Mayoritas ilmuwan setuju bahwa alam raya ada sekitar 14 milyar tahun yang lalu. Mereka yang tidak percaya Allah, bingung bagaimana penciptaan terjadi. Bahkan mereka mengaku, mungkin manusia tidak akan pernah tahu.
Namun umat beragama tidak bingung akan hal itu. Sebab mereka percaya bahwa Allah-lah Pencipta dan Penguasa dunia. Bagaimana Kitab Taurat dan Injil menjelaskan rahasia dan makna Al-Fatihah 2 (rabbi l-‘ālamīn) itu?
Makna Al-Fatihah 2 Menurut Ulama Islam
Frase, Tuhan semesta alam (rabbi l-‘ālamīn) dalam Al-Fatihah memiliki makna yang mendalam. Itu adalah sebuah pengakuan bahwa Allah adalah Penguasa alam semesta.
Seorang ulama Islam menjelaskan, “Ar-Rabb secara bahasa artinya yang memiliki, yang menguasai, yang mengatur. Makna kata Ar-Rabb menunjukkan tauhid rububiyah yang berarti Yang Maha Mengatur segala urusan, Maha Memelihara semua makhluk-Nya, Maha Memberi segala karunia dan nikmat.”
Umat Nasrani juga memiliki iman seperti itu. Allah adalah Pencipta dan Penguasa dunia. Kita hanya memuji kepada Dia, bukan kepada sesembahan-sesembahan lainnya selain Allah sejati.
Kitab Taurat dan Al-Quran Mengakui Allah Sang Pencipta
Al-Quran dengan jelas menekankan bahwa Allah adalah Pencipta: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi . . . Tuhan semesta alam” (Qs 7:54).
Terlebih lagi kitab Taurat. Bagian pertama Alkitab mulai dengan kalimat: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (Taurat, Kitab Kejadian 1:1). Tepat, hanya Allah Pencipta dan Penguasa alam semesta.
Dengan Apa Allah Menciptakan Dunia?
Jika Allah adalah Pencipta dan Penguasa dunia, dengan apa Dia menciptakan dunia? Umat Islam dan Kristen percaya bahwa Allah menciptakan dunia dan isinya dengan firman-Nya. Untuk menciptakan alam semesta Allah cukup bersabda, “Jadilah bumi,” maka bumi itu jadi.
Setiap kali menciptakan bumi, matahari, tumbuhan, binatang dan sebagainya, Allah cukup berfirman saja. Firman Allah berkuasa menciptakan alam semesta. Apakah pendapat Anda akan hal ini? Sampaikan di email ini.
Injil Allah: Firman Allah adalah Pencipta
Injil juga dimulai dengan penjelasan tentang penciptaan alam raya. “Pada mulanya adalah Firman [Kalimatullah]; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah . . . Segala sesuatu dijadikan oleh Dia . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1-3).
Ayat-ayat suci lainnya menegaskan bahwa, “. . . segala sesuatu diciptakan oleh Dia [Kalimatullah] dan untuk Dia” (Injil, Surat Kolose 1:16). Jadi Kalimatullah, yaitu “Yesus [Isa Al-Masih] adalah Tuhan [Rabb] (Injil, Surat 1 Korintus 12:3).
Yang sangat indah ialah janji Isa Al-Masih bahwa, “. . . setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15). Jika ingin beroleh hidup kekal dari Isa Al-Masih, emaillah kami di sini.
[Staf Isa dan Al-Fatihah – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Fatihah.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Jelaskan perbedaan makna Al-Fatihah 2 dengan ajaran Wahyu Allah (Taurat dan Injil) di atas?
- Dapatkah Allah menciptakan dunia tanpa firman-Nya? Alasannya?
- Taurat dan Injil Allah menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimatullah, Pencipta, Penguasa dan Penyelamat. Apakah itu membuktikan keilahian-Nya? Jelaskan!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
*
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi . . . Tuhan semesta alam” (Qs 7:54).
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (Taurat, Kitab Kejadian 1:1).
“Pada mulanya adalah Firman [Kalimat]; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. . . Segala sesuatu dijadikan oleh Dia (Kalimat Allah). . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1-3).
Ketiga penyataan di atas semua menyebutkan Allah.
Jelas sekali semuanya atas kuasa Allah sendiri, bukan kalimat-Nya yang terpisah dari Bapa (Tuhan Yesus) yang anda maksud.
~
Isa Al-Masih adalah Kalimat/Firman Allah yang telah menjadi manusia. “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita,” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14).
Jelas segala sesuatu adalah hasil ciptaan-Nya. “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, “ (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:3).
Isa Al-Masih bukan hanya pencipta alam semesta, tetapi di Dia sendiri adalah sumber kehidupan. Dan kehidupan-Nya yang menyebabkan adanya terang dan kebangkitan rohani bagi manusia.
“Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:4-5).
~
SL
*
Terima kasih atas jawaban admin yang sebelumnya.
Maka dari itu, bisakah anda menunjukan kepada saya, di dalam Alkitab yang menyatakan secara jelas bahwa Saya (Yesus sendiri yang mengatakan/menyatakan diri-Nya) adalah Kalimat Allah/Tuhan?
~
Alkitab memang tidak pernah menulis perkataan Isa Al-Masih yang secara persis mengatakan: “Aku adalah Tuhan, Kalimat Allah” Namun ini tidak berarti bahwa Dia tidak memproklamirkan diri-Nya bukan Tuhan. Misalnya sebagai contoh pengakuan Isa Al-Masih dalam Injil Rasul Besar Yohanes 10:30, “Aku dan Bapa adalah satu”.
Pengakuan Isa Al-Masih, “Aku dan Bapa adalah satu” dari segi kaidah bahasa Yunani, menyatakan bahwa Isa Al-Masih dan Bapa memiliki satu Dzat, satu Hakekat yaitu Allah.
Konteks kata satu untuk ayat di atas menunjukkan pernyataan Isa Al-Masih adalah Allah, yang “satu” sama hakekat dengan Bapa. Ayat di atas lebih lanjut dipertegas dalam ayat ini “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9).
~
SL
*
Alhamdulillah, terima kasih kepada admin atas diskusinya, tentang ketuhanan selama ini. Akhirnya saya semakin yakin terhadap apa yang saya pelajari dari Al-Quran yang menjelaskan tentang ketuhanan yang paling rasional. Hal ini terkandung di dalam Qs 112:1-4, “Katakanlah: ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa”.”Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya, segala urusan”. “Dia tidak beranak, dan tiada pula diperanakkan”. “dan tidak ada seorang (sesuatu)pun, yang setara dengan Dia”.
~
Kitab Suci Allah juga memberi kesaksian bahwa Tuhan itu adalah Esa. Sebab demikianlah Taurat, Kitab Ulangan 6:4 berkata “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!”
Namun Kitab suci Allah mengajarkan bahwa Tuhan yang Esa itu terdiri dari tiga oknum yaitu Allah, Kalimat Allah dan Roh Allah. Salah satu contohnya tertulis dalam Injil, Rasul Besar Matius 28:19 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”.
Memang tidaklah mudah untuk mengerti sifat Ketritunggalan Allah. Manusia dengan keterbatasannya tidak akan dapat mencerna dengan sempurna. Bagaimana mungkin Allah yang Esa terdiri dari tiga oknum, namun itulah kebesaran Allah.
Bila Allah dapat dengan mudah dimengerti oleh manusia, maka Dia bukanlah Allah yang Maha Besar. Melainkan Allah yang terbatas pada akal pikiran manusia.
~
SL/DA
~
Jika Muslim merasa lebih tahu dan lebih mengenal seperti apa Allah itu, berarti kalian takabur. Jika Muslim menyalahkan bagaimana umat Kristen mengenal Allahnya, sama saja Muslim juga takabur. Apapun kehendak Allah, siapa yang bisa menolak dan siapa yang mampu merubah?
Banyak Muslim yang mengatakan merasa lebih mengamalkan apa yang diajarkan Isa. Tapi ajaran yang mana? Padahal ajaran kasih adalah inti dari ajaran Isa, tidak pernah dilakukan.
Bahkan Islam mengajarkan untuk mata balas mata, nyawa balas nyawa. Itu salah satu ajaran yang bertentangan dengan ajaran Isa, yang mengajarkan “Kasihilah musuhmu, doakan dan mintalah berkat-Nya.” Tapi Islam mengajarkan “bencilah selain Islam.”
~
Allah yang hidup seharusnya dapat menyatakan diri-Nya kepada umat-Nya. Demikian juga dengan umat-Nya. Seharusnya dia dapat mengenal siapa Penciptanya. Sayangnya, tidak sedikit umat beragama yang mengakui bertuhan, tetapi mereka tidak mengenal tuhannya dengan baik.
Inti dari ajaran Isa Al-Masih adalah: “Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini” (Injil, Rasul Markus 12:31).
Maka, sebagai orang yang mengakui pengikut Isa Al-Masih, dan mengaku telah menjalankan perintah-Nya. Seharusnya orang tersebut mengamalkan hukum utama yang diberikan oleh Isa pada ayat di atas.
~
Saodah
~
Sdr Yohanes,
Pernyataan anda “… Tapi Islam mengajarkan “bencilah selain Islam.” Tidak ada ayat Al-Quran yang menyatakan hal itu.
Saya tidak membenci selain Islam, banyak teman-teman saya yang non Islam, yang saya benci adalah orang yang menggunakan ayat Al-Quran dan diubah pemahamannya. Ini akan menjadi bahan perdebatan, cukuplah bagimu agamamu, bagiku agamaku
~
Saudara Malikul Kudus,
Kami yakin saudara mengasihi sesama manusia baik yang Islam maupun non Islam.
Bagi Sdr. Yohanes ada baiknya saudara memberikan dalil atas pernyataan saudara di atas. Sehingga dapat didiskusikan bersama.
~
Daniar
~
Assalamu ‘alaikum, kepada Sdr.Yohanes tanpa mengurangi hormat.
Berikut lanjutan dari Ayat yang Sdr. Yohanes penggal:
“…Maka, barang siapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diyat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Rabbmu dan suatu rahmat. Barang siapa yang melampaui batas sesudah itu, baginya siksa yang sangat pedih. Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, wahai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” (Qs Al-Baqarah:178—179)
Maka dari itu dimohon kepada Sdr.Yohanes untuk dapat memahami satu ayat tersebut, dan jangan setengah-setengah.
~
Saudara Muhammad Rivky,
Terima kasih atas kutipannya. Namun benarkah ayat tersebut yang dimaksud oleh Sdr. Yohanes. Setelah kami baca ayat sebelumnya tidak ada yang berbunyi seperti yang dituliskan Sdr. Yohanes di atas. Atau mungkin kami terlewatkan. Kiranya sdr dapat menunjukannya.
~
Daniar
~
To admin,
“Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: “Jadilah, lalu terjadilah”, dan di tangan-Nya-lah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui” (Qs 6:73).
“Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam untuk siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) petunjuk kepada perintah-Nya. Ingatlah, ciptakan dan akui hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam” (Qs 7:54.)
Jadi apakah kita masih ragu akan Allah…
~
Saudara Guns,
Seperti yang dipaparkan dalam artikel di atas bahwa baik Kitab Taurat maupun Al-Quran mengakui Allah Sang Pencipta. Untuk menciptakan alam semesta Allah cukup bersabda, “Jadilah bumi,” maka bumi itu jadi. Injil mengajarkan Kalimat Allah adalah Pencipta.
Yang sangat indah ialah janji Isa Al-Masih bahwa, “. . . setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
Kami percaya Allah adalah Sang Pencipta.
~
Daniar
~
Allah adalah firman. Dimana ada firman disitu pula ada Allah, keduanya tidak terpisah walaupun tidak sama. Ibarat gula dan rasa manis. Jadi jika Isa as disebut kalimatullah tidak berarti hanya beliau sendiri. Semua mahluk adalah kalimat Allah. Dan pada semua mahluk ada Allah. Cuma sekali lagi jangan disamakan walau dimana Allah berada di situ ada Firman-Nya. Allah meliputi alam maka dengan demikian firman-Nya juga meliputi alam.
~
Saudara Lalu Azhari Jaelani,
Terima kasih atas komentar saudara di atas. Saudaraku, istilah “Kalimat” menunjuk kepada seorang Pribadi Ilahi. Isa Al-Masih disebut Kalimat Allah karena Isa Al-Masih adalah pribadi Allah itu sendiri. Isa Al-Masih adalah Sang Pencipta. Jadi, semua mahluk ciptaan Allah tidak dapat disebut Kalimat Allah, bukan? Karena hanya Isa Al-Masih yang disebut Kalimat Allah, mungkin saudara menemukan ada yang lain yang disebut Kalimat Allah dalam Al-Quran?
Ada beberapa artikel kami yang membahas tentang Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, silakan baca dan pelajari di sini:
https://tinyurl.com/ybc9mh39 dan https://tinyurl.com/ydgwx3fk
Kiranya penjelasan dalam link itu memberikan pengetahuan yang baru bagi saudara tentang “Kalimat Allah”.
~
Daniar
~
Saudara Reminder,
Terima kasih telah bergabung dan memberikan komentar di sini. Maaf kami menghapus beberapa komentar saudara. Silakan membaca petunjuk dalam memberikan komentar yang terdapat di bagian bawah artikel.
Setelah membaca komentar saudara di atas, pertanyaan kami adalah apakah saudara melakukan seperti komentar saudara di atas? Lalu bagaimana dengan perjalanan spiritual saudara, bisa dibagikan di sini?
Kiranya saudara dapat menjelaskannya, kami tunggu jawaban saudara!
~
Daniar
~
Admin,
Kamu tidak beriman pada Al-Quran, katanya kitab bikinan Muhammad, tapi menggunakan surah Al-Fatihah sebagai dukungan. Lucunya kamu 🙂
~
Saudara Mr Bean,
Terima kasih atas komentar saudara di atas. Memang di sini kita membahas tentang Al-Fatihah. Mengapa? Karena apa yang sesuai dengan Kitab Suci Allah pasti kami menerimanya. Sebaliknya yang tidak sesuai, tidak mungkin kami menerimanya. Untuk lebih jelasnya silakan baca penjelasan kami di sini https://tinyurl.com/y7opfg57
~
Daniar
~
Kitab-kitab Samawi bila menceritakan tentang alam, harus diartikan tidak secara langsung. Karena di Injil cerita penciptaan sudah diceritakan secara berurut. 7 hari sehari istirahat. Sedangkan di Islam mengartikan langit juga tidak bisa diartikan langit dengan lapisan 7. Jadi bila di zaman nabi-nabi ada orang yang berkata bahwa bintang adalah seperti matahari yang berjarak sangat jauh. Orang-orang zaman itu tidak bisa bayangkan dan tidak akan percaya.
Yang pasti bila hidup meneladani pribadi Isa/Yesus dan Muhammad saw, pasti ia akan berguna bagi orang sekitarnya. Dan dengan ajaran agama hal itu bisa diperoleh orang-orang baik. Hindu, Budha juga menciptakan orang-orang baik.
~
Saudara Cahyono,
Terimakasih atas komentar saudara. Saudara benar, peristiwa penciptaan telah diceritakan secara urut dalam Kitab Suci Allah. Jadi satu hal yang perlu kita ketahui bahwa firman Allah disampaikan agar manusia mengetahui apa yang Allah ingin sampaikan (beri tahukan).
Kami masih bingun dengan pernyataan saudara, bila meneladani Isa/Yesus dan Muhammad pasti ia akan berguna bagi sekitarnya. Bagaimana dapat meneladani keduanya, sedangkan ajaran mereka berbeda. Selengkapnya silakan baca dan diskusikan di sini https://tinyurl.com/yaocxocy dan
https://tinyurl.com/y7fdh5n3
~
Daniar
~
Wahai Ahlul-Kitab,
Dengarlah apa yang akan dibacakan pada-mu. Sesungguhnya semua yang ada pada PL/PB adalah palsu kecuali ianya sejalan dengan Al-Quran adalah Pembeda (Al-furqaan) kepada Kitab PL/PB.
25:1, “Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-furqaan (Al Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam,
86:13, sesungguhnya Al Qur’an itu firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil,”.
Ketahuilah bahwa Alkitab PL/PB kamu telah dicemari oleh tangan-tangan jahat manusia.
2:79 “Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: “Ini dari Allah”.”
~
Sangsuria,
Terima kasih atas komentar saudara di atas. Silakan dibaca dan dicermati kembali apakah kutipan saudara tersebut mengatakan bahwa Alkitab adalah palsu?
Baik Alkitab maupun Al-Quran memberitahukan bahwa Isa Al-Masih Pencipta. Ada artikel kami yang menguraikan tentang itu, selengkapnya dapat saudara baca penjelasannya di sini https://tinyurl.com/y8k6nnw3
Pertanyaan kami dengan apakah Allah menciptakan dunia?
~
Daniar
~
Jika Alam semesta diciptakan dengan firman Allah, kemudian Adam diciptakan dengan firman Allah, lalu apa bedanya dengan Isa Al-Masih yang diciptakan dengan Firman Allah.
Firman Allah adalah sabda Allah bukan pribadi Allah. Allah itu berbicara (berfirman) tidak mungkin setelah Allah berbicara jadi Pribadi Allah lain. Jelas orang Kristen gagal paham mengenai firman Allah alias sabda Allah atau perkataan Allah.
Al-Qur’an bersaksi bahwa celakalah bagi orang yang menulis Kitab Allah dengan tanpa tanggung jawab dan menjualnya dengan harga yang murah (berbohong lalu ingin mendapatkan harta seperti upeti kepada Gereja, Pastur). Maka kembalilah ke jalan yang benar, jalan meminta ampunan kepada Allah
~
Saudara Hamba,
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk memberi komentar di situs kami. Isa Al-Masih bukan ciptaan tapi Firman Allah itu sendiri. Tentang Firman Allah silakan baca penjelasannya di sini https://tinyurl.com/ybc9mh39
~
Daniar
~
Azhari Jaelani: Allah adalah firman. Dimana ada firman di situ pula ada Allah, keduanya tidak terpisah walaupun tidak sama. Ibarat gula dan rasa manis.
Respon: Kata siapa Allah adalah Firman. Hanya Allah yang berhak mengatakan siapa diri-Nya. Lalu anda percaya dengan Yohanes, anda percaya Yohanes 1:4. Tidak ada manusia di dunia yang mampu menjelaskan Allah itu sendiri, melainkan Allah.
Allah berfirman berarti Allah itu mengatakan, ketika Allah menghendaki sesuatu maka Allah berfirman sebagai bentuk perintah, ketetapan, aturan, kabar, penciptaan.
Sekali lagi anda berbicara mengambil dalil manusia. Siapa yang mau percaya dengan manusia yang identitas bukan keturunan nabi/rasul dalam 1 jalur.
~
Saudara Hamba,
Terima kasih atas komentar saudara di atas. Firman Allah adalah Allah. “Perkataan” seseorang tidak dapat dipisahkan dari dirinya. Kalimat/Perkataan dan pemiliknya adalah satu pribadi. Sebab, kalimat merupakan ekspresi satu pribadi, bukan? Seperti yang saudara jelaskan.
Saudara benar, tidak ada manusia di dunia yang mampu menjelaskan tentang Allah, selain Allah. Melalui tangan Rasul Besar Yohanes, Allah menuliskan bahwa Firman Allah adalah Allah. Allah mengilhamkan, Allah sendiri yang menyatakan.
Taurat dan Injil Allah menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimatullah, Pencipta, Penguasa dan Penyelamat. Masihkah saudara meragukan firman Allah?
~
Daniar
~
Pada awal di jagad semesta ini cuma ada garis merah dan garis merah itu terus mengembang sehingga terjadilah sebuah ledakan yang namanya big bang. Dan hasil ledakan tersebut menyebar ke segala penjuru jagad sebagai penghias jagad ini. Juga planet bumi ini tempatnya manusia, begitulah komen dari Jeddah, Arab Saudi.
~
Saudara Wong Bodo,
Terima kasih atas komentar saudara. Bagaimana menurut pengetahuan saudara terjadinya langit dan bumi beserta isinya?
Namun untuk mengetahui terjadinya langit dan bumi beserta isinya saudara dapat membaca dan mempelajari dalam Taurat Kitab Kejadian 1-2. Sehingga kita dapat memiliki pengetahuan yang benar bagaimana terjadinya alam semesta ini.
Kabar baiknya adalah Kalimat Allah, Sang Pencipta yaitu Isa Al-Masih berjanji bahwa: “. . . setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
~
Daniar