Melalui artikel ini, kita akan membahas tentang Al-Fatihah – buku dan hukum utama. Al-Fatihah adalah surat pertama yang terdapat dalam Al-Quran dan terdiri dari tujuh ayat. Dalam bahasa Arab Al-Fatihah disebut Ummul al-Kitab. Artinya “ibu dari al-Kitab” (Induk Al-Quran). Atau Ummul-Qur’an, artinya “ibu dari Qur’an.”
Daftarkan diri Anda di sini
Ibn Jareer at-Tabaree mengatakan Al-Fatihah diberi nama Ummul-Qur’an karena seluruh Al-Quran disimpulkan dalam Al-Fatihah. Menurut orang Arab, yang sungguh menyimpulkan atau memuat sesuatu dapat disebut Ummul.
Hukum Utama di Alkitab
Dalam Alkitab atau Injil tidak ada Umm al-Kitab. Tapi ada dua ayat yang memuat hukum utama menurut ajaran Isa Al-Masih, yaitu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 22:37-39).
Kitab Taurat, Zabur, Injil dan Kitab Para Nabi isinya berfokus mengajar bagaimana seharusnya kita mengasihi Allah dan sesama. Sehingga pada dasarnya seluruh isi Alkitab memuat tentang istilah kasih. Sehingga, bila kita ingin menyimpulkan seluruh isi Alkitab, kata yang tepat digunakan adalah Hukum Pertama dan Kedua di atas, atau dengan kata Kasih.
Al-Fatihah – Buku dan hukum utama menekankan bahwa Allah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (r-rahmani r-rahim).
Namun Al-Fatihah dan Al-Quran tidak memuat tekanan pada kasih sebagaimana yang terdapat dalam Injil dan ajaran Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih Sumber Kasih
Kasih adalah hal yang ditekankan oleh Isa untuk dimiliki setiap orang. Bahkan salah satu ayat Injil menuliskan, “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing” (Injil, Surat 1 Kolose 13:1).
Demikianlah setiap orang membutuhkan kasih. Memang mengasihi sesama bukan perkara yang mudah. Apalagi mengasihi orang yang telah menyakiti kita. Jelas hal itu sangat sulit. Namun Isa Al-Masih berkata bahwa Dia kuasa memberi hati yang baru bagi Anda, yaitu hati yang penuh kasih.
Mintalah darah-Nya yang kudus membersihkan hati Anda dari rasa benci, iri hati dan dosa-dosa lainnya. “Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” (Injil, Surat Efesus 4:23-24). Jelas Al-Fatihah – buku dan hukum utama tidak menjelaskan tentang kasih yang sudah dijelaskan didalam Injil.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Menurut saudara, apakah dengan membaca “induk Al-Quran” dapat menjamin keselamatan si pembacanya?
2. Setujukah saudara bahwa hanya Pribadi yang Kudus yang dapat membersihkan hati seseorang dari berbagai dosa? Sebutkan alasan saudara!
3. Mengapa, menurut pandangan saudara, Al-Fatihah tidak menekankan kasih akan sesama seperti ditekankan dalam ajaran Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Komentar/pertanyaan di luar topik artikel, dapat dikirim lewat email ke staf kami di:[email protected].
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Fatihah – Ibu Buku & Hukum Utama”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
“Maka jawab Yesus kepadanya. Hukum yang terutama ialah: Dengarlah olehmu hai Israel, adapun Allah Tuhan kita ialah Tuhan yang Esa” (Injil, Rasul Besar Markus 12:29).
Apa maksud ayat ini? Apa tidak termasuk hukum terutama juga?
~
Orang Kristen percaya bahwa hanya ada satu Allah.
Isa Al-Masih sendiri mengatakan dengan jelas bahwa hukum terutama dan utama adalah mengasihi Tuhan kita yang esa. Kitab Suci juga mengajarkan bahwa tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa … yaitu Bapa.
“Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup” (Injil, Surat 1 Korintus 8:6).
Sebagai pengikut Isa Al-Masih, orang-orang Kristen menggunakan istilah “Allah” untuk Dia yang disebut oleh Isa Al-Masih sebagai “Bapa” dan gelar “Tuhan” untuk Isa Al-Masih. Gelar ini mengindikasikan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan dan Allah.
~
SL
*
Ada ateisme, politeisme dan monoteisme.
Orang yang berkeyakinan akan Tuhan perilakunya lebih sering sama dengan yang ateis. Monoteisme lebih suka seperti orang yang politeis, tetapi tidak mau dikatakan politeis mengaku tetap monoteis.
Hal ini yang dilakukan oleh Kristen dengan Trinitasnya.
~
Saudara Adanugi,
Komentar Saudara tidak berhubungan dengan topik ini. Kalau Saudara memberi komentar mengenai topik ini kami akan menanggapinya dengan senang.
Namun jika Saudara berkenan untuk mendiskusikan tentang Allah Tritunggal, Saudara dapat membaca tentang ketauhidan Allah di url ini http://tinyurl.com/dy8j2nk atau menghubungi: [email protected]
Demikian harap makhlum dan terima kasih.
~
SL/DA
*****
1. Menurut saudara, apakah dengan membaca “induk Al-Quran” dapat menjamin keselamatan si pembacanya?
Bagaimana bisa menjamin/membri kepastian? Sedangkan bagaimana bunyi bacaan sura Al-Fatihah yang asli dari Allah saja masih belum jelas dan pasti antara sesama Muslim.
Mazhab NU klaim Basmalah diucapkan Allah dalam Al-Fatihah, sedangkan mazhab Ulama Mekah klaim Allah tak pernah ucap Basmalah dalam Al-Fatihah.
~
Kalau di Al-fatihah masih minta ditunjukkan jalan yang lurus. Padahal 600 tahun sebelumnya sudah terjawab bahwa hanya Yesus-lah jalan dan kebenaran dan hidup ( Yohanes 14:6 ).
Terserah saudara yang Muslim mau pilih yang mana. Karena Nabi Muhammad saja tidak tahu di manakah nanti ditempatkan oleh Allah. Dan sampai saat ini masih dishalawatkan oleh umatnya. Sedangkan untuk umatnya sendiri apabila sudah meninggal tidak ada bacaan sholawatnya. Kalaupun ada tahlilan, doanya justru tidak nyambung. Baca sholawat tapi untuk nabinya, bukan untuk yang meninggal. Sungguh menyia-nyiakan jaminan keselamatan yang diberikan oleh Yesus.
~
Staff I&A,
1.Yang menjamin orang masuk surga adalah orang yang menaati perintah Allah (Termasuk shalat yg di dalamnya ada bacaan Alfatihah), banyak berbuat kebajikan dan jangan melakukan kejahatan.
2. Pribadi yang Kudus tidak menjamin dapat membersihkan hati seseorang dari berbagai dosa. Buktinya saat ini di negara-negara yg mayoritas Kristen sering didengar ada pendeta yg berbuat tidak baik, demikian juga umatnya.
3. Ajaran kasih tidak hanya ada dalam Alfatihah, juga banyak ayat lain dalam Alquran yg menyatakan hal itu. Saya lihat ini sama dengan Injil yg anda akui, dimana ayat yg berkaitan dengan kasih ada pada beberapa ayat.
*****
Saudara Malikul Kudus,
Terima kasih telah menjawab pertanyaan-pertanyaan kami di atas.
1.Bagaimana dengan Sdr. Malikul, sudahkah melakukan apa yang saudara sebutkan itu? Dan sudah yakinkah saudara akan masuk sorga?
2.Menurut Sdr. Malikul apakah yang dapat membersihkan hati seseorang dari berbagai dosa?
Sdr. Malikul, seseorang yang disebut Kristen atau mengaku Kristen ataupun Pendeta tapi tidak hidup sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih. Jelas orang tersebut belum menerima Pribadi yang kudus yaitu Isa Al-Masih.
3. Sdr. Malikul, perhatikan pertanyaannya: Mengapa, menurut pandangan saudara, Al-Fatihah tidak menekankan kasih akan sesama seperti ditekankan dalam ajaran Isa Al-Masih?
~
Daniar
~
Maha pemurah lagi maha penyayang. Lebih sakral dari kasihi. Berarti Al-Fatihah sangat sakral dibandingkan dg yg lain.
~
Saudara Osik Umakmu,
Sebagai sumber kasih tentunya memiliki sifat Maha pemurah lagi maha penyayang. Lalu menurut pandangan saudara, mengapa Al-Fatihah tidak menekankan kasih akan sesama seperti ditekankan dalam ajaran Isa Al-Masih?
Apakah dengan membaca “induk Al-Quran” dapat menjamin keselamatan?
~
Daniar
*****
1. Surah Alfatihah paling utama di dalam Al-Qur`an. Tidak pernah diturunkan dalam Taurat dan Injil. Melengkapi unsur-unsur pokok syari’at Islam. Jadi Saya berkeyakinan Allah akan memberikan keselamatan bagi yang membaca dan mengamalkannya.
2. Pribadi Kudus?? Coba jelaskan?? Dalam kamus kudus artinya murni atau suci. Jadi kalau pribadi Kudus diartikan dengan pribadi yang suci atau murni. Maka Rasulullah Muhammad saw pernah bersabda, “Bersuci adalah separuh dari keimanan, …” (HR Muslim).
3. Menurut saya penekanan kasih akan sesama dalam Alfatihah jauh lebih besar dari ajaran Isa Al masih itu sendiri. Karena Surat Alfatihah ini melengkapi unsur-unsur pokok syari’at Islam. Dan merupakan pembuka yang sempurna bagi segala macam kebaikan dan keberhasilan. Dan pedoman dasar bagi segala kecerdasan hati.
*****
Saudara Guns,
Terima kasih telah menjawab pertanyaan-pertanyaan kami di atas. Kami jadikan satu kolom komentar jawaban sdr.
1. Keyakinan yang tanpa dasar adalah kesia-siaan bukan? Bagaimana sdr dapat yakin sedangkan Kitab/Allah sdr tidak memberitahukan itu?
2. Menurut sdr apa arti dari “bersuci” dari kutipan hadist tersebut?
Isa Al-Masih disebut kudus, suci atau murni karena Dia tanpa dosa! Nah, dapatkah seseorang yang berdosa membersihkah hati seseorang dari dosa, tidak bukan? Tapi pribadi yang kudus pasti bisa, bukan?
3. Ayat berapa yang menekankan kasih akan sesama, silakan ditunjukkan dan dijelaskan!
~
Daniar
~
Saya setuju dengan ajaran “Kasih” karena ajaran tersebut untuk semua orang tidak memandang agama. Dengan kasih maka:
1. Perbuatan baik akan benar
2. Mencari persamaan bukan mencari perbedaan
3. Tidak ada hujatan dan kebencian
~
Saudara Sirilus Christian,
Terima kasih atas komentar saudara di atas. Kasih adalah hal yang ditekankan oleh Isa untuk dimiliki setiap orang. Isa Al-Masih berkuasa memberi hati yang baru bagi kita, yaitu hati yang penuh kasih. Dan kami yakin setiap orang pasti ingin memiliki hati yang penuh kasih, bukan?
~
Daniar