Ayah saya seorang Muslim dan ibu saya seorang pengikut Isa Al-Masih. Namun, sejak kecil saya memeluk agama Islam. Dalam keseharian saya aktif dalam kegiatan keagamaan. Sedikit banyak saya mengerti tentang kepercayaan saya. Saya juga mengajari saudara-saudara yang lain tentang agama Islam. Tetapi saya tidak merasakan ketenangan. Saya sering merasa ketakutan, khawatir, terutama takut menghadapi kematian.
Mendengar Berita Injil
Ibu saya tidak pernah meminta saya menjadi pengikut Isa Al-Masih. Beliau juga tidak pernah menceritakan tentang Injil kepada saya. Namun melalui kesaksiannya, yaitu bagaimana kebaikan Nabi Isa dalam hidupnya, juga kesaksian hidup yang dialaminya saya mendengar berita Injil.
Lama kelamaan saya percaya akan Injil. Karena saya melihat kebenaran Alkitab sangat nyata dalam kehidupan ibu saya. Sebaliknya, iman kepada agama lama saya jadi goyah.
Keputusan Untuk Menerima Isa
Suatu hari kebetulan ibu saya dan teman-teman seimannya melakukan ibadah di rumah kami. Saya memutuskan untuk mengikuti acara tersebut. Dan pada saat itulah saya menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi saya.
Apa yang terjadi setelah kejadian itu? Semua keluarga besar kami yang Muslim membenci saya. Akibatnya saya tidak disapa. Ayah juga melarang saya ke gereja. Keluarga dan teman, kecuali ibu saya, sangat marah kepada saya.
Tetapi Juruselamat saya menolong saya untuk tetap bersikap baik kepada mereka. Sebagai pengikut Isa Al-Masih saya harus dapat mengasihi mereka sebagaimana yang diajarkan oleh Isa, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 22:39) Saya berusaha senantiasa memberi hormat pada mereka. Dan akhirnya Isa Al-Masih telah memulihkan hubungan kami kembali.
Setelah menjadi pengikut Isa Al-Masih, hidup saya mengalami perubahan besar. Bersama Juruselamat ada ketenangan, dan tidak ada lagi takut menghadapi kematian, jiwa saya merasakan tentram dan damai.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Islam yang sejati tidak takut pada kematian. Hanya manusia yang tidak memiliki iman yang takut pada kematian. Selagi kita hidup atas nama Allah dan tidak berbuat apa yang telah dilarang-Nya maka kita selamat dunia akhirat.
~
Memang dalam Al-Quran ada ayat-ayat yang memerintahkan bahwa umat Muslim tidak takut mati. Misalnya: “Dan janganlah kamu katakan terhadap orang yang terbunuh di jalan Allah bahwa mereka mati. Bahkan mereka hidup, akan tetapi kamu tidak merasa” (Qs 2:154).
Namun masalahnya adakah jaminan masuk sorga setelah umat Muslim mati? Bukankah Allah dalam Al-Quran justru memberikan jaminan masuk nereka, bukan?
“Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Isa Al-Masih memberikan jaminan masuk sorga bagi para pengikut-Nya.
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-2).
~
Slamet
~
Sekarang anda pikirkan ayat yang anda kutip. Isa saja mengatakan: “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-2).
Isa mengajak umat-Nya ke istana Allah, bukan ke istana Tuhan Yesus.
Setahu saya tidak ada istana Tuhan Yesus. Mengapa menyembah Tuhan Yesus? Surga, neraka kepunyaan Allah, bukan Tuhan Yesus.
~
Saudara Risma,
Untuk memahami bahwa kerajaan sorga adalah juga miliknya Tuhan Yesus, marilah kita perhatikan sabda Tuhan Yesus: “ Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
Ayat ini menyatakan bahwa Yesus dan Bapa memiliki satu Dzat, satu Hakekat yaitu Allah. Konteks kata satu untuk ayat diatas menunjukkan pernyataan Yesus adalah Allah, yang “satu” sama hakekat dengan Bapa.
Ayat di atas lebih lanjut dipertegas dalam ayat-ayat :“Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9), dan “Akulah jalan dan kebenaran, dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Tentunya muatan ayat-ayat tersebut tidak akan diterima/ masuk dalam logika/pengertian umat muslim. Namun inilah perbedaan utama Kekristenan dengan kepercayaan lain.
Oleh karena Tuhan Yesus Kristus adalah Allah, maka dasar dari keselamatan iman Kristen adalah berpegang pada satu jalan keselamatan yaitu melalui Tuhan Yesus Kristus seperti tertulis pada Injil Rasul Besar Yohanes 14:6 “Akulah jalan…”
~
Slamet
~
Isa menyatakan Dia adalah jalan kenapa? Karena tidak ada yang bisa mengenal Allah kalau tidak melalui Isa. Karena Isa menyampaikan wahyu dari Allah.
~
Di dalam Kitab Suci Injil, Isa Al-Masih sendiri mengatakan: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Isa Al-Masih bukan hanya sebagai penyampai wahyu Allah, Dia adalah Kalimat Allah yang telah menjadi manusia. Dia datang dari sorga turun ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari perbudakan dosa.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
~
Slamet
~
Kalau semua orang beriman dijamin masuk surga, lalu bagaimana dengan orang-orang jahat? Tentunya tidak adil kalau mereka diberi jaminan masuk surga. Kalau orang jahat tetap masuk surga, berbuat jahat saja sepuasnya, toh nanti hidup segera berlalu.
~
Saudara Anonymous,
Alkitab menyatakan bahwa seseorang dapat diselamatkan masuk sorga kalau sungguh beriman kepada Isa Al-Masih.
“Oleh kasih karunia kamu diselamatkan dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,” (Injil, Surat Efesus 2:5-6).
Dan seseorang yang telah benar-benar menerima keselamatan dari Isa Al-Masih pasti akan meninggalkan cara hidupnya yang lama, yang penuh dengan dosa. Dan berpaling pada kehidupan yang baru dalam Isa Al-Masih.
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17).
Karena tujuan Isa Al-Masih datang ke dunia adalah untuk melepaskan manusia dari ikatan belenggu dosa. Hal ini hanya dapat terjadi bila orang tersebut telah percaya dan menerima Isa Al-Masih sebagai satu-satunya Tuhan dan Juru selamat-nya.
Bagaimana dengan saudara? Sudahkah saudara terlepas dari belenggu dosa itu? Mungkin penjelasan kami di url ini dapat membantu saudara. Silakan kunjungi, http://tinyurl.com/3cvhqy3.
~
Slamet
~
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa (Allah),kalau tidak melalui Aku (Isa Al-Masih)” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Saudara Adriansyah,
Ayat yang saudara kirimkan menjelaskan bahwa Isa Al-Masih dengan tegas menyatakan bahwa Dia-lah satu-satunya jalan keselamatan. Dan di luar Dia tidak ada keselamatan.
Mengapa hanya Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia dari hukuman Allah di neraka? Karena Isa Al-Masih adalah perwujudan fisik Allah Tritunggal.
“Ia adalah gambar Allah yang tidak keihatan,” (Injil, Surat Kolose 1:15).
~
Slamet
~
Bagaimana caranya mendapatkan jaminan surga? Apa cukup dengan mempercayai Isa sebagai Tuhan, tetapi kepada sesama manusia melakukan kejahatan?
~
Kitab Injil Allah menuliskan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat menyelamatkan manusia kecuali Isa Al-Masih.
“Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
Dan percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juru selamat adalah cara seseorang memperoleh jaminan keselamatan.
“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 16:31).
Namun setelah diselamatkan, seseorang tidak boleh lagi berbuat jahat melainkan harus berbuat baik.
“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (Injil, Surat Efesus 2:10).
~
Slamet
~
Staff Idi,
Artikel di atas kisah nyata atau karangan Admin saja?? Mohon dijawab dengan jujur
Kami sebagai Muslim, hati terasa tenang, tentram, damai, sejuk. Kami merasakan ketenangan & kenikmatan yang luar biasa hanya dengan mengingat-Nya. Muslim yang sejati tidak takut mati, nyawa rela lepas dari raga demi keesaan Allah Swt.
~
Saudara Muhammad Isa,
Artikel di atas adalah kisah nyata. Wanita Muslim tersebut tidak merasakan ketenangan, sering merasa ketakutan, khawatir, terutama takut menghadapi kematian itulah yang dialaminya. Namun setelah menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamatnya secara pribadi, ketakutan yang dialami itu hilang. Sekarang berubah menjadi tenang, tentram, dan damai dalam jiwa. Karena dia yakin memiliki kepastian akan keselamatan kekal di dalam Isa Al-Masih.
Kami sangat kagum akan kesetiaan sdr kepada Allah sdr. Tapi apakah dengan mengingat-Nya, membela keesaan-Nya sdr dijamin masuk sorga? Atau apakah yang membuat sdr tenang dan nikmat, bisa dijelaskan?
Terima kasih.
~
Daniar
~
Sangat bodoh sekali orang yang mengatakan bahwa yang mati disalib menebus semua manusia berdosa ataupun bisa menjamin sorga. Sementara hanya Allah Taala yang berhak memutuskan segala perkara manusia dengan sangat adil sekali.
Renungkanlah hidupmu kelak untuk Surga atau Neraka
~
Saudara Aryan Abdul Kodir,
Kami sependapat dengan sdr, bahwa hanya Allah yang memutuskan segala perkara manusia dengan sangat adil sekali.
Dalam salah satu hadistnya, nabi sdr memberi satu pernyataan yang sungguh indah “Demi Allah yang jiwaku ditangan-Nya sesungguhnya telah dekat masanya Isa anak Maryam akan turun ditengah kamu Dia akan menjadi Hakim yang adil” (Hadits Shahih Muslim 127). Bukankah hanya Allah hakim yang adil?
Allah selain maha pengasih juga maha adil. Nah, melalui kematian Isa Al-Masih di kayu salib, tuntutan keadilan dan kasih Allah terpenuhi. Adil, karena Allah menghukum dosa dengan kematian Isa Al-Masih. Kasih, karena Ia mengampuni setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih.
Kalau boleh tahu, apakah sdr sudah yakin pasti kelak akan masuk sorga, mengapa?
~
Daniar
~
Mungkin yang membuat saudara Muslim takut pada kematian adalah adanya ayat dalam Al-Quran yang menyatakan bahwa semua Muslim akan “mendatangi” neraka (Surat Maryam ayat 71).
~
Saudara Cok Panji,
Sepertinya memang ketakutan akan kematian melanda setiap orang yang belum mengetahui secara pasti nasib kelak dalam kehidupan setelah kematian.
Kami meyakini hal itu juga dirasakan oleh umat Muslim. Tentu saja kepastian neraka adalah sesuatu yang buruk. Tetapi ancaman itu pula yang menutup mata rohani mereka sehingga tidak sanggup melihat rahmat Allah dalam Isa Al-Masih yang menyelamatkan. Bagaimana dengan saudara, apakah saudara sudah menerima rahmat Allah dalam Isa Al-Masih?
~
Noni
~
Selain ayat dalam surat Maryam ayat 71, cerita tentang ‘siksa kubur’ dan kejadian yang akan dialami di padang Mahsyar, sangat mungkin membuat rekan-rekan Muslim takut menghadapi kematian.
~
Saudara Cok Panji,
Memang benar demikian, oleh karena itu mereka perlu mendengar Injil sebab Injil lah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. Semoga mereka dapat diyakinkan akan kuasa Isa Al-Masih yang membebaskan mereka juga dari siksa kubur.
Seperti perkataan Isa, “Akulah Jalan, Kebenaran dan hidup…” (Injil Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Noni
~
Artikel ini menyerang saudara Muslim yang lemah iman. Seaķan-akan mereka yang paling pintar dan menunjukan jalan yang benar. Tetapi sebenarnya merekalah yang tersesat. Saudaraku Muslim perbanyaklah salawat jika anda dalam kebingungan. Allah pasti menujukan ke jalan yang lurus bukan jalan yang tersesat dan celaka.
Saudara Komaruzzaman,
Seperti saudara adalah seorang jujur yang tidak rela siapapun disesatkan. Kami setuju dengan saudara. Kita harus menolong sesama agar tidak terjerumus dalam kesesatan. Demikianlah kami pun tidak menganggap diri kami pintar.
Tetapi di dalam kitab suci Islam ada dikatakan: “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)…” (Qs 5:46). Hanya petunjuk dan cahaya dari Allah saja yang menuntun manusia dijalan yang benar dan terhindar dari kesesatan.
Apakah saudara mau membaca Injil untuk cahaya dan petunjuk dari Allah? Silakan hubungi kami jika saudara bersedia di WA 0812-8100-0718
~
Noni
~
Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah Waasyhaduanna Muhammadar Rasullulah
“Saya bersaksi tiada tuhan selain Allah dan Saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”
Demi Allah SWT dan para Rasul-Rasul Allah sebagai utusannya, hanya manusia yang memiliki iman yang lemah takut akan kematian, ketahuilah sesungguhnya kematian itu pasti akan terjadi. Tidak ada manusia yang abadi
~
Saudara Rahmad,
Kmai menghargai keyakinan saudara sebagai seorang Muslim dan kami setuju bahwa setiap kita kelak akan menghadap ajal. Kita tentu tidak perlu takut menghadapi kematian, jika kita tahu kemana kita kekal setelah kematian. Nmaun banyak manusia tdak tau nasibnya kelak setelah ia mati. Sebab ia tidak memiliki jaminan keselamatan dan hidup kekal di surga kelak,. Sehingga ia harus bersiap jika ternyata yang ia alami ialah kematian kekal di neraka.
Mana yang hendak saudara pilih? Hidup kekal di surga atau kematian kekal di neraka?
~
Noni