Ajaran siksa kubur dalam Islam menarik Farhat untuk mendalaminya. Banyak hal yang ia ingin tahu lebih dalam. Pokok ini memeras pikirannya dan membuat hatinya sedih.
Dia tidak ingin menderita siksa kubur itu. Namun, dosa-dosanya mengakibatkan penderitaan siksa kubur itu. Apakah ini juga menakutkan Anda?
Merenungkan kisah ini menolong Anda menemukan solusi untuk bebas dari siksa kubur dan langsung ke surga.
Siksa Kubur Dalam Islam
Islam mengajarkan bahwa umat Muslim akan menderita hukuman sesaat setelah meninggal. Penderitaan itu bernama “siksa kubur.”
Farhat telah belajar bahwa orang yang mati akan memasuki alam kubur (barzakh). Ini adalah satu alam transit sebelum manusia dihisab atas segala amal perbuatannya di dunia. Setelah itu mereka dimasukkan ke surga atau neraka.
Ibnu Qayyim dalam kitab Ar-Ruh menerangkan dua macam siksa kubur. Pertama, siksaan yang terus-menerus. Sebagaimana tertulis, “Pada mereka diperlihatkan neraka pada pagi dan petang …” (Qs. 40:46). Ada Hadits yang menegaskan bahwa azab kubur itu akan terus-menerus hingga hari kiamat.
Kedua, siksa kubur sementara bagi manusia yang tidak taat kepada Allah dan berbuat kejahatan. Orang yang dosanya ringan akan menderita hisab/siksa, lalu berhenti sementara, kemudian lanjut lagi kelak di akhirat.
Masih menurut penjelasan Ibnu Qayyim, bahwa siksaan kubur itu dapat terputus atau berhenti beberapa cara. Di antaranya; dengan doa orang hidup bagi orang yang mati, dengan sedekah disertai istighfar (dari yang hidup untuk mohon ampunan bagi yang mati), atau dengan pahala berhaji.
Perenungan akan ajaran tidak menenangkan hati Farhat, sebaliknya membuatnya semakin takut akan penderitaan akhirat itu.
Kaitan Kena Air Kencing dan Siksa Kubur Dalam Islam
Farhat juga membaca hadist tentang siksa kubur. Hadist Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Islam berkata, “Bersihkanlah diri dari kencing. Karena kebanyakan siksa kubur berasal dari bekas kencing tersebut” (Hadits berikut disebutkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Bulughul Marom). Al Hakimjuga meriwayatkan, “Kebanyakan siksa kubur gara-gara (bekas) kencing.”
Ajaran ini terasa agak aneh menurut Farhat. Dia pun berpikir, “Bagaimana saya dapat bebas dari siksa kubur itu?”
Kitab Allah: Dosa Penyebab Siksaan Kekal
Di sebuah situs, Farhat membaca, “Kitab Allah (Taurat, Zabur, dan Injil) telah mengajarkan bahwa dosa mengakibatkan siksaan kekal di neraka/alam maut. Dosa adalah segala perbuatan, perkataan, dan hal-hal yang terlintas dalam pikiran, yang tidak berkenan kepada Allah.”
Tulisan itu menjelaskan, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma 3:23). “Sebab upah dosa ialah maut” (Injil, Surat Roma 6:23).
Allah sanggup mengetahui dosa-dosa yang tersembunyi dalam hati dan pikiran manusia. Sebab, “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati” (Taurat, 1 Samuel 16:7).
Karena itu tidak ada yang tersembunyi dihadapan Allah yang Maha Tahu. Tidak ada kenajisan dan kemaksiatan yang Allah tidak tahu. Dan semua kemaksiatan tidak berkenan dihadapan Allah yang Maha Suci. Semua kemaksiatan akan Allah hukum di neraka kekal.
Itulah yang menakutkan Farhat dan semua umat manusia.
Allah Ar-Rahman Menuntut Kesucian, Bukan Etika
Dosa membuat hati kita kotor dan tidak berkenan kepada Allah yang Suci.
Memperhatikan kebersihan jasmani serta cara berdandan, dan lain-lain, tentu tidak masalah. Namun, syarat terhindar dari hukuman Allah bukanlah semua itu. Sekalipun kita bersih dari air kencing, tapi bila hati penuhi dosa, layakkah kita masuk ke surga-Nya?
Sebab itu, memperhatikan kebersihan hati dari dosa adalah hal yang terutama. Bagaimana cara membersihkan hati dari dosa?
Alhamdulilah, ada solusi dari siksa kubur dan hukuman di neraka karena dosa. Isa Al-Masih yang adalah Al-Mukhalis/Juruselamat yang berkuasa menghapus dosa-dosa kita. Nabi Yahya bersaksi, “Lihatlah Anak domba Allah [Isa Al-Masih], yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).
Orang yang beriman kepada Isa Al-Masih akan beroleh jaminan penghapusan dosa dan hidup kekal dari Dia. Berkat kekal itu bukan karena perbuatan baik orang itu, tetapi rahmat Isa Al-Masih yang rela mati disalibkan menanggung hukuman dosa manusia.
Farhat sangat ingin dosanya terhapuskan, sehingga tidak menderita siksa kubur dan hisab. Dia ingin beriman kepada Isa Al-Masih, supaya tidak takut lagi melainkan beroleh ketenangan hati.
Andapun dapat bebas dari siksa kubur jika beriman kepada Isa Al-Masih sekarang juga!
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Artikel Terkait
- Al-Quran Dan Kitab Allah Tentang Solusi Akhirat
- Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?
- Rahasia Al-Fatihah Ayat 7 dan Cara Bebas Dari Murka Allah
Video
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, mengapa Allah menyiksa orang yang pernah terkena air kencingnya sendiri?
- Menurut saudara, apakah siksa kubur dan siksa neraka adalah dua hukuman yang berbeda, yang diterima oleh manusia?
- Menurut saudara, dengan cara apakah agar seseorang terhindar dari siksa kubur dan siksa neraka?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/ SMS ke: 0812-8100-0718
~
Kalau ada yang menyatakan Isa Al-Masih dalam Injil Tuhan, Sayalah Allah. Maka saya akan masuk Kristen. Dan saya ingin bertanya Apakah Allah manusia? Kalau bukan kenapa anaknya manusia.
~
Saudara Kusnandar,
Masuk Kristen atau tidak bukan yang menjamin sdr selamat. Tapi hanya di dalam Isa Al-Masih kita mendapat keselamatan kekal. Saran kami, alangkah baik sdr membaca dan menyelidiki kitab suci Allah. Jangan hanya bersumbar.
Allah bukan manusia. Tetapi Kalimat Allah menjadi manusia. Allah tidak beranak sdrku!
Kiranya penjelasan di link ini memberi pemahaman baru bagi sdr. http://tinyurl.com/pq7m8hd
~
Daniar
~
Jangan kalian sebagai pakar agama Kristen hanya menahami Alkitab untuk membandingkan umat Kristen dan umat Islam. Dengan hanya memahami Al-Quran hanya sedikit.
Bila kalian ingin membandingkan isi dari Bibel dan Al-Quran kuasai juga Al-Quran. Kalian akan tahu mana kitab suci yang sebenarnya sempurna. Semoga kalian diberi taufik dan hidayah dari Allah.
~
Saudara Kusnandar,
Terima kasih atas saran dan doanya. Memang kami akan terus mempelajari kitab sdr. Bagaimana dengan sdr apakah sudah mempelajari Kitab suci Allah?
Oh ya, bagaimana menurut sdr dengan artikel di atas? Silakan menjawab pertanyaan kami berikut ini:
1. Menurut saudara, mengapa Allah menyiksa orang yang pernah terkena air kencingnya sendiri?
2. Menurut saudara, apakah siksa kubur dan siksa neraka adalah dua hukuman yang berbeda, yang diterima oleh manusia?
3. Menurut saudara, dengan cara apakah agar seseorang terhindar dari siksa kubur dan siksa neraka?
~
Daniar
~
Air kencing itu najis di sisi Islam. Sesungguhnya Islam adalah agama yg mementingkan kebersihan.
~
Saudara Muslim,
Lebih tepatnya mementingkan kebersihan jasmani, bagaimana dengan kebersihan rohani?
Seringkali manusia hanya berfokus pada etika. Pada apa yang dikenakan, bagaimana cara berjalan, atau bagaimana cara membersihkan diri. Sedangkan Allah dalam firman-Nya menekankan akan kebersihan rohani. Demikian firman Allah melalui nabi-Nya: “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati” (Kitab Nabi 1 Samuel 16:7).
Apakah seseorang akan luput dari hukuman Allah bila bersih dari air kencing tapi hatinya penuh dengan dosa?
~
Daniar
~
Ini bukan hanya karena terkena air kencing manusia dihukum, namun karena ibadahnya. Jika terkena air kencing maka ibadah sholatnya tidak sah, sedangkan sholat adalah tiang agama.
~
Saudara Surya,
Terima kasih atas komentar saudara. Menurut saudara karena terkena air kencing ibadah sholat tidak sah sehingga menerima siksa kubur begitu?
Bagaimana bila bersih dari air kencing, tapi hati dipenuhi dosa, layakkah saudara masuk ke sorga-Nya? Bagaimana menurut ajaran saudara, mengapa?
~
Daniar
~
Maaf kalau saya mengganggu. Apakah kencing tidak najis dalam Kristen? Karena saya terganggu atas ketidaknyamanan terhadap keraguan tetes kencing. Saya yakin bahwa dalam Zabur, Taurat, Injil, Al-Quran Tuhan itu Allah.
~
Saudara Fadil,
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk memberikan komentar di ruang ini. Kencing memang kotoran, tapi tidak menajiskan. Isa Al-Masih dengan jelas dan tegas memberitahukan bahwa “bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang. . . Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat” (Injil, Rasul Besar Matius 15:11, 18-19).
Memperhatikan kebersihan jasmani memang penting. Jadi sekalipun kita bersih dari air kencing, tapi bila hati kita dipenuhi dosa, kita tidak layak masuk sorga-Nya, bukan? Bagaimana menurut saudara?
~
Daniar
~
Terimakasih atas jawaban saudara telah menjawab pertanyaan saya. Memang saya percaya itu benar yang anda tulis. Bahwa sebenarnya kencing itu tidak najis yang najis ialah hati yang berisi hal-hal negatif seperti yang anda maksud.
~
Saudara Fadil,
Memang tidak dapat dipungkiri hati kita cenderung berisi hal-hal negatif. Kalau saudara bagaimana cara membersihkan hati dari kenajisan tersebut?
Oh ya, bagaimana menurut saudara dengan siksa kubur, yang salah satu penyebabnya adalah kena air kencing?
Terima kasih saudara telah meluangkan waktu untuk menanggapi komentar. Dan kami tunggu penjelasan saudara selanjutnya.
~
Daniar
~
Bahasannya terlalu dangkal. Maaf, jika masih banyak yang belum sesuai pemahaman yang benar.
~
Sudiro,
Menarik sekali pernyataan Anda di atas. Menyenangkan sekali bila Anda dapat menjelaskan bahasan yang lebih dalam dan tajam sehingga ini menjadi masukan yang berharga bagi forum ini. Setidaknya, pengunjung situs ini akan mendapatkan pencerahan. Namun, alih-alih mendapatkan pencerahan bersifat mendalam dan tajam, Anda hanya mampu memberikan pernyataan tanpa memaparkan bagian mana saja yang dangkal. Boleh tahu, bagian mana saja yang dangkal?
Bila kita mencermati artikel di atas, maka amat jelas ada kegelisahan dalam hati para Muslim berkenaan dengan siksa kubur. Bukankah siksaan kubur begitu mengerikan? Apakah Anda siap menghadapi siksaan kubur yang mengerikan itu? Bagaimana Allah SWT akan menolong Anda dari kengerian siksaan kubur tersebut?
~
Solihin
~
“…Memang tidak dapat dipungkiri hati kita cenderung berisi hal-hal negatif. Kalau saudara bagaimana cara membersihkan hati dari kenajisan tersebut? Oh ya, bagaimana menurut saudara dengan siksa kubur, yang salah satu penyebabnya adalah kena air kencing?”
Jawab:
1. Tidak ada hati yang najis secara dhohir. Jika anda bertanya tentang hati maka yang anda tanyakan tenttang penyakit hati.
2. Karena jika beribadah dalam keadaan najis, maka ibadah tidak diterima. Jika ibadah tidak diterima sudah pasti siksa kubur. Maka hadist di atas adalah mengingatkan dengan air kencing supaya dijaga terus agar tidak terkena najis. Tapi jangan khawatir, kebaikan sebiji sawipun masih bisa mendapat nikmat kubur.
~
Ronny,
Menarik sekali pendapat Anda. Artikel di atas memaparkan bahwa siksa kubur disebabkan air kencing. Bukankah ini rancu? Air kencing perlu dihindari agar tidak terkena siksaan kubur. Bila siksaan kubur disebabkan air kencing, maka air kencing lebih menakutkan dibandingkan siksaan apapun. Artinya Muslim amat takut pada air kencing. Kenapa nabi Anda menekankan air kencing sebagai penyebab siksaan kubur? Apakah yang akan menyiksa Anda adalah air kencing? Mengapa air kencing yang menyiksa Anda? Dapatkah Anda menjelaskan dengan dalil dari Al-Quran? Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
Hidup ini dasarnya kehendak Allah bukan semaunya manusia. Islam ajarkan suci lahir batin. Kalau saudara anggap air kencing bukan najis tidak ada hubungannya masuk surga.
Itu anggapan saudara. Surga itu punya Allah bukan punya manusia. Kalau mau tahu pembahasan lebih mendalam, silakan belajar ilmu Fiqh.
~
Samid,
Adalah menarik mencermati tulisan Anda di atas. Narasi hadits yang menyatakan bahwa siksa kubur kebanyakan berasal dari air kencing merupakan narasi yang menarik. Walaupun sebenarnya hal itu tidak ada kaitan dengan masuk surga.
Hanya Isa Al-Masih yang mampu memberikan kepastian masuk surga kepada manusia. Itu sebabnya, Isa Al-Masih berfirman, “…Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
Bukankah ini kabar bahagia? Bagaimana perasaan Anda mengetahui bahwa Isa Al-Masih yang memberikan kepastian masuk surga?
~
Solihin
~
Ajaran siksa kubur dalam Islam apa? Tapi siksa kubur itu ada karena manusia mati dikubur. Coba kalau tidak dikubur, pikir saja sendiri.
Berbuat kebaikan itu ada balasannya. Belajar. Jangan menyesatkan agama Islam. Saya beragama Islam. Seakan Islam mengajarkan siksa dan azab saja. Siapa yang mau beragama kalau disiksa.
~
Rmade,
Saya menghargai pendapat Anda di atas. Memang kebaikan mendapatkan balasan, tetapi kebaikan tidak dapat menyelamatkan Anda dari siksa kubur dan neraka. Sebab kebaikan manusia tidak sempurna. Bahkan di dalam kebaikan pun bisa muncul niat yang tidak baik.
Siapakah yang dapat menolong manusia bebas dari siksa kubur? Mengacu pada kitab suci Injil, maka Isa Al-Masih yang dapat membebaskan manusia dari siksa kubur.
Isa Al-Masih berfirman, “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:18). Bagaimana perasaan Anda membaca firman Isa Al-Masih itu?
~
Solihin
~
Kami pun percaya bahwa Isa AS adalah seorang nabi.
~
Hamba Allah,
Memercayai Isa Al-Masih adalah nabi memang menjadi keyakinan umat Islam. Tetapi keyakinan pada nabi-nabi tidak menghindarkan umat Islam dari siksa kubur. Allah tidak pernah berfirman bahwa memercayai nabi-nabi membawa Anda selamat di akhirat.
Isa Al-Masih berfirman tentang kunci selamat di akhirat, “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:18).
Bagaimana perasaan Anda mengetahui bahwa Isa Al-Masih yang dapat menolong Anda selamat di akhirat?
~
Solihin
~
Jika saya membunuh, memperkosa, mabuk-mabukan, merampok, tidak pernah beribadah, namun saya percaya Yesus akan menyelamatkan saya karena Yesus adalah Juruselamat. Dengan kejadian seperti ini, apa yang saya dapatkan? Surga atau neraka?
Dan pembahasan tentang air kencing. Sebetulnya bukan hanya air kencing saja yang bisa membuat kita masuk neraka. Ada banyak hal seperti air liur anjing, kentut, terlalu banyak bergerak, bahkan hanya karena makanan bisa menjerumuskan kita ke api neraka. Kamu tahu apa alasannya?
~
Hakim,
Semua orang berdosa walaupun dosa yang dilakukan berbeda-beda. Seseorang mendapatkan ampunan dosa dan diterima Allah hanya karena rahmat-Nya. Artinya seseorang menyadari dosa-dosanya dan mau meninggalkan dosa-dosa itu serta percaya pada Isa Al-Masih, maka ia diterima Allah.
Setelah ia diterima Allah, maka ia wajib menyayangi Allah dan sesama dengan mengamalkan perintah Allah untuk tidak membunuh, mabuk-mabukan, merampok, berzinah, dan lain-lain.
Isa Al-Masih memberikan wahyu-Nya pada rasul-Nya, “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana,…melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (Injil, Surat 1 Petrus 1:18-19). Bagaimana perasaan Anda mengetahui ini?
~
Solihin