Setiap bulan Ramadhan, dari pengeras suara masjid saya mendengar lantunan ayat-ayat Al-Quran. Pada bulan itu banyak Muslim bertekun membaca ayat-ayat suci Al-Quran. Mereka bertadarus ayat-ayat Al-Quran, termasuk Al–Fatihah, dengan suara dan irama yang indah. Saya melihat ada kekhusukan dan semangat untuk beribadah di antara umat Muslim.
Umat Muslim meyakini salah satu keutamaan tadarus di bulan Ramadhan ialah memperoleh syafaat/pengantara di akhirat. Apakah Anda juga bertadarus untuk beroleh syafaat di akhirat?
Bagaimana di bulan Ramadhan ini Anda pasti mendapatkan syafaat di akhirat, sehingga Anda menikmati ketenangan di dunia dan surga?
Manfaat Keistimewaan Tadarus di Bulan Ramadhan
Tadarus adalah kegiatan membaca dan memahami Al-Quran. Sebuah situs Islam menuliskan kelebihan tadarus di bulan Ramadhan. Antara lain, mendapat pahala berlipat ganda, membuat hati tenteram, mendapatkan syafaat di hari kiamat dan sebagainya.
Manfaat ini serupa dengan yang tertulis dalam sebuah hadist, dimana keunggulan tadarus di bulan Ramadhan ialah memberikan syafaat. “Amalan puasa dan membaca Al-Quran akan memberi syafaat bagi seorang hamba di hari kiamat nanti . . . Dan Al-Quran pun berkata: Aku menahannya dari waktu tidur di malam hari, maka izinkanlah aku memberikan syafaat kepadanya, maka keduanya pun diizinkan memberikan syafa’at“ [HR. Ahmad, Shahih At-Targhib: 1429].
Tentu Anda ingin beroleh jaminan syafaat di akhirat, bukan?
Tadarus Al-Fatihah
Ketika bertadarus, tidak salah jika Anda memikirkan kaitan janji di atas dan ayat-ayat Al-Fatihah, khususnya ayat 4-5. “Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.”
Misalnya, kalau sudah bertadarus akankah Anda bebas hukuman di Hari Pembalasan? Masihkah Anda akan menderita penghukuman dosa? Akankah Anda dimurkai Allah karena segala dosa dan kejahatan Anda? Pastikah Anda beroleh nikmat surgawi?
Jelas kita tidak mau menderita di hari pembalasan, dimurkai, dan disiksa di neraka kekal, bukan? Kita membutuhkan syafaat karena amal baik kita tidak mencukupi untuk masuk surga dan dosa-dosa kita menyebabkan hukuman neraka.
Siapakah Juru Syafaat yang berkuasa menyelamatkan kita di akhirat?
Al-Mukhalis Juru Syafaat
Alhamdulillah, Kitab Allah menyaksikan Juru Syafaat/Al-Mukhalis yang berkuasa menjamin keselamatan abadi kita.
“. . . jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa [di Surga], yaitu Yesus Kristus [Isa Al-Masih], yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” (Injil, Surat 1 Yohanes 2:1-2).
Isa Al-Masih telah rela menanggung hukuman dosa manusia, yaitu kematian kekal dengan kematian-Nya di kayu salib. Lalu Dia bangkit dari kematian karena Ia berkuasa atas maut. Dengan itu Dia mendamaikan manusia berdosa dengan Allah Yang Maha Suci.
Kitab Allah menyaksikan Isa Al-Masih adalah Pengantara kepada Allah. “Karena itu Ia [Isa Al-Masih] sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka” (Injil, Surat Ibrani 7:25).
Berimanlah kepada Isa Al-Masih Juru Syafaat/Al-Mukhalis sekarang, maka Dia jadi pengantaramu agar Anda diterima Allah di surga-Nya. Sehingga Anda selalu penuh ketenangan di dunia-akhirat.
[Staf Isa dan Al-Fatihah – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Fatihah.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa manusia membutuhkan syafaat untuk mencapai surga?
- Jelaskan cara Rabb Isa Al-Masih menjamin masuk surga orang yang beriman kepada-Nya?
- Bagaimanakah sikap kita seharusnya kepada Rabb Isa Al-Masih Juru Syafaat/Al-Mukhalis itu? Berikan alasannya!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini tiga link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Pemberi Syafaat, Muhammad Ataukah Isa Al-Masih?
- Ar-Rahman Ar-Rahim Yang Memelihara Hidupmu Dunia-Akhirat
- Isa Al-Masih Dalam Al-Quran
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Keutamaan Tadarus Di Bulan Ramadhan Menemukan Juru Syafaat Akhirat”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Yesus tidak mampu mengabulkan doa saya. Prove me wrong.
~
Saudara Giulio,
Setiap orang pasti mengharapkan agar doanya dijawab. Namun waktu yang kita pikirkan tidak sama dengan waktunya Tuhan. Ada 3 jawaban Tuhan untuk doa kita, yaitu ya, tunggu atau tidak. Apapun jawaban Yesus untuk doa saudara itu adalah yang terbaik bagi saudara.
Bersabarlah untuk melihat rancangan-Nya yang terindah bagi hidup saudara. Tetaplah tekun berdoa kepada Yesus dan jangan berhenti beerharap pada Yesus.
~
Noni
~
Saudaraku,
Isa Al-Masih tidak pernah menjamin akhir kehidupan kita di akhirat? Isa Al-Masih tidak diberikan hak syafaat bahkan beliau sangat sedih melihat manusia yang mengaku umat nya? Bahkan beliau tidak kenal yang mengaku umat nya, bahkan diusir dari hadapan nya. Tragis.
Wallahu A’lam.
~
Saudara Joko S.
Menarik juga spekulasi saudara mengenai Isa Al-Masih. Memang benar Isa Al-Masih pernah menunjukan kebenaran bahwa mereka yang menyebut-Nya Tuhan namun melakukan kejahatan maka tetaplah di dalam penghukuman.
Yang dimaksud ayat tersebut sama halnya dengan, seorang pejabat rendah yang menyanjung tinggi pimpinannya namun pada kenyataanya pejabat rendah itu seorang penipu, malas dan korupsi.
Demikianlah mereka yang mengetahui kebenaran mengenai keilahian Isa Al-Masih dan menyembah-Nya sebagai Tuhan Allah namun ternyata moralitas dan etika mereka sungguh tidak mencerminkan kebenaran yang mereka akui dengan mulut. Mereka tetap di dalam penghukuman.
~
Noni
~
Saudara Noni,
Isa AlMasih mengusir manusia yang menTuhan Allah kan beliau. Iu sangat bertentangan dengan Hukum utama dan terutama beliau dan ini tidak akan diampuni..
Kalau kesalahan yang sifatnya manusiawi itu akan diampuni, itu semua manusia pasti akan mengalami. Jadi itu selaras ajaran Isa AlMasih di dalam Al-Quran, bukan tulisan para pengikut-Nya .
2021 tahun Isa berlalu, masalah konsep ajaran Ke-Tuhanan saja tidak pernah final dan tidak akan final sampai akhir jaman. Jadi langkah terbaik meninggalkan ajaran yang menTuhan Allah Isa Al-Masih.
Wallau A’lam.
Isa Al-Masih.
~
Sauadar Joko,
Sepertinya saudara sudah memiliki pandangan sendiri mengenai siapa Isa Al-Masih. Namun kami menghargai apapun pandangan saudara. Jika memang saudara tertutup terhadap fakta yang tertulis dalam Kitab Taurat dan Injil mengenai ketuhanan Isa Al-Masih.
Sayangnya saudara hanya mau berpegang pada Al-Quran dan tidak mempelajari Taurat dan Injil yang telah ada ribuan tahun sebelum adanya Al-Quran.
~
Noni