Salah satu sifat Allah dalam ajaran Islam adalah r-rahmani r-rahim (Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). Dalam Al-Fatihah sifat ini terdapat pada ayat ke-3. Sayangnya, sifat Allah yang ditulis dalam Al-Quran tersebut kontras dengan sikap umat Muslim kepada non-Muslim.
Keyakinan atas agama yang paling benar, membuat umat Muslim menjadi umat yang fundamentalis dan tidak bersedia menerima kritikan atas agama mereka.
Penolakan Mukmin Saat Agama Islam Dikritik
Beberapa tahun lalu, seorang pembuat film di Indonesia, mencoba membuat satu film yang mengangkat tema tentang kehidupan umat beragama di Indonesia. Film yang berjudul “Tanda Tanya” ini mengisahkan seorang wanita yang meninggalkan agama Islam karena tidak bersedia dipoligami. Juga pengeboman terhadap gereja yang dilakukan oleh aliran Islam tertentu. Dan beberapa kisah lainnya yang menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia yang diduduki oleh mayoritas Muslim.
Seandainya film tersebut tayang di bioskop di seluruh Indonesia, dapatkah saudara bayangkan berapa juta mata akan menyaksikan kekejaman yang dilakukan oleh umat mayoritas terhadap umat minoritas? Namun ketanggapan tokoh-tokoh umat Muslim dalam melindungi agamanya, telah mencekal film tersebut sebelum beredar di pasaran.
Ada apa dengan Islam, mengapa agama ini tidak boleh dikritik?
Kafir Harus Dibunuh
Salah satu ayat Al-Quran menuliskan “Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku” (Qs 109:6). Makna ayat ini adalah memberi kebebasan bagi setiap orang untuk memeluk suatu agama. Sayangnya, ketika Islam dikritik dan ada Mukmin yang meninggalkan agama, sikap kaum Muslim sebaliknya tidak melakoni ayat tersebut.
Fakta lain, setidaknya terdapat sembilan puluh empat ayat dalam Al-Quran, yang memerintahkan umat Muslim memerangi non-Muslim. Tujuannya, memaksa mereka menjadi Muslim. “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah …… dan tidak beragama dengan agama yang benar (Islam)…..” (Qs. 9:29).
Dan inilah teladan yang diberikan oleh nabi mereka, “Saya telah diperintah untuk berperang melawan orang-orang sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada yang patut dipuja selain Allah, dan Muhammad adalah rasul Allah…” (Hadits Al-Bukhari 1:24).
Sabda Isa: Jadilah Pembawa Damai
Sabda Isa Al-Masih, “Inilah perintah-Ku (Isa Al-Masih) kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain” (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:17). Bagi sebagian orang, mengasihi sesama adalah sukar. Terlebih bila orang tersebut pernah berbuat salah. Tetapi bagi mereka yang telah terlebih dahulu menerima Kasih dan Pengampunan dari Isa Al-Masih, mengampuni dan mengasihi sesama akan menjadi mudah.
Inilah janji indah Isa Al-Masih bagi pengikut-Nya, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Injil, Rasul Besar Matius 5:9).
Beberapa Pertanyaan Untuk Komentar:
Staff IDI mengharapkan komentar dari para pembaca. Kiranya komentar yang diberikan hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Dalam setiap diskusi, orang Islam sering memberi kritik kepada ajaran non-Islam, tetapi mengapa orang Islam tidak senang bila dikritik?
2. Apakah yang melatar-belakangi agama Islam menjadi identik dengan perang dan kekerasan?
3. Sebagai Muslim, bagaimana Anda menyikapi kesenjangan beragama yang terjadi di bangsa ini khususnya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk komentar atau pertanyaan yang berbeda, silakan kirim lewat email ke staf kami di: [email protected].
Demikian, kami harap diskusi kita akan menjadi semakin terarah dan tidak keluar dari topik artikel.
[Staff Isa dan Islam – Rindukah saudara menerima Kasih dan Pengampunan Isa Al-Masih? Artikel tentang Keselamatan dalam Isa Al-Masih dapat membantu saudara mendapatkannya.]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Bolehkah Agama Islam Dikritik?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/ SMS ke: 0812-8100-0718
*
Hanya bertanya: “Mengapa Isa Al-Masih disalib?”
~
Ketika Adam dan Hawa pertama kali jatuh ke dalam dosa, terbukalah jurang yang memisahkan antara Allah yang Maha suci dengan manusia yang telah berdosa.
Dalam keadaan yang berdosa, maka manusia tidak bisa menghapus dosanya dan menyelamatkan dirinya dari maut yang adalah upah dari dosa.
Oleh karena itu sejak awal kejatuhan manusia, Allah juga telah berencana menyelamatkan manusia. Rencana Allah ini digenapi melalui kematian Isa Al-Masih mati di kayu salib. Kematian-Nya menjembatani jurang antara Allah dan manusia. Hanya melalui kematian Isa Al-Masih saja jalan menuju ke sorga dibuka.
“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).
~
SL
*
Jawaban untuk nomor 2, setahu saya selama saya belajar agama Islam, umat Islam hanya memerangi umat non Muslim yang mengganggu, menghina, melecehkan, merendahkan, menjelekkan dan apapun itu namanya terhadap ibadah umat Islam dan agama Islam.
Selama non Muslim itu tidak menghina Allah, kitab, nabi, agama, dan ibadah umat Islam, maka kami tidak akan memerangi.
Islam tidak memaksa non Muslim untuk masuk Islam, namun jika seorang non Muslim itu sudah memutuskan untuk masuk Islam. Islam akan bertindak keras agar mualaf itu benar-benar mengerti Islam lahir batin.
Itulah yang saya mengerti, maaf bila ada salah/kekurangan. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
~
Bangsa Yahudi telah mengalami tragedi “pembantaian jutaan orang Yahudi” oleh bangsa Jerman. Namun belum pernah ada satu orang Yahudi pun yang meledakkan diri di sebuah restoran Jerman maupun orang Yahudi yang membakari gereja. Bahkan belum pernah ada satu orang Yahudi yang memprotes dengan cara membunuh orang lain.
Umat Muslim Taliban telah menghancurkan-leburkan 3 patung suci Budha. Namun juga belum pernah ada umat Budha yang membalas menghancurkan mesjid, membunuhi Muslim atau membakari kedutaannya.
Hanya umat Muslim yang membela agama mereka dengan cara membakar gereja, menghancurkan kedutaan besar, dan membunuh orang. Hal sesuai dengan teladan yang diberikan oleh Nabi Muhammad, “Saya telah diperintah untuk berperang melawan orang-orang sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada yang patut dipuja selain Allah, dan Muhammad adalah rasul Allah…” (Hadits Al-Bukhari 1:24).
Sebaliknya Isa Al-Masih Sang Pembawa Damai mengatakan, “Inilah perintah-Ku (Isa Al-Masih) kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain” (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:17).
~
SL
*
Jawaban untuk nomor 3, Alhamdulillah saya terlahir sebagai seorang Muslimah, dididik dan dibesarkan dikeluarga Islami. Namun, dari kecil saya di didik untuk saling menghargai dan menghormati agama lain. Saya pun berteman dengan beberapa orang non Muslim. Sejauh ini baik – baik saja, tidak pernah terjadi perselisihan sedikit pun. Hanya satu kuncinya untuk mengatasi kesenjangan agama, saling menghormati dan menghargai antar umat beragama.
~
Saudara layak bersyukur kepada Allah, karena saudara sejak kecil dididik hidup didalam kasih bukan kebencian.
Sebagaimana ajaran kasih dari Isa Al-Masih, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:34).
Kasih Isa Al-Masih bukan suatu koleksi kata-kata, melainkan kehidupan nyata. Kasih ini menerima, total, terbuka, tidak menghakimi, dan penuh pengampunan. Di atas segalanya, kasih Isa Al-Masih murni dan menuntut . Kasih-Nya tidak menghukum namun pada saat yang sama menuntut untuk seseorang tidak berdosa lagi.
Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang” ( Injil, Rasul Besar Yohanes 8:11).
~
SL
*
Kepada Saya,
Sayangnya tidak semua umat Muslim berpikir seperti anda.
Contohnya umat Muslim di Jakarta menolak lurah yang beragama Kristen dengan alasan tidak sesuai budaya setempat. Kemudian di Bekasi, gereja dilarang dibangun. Apakah ini toleransi beragama? Padahal orang-orang ini tidak mengganggu Islam sama sekali!
~
Saudara One Piece,
Terima kasih untuk komentar saudara, semoga dapat memberikan pencerahan bagi umat Muslim.
Dan marilah kita terus berdoa, agar umat Muslim dibukakan hatinya untuk kasih dan kebenaran Allah.
“Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku, dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar” (Injil, Surat Efesus 1:16-17).
~
SL
~
Menurut saya yang non Muslim, saudara-saudara umat Muslim belum terbiasa dengan dialog. Mendengarkan orang lain, menghargai kebenaran pada orang lain. Ini perlu dilatih.
~
Sudara Ybsap,
Sebagai manusia kita memiliki kecenderungan mementingkan dan membenarkan diri sendiri. Kita menganggap diri paling benar sehingga kita sulit sekali menjadi pendengar yang baik bagi orang lain.
Mendengarkan orang lain berarti punya rasa penghargaan terhadap orang lain. Dan tanda bahwa kita mampu memahami mereka; mau mendengarkan orang lain berarti pula rela menerima teguran, masukan, kritik, saran ataupun nasihat dari orang lain.
Jadi agar kita dapat mendengarkan dan menghargai orang lain, dibutuhkan kerendahan hati. Biasanya seorang yang memiliki kecenderungan tidak mau mendengarkan orang lain karena ego dan gengsinya tinggi.
“Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” (Injil, Surat Filipi 2:3-4).
~
Slamet
~
Tidak usah jauh-jauh bahasnya, di sekolah saja, saya sering dihina bahkan di cemooh sebagai pengikut Kristus.
Bingung dan heran semua menjadi satu campur-aduk. Sebenarnya beberapa teman Muslim yang menghina saya itu tidak ada satupun yang pernah saya ganggu. Mereka semua adalah orang yang taat kepada agamanya, kok bisa ya?
~
Saudara Kiel,
Kalau sebagai pengikut Isa Al-Masih dihina dan dicemooh, kita sebenarnya kita tidak perlu heran. Karena Kitab Suci sudah menubuatkan tentang hal ini. “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya” (Injil, Surat 2 Timotius 3:12).
Dan hal penting yang perlu kita ingat adalah ketika orang-orang Kristen dianiaya, Alkitab mengajarkan bahwa sebenarnya yang dianiaya adalah Yesus. Untuk ini mari kita perhatikan pengalaman Rasul Paulus yang menganiaya orang-orang Kristen sebelum ia bertemu Yesus dan bertobat.
Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Dalam perjalanannya ke Damsyik,…, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 9:1-5).
~
Slamet
~
Kepada Saya,
Rasanya ada beda-beda tipis ya antara kritikan dan penghinaan. Seringkali orang yang mengkritik dianggapnya menghina. Dalam awal sejarah Islam, seringkali seringkali orang yang dianggap menghina diperlakukan dengan sangat hina bahkan di luar batas perikemanusiaan.
Saya pesimis umat Islam sedunia mau menerima kritikan terhadap dogma, kitabnya dan nabina. Sejarah Islam sudah membuktikan bahwa kritikan terhadap itu semua merupakan penghinaan terhadap Islam, dan orang yang menghina halal darahnya untuk ditumpahkan.
Bersikap bijaksanalah dalam menghadapi Islam, janganlah bikin batu sandungan bagi kita semua.
~
Memang sulit bagi umat Muslim untuk memahami pengertian kebebasan beragama. Karena Hukum Islam menyatakan bahwa Islam tidak boleh dikritik oleh siapapun. Al-Quran dan hadist adalah harga mati, tidak bisa ditawar.
Sebaliknya, mereka tidak merasa bersalah, bila mengkritik bahkan mengutuk agama orang lain. Umat Yahudi dan Kristen disebut sebagai kafir, musyrik dan sesat, dan sejahat-jahatnya binatang.
“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman” (Qs 8:55).
Kritik tidak sama dengan penghinaan. Ketika seseorang memberikan kritikan yang bersifat membangun, sebenarnya mereka tidak bermaksud memberikan penyerangan terhadap tujuan maupun karakter Islam. Melainkan hanya suatu diskusi yang jujur dan terbuka yang dapat menghilangkan prasangka.
Jadi agama yang benar, seharus tidak perlu merasa takut dan menghindarikan diri dari suatu pencaharian kebenaran. Sebagaimana Isa Al-Masih tidak pernah menggunakan kekerasan ketika menghadapi para pengkritiknya. Dia hanya menjawab: “Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya , ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri” (Injil, Rasul Besar Yohanes 7:17).
~
Slamet
~
Saudara Anti Islam,
Terima kasih atas komentar dan kesediaan saudara untuk membaca artikel yang ada pada situs Isa dan Al-Fatihah. Namun mohon maaf kalau kami terpaksa menghapus komentar saudara. Karena komentar saudara dapat menimbulkan kesalah-pahaman bagi saudara kita yang lain.
Demikian harap makhlum adanya.
~
Slamet
~
Puji Tuhan!
Terima Kasih atas masukannya staf Isa dan Al-Fatihah. GBU
~
Kepada Staf Isa dan Al-Fatihah,
Itu karena masing-masing golongan merasa lebih baik dari golongan yang lain. Dan selalu menonjolkan perbedaan bukan berusaha untuk mencari persamaan. Seperti yang sedang saudara lakukan sekarang. Kalau boleh saya tambahkan Tuhan tidak pernah membedakan satu golongan dengan golongan yang lain. Tuhan memerintahkan kita agar saling berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan bukan sebaliknya.
~
Orang yang kelihatannya terlalu “percaya diri”, sehingga ia menganggap dirinya hebat, dan tidak mau dikritik sebenarnya tidak baik/sehat. Orang yang bersikap seperti ini biasanya juga akan bersikap mau menang sendiri, tinggi hati, meremehkan orang lain, dan bahkan bersikap agresif.
Ironisnya, orang yang mempunyai sikap seperti ini sebetulnya adalah orang yang tidak mempunyai percaya diri, ia adalah orang mempunyai kelemahan pada dirinya. Dan untuk menutupi kelemahannya., ia selalu mencari pertahanan dan pembenaran akan kehebatan dirinya.
Allah berkenan dengan orang mempunyai sikap rendah hati bukan sikap tinggi hati dan mementingkan diri sendiri ini. Oleh karena itu dalam Kitab Suci, Dia memberikan nasehat “Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” (Injil, Surat Filipi 2:3-4).
~
Slamet
~
Apabila kita ingin mengkaji sebuah kitab, hendaklah kita memahami dulu bagaimana ayat-ayat dalam kitab disusun. Ayat Al-Quran disusun dengan makna tersirat dan tersurat. Jadilah orang berilmu untuk bisa memahami Al-Quran.
Apabila ada kata “Perang” maka harus dilihat, apakah itu tersirat atau tersurat. Apabila ada yang salah mengartikan, itu karena keterbatasan manusia bukan keterbatasan kitab apalagi keterbatasan kuasa Allah. Sekali lagi, tiada satupun prosa buatan manusia yang dapat menandingi ayat-ayat Al-Quran.
~
Memang tidak salah istilah “Perang” dalam Al-Quran bisa dimaksudkan untuk orang-orang yang bersungguh-sungguh menuntut ilmu dan disebut mujahid ilmu. Untuk orang-orang yang bersungguh-sungguh mencurahkan hidupnya untuk da’wah maka disebut mujahid da’wah.
Namun juga ada ayat-ayat perang dalam Al-Quran yang mempunyai arti sebenarnya.
Muhammad berkata pada pengikutnya: “Aku akan menjatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggalah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka” (Qs 8:12).
Isa Al-Masih memerintahkan kepada para pengikut-Nya untuk mengasihi musuh-musuhnya.
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44-45).
~
Slamet
~
Saya orang Islam, saya belajar mengenai Islam sejak kecil. Bagi saya, Islam itu baik. Dan bagi anda, Kristen itu baik.
Saya telah mempelajari tentang toleransi antar umat beragama. Islam tidak pernah berbuat jahat terhadap siapapun. Hanya saja, setiap manusia diciptakan berbeda-beda, dengan tingkat pengetahuan dan kadar keimanan yang berbeda-beda.
Mengenai tindakan-tindakan yang sudah terjadi, tentu saja kita tidak mengetahui sepenuhnya tentang kebenaran suatu masalah. Hanya Tuhan Yang Maha Esa saja yang mengetahui. Dan setiap sejarah memiliki suatu pandangan yang berbeda dari setiap orang melihatnya.
Mohon maaf, saya mencoba menengahkan pandangan terhadap agama Islam. Terima kasih.
~
Benarkah dalam Islam tidak pernah ada tindakan kekerasan?
Bukankah ada banyak ayat-ayat dalam Al-Quran yang memerintahkan umat Muslim untuk membunuh kaum musyrikin?.”Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian” (Qs 9:5).
Juga terdapat ayat-ayat yang menyuruh orang Muslim untuk menggentarkan hati musuh Allah. “Dan siapkanlah untuk … menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya”(Qs 8:60).
Sebaliknya Isa Al-Masih mengajarkan kepada pengikut-Nya untuk mengasihi musuh. “Jangan kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Kasihlah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak (Allah) Bapamu yang di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 5:38-48).
~
Slamet
~
Jika anda ingin meluruskan agama Islam, harusnya anda mempelajari agama Islam lebih dalam, karena setiap pertanyaan anda ada di dalamnya.
~
Memang dalam Islam juga ada ayat-ayat Al-Quran yang menunjukkan bahwa untuk memeluk agama Islam tidak ada paksaan.
“Tidak ada paksaan dalam memasuki agama Islam” (Qs 2:256).
Bahkan Allah dalam Al-Quran memerintahkan umat Muslim agar mengajak non muslim untuk masuk Islam dengan cara yang baik.
“Ajaklah manusia kejalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik. Dan bantahlah mereka dengan cara yang baik” (Qs 16:125).
Tapi di sisi lain Allah memerintahkan umat Muslim untuk membunuh siapapun yang menolak Islam, “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengatakan Laa ilaha illallaah” (Hadist Al-Bukhaariy no. 393).
Dan membunuh orang yang meninggalkan Islam. ‘Barangsiapa yang menukar/mengganti agamanya, maka bunuhlah ia” (Hadist Al-Bukhariy no. 3017).
~
Slamet
~
Yang tidak membolehkan kritik itu orang Islam atau agama Islam? Kalau bicara orang, mereka bisa siapa saja. Sebagaimana sifat manusia biasa pada umumnya. Mereka bisa jadi bandit, penjahat, pembunuh, kolonialis dst.
Kalau agama Islam, bisa dikritik. Lihat saja aneka tafsir yang kadang saling bertentangan 1 sama lain terhadap arti ayat, belum lagi bicara mazhab yang cukup variatif. Buku-buku mazhab dan tafsir mereka juga penuh perdebatan argumen untuk menjelaskan tentang arti ayat Al Quran.
~
Hukum Islam menyatakan bahwa agama Islam tidak boleh dikritik oleh siapapun.
Bagi mereka, orang yang memberi kritikan kepada nabi Muhammad atau Al-Quran harus dihukum mati.
Sebaliknya, mereka tidak merasa bersalah, ketika mengkritik bahkan mengutuk agama orang lain. Kaum non-Muslim termasuk Yahudi dan Kristiani disebut sebagai kafir, musyrik, sesat, dan sejahat-jahatnya binatang.
“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman” (Qs 8:55).
~
Slamet
~
Siapa yang menciptakan langit dan bumi?
Jika Isa Al-Masih dilahirkan oleh seorang manusia perempuan, mengapa Ia bisa menjadi Tuhan?
~
Jika kita memahami bahwa yang terlibat dalam penciptaan adalah Allah Tritunggal maka sama sekali tidak masalah kalau Isa Al-Masih disebut Pencipta langit dan bumi.
Ajaran Tritunggal menyatakan bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah Allah yang esa. Sang Anak adalah Sang Firman, yang adalah Allah sendiri dan yang sejak semula bersama-sama dengan Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
Karena Isa Al-Masih adalah pribadi kedua Tritunggal, maka Ia memiliki dua natur, Allah dan manusia, itulah sebabnya kita bisa mengatakan bahwa Isa adalah Allah yang menciptakan segala sesuatu.
“Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan” Injil, Surat Kolose 2:9).
Jadi Isa Al-Masih bukan Tuhan yang dijadikan, melainkan Tuhan yang telah menjadi manusia melalui perawan Maria.
~
Slamet
~
To Kristiani,
Anda mengatakan agama anda agama cinta kasih. Tetapi kalian masih makan makanan yang bernyawa. Mengapa kalian masih membunuh nyamuk? Bukankah binatang itu juga adalah makhluk Tuhan yang memiliki hak hidup!
Mengapa ayat Alkitab penuh kekejaman sehingga wanita dan bayi dan tidak berdosa harus dibunuh (kisah kaum Amalek)? Mengapa bangsa kalian menjajah dan menduduki dengan keji bangsa lain di dunia ini? Membuat bom nuklir dan membunuh umat manusia?
~
Saudara Pengamat kiranya dapat merenungkan dengan baik-baik ayat berikut:
“Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini” (Injil, Rasul Markus 12:31).
Bila Sdr. Pengamat membaca dalam Injil, maka saudara tidak akan menemukan satupun ayat yang merupakan perintah dari Allah, agar umat-Nya saling membunuh. Sedangkan tentang kisah Amalek yang saudara kutip, saran kami ada baiknya saudara membaca kisah tersebut dari awal hingga akhir. Supaya saudara mengerti apa maksud dari kisah tersebut.
Bandingkanlah dengan ayat berikut ini, “Penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka… barangsiapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaanNya” (Qs 8:12-13).
Itulah sebanya mengapa ajaran Isa Al-Masih disebut ajaran cinta kasih.
~
Saodah
~
Tulisan ini lucu. Ada milyaran umat Islam di dunia dan yang berbuat tidak benar hanya 0,00001%. Tapi oleh penulis langsung dituduh Islam mengajarkan kekerasan. Mata penulis ditutup untuk 99,9999 umat Islam yang baik dan benar.
Tapi saya maklum dan paham maksud dan tujuan dari penulis. Tidak apa, ini bagian dari perjuangan Islam. Kami tidak akan terpancing untuk menjadi pembunuh seperti yang anda inginkan. Anda tetap bisa hidup nyaman di Indonesia, bahkan mengembangkan agama anda.
~
Saudara Omzel,
Sebenarnya tidak ada yang lucu dari tulisan di atas. Semua ditulis berdasarkan fakta. Bila kita membaca Al-Quran, tidak sedikit ayat yang mengajarkan untuk membunuh sesama umat manusia. Contohnya: Qs 2:216; Qs 4:104, dll.
Selain itu, sepak terjang ISIS di dunia ini adalah fakta bahwa agama Islam mengijinkan kekerasan. Fakta lain, tentu Sdr. Omzel dapat melihat bagaimana ormas Islam mengupayakan segala cara (termasuk dengan cara yang tidak baik) agar gubernur DKI Jakarta diganti, dengan alasan dia bukan seorang Muslim. Sementara, kita tahu bahwa Jakarta bukan kota Islam, bukan?
Berbeda dengan ajaran yang disampaikan oleh Isa Al-Masih dalam Kitab Suci Injil. “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44)
~
Saodah
***
1. Siapa yang bilang orang Islam tidak senang dikritik? Anda sendiri bukan? Pernahkan anda datang ke majelis kami, mengikuti setiap diskusi yang kami lakukan? Datanglah ke sana dan jelaskan maksud anda. Anda pasti diterima dengan baik, dan cobalah bertanya di sana.
2. Pertanyaan anda ke dua sangat lucu. Apakah agama Islam mengajarkan kekerasan? Apakah dalil di atas yang anda pakai sebagai dasar? Kalau begitu saya balik tanya, apa asbabun nuzul ayat-ayat di atas? Bisa jawab? Jika anda menjawab tidak tahu dan malah bertanya kepada kami, sudah jelas postingan ini dibuat atas dasar ngawur.
~
Saudara Cam,
1. Bila saudara mengikuti diskusi di forum ini, maka saudara akan melihat dimana teman-teman Islam hanya senang mengkritik ajaran Kristen. Dan mereka akan marah ketika kami memberi kritik terhadap ajaran Islam. Itulah faktanya! Dan dari tulisan saudara, kami dapat melihat dengan jelas bahwa sebenarnya saudara pun tidak senang dengan artikel di atas. Bukankah itu bukti sebuah penolakan dari saudara?
2. Silakan melihat jawaban kami untuk komentar dari Sdr. Omzel di atas. Di sana kami sudah memberi fakta-fakta, baik dari kitab suci saudara maupun fakta yang ada, yang menyatakan bahwa agama Islam memperbolehkan kekerasan pada sesama umat manusia.
~
Saodah
~
Sdr. Staf Isa dan Islam,
Membaca ulasan anda di semua kanal yang anda kelola ternyata saya dapat menyimpulkan bahwa anda sangat mencintai agama Islam. Agama tauhid, agama yang menyempurnakan seluruh agama di dunia. Silahkan pelajari lebih dalam dengan bertanya, membaca dan bergaul dengan kaum muslim. Insyaa Allah anda mendapatkan Hidayah dari Allah SWT.
~
Saudara Ahmad Zaihab,
Terimakasih untuk penilaian saudara. Tapi sepertinya kita mempunyai pandangan yang berbeda. Saudara salah bila mengatakan kami sangat mencintai agama Islam. Karena menurut kami hanya Allah yang layak untuk dicintai. Sebab hanya Dia yang dapat menyelamatkan umat-Nya dari hukuman neraka.
Sedangkan agama jelas tidak dapat menyelamatkan pengikutnya. Agama hanya aturan yang dibuat sebagai cara untuk mendekatkan diri pada Sang Khalik.
Bila tidak keberatan, kiranya saudara berkenan merenungkan perkataan Isa Al-Masih berikut ini: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6)
~
Saodah
~
Jangan heran bila orang Islam sangat marah jika agamnya dikritik. Sebab memang mereka diajarkan dan ditekankan untuk lebih mengasihi Allah, nabi, Al-Quran dan agamanya sendiri, dari pada mengasihi sesama manusia. Bahkan nyawa pun dikorbankan demi membela agama Islam.
Mereka tidak menyadari, sebenarnya yang mereka lindungi, jaga, bela, tegakan, adalah “Aset Eonomi” bangsa Arab.
~
Lucu baca dialog ini teruma para staff yang memberi jawaban. Sangat tidak berimbang dan yang Anda kutip dari Alkitab itu cetakan tahun berapa?
Kenapa yang ada hubungannya dengan Islam selalu Anda cari yang terburuk? Sedangkan Kristen di Alkitab ada ayat yang berbunyi “jangan kira aku datang membawa damai, melainkan membawa pedang.”
~
Sdr. Bangkai,
Terimakasih untuk penilaian yang sdr berikan. Jika ada yang kurang benar dari jawaban-jawaban yang kami berikan, kami tidak keberatan bila sdr menanggapinya.
Soal pertanyaan sdr tentang cetakan Alkitab yang kami pakai. Menurut kami, tahun berapapun Alkitab tersebut dicetak, tidak menjadi masalah. Sebab isinya tetap sama. Bukankah yang kita perlukan adalah isinya dan bukan tahun cetakannya?
Memang benar dalam Alkitab Yesus pernah berkata, “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.”
Perlu sdr ketahui, “pedang” pada kalimat tersebut hanya kata metafora. Bukan “pedang” dalam arti sebenarnya. Bila sdr ingin mengerti maknanya, silakan membaca di sini: http://tinyurl.com/lon2dxj.
~
Saodah