Masyarakat Indonesia mengenal peribahasa, “malu bertanya sesat di jalan.” Peribahasa ini menjelaskan bahwa setiap orang membutuhkan petunjuk arah agar tidak tersesat.
Petunjuk arah sangat diperlukan, terutama bila kita bepergian ke sebuah tempat yang asing atau baru. Agar kita tidak tersesat, mengumpulkan informasi sebanyak mungkin itu wajib, sebelum melakukan perjalanan.
Apakah Anda pernah merasa sesat dalam imannya? Atau mungkin percaya hanya umat Nasrani sesat?
Kita perlu menyadari bilamana kita sesat, agar tidak mengalami nasib di neraka. Bagaimana agar kita tidak sesat dan sampai ke surga? Kirimkan jawab Anda di sini!
Siapakah Orang Sesat dalam Al-Fatihah? Umat Nasrani Sesat?
Bicara tentang kata “sesat” kami tertarik frase “walad dallin/mereka yang sesat” pada ayat ketujuh Al-Fatihah. Siapakah “mereka yang sesat” itu?
Menurut M.Q. Shihab mereka adalah orang Nasrani. Katanya, “Anda dapat memahami kata ad-dhalin dengan ayat ini, adalah orang-orang Nasrani . . .” (Tafsir Al-Mishbah, hal. 91).
Penafsir Tidak Diberi Hak Menambah Pada Wahyu Allah
Sebagaimana tafsiran M.Q. Shihab itu, maka umat Muslim pun percaya bahwa umat Nasrani sesat. Namun yang membingungkan, mengapa tafsiran tersebut tidak merujuk pada orang Budha, Hindu, Atheis dll? Mengapa penafsir secara otomatis menunjuk pada orang Nasrani?
Pembaca situs ini sering menegur kami, “Jangan memberi arti pada satu ayat yang tidak sesuai dengan apa yang dikatakan dalam ayat.” Tetapi, bagaimana dengan tafsiran M.Q. Shihab di atas? Bukankah kalimat “mereka yang sesat” adalah netral?
Tetapi, mengapa penafsir begitu mudahnya mengartikan frase itu pada orang Nasrani? Sementara Al-Fatihah sendiri tidak mengatakan umat Nasrani sesat!
Mungkinkah Umat Nasrani, Pengikut Nabi Terkemuka, Sesat?
Mengapa umat Nasrani disebut sebagai kaum yang sesat oleh sebagian Umat Islam? Al-Quran sebaliknya malah memberi pandangan lain tentang orang Nasrani. “. . . menjadikan orang-orang [orang Nasrani] yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55). Demikianlah Al-Quran memberi jaminan bahwa orang Nasrani akan diletakkan Allah di atas orang kafir. Itu artinya orang Nasrani tidak sesat, bukan?
Dan lagi, mungkinkah pengikut seorang nabi yang “terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45) “sesat”? Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang datang dari surga. Dia berasal dari surga dan saat ini Ia berada di surga. Dialah “Jalan, Kebenaran dan Hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Inilah sebabnya kenapa orang Kristen menganggap nabi Isa Tuhan. Isa Al-Masih bukan manusia biasa tetapi Dia adalah Tuhan.
Jika Isa Al-Masih adalah Jalan, Kebenaran, Hidup tidak mungkin orang yang mengikut-Nya sesat. Sebab Dia adalah satu-satunya Jalan menuju surga. Seseorang yang tidak mengikuti-Nya pasti tersesat, tidak sampai kepada Allah dan tidak mendapat hidup kekal.
Apa pendapat Anda akan fakta di atas perihal orang Nasrani? Jelaskan di sini.
Agar Kita Tidak Sesat
Jadi, pengikut Isa Al-Masih beroleh jaminan pengampunan dosa dan hidup kekal dari Dia. Jika merasa sesat, Anda pun pasti beroleh jaminan itu dan ketenangan hati jika beriman kepada-Nya sekarang!
[Staf Isa dan Al-Fatihah – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Fatihah.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Dalam artikel di atas, mengapa tafsiran Al- Fatihah soal orang Nasrani sesat tidak didukung ayat Al-Quran lainnya?
- Menurut Saudara bagaimanakah cara agar manusia tidak sesat?
- Mengapa Isa Al-Masih berkuasa menjamin para pengikut-Nya tidak sesat, melainkan pasti selamat di surga?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini tiga link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Makna Al-Fatihah Ayat 7 Dan Cara Agar Kita Tidak Sesat
- Muhammad Menunjukkan Jalan, Isa Al-Masih Adalah Jalan ke Surga
- Mengapa Al-Fatihah Menyebut Pengikut Isa Al-Masih Sesat?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Mengapa Al-Fatihah Menyebut Pengikut Isa ‘Umat Nasrani Sesat’?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718
*
Pengikut Isa adalah hawariyun, Isa adalah Rasul yang khusus diturunkan untuk Bangsa Israel, selain Bangsa Israel pasti ditolak.
~
Misi Isa Al-Masih ketika masih di bumi adalah mencari dan menyelamatkan manusia berdosa. Mengingat waktu yang dimiliki sangat singkat maka Dia menggunakan skala prioritas dalam pelayanan-Nya. Prioritas-Nya pertama-tama adalah bangsa Israel, kemudian baru bangsa lain.
Isa Al-Masih juga tidak hanya menyelamatkan agama Israel saja. Dia datang untuk menyelamatkan semua orang, semua golongan, semua orang beragama maupun yang tidak. Isa Al-Masih ingin semua orang menjadi anak-anak Allah atau warga kerajaan sorga.
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” ( Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12).
~
SL
*
Mungkin pengikut Kristus terlalu lemah untuk dunia, dan di dalam kelemahan itu justru Tuhan selalu menyertai mereka sampai pada akhir zaman.
Tuhan di dalam nama Isa Al-Masih datang ke dunia untuk menghakimi orang-orang yang tidak percaya kepada-Nya. Orang-orang yang menindas kaum orang percaya yang lemah. Dan untuk menampis tuduhan iblis atas dunia yang menganggap umat Allah sesat. Tuhan Mengasihi umat-Nya seperti yang diwahyukan-Nya.
Marilah ikut dalam Kristus, di dalam Dia beroleh tempat di Kerajaan Sorga.
~
Pada umumnya orang menganggap bahwa orang Kristen adalah orang yang lemah dan bodoh. Namun Alkitab memberikan nasehat bahwa di dalam kelemahan kita, kita dapat dengan jelas merasakan kekuatan Tuhan.
“Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna. Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku” (Injil, Surat 2 Korintus 12 :9).
Selain itu Tuhan dapat menggunakan mereka yang dianggap bodoh oleh dunia untuk membuat malu orang yang mempunyai hikmat dunia. “Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat” (Injil, Surat 1 Korintus 1:27).
~
SL
*
Staff Isa dan Islam,
Apakah doktrin Kristen yang anda pegang berdasarkan perkataan Isa Al-Masih. Seperti Trinitas, konsep penyelamatan, coba sebutkan didasarkan pada ayat mana di Perjanjian Baru. Apakah ayat tersebut disampaikan sendiri oleh Isa Al-Masih atau Paulus. Jika itu bukan perkataan Isa Al-Masih itulah yang dinamakan tersesat karena Isa Al-Masih meminta kepada umat-Nya untuk mengikuti dia semata.
“Akulah jalan kebenaran . . . tidak seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Berdasarkan ayat di atas, jika anda mengikuti perkataan orang lain selain Isa Al-Masih saja maka anda termasuk tersesat.
~
Ajaran Trinitas maupun penebusan/keselamatan adalah ajaran Isa Al-Masih. Doktrin Trinitas dalam Perjanjian Baru terdapat dalam ayat seperti Injil, Rasul Besar Matius 28:19, “baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus”. Satu nama (Allah) – tetapi terdiri tiga nama!
Isa Al-Masih juga menyatakan bahwa kedatangan-Nya ke dunia untuk menyelamatkan manusia. “… Anak Manusia datang … untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Orang Kristen bukanlah orang yang sesat karena Isa Al-Masih sendiri yang berjanji akan membawa mereka ke sorga.
“Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal.. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2,3).
~
SL
*
Yahudi dimurkai karena mereka tahu Islam itu benar, mereka tahu Muhammad adalah nabi terakhir yang dijanjikan dalam Taurat dan Injil tapi mereka tidak mau menerima dan malah membangkang.
Kristen disebut sesat karena mereka mau beribadah dengan benar, tapi menggunakan pedoman yang salah (yaitu Injil) sehingga tersesat.
Kenapa Injil salah? Karena Injil sekarang sudah ditambahi sehingga tidak asli lagi, makanya ada revisi dari Injil. Jadi orang Kristen masih mending karena niatnya benar, tapi salah arah. Kalau Yahudi dari niatnya memang sudah salah, makanya dimurkai.
Semoga anda dan saya diberi petunjuk oleh Tuhan alam ini. Amin.
~
Saudara Soegeng,
Mengapa saudara katakan bahwa orang Yahudi dan Kristen adalah orang yang dimurkai Allah, bukankah Al-Quran sendiri menyebut mereka sebagai Ahli Kitab.
Bahkan Al-Quran menegaskan bahwa orang Kristen bukanlah orang sesat karena mereka berada di atas orang kafir. Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).
Dan sebagai Pemimpin orang Kristen, Isa Al-Masih memberikan jaminan kepada orang Kristen masuk sorga. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa (di sorga), kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
SL
*
To: Saudara Soegeng,
Kalau anda katakan bahwa di Alkitab ditambah atau palsu, kriteria apa yang anda pakai untuk menentukan hal itu? Dan bisakah anda tunjukkan persisnya? Karena selama ini selalu dituduhkan begitu, tapi tak pernah disertai bukti yang memadai.
Ingat orang harus bertanggung jawab atas kata-kata- nya sendiri jadi apakah tanggung jawab anda?
~
Saudara Bonifasius,
Terima kasih atas komentar saudara, namun kami akan senang apabila saudara memberikan komentar terhadap artikel “Mengapa Al-Fatihah Menyebut Pengikut Isa Al-Masih Sesat?”
Kiranya saudara juga perlu mengetahui bahwa situs ini bukan ajang untuk berdebat, melainkan menjelaskan Siapakah Isa Al-Masih menurut Alkitab dan Al-Quran.
Demikian harap makhlum.
~
SL
*
Orang kafir adalah orang yang tidak percaya Tuhan (Allah).
Walaupun kafir hanya sebuah sebutan, tapi bagi mereka yang merasa sangatlah tidak enak.
Makna (Qs 3:55) itu bukan berarti orang Nasrani dulu sama dengan sekarang, Kalau orang Nasrani dahulu, percaya hanya pada satu Tuhan. Mereka juga percaya akan kerasulan Isa Al-Masih, bukan sebagai Tuhan.
~
Saudara Salomon,
Kafir secara harfiah berarti orang yang menyembunyikan atau mengingkari kebenaran. Mereka adalah orang-orang yang mengingkari anugerah Allah.
Orang Nasrani adalah orang yang sangat menghargai anugerah Allah. Karena mereka diselamatkan oleh karena anugerah Allah, melalui pengorbanan Isa Al-Masih di atas kayu salib.
Jadi orang Nasrani jaman dahulu maupun sekarang bukanlah orang kafir. Bahkan Al-Quran sendiri memberikan pandangan tentang orang Nasrani, “menjadikan orang-orang [orang Nasrani] yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).
Mungkinkah pengikut seorang pribadi yang “terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45), dapat disebut kafir/sesat? Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang datang dari sorga. Dia berasal dari sorga dan saat ini Dia berada di sorga. Dialah “Jalan, Kebenaran, dan Hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
SL
*
Mungkin admin terkeliru maksud kafir. Kafir di sisi Islam adalah orang yang mensekutukan Allah Yang Maha Esa. Dan yang mengatakan Allah beranak dan juga tidak bersyahadah Muhammad itu adalah rasul-Nya.
Jadi mereka tidak terbatas kepada Nasrani saja tetapi bisa meliputi segala kaum atau bangsa.
~
Al-Quran sendiri mempunyai pandangan yang saling bertentangan terhadap orang Nasrani.
Dalam Sura Al-Maidah 73, Orang Nasrani dituduh kafir karena mereka menyembah tiga Allah.
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: Bahwa Allah salah satu dari yang tiga, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih” (Qs 5:73).
Sedangkan dalam Sura Ali Imran 55, pengikut Isa Al-Masih atau Nasrani adalah orang-orang yang sangat dimuliakan Allah pada hari kiamat.
“dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu[yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya”(Qs 3:55).
Al-Quran ternyata mempunyai pandangan yang membingungan berkenaan dengan orang Nasrani. Namun Injil dengan tegas menyatakan bahwa orang Nasrani adalah pewaris Kerajaan Allah. Dan mereka bukanlah orang kafir seperti yang dituduhkan umat Muslim selama ini.
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Injil Rasul Besar Yohanes 1:12).
~
SL
*
Pertama-tama bukan orang Muslim yang menuduh kafir tetapi firman Allah seperti yang SL terangkan (Qs 5:73).
Dan orang-orang (Yahudi yang kafir) itupun merancangkan tipu daya (hendak membunuh Nabi Isa)…(Qs 3:54).
“Ketika Allah berfirman: Wahai Isa! Sesungguhnya Aku akan mengambilmu dengan sempurna dan akan mengangkatmu ke sisiKu dan akan membersihkanmu dari orang-orang kafir dan juga akan menjadikan orang-orang yang mengikutmu mengatasi orang-orang kafir…” (Qs 3:55)
Kebingungan saudara SL terjawab jika membaca keseluruhan ayat bukan diambil potongan atau sebahagian.
Tidak semua Nasrani adalah kafir. Ingat ini sudah, Nasrani bukan Kristen dan Kristen bukan Nasrani.
~
Agama Islam menggunakan kata “kafir” untuk merujuk kepada orang-orang yang mengingkari nikmat Allah. Nikmat yang dianugerahi Allah jelas merupakan kenikmatan akan hidup yang kekal. Dan hidup kekal ini diberikan Isa Al-Masih kepada para pengikut-Nya.
Oleh sebab itu sangatlah tepat kalau Al-Quran memberikan gelar kepada pengikut Isa Al-Masih sebagai orang-orang yang dimuliakan Allah. “…dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu [yaitu Isa Al-Masih] di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat….”(Qs 3:55).
Dengan jelas Al-Quran menyatakan bahwa pengikut Isa Al-Masih atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kristen, akan diletakkan di atas orang-orang kafir. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa orang Kristen bukanlah orang Kafir.
Bagaimana mungkin orang Kristen sebagai pengikut Isa Al-Masih yaitu “seorang terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45), disebut kafir?
~
SL
*
Jika umat Muslim mengatakan ” diluar Islam semua orang kafir” maka umat Kristen akan mengatakan “di luar Tuhan Yesus/Isa Al-Masih semua orang akan masuk ke dalam api neraka”.
Silakan pilih sendiri!
Maaf bukan mau menghakimi, tetapi itulah yang saya imani bahwa tidak ada jalan keselamatan di luar Tuhan Yesus.
Lebih baik semua teman-teman sebelum tidur tanyakan dalam hati masing masing “kemana anda setelah mati?” Mungkin malam ini Tuhan memanggilmu, dan saudara masih bingung ke sorga atau ke neraka.
Jangan dulu memikirkan apa-apa, pikirkan keselamatan jiwamu.
Terima kasih.
~
Saudara Eunike,
Terima kasih atas komentarnya, kiranya komentar saudara dapat menyadarkan kita semua bahwa keselamatan pribadi itu sangat penting.
“Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi” (Injil, Surat Ibrani 9:27).
~
SL
~
Saudara Ferry,
Mohon maaf kalau kami telah menghapus beberapa komentar saudara. Karena saudara tidak memberikan komentar yang sesuai dengan topik artikel yang sedang dibahas.
Saudara juga cenderung memberi komentar yang hampir sama pada beberapa artikel dan situs yang berbeda. Masih banyak komentar lain yang harus kami jawab, jadi kami tidak ingin membuang-buang waktu untuk menjawab komentar yang sama beberapa kali.
Demikian penjelasan dari kami, harap saudara maklum dan terima kasih.
~
SL
~
Yang datang dari surga kemudian kembali ke surga, tahu jalan menuju surga. Jadi para pengikut Isa Al- Masih tidak mungkin tersesat.
~
Saudara Rudi,
Terima kasih atas komentarnya, semoga bermanfaat bagi umat Muslim.
Isa Al-Masih kini berada di sorga, Dia berjanji akan datang lagi untuk membawa kita ke sorga.
“Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2).
~
Slamet
~
Siapakah yang dimaksud “mereka yang sesat” pada ayat Qs 1:7? Menurut M.Q. Shihab mereka adalah orang Nasrani.
~
Kalaupun M.Q. Shihab menafsirkan bahwa orang Nasrani adalah sesat, umat Nasrani juga tidak mempermasalahkannya.
Namun bagaimana dengan wahyu Allah dalam Al-Quran? Bukankah Allah justru meninggikan orang Nasrani di atas orang kafir, bukan?
“Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang- orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).
Tentunya M.Q. Shihab tidak akan memberikan penafsiran bahwa orang Kristen adalah sesat, kalau ia jujur dalam memahami wahyu Allah (Qs 3:55).
~
Slamet
~
“menjadikan orang-orang [orang Nasrani] yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55)
Tidak ada tambahan kata Nasrani pada ayat di atas, Nasrani telah menambah Kata pada Ayat Al-Quran.
“Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya” [Q.S. An Nahl: 101]
Islam tidak mengatakan bahwa Isa Al-Masih dan pengikut-Nya tersesat. Yang dimaksud orang-orang yang tersebut adalah kaum Nasrani. Adakah dalam Injil di katakan Isa Al-Masih berasal dari kaum Nasrani? Adakah Isa Al-Masih mengatakan, bahwa sesungguhnya pengikutku berasal dari kaum Nasrani? Pasti ayat ini tidak ada dalam Injil. Inilah Fakta, pengikut Isa tidak berasal dari Nasrani.
~
Saudara Rudiansyah,
Tahukah saudara apa arti “Nasrani”? Nasrani berasal dari kata “Nazaret” yaitu kota asal Isa Al-Masih. Itulah sebabnya dalam Kitab Injil Isa sering disebut dengan panggilan “Yesus dari Nazaret”
Sedangkan “Kristen” berasal dari kata Yunani yaitu “Khristianous” yang artinya pengikut Kristus (Yesus). Jadi, baik Kristen ataupun Nasrani bermakna pengikut Isa Al-Masih atau pengikut Yesus Kristus.
Kembali kepada Qs 3:55 di atas. Dimana dikatakan bahwa pengikut Isa Al-Masih, dalam hal ini adalah orang-orang Kristen/Nasrani, akan dijadikan di atas orang-orang kafir.
Nah, menurut Sdr. Rudiansyah sipakah yang dimaksud “orang-orang kafir” pada ayat tersebut? Jelas bukan orang Nasrani, bukan?
~
Saodah
~
“Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).
Benarkah pengikut Isa Al-Masihitu adalah kaum Nasrani?
Al-Quran menjawab: Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup” (QS: Maryam, 30 dan 31)
Sudahkah Saudara Shalat dan menunaikan zakat?
~
Saudara Arasy,
Bila saudara membaca sejarah kenabian Muhammad, maka saudara akan tahu bahwa sholat adalah ajaran Muhammad. Dan konon katanya Muhammad menerima persetujuan tentang “sholat” ini setelah melakukan tawar-menawar dengan Allah.
Jadi, agak bingung juga mengapa Al-Quran menuliskan pengakuan Isa Al-Masih tentang sholat.
Zakat? Jelas, kami melakukannya sesuai dengan perintah Isa, yaitu: “Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya” (Injil, Rasul Besar Matius 6:2)
~
Saodah
~
Hanya ada 2 agama di atas bumi ini yang berasal dari keturunan nabi, yaitu:
1. Yahudi, berasal dari Nabi Ibrahim (Abraham) yang mempunyai keturunan Nabi Ishak dan Ishak mempunyai keturunan Nabi Yakub, dari Yakub inilah berasal keturunan Bani Israel (Yahudi) dan kemudian menghasilkan keturunan Yunus, Yusuf, Musa dan Isa.
2. Muslim, berasal dari Nabi Ibrahim (Abraham) yang mempunyai keturunan Nabi Ismail, dari Ismail inilah lahir keturunan Bani Ismail, dan Muhammad itu berasal dari kaum Bani Ismail dan ditolak oleh Bani Israel.
Dari mana datangnya Nasrani?
Fakta sejarah mengatakan: Hanya ada 2 agama yang berdiri di Wilayah Timur Tengah, yaitu Negara Yahudi (Israel) dan Negara Islam (Mesir, Palestina, Arab Saudi, Yordania, Lebanon, Syria, Yamani).
~
Saudara Riko en Riko,
Bila saudara membaca Kitab Suci Taurat, maka saudara tidak akan pernah menemukan pernyataan yang mengatakan bahwa Yahudi adalah agama yang dari Allah. Karena Allah tidak pernah mengutus nabi-nabi-Nya untuk mendirikan sebuah agama.
Agama hanyalah aturan yang dibuat oleh manusia, dimana dalam agama tersebut dimuat aturan/hukum tentang bagaimana mengenal Allah. Tapi agama itu sendiri tidak akan pernah dapat menyelamatkan pengikutnya. Sebab hanya satu yang dapat menyelamatkan jiwa seseorang. Yaitu melalui pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib.
Inilah firman Allah akan hal itu, “Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup” (Injil, Surat Roma 5:18)
~
Saodah
~
Apakah Isa Al-Masih adalah Tuhan? Apakah orang-orang Muslim sesat karena tidak mengikuti ajaran Isa? Dan bagaimana dengan Budha, Hindu, dan agama lain, apakah mereka sesat karena tidak mngkuti Islam maupun Nasrani?
~
Saudara Robert,
Dalam Kitab Suci Injil Isa Al-Masih berkata “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6)
Lewat ayat ini Isa Al-Masih menegaskan bahwa Dia-lah ‘satu-satunya’ jalan menuju sorga. Ingat, satu-satunya. Bukan salah satunya. Artinya, hanya lewat Isa sajalah orang bisa sampai ke sorga.
Nah, bagi siapa saja yang ingin mempunyai jaminan agar bisa sampai ke sorga, caranya hanya satu. Yaitu menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamatnya pribadi. Jadi, untuk bisa masuk sorga, bukan menjadi pengikut agama Nasrani, atau agama lain. Melainkan hanya mengikut Isa Al-Masih saja.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Sdr. Robert.
~
Saodah
~
Diterangkan oleh Nabi Muhammad sebagaimana diriwayatkan sahabatnya. Dia bersabda: “Sesungguhnya Yahudi itu adalah yang dimurkai dan Nashara adalah orang-orang yang disesatkan.” [Di riwayatkan oleh Al-Imam At-Tirmidzi dalam Sunan-nya no. 4029 dan dishahihkan oleh Al-Imam Al-Albani dalam Shahihul Jami’ no.8202]
~
Saudara Fadlan,
Kami mempercayai bahwa Allah Sang Pencipta alam semesta adalah Allah yang Ar-Rahman Ar-Rahim. Artinya, Allah yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Sdr. Fadlan juga mempercayai demikian, bukan?
Sedangkan Kitab Suci Injil sendiri mengatakan bahwa Kasih Allah tidak berkesudahan dan tidak terbatas pada golongan tertentu saja. Artinya, Allah mengasihi semua umat-Nya. Baik itu orang Islam, Nasrani, bahkan Yahudi sekalipun.
Kami sendiri kurang mengerti mengapa nabi saudara dapat berkata bahwa Allah memurkai orang Yahudi dan menyesatkan orang Nasrani. Apakah nabi saudara lebih mengerti isi hati Allah, daripada Allah itu sendiri?
~
Saodah
~
Dasarnya adalah: “Wahai ahli kitab, janganlah kalian berlebih-lebiha n (melampaui batas) dengan cara yang tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat terdahulu (sebelum kedatangan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam). Mereka menyesatkan kebanyakan (manusia) dan mereka tersesat dari jalan yang lurus” (QS. Al Maidah : 77 )
Dari sinilah nashrani dijuluki dengan Adh Dhaallin (yang sesat).
~
Saudara Hasan,
Bisa saja pada zaman sebelum Muhammad menjadi nabi, ada oknum-oknum yang mencoba untuk merekayasa firman Allah. Contohnya adalah injil barnabas. Orang Islam sering mengutip injil ini untuk menyerang kekristena. Sayangnya, seorang Guru Besar Islam sendiri setuju bahwa injil ini palsu.
Nah, apakah Sdr. Hasan setuju bila kami berkata bahwa bisa saja ayat di atas ditujukan kepada orang tersebut?
Contohnya begini: Di Indonesia kita sering mendengar kata ‘teroris.’ Yaitu mereka yang mengatas-namakan agama Islam untuk membunuh non-Islam. Nah, setujukah Sdr. Hasan bila kami berkata bahwa umat Islam adalah tetoris dan senang membunuh secara membabi-buta? Jelas tidak bukan? Sdr akan berkata bahwa itu hanya oknum. Bukan ajaran Islam yang benar.
Jadi menurut kami, sangat tidak beralasan bila Al-Quran berkata orang Nasrani sesat! Sebab, bagaimana mungkin Allah yang ar-rahim dengan sengaja menyesatkan umat-Nya sendiri?
~
Saodah
~
Sdr. Gus,
Sebelumnya kami mengucapkan terimakasih atas kesediaan sdr bergabung di forum ini dan memberi komentar. Dan maaf, terpaksa komentar-komentar sdr kami hapus karena telah melanggar aturan yang ada.
Saran kami, sebelum sdr memberi komentar kiranya memperhatikan aturan yang telah ditentukan. Berikut kami copy kembali aturan tersebut:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Komentar hanya diperbolehkan menjawab salah satu dari 3 pertanyaan fokus yang dimuat di bagian akhir artikel. Kecuali beberapa artikel yang tidak memuat 3 pertanyaan fokus.
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].
Demikian, kiranya sdr dapat memperhatikannya.
~
Saodah
~
“. . . Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik” (Qs 2:16)
Artinya, Allah tidak akan menyesatkan manusia, kecuali kalau manusia itu melanggar perintah Allah atau berbuat fasiq.
~
Saudara Fadlan,
Terimakasih untuk komentar yang sdr berikan.
Menurut kami, kita manusia sering kali, bahkan mungkin hampir setiap hari melanggar perintah Allah. Ingat, melanggar perintah Allah ini adalah ketika kita melakukan setiap hal, termasuk hal terkecilpun, yang tidak berkenan di hadapan Allah. Contoh: Berbohong. Tentu berbohong sudah melanggar perintah Allah, bukan? Karena Allah tidak pernah meminta umat-Nya berbohong.
Jadi, jika memang benar Allah akan menyesatkan setiap orang yang melanggar perintah-Nya. Maka semua manusia yang ada di muka bumi ini, termasuk saya dan Sdr. Fadlan, akan disesatkan Allah. Sebab, tidak ada yang tidak melanggar perintah Allah, bukan?
Namun syukur kepada Tuhan Sang Pencipta Allah semesta. Dia telah memberi “Jalan” agar manusia yang melanggar perintah-Nya itu tidak tersesat. Isa berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Isa Al-Masih adalah “Jalan.” Dia satu-satunya yang dapat menghindarkan sdr dari kesesatan itu.
~
Saodah
~
Admin yang terhormat,
Saya sudah membaca bolak-balik Alkitab, cuman saya tidak bisa memahami isi keseluruhannya. Karena isinya di satu sisi Bapa itu Tuhan, di sisi lain Yesus itu Tuhan. Sedangkan yang saya pahami dari membaca Alkitab keduanya adalah sesuatu yang beda.
Mungkin ada ilmu khusus yang saya harus pelajari baru bisa mengerti. Seperti kitab sucinya kaum Islam saya dengar ada 14 cabang ilmu yang harus dikuasai. Mohon dijelaskan, terimakasih sebelumnya.
Saya juga pernah mendengar ucapan seorang tokoh Islam yang bernama Dr. Jakir Naik. Begini kutipannya “Kalau Kristen artinya umat yang memgikuti ajaran Isa Al-Masih, Muslim lebih Kristen dari orang Kristen itu sendiri.” Bagaimana pendapat Admin?
~
Sdr. Pengikut Yesus,
Tidak ada ilmu khusus dalam mempelajari Alkitab. Sdr hanya membutuhkan pertolongan dari Roh Allah. Jadi yang dapat kami sarankan, sebelum sdr membaca Alkitab, berdoalah terlebih dahulu. Mintalah pertolongan dari Roh Allah, agar Dia yang menjelaskan kepada sdr isi dari firman Allah tersebut.
Alkitab, mulai dari kitab pertama (Kitab Kejadian) hingga kitab terakhir (Kitab Wahyu) selalu menjelaskan siapa Yesus dan siapa Bapa secara konsisten. Tidak pernah berubah-ubah.
Mengenai pernyataan Dr. Jakir Naik yang sdr kutip, sebaiknya sdr menanyakan hal tersebut kepada umat Muslim. Karena kami sendiri tidak tahu mengapa umat Muslim dan Dr. Jakir Naik mengklaim bahwa mereka lebih Kristen dari orang Kristen itu sendiri.
~
Saodah