Apakah Anda yakin masuk sorga? Bagi Anda seorang Muslim, mungkin merasa bingung bagaimana harus menjawab pertanyaan di atas. Sebagaimana kita ketahui, dalam ajaran Islam tidak ada satu pernyataan yang dapat dijadikan pegangan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Semua terserah Allah, dan “insyaallah” (mudah-mudahan) masuk sorga.
Kepastian Akan Sorga dengan Pertolongan Mizan
Bicara tentang kepastian masuk sorga, dalam agama Islam hal ini ditentukan seberapa banyak pahala yang kita kumpulkan ketika di dunia. Pahala-pahala tersebut nantinya akan ditimbang menggunakan timbangan yang bernama “mizan.” Tentang hal ini Al-Quran berkata, “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada Hari Kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan” (Qs 21:47).
Bagaimana saya dapat mengetahui apakah timbangan pahala saya dapat memberi jaminan masuk sorga? Mungkin ilustrasi berikut dapat membantu kita untuk lebih memahaminya. Pak Amir hidup selama 73 tahun. Selama hidupnya, dia hanya melakukan dosa sebanyak tiga kali. Yaitu: membunuh, menipu, dan berzinah. Sedangkan di sisa hidupnya, dia seorang yang saleh.
Nah, menurut Anda, apakah Pak Amir pasti masuk sorga? Belum tentu, bukan? Sebab ayat Al-Quran mengatakan “Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”(Qs.2:81).
Isa Al-Masih Memberi Kepastian Sorga
Lalu, bagaimana agar saya mempunyai satu keyakinan bahwa saya pasti akan masuk sorga? Apakah saya harus pasrah menunggu sampai ditimbang pahala saya? Atau ada hal lain yang dapat memberi saya kepastian? Pertanyaan ini pantas untuk kita renungkan, bukan?
Andai saja teman-teman Muslim mau memberi sedikit waktu untuk membaca dan mempelajari Injil. Mereka akan menemukan jawaban yang jelas untuk pertanyaan di atas. Karena dalam Injil terdapat jawaban untuk pertanyaan tersebut. Isa Al-Masih bersabda “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Para Mukmin dengan tulus berdoa, “Ihdinā ṣ-ṣirāṭ al-mustaqīm” (“Tunjukilah kami jalan yang lurus”)(Qs 1:6). Kita perlu bersyukur karena doa kita dibalas Allah! Isa Al-Masih yang dapat memberi Anda dan saya jaminan kepastian masuk sorga. Sebab Dia adalah satu-satunya Jalan ke sorga.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, mengapa konsep timbangan “mizan” tidak dapat memberi kepastian tentang sorga?
- Bila Anda diminta untuk memilih, antara konsep timbangan dan penebusan Isa Al-Masih. Konsep manakah yang akan Anda pilih? Sebutkan alasan saudara!
- Menurut saudara, selain konsep timbangan dan penebusan Isa Al-Masih, adakah cara lain yang dapat memberi kepastian akan sorga? Sebutkanlah!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
~
Apa bedanya Yesus dengan jimat, keris, batu dll benda berhala yang dipercaya manusia dapat memberikan keselamatan?
~
Saudara Pengamat,
Maaf, kami kurang mengerti atas dasar apa saudara menyamakan Yesus dengan jimat, keris, batu dan benda berhala lainnya. Apakah menurut saudara Yesus adalah “benda”?
Tentu Yesus berbeda dengan benda-benda tersebut. Karena jimat, keris, batu dan benda berhala lainnya adalah benda mati yang tidak dapat melakukan hal apapun. Benda-benda itu juga tidak akan dapat memberi keselamatan bagi seseorang.
Sedangkan Yesus, Dia adalah Pribadi “Terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:55). Dia juga disebut akan datang sebagai Hakim pada akhir zaman. Bahkan Al-Quran menyebutkan Dia adalah satu-satunya Pribadi yang suci dan tidak berdosa.
Lebih jauh, Kitab Suci Injil mengatakan bahwa Yesus dapat mengampuni dosa seseorang “Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: “Hai saudara, dosamu sudah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 5:20).
Kiranya dengan penjelasan singkat di atas, Sdr. Pengamat dapat mengerti siapa sebenarnya Yesus.
~
Saodah
~
Alkitab: “mata ganti mata, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki.” Apa itu bukan konsep “mizan” (timbangan)?
~
Saudara Pengamat,
Kami tidak melihat adanya hubungan antara kalimat yang saudara kutip dengan konsep timbangan “mizan” dalam agama Islam.
Atau, dapatkah Sdr. Pengamat menjelaskan apa hubungan ayat tersebut dengan timbangan mizan?
~
Saodah
~
Kalau memang Isa adalah jaminan manusia masuk sorga, kenapa kita harus berdoa kepada Allah? Berbuat saja kesenangan di dunia seperti mabuk, judi, zina, foya-foya. Tidak perlu kerja karena sudah dijamin pasti masuk sorga.
Janganlah mendahului kuasa Allah. Allah menurunkan para nabi untuk mengajak beribadah kepada Allah, karena manusia tidak tahu apa-apa tentang rencana Allah.
~
Saudara Asmoro,
Konsep penebusan oleh Isa Al-Masih tidak segampang yang saudara pikirkan. Dalam iman kekristenan diajarkan, keselamatan diperoleh karena kasih karunia Allah melalui iman kepada Yesus Kristus. Tapi, kehidupan kekristenan tidak berhenti sampai di situ saja. Sebagai wujud dari pengakuan bahwa Yesus adalah Juruselamat, seseorang harus menyerahkan hidup sepenuhnya dalam kehendak-Nya. Dengan kata lain, hidup sesuai kebenaran firman Allah. Inilah yang disebut buah dari pertobatan.
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17).
Bagaimana dengan orang Kristen yang hidupnya tidak sesuai dengan firman Tuhan atau masih berdosa? Firman Allah mengatakan “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).
Seseorang yang ingin mendapatkan hidup kekal, pertama yang harus dilakukan adalah menerima dan mengimani Yesus Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat dalam dirinya. Setelah itu, hidup dalam pertobatan atau hidup sesuai kebenaran firman Allah.
Semoga penjelasan singkat di atas dapat membuka wawasan saudara tentang arti penebusan yang sebenarnya.
~
Saodah
~
Saudara Usil,
Sebelumnya terimakasih untuk komentar-komentar yang saudara berikan. Maaf, kami terpaksa menghapus komentar saudara karena melanggar aturan dalam memberi komentar.
Saran kami, kiranya komentar yang saudara beri hanya menanggapi seputar artikel di atas. Atau setidaknya menanggapi tiga pertanyaan focus berikut ini:
1. Menurut saudara, mengapa konsep timbangan “mizan” tidak dapat memberi kepastian tentang sorga?
2. Bila Anda diminta untuk memilih, antara konsep timbangan dan penebusan Isa Al-Masih. Konsep manakah yang akan Anda pilih? Sebutkan alasan saudara!
3. Menurut saudara, selain konsep timbangan dan penebusan Isa Al-Masih, adakah cara lain yang dapat memberi kepastian akan sorga? Sebutkanlah!
~
Saodah
~
Sepertinya taff Isa dan Islam sudah benar-benar tertutup mata hatinya oleh konsep penebusan dosa ajaran Paulus sehingga tidak dapat melihat ayat Alkitab itu sendiri.
Timbangan (Mizan) itu adalah lambang keadilan. Alkitab “Mata ganti mata, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki” adalah prinsip keadilan (Mizan).
~
Saudara Pengamat,
Mizan jelas tidak ada hubungannya dengan firman Allah dalam Alkitab yang mengatakan “Mata ganti mata, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki”.
“Mizan” adalah timbangan yang akan digunakan pada akhir zaman nanti, untuk mengukur seberapa banyak dosa dan pahala seseorang. Bila timbangan lebih berat pahala, maka orang tersebut akan masuk sorga. Sebaliknya, jika timbangan lebih berat dosa, maka dia akan masuk neraka.
Dalam Al-Quran dituliskan, “Barang siapa berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat beruntung. Dan barang siapa yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri mereka kekal di dalam neraka Jahanam. Wajah mereka dibakar dengan api neraka, dan mereka di neraka dalam keadaan muram dengan bibir yang cacat” (Qs 23:102).
Pertanyaanya, mungkin Sdr. Pengamat dapat membantu menjelaskan. Bagaimana bila timbangan itu seimbang. Kemana Anda akan pergi?
~
Saodah
~
Konsep timbangan mizan lahir dari pikiran manusia yang kurang memahami betapa besarnya “kasih” Tuhan (kepada manusia) yang dapat mengampuni semua dosa. Konsep timbangan mizan muncul karena tidak mengenal Sang Penyelamat. Jika kita mengenal dan percaya pada Sang Penyalamat, maka timbangan itu tak berguna.
Benar apa yang disampaikan Admin Saodah, jika timbangan itu ternyata seimbang, kemana kita akan pergi? Oleh karena itu percayalah pada Sang Penyelamat, terimalah uluran tangan-Nya. Maka Dia akan mengangkatmu dari dalam lumpur, dan membersihkanmu, supaya kamu pantas untuk hadir dalam perjamuan Tuhan di dalam sorga.
~
Sdr. Nabi Baru,
Terimakasih untuk penjelasan sdr di atas. Semoga pembaca lain berkenan untuk merenungkan apa yang sudah sdr sampaikan di atas.
Ijinkah saya membagikan satu firman Tuhan yang mungkin dapat menguatkan komentar sdr di atas.
Firman Tuhan semesta alam, “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku” (Injil, Kitab Wahyu 3:2).
~
Saodah
~
Wah penyesatan ini. Artinya dengan percaya Yesus, mengikuti Yesus atau surga meskipun berbuat dosa (membunuh, berjudi, mencuri) tetap masuk surga asal percaya Yesus. Itukan tidak logis.
Kalau dalam Islam, cukup dia bersahadat sudah pasti akhirnya akan masuk surga setelah ditimbang pahala dan dosanya. Jika berat ke dosa, dicuci dulu di neraka. Setelah dosa habis baru diangkat ke surga. Itu logis yang diterapkan pula di dunia. Bagi manusia yang bersalah, diadili di pengadilan (ditimbang) lalu dihukum sesuai kesalahannya. Begitu masa hukuman habis bisa bebas layaknya orang tidak bersalah.
Apakah menurut Kristen orang berdosa telah membunuh dan memperkosa seperti pendeta di Medan itu tidak masuk neraka karena pendeta pasti percaya Yesus?
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Terima kasih telah memberikan komentar di sini.
Memang kelihatan tidak logis, karena pemahaman saudara tentang penebusan Isa Al-Masih tidak benar.
Saudaraku, penebusan Isa Al-Masih bukan berarti kita bebas berdosa. Orang yang menerima penebusan Isa Al-Masih adalah orang yang percaya dan hidupnya bersandar sepenuhnya kepada Isa Al-Masih. Jadi mereka ingin membalas kebaikan-Nya dengan menjalankan hukum-hukum Kitab Allah. Karena Isa telah menyelamatkan akibat “kabar baik” anugerah-Nya, maka ketaatan pengikut-Nya kepada-Nya sekarang bukan karena takut hukuman. Pengikut-Nya terdorong menaati karena mengasihi-Nya dan ingin membalas kebaikan kasih-Nya. Tapi bila hidup dalam dosa artinya orang tersebut belum menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi.
Kiranya penjelasan kami menjadikan sdr memahami penebusan Isa Al-Masih.
Artinya masuk sorga tidak cukup hanya dengan bersahadat, karena masih perlu ditimbang dan itupun belum ada kepastian, bukan? Sedangkan menurut Al-Quran, “Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81). Berdosa tempatnya kekal di neraka!
~
Daniar
~
Saudara Kristen kan? Gak pantas komen-komen Kitab Suci orang Muslim, Hindu, Budha.
~
Saudara Wance,
Terima kasih atas komentarnya. Kami adalah pengikut Isa Al-Masih. Memang kami juga disebut Kristen. Kalau boleh tahu, menurut saudara Wance, mengapa kami tidak boleh komen Kitab Suci Muslim. Bukankah sebagai orang Muslim juga diwajibkan mengimani Injil yang adalah Kitab Suci Kristen. Kami belajar Kitab Al-Quran, bagaimana dengan saudara Wance apakah juga belajar Kitab Taurat dan Injil (Alkitab)?
Oh ya bagaimana menurut saudara dengan paparan artikel di atas? Silakan juga menanggapi salah satu pertanyaan fokus di atas. Terima kasih kami tunggu tanggapan saudara selanjutnya.
~
Daniar
~
Konsep mizan tidak menghalangi kepastian keselamatan umat Islam menuju syurga Allah Swt. Justru kepastian mutlak hari di mana diperlihatkan seberapa banyak bekal selama hidup di bumi yang fana menuju akhirat yang kekal. Kunci Tauhid tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah SWT yang membedakan diterima atau tidaknya amalan di dunia. Bukanlah melalui penebusan dosa karya halusinasi salib apalagi dengan uang penebusan dosa melalu orang suci, pastur, atau paus seperti ajaran gereja guna meringankan atau menghindari “api penyucian” agar dapat jaminan.
~
Arfa,
Uang dan timbangan tidak dapat menyelamatkan siapapun dari neraka. Sesungguhnya acuan untuk mengetahui masuk sorga atau tidak adalah kitab suci. Silakan Anda mempelajari Al-Quran dan mencari kepastian masuk sorga melalui mizan. Pun bila mizan digunakan sebagai pengukur untuk masuk sorga, maka ini menimbulkan kebingungan dan kegelisahan bagi Anda. Mengapa? Anda tidak akan tahu kepastian keselamatan Anda di akhirat dan dapat dipastikan bahwa Anda melalukan lebih banyak dosa dibandingkan beramal.
Oh ya, saya yakin Anda telah berusaha sungguh-sungguh untuk mengerjakan perintah Allah SWT. Namun, Isa Al-Masih berfirmna, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-2). Saya berharap Anda mempertimbangkan firman Isa Al-Masih tersebut.
~
Solihin