Melalui artikel ini, mari kita belajar tentang Rahmat Allah dan jaminan masuk surga. Seorang anak akan dapat dengan bebas masuk ke rumah ayahnya. Sebab dia tahu bahwa ayahnya sangat menyayanginya. Sekalipun si anak dimarahi ayahnya, tapi dia tetap akan masuk ke rumah ayahnya tanpa ada keragu-raguan.
Umat beragama juga perlu tahu bahwa Allah penuh rahmat. Dengan mengetahui rahmat Allah, kita menjadi tidak akan ragu-ragu lagi tentang masuk ke sorga-Nya.
Rahmat Allah dan Keraguan Umat Beragama akan Sorga
Ayat ketiga dari surah Al-Fatihah berbunyi “Maha Pemurah lagi Maha Penyayang” (Qs 1:3). Kita yakin Allah bersifat rahmat. Namun mayoritas orang beragama ragu-ragu apakah mereka akan dapat masuk sorga.
Walaupun mereka setia sholat dan berusaha hidup sesuai dengan ajaran agamanya. Tapi jika ditanya mengenai kepastian masuk sorga mereka menjawab, “Mudah-mudahan” atau “Belum tahu.”
Mengapa umat beragama yang percaya Allah penuh rahmat, masih ragu akan keselamatannya? Bagaimana umat beragama menyikapi rahmat Allah dan jaminan masuk surga? Salah satu ayat Al-Quran berkata, “Sugguh orang-orang yang berdosa itu kekal di dalam azab neraka jahanam” (Qs 43:74).
Isa Al-Masih Menghilangkan Keragu-raguan
Allah adalah Bapa yang bersifat rahmat dan Ia ingin kita yakin akan masuk sorga. Salah satu janji Isa Al-Masih yang terdapat dalam Kitab Suci Injil adalah, “Aku pergi ke situ [sorga] untuk menyediakan tempat bagimu . . . Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku [sorga], supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada” (Injil, Yohanes 14:2-3).
Kedatangan Isa Al-Masih ke dunia adalah untuk menghapus keragu-raguan di hati umat beragama tentang kepastian masuk sorga, tentang rahmat Allah dan jaminan masuk surga. Dia ingin, setiap orang mempunyai jaminan. Sehingga kita dapat menjadi yakin datang ke rumah [sorga] Allah. Seperti anak kecil yang dengan yakin masuk ke rumah ayahnya.
Apakah saat ini Anda masih merasa ragu-ragu, apakah pasti masuk sorga atau tidak? Datanglah kepada Isa Al-Masih, Dia dapat menolong Anda!
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, hal apakah yang membuat seorang beragama ragu-ragu akan keselamatannya?
- Selain melalui janji yang ditawarkan oleh Isa Al-Masih, adakah cara untuk menghilangkan keragu-raguan tersebut?
- Bagaimana Al-Quran dan Injil menyikapi soal keragu-raguan umatnya akan keselamatan di akhir zaman?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Rahmat Allah Dan Jaminan Masuk Surga”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
To Nasrani,
Sebelum menjawab semua pertanyaan kalian, Muslim ingin bertanya: Masih bisakah Alkitab yang ayatnya kalian selalu kutip dalam forum diskusi ini bisa dipercaya sebagai Firman Allah? Kalau Allah sudah genap dan sempurna turun ke dunia sebagai firman yang hidup dan tertulis dalam diri Yesus untuk menebus dosa umat manusia?
~
Sdr. NL,
Tentu Alkitab adalah firman Allah. Sekalipun Firman Allah yang kekal yaitu Yesus Kristus lebih dari dua ribu tahun lalu datang ke dunia, tapi hal tersebut tidak mengurangi keberadaan Alkitab sebagai firman Allah.
Firman Allah dalam Kitab Suci menuliskan, “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung” (Kitab Nabi Yosua 1:8).
~
Saodah
~
Isa mengajarkan kebaikan dan kedamaian. Sedangkan Islam mengajarkan kebencian, pembunuhan, cemooh, poligami, mut’ah, perampokan, seks di bawah umur, kesadisan dan bom bunuh diri.
Selamat Natal dan Tahun Baru.
~
Selamat Natal dan Tahun Baru juga Sdr. Jo. Kiranya damai Natal selalu mendiami hati saudara. Sehingga kasih yang telah Tuhan berikan bagi umat manusia melalui kedatangan Putera-Nya [Yesus Kristus] ke dunia, juga mendiami hati saudara.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Soadah
~
Sdr. Muslim,
Maaf jika terpaksa kami menghapus komentar-komentar saudara. Karena sebelumnya komentar tersebut sudah ditanyakan dan kami sudah menjawabnya. Dan lagi, kami merasa komentar tersebut tidak berhubungan dengan topik artikel yang sedang dibahas.
Jika sdr tidak keberatan, kiranya sdr hanya memberi tanggapan untuk tiga pertanyaan fokus yang terdapat di bawah artikel di atas. Untuk pertanyaan di luar topik tersebut, silakan mengirimkan lewat email ke: [email protected] staf kami akan menolong menjelaskan untuk saudara.
Demikian, kiranya sdr dapat memakluminya dan mengikuti aturan yang berlaku.
~
Soadah
~
Rahmat Allah: Satu-satunya kunci masuk sorga!
Dari Jabir r.a. Katanya dia mendengar Nabi SAW bersabda: “Bukan amal seseorang yang memasukkannya ke Sorga atau melepaskannya dari Neraka, termasuk juga aku, tetapi ialah semata-mata rahmat Allah SWT belaka!” Hadits Shahih Moslem 2412-2414.
Menurut pernyataan Al-Quran Qs 19:21, yang dimaksud dengan rahmat dari Allah ternyata adalah Putera Maryam! Jibril berkata: “Demikianlah Tuhanmu berfirman, “Hal itu adalah mudah bagiku; dan agar dapat kami menjadikannya suatu Tanda Bagi Manusia dan Sebagai Rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu Perkara yang Sudah Diputuskan.”
~
Hal senada juga terdapat dalam Kitab Suci Injil. Dikatakan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Injil, Surat Efesus 2:8).
Kasih karunia Allah tersebut terdapat dalam diri Isa Al-Masih. Sehingga, “setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
~
Saodah
~
Saya setuju sekali dengan Sdr. Indra. Isa Al-Masih adalah rahmat Allah Bapa, yang diulang oleh Al-Quran dengan modifikasi dalam surah yang memakai nama ibunda Isa Al-Masih. Dan yang berabad-abad sebelumnya keterangan itu sudah tertulis tegas dan jelas dalam Injil, surat rasul-rasul Isa Al-Masih dan oleh Rasul Paulus yang sangat aku idolakan.
Bandingkan ketegasan, kejelasan dan kecerdasan rasul Paulus vs Muhammad+illahnya dibawah ini:
Efesus 2:8-9, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”
Muhammad:1 “Orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi dari jalan Allah, Allah menghapus segala amal mereka.”
~
Tidak ada keragu-raguan atas apa yang terdapat dalam al-Quran. Sebagai pedoman hidup yang telah mengatur segalah aspek kehidupan. Dan apa bila kita dapat istikomah dalam menjalankannya, maka kita pasti akan selamat. Baik di dunia maupun akhirat kelak, sangat reaslistis.
Tidak ada dongeng asal percaya, berbuat saja dosa sesuka hati tapi pasti masuk surga juga. Sama baik orang jahat, orang baik semua masuk surga, aneh. Dimana keadilan Tuhan? Paham ini sangat berbahaya dan menyesatkan serta tidak rasional.
~
Jika sdr berpandangan bahwa orang yang dapat menjalankan seluruh perintah Allah dalam Al-Quran dijamin pasti masuk sorga. Menurut sdr, adakah orang yang dapat melakukannya secara benar 100%?
Salah satu larangan Allah dalam Al-Quran adalah jangan melakukan dosa. Adakah manusia yang tidak melakukan dosa, sejak dia bangun tidur di pagi hari, hingga tidur di malam hari? Rasanya mustahil! Manusia yang rentan akan dosa, mustahil dapat melewati harinya tanpa dosa. Baik itu dosa yang disadari, maupun tidak!
Dan Al-Quran berkata, “Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81). Jika bukan karena Rahmat Allah, adakah manusia yang layak masuk sorga?
Benar Allah maha adil. Tapi Allah juga maha pengasih, bukan? Bukti kasih Allah adalah Rahmat/anugerah keselamatan yang diberikan melalui Isa Al-Masih!
~
Saodah
~
Kenapa bertanya keraguan Alkitab? Tanyakanlah kenapa punya kalian ditulis setelah Alkitab ada. Mau pakai logika? Mana mungkin Alkitab mengutip kitab Anda sedangkan Ia lebih dahulu ada. Kemanakah pemahaman kalian? Sehingga pertanyaan semua orang itu-itu saja? Berarti tidak mengerti sehingga tidak mau menjawab, malah hanya bertanya.
~
Maaf Sdr. Dian Vivian,
Kami kurang mengerti maksud komentar sdr di atas. Siapakah yang sdr maksud, yang bertanya soal keraguan Alkitab? Apakah sdr meragukan Alkitab sebagai firman Allah? Kami sendiri jelas mengakui 100% bahwa Alkitab adalah firman Allah.
Artikel di atas membahas soal rahmat Allah bagi umat beragama. Dimana Rahmat Allah tersebut telah diberikan melalui Isa Al-Masih. “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
Nah, bagaimana menurut sdr. Apakah sdr percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Rahmat Allah?
~
Saodah
~
Sdr. Pengikut Nabi Isa,
Maaf jika terpaksa komentar sdr kami hapus. Saran kami, kiranya komentar yang sdr berikan hanya menanggapi topik artikel yang sedang dibahas. Atau setidaknya menjawab salah satu dari tiga pertanyaan fokus yang tersedia. Dengan demikian, diskusi kita dapat terfokus dan tidak melebar ke hal-hal lain.
Demikian, kiranya sdr dapat memakluminya dan dapat mengikuti aturan yang sudah ada. Terimakasih!
~
Saodah
~
Staf IDI,
Di dalam ajaran Islam dilarang untuk ragu-ragu tentang keselamatan di akhirat. Selama kami berusaha mengikuti perintahnya dan menjauhi larangannya, janji Allah SWT itu pasti.
Malah justru saya merasa ragu dengan konsep penebusan dosa, apa lagi dengan pengakuan dosa yang membuat kita jadi bersih, yang ditawarkan oleh agama Kristen, kenapa? Setiap kali saya mendengar konsep ini, saya selalu teringat dengan kata “instan.”
Taukah Anda kalau manusia itu diciptakan Allah dengan akalnya? Hari ini saya memperkosa orang, dengan pengakuan dosa saya kembali bersih. Dan seterusnya kembali bersih. Nukankan di sini tampak tidak adilnya Tuhan Anda. Makanya Islam menawarkan konsep Hablum minannas wa Hablum minnallah, ini baru tampak Allah itu maha adil.
~
Sdr. Love Eesho Msheekha,
Jika memang dalam ajaran Islam dilarang ragu-ragu tentang keselamatan akhirat, mengapa umat Muslim ketika ditanya tentang keselamatan mereka selalu berkata “insyallah”? Bahkan tidak jarang orang Islam menghina orang Kristen, atas keyakinan mereka akan kepastian keselamatan.
Sdr. Love Eesho Msheekha, konsep penebusan dosa yang diberikan oleh Isa Al-Masih bukan konsep “instan” seperti yang sdr pikirkan. Tapi konsep ini lahir akibat dari kemurahan hati Allah bagi manusia. Karena Allah tahu, bahwa manusia itu tidak dapat mengusahakan sendiri keselamatannya. Bukankah sdr sendiri dalam artikel lain berkata “tidak ada manusia yang sempurna, yang dapat melakukan kehendak-Nya 100% dan menjauhi larangan-Nya 100%”?
Justru menurut kami, konsep keselamatan yang ditawarkan oleh agama Islam adalah konsep keselamatan kesombongan. Merasa dengan kekuatan sendiri dapat mengusahakan keselamatannya. Sehingga dengan rasa sombong menolak keselamatan yang ditawarkan Allah melalui Isa Al-Masih.
~
Saodah
~
Allah yang benar dan penuh kasih adalah yang memberi “jaminan keselamatan” bagi manusia. Bagaimana kita dapat mempecayai allah yang tidak bisa memberi jaminan keselamatan seperti patung berhala?
Usaha (amal ibadah) sendiri akan sia-sia jika allah yang disembah tidak memberi jaminan keselamatan.
Jika ada Allah yang memberikan jaminan keselamatan, mengapa harus ikut pada allah lain yang tidak bisa memberi jaminan keselamatan?
~
Sdr. Pengkhotbah,
Kami setuju dengan penjelasan sdr di atas.
Sebagaimana firman Allah berkata, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Maka sudah seharusnyalah kita bersyukur akan kasih dan anugerah Allah yang telah menyediakan jaminan keselamatan bagi kita. Bukan malah sebaliknya, menolak anugerah keselamatan tersebut.
~
Saodah
~
Tidak ada manusia yang dapat menyelamatkan dirinya sendiri, semua butuh pertolongan dari orang lain dan juga Allah. Dan ketika Allah memberikan pertolongam untuk menyelamatkan manusia, manusia malah menolaknya dan berkata, aku tidak butuh pertolonganmu, aku akan berusaha sendiri untuk keselamatanku. Itulah kesombongan. Menolak Rahmat dari kemurahan Allah adalah kesombongan.
Ketahuilah bahwa Rahmat dari kemurahan Allah ini adalah Isa, Isa adalah uluran tangan Allah untuk menolong manusia, kenapa harus ditolak dan tidak dipercaya? Terimalah Isa sebagai uluran tangan Allah untuk menolong kita dari kubangan lumpur dosa, yang akan mengangkat dan membersihkan kita dari dosa agar kita pantas untuk berdiri dihadapan Allah.
~
Sdr. Pengkhotbah,
Ijinkanlah saya menambah satu firman Allah yang berhubungan dengan komentar sdr di atas.
Tertulis dalam Kitab Suci Injil, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Allah sendiri lewat firman-Nya sudah menegur manusia untuk tidak menyombongkan diri karena merasa mampu untuk mengusahakan sendiri keselamatannya. Sebab keselamatan itu adalah anugerah dari Allah. Lantas, apa hak kita untuk melanggar firman-Nya?
~
Saodah
~
Tuhan Yesus memberkati Anda dan seluruh Staf Isa dan Alfatihah. Terus kobarkan berita Keselamatan yang diberikan Elohim Israel Abraham, Ishak, dan Yakub lewat Tuhan Yesus. Dan saya percaya Tuhan Yesus adalah Firman Elohim yang hidup bagi semua manusia. Haleluyah. Amin.
~
Sdr. Agghy,
Terimakasih untuk support dan doa serta dukungan saudara. Kiranya dengan pertolongan Roh Allah, kami membagikan Kabar Baik bagi kemuliaan nama-Nya.
~
Saodah
~
Saya hanya Ingin bertanya satu hal saja. Mengapa umat Islam menggunakan Bahasa Arab dalam shalatnya? Bukankah Allah Maha Mengetahui, yang berarti mengetahui seluruh ucapan/bahasa yang kita ucapkan?
~
Saudara Pejalan,
Benar sekali bahwa Allah Maha Mengetahui, apapun bahasa yang kita gunakan saat menghadap-Nya, Allah pasti memahaminya. Tentu umat Muslim memiliki alasan sendiri mengenai penggunaan bahasa Arab, sebab nabi Islam berasal dari Arab dan mengajarkan untuk menggunakan bahasa Arab saat beribadah. Al-Quran pun berbahasa Arab.
Jika saudara ingin mengetahu lebih lanjut silakan melihat artikel kami yang berkaitan di https://tinyurl.com/y5r4mvkn
~
Noni
~
Ini artikel apa, tidak jelas isinya. Paham tentang kalimat-kalimat Alkitab tidak sih?
~
Saudara Intan,
Terimakasih atas komentar saudara. Mohon penjelasannya bagian mana yang tidak jelas bagi saudara siapa tahu kami bisa mengklarifikasi. Saudara dapat menyampaikan tanggapan saudara dan dengan senang hati kami bersedia mendiskusikannya.
~
Noni
~
Saya sering melihat Tuhan, tapi dirumahnya orang Kristen rambutnya sebahu baju dalam. Tetapi saya meragukan apakah Tuhanya itu pake kolor apakah tidak. Dan yang paling menbingungkan kenapa Tuhanya disunat sama manusia padahal diakan tuhan dan umatnya tidak disunat apakah tidak patuh terhadap ajaranya atau meragukan juga. Sekian
~
Saudara Dhi,
Terimakasih atas tanggapannya. Kita manusia yang tidak berdaya ini sepatutnyalah menghormati Allah. Jika saudara tidak mengenal Allah hal itu menjadi masalah besar bagi saudara kelak. Apa yang saudara hinakan mengenai Isa Al-Masih sama dengan menghinakan Allah yang menjadikan saudara. Karena itu mintalah ampunan daripada Allah sebelum terlambat. Dan Allah tentulah mengasihi dan akan mengampuni saudara.
~
Noni
~
Orang Islam pasti masuk surga, orang kafir pasti masuk neraka. Namun setiap manusia berubah-ubah, terkadang sekarang Muslim besok kafir, dan sekarang kafir besok Muslim. Jika ada orang Islam berkata semoga masuk surga itu artinya semoga selalu menjadi Muslim selamanya, bukan karena ragu masuk surga atau neraka.
~
Saudara Ahmad,
Terimakasih atas penjelasannya. Kitab suci Islam mengakui bahwa umat Islam pasti memasuki neraka. Tetapi saudara mengatakan masuk surga, jadi bagaimana saudara menjelaskan hal ini? Lebih lanjut, apakah amal dan ibadah saudara dapat menjadi jaminan bahwa saudara tidak akan masuk neraka? Perhatikanlah Adam dan Hawa, dosanya satu tetapi amal dan ibadahnya sempurna.
Mereka mendapatkan hukuman akibat satu dosa itu bahwa di usir dari taman itu. Bandingkan dengan dosa saudara manakah lebih banyak dengan nabi Adam, jadi masihkah saudara berpikir dapat selamat dari hukuman kekal di neraka itu?
~
Noni