Pernahkah Anda berada di sebuah tempat yang tidak ada cahaya sama sekali? Apa yang Anda rasakan? Orang biasanya akan merasa takut karena tidak dapat melihat apapun.
Manusia tidak dapat hidup di bumi tanpa cahaya. Kita perlu cahaya dari Allah agar bisa tahu jalan lurus dan masuk surga. Tanpa cahaya dari Allah, kita akan hidup dalam kegelapan dan akan tersesat. Setiap usaha kita akan sia-sia.
Apakah Anda sudah mengalami cahaya dari Allah? Bagaimana cara umat Islam menemukan cahaya ilahi agar tahu jalan ke surga?
Islam dan Nasrani Membutuhkan “Cahaya Ilahi”
Sejak Nabi Adam dan Siti Hawa jatuh dalam dosa, manusia terperangkap dalam kegelapan dunia. Manusia harus kembali ke cahaya Ilahi. Allah ingin agar manusia “. . . berbalik dari kegelapan kepada terang . . .” (Injil, Kitab Para Rasul 26:18).
Hal senada dalam Al-Quran, “Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman) . . .” (Qs 2:257).
Bagaimana cara Allah mengeluarkan kita dari kegelapan? Setiap kali Muslim sholat, mereka minta pada Allah, “Tunjukilah kami jalan yang lurus . . .” (Qs 1:6).
Apakah Anda sudah mengalami cahaya dari Allah dan menemukan jalan yang lurus? Silakan kirim jawaban Anda di sini.
Kalimat Allah Adalah Terang Dunia
Allah yang Mahatahu mengerti akan kebutuhan manusia. Kalimat-Nya datang ke dunia menjadi Cahaya bagi setiap orang yang percaya, “. . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Kalimat Allah] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Kedatangan Kalimat Allah ke dunia bahkan telah diramalkan seorang nabi besar, ratusan tahun sebelumnya. “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Kitab Nabi Besar Yesaya 7:14).
Jadi, cahaya dari Allah telah datang dalam satu Pribadi, bukan dalam bentuk lain.
Siapakah Terang Dunia Ini?
Isa Al-Masih adalah Terang Dunia sebagaimana yang dinyatakan-Nya, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
Setiap orang yang mengimani Isa Al-Masih tidak akan hidup dalam kegelapan atau tersesat lagi. Dia adalah Cahaya Ilahi.
Isa Al-Masih adalah Cahaya yang dapat membawa kita pada Allah. Sebab “Dia adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Jadi, Ia adalah Cahaya dan Jalan yang lurus. Hanya Dia satu-satunya yang dapat menghantar kita sampai pada Allah.
Setiap orang Islam dan Nasrani yang beriman kepada Isa, sudah menemukan cahaya ilahi. Untuk mengetahui kebenaran Isa Al-Masih yang menjadi cahaya bagi hidup manusia, termasuk Anda, silakan hubungi kami.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staf Isa dan Islam]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Saudara, walau umat Islam atau Nasrani, sudah menemukan cahaya ilahi dalam hidup Saudara? Jelaskan jawaban saudara!
- Bagaimana pandangan Saudara terhadap pernyataan bahwa Isa Al-Masih adalah Terang Allah?
- Menurut Saudara, apakah benar Terang Allah dapat menyelamatkan umat Islam dan Nasrani?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Arikel Terkait
Berikut ini tiga link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Bagaimana Ajaran Kasih dalam Islam dan Injil
- Bukti Terbesar Kasih Allah dalam Islam dan Kristen
- Bismillah – Idiom Untuk “Berjalan dalam Cahaya Yang Maha Esa”
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]
Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.
Wassalam,
Staf, Isa dan Islam