Di daerah saya orang sering mengucapkan, “It’s raining cats and dogs.” Ini satu idiom yang sangat lucu. Artinya, sedang hujan deras. Jelas kucing dan anjing tidak jatuh dari langit. Tanpa mengerti ucapan ini sebagai idiom, kita akan sulit menterjemahkannya.
Juga ada idiom dalam ajaran agama. Misalnya, Alhamdulillah, insya Allah, dan Bismillah. Apa arti ucapan bismillah yang sebenarnya?
Bapak Wahiduddin, pakar Islam dari India, menekankan bahwa, “Dengan menyebut nama Allah” adalah idiom yang dapat berarti untuk kemuliaan Allah.
Tanpa mengerti bismillah, kita sulit mengucapkannya dengan benar dan diterima Allah. Seperti apakah kunci ucapan bismillah yang Allah terima?
Al-Fatihah Mulai dengan Idiom
Menurut satu ahli, Al-Fatihah mulai dengan satu idiom. “In the name of Allah,” “Dengan menyebut nama Allah,” “Bismillahi r-rahmani r-rahim.”
Situs Islam menjelaskan makna bismillah sebelum memulai aktifitas. Artinya adalah, “Saya memulai aktifitas ini dengan disertai dan meminta pertolongan kepada Allah mengharapkan keberkahan darinya. Allah adalah Tuhan (yang berhak disembah) yang dicintai, yang semua hati tertuju kepada-Nya dengan penuh rasa cinta, pengagungan dan ketaatan (ibadah). Dia juga maha pengasih dengan rahmat-Nya yang luas. Maha penyayang yang menyampaikan rahmat-Nya kepada semua makhluk-Nya.”
Situs itu juga menjelaskan bahwa, “Setiap perkara baik yang tidak didahului dengan bismillahirrahmanirrahim, perkara itu terpotong (percuma atau tidak dianggap ibadah).”
Bekerja untuk Hal Yang Allah Ridhoi
Dengan demikian, sebelum kita memulai suatu pekerjaan, kita dapat mengucapkan, bismillah sbb: “Kiranya pekerjaan kami ini dilakukan dengan cara yang baik, motivasi yang murni dan hati yang suci supaya Allah meridhoinya!”
Ini sulit, bukan? Sebab tidak selalu cara kita mengerjakan sesuatu dengan cara yang baik.
Seorang pedagang memulai pekerjaannya dengan bismillah, namun dia tidak jujur. Seorang murid memulai belajar di kelas dengan doa bismilllah. Namun menyontek saat ulangan.
Manusia sangat sulit memiliki motivasi yang murni dan hati yang bersih hanya untuk memuliakan Allah. Sebab motivasi perbuatan baiknya hanya agar mendapat pengampunan dosanya, mendapatkan pahala, dsb. Bukannya untuk sungguh-sungguh memuliakan Allah.
Hubungan Antara Kesucian Hati dan Ucapan Bismillah
Muncul pertanyaan, “Adakah faedahnya, jika seorang mengucapkan bismillah dengan hati yang kotor dan niat tidak baik?” Dapatkah hati yang najis membawa kemuliaan bagi Allah yang maha suci? Pertanyaan ini perlu kita pertimbangkan.
Jika bismillah yang orang persembahkan pada Allah tanpa hati yang murni, jelas Allah menolaknya. Isa Al-Masih menekankan, “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah [di surga-Nya]” (Injil, Rasul Besar Matius 5:8).
Dengan kata lain walaupun bismillah diucapkan, tetapi tidak dengan hati suci, maka semua ibadah kita tidak diridhoi Allah. Segala amalan/perbuatan dan pekerjaan dari hati yang tidak suci, Allah menolaknya.
Kebutuhan Akan Hati yang Suci
Tiap-tiap hari, bahkan setiap saat kita berbuat dosa. Pikiran, hati, dan perbuatan kita mudah berbuat dosa daripada berbuat benar. Apakah Anda menyadari kondisi demikian?
Misalnya kita tidak puas kepada Allah karena Dia tidak menjawab doa-doa kita sesuai yang kita inginkan. Ketaqwaan kita tidak sempurna dan tidak ikhlas. Kita tidak menaati perintah-Nya, sebaliknya cenderung melanggar firman-Nya.
Semuanya adalah dosa dan tidak berkenan kepada Allah. Kita membutuhkan hati yang suci.
Bagaimana supaya hati menjadi suci, agar ucapan bismillah diterima Allah? Dengarkanlah janji Allah: “Kamu akan Kuberikan hati yang baru . . .” (Taurat, Yehezkiel 36:26).
Cara Anda Mendapat Hati yang Suci
Mukjizat pembersihan hati inilah yang Isa Al-Masih kerjakan! “… darah Kristus [Al-Masih], … telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup” (Injil, Surat Ibrani 9:14).
Isa Al-Masih menghapuskan dosa-dosa manusia melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. Isa Al-Masih mengampuni dosa-dosa setiap orang yang percaya kepada-Nya. Dia menjamin keselamatan kekal mereka di surga-Nya.
Sehingga mereka dapat menaati Allah dengan hati yang murni, tidak mengharap pahala dan surga lagi. Jika hati suci, ucapan bismillah Allah terima dan memuliakan Dia!
Karena itu berimanlah kepada Isa Al-Masih sekarang juga. Maka Dia akan menyucikan hati dan hidupmu. Sehingga ketika Anda mengucapkan bismillah kepada Allah dengan hati yang suci, Allah pasti menerimanya.
Artikel Terkait
- Apakah Al-Ghaffar (Allah Maha Pengampun) Pasti Mengampuni Dosa Saya?
- Pertanyaan Tentang Taqwa, Dapatkah Menjamin Masuk Surga?
- Cara Muslim Mengalami Pengampunan Allah dan Keselamatan
Video
1. Mana Lebih Penting, “Berhijab Atau Kesucian Hati”? – Gabungan
Focus PertanyaanUntuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa mengucapkan bismillah ditolak Allah?
- Bagaimana agar ucapan bismillah diterima Allah?
- Bagaimana peran Isa Al-Masih, sehingga ucapan bismillah Anda diterima Allah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Kapan Ucapan “Bismillah” Ditolak Allah?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/ SMS ke: 0812-8100-0718
*
Bagi Staff IDI,
Anda mengatakan bahwa jauh lebih baik mengucapkan kalimat yang kita mengerti daripada mengucapkan Bismillah. Sebetulnya banyak hal yang belum anda ketahui bacaan yang terdapat dalam agama Islam.
Bismillah adalah suatu bacaan yang sangat mulia di sisi Allah. Apabila anda banyak membaca Al-Quran dan buku-buku agama Islam, anda akan mengetahui keutamaan bacaan Bismillah. Berhubung kita tidak seiman, percuma bagi saya untuk menjelaskannya.
Oleh sebab itu saya sarankan anda jangan mempengaruhi umat Muslim yang sudah beriman untuk mengikuti anjuran anda tersebut.
~
Saudara Libra,
Terima kasih atas saran saudara.
Adapun tujuan situs ini bukan untuk mempengaruhi umat Muslim, melainkan untuk memperkenalkan siapakah Isa Al-Masih yang sesungguhnya berdasarkan Alkitab dan Al-Quran.
Kami menyadari bahwa kebanyakan umat Muslim tidak setuju dengan situs ini. Namun dengan hadirnya situs ini justru akan menghilangkan salah paham tentang kepercayaan umat Kristen. Sehingga umat Muslim akan mempunyai pengertian yang benar mengenai agama Kristen.
Dan hal yang paling penting adalah memperkenalkan Juruselamat dunia ini. Dengan demikian umat beragama tidak lagi mengatakan “insya Allah” tentang keselamatan pribadinya. Melainkan “pasti selamat” dan masuk ke sorga pada waktu meninggalkan dunia.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
~
SL
*
Sebuah pertanyaan buat Staff IDI,
Sebetulnya apa tujuan anda membuat situs ini dengan melibatkan ayat-ayat Al-Quran sebagai perbandingan?
Sadarkah anda bahwa umat Kristen tidak mengakui kenabian Muhammad dan kitab Al-Quran. Lalu kenapa anda berani ikut campur ke dalam teritorial agama Islam.
Banyak ayat-ayat Al-Quran yang anda kutip, lalu anda sisipkan dengan ayat Alkitab anda. Kemudian anda nyatakan bahwa agama Islam yang membenarkan Alkitab anda.
~
Saudara Herman,
Seperti yang telah kami jelaskan di halaman awal, tujuan situs ini adalah membantu umat beragama untuk memahami dengan benar Pribadi Isa Al-Masih, sesuai dengan yang tertulis dalam Al-Quran dan Alkitab.
Kalaupun kami menggunakan ayat Al-Quran, itu hanya sebagai referensi. Karena bagi kami kebenaran dalam Alkitab, itu lebih dari cukup.
“Firman-Mu adalah kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:17).
~
SL
~
Saudaraku Staff IDI,
Saya setuju pendapat Saudara tentang ucapan Bismillah “Kiranya pekerjaan kami ini dilakukan dengan cara yang baik, motivasi yang murni dan hati yang suci supaya Allah dipermuliakan.”
Dengan pengertian saya mengucapkan secara lisan dan hati mengerti apa yang diucapkan dengan segenap hati agar selalu mendapat petunjuk Allah dan senantiasa mendapat RidhoNya.
Saudaraku, dengan tujuan mencari fakta kebenaran apa yang sering diperselisihkan dalam nubuat-nubuat pada Alkitab kiranya dapat meluangkan waktu untuk membaca email saya dan menanggapinya.
Terima kasih.
~
Saudara Adimulyo,
Memang ucapan Bismillah ini akan besar manfaatnya kalau disertai dengan hati yang murni. Inilah yang mempermuliakan Allah.
Hati adalah pusat dari kehidupan batin seseorang di mana seluruh kekuatan dan fungsi spiritual berasal. Bagi Allah hati seorang rohaniwan merupakan standard ukuran dari pada pelayanannya. Oleh karena itu Isa Al-Masih berkata, “Berbahagialah orang yang suci hatinya” (Injil, Rasul Besar Matius 5:8). Namun apa yang Isa Al-Masih maksudkan dengan “orang yang suci hatinya” itu?
Orang yang suci hatinya adalah orang yang tidak pandai bersandiwara, transparan di hadapan Allah dan manusia; orang yang penampakkan luarnya sama dengan apa yang ada di dalam hatinya. Dengan kata lain orang yang memiliki integritas.
Apabila saudara berkeinginan untuk berdiskusi lebih mendalam, kami persilakan untuk menuliskan email pada [email protected]
Demikian harap makhlum dan terima kasih.
~
Slamet
~
Hati adalah tempat dari sumber kesucian (ruh suci/Ruhul quds) hati yang suci lahir dari terpancarnya sinar ruh quds. Sehingga mempengaruhi jiwa dan pikiran. Yang menjadikan kehidupan manusia bermanfaat, bermakna, dibutuhkan, menjadi Khalifah. Bagaimana cara meraih pancaran sinar ruh quds??
Selamat berjuang
~
Saudara Asep Sulaiman,
Terima kasih atas komentar sdr di atas. Berikut tanggapan kami.
Sabda Isa Al-Masih “dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat” (Injil, Rasul Besar Matius 11:19). Betapa bahayanya kejahatan-kejahatan yang timbul dari hati, sebab dapat melahirkan perbuatan yang sangat dibenci Allah.
Kabar baiknya Isa Al-Masih dapat menolong kita mempunyai hati yang baru. Hati yang lepas dari ikatan dosa. Karena setiap orang yang beriman kepada Isa Al-Masih, maka Roh Kudus menyertai mereka dan akan diam di dalam mereka.
Jadi bila dalam ruang hatinya yang bertahta Isa Al-Masih, maka akan terpancar hati yang suci. Bagaimana caranya silakan baca di sini https://tinyurl.com/yaoqw7em
~
Daniar
~
Menyebut nama Tuhan itu ada alat khusus. Sedikit saya kasih analogi: mau nyangkul pakai pacul, mau makan pakai sendok, bagaimana kalau dibalik, makan pakai pacul, nyangkul pakai sendok, tentunya tidak pas.
Kata kuncinya adalah “kenalilah dirimu niscaya engkau akan mengenal Tuhanmu”. Ingat kalimat perintahnya bukan menyebut bismillah tetapi menyebut nama Allah, terima kasih.
~
Saudara Syamsul Bahri,
Agar teman yang lain mengerti. Mungkin sdr dapat menjelaskan contoh kongkrit menyebut nama Tuhan itu yang bagaimana, menurut sdr?
Bagaimana dengan sdr apakah sudah mengenal Allah yang sdr sembah? Bila berkenan sdr dapat membagikan pengalaman sdr tersebut di sini!
Terima kasih.
~
Daniar
~
Jika hal seperti itu rasul Muhammad pun sudah mengajarkan pada umat Islam. Justru yang ingin saya tanyakan pada anda sudahkah terpancar sinar kuasa roh anda Pak Daniar?
~
Saudara Asep Sulaiman,
Terima kasih atas tanggapan sdr.
Hal seperti apakah yang sdr maksud bahwa nabi sdr sudah mengajarkan pada umat Muslim? Mohon dijelaskan!
Sdr Asep, bukan kuasa roh saya yang terpancar dalam diri saya. Tetapi Roh Kudus yang memimpin hidup saya. “Dialah (Roh Kudus) yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu“ (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:26).
~
Daniar
Rosul mengajarkan salah satu contoh adalah akhlaq yg mulia, keterangan mulia berarti kebaikan yg luar biasa,contoh ketika dia di hina dia tidak membalas menghina, ketika di benci dia tidak membalas membenci dsb. Sikap tersebut bisa di gapai dengan syarat ketenangan hati ,di perkuat dengan ayat sesungguhnya shalat adalah mencegah dari perbuatan keji dan mungkar
Kita ambil kesimpulan logika ketika kita merasakan ketenangan dan kebahagiaan jangankan untuk membenci,memvonis salah saja ykn kita tdk di bisakan karena suasana hati yg damai atau tdk bergejolak ( natural ) ,dan yg memiliki maha natural adalah Tuhan
Dan bismillah secara konteks maknawi memiliki arti mengingat Alloh, merasakan kuasa Alloh,menjalin hubungan dengan Alloh
~
Saudara Asep Sulaiman,
Contoh akhlak yang mulia memang. Namun benarkah demikian, mengapa kami mempertanyakan demikian, bagaimana dengan perintah dalam kitab sdr yang mengajarkan sebaliknya? Silakan baca di sini https://tinyurl.com/ycznw3s3. Dapatkah perbuatan tersebut membawa kemuliaan bagi Allah yang Mahasuci, mengingat Allah, merasakan kuasa Allah, menjalin hubungan dengan Allah?
Roh Kudus menuntun hidup saya sesuai dengan kebenaran firman Allah. Contoh ketika saya ingin melakukan kejahatan, misal marah, Dia mengingatkan untuk diam (menjaga mulut), tenang (menguasai diri, sabar). Siapa dan apa Roh Kudus silakan baca dan pelajari di sini https://tinyurl.com/y77c45aq. Bila masih ada yang ingin sdr tanyakan silakan email kami di [email protected]
~
Daniar
Jika memang demikian contohnya seperti apa ketika anda di pimpin ruh quds? Mampukah akal kita mengintervensi sang ruh quds?
Siapa dan apa ruh quds itu?,
~
Dear Daniar
Manusia jika telah kembali ingatan, jiwanya kepada Tuhan akan membias sifat-sifat ketuhanan. Kalau di asma’ul husna terdapat dua nama awal yaitu Rahman dan Rahiim. Manusia akan penuh kasih dan sayang diantara sesama. Ayat-ayat tersebut sesungguhnya tidak pernah mengajak umat manusia untuk berbuat kerusakan di muka bumi. Hal itu bisa dikupas secara lebih detail jika anda membaca, berdiskusi dengan para ahli tafsir sehingga anda akan menemukan makna sesungguhnya.
Berarti itu peran akal masih mengintervensi bukan ruh kudus, soalnya anda masih mengingat.
Saat manusia tidak lagi diintervensi sang Roh Kudus jangankan berbuat baik, berbuat salah pun tidak bisa. Contohnya orang yang sedang koma di ICU.
~
Saudara Asep Sulaiman,
Roh Kudus ada dalam orang percaya bukan saat koma saja. Tetapi saat orang tersebut percaya kepada Isa Al-Masih Roh Kudus tinggal didalamnya. Sehingga hidupnya dipimpin oleh Roh Kudus.
“. . . Dialah (Roh Kudus) yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:26).
“. . . Ia (Roh Kudus) akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;” (Injil, Rasul Besar Yohanes 16:13).
Tetapi bila kita dipimpin oleh akal/pikiran/hati kita maka kecenderungannya adalah berbuahkan dosa. Seperti yang dinyatakan dalam firman Tuhan ini: “sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Injil, Rasul Markus 7:21-22).
Untuk mendapat penjelasan yang lebih tentang Roh Kudus silakan baca Injil Yohanse pasal 14-16. Sdr juga dapat mengimail kami di [email protected] bila ingin belajar lebih dalam.
~
Daniar