Dalam kehidupan sehari-hari kita wajib bertanya kepada yang tahu atau ahlinya agar mengerti dengan benar. Contohnya, kita bertanya kepada dokter soal kesehatan, dan sebagainya.
Penggalan ayat “Hanya kepada Engkaulah Kami memohon pertolongan,” tidaklah bertentangan dengan Qs 10:94 yang memerintahkan nabi Islam untuk bertanya kepada pembaca Kitab Allah terdahulu.
Mengapa Allah perintahkan Nabi Islam minta tolong kepada pembaca kitab terdahulu? Apakah kaitannya dengan perintah beriman kepada kitab Allah?
Allah Menyuruh Nabi Islam Minta Tolong Pada Orang Kristen
Al-Quran memerintahkan Muhammad untuk minta tolong, bukan saja kepada Allah, tetapi kepada pembaca kitab terdahulu, yaitu Kristen dan Yahudi.
Qs 10:94, menuliskan, “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu.”
Umat Islam percaya bahwa Muhammad itu ummi – tidak tahu baca tulis. Jelas ia tidak bisa membaca kitab-kitab Taurat, Zabur, Para Nabi dan Injil. Maka dia harus minta tolong kepada orang yang telah mempelajari kitab-kitab Allah itu, agar mengerti isinya.
Andapun dapat bertanya soal Wahyu Allah (Taurat, Zabur/Mazmur dan Injil) atau Isa Al-Masih kepada staff kami di sini.
Alasan Mukmin Minta Tolong kepada Kaum Nasrani
Karena tidak dapat membacanya, Nabi Islam jelas belum mengerti inti Wahyu Allah. Juga banyak Muslim belum mengerti intisari Kitab Allah itu.
Berkaitan perintah beriman kepada kitab Allah, bila ada keraguan soal Kitab Allah, maka nabi Islam dan para Mukmin perlu meminta pertolongan kepada pengikut Isa Al-Masih.
Siapakah Intisari Wahyu Allah?
Orang Kristen dapat menolong para Muslim dengan menjelaskan inti Kitab-kitab Allah. Isa Al-Masih menegaskan, “. . . Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku [Isa Al-Masih] . . .” (Injil Rasul Besar Yohanes 5:39).
Intisari Wahyu Allah bukanlah ajaran bahwa manusia dapat selamat melalui ibadah, sholat, shalawat, naik haji dll. Melainkan keselamatan kekal dari api neraka oleh Isa Al-Masih, Kalimatullah melalui penyaliban-Nya.
Kaitan Isa Al-Masih dan Keselamatan Anda
Meski ibadah dan ketaatan kepada Allah itu sangat penting, namun tidak menjamin keselamatan kita. Sebab ketaatan kita tidak memenuhi standar Allah, yaitu taat 100%. Hanya Isa Al-Masih yang menjamin manusia masuk sorga.
Sabda Allah, “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus [Isa Al-Masih], Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23). Keselamatan hanya ada pada Isa Al-Masih, bukan pada amal baik kita.
Jadi umat Islam dapat menaati perintah beriman kepada kitab Allah dengan mempelajari dan beriman kepada Isa Al-Masih. Dialah satu-satunya Tuhan dan Juruselamat. Jika ingin tahu lebih dalam, bertanyalah di sini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana kaitan perintah beriman kepada kitab Allah bagi Muslim dan mempelajari Wahyu Allah (Taurat, Zabur dan Injil)?
- Mengapa ibadah manusia tidak dapat menjaminnya masuk sorga?
- Mengapa jaminan keselamatan hanya dalam iman kepada Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Allah Menyuruh Nabi Islam Minta Tolong”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/ SMS ke: 0812-8100-0718
~
Qs 10:94 maksudnya Allah meyakinkan Nabi Muhammad bahwa Allah sungguh menurunkan Quran kepada dia, sehingga jangan ragu. Kalau masih ragu, temuilah pendeta Nasrani (salah satunya Waraqah bin Naufal). Setelah bertemu, Nabi Muhammad dijelaskan bahwa sebenarnya tidak hanya kau yang diturunkan kitab, tetapi ada juga Nabi Musa, Nabi Isa, dll. Setiap nabi yang diturunkan Kitab pasti pernah bertemu Malaikat Jibril. Lalu Nabi Muhammad menjelaskan ciri Malaikat Jibril dengan detail ketika diturunkan wahyu pertama. Pendeta tersebut bilang cirinya sesuai, sehingga bertambah yakinlah Nabi Muhammad kalau dia seorang nabi. Karena para nabi sebelumnya juga pernah bertemu Jibril dengan ciri seperti itu juga.
~
Saudara Wahyu Kurniawan,
Terima kasih atas tanggapan saudara di atas. Jika menurut saudara ayat tersebut mengenai Malaikat Jibril silakan simak di link ini https://bit.ly/2SNZtpa. Kiranya menambah pemahaman saudara.
Bagaimana menurut saudara dengan paparan artikel di atas tentang Qs 10:94?
~
Daniar
“Menurut umat Islam, Jibril membawa pewahyuan Allah SWT kepada Nabi terakhir, Muhammad. Sehingga Muhammad bukan siapa-siapa bila Jibril tidak mengunjunginya. Al-Quran dan Islam tidak akan ada tanpa oknum yang satu ini.”
Dari awal sudah salah itu artikel. Masa menulisnya seperti itu. Tiap malaikat yang Allah ciptakan itu ada tugasnya. Ada yang pengatur rejeki, pencabut nyawa, penyampai wahyu, dan lain-lain. Malaikat penyampai wahyu namanya Jibril. Semua nabi dari Adam s/d Muhammad kalau terima wahyu Allah pasti lewat Jibril. Hanya ada 2 nabi saja yang pernah berbicara langsung dengan Allah, yaitu Adam (saat di surga) dan Muhammad (saat Miraj). Selebihnya pasti lewat Jibril.
~
Saudara Wahyu Kurniawan,
Terima kasih untuk penjelasannya. Sepertinya saudara tertarik untuk mendiskusikan tentang “Jibril”. Untuk itu kami persilakan saudara bergabung dan melanjutkan diskusi di link yang kami berikan ini https://bit.ly/2SNZtpa.
~
Daniar
~
Umat Islam jelas harus beriman juga kepada Nabi Isa, karena beliau adalah salah satu dari Nabi yang diturunkan oleh Allah SWT. Juga harus beriman kepada Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Adam. Jadi pendapat Tuan Pastor harus diperluas.
~
Saudara Ahmad GZ,
Terima kasih atas komentar saudara yang telah memberikan penjelasan bahwa umat Islam harus beriman kepada Nabi-nabi Allah. Lalu bagaimana kaitan perintah beriman kepada kitab Allah bagi Muslim dan mempelajari Wahyu Allah (Taurat, Zabur dan Injil)?
~
Daniar
~
Ini forum cuci otak. Sampai kapanpun umat Nasrani dan Yahudi tidak suka dengan Islam dan tidak meyakini Nabi Muhammad saw, sudah ada di Al-Quran. Saudara-saudara Islam harus cermati.
~
Saudara Nurizal,
Terima kasih atas komentar saudara di atas. Kami ingin meluruskan pandangan saudara. Ini adalah tempat dimana kita dapat belajar tentang Isa Al-Masih dan pengajaran-Nya. Tidak asing lagi bukan bahwa Isa Al-Masih memberikan teladan dan mengajarkan untuk mengasihi sesama manusia.
“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil Rasul Besar Matius 22:39). Tidak hanya mengasihi orang yang mengasihi kita tetapi juga mengasihi orang yang membenci kita. “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).
Jadi, pandangan saudara keliru. Justru orang Nasrani (pengikut Isa Al-Masih) mengasihi umat Muslim.
~
Daniar
~
Membaca dan mempelajari kitabullah Al-Quran harus mengikuti aturan tata bahasa dan metode tafsir karena banyak ayat yang saling berkaitan, jangan seenaknya.
Silakan dipelajari agar tidak gagal paham. Menurut Tafsir Ibnu Katsir (Penerbit Insan Kamil) tentang QS.10:94-97: “Qatadah bin Di’amah berkata ‘telah sampai kepada kami bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,’Aku tidak ragu dan tidak pula bertanya’….terdapat berita atas suatu umat bahwa sifat nabi mereka (Muhammad) telah tertulis dalam kitab terdahulu yang berada ditangan ahli kitab.(QS.7:157). …mereka (Yahudi dan Nasrani) tidak beriman kepadanya padahal hujjah atas mereka telah jelas. (QS.6:111)
~
Saudara Khairil Mukmin,
Terimakasih untuk masukannya. Bagaimana agar lebih jelas saudara memberikan penjelasan tentang Qs.10:94-97 tersebut dengan singkat dan padat?
Bukankah wajib bertanya kepada yang tahu atau ahlinya agar mengerti dengan benar.
~
Daniar
~
Baca ayat jangan cuma satu-satu, lihat lagi lanjutannya atau ayat sebelumnya. Dan tidak menyembah manusia yang di salib. Tuhan kalian itu Paulus yang bisa membuat kitab yang kalian bilang suci itu padahal sudah tidak suci lagi. Karena banyak revisi dari Paulus. Perkataan Tuhan saja berani direvisi hanya untuk kepentingan sendiri. Katanya Tuhan tidak mati, tapi banyak yang bilang mati disalib. Itu Tuhan apa tuhan-tuhanan.
~
Saudara Yesus Lovers,
Terimakasih telah menyediakan waktu untuk bergabung dan memberi komentar di ruang ini. Terimakasih juga untuk masukannya. Dari komentar saudara di atas, saudara masih ada keraguan soal Kitab Allah, dan membuat asumsi yang tidak tepat. Ada baiknya saudara bertanya kepada yang tahu atau ahlinya agar memperoleh pengertian yang benar. Sedikit kami menjelaskan di sini, bahwa kami menyembah Allah bukan menyembah manusia atau Paulus.
Tentang Kitab Suci Allah silakan baca penjelasannya di link ini https://bit.ly/2JjWmAW. Bagaimana Tuhan dapat mati baca penjelasannya di link ini https://bit.ly/2JdcYso
Lalu bagaimana tanggapan saudara dengan paparan dalam artikel di atas?
~
Daniar
~
Memperjalankan di waktu malam, Qs 17:107 – “Katakanlah: “Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud,”.
Nabi-Nabi: 7 – Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui. 8 – Dan tidaklah Kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal. Itu artinya pribadi Nabi Muhammad orang yang terbuka.
~
Saudara Al Indunisi,
Terimakasih telah bergabung dan memberikan komentar. Umat Islam percaya bahwa Muhammad itu ummi – tidak tahu baca tulis. Jelas ia tidak bisa membaca kitab-kitab Taurat, Zabur, Para Nabi dan Injil. Maka dia harus minta tolong kepada orang yang telah mempelajari kitab-kitab Allah itu, agar mengerti isinya, bukan? Bagaimana menurut saudara?
~
Daniar
~
Pertanyaan saya: apa yang ditanyakan beliau saw kepada ahli kitab? Jangan menduga/menebak saja. Beliau saw memiliki perjalanan hidup. Dan ayat-ayat Al-Quran diturunkan sesuai dengan keadaan, sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan peristiwa yang terjadi dan menginformasi sesuai yang tidak terjadi pada zamannya. Jadi, apa yang ditanyakan?
Sudah saya jelaskan; Kitab Taurat, Injil dan Al-Quran adalah Allahlah yang menurunkannya, maka diturunkan ketiga kitab itu adalah Tuhan yang sama. Lalu kenapa anda menuhankan Yesus, padahal Tuhan kamu satu, tidak ada keterangan bahwa di antara para Nabi dijadikan Tuhan atau Anak Tuhan atau mengubah diri-Nya menjadi manusia.
~
Saudara Hakkullah,
Terimakasih telah memberikan komentar di ruang ini. Apakah Sdr. Hakkullah sudah membaca artikel di atas? Jika belum silakan dibaca! Karena pertanyaan saudara jawabannya ada dalam artikel di atas.
Dari penjelasan saudara maka timbullah pertanyaan kami. Sudahkah saudara membaca Taurat dan Injil? Apakah dari uraian dalam artikel di atas menurut saudara ada yang salah? Silakan tunjukkan dan memberikan penjelasannya!
Sedangkan mengenai pertanyaan-pertanyaan saudara tentang Isa Al-Masih silakan baca dan pelajari di link ini https://bit.ly/2WgNTA8
~
Daniar
~
Saya mau berkomentar tuan staff. Semoga dibalas.
Tuan staff, pertanyaan anda bagus sekali. Bahwa Muhammad adalah ummi tidak tahu baca tulis, dan tidak tahu baca Injil, Taurat, Zabur. Staff, kita kembali ke kisah nabi Yusuf yang telah dianiaya oleh para saudaranya, bahwa jelas keturunan dari saudara yang bernama Yehuda itu bapak dari moyangnya orang Yahudi. Sudah jelas bahwa orang Yahudi itu orang yang sudah dikunci hatinya. Jangankan Muhammad dimusuhi, di jaman nabi Musa sampai Isa pun dibenci oleh kaum itu. Apakah Paulus itu orang Yahudi? Orang Yahudi itu benci dengan nabi Isa, makanya Paulus itu mengarang sebuah kitab, agar kalian menyesatkan ajaran Isa sesungguhnya yaitu yang sekarang.
~
Saudara Hamba,
Kami mengajak saudara untuk fokus dengan artikel di atas. Artikel di atas membahas tentang nabi Islam yang disuruh Allah untuk bertanya kepada ahli kitab. Tentu ini menjadi pertanyaan besar. Sekalipun nabi saudara dianggap ummi, tetapi pembelajaran bukan hanya dari membaca, bukan? Tetapi bisa juga dari mendengar. Setidaknya, informasi yang diberikan ahli kitab dapat menjadi rujukan untuk nabi saudara.
Kami bertanya kepada saudara. Mengapa Allah SWT menyuruh nabi saudara untuk bertanya kepada ahli kitab? Bukankah ini menandakan bahwa ahli kitab merupakan orang terpercaya? Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
Kita jangan heran tentang nabi Islam minta tolong. Semua nabi berdoa minta tolong termasuk Nabi Isa, juga minta tolong. Jika dia kamu anggap Tuhan, aneh sang Tuhan minta tolong dengan Tuhan. Isa tak pernah mengaku dirinya Tuhan. Ketika Isa berdoa minta tolong, kemana sifat ketuhanannya? Apa lagi lompat keluar, atau lagi tak berfungsi ketuhanannya itu?
Pengakuan dia dalam Injil Yohanes bahwa dia tidak dapat berbuat apa-apa dari dirinya sendiri. Maryam & para murid tidak sembah Isa, lalu yang sembah Isa kini ikut ajaran siapa? Ada berapa Roh Kudus? Mengapa banyak beda kitab dalam Bibel jika sekte beda? Adam dibuat sebelum atau sesudah terciptanya tumbuhan? Urusi ini dulu. Jangan urusi agama kami. Tolong jawab!
~
Zulkifli,
Isa Al-Masih tidak pernah meminta tolong. Saudara perlu membuktikan pernyataan Anda yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih meminta tolong. Tertulis dimanakah dalam Injil bahwa Isa Al-Masih menyatakan, “Tolonglah Aku?” Amat berbeda dengan nabi Anda yang diminta oleh Allah SWT untuk bertanya kepada para ahli kitab (Qs 10:94). Bukankah ini menunjukkan bahwa nabi Anda tidak memiliki pengetahuan yang sama dengan ahli kitab? Saya bertanya kepada Anda. Mengapa Allah SWT meminta nabi Anda untuk meminta tolong ke ahli kitab? Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
Doa sampai titik darah sebesar jagung itu untuk apa kalau bukan minta tolong kepada Allah. Isa tahu bahwa keputusan akhir ada di sisi Allah, bukan di sisi yang minta tolong agar terlepas dari hukuman. Yunus yang tak dianggap Tuhan pun berlapang dada, tak takut pada kematian. Tuhanmu penakut sampai keringat bagai jagung.
Mengapa Isa minta tolong kepada Allah? Alasan jitu karena orang yang digantung adalah dikutuk oleh Allah (Ul 21:22-23). Tak ada doa minta tolong dengan ratap tangis kecuali di Getsemani. Doanya didengar (dikabulkan) Tuhan. Lihat Ibr 5:7. Berarti dia tak mati di kayu salib. Mengapa ketika ditombak keluar darah? Bisakah mayat keluar darah? Tanya pada dokter! Jawabannya pasti tidak mati. Betul.
~
Zulkifli,
Saya belum menemukan jawaban Anda atas pertanyaan saya sebelumnya. Tertulis dimanakah dalam Injil bahwa Isa Al-Masih menyatakan, “Tolonglah Aku?”
Amat berbeda dengan nabi Anda yang diminta oleh Allah SWT untuk bertanya kepada para ahli kitab (Qs 10:94). Bukankah ini menunjukkan bahwa nabi Anda tidak memiliki pengetahuan yang sama dengan ahli kitab? Saya bertanya kepada Anda. Mengapa Allah SWT meminta nabi Anda untuk meminta tolong ke ahli kitab? Mohon pencerahan. Silakan dijawab dulu dan tidak perlu mengalihkan pertanyaan saya, bukan?
~
Solihin
~
Kamu silakan tanya dengan guru bahasa. Doa Isa kepada Tuhan itu apakah minta tolong atau bukan? Jangan ngotot sendiri. Apa kamu ahli bahasa? Walau Isa tak menyebut ‘tolong aku’, ketika dia berdoa kepada Tuhan di Getsemani agar dia terlepas dari penyaliban, doanya itu identik dengan ‘tolong aku’. Masih protes! Maunya teks asli ‘tolong aku’. Sekarang cari teks asli dari mulut Isa yang sebut ‘aku adalah Tuhan’. Berarti kamu harus percaya bahwa Isa bukan Tuhan. Ego yang hebat. Sudah takdir Tuhan. Memang betul, Isa tak pernah mengaku Tuhan.
Tentang Muhammad minta tolong dengan Ahli Kitab adalah wajar karena Muhammad tidak tahu apa-apa tentang banyak hal. Kalau Muhammad dari awal tahu tentang Alkitab, maka semua orang jadi ragu. Al-Quran adalah Wahyu Allah yang terjaga keasliannya, baik dari jutaan penghafal maupun dari kodefikasi puluhan ribu angka matematika. Siapa pun tak akan bisa menandingi Al-Quran, Wahyu Allah. Belum lagi nubuatannya yang terbukti secara ilmiah.
~
Saudara Zulkifli,
Saya mengerti kaidah bahasa, bukan saja dalam tataran teks, tetapi juga konteks. Karena itu, Anda belum menjawab pertanyaan elementer saya. Tertulis dimanakah dalam Injil bahwa Isa Al-Masih menyatakan, “Tolonglah Aku?”
Tanggapan Anda tentang nabi Anda minta tolong belum menjawab pertanyaan saya. Alih-alih menjawab, Anda hanya mampu membuat rasionalisasi pembenaran dengan menyatakan tentang kodefikasi yang jauh dari esensi pertanyaan yang diajukan. Saya ulang pertanyaannya. Mengapa Allah SWT meminta nabi Anda untuk meminta tolong ke ahli kitab? Mohon pencerahan. Silakan dijawab dulu.
~
Solihin
~
Pernyataannmu itu yang tak ilmiah. Kamu butakan akal, sains dan matematika demi untuk memojokkan Islam dengan cara licikmu. Tunjukkan mana ayat yang menyebutkan, kata Isa: ‘Akulah Tuhan & sembahlah aku’. Mana, mana & mana? Jangan berkoar menyebut ketuhanan Isa tapi secuil ayat tak pernah ada pengakuan dari Isa. Kamu berani menggiring kami untuk mengajak menuhankan Isa. Maaf. Bukan level kami menyembah Isa.
Di dunia sangat banyak keyakinan tentang anak-anak Tuhan. Misal, Krisna sang anak dewa yang membawa keselamatan dalam Hindu, itu lebih tua dari pada keyakinanmu. Hak kamu untuk mengakui ada anak Tuhan. Jangan ajak kami yang mengikuti ajaran Tauhid Nuh, Ibrahim, Musa, Isa & Muhammad.
~
Saudara Zulkifli,
Saya tidak menafikan sains atau matematika. Tentu jenis keilmuan tersebut dapat dimanfaatkan sesuai dengan bidangnya. Namun, topik di atas tidak membahas hal itu. Itu sebabnya, saya mengajukan pertanyaan di mana saudara tidak pernah mampu menjawab pertanyaan saya. Saya mengulang kembali pertanyaannya. Tertulis dimanakah dalam Injil bahwa Isa Al-Masih menyatakan, “Tolonglah Aku?” Mengapa Allah SWT meminta nabi Anda untuk meminta tolong ke ahli kitab? Mohon pencerahan. Silakan dijawab dulu.
~
Solihin
~
Untuk menjelaskan ayat tersebut saudara dapat membaca hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Sa’id bin Jubair dan al-Hasan al-Bashri berkata: “Di sini ada pengukuhan dan berita kepada umatnya, bahwa sesungguhnya sifat Nabi mereka (Muhammad saw) telah dalam kitab-kitab terdahulu yang ada di tangan Ahli Kitab.
Dari pendapat riwayat di atas bahwasanya ada Hujjah (tanda-tanda) dengan di utusmya nabi Muhammad SAW di kitab-kitab sebelumnya, dan “jika” (pengandaian) nabi masih ragu atas dirinya maka di boleh bertanya, mengklarifikasi, kepada ahli kitab sebelumnya karena tanda-tanda nabi Muhammad jelas ada di kitab sebelumnya.
~
Ival,
Saya menghargai pendapat Anda. Mengutip hadits tidak lantas dapat menjelaskan fakta bahwa Allah SWT meminta nabi Anda bertanya kepada pengikut Isa Al-Masih. Artinya Allah SWT mengetahui bahwa pengikut Isa Al-Masih adalah benar. Pertanyaannya, mengapa Anda meragukan perkataan Allah SWT? Apa Anda hendak melawan Allah SWT? Siapakah yang lebih mengetahui yang terbaik, Allah SWT atau Anda? Bagaimana pendapat Anda?
~
Solihin
~
Dari uraian kata anda di atas berarti anda mengakui Nabi Muhammad dapat wahyu dari Allah dong
~
Saudara Rokhim,
Muhammad memang mendapatkan wahyu. Terlepas wahyu tersebut dari Allah atau bukan, hanya Muhammad yang tahu. Namun wahyu tersebut memberi perintah Muhammad untuk meminta tolong pada umat Nasrani jika ia ragu.
“Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu.” (Qs 10:94). Artinya umat Muslim pun harus mempelajari Kitab terdahulu yaitu Taurat dan Injil dan berdiskusi dengan umat Nasrani.
~
Noni
~
Tepat sekali saudara kebenaran. Orang Kristen tercipta adalah sebagai Muslim. Mereka tidak berdaya , tercipta dan lahir melalui rahim seorang ibu, hanya mengikuti kehendak Tuhan yang menciptakan mereka di dalam rahim ibu, di dalam penyerahan diri mereka sebagai Muslim.
Sebagaimana Muslim yang menyentuh Hajar Aswad sebagai simbol rahim, beribadah untuk memuliakan Tuhan pencipta mereka di dalam rahim, orang Kristen menyentuh rahim ibu ketika mereka berada didalamnya, sama beribadah memuliakan Tuhan pencipta mereka di dalam rahim ibu (Allah) dengan bukti Dia (Allah) mengetahui proses penciptaan mereka sebagai manusia di dalam kalimat Nya (Al-Quran) , bukti mereka (orang Kristen), tercipta adalah sebagai seorang Muslim.
~
Saudara Wido,
Terimakasih atas tanggapan saudara. Kami memahami harapan umat Muslim banyak orang menjadi Muslim. Namun tetap kita harus berpikir berdasarkan dasar yang tepat. Bahwa seorang Muslim adalah seorang yang mengucapkan dengan keyakinan dan kesadaran dua kalimat sahadat. Bukan karena menyentuh rahim ibu.
Apakah saudara mau menerima setiap orang sebagai Muslim dan tidak akan mempertanyakan lagi keyakinan mereka. Kalau hal itu membuat saudara dapat menerima non Muslim dan mau saling berbagian pengetahuan akan Allah. Mungkin hal itu akan lebih baik, jadi saudara dapat hidup rukun dengan non Muslim. Terimalah mereka dan baik jika saudara mau juga membaca kitab suci Injil.
~
Noni
~
Bagaimana Nasrani/Solihin. Sudah dijelaskan bahwa Yesus bukanlah Tuhan. Ia dan sdr tercipta adalah sebagai muslim. Yesus sujud rebah ke tanah di dalam Alkitab. Sholat di dalam agama Islam sebagai bentuk
penyerahan dirinya kepada Tuhan Sebagai muslim.
Kalau Yesus bukanlah Tuhan. Keselamatan tidak ada di dalam ajaran Kristen. Yesus tidak membawa agama Kristen dan kekristenan tidak diajarkan di dalam Alkitab. Masih bersediakah sdr percaya Yesus adalah Tuhan dan beragama Kristen sebagai bentuk rasa syukur karena merasa telah diselamatkan dan tidak mau mengikuti Yesus hanya berserah kepada Tuhan? Agar sdr diselamatkan, beragama Islam, mengikuti Yesus sebagai seorang Muslim.
~
Saudara Wiek,
Kami berterimakasih atas penjelasan saudara. Namun dalam Kitab taurat dan Injil tidak pernah dituliskan bahwa Isa Al-Masih seorang Muslim. Kami bersyukur akan rahmat keselamatan yang Isa Al-Masih berikan kepada kami. Oleh sebab itu kami tetap percaya akan kebenaran bahwa Isa Al-Masih satu-satunya jalan keselamatan bagi manusia. Dia adalah Tuhan Allah yang menjadi manusia. Kami merasakan kuasa-Nya nyata dalam hidup kami. Sejak kami percaya kepada Isa Al-Masih maka damai sejahtera di dalam kehidupan ini.
Apakah saudara mau mengalami kebaikan Isa Al-Masih, seperti yang juga kami alami?
~
Noni
~
Bagaimana Nasrani: Isa Al-Masih terbukti bukanlah Tuhan. Ia adalah manusia serta Ia dan saudara tercipta adalah sebagai Muslim. Manusia termasuk Isa Al-Masih, tidak mungkin menyelamatkan.
Masihkah saudara mempertuhankan Isa Al-Masih yang tidak mungkin menyelamatkan. Karena Ia adalah manusia. Dan tidak mau mengikuti Isa Al-Masih hanya berserah diri kepada Tuhan sebagai pengikut Isa Al-Masih, agar saudara diselamatkan? Bukankah Isa Al-Masih dan saudara, sama tercipta adalah sebagai Muslim?
~
Saudara Wido,
Sejauh ini kami masih mempercayai apa yang dikatakan oleh Kitab Suci. Jika kami sebagai manusia disamakan dengan Isa Al-Masih, maka hal itu jelas salah. Sebab kami berdosa sedangkan Isa Al-Masih suci.
Misalnya dalam Qs 3:45 dikatakan bahwa Isa Al-Masih adalah yang terkemuka di dunia dan di akhirat. Hanya Dia nomor satu atau terkemuka baik segala kuasa yang ada di akhirat maupun segala kuasa di dunia. Pendeknya alam semesta ini dibawah kuasa yang terkemuka di dunia dan akhirat itu. Jadi kami pun tidak pantas menyebutnya berserah diri sebagaimana manusia yang memerlukan berserah diri.
Dan dalam Kiktab Allah dituliskan, “Ia [Isa Al-Masih] dapat menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang datang kepada Allah melalui Dia…” (Injil, Ibrani 7:25 FAYH)
~
Noni
~
Bagaimana Nasrani , sudah sangat jelas bahwa Yesus bukanlah Tuhan. Yesus bukanlah pencipta sebagai Tuhan karena tidak mengetahui proses penciptaan dalam perkataannya di dalam Alkitab. Yesus tidak beragama Kristen dan kekristenan tidak diajarkan di dalam Alkitab.
Saudara hanya mau beragama Kristen jelas karena mengikuti ajaran gereja. Bukti sdr adalah pengikut ajaran gereja . Bersediakah sdr hanya berserah diri kepada Tuhan pencipta sdr? Mengikuti Yesus , sebagai seorang Muslim agar sdr diselamatkan ? Yesus adalah manusia. Manusia tidak dapat menyelamatkan . Kalau Ia tidak menyelamatkan, untuk apa sdr beragama Kristen sebagai bentuk rasa syukur karena telah diselamatkan ?
~
Saudara Wido,
Dalam Kitab terdahulu yaitu Taurat dan Injil yang telah ada ribuan tahun sebelum adanya Al-Quran, tidak pernah dituliskan bahwa Yesus beragama Islam/seorang muslim. Islam baru ada 600 tahun setelah Isa naik ke surga.
Apakah Yesus/Isa bukan Tuhan?
Kitab Allah menuliskan, “…karena di dalam Dialah [Isa Al-Masih] telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia” (Injil, Surat Kolose 1:17
Dalam Qs 3:45 dikatakan “Isa seorang yang terkemuka di dunia dan akhirat”. Lalu mengapa hanya Isa yang memiliki predikat demikian? Dan dalam Kitab Injil banyak sekali dituliskan bahwa Ia berkuasa untuk menyelamatkan manusia.
Isa berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:51)
Dan nabi Yahya pun berkata, “Ia [Isa Al-Masih] adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” (Injil, Surat 1 Yohanes 2:2).
Dari ayat-ayat di atas, silakan saudara renungkan siapa Isa Al-Masih sesungguhnya.
~
Noni