Islam dan Kristen percaya bahwa rahmat Allah itu sangat penting bagi manusia. Memang, kita hidup karena rahmat-Nya.
Rahmat terbesar Allah dalam Islam adalah Al-Quran, sedangkan dalam Kristen adalah Isa Al-Masih. Manakah rahmat yang menjamin manusia masuk surga?
Bagaimana Al-Quran Menjadi Rahmat Allah?
Quran Surah Yunus [10]:57 berbicara tentang rahmat Allah terbesar, yaitu Al-Quran. “. . . telah datang . . . dari Tuhanmu . . . petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman . . .”
Imam Nafi Junaidi menjelaskan, “Al-Quran mengenalkan dirinya sebagai Hudan (petunjuk)
. . . Agar manusia selamat, Al-Quran diturunkan sebagai rahmat yang agung bagi kehidupan manusia.” “. . . Sebab Al-Quran menuntun ke jalan yang lurus . . .”, tambah Syekh As Sa’di.
Sebagai Pedoman, Dapatkah Al-Quran Menolong Manusia Berdosa?
Meski Al-Quran adalah pedoman dan penuntun ke jalan yang lurus, kaum Muslim masih berdoa, “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Al-Quran, Surah Al-Fatihah [1]:6).
Sebagai penuntun ke jalan yang lurus, Al-Quran tidak berkuasa menyelamatkan. Sebab semuanya tergantung pada kesanggupan manusia mengamalkannya. Akibatnya, tidak ada kepastian masuk sorga bagi para Muslim.
Bukankah Al-Quran menegaskan ketidakpastian itu? “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Quran, Surah Maryam [19]:71).
Jelaskan kepada staff kami di sini apa yang dilakukan Al-Quran jika seseorang gagal menaatinya dengan sempurna!
Tidak seorangpun sanggup menaati semua perintah dan larangan Allah. Agar selamat, kita mutlak membutuhkan rahmat-Nya, bukan?
Siapakah Rahmat Allah Itu?
Menurut Al-Quran, kelahiran Isa Al-Masih merupakan “. . . rahmat dari Kami [Allah]” (Quran, Surah Maryam [19]:21). Injil Allah memerintahkan manusia untuk “. . . menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus [Isa Al-Masih], untuk hidup yang kekal” (Injil, Surat Yudas 1:21).
Bila sedang tenggelam di laut dengan tangan dan kaki terikat, Anda butuh petunjuk untuk menyelamatkan diri ataukah penyelamat yang menolong? Begitulah manusia terikat oleh dosa dan sedang tenggelam dalam lumpur dosa. pasti binasa kekal di nereka karena dosa-dosanya itu.
Isa Al-Masih adalah Penolong dan Penyelamat manusia dari hukuman dosa. Isa Al-Masih menjadi rahmat ketika Dia rela mati menggantikan hukuman dosa yang seharusnya manusia tanggung. Melalui kematian-Nya, Ia menganugerahkan pengampunan dosa dan jaminan hidup kekal, “. . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] . . .beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Rahmat Allah Bagi Keselamatan Anda
Jelaslah bahwa rahmat terbesar Allah yang menyelamatkan bukan Al-Quran, melainkan Isa Al-Masih. Sebab, Isa Al-Masih berkuasa mengampuni dosa dan menjamin hidup kekal setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Jika Anda beriman kepada Isa Al-Masih, pasti masuk surga-Nya. Atau Anda dapat menanyakan pokok ini kepada kami melalui email ini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Islam Al-Quran adalah rahmat Allah terbesar, tapi mengapa tidak berkuasa menyelamatkan?
- Bagaimana Isa Al-Masih menjadi rahmat Allah bagi manusia?
- Al-Quran ataukah Isa Al-Masih yang layak diimani agar selamat? Mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Rahmat Allah Terbesar Yang Menyelamatkan”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/ SMS ke: 0812-8100-0718
*****
1. Bagaimana bisa Al-Quran sebagai Rahmat Allah terbesar..? Sungguh keliru, sebab tidak ada satu manusiapun, termasuk Muhammad sendiri mendapat Rahmat Allah melainkan, kuburan di masjid Nabawi, Kota Mekkah. Sebab Muhammad tidak “Percaya dan Taat” kepada Isa Al-Masih, seperti ucapan-NYA: “Barangsiapa percaya kepada Isa Al-Masih, ia melihat hidup kekal, barang siapa tidak taat kepada Isa Al-Masih, ia tidak melihat hidup, melainkan murka Allah tetap di atasnya” (Injil Rasul Besar Yohanes 3:36).
2.Jikalau kita menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, maka kita akan memperoleh hidup yang kekal (sorga).
3. Isa Al-Masih adalah Rahmat terbesar dari Allah, sebab melaluinya ada manusia menerima sorga, sesuai dengan ucapan-Nya di Injil Rasul Besar Lukas 23:42-43. Amin
*****
Saudara Malaikat Natal,
Terima kasih atas komentar sdr. Agar selamat manusia mutlak membutuhkan rahmat Allah. Rahmat Allah terbesar adalah menyelamatkan manusia berdosa. Sehingga manusia dapat datang kepada Allah dan hidup bersama Allah selamanya. Hanya Allah Juruselamat!
“Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku” (Kitab Nabi Besar Yesaya 43:11).
Karena kasih-Nya, Isa Al-Masih rela mati tersalib guna menanggung hukuman dosa manusia. Isa Al-Masih menjamin pengampunan dosa dan hidup kekal bagi setiap orang yang menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.
~
Daniar
~
Rahmat terbesar adalah iman dan Islam
~
Saudara Amang,
Terima kasih atas komentar saudara. Pertanyaan kami, apakah dengan iman dan Islam yang adalah rahmat terbesar saudara itu dapat berkuasa mengampuni dosa dan menjamin hidup kekal saudara?
~
Daniar
~
Iman itu keyakinan. Islam itu perbuatan dan Rahmat itu pemberian. Agama Islam itu pembaharuan/penyempurnaan dari Taurat (Musa as), Jabur (Daud as), Injil (Isa as). Saya yakin banget 1000% orang yang mempelajari Al-Quran secara keseluruhan, pasti dia hanya akan percaya bahwa agamanya adalah Islam.
~
Saudara Wawan,
Terima kasih atas komentar saudara.
Menurut saudara apakah rahmat terbesar Allah bagi saudara? Apakah rahmat tersebut dapat menjamin saudara masuk sorga? Kiranya saudara dapat membagikan pengalaman atau pengetahuan saudara di sini!
~
Daniar
*****
1. Siapa bilang Al Quran tidak bisa menyelamatkan. Jika seorang hamba menjalankan perintah dan menjauhi larangan yang tertera di dalam Al Quran. Insya Allah Hambanya akan selamat di dunia dan juga di akhirat.
2. Dengan cara Allah mengutus Isa Al-Masih sebagai seorang Nabi dan bukan Tuhan. Untuk berdakwah kepada umat-Nya agar menjalankan syariat Islam.
3. Dua-duanya merupakan rahmat Allah terbesar dan wajib diimani. Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam dan Nabi Isa merupakan salah satu Nabi teragung dalam Islam. Karena dua-duanya bisa memandu umat manusia untuk masuk ke surga-Nya dan terhindar dari neraka. Dengan catatan tidak meyakini bahwa Isa Al Masih sebagai Tuhan untuk disembah, ia hanyalah seorang Nabi (manusia biasa bukan Tuhan).
*****
Saudara Bani Hafizi,
Terima kasih sudah memberikan tanggapan dari pertanyaan-pertanyaan di atas.
1. Membaca kata “Insya Allah” berarti belum ada kepastian, bukan? Namun adalah jelas bahwa di dalam Isa Al-Masih dijamin pasti selamat. Isa bersabda, ” . . . Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, . . . akan hidup walaupun ia sudah mati, dan . . . tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).
2. Isa Al-Masih, Kalimatullah telah turun dari sorga, menjadi manusia. Karena kasih-Nya, Ia rela mati tersalib guna menanggung hukuman dosa manusia. Supaya manusia tidak menderita hukuman kekal di neraka.
3. Saudara benar, Isa Al-Masih adalah Nabi teragung. Lebih dari itu Dia adalah Kalimat Allah. Kalimat Allah kekal satu dengan Allah. Itulah sebabnya Isa Al-Masih berkuasa mengampuni dosa dan menjamin hidup kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
~
Daniar
~
Syaloom,
Puji Tuhan atas pelita hidup yang bisa menerangi kesaksian untuk bersaksi dalam Kasih Allah.
~
Saudara Wino Wae,
Terima kasih atas komentar saudara. Mungkin saudara mau menyaksikan atau berbagi pengalaman atas kasih Allah yang telah saudara terima?
~
Daniar
~
“2. Dengan cara Allah mengutus Isa Al-Masih sebagai seorang Nabi dan bukan Tuhan. Untuk berdakwah kepada umat-Nya agar menjalankan syariat Islam.”
Respon: Jikalau Allah mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Nabi Allah, mampukah seorang Nabi melakukan pekerjaan Allah tanpa berdoa.
1. Yesus Kristus berkata, “Dosamu telah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 7:48). Siapakah yang berkuasa mengampuni dosa selain Allah, tidak ada bukan?
2. Yesus Kristus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama dengan-Ku di dalam Firdaus (Sorga)” (Injil, Rasul Lukas 23:43). Siapakah yang mampu memberikan sorga kepada manusia selain Allah, tidak ada bukan?
Dari dua hal yang dilakukan Yesus Kristus di atas menyatakan bahwa Dia adalah Allah.
~
Saudara Malaikat Gabriel,
Terima kasih atas respon sdr di atas. Maaf kami menghapus 2 kolom komentar sdr. Silakan memberikan respon dengan singkat dan padat dalam satu kolom.
Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. Kalimat Allah adalah Allah itu sendiri. Dengan demikian, otoritas Allah adalah otoritas Kalimat Allah itu sendiri. Seperti mengampuni dosa dan menjamin sorga.
~
Daniar
*****
1. “Dan Al-Qur`an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” (Qs 6:155). “Allah menentukan rahmat-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah mempunyai karunia/. yang besar” (Qs 3:74).
Al-Quran hanya berupa petunjuk bagi manusia. Sedangkan yang menentukan siapa saja yang mendapatkan Rahmat adalah Allah.
2. “Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat” (Qs 3:132)
Saya yakin Isa Al Masih adalah salah satu Rasul Allah yang diberi petunjuk untuk menuntun umatnya dari kesesatan. Juga menyampaikan wahyu Allah yang penuh Rahmat bagi umat manusia.
3. Al-Quran, Injil, Taurat, dan Zabur adalah rahmat dari Allah. Begitupun Nabi dan Rasul Allah termasuk Isa Al Masih adalah rahmat dari Allah.
*****
Saudara Guns,
1. Jadi rahmat terbesar Allah yang menyelamatkan bukan Al-Quran.
2. Isa Al-Masih tidak hanya menyampaikan wahyu Allah atau menuntun umat-Nya. Tetapi Isa berkuasa mengampuni dosa dan menjamin hidup kekal setiap orang yang percaya kepada-Nya. “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
3. Rahmat Allah terbesar yang menyelamatkan hanya Isa Al-Masih.
~
Daniar
~
Boleh gabung? Agar forum ini menjadi ajang akrab untuk menjawab artikel, bolehkah menyapa peserta yang hadir duluan?
Pertama, Sdr Natal. Yang saya tahu, etika mengutip “apapun” itu musti sesuai aslinya. Sangat disayangkan jika pengutip berani mengubah kutipan
Ayat asli berbunyi:
Yohanes 3:36 (TB) “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”
Ternyata, tidak sepatahpun yang berbunyi Isa Al-Masih.
~
Saudara Suminar,
Selamat bergabung, terima kasih atas komentar saudara.
Terima kasih untuk koreksinya. Kami sependapat dengan saudara. Memang tidak tertulis Isa Al-Masih. Namun kontek ayat tersebut kata “Anak” ditujukan pada Isa Al-Masih.
Ada baiknya agar jelas saran kami Sdr. Natal bila ingin menjelaskan dapat memberi tanda kurung.
“Barangsiapa percaya kepada Anak [Isa Al-Masih], ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak[Isa Al-Masih], ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.” seperti ini.
~
Daniar
~
Sdr Gabriel, pada 2017-11-21, Anda mengutip ayat dan mempersepsikannya:
1. Yesus Kristus berkata, “Dosamu telah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 7:48).
Siapakah yang berkuasa mengampuni dosa selain Allah, tidak ada bukan?
Mudah disimak bahwa Lukas 7:48 adalah kalimat berita. Lebih tepat dipahami bahwa Yesus memberi kabar bahwa dosa orang itu telah diampuni.
Bandingkan kalimat ini: Yesus Kristus berkata, “Dosamu telah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 7:48)
dengan “Dosamu telah kuampuni”. Berbeda, bukan?
Sangat tidak cermat, jika Anda mempersepsi Lukas 7:48 dan menobatkan Yesus sebagai Tuhan yang bisa mengampuni dosa
Siapakah yang mengampuni dosa manusia? Percayalah, ayat lain menjawab hal ini yang Anda/mbak Daniar bisa temukan
~
Saudara Suminar,
Selamat bergabung dan terima kasih atas komentar saudara.
Saya kutip jawaban sdr ini: “Yesus memberi kabar bahwa dosa orang itu telah diampuni”. Sekarang coba renungkan dari mana Isa Al-Masih tahu bahwa dosa orang itu telah diampuni? Atau adakah manusia yang dapat memberi kabar atau tahu bahwa dosa seseorang telah diampuni?
Di situ Isa Al-Masih berbicara seperti Dia adalah Allah, bukan?
Perhatikan ayat 49, “Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: “Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?”.
Kami tidak menobatkan Isa Al-Masih sebagai Tuhan tetapi memang Isa Al-Masih adalah Tuhan seperti yang diajarkan dalam Kitab Suci Allah.
~
Daniar
~
Saya jelaskan persamaan antara “agama” Kristen dan “agama” Islam:
Sama-sama mengakui Tuhan itu esa, menuju jalan kebenaran, berpuasa. Berinfak/sedekah, mengakui nabi adam, memakai hijab, disunat, diganggu iblis. Intinya kita sama-sama mengakui tiada tuhan selain Allah dan memohon hanya kepada Allah.
~
Saudara Nico Crist,
Terima kasih atas penjelasan saudara di atas. Pastinya saudara sudah mempelajari kedua agama tersebut. Namun apakah saudara juga sudah tahu, bahwa beberapa persamaan yang saudara tuliskan itu bukan yang menyelamatkan manusia berdosa dari murka Allah?
Tetapi rahmat terbesar Allah yang menyelamatkan adalah Isa Al-Masih. Sebab, Isa Al-Masih berkuasa mengampuni dosa dan menjamin hidup kekal setiap orang yang percaya kepada-Nya.
“. . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] . . .beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Daniar
~
“Katakanlah “Hai para ahli Kitab, kamu tidak dipandang sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al-Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu” (Qs 5:68).
Qs 5:110; Qs 5:46; Qs 9:111, Qs 6:154-155. Semuanya merujuk kepada Taurat, Injil, yang saya ingin tanyakan mengapa petunjuk dari Al-Quran tidak diindahkan oleh umat Muslim?
~
Saudara Chandra Setiawan,
Terima kasih atas komentar saudara.
Kiranya umat Muslim dapat memerhatikan petunjuk kitabnya yang merujuk pada Taurat dan Injil. Menurut Al-Quran, kelahiran Isa Al-Masih merupakan “. . . rahmat dari Kami [Allah]” (Qs 19:21). Demikian Injil Allah memerintahkan manusia untuk “. . . menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus [Isa Al-Masih], untuk hidup yang kekal” (Injil, Surat Yudas 1:21).
~
Daniar
~
Sdr Daniar,
Membaca tanggapan Anda kepada sdr. Natal, yang tertulis sbb:
Karena kasih-Nya, Isa Al-Masih rela mati tersalib guna menanggung hukuman dosa manusia. Isa Al-Masih menjamin pengampunan dosa dan hidup kekal bagi setiap orang yang menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Perkenankan saya mengklarifikasi beberapa hal ini:
Agaknya sedemikian yakinnya bahwa semua dosa Anda diampuni dan dijamin masuk surga. Jika tidak keberatan berbagi, mana lebih dominan dalam pengampunan dosa dan penjaminan masuk surga: (1) mengimani Yesus sebagai Tuhan atau (2) mengimani Dia mati di kayu salib?
Terima kasih, kami menunggu penjelasan Anda.
~
Saudara Suminar,
Terima kasih atas klarifikasinya. Pertanyaan yang bagus. Bagaimana kami tidak yakin bila Allah yang menjanjikan?
Seperti sabda Isa Al-Masih sendiri bahwa “Ia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Injil, Rasul Lukas 19:10). Nah, bagaimana dapat diselamatkan? Dengan beriman kepada Isa Al-Masih.
Iman yang menyelamatkan adalah percaya hanya kepada Isa Al-Masih untuk memperoleh hidup kekal, artinya:
– Mengalihkan andalan kita sendiri (usaha & perbuatan baik) kepada Isa yang telah menjalani hukuman dosa kita di kayu salib.
– Mau menerima Isa Al-Masih yang bangkit dan hidup di dalam hidup sdr sebagai Juruselamat.
– Menerima Isa Al-Masih di dalam hidup kita sebagai Tuhan, di dalam hati kita ada ruang tahta, dan Isa-lah yang berhak atas tahta itu. Isa telah menebus kita dan Ia ingin bertahta dalam hidup kita sehingga hidup kita dipimpin oleh Isa.
– Bertobat dari dosa-dosa kita, artinya berbalik dari apa yang telah kita lakukan yang tidak berkenan kepada-Nya dan mengikuti kehendak-Nya yang ada dalam firman-Nya (Alkitab).
“Percayalah kepada Isa Al-Masih dan engkau akan selamat…” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 16:31).
Jadi keduanya iman yang benar.
~
Daniar
~
Al-Quran adalah rahmat Allah yang terbesar bagi umat manusia. Al-Quran yang akan menyelamatkan manusia di hari pembalasan.
Al-Quran adalah penyempurna dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Al-Quran adalah hukum tetap yang tidak pernah berubah dari mulai diturunkannya sampai akhir zaman. Adakah kitab yang diturunkan setelah Al-Quran?
~
Sdr. Sulaeman,
Sebagaimana dibahas dalam artikel, bagaimana Anda menjelaskan Al-Quran adalah rahmat Allah yang menyelamatkan manusia di hari pembalasan ketika Qs 19:71 menyatakan kepastian semua orang masuk neraka? Dan bukankah siksa neraka itu sendiri kekal berdasarkan Qs 43:74? Jadi bagaimana Al-Quran dapat menyelamatkan manusia dari kekekalan siksa neraka?
~
Yuli
~
Sulaeman 2018-01-18 16:49
Al-Quran adalah berkat terbesar Tuhan bagi kemanusiaan.
Sdr ini penuh dusta, sejak kapan Allahmu SWT eksis kepada manusia? Muhammad saja menerima “penghakiman”. Sebab ketika wafat, ia mengucapkan kepada istrinya “Telah saatnya Putra Mariam, Isa Al-Masih, sebagai Hakim Adil dunia dan akhirat”.
Sdr, jangan menghayal, berpuasalah dan berdoa selama 3 hari – 7 hari, katakan siapakah engkau Allah? Lalu buktikan apakah pernah Allah SWT atau Muhammad datang menghampirimu? Sayang sekali, semua umat Muslim yang bertobat, yang mendatangi mereka adalah Isa Al-Masih. Coba buka kesaksian umat Muslim masuk Kristen di You Tube.
Bertobatlah sdr, saatnya sudah dekat..!!!
~
Saudara Jhon Kudus,
Terima kasih telah menanggapi komentar Sdr. Sulaeman.
Seperti yang diuraikan dalam artikel di atas meski Al-Quran adalah pedoman dan penuntun ke jalan yang lurus. Al-Quran tidak berkuasa menyelamatkan. Sebab semuanya tergantung pada kesanggupan manusia mengamalkannya. Akibatnya, tidak ada kepastian masuk sorga bagi para Muslim.
Bukankah Al-Quran menegaskan ketidakpastian itu? “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
~
Daniar
~
Untuk Jhon Kudus…
Apakah anda sudah mengenal Injil yang saudara imani. Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Yohanes 14:6).
Sebelum Yesus menyampaikan kata-kata di Injil Yohanes 14:6, Dia berkata: “Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal, jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu, sebab aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Yohanes 14:2).
Terbukti Nabi-Nabi yang datang sebelum Yesus, dan seorang Nabi yang datang sesudahnya, juga mempersiapkan tempat tinggal lain bagi para pengikutnya. Nabi Muhammad SAW terbukti telah menunjukkan jalan yang sekarang berlaku bagi tempat tinggal baru dalam Kerajaan Sorga.
~
Saudara Guns,
Terima kasih atas tanggapan-tanggapan saudara. Sdr Guns, Isa Al-Masih bukan menunjukkan jalan ke sorga, tetapi Dia sendirilah ‘jalan’ itu. Isa Al-Masih berkata, “Akulah jalan . . . “ (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Mengenai nasib kekalnya saja nabi saudara belum tahu. Berikut pengakuannya: .“. . . aku [Muhammad] tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu . . .” (Qs 46: 9). Bagaimana saudara dapat memberikan statment bahwa nabi saudara mempersiapkan tempat tinggal bagi pengikutnya.
Silakan dipelajari dan direnungkan lagi pengakuan nabi saudara tersebut!
~
Daniar
~
Guns 2018-01-24 02:28
Untuk Jhon Suci …
Seorang Rasul/Nabi yang datang setelah Yesus (Nabi Muhammad) terbukti telah menunjukkan jalan saat ini ke tempat tinggal baru di Kerajaan Surga.
Saudara, Muhammad mengakui dalam Al-Quran dan Injil bahwa Isa Al-Masih di Sorga. Bagaimana pembuktian Muhammad berada di sorga, coba buktikan oleh seorang manusia dan 2 buku yang ada dan diimani manusia..? Buktikan ..!!
~
Saudara Jhon Kudus,
Benar, baik Kitab Suci Allah maupun Al-Quran memberitahukan bahwa Isa Al-Masih di sorga.
“Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga” (Injil, Rasul Lukas 24:51).
“Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku…..” (Qs 3:55)
Selangkapnya dapat saudara baca di sini https://tinyurl.com/ybolp65r
Silakan Sdr. Guns menunjukkan bukti bahwa nabi saudara menyediakan tempat bagi pengikutnya di sorga?
~
Daniar
Rizal 2018-01-27 13:27
Apakah Allah punya roh?
~
sy tdk tau
Waduh, bagaimana nih wahai kaum muslim, bagaimana Allah SWT bisa menyelamatkanmu..?masuk nerakalah ya..?
~
Tuhan bagi kami umat Islam adalah wujud yang tak terbatas. Maka Rahmat Allah SWT adalah Rahmat yang tak terbatas. Bagaimana mungkin Rahmat Allah yang Maha Luas itu menjadi terbatas hanya pada sosok Nabi Isa as, makhluknya yang penuh keterbatasan. Nabi Isa As, memang adalah salah satu manifestasi Rahmat Allah SWT yang agung.
Akan tetapi yang sangat membanggakan kami adalah, Tuhan kami adalah Tuhan semesta alam dan rahmat-Nya bagi semesta alam terpancar pada nabi kami, Muhammad SAW.
~
Saudara Andi,
Terima kasih atas komentar saudara di atas. Berikut tanggapan kami. Disamping mengakui bahwa Isa Al-Masih adalah Rahmat Allah yang agung. Sdr. Andi juga menyatakan bahwa nabi saudara adalah rahmat Allah.
Pertanyaan kami:
1. Bagaimana tanggapan saudara tentang Isa Al-Masih sebagai Rahmat Allah yang diuraikan pada artikel di atas?
2. Bagaimana nabi saudara menjadi rahmat Allah, dapatkah nabi saudara menolong manusia berdosa?
Kami tunggu penjelasan dari saudara!
~
Daniar
~
Sebenarnya untuk melihat Yesus itu sebagai rahmat penebus dosa dilihat saat akhir hidupnya. Apakah dia mati memang untuk menebus dosa atau karena hukuman atas kesalahannya menghujat Allah. Lihat Matius 26, lengkap di situ. Dari sejak dia sembunyi, dia ketakutan sampai seperti mau mati, dia berdoa berulang kali minta diselamatkan. Tapi akhirnya tetap ditangkap atas tuduhan mengaku sebagai Mesias. Kematiannya sama sekali bukan untuk menebus dosa. Lalu apa dasarnya Yesus sebagai rahmat penebus dosa? Mati bukan atas kehendak sendiri, tidak ada perintah Allah untuk mengorbankan Yesus seperti Abraham diperintah mengorbankan Ismael. Kok dianggap menebus dosa? Menebus kepada siapa?
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Kelihatannya saudara sudah membaca Injil Matius 26, benarkah begitu? Bila sudah, pasti saudara sudah tahu bahwa Isa Al-Masih adalah Mesias/Kristus. Isa Al-Masih menyatakan dengan jelas bahwa Dia adalah Allah. Lagi, banyak pernyataan Isa Al-Masih yang memuat tentang nubuat penyaliban-Nya untuk pengampunan dosa (ayat 24, 26-28). Dan apa yang terjadi waktu itu telah menggenapi Kitab Nabi-nabi (baca Kitab Nabi Besar Yesaya 53).
Isa Al-Masih menebus manusia berdosa dari hukuman kekal. Dengan kematian-Nya untuk menanggung dosa manusia. Sehingga keadilan Allah dinyatakan.
~
Daniar