Reno dan Vita adalah sepasang kekasih yang akan segera menikah. Namun, Vita bertemu dengan kekasih lamanya yang sangat ia cintai. Sebelumnya, Vita tak pernah mendengar kabar dari kekasih lamanya tersebut setelah kepergiannya ke negeri Sakura untuk menimba ilmu. Vita menjadi bimbang. Juga, kekasih lamanya ini berusaha untuk menghalang-halangi pernikahan Vita dengan Reno.
Mungkin kita sering mendengar kisah seperti itu dalam kehidupan kita. Pada kenyataannya, banyak pernikahan gagal gara-gara setan menyesatkan manusia!
Demikian pula dalam kehidupan rohani. Terdapat si penghalang yang selalu mengganggu kita. Tak sedikit orang gagal bertemu dengan Allah gara-gara si penghalang jalan yang lurus itu.
Setan Menyesatkan Manusia Dengan Tipuan
Dalam Al-Quran kita mengenal satu ayat yang berbunyi, “Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus” (Qs 1:6) Al-Quran menyatakan bahwa Iblis adalah si penghalang dalam hubungan umat manusia dan Allah. “Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus”(Qs. 7:16). Kitab Injil menyatakan bahwa iblis berjalan keliling mengaum seperti singa yang hendak menerkam mangsanya (Injil, Surat 1 Petrus 5:8).
Isa Al-Masih Adalah Jalan Yang Lurus
Melalui Injil kita mengetahui bahwa kurang lebih 2000 tahun yang lalu, jauh sebelum Islam ada, Allah telah mengutus “Firman Allah” ke dunia sebagai “jalan.” Firman Allah, kemudian berinkarnasi menjadi manusia, bernama Isa Al-Masih. “Akulah [Isa] jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’”(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Namun, tidak semua orang mempercayai hal tersebut. Karena setan menyesatkan manusia, mengajak berpaling dari Jalan Yang Lurus dengan menipu orang-orang yang tidak percaya.
Setan Juga Berusaha Menyesatkan Isa
Iblis juga berusaha menghalangi Isa mati tersalib. Andaikan Ia tidak mati, Ia tidak dapat berkata, “Aku inilah Jalan.”
Pada saat Isa masih bayi, iblis mengusahakan supaya Raja Herodes membunuh-Nya (Injil, Rasul Besar Matius 2:13-18). Iblis juga berusaha membinasakan Isa Al-Masih dengan pencobaan di padang gurun (Injil, Rasul Besar Matius 4:1-11).
Iblis juga memperalat murid utama-Nya, Rasul Petrus. Saat Petrus menghalangi Isa Al-Masih dari penyaliban, Isa menegur Petrus dengan berkata, “Enyahlah Iblis . . . . . Engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 16:23)
Iblis Tak Dapat Menjamah Isa
Tetapi Allah berdaulat penuh. Allah menyertai Isa Al-Masih. Isa pun tetap memfokuskan perhatian-Nya pada kehendak Allah. Iblis tak berkuasa untuk menjadi penghalang jalan yang lurus. Pada akhir masa hidup-Nya di dunia, Isa disalibkan dan mati. Ia harus mati untuk menebus dosa-dosa umat manusia. Ia pun harus bangkit dari kematian agar manusia dapat datang kepada Allah. Barangsiapa menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat, ia mendapatkan jalan yang lurus itu.
Demikianlah, Isa Al-Masih adalah Jalan Lurus. Mungkin saat Anda sedang dilanda kebingungan dan keragu-raguan. Tentu ini adalah pekerjaan iblis. Untuk itu berdoalah kepada Allah agar dijauhkan darinya. Berdoalah juga agar ketika Allah telah menyatakannya, Anda memiliki iman untuk menerimanya.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana ajaran Al-Quran dan Kitab Injil tentang setan menyesatkan manusia dan menjadi penghalang kepada Jalan Yang Lurus?
- Bagaimana Allah menetapkan jalan yang lurus kepada manusia?
- Apakah Anda sedang dilanda kebimbangan dalam mempercayai Isa? Mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Setan Menyesatkan Manusia Untuk Menemukan Jalan Yang Lurus”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Iblis juga berusaha menghalangi Isa mati tersalib. Iblis diciptakan oleh Allah. Nasrani mengklaim bahwa Isa adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Bagaimana mungkin Iblis berusaha menghalangi Tuhan yang menjelma menjadi manusia? Bukankah tidak ada satu pun yang dapat menghalangi jalan Tuhan.
Ajaran Nasrani benar aneh dan membinggungkan. Tidak salah Al-Quran mengatakan bahwa Nasrani adalah orang-orang yang tersesat.
~
Saudara Annisa,
Tahukah saudara mengapa iblis menghalangi Isa Al-Masih mati tersalib? Karena iblis tidak mau manusia lepas dari cengkramannya. Iblis ingin agar manusia, termasuk Sdr. Annisa dan saya binasa dalam dosa. Tentu sdr tidak mau binasa di neraka, bukan?
Dengan tersalibnya Isa, maka kuasa iblis dikalahkan. Artinya, seseorang yang sudah ditebus lewat kematian Isa disalib, maka iblis tidak berhak lagi atas hidup orang tersebut.
Sehingga barangsiapa mengikut Isa Al-Masih “Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran” (Injil, Surat Roma 6:18)
Sdr. Annisa, sebenarnya ajaran Isa Al-Masih tidak membingungkan. Sdr bingung karena sdr tidak pernah mempelajari ajaran-Nya. Bila Sdr. Annisa berkenan membuka hati mempelajari apa yang diajarkan Isa dalam Injil, maka sdr akan mengerti betapa besarnya cinta kasih Isa Al-Masih pada Sdr. Annisah.
~
Saodah
~
Tidak ada satupun yang baik dari iblis.
~
Saudara Boas Paguh,
Terimakasih untuk komentar saudara yang begitu singkat. Kami setuju dengan saudara, tidak ada yang baik dari iblis. Sebaliknya, iblis selalu berharap agar manusia selamanya menjadi budak dosa.
Namun kita patut bersyukur bahwa Allah, Tuhan Sang Pencipta adalah Tuhan yang Maha Kasih. Dia tidak ingin manusia selamanya menjadi budak dosa. Itulah sebabnya Dia mengutus Kalimatullah, Isa Al-Masih ke dunia. Untuk melepaskan manusia dari kegelapan dosa, dan membawa mereka kepada Terang Kasih Allah.
Itulah Isa Al-Masih berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12)
~
Saodah
~
Ya, kematian Tuhan Yesus di salib adalah kemenangan terbesar atas maut. Bisa dibilang Iblis sudah kalah telak ketika Tuhan Yesus bangkit dari kematian. Saat ini Iblis sedang bekerja lembur buat menyiapkan pemerintahan dia dan menghalangi orang buat mencari kebenaran, sebab Iblis tahu bahwa waktunya sudah sangat singkat. Lord Jesus is coming.
~
Staff Isa,
Saya pernah mendengar dari seorang pendeta bahwa Jibril itu adalah Iblis/Setan yang menjelma menjadi Malaikat terang datang kepada Muhammad untuk menyampaikan Al-Quran. Sehingga di kalangan umat Kristus, Al-Quran sering dianggap sebagai ajaran sesat. Misalnya, membunuh, menuduh orang kafir, mengadili sesama, dll. Apakah ini benar?
~
Saudara Jaka,
Memang tidak ada sumber tertulis yang mengatakan bahwa makhluk yang menemui Muhammad di Gua Hira, tempat dia menerima wahyunya, adalah Jibril yang menjelma menjadi Iblis/Setan.
Namun, bila kita membaca sejarah Muhammad menerima wahyu-wahyunya, sejak awal Al-Quran tidak menyebutkan siapa sebenarnya mahkluk itu. Muhammad sendiri hanya berkata “ada roh” yang menemuinya. Bahkan Al-Quran pernah menyebut roh itu adalah Rohul Kudus.
Setelah hampir empat puluh tahun lamanya Muhammad menerima wahyu-wahyunya, barulah Al-Quran ‘mempatenkan’ nama mahkluk tersebut sebagai Jibril.
Mengenai ajaran Al-Quran seperti membunuh, menuduh non-Muslim sebagai kafir, mengadili sesama, dll. Memang ajaran tersebut bertentangan dengan ajaran yang disampaikan Isa Al-Masih.
Mungkin fakta-fakta inilah yang membuat, sebagian orang tidak percaya bahwa wahyu yang diterima Muhammad datangnya dari Allah. Lebih lanjut tentang hal ini sdr dapat membaca pada link artikel yang kami lampirkan: http://tinyurl.com/cj969my.
~
Saodah
~
Sehingga barangsiapa mengikut Isa Al-Masih “Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran” (Injil, Surat Roma 6:18)
Saya setuju. Saya sependapat dengan ayat ini. Ikutilah Isa Al-Masih jangan ikuti Paulus.
~
Saudara Penyembah Allah,
Terimakasih komentarnya. Nah, bagaimana dengan saudara sendiri, apakah saudara sudah mengikuti Isa Al-Masih? Karena, seperti ayat yang saudara kutip di atas, bila Sdr. Penyembah Allah mengikuti Isa Al-Masih, maka saudara akan dimerdekakan dari dosa saudara.
Bukankah Sdr. Penyembah Allah memerlukan jaminan keselamatan? Dan itu hanya ada di Isa Al-Masih. Sebab itu, jangan ragu lagi, terimalah Dia sebagai satu-satunya Juruselamat saudara!
~
Saodah
~
To saudara “Jaka” yang terkasih,
Jika saudara juga percaya bahwa malaikat Jibril adalah setan yang berbicara kepada Muhammad, saudara bisa lihat perbuatan umat Muslim sampai sekarang. Memang sampai saat ini Al-Quran belum bias klarifikasikan bahwa sosok dalam gua Hira, sama dengan Jibril yang berbicara kepada Maryam.
~
Saudara Godlyv,
Malaikat Gabriel memperkenalkan nama dan jati dirinya dengan jelas, tanpa misteri. “Akulah Gabriel yang melayani Tuhan dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau…” (Injil, Rasul Lukas 1:19).
Dia berkuasa bernubuat dan bermujizat, tanda ia dari Tuhan. Dia menubuatkan istri Zakharia yang mandul dan Maria yang masih perawan akan hamil. Mukjizat pun terjadi sesuai nubuatnya. Tidak ada kerancuan, apakah ini ruh jahat atau utusan Tuhan.
~
Daniar
~
Dari ayat-ayat pada artikel di atas menunjukan bahwa Islam meminta jalan yang lurus (Qs1;6). Itu karena telah dihalangi iblis (Qs7:16). Lalu dijawab (Yohanes 14:6) “Akulah [Isa] jalan dan kebenaran [Lurus] dan hidup.”
Bagaimana saudara? Anda sudah ditunjukan jalan lurus yang anda cari, ada yang mau ikut?
~
Saudara Teroris,
Jauh sebelum kitab suci Islam ada Allah telah memberikan “jalan yang lurus”. Dengan tegas Isa Al-Masih bersabda: “Akulah [Isa] jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’”(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Memang setiap orang bebas menentukan pilihan. Tapi bagi yang mencari “jalan yang lurus” itulah jawaban doa saudara.
~
Daniar
~
Seandainya Nabi Isa itu adalah Tuhan, iblis pasti akan lari bukannya akan mengganggu. Masa ada ciptaan mengganggu Tuhan, hal yang aneh. Tuhan itu yang menciptakan iblis, iblis berani-beraninya mengganggu penciptanya?
~
Saudara Budi,
Bukan seandainya Isa Al-Masih adalah Tuhan. Tapi memang Isa Al-Masih adalah Tuhan. Untuk tanggapan kami dari pertanyaan sdr, silakan baca penjelasan kami pada kolom komentar Sdr. Annisa
Terima kasih atas perhatiannya.
~
Daniar
~
Kitab Wahyu 1:5-8, “dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya — dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. “Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.””
~
Saudara Alva,
Maaf kami harus menghapus beberapa kolom komentar sdr. Silakan membaca kembali petunjuk dalam memberikan komentar di atas. Terima kasih atas kutipan ayat-ayat firman Tuhan di atas. Adakah yang ingin sdr jelaskan atau tanyakan?
Terima kasih atas perhatiannya.
~
Daniar
~
“Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: Dari mana engkau?” Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: “Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.” (Ayub 2:2)
Setelah ke bumi dicobai iblis.
~
Saudaraku,
Terima kasih atas komentarnya.
Sdr benar, Kalimat Allah yang adalah Allah datang ke dunia menjadi manusia. Dan iblis pun mencobai-Nya, namun Dia tidak jatuh dalam dosa dan mengalahkan iblis. Itulah sebabnya kitab sdr pun menyebut-Nya “seorang anak laki-laki yang suci.” (Qs 19:19).
~
Daniar
~
Anda berkata bahwa iblis menghalang-halangi penyaliban Isa Almasih. Padahal kalau kita baca Injil Lukas 22:2-6 sangat jelas bahwa Iblis menggunakan Yudas sebagai alat supaya Yesus mati disalib. 22:2-3, “Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan, bagaimana mereka dapat membunuh Yesus, sebab mereka takut kepada orang banyak. Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu. Sepertinya ayat Injil kontradiktif dengan apa yang saudara yakini.
~
Yudas,
Kalau boleh saya bertanya kepada Anda. Apakah Anda telah membaca artikel di atas? Bukankah artikel di atas telah menjawab pernyataan saudara mengenai Iblis menghalangi-halangi penyaliban Isa Al-Masih melalui Rasul Petrus. Ini menjelaskan Iblis berusaha menggagalkan Isa Al-Masih untuk menyelamatkan manusia dari neraka. Lebih unik lagi, Al-Quran menyatakan bahwa Iblis berusaha menghalang-halangi manusia untuk menemukan jalan lurus.
Anda telah memanjatkan Al-Fatihah semenjak Anda Muslim. Tetapi apakah Anda telah menemukan jalan lurus? Siapakah jalan lurus itu? Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
Saya justru menanggapi pernyataan anda yang mengatakan kalau iblis menghalangi penyaliban Yesus. Padahal iblis yang paling berjasa membuat Yesus disalib (Lukas 22:2-4).
~
Yudas,
Menarik sekali pendapat Anda. Namun, sebelum lanjut dengan pernyataan Anda di atas, maka saya mengharapkan Anda menjawab pertanyaan sebelumnya. Sebab Anda tidak berusaha menjawabnya padahal pertanyaan itu sederhana sekali. Pertanyaan itu berkenaan dengan pengalaman Anda sehari-hari yang seharusnya mampu dijawab oleh Anda. Kami ulang kembali pertanyaannya. Anda telah memanjatkan Al-Fatihah semenjak Anda Muslim. Tetapi apakah Anda telah menemukan jalan lurus? Siapakah jalan lurus itu? Mengapa? Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
Jalan yang lurus itu adalah Islam. Karena syarat masuk surga adalah mengesakan Allah dan menyembah Allah sesuai tuntunan sang rasul sebagaimana tertulis dalam Yoh 17:3. “Inilah hidup yang kekal itu (masuk sorga) bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya ALLAH yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus”. Jadi, syarat masuk sorga menurut Yohanes 17:3 adalah mengesakan Allah dan mengakui Yesus sebagai utusan Tuhan. Salam.