Anda pasti ingin beroleh nikmat abadi, bukan? Ya, kita semua ingin memperoleh kenikmatan abadi. Nampaknya, Surah Al-Fatihah mengkaitkan arti ar-rahman ar-rahim dengan kenikmatan surgawi.
Cerita ini menerangkan jaminan nikmat surgawi dari ar-rahman ar-rahim bagi Anda dan semua orang.
Ar-Rahman Ar-Rahim dan Nikmat Surgawi
Seorang ulama Islam bercerita kepada saya bahwa dia punya Alkitab dan membacanya. “Oh ya, bagus!” puji saya. Lalu saya ajak dia membaca kitab Zabur/Mazmur 103:8, “TUHAN adalah penyayang dan pengasih . . .” Setelah membaca dia agak keheranan.
Lalu dia menerangkan kepada saya, “Al-Fatihah 3 dan 7 mengkaitkan Allah ar-rahman ar-rahim, dengan kenikmatan surga. ‘Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang . . . (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya . . .’Kenikmatan surgawi akan didapat Muslim jika kebaikannya melebihi dosa-dosanya.”
Alasan Ar-Rahman Ar-Rahim Menjamin Nikmat Surgawi
“Bagaimanakah arti ar-rahman ar-rahim dalam Alkitab?” tanyanya ingin tahu.
Saya terangkan kepadanya, bahwa Allah ar-rahman ar-rahim sangat mengasihi manusia. Dia tidak ingin manusia binasa kekal di neraka karena dosa-dosanya. Maka Dia menjamin kenikmatan surgawi melalui kematian Isa Al-Masih. Itulah bukti kasih terbesar-Nya kepada kita.
“Memakai bahasa surah Al-Fatihah, Allah menjamin Jalan Lurus dan kenikmatan surgawi melalui kematian Isa Al-Masih. Artinya, orang yang beriman kepada Isa Al-Masih bebas dari murka Allah,” tambah saya.
Sabda-Nya, “. . . Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus [Isa Al-Masih] telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah” (Injil, Surat Roma 5:8-9).
Kawan Muslim menjelaskan, “Meski rahmat dan kasih sayang Ar-rahman ar-rahim itu luas kepada makhluk-Nya, tapi tidak menjamin kenikmatan surgawi. Keselamatan tergantung jumlah amal tiap-tiap Muslim.”
Jelaskan pendapatmu di sini untuk bagian ini.
Seperti Apakah Nikmat Surgawi Itu?
Kenikmatan-kenikmatan surgawi apa yang Isa Al-Masih karuniakan?
Isa Al-Masih akan mengubah tubuh umat-Nya yang fana menjadi tubuh yang mulia (Injil, Surat Filipi 3:20-21).
Dia memberikan kebahagiaan yang tak terhingga. Sehingga umat-Nya tidak menderita kematian kekal (Injil, Kitab wahyu 21:4). Mereka beristirahat dari penatnya hidup di dunia (Injil, Kitab Wahyu 4:13).
Puncaknya, mereka beroleh kenikmatan melihat dan bersama Tuhan selamanya. Sabda-Nya, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus [Isa Al-Masih] yang telah Engkau utus” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3).
Terimalah Nikmat Surgawi Itu!
Jadi Allah ar-rahman ar-rahim mengaruniakan nikmat-nikmat surgawi dalam Isa Al-Masih.
Imanilah Isa Al-Masih bagi jaminanmu beroleh kenikmatan abadi di surga-Nya.
Kami senang Anda mengirimkan pendapat atau pertanyaan di sini.
[Staf IDI – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagi Saudara, mengapa penting jaminan beroleh kenikmatan surgawi?
- Apa perbedaan arti ar-rahman ar-rahim dalam Al-Quran dan Wahyu Allah di atas?
- Menurut Saudara, kenikmatan surga akan seperti apa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Jaminan Nikmat Surgawi Ar-Rahman Ar-Rahim Bagi Anda”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718
~
1. Benar: adanya ini, itu, wujud arahman arahim.
2. Saya dan semua ini tidak ada, yang ada Allah.
3. Tuhan tidak ada, yang ada Allah.
4. Isa rasullulah saya iman
5. Iman saya lailahailallah
~
Is,
Menarik sekali pendapat saudara di atas. Realitas yang ada menunjukkan bahwa manusia ada secara empirik. Allah ada, tetapi tidak dapat dilihat. Namun, entitas (keberadaan) manusia dan alam semesta masih bersifat umum yang menunjukkan arahman dan arahim Allah. Sebab harapan manusia yang utama adalah nikmat surgawi yang akan dinikmati kelak di akhirat.
Saya bertanya kepada Anda. Bagaimana Anda dapat menikmati kenikmatan surgawi dengan pasti dari sifat arahman arahim Allah SWT? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran?
~
Solihin