Ihdina s-sirat al-mustaqim memuat istilah menarik “s-sirat.” Ahli asal kata (etimologi) mengatakan s-sirat berhubungan dengan strata (bahasa Latin) dan street (bahasa Inggris). Semuanya berarti jalan.
Kita ingin beroleh kepastian bahwa kita sedang menuju Allah. Sebaliknya, kita tidak ingin salah ‘jalan’, bukan? Manakah ‘jalan’ pasti menuju kepada Allah?
Benarkah Agama Adalah ‘Jalan’ Menuju Kepada Allah?
Dalam usaha mencari ‘jalan’ dapat selamat di akhirat, manusia percaya bermacam-macam agama. Setiap agama membanggakan dirinya sebagai jalan kepada Allah. Bahkan ada agama yang merasa sebagai satu-satunya jalan kepada Allah.
Sebenarnya, semua agama sama-sama mempunyai kode etik, aturan, ritual dll. Penganutnya harus mempraktekkan sistemnya. Setiap mereka berpandangan bahwa aturan-aturan agamanya merupakan ‘jalan’ kepada Allah.
Itu tidak benar, sebab tidak ada janji maupun bukti bahwa orang dapat menjalankan semua syariat atau aturan agama lalu masuk surga. Kita semua berdosa kepada Allah. Ketaatan kita kepada Allah tidaklah sempurna.
Bukti dan Jaminan Jalan kepada Allah
Allah berada di surga, jika seseorang ingin bertemu Allah, maka harus masuk surga. Jadi kepastian masuk surga adalah bukti dan jaminan kita bertemu Allah di surga.
Pertanyaannya ialah apakah agama-agama itu menjamin umat-Nya pasti masuk surga? Sebab jika kita tidak pasti masuk surga, maka tidak pasti bertemu Allah di surga. Maka jaminan masuk surga sangat penting sebagai jaminan jalan menuju Allah.
Sebaliknya kita melakukan banyak dosa dan harus dihukum di neraka kekal. Sebab Allah yang Maha Suci sangat membenci dosa. Hukuman itu menyebabkan kita tidak mungkin bertemu Allah di surga.
Jika Anda ada pendapat lain, jelaskan di sini.
Injil Menunjukkan Kepastian Jalan Menuju Allah
Injil menekankan dengan jelas bahwa cara pasti menghampiri Allah bukan pada sistem agama. ‘Jalan’ ke surga dan ke Allah adalah melalji Pribadi Kalimatullah/Firman Allah, yaitu Isa Al-Masih!
Isa Al-Masih berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [Allah di surga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Jelaslah bahwa jalan menuju surga dan Allah bukanlah dengan menjalankan sistem dan ritual agama! Jalan menuju surga dan Allah ialah beriman kepada Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi Anda. Sebab Dia berkuasa menjamin Anda bertemu Allah di surga-Nya.
Jalan Pasti kepada Allah dan Surga
Jadi Isa Al-Masih adalah jalan pasti kepada Allah. Karena Dia adalah Kalimatullah yang sehakekat dengan Allah. Dia berasal dari surga, lalu menjadi manusia untuk sementara waktu guna menyelamatkan manusia melalui penyaliban-Nya.
Sehingga setiap orang yang beriman kepada-Nya bertemu dengan Allah di surga-Nya yang kekal.
[Staf Isa dan Al-Fatihah – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Fatihah.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa ritual dan syariat agama bukanlah cara utama agar berkenan pada Allah?
- Bagaimana kaitan kepastian masuk surga dan bertemu Allah?
- Mengapa Isa Al-Masih adalah ‘jalan’ pasti menuju Allah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Muslim dan Kristen meminta “ Tunjukanlah kami jaminan ke Surga.”
- Mana Jalan menuju Akhirat – Islam, Budha, Kristen, Hindu?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Di Indonesia Islam itu agama, namun sesungguhnya Islam itu bukan agama tapi lebih dari sekedar agama. Adakah pemahaman agama dalam Al-Quran, tolong jelaskan kepada saya.
Isa pun bukanlah Juruselamat secara harfiah yang artinya menyelamatkan seperti saya menyelamatkan saudara dari hukuman penjara.
Islam mengajarkan keseimbangan dunia dan akhirat bukan sekedar jalan lurus, sukses di dunia dan bahagia di akhirat.
Silakan pelajari Al-Quran secara kaffah. Semoga Allah kasih cahaya kebenaran pada diri Saudara.
~
Memiliki agama adalah hal yang baik, karena agama dapat mengajarkan moralitas dan perilaku hidup yang baik. Namun untuk memperoleh hidup kekal, agama tidak dapat memberikan jaminan yang pasti.
Injil menekankan dengan jelas bahwa “jalan” menuju Allah bukan pada sistem agama. “Jalan” ke sorga dan ke Allah adalah seorang Pribadi. Yaitu Isa Al-Masih! Isa Al-Masih bukan menunjukkan jalan ke sorga, tetapi Dia sendirilah “jalan” itu. Isa Al-Masih berkata, “Aku inilah jalan . . . “ (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Jalan menuju sorga ialah dengan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi. “… sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:42).
~
SL
*
Semua agama sama saja Tuhan hanya satu, tidak ada cara menuju Tuhan.
~
Walaupun setiap agama membanggakan dirinya sebagai jalan kepada Allah. Bahkan ada agama yang dengan bangganya mengatakan sebagai satu-satunya jalan kepada Allah.
Namun sebenarnya tidak ada agama yang mengajarkan dalamnya dan seriusnya dosa kita dan akibat-akibatnya. Tidak ada agama yang menawarkan pembayaran dosa seperti yang disediakan oleh Isa Al-Masih
Hanya Isa Al-Masih satu-satunya jalan keselamatan karena Dia adalah satu-satunya yang dapat membayar hutang dosa kita. Oleh sebab itu keselamatan hanya tersedia melalui iman di dalam Isa Al-Masih.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah 4:12).
~
SL
*
Tolong tunjukkan kepada saya agama yang dengan terang-terangan menyuruh perintah hanya menyembah pada Allah. Dan tak ada nama yang lebih kuasa dari pada-Nya dan hanya dengan kuasa-Nya terciptalah alam semesta ini. Serta perintah-Nya tidak berubah dari sejak zaman nabi Adam diciptakan?
~
Allah disembah bukan karena ada perintah dari sebuah agama untuk menyembah-Nya. Allah sendiri juga tidak menuntut umat-Nya melakukan penyembahan terhadap diri-Nya.
Namun Allah disembah karena kedahsyatan kuasa, kemuliaan dan kasih-Nya. Bahkan Allah di dalam Isa Al-Masih menghendaki orang yang menyembah-Nya adalah orang yang mengasihi-Nya dengan sepenuh hati. Dan berserah kepada-Nya dengan hati bergetar penuh rasa hormat.
Kelak di sorga nanti kita semua akan sujud menyembah-Nya, itu bukan Allah yang minta, tapi atas kemauan kita sendiri.
“Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu” (Injil, Surat Wahyu 15:4).
~
SL
*
Islam mengajarkan keseimbangan dunia dan akhirat bukan sekedar jalan lurus, sukses di dunia dan bahagia di akhirat.
@Adanugi
Cuma Islam yang mengaku dirinya sebagai “agama” yang berasal dari Tuhan diantara semua ajaran di muka bumi ini padahal Tuhan tidak pernah ciptakan agama.
Di abad 6, semua ajaran di muka bumi ini telah dibakukan dan disebut “agama”, dan Muhammad mengira ajaran-ajaran yang ada sebelumnya diciptakan oleh Tuhan.
Anda ditipu oleh Islam yang memakai tameng “agama”, bertobatlah!
~
Hidup bahagia di dunia kemudian mati masuk sorga adalah keinginan manusia pada umumnya. Namun Isa Al-Masih mengatakan: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Injil, Rasul Besar Matius 16:26).
Memang umat Muslim mengatakan bahwa agama Islam adalah satu-satunya agama yang benar, diridhai dan diterima oleh Allah. Adapun agama-agama lain, selain Islam, tidak akan diterima oleh Allah. “Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. … Barangsiapa yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya” (Qs 3:19).
Namun Isa Al-Masih mengatakan: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
SL
*
Ya, bahkan orang yang tidak beragama pun akan tetap bisa masuk sorga jika hidup dalam kebaikan.
~
Saudara Silvester,
Sebenarnya kesalehan dan perbuatan baik, tidak dapat membawa kita masuk sorga, karena kebaikan dan ibadah kita hanyalah kain kotor di hadapan Allah. “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor;” (Kitab, Nabi Yesaya 64:6).
Alkitab menyatakan bahwa bukan dengan perbuatan baik kita dapat memperoleh keselamatan dan masuk sorga. Tetapi kita dapat masuk sorga semata-mata karena anugerah Allah di dalam Isa Al-Masih.
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Dan sebagai Juruselamat, Isa Al-Masih menegaskan, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
SL
*
Yesus bukan Tuhan. Dia cuma penunjuk jalan bagi bani Israel. Tuhan itu tujuan, bukan jalan. Tuhan itu sumber keselamatan, bukan juruselamat. Juruselamat itu nabi.
~
Dalam kitab para nabi sekitar 700 tahun sebelum Isa Al-Masih lahir, Nabi Yesaya telah menubuatkan bahwa Tuhan akan menjadi Juruselamat bagi umat-Nya.
”Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku” (Kitab, Nabi Yesaya 43:11).
Dan nubuat ini digenapi oleh kelahiran Isa Al-Masih di Betlehem, kota Daud. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:10-11).
Kalau Isa Al-Masih itu bukan Tuhan dan Juruselamat manusia, tentunya Malaikat Gabriel selaku utusan Allah yang membawa pesan Allah kepada manusia, tidak akan berani mengatakan demikian.
Jadi melalui kesaksian para nabi dan malaikat Allah, kita mengetahui bahwa Isa Al-Masih itu adalah Tuhan Sang Juruselamat.
~
SL
*
Shalom,
Saudara Yesuit333, Kalau memberi komentar hendaknya jangan dengan emosi sampai-sampai nama Tuhan di tulis pakai huruf kecil, santai saja.
Yesus adalah Tuhan di Al-Quran kalian sudah dijelaskan, lebih jelas lagi bacalah Alkitab. Tapi bukan dengan sengaja mencari-cari ayat untuk menyerang orang Kristen, ya. Pahami isi Alkitab dan minta petunjuk dari Tuhan, saya yakin anda akan cepat mengerti (dan tidak perlu para penafsir seperti di agama kalian).
Saudara Staff IDI, Tuhan pakai kamu begitu luar biasa, janganlah bosan-bosan untuk membimbing teman-teman kita dari seberang agar mereka bisa mengerti dan nama Yesus selalu dipuji dan dimuliakan. Saya berdoa untuk kamu. GBU
~
Saudara Merpati,
Terimakasih untuk apresiasi dan doa dari saudara. Kami bersyukur bila Tuhan juga memberikan beban kepada saudara untuk berdoa bagi perkembangan kerajaan-Nya di muka bumi.
~
SL
~
Benar sekali. Tuhan tidak menciptakan agama, dan tidak ada agama dari Tuhan. Agama diciptakan oleh manusia.
Jika kita melihat saudara kita, pemahaman mereka mengatakan bahwa inilah agama Allah. Wah kalau Allah beragama dengan sendirinya semua manusia yang diciptakan adalah satu agama, sungguh aneh bukan?
Allah ingin menunjukan kasihNya kepada kita kepada semua orang, oleh sebab itu Ia datang ke dunia untuk menyelamatkan semua orang-orang yang berdosa (agama apapun itu). Agar dapat terselamatkan dari belenggu dosa, dengan cara-Nya sendiri yaitu Allah menjadi manusia seperti kita.
Jika kita cermati dan telaah dalam membaca sejarah Alkitab Perjanjian Lama (sebelum Yesus lahir) sampai Perjanjian Baru (sesudah Yesus lahir maupun setelah Yesus mati). Semua cerita mengarah kepada satu tokoh, yaitu: Iman kepada Yesus Kristus yang adalah Allah sejati.
~
Saudara Baron Santoso,
Terima kasih untuk komentarnya, semoga komentar saudara dipakai oleh Roh Allah untuk memberi pencerahan bagi saudara kita umat Muslim.
Allah tidak menurunkan agama kepada dunia, melainkan keselamatan melalui iman kepada Anak-Nya yaitu Isa Al-Masih.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”(Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Slamet
~
Semua agama adalah jalan berserah diri kepada Allah, kecuali kalian yang mempertuhankan Yesus karena kalian adalah pengikut ajaran Paulus.
~
Sdr. Numpang Lewat,
Jika agama Anda adalah jalan berserah diri kepada Allah, mengapa mengingkari firman Allah yang menyatakan diri-Nya datang ke dunia untuk menggantikan hukuman kekal kita karena dosa? “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal [Yesus], supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Mengapa agama Anda memilih jalan keselamatan sendiri dengan amal ibadah yang cacat, sementara pertolongan Allah justru ditolak? Patutkah ini disebut berserah diri kepada Allah?
Sebaliknya, rasul Paulus berserah kepada Allah. Ketaatan keagamaannya di masa lalu membangun keangkuhan diri menentang Allah. Dialah penganiaya pengikut Yesus. Tapi, karya nyata kematian dan kebangkitan Yesus telah mengubah hatinya menerima pengampunan dan keselamatan kekal. Nah, sudahkah Anda menerima keselamatan kekal yang sama?
~
Yuli
~
To: Sdr. NL,
Sebelumnya kami mengucapkan terimakasih atas komentar-komentar yang sudah sdr berikan. Dan maaf sekali jika kami terpaksa menghapus komentar-komentar tersebut.
Saran kami, sebelum sdr menuliskan komentar, kiranya sdr dapat memperhatikan “Pedaoman Wajib Memasukkan Komentar” yang terdapat di bawah setiap artikel. Dengan demikian, diskusi kita akan lebih terfokus dan tidak melebar ke hal-hal lain.
Demikian informasi dari kami. Kiranya sdr maklum adanya, dan dapat mengikuti aturan yang sudah ada. Terimakasih!
~
Saodah
~
Bukankah sudah dijelaskan bahwasanya Isa Al-Masih adalah seorang nabi. Dia bukan seorang Juru Selamat, tetapi seorang nabi yang memberi peringatan kepada umat manusia sama seperti Nabi Muhammad.
~
Sdr. Poliman Asep,
Kiranya sdr berkenan untuk merenungkan perkataan Isa berikut ini, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Lewat ayat di atas Isa berkata, bahwa satu-satunya jalan menuju kepada Bapa [sorga] hanya melalui Dia. Artinya, Isa bukan hanya sekedar nabi yang datang untuk memberi peringatan. Karena Isa adalah kebenaran itu sendiri. Melalui Isa, sdr bisa mendapatkan hidup kekal, karena Isa adalah hidup itu sendiri. Dan seseorang hanya bisa mendapatkan hidup kekal jika dia ada di sorga bersama-sama dengan Allah.
Dan setahu saya, di antara semua nabi hanya Isa yang berkata bahwa Dia adalah juruselamat. Sedangkan nabi-nabi lain tidak pernah berkata sebagai juruselamat. Hanya sebagai pemberi peringatan seperti halnya nabi saudara.
~
Saodah
~
Al-Quran berfirman untuk beriman kepada Nabi Muhammad. Injil pun mengatakan untuk beriman pada Yesus, karena dia memberikan kehidupan abadi.
Menurut Quran keduanya tidak berbuat salah. Yesus Kristus tidak pernah berbuat kesalahan apapun. Mereka berdua adalah rasul, Yesus bukan Tuhan.
~
Saudara Guns,
Sdr benar sekali, Injil mengajarkan untuk beriman kepada Isa Al-Masih sehingga kita memperoleh kehidupan abadi yaitu masuk sorga.
“supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
Bukankah Allah yang berkuasa memberikan kehidupan abadi?
~
Daniar
~
Selamat malam,
Pernyataan admin: “Injil Tidak Mengemukakan Agama Sebagai Jalan Menuju Allah”
Dari pernyataan itu saya menjadi yakin bahwa agama yang dimiliki oleh admin sangat diragukan. Sehingga kitab yang diimani yaitu Injil tidak dipercayainya. Sedangkan dalam berbagai kutipan admin banyak mengutip ayat-ayat dari Injil.
~
Saudara Guns,
Pemikiran sdr keliru, justru kami mengimani Injil maka kami sangat mempercayai. Itulah sebabnya kami mengutip dan menyampaikan kebenaran yang terdapat dalam Kitab Injil.
Injil menekankan dengan jelas bahwa ‘jalan’ menuju Allah bukan pada sistem agama. ‘Jalan’ ke sorga dan ke Allah adalah seorang Pribadi. Yaitu Isa Al-Masih!. Isa Al-Masih bukan menunjukkan jalan ke sorga, tetapi Dia sendirilah ‘jalan’ itu. Isa Al-Masih berkata, “Aku inilah jalan . . . “ (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Daniar
~
Coba baca ulang lagi secara perlahan Yohanes 14 dari 1 s/d 31. Jika memang benar anda mengimani Injil. Coba juga cari tahu siapa Allah dalam Yohanes 14:1, lalu siapa Bapa yang mempunyai dan menyediakan tempat dan jalan untuk Yesus menuju nanti (14:2-3). Lalu siapa Bapa yang telah mengutus Yesus (14:24). Siapakah Bapa yang Maha besar itu (14:28). Dan siapakah Bapa yang berani memerintah Yesus?
~
Saudara Guns,
Kata Allah tersebut menunjuk pada pribadi Allah Bapa. Allah Bapa dan Isa Al-Masih adalah pribadi yang berbeda tetapi merupakan kesatuan dalam hakikat-Nya.
Untuk mendiskusikan atau bertanya lebih lanjut tentang hal ini silakan bergabung di link ini https://tinyurl.com/y8tsqkae atau email kami di [email protected].
Terima kasih atas perhatiannya.
~
Daniar
~
Semua agama menyatakan dirinya sebagai jalan menuju Allah, tetapi “Yesus berkata: Akulah Jalan, Kebenaran Dan Hidup” tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa tanpa melalui AKU.” Ini adalah pengakuan yang tegas dan satu-satunya di dalam dunia!
~
Saudara Hendra,
Memang setiap agama membanggakan dirinya sebagai jalan kepada Allah. Namun berbeda dengan Injil. Injil menekankan dengan jelas bahwa ‘jalan’ menuju Allah bukan pada sistem agama. ‘Jalan’ ke sorga dan ke Allah adalah seorang Pribadi. Yaitu Isa Al-Masih!.
Isa Al-Masih bukan menunjukkan jalan ke sorga, tetapi Dia sendirilah ‘jalan’ itu. Isa Al-Masih berkata, “Aku inilah jalan . . . “ (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Bila sdr rindu memperdalam pengetahuan mengenai Isa Al-Masih sebagai ‘jalan’ ke sorga. Silakan baca di sini https://tinyurl.com/yaoqw7em
~
Daniar
~
Coba telaah lagi kata “Bapa” itu siapa? Mungkin akan adil jika anda mencari tahu pada para pendeta yang berpegang teguh pada teologi Unitarian (Hanya Allah lah Tuhan itu).
~
Saudara Guns,
Demikian kami juga berpegang teguh bahwa hanya Allah lah Tuhan itu. Pastinya kami juga mempelajari Kitab Suci Allah sdrku. Kata Allah tersebut menunjuk pada pribadi Allah Bapa. Demikian dalam banyak pengajaran-Nya Isa Al-Masih menyebut Pribadi Allah Bapa dengan sebutan Bapa.
~
Daniar
~
Buat Umat Manusia. Allah telah menetapkan bahwa hanya melalui Yesus Kristuslah Allah berkenan, sesuai perkataan Yesus Kristus: “Aku (Isa Al-Masih) lah Jalan, dan Kebenaran, dan Hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kecuali melalui Aku (Isa Al-Masih)” (Injil Yahya 14:6).
Saudara/i terkasih, bertobatlah datanglah kepada Allah melalui Yesus Kristus, sebab Allah telah menetapkan hanya melalui Yesus Kristuslah manusia sampai kepada Allah. Sebelum terlambat wahai umat manusia dan sia sia usaha dan upayamu, sebab engkau akan menerima murka Allah. Tertulis dalam Injil, Yahya 3:36, 5:24, jadi segeralah datang kepada Allah melalui Yesus Kristus agar murka Allah tidak menimpamu.
Syalom,
@Luke
~
Saudara Luke,
Terimakasih atas komentar saudara di atas. Memang Isa Al-Masih begitu jelas memberitahukan jalan keselamatan, bagaimana manusia berdosa dapat diselamatkan. Yaitu dilepaskan dari dosa, dibebaskan dari hukuman nereka, diberi hidup kekal, dan dapat masuk Sorga.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Namun pilihan ada pada masing-masing pribadi. Mau menerima anugerah keselamatan tersebut atau menolaknya. Dan sekaranglah waktu yang tepat untuk mengambil keputusan tersebut.
Kiranya kabar baik ini dapat didengar dan dimengerti oleh setiap orang!
~
Daniar