Islam percaya Allah memiliki 99 nama. Dan nama Allah yang terkenal menurut mereka ialah ar-Rahman-ar-Rahim / Allah Maha Pengasih dan Penyayang.
Tahukah Anda satu kata yang menyimpulkan semua sifat Allah? Jawablah di email ini.
Mengerti makna kata itu Anda akan mengenal Allah secara benar. Mengimani-Nya akan membuat hidup Anda penuh damai dan sukacita.
Hubungan Ar-Rahman dan Ar-Rahim dengan Kasih
Ar-Rahman/Maha Pemurah dan ar-Rahim/Maha Penyayang adalah dua sifat dasar dari kasih Allah. Kedua sifat ini juga diucapkan masing-masing dua kali dalam Al-Fatihah. Orang Islam yang mengucapkan Al-Fatihah 17 kali sehari, akan diingatkan mengenai kasih Allah paling sedikit 68 kali (Ar-Rahman 2 kali 17 = 34 dan Ar-Rahim 2 x 17 = 34).
Injil menekankan berulang kali bahwa Allah ar-Rahman ar-Rahim itu “Allah adalah kasih” (Injil, Surat I Yohanes 4:8). Ada ratusan ayat dalam Kitab Allah yang mendukung pernyataan ini. Kasih adalah intisari semua sifat Allah dan kata terbaik sebagai penyimpulan semua sifat Allah.
Maksud “Allah adalah kasih,” bahwa kasih Allah bukan saja menciptakan dan memelihara makhluk-Nya, termasuk manusia. Terlebih lagi, Dia juga menyelamatkan mereka dari kebinasaan kekal. Kasih Allah penyebab hidup di dunia dan akhirat.
Jelas kita membutuhkan kasih Allah untuk hidup di dunia, terlebih lagi di akhirat. Apakah Allah ar-Rahman ar-Rahim di Al-Fatihah itu menjamin hidup kekal di akhirat? Jawablah di sini.
Dimana Sifat Kasih Allah Paling Nyata?
Injil Allah menekankan, sifat kasih Allah. Antara lain mencukupi segala kebutuhan kita, menyembuhkan yang sakit, memberi makan yang lapar, dll. Kasih-Nya melimpah baik untuk kebutuhan jasmaniah maupun rohaniah.
Bukti kasih terbesar-Nya ialah menyelamatkan manusia berdosa melalui pengorbanan Isa Al-Masih.
“Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang kita telah lakukan, tetapi karena rahmat-Nya . . .” (Injil, Surat Titus 3:4-5).
Rahmat Allah terbesar dibuktikan dalam pengorbanan Isa Al-Masih, Kalimat-Nya yang membayar hukuman dosa manusia. Melalui kematian-Nya, Isa Al-Masih mengampuni dosa dan menjamin sorga orang yang beriman kepada-Nya.
Bagaimana Anda Menerima Kasih Allah Itu?
Jadi satu kata yang menyatakan seluruh sifat Allah adalah Kasih. Dia sangat mengasihi manusia dan tidak ingin Anda binasa kekal di neraka selamanya.
Maka Allah menyelamatkan manusia dari hukuman dosa melalui kematian Isa Al-Masih yang menanggung hukuman dosa manusia. Agar setiap orang yang beriman kepada-Nya, beroleh jaminan penyucian dosa dan masuk surga-Nya.
Karena itu, imanilah Isa Al-Masih bagi keselamatan jiwamu di surga dan kedamaian hidupmu selama di dunia.
Anda dapat menikmati kasih Allah melalui “Doa untuk Keselamatan” ini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, apakah Allah adalah Kasih menyimpulkan semua sifat Allah? Jelaskan jawaban Saudara!
- Mengapa kehidupan kekal juga bergantung pada kasih Allah?
- Mengapa penyaliban Isa Al-Masih menjadi bukti kasih Allah terbesar?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Bukti Terbesar Kasih Allah Dalam Islam Dan Kristen
- Jaminan Nikmat Surgawi Ar-Rahman Ar-Rahim Bagi Anda
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Kepada Staff Isa dan Al-Fatihah,
Adapun doa kasih yang anda maksudkan itu hanyalah buat saudara anda yang seiman. Bukan buat umat yang lain. Sebab tidak akan nyambung dan tidak pernah akan tersambung. Percayalah.
~
Doa yang dijawab Allah adalah doa yang disertai dengan iman dan hati yang mengasihi Allah.
Hati yang mengasihi, itulah yang diinginkan Allah dari kita. Bukan tampilan luar. Setiap orang yang sungguh mengasihi Allah pasti ia beriman kepada Allah.
Bagaimana kita dapat mengasihi Allah? Jika kita dengan kesungguhan dan ketulusan hati memohon kasih, tentunya kita akan menerima kasih Allah.
“Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita” (Injil, Surat 1 Yohanes 4:19).
~
SL
~
Salam,
Allah maha esa, maha kasih, maha pemurah, maha penyayang, maha tau, maha besar, dan masih banyak lagi sifat-sifat Allah.
Otak manusia tidak akan sampai untuk bisa menggambarkan Tuhan. Menurut saya topik ini suatu pembodohan, lebih baik ditutup saja.
Terimakasih.
~
Terimakasih untuk saran saudara. Walau memang benar apa yang sdr sampaikan, bahwa Allah memiliki banyak sifat, bukankah dari semua sifat Allah itu ada satu sifat yang dapat mencakup semua sifat-sifat yang Ia miliki?
Menurut kami sifat tersebut adalah ‘maha kasih.’ Allah yang maha kasih tentu akan secara otomatis menyayangi umat-Nya. Jika Dia mengasihi umat-Nya, maka Ia pun akan dengan murah hati memberkati mereka. Sebaliknya, jika Allah tidak maha kasih, mungkinkah Ia akan menyayangi atau murah hati kepada umat-Nya?
Sehingga, menurut kami benarlah apa yang tertulis dalam Kitab Injil, Surat 1 Yohanes 4:8 bahwa “Allah adalah Kasih.” Karena Allah mengasihi umat-Nya, maka Allah mengutus Kalimatullah [Isa Al-Masih] ke dunia, “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
~
Saodah
~
Salam,
Jika Tuhan “hanya” mengasihi manusia, kenapa Tuhan memberikan bencana alam? Itu salah satu sifat murka Tuhan.
Sangatlah tidak bijak bagi manusia menyimpulkan sifat Tuhan dalam satu kata.
~
Sdr. Universe,
Tuhan tidak pernah memberikan bencana alam bagi manusia. Bencana alam terjadi akibat rusaknya ekosistem. Dimana hal tersebut diakibatkan ulah manusia itu sendiri.
Sebagai contoh: Akhir tahun lalu sebagian propinsi di Indonesia terkena bencana alam yaitu kabut asap. Bencana ini bahkan menelan korban jiwa yang tidak sedikit.
Lantas, apakah kita harus menyalahkan Tuhan akibat bencana ini? Jelas tidak! Bencana tersebut terjadi karena ulah manusia yang membakar hutan seenaknya tanpa memperhatikan peraturan yang ada.
Jadi menurut kami, ‘Kasih’ adalah sifat yang mewakili semua sifat Allah!
~
Saodah
~
Salam,
Banyak contoh bencana alam yang tidak diakibatkan manusia, jangan mempersempit pandangan. Tuhan juga alam semesta!
Tidaklah bijak bagi Anda memegahkan sifat kasih, sedangkan Anda mencari pembenaran kelompok, memperkuat kedaulatan kelompok, mempengaruhi kelompok lain.
Menurut saya situs-situs Anda tidak hanya menyampaikan sifat kasih. Jadi lebih baik kita lebih fair dalam berdiskusi supaya pembaca bisa memutuskan sendiri mana yang lebih baik dan lebih benar menurut pandangan mereka masing-masing. Terimakasih.
~
Sdr. Universe,
Jika menurut sdr ada bencana alam yang disebabkan oleh Allah, dapatkah sdr menyebutkan salah satu bencana yang disebabkan oleh Allah itu? Terimakasih!
~
Saodah
~
Salam,
Semua bencana alam yang tidak disebabkan oleh human error adalah kejadian alam semesta, karena Tuhan juga alam semesta. Tidak perlu disebutkan satu-satu Anda bisa berfikir sendiri.
Tidak hanya bencana alam, virus-virus seperti contoh aids atau virus zika yang trend baru-baru ini di Brasil, mungkin saja Tuhan memberikan peringatan bagi manusianya untuk menghindari freeseks dan juga menekan populasi. Misteri-Nya tidak akan terpecahkan sampai kiamat.
Apakah Anda tahu rencana Tuhan? Manusia tidak pantas untuk protes maupun menyimpulkan sifat Tuhan. Cukup berserah diri pada Tuhan dan lakukan yang terbaik dalam hidup Anda. Karena hidup adalah anugerah Tuhan. Sederhana kan?
~
Maaf Sdr. Universe,
Sejak semula saya mengatakan semua bencana alam adalah akibat dari ulah manusia. Lalu sdr menyangkal bahwa ada bencana alam yang diakibatkan oleh Tuhan.
Jadi, seharusnya sdr tidak keberatan untuk menyebutkan salah satu contoh bencana alam yang diakibatkan oleh Tuhan itu. Kecuali, jika memang sdr tidak dapat menyebutkan contohnya karena sdr sendiri tidak tahu, yah kami dapat memakluminya.
Maaf, di sini kita bicara soal bencana alam. Bukan soal virus-virus. Jadi mari kita fokus pada satu topik diskusi. Agar diskusi kita lebih terarah.
Jika sdr percaya hidup adalah anugerah Tuhan, mengapa sdr tidak percaya bahwa Keselamatan juga merupakan anugerah Tuhan?
~
Saodah
~
Salam,
Gempa bumi, tsunami, badai, tornado, gunung meletus dsb. Apa Anda tidak pernah melihat berita?
~
Sdr. Universe,
Saran kami, silakan sdr membaca (boleh cari di google) apa yang menyebabkan terjadinya bencana alam yang sdr sebutkan di atas.
Benarkah bencana-bencana tersebut disebabkan oleh Allah, atau memang karena ekosistem kehidupan mahkluk hidup.
~
Saodah
~
To admin
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan” (Qs.5:35).
Ayat ini menjelaskan kita wajib mengenal Allah lebih dekat lagi. Tidak hanya sekedar menyimpulkan sifat-sifat Nya saja seperti dalam tulisan admin di atas. Sama seperti halnya Isa yang mengajarkan kasih. Kasih itu bisa berjuta makna, misalnya Mengasihi, Kasih kan dan Kasih an.
~
Saudara Guns,
Kami sependapat dengan sdr, bahwa kita wajib mengenal Allah lebih dekat. Bukankah dengan mengerti sifat-sifat Allah kita akan mengenal lebih dekat? Bagaimana menurut sdr dengan sifat-sifat Allah bila disimpulkan?
Sdr benar, Isa Al-Masih mengajarkan tentang kasih bahkan melakukannya. Berikut firman Allah menjelaskan tentang kasih.
“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan;” (Injil, Surat 1 Korintus 13:4-8).
Kiranya sdr juga mengenal sumber kasih yang sejati!
~
Daniar
~
Berhentilah membohongi umat dengan Injil palsumu di Perjanjian Baru. Kitab Alloh tidak boleh diubah apalagi ditambahi dengan ucapan Paulus yang hanya mencari kebahagian duniawi semata. Kembalilah menuju kebenaran dan ingatlah bahwa kalian telah ditipu dan telah disasarkan.
~
Khusnul,
Menyatakan bahwa Injil palsu merupakan pernyataan yang menarik. Sebab ini berarti Anda perlu membuktikan dimanakah palsu atau bagian mana yang palsu. Bila tidak ada bukti-bukti mengenai hal ini, maka ini disebut fitnah. Saya bertanya kepada Anda agar lebih jelas, apakah pendapat Anda didasarkan pada bukti atau fitnah. Apakah Anda pernah membaca Injil secara menyeluruh? Jika telah membaca Injil secara menyeluruh, maka bagian mana yang dipalsukan? Saya menunggu jawaban Anda.
Mencermati artikel dan Injil, maka tidak ada ayat yang diubah sama sekali. Sebab inti dari yang dibicarakan adalah kasih. Injil menjelaskan kasih Allah kepada manusia sehingga Allah rela nuzul ke dunia untuk menyelamatkan Anda dan saya dari neraka. Bukankah terdapat konsistensi dari Injil dengan sifat-sifat Allah? Apakah Anda mau mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut? Bagaimana?
~
Solihin
~
Injil palsu adalah Injil yang ayatnya berbeda yang satu dengan lainnya. Seandainya kami tulis ayat-ayat yang berbeda tak akan mencukupi di kolom komentar ini. Percalah! Injil sekarang bukan Injil di jaman Nabi Isa Al-Masih.
~
Saudara Ronny Santoso,
Kami suka menolong saudara-saudara Muslim dari prasangka yang mengatakan bahwa Injil telah dipalsukan. Silakan saudara sampaikan kepada kami ayat mana yang saudara yakin itu sudah dipalsukan. Namun bagaimana pendapat saudara dengan artikel kami di atas mengenai sifat Allah. Kami yakin apa yang kita kagumi dari Allah akan kita hargai. Misalnya sifat Allah adalah Maha Pengasih, mana mungkin Allah Sang Pengasih dapat membiarkan Injil-Nya dipalsukan dan menyesatkan umat manusia.
“Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Qs 6:115).
~
Noni
~
Allah yang maha mengasihi dan menyayangi. Musa, Dawud, Yesus, Muhammad dan nabi nabi lainnya diutus untuk menyebarkan ajaran-Nya kepada umat manusia. Salah satunya adalah untuk mengasihi sesama, tentunya para nabi pun juga mengasihi sesama. Setiap manusia punya sifat kasih dan levelnya beda beda. Pemilik kasih terbesar adalah Allah saja dan tak satupun bisa setara dengan-Nya.
~
Saudara Warrior,
Benar sekali bahwa kasih Allah adalah kasih yang terbesar, hanya kasih Allah yang sempurna.
Karena itu Isa Al-Masih pun mengajarkan, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu…kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 22:37,39).
Tahukah saudara wujud kasih Allah yang terbesar bagi umat manusia?Allah memberikan rahmat yang menyelamatkan manusia dari hukuman kekal di neraka akibat dosanya.
~
Noni
~
Saudaraku Noni,
Tidak ada dialog Isa dan Al-fatihah. Al-Quran sudah sangat jelas menerangkan Isa Al Masih.
Tidak ada dialog Isa Al-Quran dan Yesus Kristus Alkitab/Isa Al Masih TZI. Karena memang berbeda pandangan.
Al-Quran tidak akan berkurang keagungannya walaupun semua penduduk bumi tidak beriman. Islam tidak perlu dibela, akan berjalan sendiri menurut kehendak yang punya.
Jalankan saja apa yang diperintahan dan tinggalkan apa yang dilarang bagi yang beriman.
Wallahu A’lam.
~
Saudara Joko, S,
Al-Quran memang banyak menerangkan mengenai Isa Al-Masih. Namun Kitab Injil lebih lengkap dalam menjelaskan tentang Isa Al-Masih. Karena itu seharunya umat Muslim pun mempelajari Kitab Injil agar bisa mengenal siapa Isa Al-Masih dengan benar. Namun sayangnya umat Muslim tidak mau mempelajari Kitab Taurat dan Injil sehingga inilah yang menyebabkan perbedaan pandangan.
~
Noni
~
Kristen: Mengapa penyaliban Isa Al-Masih menjadi bukti kasih Allah terbesar?
Jawaban: Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang tidak membutuhkan kematian siapapun untuk mengampunkan dosa. Keyakinan penebusan dosa lewat penyaliban jelas telah mengkerdilkan kemampuan Allah dalam mengampunkan dosa. Karena menyebutkan Allah terpaksa terikat pada aturan dosa adalah maut. Kemudian menyebutkan Allah terpaksa menggunakan jasa Iblis untuk menggoda Yudas. Dan menyebutkan Allah menjadikan jutaan orang Yahudi menjadi masuk neraka karena tidak meyakini penebusan dosa lewat penyaliban. Hanya dalam agama Islam semua sifat Allah terbukti sempurna.
~
Saudara Abu Ramzi,
Apa yang saudara pikirkan tentang Allah yang benar kenyataannya tidak demikian. Islam memberikan sifat sifat Allah namun hanya sebatas slogan. Umat Islam sendiri tidak boleh memikirkan Allah melebihi slogan-slogan yang sudah ada. Bahkan tidak diperkenan bagi umat untuk mendekati Allah.
Jadi itu sebabnya Islam tidak berbicara tentang Allah yang membangun hubungan kedekatan secara pribadi dengan manusia. Tetapi umat Islam mengakui mengetahui Allah. Darimana mereka dapat tahu? Tentu dari slogan-slogan. Allah itu bukan slogan tetapi pribadi Allah itu sendiri yang menyelamatkan manusia atas dasar kasih-Nya yang besar.
~
Noni
~
Kristen: Umat Islam sendiri tidak boleh memikirkan Allah melebihi slogan-slogan yang sudah ada
Tanggapan: Allah itu menyebutkan Diri-Nya Maha Kuasa atas Segala Sesuatu. Jelas ini maksudnya adalah Allah memiliki kekuasaan yang absolut tanpa ada aturan yang mengikat-Nya. Dan sudah seharusnya orang beriman kepada Allah hanya beriman kepada sifat-sifat Allah yang sudah Dia sebutkan dalam Firman-Nya.
Manusia tidak berhak memikirkan Allah selain dari yang sudah tertulis, seperti Allah terikat hukum dosa adalah maut sehingga terpaksa menjelma menjadi manusia dan menggunakan jasa Iblis hanya untuk mengampunkan dosa. Jelas itu kontradiksi dengan Firman-Nya. Atau apakah dalam Bible Tuhan Kristen tidak disebutkan Maha Kuasa?
~
Saudara Abu Ramzi,
Terimakasih atas tanggapan saudara. Memang benar kita harus melihat Allah itu melalui kacamata iman. Tetapi untuk apa adanya iman kalau sudah ada tertulis sifat-sifat dari Allah sebagaimana yang saudara maksudkan.
Misalnya saudara mempercayai keterangan tertulis dari suatu sifat zat padat, dalam hal meyakini kan tidak perlu lagi iman kalau memang sudah ada penjelasan tertulis. Tetapi kalau saudara masih memerlukan iman, berarti masih ada kemungkinan untuk meragukan sifat-sifat Allah tersebut. Maka saudara memerlukan iman untuk mempercayai sifat-sifat itu. Lalu mengapa Allah itu hanya diperkenalkan sebagai bentuk dari sifat. Jadi apakah umat Islam itu terhubung dengan Allah atau terhubung dengan pengandaiannya yang berupa sifat-sifat?
~
Noni
~
Jadi begini. Ada dua parameter yang sama-sama kita sepakati yakni, Tuhan tidak akan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan firman-Nya. Semua ciptaan-Nya adalah amat baik (Kej. 1:31). Tapi Iblis sebagai pembangkang yang terbuang punya rencana untuk menyesatkan manusia, ciptaan Allah. Dan Iblis berhasil menjatuhkan manusia (Adam & Hawa).
Jika Allah dengan kuasa-Nya langsung mengampuni manusia atau ekstrimnya menciptakan ‘manusia baru’ pengganti Adam dan Hawa, maka berarti Allah membantah dua parameter di atas: Allah membantah firman-Nya sendiri (parameter no.1). Allah secara tidak langsung mengakui bahwa ciptaan-Nya (manusia) itu adalah ‘tidak baik’ (paramter no.2). Baca Kej. 1:31.
Salam
~
Saudara Marthen,
Saudara memberikan parameter yang menarik. Memang parameter tersebut dapat mengukur sejauh mana konsistensi Allah, terutama tentang sifat-sifat Allah. Sifat Allah yang paling mengemuka adalah kasih.
Sifat kasih ini yang membuat Allah datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari siksaan neraka. Bukankah tiap orang mengharapkan diselamatkan di akhirat nanti? Saya berharap rekan-rekan di forum ini mempertimbangkan rahmat keselamatan yang diberikan Isa Al-Masih. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Salam,
Saya bukan orang yang beragama Kristen. Saya pernah membaca AlKitab (Taurat dan injil PB), dan dengan bantuan membaca beberapa artikel yang mengupas tentang Isa Al-Masih. Sekarang saya mulai tertarik lagi untuk mempelajarinya.
Saya mulai memahami mengapa Allah memperkenalkan diri-Nya melalui Isa Al-Masih, sebagai wujud betapa Ia sangat mengasihi manusia.
Saya orang tua dengan 3 anak. Saya sangat menyayangi (mengasihi) ke-3 anak saya. Pernah suatu hari anak bungsu saya sakit cukup parah. Saya sangat sedih melihatnya. Dalam hati saya berguman, biarlah saya yang menggantikannya (biar saya saja yang sakit, jangan anak saya).
Seperti itu saya menganalogikan betapa Allah sangat mengasihi umat manusia, sehingga Ia turun ke dunia (bersambung).
~
Saudara Merindukan Allah,
Terimakasih telah membagikan pengalaman saudara yang angat memberkati. Saat kita menyadari betapa besarnya kasih Allah bagi kita dan kita mau menerima kasih itu, maka kita merasakan pengalaman yang luar biasa bersama Allah. Orang tua sangat mengasihi anaknya. Namun kasih Allah jauh melampaui kasih yag ada di dunia ini.
Allah dalam kemuliaan-Nya, merendahkan diri-Nya menjadi manusia Isa Al-Masih untuk memberikan rahmat keselamatan bagi manusia. Inilah pengorbanan terbesar sepanjang sejarah manusia.
Kami bersyukur jika saudara ingin lebih mengenal Isa Al-Masih dan mengalami kasih Allah dalam hidup saudara. Jika ingin berdiskusi lebih lanjut kami sangat senang. Silakan hubungi SMS/WA 0812-8100-0718
~
Noni