Makna Al-Fatihah ayat 7 membicarakan orang-orang yang sesat dan dimurkai Allah.
Siapakah orang-orang yang sesat menurut ayat itu? Apakah ciri-ciri orang sesat itu? Lalu bagaimana caranya agar kita tidak menjadi sesat?
Tulisan ini akan menolong kita mengerti cara yang pasti agar tidak sesat.
Makna Al-Fatihah Ayat 7 Menurut Hadist
Al-Fatihah 7 menuliskan, “ . . . bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat” (Qs 1:7). Hadist menjelaskan siapa orang yang sesat itu. “Sesungguhnya . . . Nashara [pengikut Isa Al-Masih] adalah orang-orang yang disesatkan ” (HR.At-Tirmidzi dalam Sunan-nya no. 4029).
Apakah sebenarnya tanda-tanda seseorang itu menjadi sesat?
Ciri-ciri Orang Sesat
Orang sesat ialah mereka yang berbuat dosa, dengan melanggar firman Allah. Akibat dosa mereka ialah hukuman di neraka kekal.Mereka tidak masuk sorga.
Al-Quran mengingatkan kita, “ . . . barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:8).
Benarkah para Nashara/pengikut Isa Al-Masih sejati memenuhi kriteria orang sesat?
Sesat tidaknya seseorang bukanlah karena berbeda agama dari kita, melainkan berdasarkan dosa dan akibatnya. Dalam hal ini, semua orangbisa menjadi sesat jika tidak masuk sorga. Para pengikut Isa Al-Masih sejati dulunya adalah orang-orang sesat, yang penuh dosa dan layak dihukum di neraka kekal.
Karena itu, sangat penting bagi umat beragama untuk mengetahui bagaimana caranya agar tidak sesat.
Al-Quran dan Mereka yang ke Neraka
Kita telah tahu bahwa orang sesat ialah mereka yang masuk neraka.
Tapi mengapa Al-Quran menetapkan setiap Muslim pasti mendatangi neraka?
“ Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Rabbmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa . . . ”(Qs 19: 71-72).
Pengikut Isa Al-Masih, Terjamin Masuk Sorga Ataukah Tidak?
Isa Al-Masih tidak ingin manusia tersesat di neraka karena dosa-dosa mereka. Karena kasih-Nya, Ia rela menggantikan hukuman dosa kita ketika Ia mati tersalib. Melalui penyaliban-Nya itu, Isa berkuasa menghapus dosa manusia dan menjamin hidup kekal.
Inilah janji-Nya dalam Injil Allah, “Akulah kebangkitan dan hidup . . . setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).
Sampaikan pandangan Anda di sini akan jaminan hidup kekal dari Isa Al-Masih di atas!
Bagaimana Agar kita Tidak Sesat?
Jadi menurut janji Isa Al-Masih di atas, pengikut-Nya yang sejati tidaklah sesat. Sebaliknya, mereka terjamin masuk sorga-Nya.
Anda pun pasti tidak sesat dan selamat di sorga-Nya jika beriman kepada Isa Al-Masih. Bila Anda ingin tahu bagaimana caranya beriman kepada Isa Al-Masih, bertanyalah pada kami di email ini!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setujukah Saudara akan definisi sesat pada sub-judul 2 di atas? Mengapa?
- Manakah yang menjamin tidak sesat, janji Isa Al-Masih atau Qs 19:71-72 di atas?
- Menurut Saudara, mengapa Isa Al-Masih berkuasa menjamin manusia tidak tersesat di neraka, dan beroleh hidup kekal di sorga?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Makna Al-Fatihah Ayat 7 Dan Cara Agar Kita Tidak Sesat”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718
~
Kepada Admin
Membaca artikel di atas, khususnya sub judul 4:
“… Karena kasih-Nya, Ia rela menggantikan hukuman dosa kita ketika Ia mati tersalib …”
Aneh sekali, jika kita baca-baca ayat ayat sebelum/menjelang peristiwa Golgota, dapatlah disimpulkan:
1. Jika penyaliban itu ada:
a. Bukankah peristiwa itu terjadi karena perbuatan makar Yudas Iskariot waktu itu? Tidak sedikitpun skenario aktif yang dilakukan Yesus, kecuali menjalani apa yang terjadi?
b. Menghadapi peristiwa itu, Yesus sedih-takut sedemikian besar, hingga mau mati rasanya (Matius 26:38, Markus 14:34). Puncaknya pada peristiwa Golgota yang digambarkan oleh Matius 27:46, ditinggalkan oleh Tuhan nya, tidak ditunggui oleh muridnya
Lalu, mana suka relanya?
~
Saudara Suminar,
Terima kasih saudara masih setia mengikuti dan memberi komentar di artikel-artikel kami.
Memang Yudas Iskariot yang menyerahkan Isa Al-Masih kepada imam-imam kepala. Tapi perhatikan firman Allah ini: “Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.” (Injil, Rasul Besar Matius 26:24).
Artinya Isa Al-Masih memang harus disalibkan/mati, seperti nabi-nabi Allah telah ramalkan bahkan Isa Al-Masih sendiri sudah meramalkan sebelumnya.
Perlu sdr ketahui Isa Al-Masih adalah sungguh Allah dan sungguh manusia. Sebagai manusia Dia bisa mati dan merasakan sedih/takut. Namun Dia dengan rela mati di kayu salib dengan menyerahkan nyawa-Nya. Karena Dia tahu kedatangan-Nya ke dunia “untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Demikianlah Isa Al-Masih menjamin orang tidak sesat.
Bila sdr masih meragukan penyaliban Isa Al-Masih dan ingin mengetahui kebenarannya atau mendiskusikan silakan bergabung di sini https://tinyurl.com/yc6c9cv5
~
Daniar
~
Sdr Admin,
Artikel Sub judul 5: Jadi menurut janji Isa Al-Masih di atas, pengikut-Nya yang sejati tidaklah sesat.
Siapakah yang dimaksud dengan “pengikut-Nya yang sejati” itu?
1. Tentunya umat Kristiani yang patuh dan menjunjung tinggi sabda Yesus pada Markus 12:29-30, dan Matius 5:17-20.
2. Mereka yang meneladani apa yang dilakukan Yesus pada Lukas 2:21?
3. Mereka yang berdoa kepada Allah sebagaimana Yesus berdoa, seperti yang digambarkan pada Matius 26:39?
4. Mereka yang mengimani Yesus adalah utusan Allah, sebagaimana disebutkan pada Matius 10:40, Markus 9:37, Lukas 9:48, Lukas 10:16, Yohanes 5:37
Di luar semua itu adalah pengikut-pengikut sesat. Dijamin tidak selamat, tidak memperoleh hidup kekal. Bukankah begitu?
~
Saudara Suminar,
Hidup kekal adalah anugerah Allah yang kita terima di dalam Isa Al-Masih. Melalui penyaliban-Nya itu, Isa berkuasa menghapus dosa manusia dan menjamin hidup kekal. Sehingga pengikut Isa Al-Masih bukan orang sesat.
Saudara benar, pengikut Isa Al-Masih sejati adalah mereka yang patuh menjujung tinggi sabda Isa Al-Masih. Karena setelah menerima keselamatan, mereka menjadi anak-anak Allah karena iman di dalam Isa Al-Masih. Benih Allah yang baik mengubah mereka untuk dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Jadi ketaatan/perbuatan yang dilakukan pengikut Isa Al-Masih tidak menjadi jalan untuk mendapatkan hidup kekal.
~
Daniar
~
Rizal 2018-02-28 09:33
Yahya 5:24
Rizal, jangan mempertahankan Yahya 5:24. Bacalah intinya ayat 40 mencatat: “Namun engkau tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup kekal itu”.
Nah mengapa engkau masih menyembah berhala, sebab sudah dikatakan bahwa hanya melalui Aku (Isa Al-Masih) jalan kebenaran dan memperoleh Surga Yahya 14:6 dan Yahya 10:28 serta Yahya 3:36.
Rizal, engkau sendiri tidak mengenal Allah serta Muhammad juga tidak mengenal Allah. Apa jaminanmu masuk surga?
~
Saudara Jhon Kudus,
Terima kasih atas tanggapan saudara untuk Sdr. Rizal. Kita perlu untuk mengerti kebenaran firman Tuhan. Untuk itu kita harus membaca keseluruhan ayat dan mengerti konteknya.
Kiranya Sdr. Rizal melalui firman Isa Al-Masih dalam Injil Yohanes 5:40 sebagai kelanjutan dari ayat 24 yang dikutip sebelumnya. Sdr. Rizal dapat mengerti kebenarannya seperti yang dikatakan Isa Al-Masih. Bahwa hidup kekal diperoleh dengan datang kepada Isa Al-Masih.
~
Daniar
~
Iwa 2018-02-27 14:49
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun” (Qs 5:72)
Isa Al-Masih berkata: “dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
Berarti Qs 5:72, Muhammad keliru dan menerima wahyu bukan dari Allah. Amin.
~
Saudara Jhon Kudus,
Terima kasih telah menanggapi komentar Sdr. Iwa. Bila kita membaca ayat lain dalam kitab saudara kita Muslim. Di sana ada yang menuliskan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. Kalimat Allah Kekal satu dengan Allah.
Bila ada yang ingin mendiskusikan ini silakan bergabung di sini https://tinyurl.com/ybf44gx5. Atau mengemail kami di [email protected]
~
Daniar
~
Untuk Jhon Kudus,
Beberapa kepastian Allah janjikan bagi hambanya yang menerima kebenaran dari Allah Al-Qur’an.
Berikut ini beberapa ayat mengenai kepastian masuk surga Allah:
“kecuali orang yang bertobat, beriman, dan mengerjakan kebajikan, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dizalimi (dirugikan) sedikit pun,” (Qs 19:60).
“Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tin gkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)” (Qs 39:20).
~
Saudara Hamba,
Menanggapi komentar saudara untuk Sdr. Jhon.
Yang masuk sorga adalah orang yang bertobat, beriman, mengerjakan kebajikan, dan orang-orang bertakwa.
Pertanyaan kami yang perlu saudara renungkan!
Sanggupkah manusia menaati semua perintah dan larangan Allah? Jika tidak sanggup, maka manusia tidak mendapatkan pertolongan-Nya, bukan?
Faktanya, manusia itu makhluk berdosa, karena sering melanggar perintah dan larangan Allah. Dengan kata lain sesat, bukan? Akibatnya, layak dihukum di neraka kekal.
Bagaimana dengan Sdr. Hamba, apakah saudara berdosa? Atau mungkin saudara yakin akan menerima kenikmatan sorga tersebut, mengapa?
~
Daniar
~
Hamba 2018-03-04 16:35
~
Untuk Jhon Kudus,
Beberapa kepastian Allah janjikan bagi hambanya yang menerima kebenaran dari Allah Al-Qur’an.
Berikut ini beberapa ayat mengenai kepastian masuk surga Allah:
“kecuali orang yang bertobat, beriman, dan mengerjakan kebajikan, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dizalimi (dirugikan) sedikit pun,” (Qs 19:60).
“Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tin gkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(-Nya)” (Qs 39:20).
Hamba, surat ini hanya untuk menyenangkan hati manusia agar mengakui kebenaran Al-Quran akan memberikan sorga. Buktikan dahulu dong, sampai sekarang tidak ada yang menyaksikan manusia masuk surga, melalui surat di atas.
~
Saudara Jhon Kudus,
Tidak salah memang ayat tersebut, karena hanya orang suci (tidak berdosa) yang dapat masuk sorga. Namun faktanya semua manusia telah berdosa. Jadi tidak ada pertolongan bagi orang yang berdosa/sesat bukan?
Namun Isa Al-Masih tidak ingin manusia tersesat di neraka karena dosa-dosa mereka. Melalui penyaliban-Nya, Isa berkuasa menghapus dosa manusia dan menjamin hidup kekal.
Jadi, jelas bukan Isa Al-Masih dapat menjamin tidak sesat.
~
Daniar
~
Suminar 2018-03-03 23:03
Respon:
1. Suminar, Markus 12:29-30 Allah itu Esa, benar. Lalu Muhammad menyembah siapa? Bukankah sudah dikatakan bahwa hanya ada satu juruselamat yaitu Allah (Isa Al-Masih) Hosea 13:4.
2. Benar, Isa Al-Masih disunat, namun itu adalah tradisi dari Yahudi, bukan berarti Perintah Allah, sebab hatilah yang perlu disunat. Silakan tunjukkan ayatnya sunat daging adalah syarat masuk sorga?
3 & 4. Jikalau Isa Al-Masih disebut utusan. Mari kita baca Yahya 10:28: “Aku (Isa Al-Masih) memberikan mereka hidup kekal (surga), pasti mereka tidak akan binasa sampai selama lamanya, dan tidak seorangpun merebut mereka dari tangan-Ku”.
Dari Yahya 10:28, siapakah yang memberikan surga..?
~
Saudara Jhon Kudus,
Terima kasih atas tanggapan saudara untuk Sdr. Suminar. Kami sedikit menambahkan. Memang benar Isa Al-Masih adalah utusan, namun Dia juga adalah Allah seperti yang dinyatakan-Nya melalui perbuatan dan perkataan-Nya tersebut. Itulah sebabnya pengikut Isa Al-Masih yang sejati tidaklah sesat. Sebaliknya, mereka terjamin masuk sorga-Nya.
Kiranya penjelasan saudara di atas dapat direnungkan kembali oleh Sdr. Suminar.
~
Daniar
~
@Admin
“Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Rabbmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa . . . ” (Qs 19:71-72).
Respon: Wahai Pendeta Daniar/Yuli,
Tentang Qs 19:71-72, coba lihat quran corpus apa yang dimaksudkan dengan perkataan “اردها”.
“اردها” = “mendekati/menghampiri (nearing/approaching)” bukan “mendatangi/memasuki”.
~
Saudara Bunian,
Terima kasih sdr telah menanggapi bagian dari artikel kami di atas. Ok, katakanlah kata “mendatanginya” salah. Lalu diganti dengan “mendekati/menghampiri”.
Mari kita perhatikan kutipan ayat tersebut setelah diganti sesuai dengan apa yang saudara beritahukan.
“Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak [u]mendekati/menghampiri[/u] (neraka). Hal itu bagi Rabbmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa . . . ” (Qs 19:71-72).
Apakah tidak merubah makna dari ayat tersebut? Coba perhatikan: Bila semua orang hanya mendekati neraka, mengapa Allah bertindak menyelamatkan di situ?
Silakan beri tanggapan saudara!
~
Daniar
~
Jhon,
Rizal, jangan mempertahankan Yahya 5:24. Bacalah intinya ayat 40 mencatat: “Namun engkau tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup kekal itu”.
Sdr perhatikan baik-baik, ibadah Islam yang mana yang bertentangan dengan ajaran Yesus.
Yesus menyuruh menyembah Allah nya Yesus & Allah nya kita Markus12:29-30, orang Islam melakukannya.
Yesus menyuruh percaya kepada Allah & percaya kepada Yesus sebagai utusan-Nya Yohanes 5:24, orang Islam mengimaninya.
Yesus berkata agar kita masuk surga kita harus mematuhi perintah Allah Matius19:16-18, orang Islam menjalankannya.
Berarti semua ajaran yesus sama seperti Islam, berarti kami orang Islam akan mendapatkan hidup kekal.
~
Saudara Rizal,
Menanggapi komentar saudara untuk Sdr. Jhon Kudus. Apakah Sdr. Rizal juga melakukan seperti yang Isa Al-Masih katakan, yaitu “… datang kepada-Ku (Isa Al-Masih) untuk memperoleh hidup kekal itu”?
~
Daniar
~
To Bung Rizal,
Saya kira Bung Jhon ini keras kepala masih menganggap Isa adalah Allah karena Injil, Yohanes 10:28. Meskipun kenyataannya Isa tidak pernah sekalipun mengatakan “Akulah Allah, Tuhanmu Maka sembahlah Aku”.
Bung Jhon mengatakan Isa ada di Surga. Itu keliru, Isa Al-Masih diangkat ke langit oleh Allah yaitu langit ke dua. Langit itu berbeda dengan surga. Langit diciptakan Allah berlapis 7. Nah, Isa bin Maryam sekarang berada di langit ke 2 bersama Yahya bin Zakaria.
Saya katakan bahwa tiada satupun makhluk yang masuk surga kecuali Muhammad yang pertama kali di akhirat kelak.
~
Saudara Hamba,
Menanggapi komentar saudara untuk Sdr. Rizal. Memang dalam Injil Isa Al-Masih tidak pernah mengatakan “Akulah Allah, Tuhanmu Maka sembahlah Aku”. Tapi bila sdr telah membaca Injil sdr pasti menemukan pernyataan, perbuatan Isa Al-Masih yang menyatakan ke-Ilahian-Nya. Juga sekarang Isa Al-Masih sekarang di sorga karena berasal dari sorga.
“. . . Aku (Isa Al-Masih) telah turun dari sorga . . . untuk melakukan kehendak Dia [Allah Bapa] yang telah mengutus Aku.” Lagi Ia berkata, “Akulah roti hidup . . . roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:38, 34, 33). Bila ingin mendiskusikan hal ini lebih dalam silakan saudara bergabung di sini https://tinyurl.com/y94j4tca
Pertanyaan kami: Menurut Saudara, mengapa Isa Al-Masih berkuasa menjamin manusia tidak tersesat di neraka, dan beroleh hidup kekal di sorga?
Satu lagi, agar tidak dianggap sebagai asumsi saudara saja, silakan tunjukan ayat yang menjelaskan argumen saudara tersebut!
~
Daniar
~
Sdr Kudus
Anda menanggapi Matius 10:40, Markus 9:37, Lukas 9:48, Lukas 10:16, Yohanes 5:37 dengan menulis sebagai berikut:
Jikalau Isa Al-Masih disebut utusan, mari kita baca Yahya 10:28: “Aku (Isa Al-Masih) memberikan mereka hidup kekal (surga), pasti mereka tidak akan binasa sampai selama lamanya, dan tidak seorangpun merebut mereka dari tangan-Ku”.
Apakah dengan mengutip Yahya 10:28 untuk mengkonfrontir ayat di atas, anda ingin mengatakan bahwa Matius 10:40, Markus 9:37, Lukas 9:48, Lukas 10:16, Yohanes 5:37 (yang menyatakan bahwa Yesus adalah utusan) adalah ayat yang salah?
Atau, anda ingin memperlihatkan bahwa Bibel itu isinya “tidak ada lain hanyalah” ayat-ayat yang saling menyalahkan/bertolak belakang satu sama lain?
~
Saudara Suminar,
Menanggapi komentar saudara untuk Sdr. Jhon Kudus. Kitab suci Allah memang mengajarkan bahwa Isa Al-Masih adalah utusan seperti yang tertulis pada ayat-ayat tersebut. Namun Dia lebih dari utusan, Dia adalah Allah, salah satunya ayat yang menuliskan adalah Injil Rasul Besar Yohanes 10:28 tersebut. Artinya ayat tersebut tidak bertolak belakang, tetapi memberitahukan sesuai dengan konteknya masing-masing.
Jadi, penilaian saudara di atas tidak tepat.
~
Daniar
~
Jhon,
Aku dan Bapa adalah Satu/Esa, itu sebabnya engkau tidak mengerti apa yang disebut dengan Aku dan Bapa adalah Esa.
Respon: Anda mengerti Jhon maksud kata Esa. Tentu Esa artinya satu bukan sama. Jika anda menafsirkan bahwa Isa dan Allah adalah satu berarti di dunia Bapa jadi Isa kemudian di surga jadi Bapa. Jika Isa di dunia berarti Bapa tidak di surga bukan? Jika Isa di dunia telah mengosongkan diri berarti kekuatan Allah-Nya hilang bukan? Jadi Isa seperti manusia biasa, makan, minum, tidur.
Maka siapakah yang mengatur Alam semesta ketika Allah jadi manusia? Menurut anda bukankah ke-Allah-an-Nya sudah hilang?
Dari ketiga kepribadian Allah Bapa, Isa, Roh)? Siapakah yang memiliki sifat kesombongan? Dan mengapa setiap pribadi berbeda kepribadian?
~
Saudara Hamba,
Menanggapi komentar saudara untuk Sdr. Jhon.
Tentang pengertian kata Esa, bila saudara sungguh ingin mengerti kebenarannya silakan pelajari dan diskusikan di sini https://tinyurl.com/ya6jt5q8
Demikian tentang Allah Esa berpribadi tiga, silakan pelajari dan diskusikan di sini https://tinyurl.com/y8tsqkae
Di sini, kiranya saudara dapat menanggapi pertanyaan ini: mengapa Isa Al-Masih berkuasa menjamin manusia tidak tersesat di neraka, dan beroleh hidup kekal di sorga?
~
Daniar
~
Saudara Iwa,
Terima kasih telah memberi komentar di sini. Menanggapi komentar saudara di atas. Memang kami tidak mengutip dengan lengkap. Tujuannya, karena kami ingin menekankan kalimat tersebut.
Istilah kata “kafir” artinya tidak percaya, kata itu tergantung dari sudut mana dan siapa yang mengatakan. Contoh, dari penganut agama tertentu mengatakan pengikut agama lain itu kafir. Pernyataan itu wajar, karena tidak percaya kepada agama yang diyakini dan diimaninya.
Orang Kristen itu bukanlah orang kafir, malah ada pernyataan Al-Quran mengatakan bahwa mereka akan ditinggikan di atas orang-orang kafir. “… dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu (Isa) di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat…” (Qs. 3:55).
~
Daniar
~
Jhon,
Menurutmu Yesus itu hanya satu-satunya jalan menuju surga. Kalau itu benar bagi saya itu juga kabar gembira Jhon. Sebab semua orang Muslim mengimani Yesus. Jadi semua orang Muslim pun punya jaminan surga menurut Injil, Yohanes 5:24, Matius 7:21-23, Matius 19:16-18.
Jadi apa yang harus umat Muslim kwatirkan? Justru umat Muslim punya keselamatan ganda, menurut Alkitab dan Al-Quran.
Kalau kami yakin masuk surga kenapa tidak mati sekarang? Bukankah kehidupan di surga jauh lebih menyenangkan dibanding kehidupan di dunia?
~
Saudara Rizal,
Menanggapi komentar saudara untuk Sdr. Jhon. Sdr. Rizal, iman yang menyelamatkan adalah percaya bahwa Isa Al-Masih telah tersalib untuk menyelamatkan manusia dari dosa, sekaligus menerima (percaya) Isa Al-Masih sebagai Juruselamat secara pribadi.
Nah, sudahkah Sdr. Rizal menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat secara pribadi dengan mempercayakan keselamatan saudara kepada-Nya?
Bagaimana dapat diselamatkan, kiranya saudara berkenan membaca di sini https://tinyurl.com/ybas33dj.
Benar sekali yang saudara katakan bahwa kehidupan di sorga jauh lebih menyenangkan karena kita hidup selamanya bersama Allah. Tapi hidup mati seseorang ada di tangan Allah, jadi tunggu panggilan Allah! Jangan mendahului kehendak Allah!
~
Daniar
~
Rizal 2018-03-07 04:21
Respon:
Yahya 5:40 mencatat: “Namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu”.
Yahya 14:6 mencatat: “Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup, tidak seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku (Isa Al-Masih)”
Perhatikan kebenaran ayat di atas, bukankah sesungguhnya anda harus risau..? Hayatilah dan camkanlah, benarkah pendapatmu di atas..?
Rizal, berdiskusi dengan hati damai, bukan memaksa untuk melakukan sesuatu menjijikkkan di hadapan Allah Isa Al-Masih kita, sebab umur ada padaNYA. Maka yakinilah Yahya 10:28 itu, bukan main main.
Salam.
~
Saudara Jhon Kudus,
Terima kasih respon saudara atas komentar Sdr. Rizal. Hidup kekal adalah anugerah Allah melalui Isa Al-Masih. Untuk itu setiap orang yang mau menerima anugerah di harus datang kepada Isa Al-Masih.
Saudara benar, hidup mati seseorang ada di tangan Allah. Manusia hanya menunggu panggilan-Nya, tidak dapat menentukan kapan matinya.
Jelas manusia sesat bila tidak mengikuti kehendak Allah.
~
Daniar
~
Dear Daniar,
Pengikut Isa as memang tidak kafir.
Tapi penyembah Isa as di dalam Al-Quran jelas sekali dikatakan. “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun” (Qs 5:72).
Jelas sekali bukan? Dimana ada ayat sejelas itu di Injil yang mengatakan surga disediakan untuk penyembah Isa Al-Masih?
~
Saudara Iwa,
Aneh bukan bila pengikut Sang penebus manusia berdosa dan Sang penjamin masuk sorga dikatakan sesat/kafir?
Mari perhatikan ayat-ayat dalam Injil yang begitu jelas mengatakan bahwa surga disediakan bagi penyembah/orang yang beriman kepada Isa Al-Masih:
“Akulah kebangkitan dan hidup . . . setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).
“dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
“supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
“Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes).
Pilihan ada pada setiap pribadi, mau menerima atau menolaknya!
~
Daniar
~
Iwa 2018-03-07 10:32
Dear Daniar,
Pengikut Isa as memang tidak kafir. Tapi penyembah Isa as di dalam Al-Quran jelas sekali dikatakan. “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun” (Qs 5:72).
Iwa, kamu mengucapkan tidak kafir, lalu Al-Quranmu mengatakan kafir, mana yang jelas? Jangan ragu-ragu katakan sesungguhnya, agar kamu tidak celaka, sebab kamu mengimani Al-Quran.
~
Saudara Jhon Kudus,
Menanggapi komentar saudara untuk Sdr. Iwa. Mungkin Sd.r Iwa mulai bingun. Karena dalam kitabnya ada ayat yang mengatakan bahwa pengikut Isa Al-Masih akan ditinggikan di atas orang-orang kafir. “… dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu (Isa) di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat…” (Qs 3:55).
Demikian Injil memberitahukan dengan jelas Isa Al-Masih menjamin sorga bagi pengikut-Nya. “dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
~
Daniar
~
Qs 2:6-7, “Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang besar.”
Qs 43:89, “Maka berpalinglah dari mereka dan katakanlah: “salam” Kelak mereka akan mengetahui”.
Salam untuk Jhon Kudus!
~
Saudara Anonymous,
Menanggapi komentar saudara untuk Sdr. Jhon. Seperti paparan artikel di atas. orang sesat adalah mereka yang berbuat dosa, dengan melanggar firman Allah. Akibat dosa mereka ialah hukuman di neraka kekal.Mereka tidak masuk sorga. Dalam hal ini, semua orang bisa menjadi sesat jika tidak masuk sorga. Bagaimana dengan saudara apakah saudara yakin dijamin masuk sorga?
Para pengikut Isa Al-Masih sejati dulunya adalah orang-orang sesat, yang penuh dosa dan layak dihukum di neraka kekal. Namun sekarang mereka telah terjamin masuk sorga-Nya.
~
Daniar
~
Dear Jhon Kudus 2018-03-07 11:09,
Terima kasih tanggapannya. Tapi tolong dibaca lagi. Pengikut dan penyembah itu jauh sekali maknanya.
Pengikut Isa tidak sesat (pengikut itu orang yang mengikuti semua kata-kata Yesus dan mengikuti apa saja yang Yesus lakukan. Contoh : sunat, bersuci dengan air yang suci, beribadah menghadap bait Allah)
Sedangkan Penyembah Al-Masih itu sesat kata Al Quran (siapa saja yang mengatakan Al-Masih putra Maryam adalah Allah).
Semoga saudara Jhon mau memahami.
~
Saudara Iwa,
Kami juga berterima kasih saudara sudah meluangkan waktu untuk berdiskusi di sini. Dalam kontek kami pengikut adalah orang yang percaya/beriman kepada Isa Al-Masih. Sedangkan beriman di sini adalah percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan dan Juruselamat mereka.
Itulah yang diajarkan dalam Injil.
Kiranya saudarapun dapat memahaminya.
~
Daniar
~
Tiada paksaan dalam beragama.
Qs 2:256, “Tidak ada paksaan untuk agama; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Qs 6:115, “Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu. Tidak ada yang dapat merubah kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Sekian.
~
Saudara Bunian,
Kami sependapat dengan saudara, bahwa tidak ada paksaan dalam beragama. Demikianlah seharusnya, karena setiap manusia diberi kehendak bebas.
Demikian Isa Al-Masih tidak memaksakan pada setiap orang untuk percaya/beriman kepada-Nya. Inilah janji-Nya dalam Injil Allah, “Akulah kebangkitan dan hidup . . . setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).
Pilihan ada pada tiap pribadi, mau percaya atau tidak!
~
Daniar