Ibarat seorang atlit yang berpacu dengan waktu untuk sampai tujuan, demikianlah kehidupan manusia di dunia ini. Kita sedang berpacu dengan waktu, untuk mencapai garis finish kehidupan kita.
Sebagai seorang atlit profesional, tentu mengetahui hal-hal apa saja yang harus persiapkan sebelum mengikuti pertandingan. Misalnya: Berlatih keras, pola makan yang sehat, istirahat yang cukup, dll. Bila semua ini telah dilakukan dengan baik, maka ada “jaminan” si atlit akan pulang membawa piala.
Bagaimana dengan kita, sudahkah kita mempunyai “jaminan” sebagai “pemenang” ketika tiba di garis akhir kita?
Al-Quran Tidak Memuat Jaminan Keselamatan
“Bila kamu ingin masuk sorga, ikutilah agama Islam, bukan agama lain! ” Kami sering mendengar kalimat ini diucapkan oleh teman-teman Muslim. Mungkin Anda pun pernah mendengarnya. Benarkah dalam Islam ada jaminan keselamatan? “ Dan tidaklah ada seorangpun daripadamu melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan ” (Qs 19:71)
“Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang dia kehendaki, Dia menyiksa siapa yang dikehendaki ” (Qs 3:129). Menurut dua ayat di atas, ketetapan Allah adalah: Setiap orang akan mendatangi neraka! Karena Allah berkuasa untuk menyiksa siapa pun yang Dia kehendaki.
Apakah Amal Ibadah Tidak Menyelamatkan?
Mungkin Anda yang beragama Muslim akan berkata, bukankah amal dan ibadah dapat menjamin masuk sorga? Umat Muslim percaya, ketika hari penghakiman tiba, maka setiap dosa dan pahala akan ditimbang. Bagi timbangannya lebih berat di pahala, maka dia masuk sorga, bila sebaliknya, maka nerakalah tempatnya.
Andai memang benar demikian, apakah Anda yakin pahala anda lebih berat dibanding dosa-dosa Anda? Ingat, firman Allah dalam Kitab Suci-Nya berkata, “ Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat ” (Injil, Rasul Besar Matius 15:18-19)
Yang menajiskan seseorang, bukan hanya perbuatannya yang salah. Tetapi juga apa yang dia pikirkan, telah menajiskannya di hadapan Allah. Bila demikian adanya, masihkah kita dapat mengatakan “pahalaku dapat menyelamatkanku?”
Keselamatan Anugerah Allah dalam Isa Al-Masih
Seberapa besarpun usaha kita agar dapat masuk dalam sorga Allah, semua adalah sia-sia. Allah yang Maha Suci tidak akan berkompromi dengan dosa. Kitab Suci Allah menuliskan, “ Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri ” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Allah yang Maha Tahu mengerti betapa manusia membutuhkan keselamatan sorgawi. Itulah sebabnya, Allah memberi anugerah keselamatan bagi manusia di dalam Isa Al-Masih. Allah rindu, setiap manusia dapat diselamatkan dari kebinasaan. Dan inilah janji Isa Al-Masih akan hal itu, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, Ia mempunyai hidup yang kekal [bukan ‘Insya Allah’] dan tidak turut dihukum sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24).
Keselamatan yang Memberi Kepastian Hidup Kekal
Allah telah memberi jaminan hidup kekal lewat Kalimat Allah, yaitu Isa Al-Masih. Renungkanlah firman Allah ini, “Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya [Kalimat-Nya]. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu ku tuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (Injil, Surat 1 Yohanes 5:11-13).
[Staf Isa dan Al-Fatihah – Tidakkah Anda ingin diselamatkan dari siksaan kekal api neraka? Berserulah kepada Isa Al-Masih, karena Dia akan menyelamatkanmu. “Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan [Isa Al-Masih] akan diselamatkan” (Injil, Surat Roma 10:13).]
~
Bagaimana mungkin Isa dapat memikul dosa semua manusia? Di dalam Alkitab Dia tidak mengaku sebagai Tuhan, tetapi malah menunjukan diri sebagai hamba Tuhan. Baca Matius 4:6 dan 7, 10, Matius 11:25, Matius 14:23, Matius 19: 16, 17, Matius 21:45, 46, Matius 23:8, Matius 23:9, Matius 24:36, Matius 26:39, Matius 27:46, Yohanes 17:3, Markus 12:28 – 30, Markus 12:32, 34, Matius 24:36, Yahya 20:16-18.
~
Sdr. Ndaru,
Sebelum kami menjelaskan ayat-ayat yang sdr kutip di atas, ijinkahlah kami bertanya. Apakah sebelumnya sdr sudah pernah membaca Injil, atau sdr hanya kebetulan saja menemukan ayat-ayat di atas lewat internet?
Jika sdr belum pernah membaca Injil, kami sarankan sdr untuk membacanya. Dengan demikian, sdr akan menemukan jawaban atas pertanyaan sdr di atas.
~
Saodah
~
Aku mengabdi kepada Tuhan bukan karena takut neraka. Bukan pula karena mengharap masuk surga. Tetapi aku mengabdi, karena cintaku pada-Nya. Ya Allah, jika aku menyembah-Mu karena takut neraka, bakarlah, aku di dalamnya. Dan jika aku menyembah-Mu, karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya. Tetapi, jika aku menyembah-Mu demi Engkau semata, janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajah-Mu yang abadi padaku.
~
Saudara Rantingkayu,
Kami sangat kagum dengan ungkapan saudara. Seharusnya demikianlah kita menyembah Allah. Bukan karena paksaan, bukan untuk mengharapkan sesuatu, tetapi karena kasih. Karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita. “Kita mengasihi sebab Tuhan ter-lebih dahulu mengasihi kita” (Kitab Injil 1 Yohanes 4:19).
Dan yang pasti segala usaha kita tidak dapat menyelamatkan diri kita. Karena keselamatan adalah anugerah Allah semata. Bagaimana menurut Sdr. Rantingkayu, apakah saudara setuju?
~
Daniar
~
Wahai orang-orang yang tersesat…
Jelaskan dulu pada dirimu dengan penjelasan yang masuk akal antara esa (tunggal) dan trinitas. Karena jika keyakinan pada Pencipta salah maka tidak ada artinya yang lain, pasti neraka.
Semoga kalian mendapat petunjuk di jalan yang benar
~
Saudara Pencari Kebenaran,
Saudara memiliki pandangan yang berbeda dengan kitab saudara. Inilah pandangan kitab saudara tentang orang Nasrani, “menjadikan orang-orang [orang Nasrani]yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55). Demikianlah Al-Quran memberi jaminan bahwa orang Nasrani akan diletakkan Allah di atas orang kafir.
Demikian Kitab Injil dengan jelas memberitahukan bahwa Isa Al-Masih adalah “Jalan dan kebenaran dan hidup”. Artinya kami pengikut Isa Al-Masih berada di jalan yang benar.
Sehingga sulit untuk mempercayai bahwa orang Nasrani adalah orang sesat. Bagaimana menurut saudara?
Saudaraku, ada artikel kami yang menjelaskan tentang esa. Silakan dibaca di sini http://tinyurl.com/zp6lzns
~
Daniar
~
Amal tidak berlaku untuk hari nanti setelah kita kembali ke habitat kita. Amal bukanlah bekal untuk kehidupan setelah dunia ini berakhir. Karena ada satu buku yang akan mencatat perilaku kita semua selama di dunia. Amal itu sangat kecil bila dibandingkan dengan dosa kita yang setiap saat terjadi, sedangkan amal tidak dilakukan setiap saat.
Ada pertanyaan tentang Qs 19:71-72 dan Qs 43:74 saling bertentangan, dan bila dikaji: apakah benar, umat muslim akan ke Sorga? Bagaimana menurut pandangan mukmin?
~
Saudara Amorata,
Terima kasih atas komentar saudara.
Yang menajiskan seseorang, bukan hanya perbuatannya yang salah. Tetapi juga apa yang dia pikirkan, telah menajiskannya di hadapan Allah. Bila demikian adanya, masihkah kita dapat mengatakan “pahalaku dapat menyelamatkanku?”
Kiranya melalui ke 2 ayat tersebut teman-teman Muslim dapat merenungkan bahwa ketetapan Allah bagi manusia berdosa adalah kekal di neraka.
~
Daniar
~
Saya hanya akan sedikit menanggapi artikel tersebut di atas tanpa menggunakan dalil-dalil, karena keterbatasan kata. Hanya menggunakan logika saja.
Jika benar seluruh manusia berdosa sudah ditebus oleh Isa, lalu untuk apa kita berbuat baik. Toh dosa kita sudah pasti diampuni. Seorang penjahat dan pezinah sekalipun yang percaya kepada Isa, pastilah ditebus juga jiwanya. Lantas mengapa juga kita harus ke Gereja lalu melakukan puji-pujian kepada Isa. Buang waktu saja. Lalu kenapa nanti Isa akan kembali lagi ke dunia. Apakah manusia sudah membuat dosa yang baru lagi. Lalu nanti umatnya meminta Isa datang untuk menebusnya karena dosa barunya. Wah enak benar.
~
Saudara Guns,
Terima kasih telah menanggapi artikel di atas. Berikut tanggapan kami.
Saudaraku, orang yang menerima penebusan Isa Al-Masih adalah orang yang percaya dan hidupnya bersandar sepenuhnya kepada Isa Al-Masih. Karena Isa telah menyelamatkan akibat “kabar baik” anugerah-Nya. Maka pengikut-Nya terdorong menaati karena mengasihi-Nya dan ingin membalas kebaikan kasih-Nya.
Sedangkan Isa Al-Masih datang lagi untuk menghakimi semua bangsa (Injil, Rasul Besar Matius 25:32), menghakimi orang yang hidup dan yang mati (semua orang)(Injil, Surat 1 Petrus 4:5).
Kami kira saudara juga tahu bahwa menurut Kitab saudara maupun hadist, Isa Al-Masih akan datang pada hari kiamat sebagai Hakim. Yang akan menghakimi manusia pada hari kiamat. Dia akan menjadi saksi terhadap manusia. Penjelasan selengkapnya dapat saudara baca di sini https://tinyurl.com/ycuvncfs.
~
Daniar
~
Karena itu manusia berusaha akan menghapus dosanya dengan berbagai cara, namun sia sia. Sebab pasti manusia itu jatuh lagi dan tidak luput dari dosa. Pengaruh dosa sangat kuat. Makanya tidak ada kepastian masuk sorga. Untuk itulah marilah bertobat dan ikut jalan selamat yaitu Yesus Kristus Tuhan.
~
Saudara Amorata,
Kami setuju bahwa manusia tidak dapat menghapus dosanya dengan usaha sendiri. Allah yang Maha Suci tidak akan berkompromi dengan dosa. Kitab Suci Allah menuliskan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Tapi kabar baik bagi kita. Allah rindu, setiap manusia dapat diselamatkan dari kebinasaan. Allah memberi anugerah keselamatan bagi manusia di dalam Isa Al-Masih.
~
Daniar
~
Dari judul di atas, saya tidak tahu pasti, apakah ada jaminan keselamatan bagi mereka. Namun bagi umat Kristen harus melakukan hidup baru, yang dimaksud hidup baru adalah orang-orang yang benar-benar melakukan perubahan hidup, dimana sesuai dengan ajaran Yesus Kristus.
Yaitu:
1. Kasihilah Tuhan Allahmu
2. Kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.
Maka jaminan itu ada, sesuai dengan perkataan Yesus Kristus: “Aku akan memberikan hidup kekal (Sorga) bagi mereka, dan mereka tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan seorangpun tidak merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Yohanes 10:28).
~
Saudara Bravo,
Terima kasih atas komentar saudara. Maaf kami menghapus satu kolom komentar saudara karena komentarnya sama dan lebih dari satu kolom.
Memang seseorang yang sungguh percaya kepada Isa Al-Masih, dia mengalami hidup baru. Ada buah dari pertobatan dan hidupnya dipimpin oleh Isa Al-Masih. Sehingga hidup dalam kebenaran/kesucian. Tapi kesuciannya tidak menjadi landasan keselamatan. Karena keselamatan diperoleh dari kasih karunia Allah melalui iman kepada Isa Al-Masih.
Bagaimana menerima jaminan keselamatan itu. Agar lebih jelas silakan baca dan ikuti langkahnya di sini https://tinyurl.com/yaoqw7em
~
Daniar
~
Siapa yang bilang kalau Agama Allah yaitu Islam tidak ada jaminan keselamatan? Coba kalian cari dalilnya dulu lalu dipahami jangan asal ngomong saja. Memang sebagian orang mengatakan bahwa tidak ada keselamatan dalam Islam. Ayatnya berbunyi: “Dan tidak seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Dan itu bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan”
Jika memang ayat ini menunjukkan tidak ada keselamatan di dalam Islam, kenapa para pemeluknya, terutama tokoh agama, masih dapat bertahan dalam agama Islam? Apakah karena mereka pura-pura tidak tahu? Atau punya alasan lain?
~
Saudara Agama Allah,
Terima kasih telah memberi komentar di sini. Menurut saudara bagaimana dengan kutipan ayat itu, “Dan tidak seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Dan itu bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan.”? Silakan dijelaskan!
~
Daniar
~
Saudara umat Nasrani, apakah anda yakin tentang adanya surga dan neraka? Bagaimana pendapat anda jika ada saudara anda yang jadi perampok, pembunuh, pemerkosa, begal apakah dosa dia ditebus oleh Yesus Tuhan anda? Kenapa Tuhan begitu tidak adil jika seorang pendosa tetap masuk surga tanpa adanya perhitungan amal. Jika benar begitu kenapa anda mengutuk pelaku kejahatan kalau Tuhan anda saja mau menebus kesalahan umatnya. Kenapa anda tidak memaafkan kesalahan seorang penjahat.
~
Pencari Hidayah,
Terimakasih atas komentar saudara di atas. Dari nama saudara sepertinya saudara rindu mendapat hidayah Allah, kami turut berdoa kiranya Allah memberikan hidayah bagi saudara. Umat Nasrani percaya adanya sorga dan neraka, karena itu diajarkan dalam Kitab Suci Allah.
Perlu saudara ketahui bahwa Isa Al-Masih datang ke dunia “untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Injil, Rasul Lukas 19:10). Karena Allah “menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (Injil, Surat 2 Petrus 3:9). Melalui kematian Isa Al-Masih, Allah menunjukkan keadilan-Nya dengan menghukum dosa-dosa manusia. Juga Allah menyatakan kasih-Nya dengan mengampuni dosa dan menjamin hidup kekal kepada setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih. “. . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih]. . .beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Saudaraku, selain perampok, pembunuh, pemerkosa, dan begal kita juga berdosa kepada Tuhan karena sering melanggar firman-Nya, bukan? Sehingga amal baik kita tidaklah sempurna. Akibatnya, kita mutlak membutuhkan rahmat Allah agar masuk sorga-Nya. Jadi, setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih sebagai juruselamat maka akan dijamin masuk sorga. Karena masuk sorga adalah rahmat dari Allah saja, bukankah begitu?
~
Daniar
~
Luar biasa admin menanggapi komentar saudara-saudara Muslim. Memang Allah itu maha pengasih. Jadi sebisa mungkin kita meninggalkan dosa sehingga kita mampu dimudahkan melakukan amalan yang baik. Sehingga ridho dan rahmat Allah turun ke kita, bahkan ke rakyat dan negeri yang kita sayangi ini.
Adapun dalam kitab kami lebih banyak disebutkan tentang Nabi Isa dari pada Nabi Muhammad SAW. Karena Nabi Isa pun adalah nabi besar yang patut dan harus kita muliakan, tapi bukan untuk disembah. Karena beliau hanya manusia biasa utusan Allah SWT sama dengan nabi dan para rasul yang lainnya yang diberi tugas untuk menyampaikan risalah keesaan Tuhan kita Allah SWT. Karena sungguh Allah sangat benci disekutukan.
~
Saudara Syolihin,
Terimakasih telah mengikuti komentar-komentar kami di ruang ini. Sebelum kita meninggalkan dosa artinya manusia berdosa, bukan? Sedangkan Allah yang Maha Suci tidak akan berkompromi dengan dosa. Jadi amal baik kita tidaklah sempurna. Seperti yang disampaikan dalam firman Allah ini: “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin” (Kitab Besar Yesaya 64:6).
Lalu dapatkah mengatakan bahwa pahala dapat menyelamatkan? Bagaimana menurut saudara?
~
Daniar
~
Setelah Al-Qur’an diturunkan semua kitab sebelumnya tidak berlaku lagi karena Al-Qur’an kitab yang menyempurnakan. Islam dan Kristen tidak bisa dicampuradukan karena beda keyakinan. Sampai kapanpun orang kafir tak akan senang jika orang lain masuk agamanya. Bagiku agamaku, bagimu agamamu (QS AL KAFIRUN).
~
Bagas,
Saya menghargai pendapat Anda. Memang para ulama mengajarkan bahwa kitab sebelumnya tidak berlaku lagi karena Al-Quran telah menyempurnakannya. Siapakah yang menentukan berlaku atau tidaknya firman Allah? Mengapa manusia yang memutuskan bahwa firman Allah tidak berlaku? Bukankah ini menandakan para ulama ingin menjadi seperti Allah? Lagi pula, apa yang disempurnakan Al-Quran sehingga firman Allah sebelumnya tidak berlaku? Adakah jaminan pasti masuk sorga yang dicatat dalam Al-Quran? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
Ya ampun. Ini bukan dialog agama. Ini hanya ingin membenarkan orang-orang yang menjadikan Isa Al-Masih sebagai Tuhan. Kalau mau gila sendiri, silakan. Tidak usah mengajak-ajak. Hanya karena dosa turunan yang dimiliki manusia, Tuhan mau saja turun ke bumi? Bumi itu kecil dibandingkan planet-planet lain. Tuhan ini Maha Besar.
~
Chrisman,
Menarik sekali pendapat Anda. Forum ini tidak membenarkan, melainkan mengungkap fakta bahwa Isa Al-Masih adalah Allah yang nuzul ke dunia dan menjadi manusia. Sebab hanya Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia dari neraka. Bukankah hanya Allah yang dapat menyelamatkan manusia dari neraka? Jika Allah yang dapat menyelamatkan manusia dari neraka, mengapa Isa Al-Masih dapat menyelamatkan Anda dari neraka? Tentu ini menjadi pertanyaan, bukan?
Oh ya, apa Anda mau mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut? Anda dapat memberitahukan kepada saya. Bagaimana?
~
Solihin
~
Sudahlah sdr Nasrani. Penyelamatan sdr itu bukanlah karya Tuhan tetapi adalah karya iblis ..Tuhanmu turun ke dunia bukanlah untuk menyelamatkan manusia. Tanyakan kepada Tuhanmu itu Yesus, untuk apa Ia turun ke dunia dan cuti sebagai Tuhan? Karena tidak ada kisahnya di dalam Alkitab antara umur 17 sd 33 tahu. Membunuh itu adalah pekerjaan iblis. Iblis lah yang menyuruh manusia membunuh Yesus sehingga Yesus mati, karena mati dosamu tertebus dan kau terselamatkan.
~
~
Saudara Kebenaran,
Adalah hak saudara untuk berpendapat dan menyampaikan pandangan saudara mengenai karya keselamatan Allah melalui Isa Al-Masih. Nmaun ini bukanlah cerita karangan manusia, keselamatan ini adalah fakta yang tertulis dalam Firman Allah. Allah angat mengaihi saudara dan saya dan tidak berkenan jika umat-Nya binasa dalam siksa neraka.
“…Allah menunjukkan kepada kita suatu jalan lain ke surga — bukan dengan ‘menjadi cukup baik’ dan dengan berusaha menaati hukum-hukum-Nya [syariat-Nya], melainkan . . . menyatakan kita ‘tidak bersalah’ bila kita percaya bahwa Yesus Kristus [Isa Al-Masih] menghapuskan dosa kita” (Injil, Roma 3:21-22 FAYH).
~
Noni
~
“Kemudian kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (Maryam: 72)”
Lanjutannya ada bos, kenapa ga dicantumkan?
~
Saudara Wirawan.
Ayat di atas menjelaskan bahwa hanya umat Muslim yang bertakwa yang bisa masuk surga-Nya. Lalu apa ukuran takwa yang ditetapkan Allah? Tidak ada umat Muslim yang tahu.
Bagaimana pandangan saudara? Apakah sebagai Muslim saudara sudah mendapatkan jaminan keselamatan ?
~
Noni
~
Selama saudara Muslim terselubungi oleh ayat-ayat yang ada di kitab sucinya, yang menutupi pikiran sehatnya sehingga tidak berusaha mencari tahu kebenaran kitab sucinya. Selama itu pula, mereka tidak akan menemukan kebenaran sejati.
Al-Quran itu sendiri tidak akan pernah ada tanpa kehadiran Alkitab.
Muslim mengklaim bahwa Al-Quran ada untuk mengoreksi Alkitab. Al-Quran adalah kitab dari Alloh yang tidak ada sedikitpun kekurangannya. Mulai dari titik komanya sampai maknanya, terinci secara detail dan tidak membutuhkan campur tangan manusia lagi.
Faktanya, Al-Quran harus dijelaskan dan didetailkan oleh manusia, agar Muslim bisa memahami maknanya.dengan banyak cara. Contoh penambahan ( ).Tafsir dan Hadis.
~
Saudara Oberlin,
Sejak manusia pertama Adam jatuh dalam manusia, seluruh keturunannya pun telah berdosa. Manusia selalu cenderung berbuat dosa, melanggar Allah dan menjauh dari Allah. Hati manusia ditutup oleh dosanya sehingga tidak bisa melihat kebenaran Allah.
Namun Allah telah memberikan rahmat-Nya agar manusia diselamatkan dari hukuman akibat dosanya. Hnaya Isa Al-Masih yang bisa membersihkan manusia dari dosanya. Karena itu hanya hati yang telah dibersihkan yang bisa melihat kebenaran Allah, kebenaran yang menyelamatkan dan membebaskan.
“….kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:32).
~
Noni
~
Al-Quran diturunkan untuk mengatur tatanan hidup manusia. Bagaimana cara beribadah kepada Tuhan nya. Contoh sholat, zakat, puasa dll. Apabila banyak amal maka akan masuk surga. Tapi anda mengatakan di Yohanes 14:16, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup…”. Jadi Nabi Isa lah jalan yang lurus itu.
Tapi saya katakan itu bukan firman dari Allah, cuma karangan manusia. Karena Alkitab sudah dicampuri oleh manusia. Jadi saya tidak percaya pada Alkitab. Pada zaman Nabi Musa, ia adalah jalan kebenaran dan hidup. Pada zaman Nabi Isa, Nabi Isa lah jalan, kebenaran dan hidup.
Sekarang, Nabi Muhammad lah jalan, kebenaran dan hidup. Karena Muhammad dengan Al-Qurannya betul dari Allah.
~
Saudara Bahtiar Effendi,
Sayang sekali saudara tidak mengakui perkataan Isa, “Akulah jalan, kebenarand an hidup…” sebagai Firman Allah. Padahal sampai saat ini umat Muslim tidak pernah bisa membuktikan bahwa Alkitab telah diubah. Isu ini hanya ada di kalangan umat Muslim karena ada banyak bagian dalam Alkitab ayng berbeda dengan Al-Quran yang baru muncul ribuan tahun sesudah Alkitab diturunkan.
Isa tidak pernah mengatakan, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup…hanya untuk bangsa Israel pada zamannya”. Sebab Isa datang untuk memberikan keselamatan bagi segala bangsa.
Sesuai perkataan malaikat Allah, “Sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:…Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan” (Injil, Rasul Lukas 2:10-11).
~
Noni
~
Isa itu bukan Tuhan, Dia itu utusan Allah sama seperti Musa, Ibrahim, Adam, Muhammad dll.
Sejak kapan Isa itu jadi Tuhan? Percayalah, dunia dan alam semesta itu Yuhan yang menciptakan, sementara Isa lahir tapi alam semesta ini sudah ada? Tuhan kok dilahirkan? Yang pantas jadi Tuhan harusnya Bunda Maria, bukan begitu?
~
Saudara Fitrah,
Benarkah bahwa Isa Al-Masih sama dengan nabi lainnya?
Isa Al-Masih berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (Injil, Rasul Yohanes 8:58). Mengapa Ia berkata bahwa sebelum Abraham ada Isa telah ada? Sebab Ia telah ada sebelum kekekalan. Sebelum Isa lahir ke dunia dalam wujud manusia, Isa telah ada bahkan sebelum segala sesuatunya ada.
“Ia [Isa Al-Masih] ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia” (Injil, Surat Kolose !:17).
Jadi jelas bahwa Ia tidak sama dengan nabi lainnya. isa memiliki kuasa melampaui kuasa apapun yang ada di dunia ini. Keberadaan isa dan kuasa Isa adalah kuasa yang hanya layak hanya layak dimiliki oleh Allah saja.
~
Noni
~
“….kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:32)(Noni).
Respons : Sudahlah Nasrani. Kebenaran itu adalah kau dan Isa Al-Masih tercipta adalah sebagai Muslim. Kau dan Isa Al-Masih menyentuh rahim ibu, ketika kau dan Isa Al-Masih ada didalamnya, sebagaimana Muslim yang menyentuh Hajar Aswad sebagai simbol rahim ibu, yang hal itu sebagaimana Muslim lakukan.
Kau dan Isa Al-Masih lakukan sebagai ibadah untuk memuliakan Tuhan pencipta kau, dan Isa Al-Masih di dalam rahim ibu dengan bukti Dia mengetahui proses penciptaan kau sebagai manusia dalam rahim seorang ibu di dalam kalimat Nya ( Al-Quran), bukti kau dan Isa Al-Masih tercipta adalah sebagai Muslim.
~
Saudara Zakir Naik,
Terimakasih atas komentar saudara. Sepengetahuan kami seorang Muslim adalah seseorang yang mengucapkan dua kalimat sahadat. Seluruh umat Muslim pasti percaya akan hal itu. Jadi bukan karena rahim ibu yang membuat orang menjadi Muslim. Sebaliknya kalau setiap orang yang terlahir dari rahim ibu adalah Muslim maka selesai sudah tidak perlu lagi ada Islam.
Mengapa pula nabi Islam harus melihat bangsanya sebagai kafir sebelum Islam ada seharusnya tidak ada kafir selamanya. Tetapi mengapa umat Islam masih menyebut kafir terhadap non Islam.
~
Noni
~
Tuhan sejati itu adalah pencipta alam semesta. Sebagai pencipta Ia tentu mengetahui proses penciptaan dan tidak mungkin tergantung kepada ciptaan dengan lahir melalui rahim manusia. Ia selalu hadir menyelamatkan sehingga harus bersifat maha hidup.
Isa Al-Masih adalah Tuhan yang palsu karena datang menyelamatkan, tidak maha hidup karena hanya hidup sebentar untuk kemudian mengalami kematian, menjelma tergantung kepada ciptaan dengan lahir melalui rahim manusia dan tidak mengetahui proses penciptaan dalam perkataannya di dalam Alkitab. Alkitab membenarkan
Isa Al-Masih bukanlah Tuhan. Ia adalah manusia. Ia lahir tanpa ayah, mencipta dan lain sebagainya hanya mengikuti kehendak Tuhan. Mungkinkah manusia bisa menyelamatkan?
~
Saudara Zakir Naik,
Kami setuju dengan saudara bahwa Tuhan itu tidak mungkin bergantung pada ciptaan. Termasuk pula tidak bergantung pada kemampun nalar manusia. Menarik apa yang saudara tanyakan, “mungkinkah manusia bisa menyelamatkan?” Tentu saja tidak mungkin sebab untuk dirinya sendiri pun manusia tidak memiliki kuasa.
Itu sebabnya Allah menjadi manusia supaya kita diselamatkan-Nya. Bagi nalar manusia tidak mungkin Allah menjadi manusia. Tetapi bukankah kita sepakat bahwa Allah itu tidak bisa dibatasi oleh apapun termasuk oleh nalar manusia? Allah yang mahakuasa dapat melakukan apapun juga sesuai kehendak-Nya, bukan? Termasuk jika Allah berkehendak menjadi manusia Isa Al-Masih.
~
Noni
~
Lalu dapatkah mengatakan bahwa pahala dapat menyelamatkan? Bagaimana menurut saudara? (Daniar).
Respons : Yesus adalah manusia. Ia bukan Tuhan. Mungkinkah manusia dapat menyelamatkan? Bagaimana menurut saudara? Ibadah dan amal perbuatan baik tidak dapat menyelamatkan manusia, kecuali manusia ikhlas (tanpa berhitung) melakukan di dalam penyerahan dirinya kepada Allah. Bagaimana dengan saudara yang tidak ikhlas, berhitung, hanya mau beribadah dan beramal baik karena telah diselamatkan?
~
Saudara Zakir Naik,
Terimakasih atas tanggapan saudara. Kami pun melihat upaya yang baik yang dikerjakan umat Muslim supaya dapat senantiasa iklas dalam melakukan ibadahnya kepada Tuhan. Nah, kami ingin tahu dari pengalaman dan keyakinan saudara. Apakah sejauh ini keiklasan ibadah dan amal yang sudah saudara lakukan telah melunasi seluruh aib najis dosa saudara? Jika belum, maka kapan akan terjadi aib najis dosa saudara dapat lunas?
~
Noni