodah
~
Imanuel
~
Saudara Anna,
Terima kasih atas komentar sdr. Imanuel yang berarti Allah menyertai kita. Dengan kata lain bagaimana pengikut Isa Al-Masih dapat dikatakan sesat sedangkan Allah menyertai kita.
~
Daniar
~
Nabi Isa adalah Mulia dan suci sekaligus ahli Sorga yg mengikuti-Nya jamin selamat. Persoalannya adalah ajaran Isa adalah ajaran Islam dan Pengikut Isa semestinya sdh berakhir ketika Muhammad datang. Semua Nabi sama ajarannya sampai kepada Nabi Muhammad sama. Hari ini Nasrani korban sejarah dan korban ajaran dari Paulus.
~
Saudara Muhsin Bilfaqih,
Kami menghapus satu kolom komentar sdr dan menjadikan satu kolom. Silakan membaca kembali petunjuk dalam memberi komentar.
Sdr benar, Isa Al-Masih adalah mulia, suci, serta ahli sorga sehingga pengikut-Nya dijamin selamat. Apakah menurut sdr ada nabi yang seperti Isa Al-Masih, mulia, suci, ahli sorga yg dapat menjamin pengikut-Nya selamat?
Lagi, bila pengikut Isa sudah berakhir setelah nabi sdr ada. Mengapa kitab sdr memberitahukan bahwa “menjadikan orang-orang [orang Nasrani] yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55)?
Sdrku, perlu sdr ketahui bahwa yang disampaikan Paulus adalah ajaran Isa Al-Masih. Oh ya apakah sdr sudah membaca Injil, sehingga dapat memberikan pernyataan tsb?
Silakan dijelaskan, terima kasih!
~
Daniar
~
“Ketika Allah berfirman: Wahai Isa! Sesungguhnya Aku akan mengambilmu dengan sempurna dan akan mengangkatmu ke sisiKu dan akan membersihkanmu dari orang-orang kafir dan juga akan menjadikan orang-orang yang mengikutmu mengatasi orang-orang kafir…” (Qs 3:55)
Kalau dari surat itu ada pembicaraan Allah dengan Isa ya, namun dalam sistem Trinitas menyebut satu nama (Allah) – tetapi terdiri tiga nama! Jadi ini bicara sendiri atau bagaimana ya? Jadi bingung, kasih keterangan ke diri sendiri.
~
Saudara Zay,
Memang untuk mengerti Allah sepenuhnya dengan pikiran kita yang terbatas sangat sulit, karena Allah tidak terbatas.
Sdr tentunya percaya bahwa Allah kekal, bukan? Sebelum Allah menciptakan segala sesuatu, menurut sdr apakah yang dilakukan Allah dalam kekekalan? Tidak mungkin Allah berdiam diri tidak berbicara atau tidak mendengar, bukan? Bila demikian, mungkinkah Dia mendengar suara bila tidak ada oknum yang berbicara kepada-Nya? Silakan direnungkan pertanyaan-pertanyaan tersebut!
Nah, dengan konsep Trinitas menjawab semua pertanyaan tersebut. Dalam kekekalan ada lingkaran kasih dalam keesaan Allah, dimana Allah Bapa, Roh Allah, Kalimat Allah saling-mengasihi, berinteraksi satu sama lain karena beroknum tiga, namun maha esa.
~
Daniar
~
Yang membuat website ini mau membuat rusuh negara, ya? Kalau mau membuat dialog/debat terbuka, tayangkan di seluruh TV nasional. Panggil pemuka agama masing-masing. Jangan dengan cara-cara kotor menerjemahkan dan menafsirkan sendiri sekehendak kalian. Memotong surah lalu menafsirkan sendiri. Juga kalian membuat iklan di web Islam. Urus saja agama masing-masing.
~
Sdr. Mahyudin,
Mari cermati ulang isi artikel di atas. Pada bagian mana kami menerjemahkan dan menafsirkan ayat-ayat kitab Anda sekehendak hati? Bukankah yang terjadi justru sebaliknya?
Saudaraku, dialog di forum ini membicarakan hal terpenting dalam kehidupan masing-masing orang, yaitu kebenaran Allah. Tanpa kebenaran-Nya, kita semua tersesat hingga kekekalan. Maka hal sepenting ini bukan hanya urusan para ulama. Tapi semua orang tanpa terkecuali. Sebab bukankah setiap orang pada akhirnya harus mempertanggungjawabkan pilihan hidupnya masing-masing di hadapan Allah, Hakim Yang Adil? Nah, sudahkah Anda mengenal dan menghidupi kebenaran Allah itu?
~
Yuli
~
Yesus kalian anggap penebus dosa dan kalian jadikan Tuhan.
Apakah logis Tuhan menebus dosa ciptaan-Nya, dan mau disiksa makhluk ciptaan-Nya sendiri? Tidak logis dan banyak lagi hal-hal yang tidak masuk akal sehat.
~
Sdr. Mahyudin,
Mari berlogika dengan sehat. Apakah Anda orang yang tidak berdosa? Apakah Anda mengimani Allah Maha Adil? Nah, apakah Allah tidak Maha Adil saat menjatuhkan hukuman atas dosa? Saat Allah menetapkan neraka kekal adalah hukumannya, tidak Maha Adilkah Allah menetapkan kita masuk neraka? Bukankah kita semua orang berdosa? Nah logis, bukan?
Selanjutnya, apakah Anda mengimani Allah Maha Penyayang? Apakah Yang Maha Penyayang tidak berbelas kasih kepada umat ciptaan-Nya yang harus menerima siksa kekal neraka akibat dosa? Bila Ia sekedar mengampuni umat tanpa menjatuhkan hukuman, bukankah melanggar sifat Maha Adil-Nya? Mustahil Allah yang Maha Benar berbuat tidak benar dengan melanggar keadilan-Nya, bukan? Bukankah Allah Maha Kuasa? Apakah Ia tidak sanggup menyelamatkan umat-Nya dengan tetap menjalankan kemahaadilan-Nya? Maka sangat logis ketika Allah mengorbankan diri-Nya menggantikan hukuman dosa kita supaya kita selamat dari siksa neraka, bukan?
~
Yuli
~
Jadi penganut Kristen itu enak banget, bisa berbuat dosa sepuasnya, sekehendak hatinya. Toh ada Yesus buat menebus mereka. Ayo berbondong-bondong masuk Kristen setelah itu kita bikin rusuh dunia ini!
Tenang nanti kita tetap masuk sorga karena ada Yesus penjamin kita.
Salam kristus.
~
Saudara Bagus,
Terima kasih atas komentar saudara.
Pengunjung situs ini, khususnya orang Muslim sering memberikan komentar seperti saudara.
Itu adalah pemahaman yang keliru. Penebusan Isa Al-Masih bukan ijin untuk berbuat dosa atau hidup semaunya. Justru seseorang yang telah beriman dan menerima pengampunan harus hidup dalam kebenaran/kesucian, tetapi kesuciannya tidak menjadi landasan keselamatan. Mengapa demikian silakan baca selengkapnya penjelasan kami di link ini https://tinyurl.com/ybk7fo5l
Kiranya setelah membaca penjelasan kami saudara memiliki pemahaman yang benar tentang Penebusan Isa Al-Masih.
~
Daniar
~
Menjawabnya jika pakai logika, kenapa Alkitab dimodifikasi manusia, sedangkan Al-Quran terjaga originalitasnya?
Debat kalau hanya menonjolkan pendapat tidak baik untuk mulut dan hati. Jika sourcenya hanya Alkitab perjanjian baru, maka logikanya macet, open sourcenya harus juga logika, bisa tanyakan pada mantan ahli Alkitab, Yahya Waloni.
~
Saudara Syukri,
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk bergabung dan memberikan komentar di sini.
Saudara Syukri, Alkitab tidak dimodifikasi, tetapi diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Artinya isi dan maknanya tetap sama dengan naskah aslinya. Sebagai contoh diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Sehingga kita yang mengerti dan memakai bahasa Indonesia dapat membaca dan mengerti isi dan makna dari firman Allah tersebut.
Silakan membaca dan mempelajari juga penjelasan di sini https://tinyurl.com/y7ba7ndx
~
Daniar
~
Agama yang fondasi ajaranya dengan menuduh agama lain, menyedihkan sekali. Tafsiran Qs 1:7.
Saudara Mamad Bin Abdul,
Ayat ketujuh dari Al-Fatihah, yang berbunyi “Walad dallin” artinya “mereka yang sesat.” Menurut M.Q. Shihab mereka adalah orang Nasrani. Sementara Al-Fatihah sendiri tidak mengatakan orang Nasrani sesat. Memang menyedihkan ajaran sepeti itu.
Namun, Al-Quran justru memberi pandangan lain tentang orang Nasrani, “menjadikan orang-orang [orang Nasrani] yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).
Jadi, sulit untuk mempercayai bahwa orang Nasrani adalah orang sesat, bukan?
~
Daniar
~
Semoga situsnya masih aktif. Sebelum masuk membahas tentang dhallin (tersesat), terlebih dahulu perlu membahas tentang maghdub (dimurkai). Tafsir salaf mengatakan yang dimaksud maghdub adalah Yahudi, kenapa??? karena mereka sudah memiliki kitab, dan diutus banyak nabi dan rasul, tetapi selalu melakukan pembangkangan pada nabi dan rasul tersebut. Pembangkangan terakhir adalah upaya mereka membunuh Nabi Isa ‘alaihi salam. Karenanya mereka masuk ke dalam kelompok yang memperoleh murka.
Selanjutnya kenapa Nashrani masuk ke dalam kelompok dhallin, karena mereka meng-imani Nabi Isa ‘alaihi salam dengan cara yang diajarkan Paulus alih-alih dari ajaran nabi Isa ‘alaihi salam itu sendiri.
Diskusi lanjut??? Email me…
~
Saudara Kimiq,
Masih aktif saudaraku. Terima kasih telah memberikan komentar di situs ini. Saudaraku, kalimat “mereka yang sesat” adalah kalimat yang sangat netral, tetapi dengan mudah penafsir mengartikan kata tersebut pada satu golongan tertentu. Sementara Al-Fatihah sendiri tidak mengatakan orang Nasrani sesat, bukan?
Al-Quran justru memberi pandangan lain tentang orang Nasrani, “menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55). Demikianlah Al-Quran memberi jaminan bahwa orang Nasrani akan diletakkan Allah di atas orang kafir. Sehingga sulit untuk mempercayai bahwa orang Nasrani adalah orang sesat, bukan?
Bila saudara ingin berdiskusi lebih lanjut silakan email kami di [email protected]
~
Daniar
~
Admin saya mau bertanya apa yang dimaksud dengan “KEBENARAN” menurut Alkitab anda?
~
Saudara Alex Young,
Terima kasih atas komentar saudara di atas. Kalau menurut saudara kebenaran itu apa? Menurut Alkitab, Isa Al-Masih adalah Kebenaran. Dia mengklaim diri-Nya sebagai “Kebenaran”. “Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Demikianlah yang dipaparkan dalam artikel di atas. Bahwa tidak mungkin orang yang mengikut-Nya sesat, sebab Dia adalah satu-satunya Jalan menuju sorga. Seseorang yang tidak mengikuti-Nya justru dapat tersesat dan tidak sampai kepada Allah.
Kiranya saudara juga dapat mengenal dan menerima “Kebenaran” itu!
~
Daniar
Saudara Lipang Chang,
Maaf kami menghapus komentar saudara. Di ruang ini fokus topik yang dibahas adalah mengapa Al-Fatihah menyebut pengikut Isa Al-Masih sesat? Untuk itu silakan memberi komentar yang sesuai dengan topik tersebut. Bila saudara ingin berdiskusi/komentar dalam bahasa Inggris silakan beralih di situs www.isaandislam.com
Terimakasih atas kunjungan dan perhatiannya.
~
Daniar
~
Wahai admin yang terhormat,
Bisakah tolong ditunjukkan ayat keberapakah dalam Al-Fatihah yang mengatakan pengikut Al-Masih sesat? Jika anda membuat pertanyaan tolong dibaca dengan baik terlebih dahulu surat Al-Fatihah baru anda membuat pernyataan.
~
Saudara Orang1,
Terima kasih telah mengomentari judul artikel di atas. Memang dalam Surat Al-Fatihah tidak ada tertulis bahwa pengikut Isa Al-Masih sesat. Tapi ayat ketujuh dari Al-Fatihah, yang berbunyi “Walad dallin” artinya “mereka yang sesat.” Menurut M.Q. Shihab mereka yang sesat itu adalah orang Nasrani. Dari situlah timbul judul tersebut. “Mengapa Al-Fatihah Menyebut Pengikut Isa Al-Masih Sesat?” Sedangkah pada ayat yang lain mengatakan “menjadikan orang-orang [orang Nasrani] yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55). Nah, mungkinkah pengikut Nabi terkemuka sesat? Bagimana menurut saudara?
~
Daniar
~
Jika anda ingin mengatakan ajaran anda benar, anda sepatutnya menggunakan saluran debat secara live untuk seluruh dunia. Anda bijak di dalam memanupulasi setiap ayat dan pandangan anda. Tetapi anda sendiri tidak berani berdebat secara live. Apakah anda berani buat satu keputusan untuk berdebat dengan pakar-pakar Islam dan juga aliran anda? Jika berani buktikan dengan berdebat secara live. Jika benar anda dipihak yang benar dan berani berdebat secara live saya tidak segan-segan untuk mengikuti keyakinan anda setelah acara debat telah tamat.
~
Saudara Isa Al Masih Nabiku,
Terimakasih telah menyediakan waktu untuk memberikan komentar saudara di ruang ini. Kami tidak untuk berdebat. Kami terbeban menolong umat beragama untuk memahami ajaran Al-Quran dan Alkitab mengenai pribadi Isa Al-Masih. Kami memiliki iman yang timbul dari kebenaran Firman Allah dalam Injil. Konten-konten di situs ini diterima atau tidak, bukan menjadi masalah. Karena setiap orang memiliki pilihan masing-masing. Demikian yang dapat kami sampaikan, kiranya saudara dapat mengerti.
Bagaimana menurut saudara, benarkah pengikut Isa Al-Masih disebut sesat dalam Al-Quran, mengapa? Jika berkenan silakan memberikan tanggapan saudara, terimakasih.
~
Daniar