Tentu saja! Satu-satunya hanya Allah yang adil. Bila tidak, maka Ia tidak layak disembah. Karena Dia adil, maka Dia dapat dipercaya. Jika Allah tidak dapat dipercaya, maka siapa yang dapat dipercaya?
Semua Manusia Diciptakan, Kecuali Isa Al-Masih
Setiap orang di muka bumi ini, dalam sejarah manusia diciptakan lewat rancangan ajaib setelah penciptaan Allah. Semua! Kecuali Adam manusia pertama, dan Isa Al-Masih yang lahir dari seorang perawan.
Dengan kata lain, semua manusia diciptakan dari satu sumber Pencipta yang berdaulat. Bahkan Adam diciptakan dengan tangan Allah sendiri. Dimana orang-orang Kristen percaya, bahwa dia dijadikan dari tanah; sedangkan orang-orang Muslim mempercayai, dia diciptakan dari satu sel darah.
Apapun itu, saat ini tidak relevan. Karena keajaiban kelahiran Isa Al-Masih, adalah hal terpenting untuk diperhatikan.
Manusia Terlahir Dalam Agama Masing-Masing
Kembali pada keadilan Allah, karena keadilan-Nya maka semua manusia diciptakan sama. Walau umumnya, manusia lahir dalam satu jenis agama, seperti: Yahudi, Katolik, Protestan, Islam, Budha, Hindu, dll. Mereka bertumbuh, dan percaya bahwa agama mereka adalah jalan kebenaran hidup, penebusan dan keselamatan.
Meskipun semua agama-agama ini bertolak belakang satu sama lain (menurut ayat-ayat suci mereka), dalam deklarasi terpenting dalam iman mereka, setiap orang yang lahir di dalam agama ini melihat agama mereka adalah kebenaran.
Demikianlah, agama itu akan menurun pada anak-anak mereka secara turun-temurun.
Allah Yang Adil Hanya Memiliki Satu Kebenaran
Bila semua agama adalah benar, bagaimana mungkin Allah memiliki banyak kebenaran? Yaitu kebenaran yang di dalamnya terkandung Allah yang adil? Itulah sebabnya Allah tidak mengijinkan seseorang dilahirkan dalam sebuah “agama yang benar” sedangkan yang lain dalam agama yang tidak benar.
Satu-satunya jalan agar Allah dapat menjadi adil, adalah menetapkan semua manusia dilahirkan terpisah dari Dia. Sehingga semua manusia dilahirkan seperti Abraham, sebagai orang kafir, agar manusia mencari Sang Allah yang benar.
Ciptaan Allah Kedua Yang Unik
Adam adalah manusia ciptaan Allah yang pertama. Karena dia diciptakan dari tanah, maka saat mati dia dikubur dan kembali ke tanah, tempat dari mana dia diciptakan. Inilah warisan kualitas yang diwariskan Adam kepada seluruh manusia.
Sejarah mencatat, bahwa kelahiran Isa Al-Masih merupakan kelahiran yang paling unik. Sebab Dia lahir dari seorang perawan. Sehingga warisan kualitas sifat yang dimiliki Isa Al-Masih dari ibu-Nya adalah kedagingan-Nya, sedangkan kualitas dari Allah Bapa adalah keilahian-Nya.
Itulah sebabnya Isa Al-Masih disebut sebagai ‘tanda’ atau ‘rahmat’ dari Allah. Yang akan menjadi Juruselamat bagi seluruh umat manusia, agar mereka dapat kembali bertemu pada Sang Pencipta mereka.
Isa Al-Masih Datang Untuk Menyelamatkan
Allah adalah Roh. Manusia adalah daging. Isa Al-Masih adalah Roh dan daging. Tujuan-Nya datang ke dunia untuk menjadi tebusan bagi manusia berdosa. Dia yang tidak berdosa, telah menjadi sebuah kutukan bagi manusia, agar orang yang mau menerima-Nya sebagai Juruselamat, dapat ditebus. Sebab, pekerjaan baik seseorang tidak dapat menyelamatkan.
Karena Allah adalah Roh, maka seseorang harus terlebih dahulu dilahirkan lagi dalam Roh yang baru. Agar mereka dapat memiliki hubungan yang baik dengan Allah, dan semua hal ini hanya didapat dalam Isa Al-Masih.
Isa bersabda, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan oleh Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:5-7)
Agama dan Jalan Allah
Agama adalah jalan manusia untuk menjangkau Allah. Tetapi Jalan Allah, adalah ‘Jalan’ yang harus dicari, sebagaimana yang telah dilakukan Abraham. Dia tidak memiliki agama apapun, tetapi dia mengetahui bahwa ada Allah di surga. Dan hal ini didapatkanya dengan iman, bukan melalui tradisi agamawi.
Sebab itu, tetaplah berbicara dengan Allah dalam bahasa apapun. Mintalah Allah untuk menuntun pada kebenaran itu. Datanglah pada-Nya dalam kerendahan dan hati terbuka. Maka Allah akan menuntun kepada Isa Al-Masih, sang Firman Allah.
Fareed
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Allah Adalah Allah Yang Adil?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
“sedangkan orang-orang Muslim mempercayai, dia(Adam AS) diciptakan dari satu sel darah.”
Anda dapat referensi dari mana?
~
Memang Al-Quran menjelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup.
“Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah” (Qs 32:7).
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dari segumpal darah.
“Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah” (Qs 96:2).
~
Slamet
~
Surat Al- Alaq (Qs 96:2) tidak ada sangkut pautnya dengan penciptaan Adam, ayat tersebut menjelaskan penciptaan manusia setelah Nabi Adam AS.
Surat Al-Alaq adalah surat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. dan penjelasan dari ayat Qs 96:2 di lanjutkan pada Surat Al-Mu’minun: 12-14
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dari segumpal darah.
“Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah” (Qs 96:2).
Di mana ayat tersebut yang menjelaskan bahwa ayat tersebut dimaksudkan adalah penciptaan Adam AS?
~
Saudara Rian,
Terima kasih untuk komentarnya.
Dan yang paling penting bagi kita sekarang bukan bukan proses lahirnya Adam, melainkan akibat pelanggaran Adam, semua manusia ada dalam keadaan berdosa.
“Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa” (Injil, Surat Roma 5:12).
Namun anugerah keselamatan dari Allah yang kita terima melalui Isa Al-Masih adalah lebih besar dari dosa akibat perbuatan Adam.
“Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus”(Injil, Surat Roma 5:12).
~
Slamet
~
Terimakasih atas jawaban anda yang tidak dapat menjelaskan artikel anda yang mengatakan umat Muslim percaya Adam tercipta dari segumpal darah. Berani berkata, berani bertanggung jawab.
“Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya” (Kitab ,Nabi Yehezkiel 18:20)
Yang bilang ada dosa waris cuma Paulus, Yesus sendiri tidak bilang adanya dosa waris.
~
Sebenarnya ajaran dosa asal dapat ditemukan dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Raja Daud dalam Perjanjian Lama dengan tegas menyebutkan bahwa manusia sejak dalam kandungan ibu sudah berdosa.
“Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (Zabur, Kitab Mazmur 51:7).
Bukankah Isa Al-Masih datang ke dunia bukan untuk mengubah hukum Taurat (Perjanjian Lama), bukan? Dengan demikian semakin memperkuat bahwa Isa Al-Masih tidak pernah menghapuskan ajaran dosa asal.
~
Slamet
~
Lantas bagaimana dengan ayat di atas yang bertolak-belakang dengan ayat yang Anda berikan. Sungguh aneh jika satu sisi mengatakan tidak, sedangkan di sisi lain mengatakan ia.
~
Saudara Rian,
Sebenarnya dalam ayat tersebut tidak ada yang bertolak-belakang. Pemahaman yang salah, membuat kita salah dalam memahami/mengerti arti dari ayat tersebut.
Kitab Nabi Yehezkiel 18:20 menjelaskan bahwa siapa yang berdosa, dia yang menanggung dosanya. Artinya, dosa pelanggaran yang dilakukan seorang ayah tidak akan pernah diwariskan/diturunkan kepada anaknya. Ingat, yang dibicarakan pada ayat ini adalah “dosa” dalam bentuk kata benda.
Sedangkan yang disebut pada Injil, Surat Roma 5:12 atau dosa yang diwariskan Adam, bukanlah “dosa” itu sendiri yang diwariskan. Melainkan “tabiat” atau “sifat” sebagai pendosa itulah yang diwariskan oleh Adam kepada anak cucunya, termasuk saya dan Sdr. Rian.
Sehingga dalam Zabur, Kitab Mazmur 51:7 dikatakan “dalam dosa aku dikandung ibuku.” itulah sebabnya setiap bayi yang baru lahir dalam dirinya potensi untuk berdosa itu sudah ada.
~
Saodah
~
Dosa itu suatu perbuatan yang melanggar hukum Tuhan, atau perbuatan yang salah. Anehnya dosa itu malah dikatakan kata sifat/kata benda. Jelas tidak ada rujukan bahwa ayat pada Kitab Mazmur 51:7 mengatakan dosa adalah sifat atau tabiat.
~
Saudara Rian,
Memang benar dosa itu merupakan perbuatan yang melanggar hukum Tuhan. Tapi pertanyaanya, apakah yang mendasari seseorang berbuat dosa?
Alkitab menjelaskan bahwa dosa adalah perbuatan salah yang dengan sengaja dilakukan, walaupun yang bersangkutan tahu apa yang benar. Contoh berbohong. Semua orang percaya bahwa bohong adalah dosa, bukan?
Tapi mengapa hampir setiap orang pernah berbohong? Hal ini terjadi karena dalam diri manusia sudah ada DNA untuk berbohong. Sementara ilmu kedokteran menjelaskan bahwa DNA mempengaruhi sifat seseorang. Itulah sebabnya Mazmur 51:7 mengatakan “dalam dosa aku dikandung ibuku.” Artinya, ketika seorang bayi masih dalam kandungan, DNA/sifat pendosa sudah mengalir dalam dirinya.
~
Saodah
~
Bila Anda tidak tahu Islam, sebaiknya tidak usah bawa Islam dalam tulisan Anda. Hanya menghasut yang tidak tahu jadi tambah salah.
~
Saudara Yusuf,
Menurut kami situs maupun artikel ini tidak bertujuan untuk menghasut. Hanya memfasilitasi bagi mereka yang ingin berdiskusi saja.
Jadi, bila saudara merasa apa yang kami tulis di atas ada yang salah, silakan saudara memberi bantahan. Tentu, bila bantahan tersebut dapat dibenarkan, kami tidak akan menolaknya.
~
Saodah
~
Kalau Anda melihat dari proses penciptaan, jelas lebih hebat Adam manusia ciptaan pertama daripada Yesus. Yesus masih memiliki ibu yang melahirkannya, sementara Adam tidak memiliki ibu dan bapak.
Adam lebih baik dari Yesus karena lewat keturunannyalah lahir seorang perempuan yang melahirkan Isa. Sementara Yesus tidak mampu melahirkan siapapun bahkan sampai mati.
~
Saudara Hery,
Di sinilah logika sdr diperlukan. Bagaimana mungkin sdr berkata Adam lebih hebat dari Yesus karena Adam tidak mempunyai ayah dan ibu? Bukankah Adam adalah manusia pertama? Bila Adam mempunyai orang tua, maka dia bukan manusia pertama. Betul, bukan?
Jelas Yesus tidak dapat dibandingkan dengan Adam. Adam berdosa, Yesus tidak. Adam memerlukan pengampunan dari Allah atas dosanya, sedangkan Yesus mengampuni dosa manusia. Adam mati dan dikubur untuk selamanya, sedangkan Yesus, walau Dia mati di atas tiang salib, tapi pada hari ketiga Dia bangkit dari kematian-Nya.
Pada akhir zaman, semua manusia termasuk Adam dan Sdr. Hery akan dihakimi. Dan yang menjadi Hakimnya adalah Yesus.
Dari sedikit perbandingan di atas, masihkah Sdr. Hery merasa Adam lebih hebat daripada Yesus?
~
Saodah
~
Logika Anda menyedihkan. Kalau tidak ada Adam tentu Yesus juga tidak ada? Bukankah Aaria keturunan Adam? Dengan kata lain jika Adam tidak ada, maka Anda tidak memiliki Tuhan.
Yesus Tidak berdosa? Bukankah di dunia ini manusiapun sudah merasakan siksa neraka akibat perbuatannya? Lalu dosa sebesar apa yang diperbuat Yesus sehingga Dia disiksa Tuhan begitu sadisnya? Kemana logika Anda? Logiskah seorang yang tidak mampu menolong dirinya sendiri tetapi dianggap mampu menolong orang lain?
~
Saudara Hery,
Kami tidak ingin berdebat dengan saudara. Karena sdr hanya menyikapi tentang Pribadi Yesus berdasarkan logika sdr saja. Atau mungkin juga dari sumber-sumber Islam lain yang memang tidak mengerti tentang Yesus dengan benar.
Selama sdr tidak mau membuka hati untuk mempelajari tentang Pribadi Yesus dari sumber yang benar, bagaimana pun kami menjelaskan tentang siapa Yesus itu sebenarnya, sdr tidak akan mengerti dan tidak akan mau mengerti.
Jadi, seperti yang sudah kami sarankan sebelumnya. Bila memang sdr ingin tahu siapa Yesus sebenarnya, silakan sdr membaca tentang kehidupan-Nya yang tertulis dalam Kitab Suci Injil.
Kiranya Roh Allah membuka mata hari sdr untuk melihat kebenaran yang datang hanya dari-Nya saja.
~
saodah
~
Tentu saja! Allah harus adil. Bila tidak, maka Ia tidak layak disembah. Karena Dia adil, maka Dia dapat dipercaya. Jika Allah tidak dapat dipercaya, maka siapa yang dapat dipercaya?
Mana yang membuktikan Allah itu adil sedangkan di dunia masih banyak orang yang tidak sempurna dan ada yang sempurna. Dan mengapa Nabi Adam mudah dihasut oleh iblis sehingga dia berdosa. Sedangkan dia adalah nabi pertama dan Nabi Muhammad adalah nabi yang terakhir dan dia lebih kuat imannya.
~
Pada awalnya ketika Allah menciptakan manusia, Allah membuat manusia itu sempurna adanya. Hanya saja, manusia lebih memilih membangkang kepada Allah. Setiap pelanggaran tentu ada konsekwensinya, bukan? Dan akibat dari pelanggaran Adam, kesempurnaan itu pun hilang. Alhasil, sejak saat itu tidak ada lagi manusia yang sempurna. Semua sudah jatuh dalam dosa.
Tidak ada bukti yang mengatakan Muhammad imannya lebih kuat dari Adam. Faktanya, Muhammad pun berdosa. Salah satu hadist menuliskan, Dari Abu Huraira r.a. katanya: “Saya dengar Rasulullah saw. Besabda: “Demi Allah ! Saya meminta ampun dan bertobat kepada Allah, dalam satu hari lebih dari tuju puluh kali.”
Dapatkah sdr bayangkan seberapa besar dosa yang dilakukan Muhammad sehingga dia harus minta pengampunan sebanyak 70 kali setiap harinya?
~
Saodah
~
Buat Hery
Mengapa anda mengatakan penciptaan adam lebih baik dari Yesus (Isa Al-Masih)…? Di dalam firmannya Adam tercipta dari tanah kembali ke tanah sama seperti manusia dan nabi-nabi yang ada sedangkan Yesus ( Isa Al-Masih ) dari Sabda/Firman/Kalimat Allah.
Coba hayati firman ini : “Pada mulanya adalah firman (Kalimat Allah/Sabda Allah ), Firman itu bersama sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”
Adam dan nabi-nabi tercipta dari tanah dan kembali ke tanah…? Isa Al-Masih mati dan bangkit kembali naik ke sorga, adakah penciptaan seperti itu? Bagaimana nabi anda apakah berasal dari tanah atau sabda/firman/kalimat Allah?
~
To Nasrani:
Tuhan tidak mungkin punya kemaluan (Yesus) kalian yang mempertuhankan. Agama adalah bentuk penyerahan diri kepada Tuhan.
~
Saudara Netral,
Agar sdr tidak salah paham dan mengerti siapa Isa Al-Masih sesungguhnya silakan baca dan pelajari di link ini http://tinyurl.com/gs6y7r6
Sedangkan agama tidak dapat menyelamatkan. Tetapi Jalan Allah, adalah ‘Jalan’ yang harus dicari, sebagaimana yang telah dilakukan Abraham. Dia tidak memiliki agama apapun, tetapi dia mengetahui bahwa ada Allah di surga. Dan hal ini didapatkan dengan iman, bukan melalui tradisi agamawi.
Dalam Injil dengan sangat jelas Isa Al-Masih menyatakan bahwa: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Daniar
~
Pakai logika sederhana, jika Yesus katanya hebat kenapa tidak Nabi Adam itu lebih hebat dia orang pertama di bumi lahir tanpa kedua orang tua.
~
Saudara Annjung,
Terima kasih telah memberikan komentar di sini. Menanggapi komentar sdr, Isa Al-Masih hebat bukan karena bagaimana Dia dilahirkan. Perlu sdr ketahui sebelum kedatangan-Nya di bumi Dia adalah Kalimat Allah. Kalimat Allah adalah Pribadi Allah sendiri. Kalimat Allah datang ke bumi melalui proses kelahiran, dilahirkan oleh seorang perawan, Maryam. Jadi Isa Al-Masih bukan saja hebat, tetapi terhebat. Karena Dia adalah Allah, Sang Pencipta.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. . . Firman itu telah menjadi manusia,” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Bila sdr ingin belajar lebih dalam tentang Isa Al-Masih silakan hubungi kami di [email protected]
~
Daniar
~
Saya juga heran mengapa Muslim harus mati dimiringkan arah kiblat? Sedangkan Allah ada di sorga. Semua manusia dilahirkan dalam keadaan sempurna dari atas menghadap lurus dan lempeng. Apakah orang sudah mati dia beragama?
~
Saudara Amorata,
Terima kasih atas komentar saudara.
Memang manusia terlahir dalam agama masing-masing, dimana memiliki aturan/tata cara. Pastinya aturan/tata cara itu dilakukan ketika orang tersebut masih hidup. Ketika mati pastinya tidak akan melakukan aturan itu lagi, bukan? Tapi menghadapi penghakiman dimana nasib kekalnya dimulai. Agama adalah jalan manusia untuk menjangkau Allah. Namun agama tidak menyelamatkan. Hanya Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan!
~
Daniar