Salah satu sifat Allah dalam ajaran Islam adalah r-rahmani r-rahim (Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). Dalam Al-Fatihah sifat ini terdapat pada ayat ke-3. Sayangnya, sifat Allah yang ditulis dalam Al-Quran tersebut kontras dengan sikap umat Muslim kepada non-Muslim.
Keyakinan atas agama yang paling benar, membuat umat Muslim menjadi umat yang fundamentalis dan tidak bersedia menerima kritikan atas agama mereka.
Penolakan Mukmin Saat Agama Islam Dikritik
Beberapa tahun lalu, seorang pembuat film di Indonesia, mencoba membuat satu film yang mengangkat tema tentang kehidupan umat beragama di Indonesia. Film yang berjudul “Tanda Tanya” ini mengisahkan seorang wanita yang meninggalkan agama Islam karena tidak bersedia dipoligami. Juga pengeboman terhadap gereja yang dilakukan oleh aliran Islam tertentu. Dan beberapa kisah lainnya yang menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia yang diduduki oleh mayoritas Muslim.
Seandainya film tersebut tayang di bioskop di seluruh Indonesia, dapatkah saudara bayangkan berapa juta mata akan menyaksikan kekejaman yang dilakukan oleh umat mayoritas terhadap umat minoritas? Namun ketanggapan tokoh-tokoh umat Muslim dalam melindungi agamanya, telah mencekal film tersebut sebelum beredar di pasaran.
Ada apa dengan Islam, mengapa agama ini tidak boleh dikritik?
Kafir Harus Dibunuh
Salah satu ayat Al-Quran menuliskan “Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku” (Qs 109:6). Makna ayat ini adalah memberi kebebasan bagi setiap orang untuk memeluk suatu agama. Sayangnya, ketika Islam dikritik dan ada Mukmin yang meninggalkan agama, sikap kaum Muslim sebaliknya tidak melakoni ayat tersebut.
Fakta lain, setidaknya terdapat sembilan puluh empat ayat dalam Al-Quran, yang memerintahkan umat Muslim memerangi non-Muslim. Tujuannya, memaksa mereka menjadi Muslim. “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah …… dan tidak beragama dengan agama yang benar (Islam)…..” (Qs. 9:29).
Dan inilah teladan yang diberikan oleh nabi mereka, “Saya telah diperintah untuk berperang melawan orang-orang sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada yang patut dipuja selain Allah, dan Muhammad adalah rasul Allah…” (Hadits Al-Bukhari 1:24).
Sabda Isa: Jadilah Pembawa Damai
Sabda Isa Al-Masih, “Inilah perintah-Ku (Isa Al-Masih) kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain” (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:17). Bagi sebagian orang, mengasihi sesama adalah sukar. Terlebih bila orang tersebut pernah berbuat salah. Tetapi bagi mereka yang telah terlebih dahulu menerima Kasih dan Pengampunan dari Isa Al-Masih, mengampuni dan mengasihi sesama akan menjadi mudah.
Inilah janji indah Isa Al-Masih bagi pengikut-Nya, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Injil, Rasul Besar Matius 5:9).
Beberapa Pertanyaan Untuk Komentar:
Staff IDI mengharapkan komentar dari para pembaca. Kiranya komentar yang diberikan hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Dalam setiap diskusi, orang Islam sering memberi kritik kepada ajaran non-Islam, tetapi mengapa orang Islam tidak senang bila dikritik?
2. Apakah yang melatar-belakangi agama Islam menjadi identik dengan perang dan kekerasan?
3. Sebagai Muslim, bagaimana Anda menyikapi kesenjangan beragama yang terjadi di bangsa ini khususnya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk komentar atau pertanyaan yang berbeda, silakan kirim lewat email ke staf kami di: [email protected].
Demikian, kami harap diskusi kita akan menjadi semakin terarah dan tidak keluar dari topik artikel.
[Staff Isa dan Islam – Rindukah saudara menerima Kasih dan Pengampunan Isa Al-Masih? Artikel tentang Keselamatan dalam Isa Al-Masih dapat membantu saudara mendapatkannya.]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Bolehkah Agama Islam Dikritik?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/ SMS ke: 0812-8100-0718
~
Kalau Islam tidak mau dikritik, jangan kritik agama orang lain. Begitu kita balas kritik Islam kok marah? Apakah Islam itu hebat tak boleh dikritik?
~
Saudara Mr. Nunusaku,
Terima kasih telah memberikan komentar di forum ini.
Mendengar kata “kritik” pasti yang ada dibenak kita adalah sesuatu yang tidak baik atau menyatakan kekurangan. Memang tidak semua orang mau dikritik, namun ada yang mau terbuka menerima kritikan dengan tujuan untuk memperbaiki apa yang selama ini tidak baik dalam dirinya.
Kami juga tidak tahu mengapa Islam tidak boleh dikritik.
Saudaraku, Isa Al-Masih mengajarkan kepada kita untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tapi perlakukan dengan kasih . “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil Matius 5:44).
~
Daniar
~
Macam betul saja para misionaris ini menulis blok sampah seperti ini. Siapa juga yang mau tertarik dengan paparan bodoh seperti ini. Anjuran Islam untuk memerangi kafir adalah kafir yang memerangi Muslim. Contoh penjajah yang menyebarkan agama Kristen di Indonesia itu wajib diperangi. Andai mereka diperangi maka matilah semua orang Kristen saat ini.
~
Saudara Sejarah,
Terima kasih telah memberi komentar dan penilaian pada website kami. Maaf kami menghapus salah satu kolom komentar sdr. Untuk itu silakan memperhatikan petunjuk dalam memberi komentar.
Bila menurut sdr paparan di atas tidak benar, silakan memberikan penjelasan!
Dalam komentar sdr tertulis “Memerangi kafir” bukankah tindakan ini bertentangan dengan kitab sdr yang berbunyi “Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku” (Qs 109:6).
Demikian Isa Al-Masih memerintahkan “Inilah perintah-Ku (Isa Al-Masih) kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain” (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:17).
~
Daniar
~
one piece 2
*
Kepada Saya,
Sayangnya tidak semua umat Muslim berpikir seperti anda. Contohnya umat Muslim di Jakarta menolak lurah yang beragama Kristen dengan alasan tidak sesuai budaya setempat. Kemudian di Bekasi, gereja dilarang dibangun. Apakah ini toleransi beragama? Padahal orang-orang ini tidak mengganggu Islam sama sekali!
Yang benar? Lalu bagaimana dengan di negara Barat yang mayoritas agama Kristen. Terhadap Muslim yang bulan ramadhan dan lebaran tidak ada libur? Dan masjid-masjid yang dibakar dan dilempari kepala babi itu toleransi? Ngaca loo jangan asal bicara.
~
Saudara Sejarah,
Mengenai libur pada hari ramadan dan lebaran itu adalah kebijakan setiap instansi berbeda. Bukankah ada juga di negara kita tidak libur di saat itu, seperti Dokter, Polisi, dan pegawai lainnya. Karena memang dibutuhkan saat itu.
Sedangkan jika membakar dan melempari masjid, jelas itu perbuatan yang tidak terpuji. Bila seseorang menjadi pengikut Isa Al-Masih beragama “Kristen” maka tidak akan melakukan perbuatan seperti itu. Karena Isa Al-Masih dengan jelas memerintahkan “Kasihilah seorang akan yang lain” (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:17).
~
Daniar
~
Matius 10:34, “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang”.
Lukas 12:51, “Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan”.
Lukas 12:49, “Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah aku harapkan, api itu telah menyala!” (mengobarkan perang)
Lukas 19:27,“Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku”.
Kamu selalu menyangka ajaran Islam keras, apa komentar kamu dengan ayat ini, apa Yesus juga tidak kejam?
~
Saudara Agus,
Kami menghapus salah satu komentar sdr. Silakan memerhatikan petunjuk dalam memberikan komentar.
Apakah menurut sdr paparan di atas tidak benar, bagaimana menurut sdr?
Sdr mengutip beberapa ayat dan menyimpulkan bahwa Isa Al-Masih kejam. Kami ingin meluruskan kesalahpahaman sdr dalam menilai Isa Al-Masih. Isa Al-Masih tidak mengajarkan perang. Ayat tersebut juga tidak berbicara tentang perang. Tetapi pemisahan seorang percaya dari keluarganya. Karena ketika ia memutuskan untuk mengikuti Isa seringkali anggota-anggota keluarga lain menentang keputusan tersebut.
Sedangkan Isa Al-Masih memberi teladan dan mengajarkan kasih. “Inilah perintah-Ku (Isa Al-Masih) kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain” (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:17).
~
Daniar
**
Saya jawab no 1. Orang Islam bukan tidak senang dikritik, tapi non Muslim selalu menyimpulkan hal-hal yang salah tentang Islam. Wajar kita tidak terima karena yang diterangkan kalian selalu salah. Mengutip ayat salah, keterangan salah, nyinyir ke Muslim salah. Sudah salah ayat tidak mau paham lagi kalau keterangannya itu salah, tetap sama keyakinan non Muslim memahami ayatnya.
Kalau Muslim paling yang saya lihat sekedar bertanya tentang Injil, ini apa paling begitu. Non Muslim kalau sudah membahas ayat seperti yang paling pintar, sedangkan kami yang paham tidak dihiraukan.
**
Saudara Budi,
Terima kasih atas jawaban sdr di atas. Ada baiknya sdr menunjukan kepada kami hal-hal yang sdr maksud itu. Jadi bukan hanya asumsi saja, setujukah sdr? Sebagai yang paham ayat kitab sdr, silakan sdr mengoreksi tulisan kami bila menurut sdr salah. Kami senang bila sdr dapat memberikan kritikan ataupun masukan kepada kami.
Lalu bagaimana menurut sdr dengan pencekalan Film yang berjudul “Tanda Tanya”?
~
Daniar
*****
1. “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”….” (Qs 2:120).
Jadi ini petunjuk yang sangat jelas dan tegas dari Allah tentang siapa yang selalu mengkritik bahkan memaksakan kehendaknya terhadap Islam.
2. Kata siapa Islam identik dengan perang. Itu asumsi yang sangat menyesatkan, asumsi dari orang yang mungkin membenci Islam
3. Toleran dan berlaku adil terhadap umat lain. “Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil” (Qs 60:8).
*****
Saudara Guns,
Terima kasih atas kesetiaan sdr yang terus mengikuti diskusi di situs ini.
1. Manakah yang mengatakan dengan jelas dan tegas bahwa selalu mengkritik bahkan memaksakan kehendaknya terhadap Islam?
2. Bagaimana dengan fakta dalam kitab sdr yang memerintahkan umat Muslim memerangi non-Muslim, seperti yang dikutip dalam artikel di atas?
3. Kami pun setuju bahwa toleran dan berlaku adil sangat perlu dalam hidup di negara kita tercinta dalam berbagai agama ini. Terlebih bila didasari dengan kasih. Seperti Sabda Isa Al-Masih, “Inilah perintah-Ku (Isa Al-Masih) kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain” (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:17). Maka akan tercipta kedamaian dalam negara kita, bukan?
~
Daniar
~
Semua agama memang mengajar perkara yang baik. Tidak semua orang mengkritik agama lain. Kritikan baik atau buruk yang berkaitan dengan agama tidak boleh dibicarakan melalui agama. Ini semata-mata sikap manusia di dunia tidak memandang agama dan budaya. Berdasarkan pengalaman pahit yang saya hadapi, kritikan itu sangat buruk. Namun, tidak berarti semua orang yang beragama tersebut merupakan jahat. Ada juga yang menolong dan baik hati.
~
Saudara Seorang Manusia,
Kami sependapat dengan saudara bahwa tidak semua orang beragama merupakan jahat, ada yang baik hati. Mendengar kata “kritik” pasti yang ada dibenak kita adalah sesuatu yang tidak baik atau menyatakan kekurangan. Memang tidak semua orang mau dikritik, namun ada yang mau terbuka menerima kritikan dengan tujuan untuk memperbaiki dirinya. Jadi kritik tidak sama dengan penghinaan. Melainkan hanya suatu diskusi yang jujur dan terbuka yang dapat menghilangkan prasangka.
Kami berharap saudara membaca artikel di atas dan memberikan tanggapan, terimakasih.
~
Daniar