Bapak Wahiduddin, pakar Islam dari India menulis: “Dengan menyebut nama” adalah idiom dengan arti khusus. Artinya: dengan berkat dari, di bawah pimpinan dari, sebagai alat dari, dlsbg.
Penafsir lain mengatakan “Bismillah” adalah idiom yang dapat diartikan “Dengan Cahaya yang Maha Esa” atau “Dalam terang yang Maha Esa.” Benarkah Bismillah merupakan idiom?
Umat beragama harus mendapatkan terang bagi kehidupannya di dunia dan di akhirat agar hidupnya penuh bahagia. Dimanakah umat Muslim beroleh terang kehidupan? Mari kita melihat “Bismillah” dari segi cahaya agar Anda dapat mengalami cahaya dalam hidup Anda.
Manusia Tinggal dalam Kegelapan
Kitab Allah menekankan manusia tinggal dalam kegelapan dan di bawah kuasa Iblis (Injil, Kisah Para Rasul 26:18). “Pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini . . .” (Injil, Surat 2 Korintus 4:4). Kitab Suci umat Muslim juga menekankan manusia, secara rohani, tinggal dalam “gelap gulita” (Qs 14:1).
Dalam kegelapan rohani adalah keadaan yang mengerikan dan binasa kekal. Tentu Anda tidak ingin dalam kondisi itu. Bagaimanakah kita mendapatkan terang kehidupan?
Allah Sumber Cahaya untuk Ciptaan-Nya
Seseorang yang dalam kegelapan jelas memerlukan terang. Para pakar Islam sering mengutip Qs 24:35 dan menekankan bahwa Allah adalah terang surga dan bumi: “Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi” (Qs 24:35).
Menurut Ibn ‘Abbas berarti Allah adalah pemimpin penduduk surga dan bumi. Ibn Jurayi menekankan bahwa kenyataan ini berhubungan dengan Allah sebagai penguasa segala sesuatu yang berhubungan dengan semua bintang, bulan dan matahari. As-Suddi berpikir artinya ialah dengan terang Allah, surga dan bumi diterangi, cahaya Yang Maha Esa.
Mengapa Kitab Allah Berfokus Pada Terang bagi Hati Gelap
Wahyu Allah menekankan, “Allah adalah terang” (Injil, Surat I Yohanes 1:5). Paulus, Rasul Besar Allah menulis tentang para kafir, “. . . mereka tidak melihat cahaya [terang] Injil . . .” (Injil, Surat 2 Korintus 4:4).
Mereka yang menerima Injil Allah akan mendapatkan cahaya Yang Maha Esa bagi hidupnya di dunia dan di surga. Sebab inti Injil yaitu Isa Al-Masih berkuasa mengeluarkan manusia dari kegelapan dosa kepada terang keselamatan-Nya.
Ketika seseorang memberitakan Injil, ia telah mengembalikan orang tersebut dari gelap kepada cahaya (Injil, Kisah Para Rasul 26:18). Setiap kita membutuhkan terang itu, bukan?
Siapakah Sebenarnya “Terang Dunia” Itu?
Meskipun Allah memberi terang pada ciptaan-Nya melalui tata surya, sesungguhnya yang diperlukan manusia adalah terang bagi hatinya. Isa Al-Masih memproklamirkan diri-Nya, “. . . Akulah terang dunia . . . Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 9:5, 12:46).
Ketika Isa Al-Masih masih bayi dan disunat di bait Allah, Simeon, seorang imam yang tua, bernubuat, “. . . mataku telah melihat keselamatan . . . yaitu terang [Isa Al-Masih] yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa . . .” (Injil, Rasul Lukas 2:30, 32).
Isa Al-Masih sendiri berkata, “Akulah Terang Dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
Setelah memahami ayat-ayat di atas, Anda perlu mempercayakan diri kepada Isa Al-Masih. Supaya Anda beroleh terang hidup dari Isa Al-Masih.
Di alam akhirat, Anda juga beroleh kepastian menikmati terangnya surga. Sebab Isa Al-Masih telah mengampuni segala dosa Anda dan menjamin keselamatan abadi di surga-Nya.
Di surga Isa Al-Masih menjadi Sumber Cahaya. Kitab Allah menyaksikan, “Dan kota itu [surga] tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba [Isa Al-Masih] itu adalah lampunya” (Injil, Kitab Wahyu 21:23).
Jadi bismillah di atas berkaitan dengan cahaya Yang Maha Esa. Wahyu Allah telah menyaksikan bahwa Isa Al-Masih adalah Sumber Cahaya. Berimanlah kepada-Nya dan menjadi Pengikut-Nya sekarang, maka Anda pasti menikmati terang hidup, baik di dunia terlebih di surga-Nya!
[Staf Isa dan Al-Fatihah – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Fatihah.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa hidup dan hati manusia gelap?
- Apa akibatnya jika kita tidak memiliki terang hidup?
- Isa Al-Masih adalah Terang Dunia, Apa yang dianugerahkan-Nya? Bagaimanakah sikap kita kepada Dia seharusnya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Nasrani dan Islam Membutuhkan Kasih dan Cahaya
- Bagaimana Cara Islam dan Nasrani Menemukan Cahaya Ilahi?
- Cara Mendapat Hidayah dari Allah Agar Tidak Tersesat
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Bismillah – Idiom Untuk “Berjalan Dalam Cahaya Yang Maha Esa”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Al-Quran berjalan terang dalam Tuhan seperti ayat Al-Fatihah.
“Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.Tunjukilah kami jalan yang lurus(cahaya/terang).Yaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka(terang/k asih), bukan (jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai, dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat(domba2 sesat)” (Qs 1:1,6,7).
~
Surat Al Fatihah misalnya diserukan 17 kali sehari oleh Muslim kepada Allah adalah memohonkan petunjuk untuk menemukan “Jalan yang lurus”, jalan yang bukan disesat setan atau yang dimurkai Allah. Artinya Muslim masih perlu mencari jalan tersebut setiap harinya. Dimanakah “Jalan Lurus” itu dapat ditemukan?
Namun Allah dalam Alkitab telah mengajarkan dimana menemukannya: “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh …” (Zabur, Kitab Mazmur 32:8).
Keselamatan dalam iman Kristiani tidak merujuk kepada suatu permohonan dan
pencaharian menemukan keselamatan, tidak pula mengumpulkan poin-poin pahala, atau didasarkan pada skala timbangan kebajikan terhadap keberdosaannya.
Isa Al-Masih bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
SL
~
Kalau sudah diselamatkan, mengapa umat Kristen masih memohon dan berdoa di gereja?
~
Saudara Widodo,
Kalaupun umat Kristen berdoa di dalam gereja, mereka bukan memohon keselamatan, melainkan mengucap syukur atas keselamatan yang telah mereka terima melalui Isa Al-Masih.
“Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
Bagaimana dengan saudara? Sudahkah saudara memiliki kepastian keselamatan?
~
Slamet
~
Staff Isa dan Islam,
Alkitab “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup”.
Respons: Sesuatu yang datang sebagai terang jelas bukan Tuhan, karena Tuhan sejati selalu hadir didalam kegelapan.
~
Saudara Pengamat,
Tepat sekali apa yang saudara katakan. Bahwa Tuhan sejati selalu hadir didalam kegelapan.
Bukankah Isa Al-Masih datang dalam kegelapan? Dia datang untuk memerikan nyawa-Nya kepada manusia berdosa. Dia menjadi tebusan bagi manusia berdosa. Agar saya dan saudara yang percaya pada-Nya jalan dalam terang kasih-Nya.
Bukankahini tanda bahwa Dia mampu ada dalam dunia yang penuh dengan kegelamapan ini? Tetapi satu hal yang sangat hebat adalah. Tidak ada satu bukti pun yang mengatakan Dia berbuat dosa. Isa Al-Masih sekalipun ada dalam gelapnya duni ini, tetapi tidak berbuat dosa. Itulah bukti Pribadi sang maha kuasa, bukan?
“Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya” (Injil, Surat 1 Petrus 2:22).
~
Salma
~
Kaum Nasrani menyatakan bahwa Isa telah menjamin keselamatan untuk yang menyakini Al-Masih, tetapi kenyataannya tidak. Saya mempunyai seorang tetangga. Dia adalah anak seorang Pendeta. Dia hendak menikah dengan seorang Muslim. Sebelum menikah dia masuk Islam. Mendengar kabar tersebut, Ayahnya yang seorang pendeta itu langsung meninggal dalam keadaan sadis, kepalanya pecah dan terbelah dua.
Kemudian Saudara-saudaranya memusuihinya sebagai penyebab kematian Ayahnya. Seorang Pendeta saya meninggal dalam keadaan sadis seperti itu, apalagi yang bukan seorang Pendeta, dimana letak jaminan keselamatan dari Al-Masih?
~
Salam Sdr. Silvana,
Selamat dalam pengertian saudara seperti apa ya? Keselamatan yang dijamin oleh Isa Al-Masih adalah keselamatan kekal. Jadi, jika seseorang mati ditabrak, ataupun dibunuh, jelas itu tidak ada kaitannya dengan kesselamatan di akhirat. Sebab di akhirat tubuh jasmani tidak akan ada, semua adalah roh.
Lantas, apakah yang mengganggu pemikiran saudara?
~
Salma
~
Barangsiapa yang tidak mau dikuasai kegelapan, baiklah ia datang kepada Terang itu yaitu Yesus Kristus. Karena ayat kitab suci mengatakan “Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan keelapan itu ttidak menguasainya” (Injil Yohanes 1:5).
~
Saudara Davids,
Terimakasih untuk komentar yang saudara berikan. Semoga apa yang saudara sampaikan dapat menjadi pencerahan bagi teman-teman lain yang membacanya.
Sebab memang demikianlah adanya, bahwa Yesus Kristus adalah Terang Dunia, sebagaimana Dia berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12)
~
Saodah
~
Di beberapa artikel sebelumnya sudah saya sampaikan. cari ilmunya, dapatkan jalannya, ikuti aturannya (kitab). Ilmu adalah agama, letaknya di dada para pewarisnya.
~
Saudara Syamsul Bahri,
Kami sudah menemukannya. Kitab suci Allah berfokus pada terang bagi hati gelap karena dosa. Wahyu Allah menekankan, “Allah adalah terang” (Injil, I Yohanes 1:5). Demikian Isa Al-Masih memproklamirkan diri-Nya, “. . . Akulah terang dunia . . . Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 9:5, 12:46).
Jadi, di dalam Isa Al-Masih kami hidup dalam terang dan dijamin hidup yang kekal. Bagaimana dengan Sdr. Syamsul Bahri?
~
Daniar
Kalau anda mengimani surah Al-Fatihah, bagaimana dengan surah Al-Ikhlas? atau Al-Maidah :72?
~
Saudara Ahsan,
Selama ini Ahsan meminta kepada Allah supaya ditunjukkan Jalan Yang Lurus, Isa Al-Masih mengatakan bahwa Ia adalah Jalan Yang Lurus sebagaimana Sabda Isa kepadanya,“Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun datang kepada Sang Bapa,kecuali melalui Aku”. Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6.
Selama ini saya hanya mengkorelasikan tetapi tidak mengimani surat Al-Iklas dan Al-Maidah 72 karena konteksnya berbeda. Apakah saudara Ahsan sudah mengenal Jalan Yang Lurus?
~
Sugeng
tiada Tuhan Selain Allah