Ibarat seorang atlit yang berpacu dengan waktu untuk sampai tujuan, demikianlah kehidupan manusia di dunia ini. Kita sedang berpacu dengan waktu, untuk mencapai garis finish kehidupan kita.
Sebagai seorang atlit profesional, tentu mengetahui hal-hal apa saja yang harus persiapkan sebelum mengikuti pertandingan. Misalnya: Berlatih keras, pola makan yang sehat, istirahat yang cukup, dll. Bila semua ini telah dilakukan dengan baik, maka ada “jaminan” si atlit akan pulang membawa piala.
Bagaimana dengan kita, sudahkah kita mempunyai “jaminan” sebagai “pemenang” ketika tiba di garis akhir kita?
Begitu pula ketika pertandingan hidup kita di dunia ini berakhir, akankah tersedia jaminan keselamatan bagi orang Islam?
Al-Quran Tidak Memuat Jaminan Keselamatan Bagi Orang Islam
“Bila kamu ingin masuk surga, ikutilah agama Islam, bukan agama lain! ” Kami sering mendengar kalimat ini diucapkan oleh teman-teman Muslim. Mungkin Anda pun pernah mendengarnya. Benarkah dalam Islam ada jaminan keselamatan? “ Dan tidaklah ada seorangpun daripadamu melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan ” (Qs 19:71)
“Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang dia kehendaki, Dia menyiksa siapa yang dikehendaki ” (Qs 3:129). Menurut dua ayat di atas, ketetapan Allah adalah: Setiap orang akan mendatangi neraka! Karena Allah berkuasa untuk menyiksa siapa pun yang Dia kehendaki. Jadi jelaslah, tidak ada jaminan keselamatan dalam Islam karena tidak ada ayat Al-Quran yang memuat tentang keselamatan secara pasti.
Apakah Amal Ibadah Tidak Menyelamatkan?
Mungkin Anda yang beragama Muslim akan berkata, bukankah amal dan ibadah dapat menjamin masuk surga? Umat Muslim percaya, ketika hari penghakiman tiba, maka setiap dosa dan pahala akan ditimbang. Bagi timbangannya lebih berat di pahala, maka dia masuk surga, bila sebaliknya, maka nerakalah tempatnya.
Andai memang benar demikian, apakah Anda yakin pahala anda lebih berat dibanding dosa-dosa Anda? Ingat, firman Allah dalam Kitab Suci-Nya berkata, “ Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat ” (Injil, Rasul Besar Matius 15:18-19)
Yang menajiskan seseorang, bukan hanya perbuatannya yang salah. Tetapi juga apa yang dia pikirkan, telah menajiskannya di hadapan Allah. Bila demikian adanya, masihkah kita dapat mengatakan “pahalaku dapat menyelamatkanku?”
Keselamatan Anugerah Allah dalam Isa Al-Masih
Seberapa besarpun usaha kita agar dapat masuk dalam surga Allah, semua adalah sia-sia. Allah yang Maha Suci tidak akan berkompromi dengan dosa. Kitab Suci Allah menuliskan, “ Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri ” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Allah yang Maha Tahu mengerti betapa manusia membutuhkan Jalan Lurus ke Surga. Itulah sebabnya, Allah memberi anugerah keselamatan bagi manusia di dalam Isa Al-Masih. Allah rindu, setiap manusia dapat diselamatkan dari kebinasaan. Dan inilah janji Isa Al-Masih akan hal itu, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, Ia mempunyai hidup yang kekal [bukan ‘Insya Allah’] dan tidak turut dihukum sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24).
Keselamatan yang Memberi Kepastian Hidup Kekal
Allah telah memberi jaminan hidup kekal lewat Kalimat Allah, yaitu Isa Al-Masih. Renungkanlah firman Allah ini, “Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya [Kalimat-Nya]. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu ku tuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (Injil, Surat 1 Yohanes 5:11-13).
Isa Al-Masih satu-satunya jalan keselamatan bagi orang Islam. Bersediakah anda menerima-Nya sebagai Juru Selamat anda?
[Staf Isa dan Al-Fatihah – Tidakkah Anda ingin diselamatkan dari siksaan kekal api neraka? Berserulah kepada Isa Al-Masih, karena Dia akan menyelamatkanmu. “Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan [Isa Al-Masih] akan diselamatkan” (Injil, Surat Roma 10:13).]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Adakah Jaminan Keselamatan Bagi Orang Islam?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Kalau boleh memilih, nama Isa Al-Masih atau nama Allah yang berhak disebut sebagai Tuhan semesta alam.
~
Untuk memahami bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan semesta alam marilah kita perhatikan ayat-ayat Kitab Suci Allah.
Dalam Kitab Nabi Yesaya, Allah berfirman, “Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: “Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku” (Kitab Nabi Yesaya 44:6).
Dalam Injil Surat Wahyu Yesus berfirman, “Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Injil, Surat Wahyu 22:12-13).
Jadi Isa Al-Masih adalah Tuhan semesta alam. Tuhan atas sejarah, langit dan bumi serta manusia.
~
SL
*
Coba anda pikir, sejak kapan nama Tuhan Isa disebut?
Biar saya jelaskan kepada anda siapa Tuhan yang sesungguhnya.
~
Umat Kristen mempercayai bahwa Isa Al-Masih tidak berubah, baik kemarin, hari ini dan selama-lamanya. “Yesus Kristus tetap sama, kemarin, sekarang dan selamanya” (Injil, Surat Ibrani 13:8).
Yang tidak pernah berubah dari Isa Al-Masih, bukan hanya nama dan kuasa-Nya, tetapi juga janji dan kasih-Nya. Ia telah berjanji untuk mengasihi dan menyertai umat-Nya. Kasih dan janji-Nya akan tetap kita alami sampai kapan pun.
Sebelumnya kami sampaikan terima kasih atas kesediaannya untuk menjelaskan tentang Allah kepada kami. Sebenarnya kami tidak memerlukannya “karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku…” (Injil, Surat 2 Timotius 1:12).
~
SL
*
Nama Tuhan Isa Al-Masih memang tidak pernah berubah sejak Isa wafat menurut versi Kristen. Nama Allah lah yang terdahulu.
~
Alkitab telah menubuatkan bahwa semua yang ada di sorga maupun yang ada di atas bumi akan menyembah dan mengaku: Isa Al-Masih adalah Tuhan.
Penghormatan kepada nama Isa Al-Masih ini ditulis dalam Injil, Surat Filipi 2:10-11, “supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!”
Sama seperti setiap nama memberikan identitas kepada pemiliknya serta mencerminkan hidup pribadinya, nama Isa Al-Masih mengingatkan orang akan siapa Isa Al-Masih serta apa yang telah Ia lakukan bagi kita. Patut diingat bahwa nama “Yesus” berarti “Allah menyelamatkan” atau “Allah adalah keselamatan”.
Hanya dengan menyerukan nama Isa Al-Masih, orang dapat mengusir setan. “mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku,” (Injil, Rasul Markus 16:17).
~
SL
*
Sebetulnya ucapan Yesus saat disalib yang mengatakan “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Injil, Rasul Besar Matius 27:46).
Ini merupakan bukti nyata bahwa Yesus bukan Tuhan/Allah. Kalau kita berpikir dengan akal sehat, tidak mungkin Tuhan/Allah mengucapkan kalimat “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Dalam Al-Quran dijelaskan Allah bukanlah orang yang hina yang perlu penolong:
Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.”
~
Sebelum mati di kayu salib, Isa Al-Masih telah menubuatkan bahwa Dia akan mati disalib kemudian akan bangkit pada hari yang ketiga.
”Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga” (Injil, Rasul Besar Matius 27:46).
Kalau pada waktu disalib Isa Al-Masih, hanya berseru: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Kemudian Isa Al-Masih mati dan dikuburkan tetapi tidak bangkit pada hari yang ketiga berarti Dia bukan Tuhan. Orang Kristen adalah orang yang paling celaka karena menyembah manusia yang bukan Tuhan.
“Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus” (Injil, Surat 1 Korintus 15:17-18).
Namun faktanya “ Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4).
~
SL
Saudara Abdul Wahab,,
Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan saudara mengunjungi situs kami dan memberi komentar di artikel kami. Namun maaf, kami terpaksa menghapus komentar saudara yang melanggar aturan yang telah kami tetapkan.
Saran kami, dalam memberi komentar ikutilah ketentuan yang sudah ada. Yaitu:
1. Tidak boleh memakai lebih dari satu kolom komentar.
2. Pertanyaan/masu kan harus berhubungan dengan uraian diatas.
3. Sebaiknya satu atau dua pertanyaan dalam satu kolom komentar.
4. Pertanyaan/masu kan harus selalu sopan dan jangan agresif.
5. Hanya menggunakan bahasa Indonesia yang umum dan dimengerti semua orang.
6. Tidak memakai singkatan-singk atan, misalnya yg, dlm, sdh, tdk, dlsbgnya.
7. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
8. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
Untuk pertanyaan/masu kan yang majemuk, silakan mengirim email ke:[email protected].
Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.
~
SL
*
Jadi menurut versi Muslim, Yesus itu wafat atau tidak?
~
Saudara Keil,
Sebenarnya kami akan senang menanggapi apabila saudara memberikan komentar yang sesuai dengan topik artikel “Adakah Jaminan Keselamatan Bagi Orang Islam?”
Menurut ajaran Islam, Isa Al-Masih tidak dibunuh maupun disalib. Karena Allah membuatnya terlihat seperti itu untuk mengelabui musuh-musuhnya.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa salah seorang musuhnya diserupakan dengan dia, sedangkan Isa sendiri diangkat langsung ke surga dan musuhnya yang diserupakan tadi adalah orang yang disalib.
Terdapat pula pendapat lain yang mengatakan bahwa yang disalib oleh tentara Roma bukan Isa melainkan salah seorang pengikutnya yaitu Yudas Iskariot.
Namun Kitab Suci Allah dengan jelas mengatakan, “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24).
~
SL
~
Saudara Adriansyah,
Mohon maaf kalau kami telah menghapus beberapa komentar saudara. Karena saudara tidak memberikan komentar yang sesuai dengan topik artikel yang sedang dibahas.
Saudara juga cenderung memberi komentar yang hampir sama pada beberapa artikel dan situs yang berbeda. Masih banyak komentar lain yang harus kami jawab, jadi kami tidak ingin membuang-buang waktu untuk menjawab komentar yang sama beberapa kali.
Namun apabila saudara menginginkan diskusi topik yang berbeda, saudara dapat menuliskan email pada [email protected]
Demikian penjelasan dari kami, harap saudara maklum dan terima kasih.
~
SL
~
Membenci musuh itu natural dan insani, tetapi mengasihi musuh itu supernatural dan ilahi.
Ini tidak diajarkan dalam agama apapun di dunia ini kecuali dalam ajaran Kristus yang tentunya Tuhan dan Juruselamat umat manusia. Itu suatu bukti bahwa Isa Al-Masih bukan hanya nabi melainkan Tuhan. JBU
~
Saudara Hermanto,
Kami setuju dengan komentar saudara, seorang berdosa tidak mungkin ia dapat mengasihi musuh. Namun setelah ia menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat, barulah ia dapat mengasihi musuhnya. Karena dosanya sudah dihapus dan tentunya ia juga akan menerima kasih ilahi.
Kalau tidak keberatan, bolehkah kami bertanya? Sudahkah saudara menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi?
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Injil, Surat Roma 10:9).
~
Slamet
~
Jikalau saya orang Nasrani dan ingin mendapatkan keselamatan dan pengampunan, kemanakah saya harus melangkah?
Dan saya mengetahui di dalam agama Kristen mengenal adanya pengakuan dosa. Apakah dengan pengakuan dosa tersebut semua dosa kita akan diampuni?
Pernah ada dalam sejarah bahwa surat pengakuan dosa tersebut dijual/dikomersilkan. Apakah dengan membeli surat pengakuan dosa tersebut saya akan mendapatkan surga?Jikalau saya tidak mempunyai uang, lalu kemanakah saya akan melangkah?
~
Saudara Penasaran,
Allah tidak memberikan manusia wewenang untuk mengampuni dosa terhadap-Nya; hanya Dia saja yang dapat melakukan hal itu. Alkitab memberi tahu kita dengan jelas, ”Jika kita mengakui dosa-dosa kita, [Allah] setia dan adil-benar sehingga mengampuni kita atas dosa-dosa kita dan membersihkan kita dari semua ketidakadilbenaran” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:9).
Namun, kepada siapa dosa-dosa demikian seharusnya diakui?
Karena hanya Allah yang dapat mengampuni dosa, pengakuan harus dibuat kepada-Nya. Itulah sebabnya dalam Kitab Zabur, Nabi Daud mengatakan: ”Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat” (Zabur, Kitab Mazmur 51:6)
Selanjutnya Nabi Daud juga berdoa, memohon agar Allah mengasihani dia. Apa hasilnya? Ia belakangan menulis, ”Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan;… dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku” (Zabur, Kitab Mazmur 32:5).
Kalaupun ada yang memperjual-belikan surat pengampunan dosa itu adalah sesat. Karena manusia berdosa tidak dapat ditebus dengan uang ataupun emas melainkan hanya dengan darah Isa Al-Masih saja.
~
Slamet
~
Jika anda diberi jaminan keselamatan? Apa yang anda lakukan, berleha-leha dan bebas melakukan apa saja?
Inti dari ajaran agama adalah anda menyembah Tuhan yang sejati, bukan meminta jaminan! Bukan itu! Sekali lagi bukan itu!
Sekarang Anda malah menjanjikan “Memberi Kepastian Hidup Kekal” padahal anda sendiri tahu tak ada yang kekal kecuali Tuhan!
Sesungguhnya Anda hanya perlu berusaha beribadah kepada Tuhan yang sebenarnya! Memurnikan ke-esaan-Nya dengan tidak menduakannya. Mengharapkan pengakuan dari Tuhan bahwa Anda betul-betul hamba-Nya.
~
Kitab Suci Allah mengajarkan bahwa keselamatan bukanlah hasil usaha tetapi adalah anugerah melalui iman percaya kepada Yesus.
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri”(Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Keselamatan terjadi seketikan dan bukan merupakan suatu proses, saat kita percaya kepada Yesus, saat itu juga secara otomatis kita pindah dari dalam maut kedalam hidup kekal.
Jaminan keselamatan bukan izin untuk kita bebas berbuat dosa. Seorang yang telah percaya dan mengalami kelahiran baru tidak akan membiarkan dirinya jatuh dalam dosa berlama-lama. Seorang yang telah diangkat sebagai anak Allah mungkin saja jatuh ke dalam dosa tetapi ia tidak dapat hidup didalam dosa. Segera ia bangkit kembali sebab ada benih ilahi didalam dirinya.
“Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah”(Injil, Surat 1 Yohanes 3:9).
~
Slamet
~
Saudara Jaminan,
Kami berterimakasih atas kesediaan saudara mengunjungi situs kami, dan juga memberikan komentar. Namun maaf, dengan terpaksa kami harus menghapus komentar-komentar saudara yang tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan.
Saran kami, sebelum saudara memberi komentar, kiranya saudara dapat membaca aturan yang terdapat di bawah setiap artikel yang ada. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini kami tuliskan kembali aturan tersebut.
Pedoman wajib untuk memasukkan komentar:
1. Tidak boleh memakai lebih dari satu kolom komentar.
2. Pertanyaan/masu kan harus berhubungan dengan uraian diatas.
3. Sebaiknya satu atau dua pertanyaan dalam satu kolom komentar.
4. Hanya menggunakan bahasa Indonesia yang umum dan dimengerti semua orang.
5. Tidak memakai singkatan-singk atan, misalnya yg, dlm, sdh, tdk, dlsbgnya.
6. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
7. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].
Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.
Demikian, kiranya saudara dapat maklum.
~
Slamet
*****
Segala sesuatu yang kita lakukan atau usahakan adalah sia-sia jika tiada jaminan. Jika dokter menyatakan penyakit kita sudah tidak dapat diobati dan akan mati dalam beberapa hari lagi, apakah kita akan berjumpa doktor lagi? Tentu tidak bukan karena jaminan untuk kita hidup sudah tiada.
Begitu juga dalam hal beragama, apalah gunanya beragama jika jaminan keselamatan kita tidak pasti. Hanya Tuhan Yesus saja yang dapat memberi jaminan keselamatan karena dialah satu-satunya jalan menuju kepada Bapa.“Isa bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Saudara Mikekabli,
Terima kasih untuk komentar saudara.
Memang demikianlah seharusnya, agama tidak hanya memberikan tutunan moral bagi para pemeluknya tetapi juga dapat memberi menjamin keselamatan.
Sayangnya tidak ada satu pun agama yang dapat memberikan jaminan masuk sorga bagi pemeluknya, termasuk agama Kristen. Hanya Isa Al-Masih saja yang dapat memberikan jaminan tersebut. Oleh karena itu Kitab Suci menyatakan: “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
~
Slamet
~
Intinya Islam mengajarkan “Untukmu agamamu, untukku agamaku.”
Tuhan umat Islam adalah satu, Allah SWT, tidak ada tuhan selain Dia. Islam juga tidak menganggap lebih Yesus sebagai Tuhan, Dia hanyalah seorang Rasulullah sebelum Nabi Muhammad yang diberikan Injil kepadanya.
Saya ingin bertanya, siapakah Tuhan umat Kristiani? Allah ataukah Yesus? kalau Anda menjawab bahwa Allah-lah Tuhan Anda, kenapa umat Kristiani lebih mengagungkan Yesus daripada Allah?
Jika umat Islam ditanya, siapakah Tuhan umat Islam? Jelas Allah-lah jawabannya. Dan Allah-lah yang diagungkan umat Islam, bukan yang lain.
Yesus bukanlah Allah yang Maha suci dan Maha agung. Adakah kontribusi Yesus dalam penciptaan langit dan bumi sehingga Dia dianggap Tuhan?
~
Saudara Muhammad Isa,
Umat Kristen menyembah Allah yang esa yang beroknum tiga. Bahkan Yesus sendiri mengatakan: kepada para pengikut-Nya, “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa” (Injil, Rasul Markus 12:29).
Tuhan umat Kristen adalah Allah yang telah menjadi manusia dalam pribadi Yesus Kristus.
Umat Kristen tidak meninggikan Allah Anak di atas Allah Bapa, karena ketiga oknum dalam Tri-Tunggal, yaitu: Allah Bapa, Allah Anak (Yesus Kristus), dan Allah Roh Kudus mempunyai kesetaraan yang sama.
Langit dan bumi diciptakan oleh Sang Pencipta yaitu Allah. Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Oleh karena itu secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa Yesus adalah pencipta langit dan bumi.
“Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan…; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebihr dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia” (Injil, Surat Kolose 1:16,17).
~
Slamet
~
Alfa dan Omega ada sebelum jagad raya diciptakan. Dia juga akan datang mengadili orang hidup dan mati. Dia akan datang sebagai Imam Mahdi yang adil di akhir jaman. Taurat, Zabur (Mazmur), Injil serta Al-Quran mengakuinya. Jadi apa yang perlu diragukan dari Sang Guru Maha Terang ini.
~
Saudara Rudi,
Terima kasih atas komentarnya.
Isa Al-Masih pada kedatangan-Nya yang pertama, Dia memang menjadi “Anak Domba Allah” yang mati tersembelih untuk menghapus dosa manusia. Namun Dia akan datang kembali sebagai “Singa dari Yehuda” untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
“Kristus Yesus akan datang lagi ke dunia ini untuk mengadili orang-orang yang hidup dan yang mati; dan Ia akan datang untuk memerintah sebagai Raja. Oleh sebab itu saya minta dengan sangat kepadamu di hadapan Allah dan Kristus Yesus “ (Injil, Surat 2 Timotius 4:1).
~
Slamet
~
Untuk saudara Rudi,
Maaf Anda tidak menjawab pertanyaan saya. Yang saya tanyakan ialah kenapa umat Kristiani mengaku bahwa Tuhannya ialah Allah, Allah itu Esa tapi selama ini justru yang dijadikan sesembahan malah Yesus, bukan mengenai alfa dan omega. Dan untuk alfa dan omega yang dimaksud dalam Injil adalah Allah, bukan Yesus. Dalam Asmaul Husna, dalam Islam Allah juga memiliki nama Yang Awal dan Yang Akhir.
~
Saudara Muhammad Isa,
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami menanggapi pertanyaan saudara yang ditujukan kepada saudara Rudi.
Kami setuju dengan saudara bahwa yang dimaksud Alfa dan Omega atau Yang Awal dan Yang Akhir dalam Kitab Suci Injil adalah Allah. Namun perlu saudara ketahui bahwa dalam Kitab Suci Injil, Allah telah menjelma menjadi manusia dalam pribadi Yesus.
Jadi kalaupun saudara Rudi menyebut Yesus Kristus adalah Alfa dan Omega juga tidak salah. Bahkan setelah bangkit dari kematian, Yesus sendiri memperkenal diri dengan sebutan Alfa dan Omega atau Yang Awal dan Yang Akhir.
“Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut” (Injil, Surat wahyu 1:17-18).
~
Slamet
~
Dan sebenarnya Islam sudah mempunyai prinsip mengenai toleransi terhadap umat lain yaitu dalam Surat Al-Kafirun, yang intinya “Aku bukan penyembah apa yang kamu sembah, kamu pun tidak menyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu, untukku agamaku.”
Sesungguhnya Allah-lah Yang Maha Mengetahui segalanya, keyakinan bukanlah sesuatu yang harus dipaksakan. Difference is blessing. Keluarga besar saya sendiri terdiri dari dua agama, Islam dan Katholik tapi kami tidak pernah berkonflik satu sama lain. Kami saling menghormati baik ketika Lebaran maupun Natal.
Jadi hanya Allah-lah yang berhak menentukan mana yang benar. Keyakinan saya Islam, oleh karena itu saya harus meyakini itu dengan sepenuhnya, begitu pun dengan Anda yang Nasrani. Intinya semuanya saya kembalikan kepada Allah. Salam damai.
~
Saudara Muhammad Isa,
Memang seharusnya demikianlah kita sebagai umat beragama. Saling menghormati dan mengasihi satu sama lain. Bahkan Yesus sendiri mengajarkan tentang cinta kasih dan toleransi. Seandainya seluruh umat Muslim di Indonesia mempunyai pandangan yang sama seperti saudara, maka akan tercipta kerukunan beragama di bangsa ini.
Namun tentang jaminan keselamatan kita harus “tegas” memilih karena keselamatan adalah tanggapan manusia terhadap rahmat Allah. Kitab Suci dengan jelas mengatakan ”Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12)
Dan sebagai Juruselamat tanpa “tedeng aling-aling”, Isa Al-Masih berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Slamet
~
Sungguh indah Firman itu dan sungguh nyata kasih-Nya, sehingga orang yang dulunya memeluk kepercayaan lain sekarang menjadi memeluk agama Kristen. Saya sangat salut kepada saudara, benar adanya! Pada mulanya adalah firman dan firman itu menjadi manusia.
Keselamatan yang kita peroleh hanya ada dan datang dari Yesus Kristus, karena Dia telah berjanji akan datang ke dua kalinya untuk menyelamatkan orang-orang yang percaya kepada-Nya.
Tuhan Memberkati, total saya sangat mendukung admin.
~
Suadara Jef Declann,
Terima kasih untuk apresiasi dan dukungan dari saudara pada situs kami.
Kerinduan kami adalah, setiap orang yang mengunjungi situs kami dapat diberkati. Dan kami sungguh senang bila saudara juga dapat menyampaikan jaminan keselamatan bagi umat Muslim
Bila saudara ada waktu, silakan juga mengunjungi situs-situs kami lainnya. Yaitu: www.isadanalquran.com, www.isadanalfatihah.com dan www.isaislamdankaumwanita.com. Semoga situs-situs kami yang lain juga memberi informasi yang bermanfaat bagi saudara.
~
Slamet
~
Salam,
Maaf bukannya tidak sopan tapi mengapa Yesus tidak bisa menyelamat dirinya dari tiang salib? Pantaskah manusia menyiksa Tuhannya sendiri?
~
Bagi Isa Al-Masih, turun dari kayu salib itu adalah hal yang mudah, karena Dia mempunyai kuasa yang sama dengan kuasanya Allah. Isa Al-Masih adalah Allah itu sendiri.
Turun dari tiang salib sesungguhnya akan menciptakan suatu mujizat besar. Tetapi apakah manusia percaya kepada-Nya? Saya pikir tidak! Justru di atas kayu salib, Isa Al-Masih sedang mengukir suatu keselamatan yang jauh lebih besar, bukan untuk diri-Nya, tetapi untuk kita.
“Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka” (Injil, Surat 2 Korintus 5:14-15).
Jelas manusia tidak mungkin dapat menyiksa Tuhan, tubuh jasmani Isa Al-Masih itulah yang mengalami penderitaan akibat siksaan tentara Romawi.
~
Slamet
~
Isa Al-Masih bukan hakim yang akan datang pada akhir zaman. Hakim itu harus memiliki otoritas tunggal karena ia adalah pengambil keputusan.Sedangkan Isa adalah bagian dari Trinitas.Ia tidak independen.Ia tidak tunggal.Ia tidak berdiri sendiri.Berarti Dia bukan hakim yang akan datang pada akhir zaman.
~
Kitab Suci dengan jelas menubuatkan bahwa Isa Al-Masih akan datang kembali sebagai Hakim.
“Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 10:42).
Isa Al-Masih memang salah satu oknum Tritunggal. Namun ketiga pribadi Tritunggal itu selalu bekerja tidak terpisahkan, karya-Nya selalu merupakan satu Allah yang mempunyai kesatuan kehendak. Kehendak Sang Putra tidak dapat berbeda dengan kehendak Sang Bapa, karena kehendak itu merupakan kehendak satu Allah.
~
Slamet
~
Jawaban yang unlogic (tidak masuk akal). Anda mencari pembenaran, bukan memberitakan kebenaran. Berserah dirilah kepada Tuhan (Allah)/aslama. Itulah jalan yang lurus.
~
Saudara Wiwiek,
Setahu kami, setiap informasi yang kami tuliskan, baik pada artikel maupun komentar, kami selalu mencantumkan referensinya. Baik itu kutipan dari ayat-ayat Kitab Suci Alkitab, maupun Al-Quran atau Hadist. Dengan kata lain, setiap informasi yang kami beri bukan hanya sekedar klaim kami semata tanpa pembuktian.
Bicara tentang “jalan lurus” umat Muslim mempunyai beberapa pandangan berbeda akan hal ini. Ada yang berkata Islam adalah jalan lurus. Ada yang berkata Muhammad adalah jalan lurus. Sayangnya, semua yang mereka tunjuk sebagai jalan lurus itu, tidak pernah menyatakan secara gamblang bahwa dia benar-benar jalan lurus.
Lalu siapakah jalan lurus itu sebenarnya? Kitab Suci Allah menuliskan, “Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Saodah
~
Kepastian umat Islam adalah dalam penyerahan diri kepada-Nya (aslama) dengan selalu memohon petunjuk supaya dibimbing ke jalan yang lurus (ihdinash siratal mustaqim).
Umat Kristen adalah umat yang “bingung” sehingga terpaksa menuhankan Yesus.
~
Saudara Usil,
Pada komentar di atas saudara mengatakan “orang Islam selalu memohon petunjuk supaya dibimbing ke jalan lurus”
Pertanyaanya: Sudahkan saudara-saudara Muslim menemukan jawabannya? Bila sudah menemukannya, tentu tidak akan selalu bertanya lagi, bukan?
Inilah satu ayat kepastian dari Yesus Kristus. Dan perkataan Yesus ini adalah satu kepastian bagi pengikut-Nya dan tentu hal itu tidak membuat mereka bingung. “Yesus berkata” Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Nah, bagaimana dengan Sdr. Usil, sudahkah saudara menemukan jalan lurus yang selama ini saudara mohonkan?
~
Saodah
~
Umat Islam sudah memperoleh kepastian di dalam penyerahan diri kepada Allah (aslama). Bagaimana dengan anda yang belum memperoleh kepastian sehingga mempertuhankan Yesus?
~
Saudara Usil,
Maaf, bukannya kami ingin membuat saudara ragu akan iman saudara tentang kepastian sorga. Tapi sepengetahuan kami, Al-Quran maupun Muhammad tidak pernah mengajarkan satu kepastian masuk sorga. Bahkan Muhammad sendiri berkata, dia tidak tahu kepastian keselamatannya.
Bila Muhammad saja tidak yakin, bagaimana saudara berkata ada kepastian?
Tentu hal ini berbeda dengan kami, sebagai pengikut Yesus kami sudah yakin pasti masuk sorga. Bukan karena kami mempertuhankan Yesus. Tetapi karena Yesus sendiri telah menebus kami dari dosa!
“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (Injil, Surat 1 Petrus 1:18-19).
~
Saodah
~
Umat Kristen sudah memperoleh kepastian akan keselamatan, tetapi kenapa masih berdoa dan memohon di gereja? Berserah dirilah kepada Allah, itulah jalan yang lurus.
~
Sdr. Wiwiek,
Orang Kristen berdoa di gereja bukan memohon kepastian keselamatan. Demikian juga setiap ibadah dan amal yang mereka lakukan, bukan supaya masuk sorga.
Ibadah, amal, dan kebaikan yang dilakukan oleh pengikut Yesus semata-mata adalah wujud syukur mereka atas nikmat yang telah Allah berikan. Diantaranya adalah nikmat jaminan sorga. Lebih jelasnya, silakan saudara membaca penjelasan kami pada artikel ini: http://tinyurl.com/c24eac7.
Kitab Suci Allah menuliskan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Bagaimana dengan Sdr. Wiwiek sendiri, apakah saudara sudah mempunyai jaminan keselamatan sorgawi?
~
Saodah