Hari Pembalasan menakutkan kita semua. Apakah Anda takut akan Hari Pembalasan itu? Anda tidak sendiri kalau merasa demikian.
Ketakutan akan Hari Pembalasan mengganggu kebahagiaan kita di dunia. Ketakutan itu menghilangkan kedamaian dan ketenangan hidup kita sekarang ini.
Bagaimana kunci agar kita selamat di Hari Pembalasan, dan tidak dihukum? Jelaskan di sini jawaban Anda!
Makna Maaliki yaumiddiin
Al-Fatihah menuliskan, “Maaliki yaumiddiin,” artinya, “Pemilik Hari Pembalasan.” Umat beragama percaya bahwa Allah adalah Pemilik Hari Pembalasan atau hari pengadilan di akhirat. Allah akan menghakimi dengan adil seluruh kehidupan manusia – kebaikannya dan dosanya.
Allah akan menghakimi semua kehidupan kita. Apa yang kita lakukan tersembunyi, di dalam pikiran, dan hati juga akan nampak jelas di hadapan-Nya. Seperti kebencian, dendam, iri hati dan sebagainya. Pantaslah kita semua sangat ketakutan menghadapi Hari Pembalasan itu.
Hari Pembalasan, Amal Baik dan Dosa Kita
Karena ketakutan akan Hari Pembalasan itu, banyak orang enggan memikirkannya. Mereka nampak tenang dan senang hidup terus berbuat dosa. Jelas ini bukan sikap yang benar.
Di sisi lain, umat beragama takut menghadapi Hari
Pembalasan itu sebab merasa amal baik dan pahalanya kurang. Mereka semakin khusuk beribadah dengan harapan amal baik dan pahalanya dapat menyelamatkannya di Hari Pembalasan itu.
Namun, mereka masih takut karena amal baik tidak menjamin keselamatan di Hari Pembalasan. Mereka ngeri karena pahalanya tidak membebaskan dari penghakiman Allah. Apakah semuanya itu menyelamatkan dari hukuman Allah atas dosa-dosa yang diperbuat? Jelaskan jawaban Anda di sini!
Jika demikian, bagaimanakah kita bebas di Hari Pembalasan?
Hakim di Hari Pembalasan
Injil Allah menyaksikan bahwa Isa Al-Masih menjadi Hakim pada hari penghakiman akhir nanti. “Dan Ia [Allah] telah memberikan kuasa kepada-Nya [Isa Al-Masih] untuk menghakimi . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:27). Dia berdaulat menghakimi seluruh manusia.
Kabar baiknya, Dia juga Pembela yang berkuasa membebaskan manusia dari hukuman dosa.
Pembela Anda di Hari Pembalasan
Injil Allah menyaksikan Isa Al-Masih adalah Pembela umat-Nya, saat ini hingga di Hari Pembalasan nanti.
“. . . Isa Al-Masih [Kristus Yesus], yang telah mati? . . . yang telah bangkit . . . menjadi Pembela bagi kita? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? . . . Sebab . . . baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah . . . atau kuasa-kuasa . . . ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 8:31-39).
Jadi, agar Anda selamat di Hari Pembalasan, percayalah kepada Isa Al-Masih, Sang Hakim dan Pembela sekarang juga. Maka Anda akan beroleh kepastian keselamatan dan hidup damai di dunia sampai akhirat.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa manusia takut menghadapi Hari Pembalasan?
- Apakah amal baik dan pahala dapat menyelamatkan manusia di hari pembalasan? Mengapa?
- Agar selamat di Hari Pembalasan, mengapa manusia harus mengimanai Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait:
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Apakah Rahasia Ketenangan Hati Dalam Islam?
- Model Pengampunan Allah Yang Menyelamatkan Di Hari Kiamat
- Mengapa Para Mukmin Gelisah Akan Kiamat?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Ngerinya Dosa Dan Hari Pembalasan”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/ SMS ke: 0812-8100-0718
*
1. Mereka yang tidak percaya kepada Yesus, pasti tidak mengetahui dengan pasti hidup mereka di hari penghakiman apa masuk surga atau neraka. Walaupun mereka percaya bahwa jika perbuatan baik mereka ditimbang akan melebihi perbuatan jahat mereka maka mereka akan masuk surga. Akan tetapi tidak ada seorangpun yang yakin bahwa perbuatan baik mereka melebihi perbuatan tidak baik mereka. Akan tetapi saya sebagai pengikut Kristus sangat yakin dan percaya bahwa saya akan langsung dijemput ke Firdaus ketika saya dipanggil-Nya. Dan di hari penghakiman hanya perbuatan saya yang diadili sehingga upah saya sangat tergantung pada perbuatan saya selama hidup didunia tetapi saya tetap selamat.
~
Joseph,
Memang Isa Al-Masih yang akan menghakimi hidup manusia kelak. Itu sebabnya, setiap orang perlu mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah. Dengan demikian, kita mengetahui setiap orang tidak akan luput dari Hari Pembalasan. Terima kasih untuk tanggapan Anda.
~
Solihin
~
Penciptaan Adam dan Hawa lebih hebat. Nabi Adam diciptakan dengan tidak ada Bapak dan tidak ada Ibu, tapi dia tidak menuhankan dirinya, dan tidak merasa dirinya sebagai anak Allah, melainkan sebagai hamba dan menghambakan diri kepada sang pencipta sebagai khalifah di bumi ini. Begitu juga Isa. Dia lahir dengan tidak ada bapak. Kenapa kalian umat Kristiani memanggil Tuhan. Tuhan hanya satu dialah Allah sang pencipta dan pemelihara alam semesta beserta isinya ini. Alangkah rendahnya Tuhan jika punya anak dan anaknya mati disiksa oleh ciptaanya {orang). Tugas seorang rasul dan nabi hanya menyampaikan kebenaran, tapi tidak akan menenggung dosa dosa umatnya. Itu makanya ada surga dan ada juga.
~
Swd,
Menarik sekali pendapat Anda di atas. Mengaitkan Adam dalam Ketuhanan Isa Al-Masih amat tidak tepat. Sebab Adam adalah manusia dan berdosa. Sedangkan hakikat Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia. Dengan demikian ada perbedaan mendasar antara Adam dan Isa Al-Masih. Lagi pula, Adam telah menjadikan seluruh keturunannya berdosa. Jelas, tidak tepat menjadikan Adam sebagai perbandingan.
Mencermati artikel di atas, maka siapakah yang akan menghakimi di Hari Pembalasan? Injil menjelaskan bahwa Isa Al-Masih yang akan menghakimi manusia. Pertanyaannya adalah mengapa Isa Al-Masih yang akan menghakimi manusia di Hari Pembalasan?
~
Solihin
~
Dalam Islam Insya Allah semua umat Islam masuk ke dalam surga meski harus melewati neraka dulu. Kalau dalam Nasrani hanya 144.000 bani Israel yang dimateraikan (Wahyu 7:4-8).
~
Hermasu,
Adalah wajar Anda menyampaikan demikian mengingat harapan dan keinginan tiap orang adalah masuk sorga. Namun, hal pendapat bahwa umat Islam akan masuk sorga masih merupakan kemungkinan dan tidak bersifat pasti. Lebih menyedihkan lagi adalah umat Islam dipastikan masuk neraka sebagaimana disampaikan oleh Anda. Ini berarti setiap Muslim masuk neraka. Bila Muslim dipastikan masuk neraka, maka Allah SWT telah menyampaikan akan kekal di neraka. “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam” (Qs 43:74).
Pertanyaannya adalah mengapa Muslim harus dimasukan dulu ke neraka? Tidak mampukah Allah SWT menyelamatkan Anda sehingga tidak harus ke neraka dulu? Bagaimana?
~
Solihin
~
Pahala dan amal baik tidak dapat menyelamatkan manusia di hari penghakiman. Karena kita manusia berdosa dan kita tidak pernah tidak berdosa. Jadi, kitapun tidak pernah tahu seberapa banyak amal baik kita apakah jauh melebihi dari dosa kita. Oleh karena itu carilah sirotol mustaqim, jalan yang lurus di mana Dia adalah Isa Al Masih, yang menjadi hakim pada hari penghakiman, percayalah pada-Nya maka kita pasti dibela dan diselamatkan oleh-Nya. Amin.
~
Joseph,
Memang benar yang disampaikan oleh Anda bahwa pahala dan amal tidak akan dapat menolong manusia dari neraka. Setiap orang akan mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya. Dengan demikian, tidak ada seorang pun yang akan luput di Hari Pembalasan. Tentu ini menjadi persoalan manusia pada umumnya. Lalu, siapakah yang dapat menyelamatkan di Hari Pembalasan bagi Muslim? Ini akan menjadi pergulatan iman mereka. Terima kasih untuk tanggapan Anda.
~
Solihin
~
Yth Para Akhli kitab di IDA,
Perintah pertama Allah kepada Nabi Muhammad SAW, seperti kita maklumi bersama adalah Iqra, “Bacalah”, pasti dengan perintah itu ada lanjutannya, apa yang harus dibaca bukan? Sangatlah tidak mungkin untuk membaca pengumuman, membaca buku Aljabar, membaca Novel Baswedan, atau membaca Al-Quran, karena saat itu belum ada. Menurut anda sekalian di sini, apa yang diperintahkan untuk dibaca oleh yang maha berkuasa itu? Ini bukan perintah ecek ecek, pasti, sekali lagi pasti sesuatu yang sangat-sangat penting, dan tidak mungkin disembunyikan begitu saja. Tolong beri kami penjelasan, pencerahan, apa yang harus dibaca. Terima kasih.
~
Hartono,
Pertanyaan yang menarik sekali. Tentu pertanyaan tersebut amat tepat dijawab oleh rekan-rekan Muslim. Lagi pula, bila nabi Anda diminta untuk membaca pada saat du gua Hira, maka bacaan apa yang terdapat di gua itu? Apalagi Muslim mengklaim nabi Anda tidak bisa membaca. Ini menandakan tidak ada literatur apapun yang bisa dibaca oleh nabi Anda. Dengan demikian, berharap rekan-rekan Muslim dapat menjawab pertanyaan fundamental ini mengingat konteks dan tempat tidak mungkin tersedia sumber bacaan. Terima kasih.
~
Solihin
~
Saya tidak takut sama sekali pada hari pembalasan karena saya sudah punya kuncinya: Miftahul jannah, Laailaa haillalloh Muhammadarrosulloh.
~
Ronny,
Ini baik sekali bila Anda tidak takut terhadap hari pembalasan. Sebab hari pembalasan adalah hari di mana Anda akan menerima hukuman oleh Allah. Bila Anda tidak takut hari pembalasan karena sudah punya kuncinya, maka apakah kalimat itu akan menolong Anda pasti masuk sorga? Bila kalimat itu dapat menolong Anda pasti masuk sorga, maka Anda lebih beriman dibandingkan nabi Anda. Sebab nabi Anda berkata, “Katakanlah: ‘Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan'” (Qs 46:9).
Pertanyaannya adalah tertulis dimanakah dalam Al-Quran kalimat “Miftahul jannah, Laailaa haillalloh Muhammadarrosulloh” akan menolong Anda di hari pembalasan? Lalu, mengapa nabi Anda tidak tahu keselamatannya di akhirat? Bila Anda tidak menjawab pertanyaan ini, kami mohon maaf terpaksa menghapus komentar Anda berikutnya. Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
Saya mengimani Isa sesuai aturan Islam yaitu beriman kepada seluruh utusan allah, tapi tidak menyembah nya dan memang benar Isa dan utusan lainnya juru selamat bagi kaumnya yang di masa dia berada terutama Isa juga akan menjadi juru selamat di hari akhir untuk meluruskan ajaran yang menyimpang. Untuk apa saya menyembah para utusan sedangkan yang mengutus utusan adalah Allah dan dia yang layak disembah karena dia yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Perlu diketahui Islam bukan agama baru tapi Islam adalah revisi dari pada ajaran sebelumnya yang dibawa para utusan sebelum nabi Muhammad dan yang mengajarkan ajaran tauhid yaitu cuma menyembah dan mengesakan Allah.
~
Adul,
Memang benar yang disampaikan oleh Anda. Tidak tepat menyembah manusia atau utusan. Sebab para utusan adalah manusia. Manusia tidak layak disembah karena manusia berdosa. Amat berbeda dengan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih adalah Allah yang nuzul ke dunia dan menjadi manusia agar manusia diselamatkan. Tentu manusia memerlukan pertolongan dari Allah, bukan? Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda telah siap menghadapi hari pembalasan tersebut? Bukankah hari pembalasan adalah hari yang mengerikan? Bagaimana menurut Anda?
~
Solihin