“Kata bismillah adalah saripati surah Al-Fatihah” merupakan pendapat seorang pakar Islam. Umat Islam sangat akrab dengan bismillah, karena sering mengucapkannya ketika memulai suatu kegiatan. Apakah Arti kata bismillah?
Jelas mayoritas umat Islam paham arti bismillah. Jika bismillah itu inti Surah Al-Fatihah, lalu apakah inti sari Kitab-kitab Allah/Wahyu Allah?
Arti Bismillah dan Inti Al-Fatihah
Arti bismillah ialah dengan menyebut nama Allah.
Dalam Mukadimmah Al-Quran Bahasa Inggris (cetakan Pakistan) ditulis, “Bismillah is the quintessence of Al-Fatihah in the same manner as Al-Fatihah is the quintessence of the Qur’an itself.” Artinya: Bismillah adalah inti sari (saripati) Al-Fatihah. Sama seperti Al-Fatihah adalah inti sari Al-Quran.
Bahkan, S. Saleem (Anggota Staff Institut Al-Mawrid di Lahore, Pakistan) menulis bahwa Bismillah memuat inti sari seluruh Al-Quran.
Jika bismillah inti sari Al-Fatihah dan Al-Quran, apakah inti sari dari Wahyu Allah (Taurat, Zabur, dan Injil)?
Pentingnya Inti Sari Kitab-Kitab Allah
Saya seringkali melihat para Muslim mengucapkan kata bismillah dalam hampir setiap kegiatan mereka. Memang kita wajib selalu mengingat dan menyebut nama Allah dalam kehidupan kita. Sebab Dialah Sumber Kehidupan kita.
Umat Nasrani juga setuju bahwa menyebut dan mengingat nama Allah penting bagi kita. Namun tahukah Anda bahwa inti sari Wahyu Allah jauh lebih penting? Sebab inti sari Kitab Allah menentukan keselamatan kita di surga.
Apa Inti Sari Kitab-Kitab Allah?
Wahyu Allah ditulis oleh para nabi dan rasul dalam bimbingan Roh Kudus selama 1600 tahun. Sehingga mereka menulis Kitab Allah bukan “. . . oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah” (Surat 2 Petrus 1:20-21).
Wahyu Allah itu memiliki satu inti utama, yaitu Isa Al-Masih. Kitab Taurat, Zabur dan Kitab para nabi menubuatkan kedatangan Isa Al-Masih. Sedangkan Injil menyaksikan kedatangan dan karya Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih bersabda, “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci [Taurat, Zabur, dan Kitab Para Nabi], sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku [Isa Al-Masih], namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup [kekal] itu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:39-40). Demikian, walau Bismillah mungkin memuat inti sari seluruh Al-Quran, Isa Al-Masih adalah inti sari seluruh Kitab Allah!
Siapakah Sumber Hidup Kekal?
Isa Al-Masih juga berjanji, “Aku [Isa Al-Masih] memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
Jadi inti sari Kitab-Kitab Allah ialah Isa Al-Masih, Sumber Kehidupan (Al Hayy). Ia berkuasa membebaskan manusia dari perbudakan dosa dan hukumannya. Ia menjamin hidup kekal kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Jika percaya kepada-Nya, Anda pun pasti akan beroleh hidup kekal dari Dia. Bila Anda masih ragu akan kuasa Isa Al-Masih itu, silakan mengemail kami di sini.
[Staf Isa dan Al-Fatihah – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Fatihah.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apa perbedaan inti Al-Fatihah dan inti Kitab Allah?
- Manakah inti sari yang terbaik bagi manusia, bismillah atau Isa Al-Masih? Jelaskan jawaban Anda!
- Mengapa Isa Al-Masih berkuasa membebaskan manusia dari perbudakan dan hukuman dosa manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di “Apakah Arti Kata Bismillah dan Inti Sari Wahyu Allah?”. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Arti Kata Bismillah dan Inti Sari Wahyu Allah?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
~
Sepertinya Staff Isa dan Islam harus lebih banyak mendalami Al Quran. Bismillah bukan inti Al Fatihah. Bismillah adalah ucapan yang harus disebut setiap sebelum memulai segala aktivitasnya, agar selalu dibimbing Tuhan dijalan yang baik.
~
Saudara WA,
Yang mengatakan bahwa bismillah intisari Al-Fatihah bukan semata-mata klaim kami atau pendapat kami. Tetapi pernyataan tersebut disampaikan oleh ilmuwan-ilmuwan Islam sendiri, yang menurut kami pengetahuan mereka tentu jauh lebih tinggi dibanding seorang Muslim awam.
Tapi, melihat penjelasan saudara di atas, yang mengatakan bahwa tujuan mengucapkan bismillah agar selalu dibimbing Tuhan dijalan yang baik. Menurut kami apa yang dikatakan para ilmuwan tersebut bahwa bismillah adalah intisari Al-Fatihah sungguh masuk akal.
Bila saudara membaca surah Al-Fatihah dari awal hingga akhir, bukankah inti dari surah tersebut adalah meminta agar selalu dibimbing Tuhan dijalan yang baik? Hal itu sama dengan penjelasan saudara di atas.
Apakah Sdr. WA setuju dengan pendapat kami ini?
~
Saodah
~
Dilihat dari kata Bismillahi r-Rahmani r-Rahim maka seharusnya semua yang tertulis dalam Al-Quran mengajarkan tentang “Kasih”. Baik kasih kepada Allah maupun kasih kepada manusia, sebab implementasi kata Bismillahi r-Rahmani r-Rahim adalah “Mengasihi Allah” dan implementasi mengasihi Allah adalah “Mengasihi Manusia” sebagai sesama.
~
Saudara Davids,
Terimakasih untuk komentar saudara. Kami setuju dengan pernyataan saudara tersebut. Sebab memang sudah seharusnyalah demikian. Bahwa kita sebagai manusia, umat Allah, harus saling mengasihi sesama.
Sebagaimana Isa Al-Masih juga berkata, “Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini” (Injil, Rasul Markus 12:31)
Semoga komentar saudara di atas, dapat mencari pencerahan bagi teman-teman yang lain.
~
Saodah
~
Saodah,
Anda diberikan akal dan pikiran dari Sang Pencipta bukan? Pelajari dulu Al-Quran dengan baik dan benar.
~
Terimakasih Sdr. Angel untuk saran saudara.
Karena saya telah mempelajari Al-Quran, maka iman saya sudah teguh bahwa satu-satunya yang dapat menyelamatkan saya adalah Isa Al-Masih. Isa Al-Masih satu-satunya Pribadi yang dapat memberi syafaat bagi saya di akhir zaman nanti.
Jadi, saya tidak perlu lagi khawatir. Karena sudah ada yang menjamin kehidupan kekal saya. Sebagaimana Isa berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
Nah, bagaimana dengan Sdr. Angel sendiri. Apakah sdr sudah mempunyai jaminan untuk akhir zaman nanti?
~
Saodah
~
Paham intisari kitab Anda memang bagus bung, tapi bukan mentok pada bismillah saja saudara. Karena intisari bismillah sendiri masih tersimpul. Jadi jika Anda sendiri sudah pelajari inti sari dari bismillah tersebut, maka di sana Anda bersaksi Allah dan Muhammad utusannya.
~
Sdr. Aku,
Terimakasih untuk komentar yang sudah sdr berikan. Jika memang demikian, menurut sdr apakah sebenarnya intisari dari bismillah itu? Dapatkah sdr berbagi di sini?
~
Saodah
~
Assalammualaikum,
Begini wahai saudaraku umat bergama. Nabi Muhammad meminta tiga permintaan kepada Allah Tuhan yang mencipkan segalanya dunia dan akhirat.
Salah satu permintaannya adalah agar umat Islam diberikan syafaat untuk masuk sorga. Harus kalian semua pahami kunci sorga adalah dua kalimat syahadat. Dan kalimat itu adalah dialog awal antara Allah dan ciptaanya nur muhammad yang bersaksi bahwa Allah adalah Tuhan. Dan Allah menjawab Nabi Muhammad adalah Rasul Allah. Setelah itu barulah yang lainnya diciptakan dari nur muhammad tersebut oleh allah swt.
Dan manusia adalah perwujudan sempurna dari nur muhammad. Kenalilah dirimu maka kau akan kenal Allah. Isa hanyalah seorang nabi yang mengajarkan kebenaran. Bukan Tuhan yang harus kalian sembah. Nabi dan Tuhan ialah berbeda. Allah tidak beranak dan juga tidak di peranakan. Tercantum dalam surat al-ikhlash.
~
Salah satu hadist Muhammad berkata, “Sebelum Allah menciptakan yang lain, terlebih dahulu Ia menciptakan nur nabimu (Nur Muhammad).” Melalui Nur Muhammad yang kekal itu, Allah menciptakan segala sesuatu. Anehnya, Nur Muhammad yang kekal, yang menjadi manusia Muhammad, mati seperti manusia biasa.
Bandingkan dengan Isa Al-Masih, adalah Kalimatullah yang kekal “… bersama-sama dengan Allah dan … adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1). Karena itu, Isa Al-Masih tidak mati selamanya, melainkan “bangkit dari antara orang mati” (Injil, Rasul Besar Yohanes 21:14) dan “naik ke sorga” (Injil, Lukas 24:51). Islam dan Kristen percaya bahwa Isa ada di sorga sekarang ini.
~
Saodah
~
Umat Islam bukan percaya kalau Nabi Isa sekarang berada di sorga. Tapi Nabi Isa sekarang di langit kelima.
~
Umat Islam menolak ke-Ilahian Yesus atau Isa Al-Masih, karena mereka mencoba mencerna ke-Ilahian Isa Al-Masih berdasarkan logika mereka. Sehingga mereka berkata “Mustahil Isa adalah Tuhan!”
Nah, sekarang mari kita coba cermati pendapat sdr di atas dengan logika tersebut. Menurut Sdr. Rahel Qink dan teman-teman Muslim, Isa Al-Masih hanya manusia biasa. Tidak lebih dan tidak kurang!
Jika memang sekarang Isa ada di langit kelima (seperti yang sdr katakan). Pertanyaan kami: Isa yang berada di langit kelima itu, wujudnya bagaimana? Apakah sama seperti kita, manusia pada umumnya, yang mempunyai tubuh, jiwa, dan roh. Ataukah bagaimana? Ingat, mahkluk baru dapat dikatakan manusia jika ada: tubuh, jiwa, dan roh. Jika salah satunya tidak ada, maka mahkluk tersebut bukan manusia!
Menurut sejarah Kekristenan, Isa diangkat ke sorga lebih dari dua ribu tahun lalu. Jika kita melihat dari sudut pandang Islam, berarti Isa sudah tinggal di langit kelima, ribuan tahun lamanya. Dan masih akan tetap tinggal di sana ribuan tahun lagi, sampai hari kiamat tiba.
Yang membuat kami bingung, apakah ada manusia yang dapat hidup selama ribuan bahkan puluhan ribu tahun dan tidak mengalami kematian sama sekali? Jika manusia itu tidak mengalami kematian, bukankah artinya manusia itu kekal? Tapi, bukankah kekal adalah sifat Allah dan bukan natur manusia?
Bagaimana Sdr. Rahel Qink menjelaskan hal-hal yang membingungkan di atas?
~
Saodah
~
Justru Anda yang mencerna kekuasaan Allah menurut logika. Memang menurut logika mustahil ada seorang manusia dapat hidup ribuan tahun di langit. Tapi melalui iman, tiada yang mustahil bagi Allah.
Nabi Adam juga ribuan tahun di sorga, Nabi Muhammad juga melintasi langit sampai ke sidratil muntaha, ke arsy sehingga berjumpa dengan Allah. Jadi Nabi Muhammad mengenal Allah tidak hanya melalui malaikat, sehingga Anda mengatakan dalam situs yang lain bahwa Nabi Muhammad mengenal Allah hanya slogan saja.
~
Sdr. Rahel Qink,
Kami setuju dengan yang sdr katakan, bahwa kita harus mengimani bagi Allah tidak ada yang mustahil.
Kalau begitu, apakah sdr percaya bahwa Allah bisa saja datang ke dunia dalam wujud manusia dan dikenal dengan nama Isa Al-Masih atau Yesus Kristus?
~
Saodah
~
Assalamualaikum,
Saya pikir Anda sudah sangat mempelajari Al-Quran dengan sangat baik. Dan sudahkah Anda membaca surat Almaidah ayat 116-117?
Di situ Allah dan nabi Isa berdialog, Allah berkata hai, Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia “jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain allah” Isa menjawab “maha suci engkau tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan menjadi hakku.
Selebihnya buka suratnya, di situ sudah jelas dikatakan Nabi Isa bukan Tuhan.
~
Walaikumsalam,
Sdr. Nurdin, lewat forum ini kami ingin meluruskan kepada sdr dan teman-teman Muslim yang lain, bahwa orang Kristen tidak pernah menganggap Maryam, ibu dari Isa Al-Masih sebagai Tuhan.
Jujur, saat pertama kali saya membaca ayat tersebut, saya sangat terkejut. Bagaimana mungkin Allah swt “menuduh” orang Kristen telah menuhankan Maryam?
Lalu mengapa orang Kristen mengimani Isa Al-Masih sebagai Tuhan yang datang ke dunia dalam wujud manusia? Sdr Nurdin dapat membaca penjelasan kami pada artikel ini: http://tinyurl.com/lf4cedv.
~
Saodah
~
“Kalau begitu, apakah sdr percaya bahwa Allah bisa saja datang ke dunia dalam wujud manusia dan dikenal dengan nama Isa Al-Masih atau Yesus Kristus?”
Jawab:
Itulah tauhid. Allah tidak hanya tajalli pada Isa as, tapi Allah juga tajalli pada manusia lain dan bahkan alam. Tauhid itu: Tiada yang hidup kecuali Allah. Tiada yang ada kecuali Allah.
Jadi apa yang ada pada Isa, saya, Anda pada hakekatnya bentuk tajallinya Allah.
~
Sdr. Sahaya,
Setelah membaca penjelasan sdr di atas, kami menyimpulkan bahwa sdr setuju dengan apa yang diimani oleh pengikut Isa Al-Masih. Yaitu percaya, bahwa bagi Allah tidak ada yang mustahil jika Dia berkehendak, termasuk datang ke dunia dalam wujud manusia.
Satu hal yang ingin kami luruskan dari tulisan sdr di atas, bahwa saya dan sdr berbeda dengan Isa Al-Masih. Tapi, Isa Al-Masih mempunyai kuasa yang sama dengan Allah.
Contohnya: “Lalu Ia [Isa Al-Masih] berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 7:48) Bukankah mengampuni dosa seseorang adalalah kuasa Allah?
~
Saodah
~
Mba Saodah yang terhormat,
Mohon untuk tidak memotong ayat Al-Quran di tengah-tengah, sehingga makna atau arti yang sebenarnya bisa “kabur.” Apalagi jika menafsirkannya sendiri dan -maaf- “sesuka hati.”
Saya sekali lagi mohon maaf, memang telah banyak orientalis yang melakukan hal yang Mba lakukan ini.
~
Mas Prima Febriansyah,
Terimakasih untuk saran yang Anda berikan. Kalau boleh tahu, bagian manakah pada artikel di atas, yang ayat Al-Qurannya kami tafsirkan sesuka hati kami, sehingga membuat Anda merasa bahwa artinya menjadi kabur?
Jika Mas Prima Febriansyah dapat menunjukkan mana yang salah, dan bagaimana seharusnya yang benar. Mungkin kami dapat memperbaikinya. Terimakasih!
~
Saodah
~
Yang jelas semua orang yang mempunyai Tuhan lebih dari satu (sirik) akan kekal di neraka, apapun yang akan disampaikan, baik soal Bismilah atau soal mengasihi sesama dan lain sebagainya.
~
Saudara Rasmel Nasrun,
Apa yang Sdr. Rasmel sampaikan memang benar, mempunyai Tuhan lebih dari satu disebut sirik (termasuk dosa). Dan dosa tempatnya kekal di neraka.
Baik kitab Sdr. Rasmel maupun Kitab suci Allah mengajarkan demikian. “Dan tempat bagi orang berdosa ialah di neraka, “Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81).
“Sebab upah dosa ialah maut;” (Injil, Surat Roma 6:23).
Sdr. Rasmel, agar tidak salah mengerti tentang Tuhan kami, saran kami silakan membaca dan menyelidiki Kitab suci Allah. Sdr juga dapat membaca penjelasan kami di link-link ini http://tinyurl.com/kdjkvpm.
Bila ingin mendiskusikan lebih dalam silakan email kami di [email protected]
Oh ya, bagaimana menurut Sdr. Rasmel dengan artikel di atas? Kami sampaikan terimakasih atas tanggapan Saudara.
~
Daniar
~
Mari kita berpikir, mengapa kita bertuhankan yang serupa dengan kita. Sesama manusia yang anda sebut Tuhan Yesus. Masa ada Tuhan gondrong tidak pake baju. Kalau begitu anda juga bisa jadi Tuhan.
Mohon pelajari ilmu itu yang benar. Jangan karena anda Kristen anda sampaikan ajaran doktrin Gereja yang selama ini telah menipu anda. Kalau anda ingin tahu siapa Tuhan pelajari dulu Alkitab anda. Saya yakin anda akan pelajari Al-Quran dan anda masuk Islam, terima kasih.
~
Saudara Junaidy,
Kami sangat senang dengan ajakan dan saran Sdr. Junaidy. Dan kami menyambut dengan baik ajakan dan saran saudara. Yaitu untuk berpikir, mempelajari Alkitab dan Al-Quran.
Mengapa kami menyebut Isa Al-Masih adalah Allah? Mari kita perhatikan siapa Isa Al-Masih menurut Alkitab. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Sebelum datang ke dunia melalui proses kelahiran, Isa Al-Masih adalah Kalimatullah atau Firman Allah. Sedangkan Firman adalah Allah. Jadi Isa Al-Masih adalah Allah dan manusia seperti yang Sdr. Junaidy sampaikan.
Ketika kami membaca Al-Quran, kami juga menemukan pernyataan dari Al-Quran, yang menyebutkan Isa Al-Masih adalah Kalimatullah. “Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45).
Sekarang mari kita pikirkan mana yang lebih mungkin Tuhan menjadi manusia ataukah manusia menjadi Tuhan?
~
Daniar
~
Isa berkata: “sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil)”
(Qs 43:59).
“Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (Kekuasaan Allah)” (Qs 43:59).
~
Saudara H. Sigit,
Bila kita dengan teliti membaca dan mempelajari kitab saudara. Ada banyak ayat yang menceritakan tentang Isa Al-Masih. Salah satunya, “Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45).
Dari kutipan di atas adakah yang dapat di sebut “Kalimat” dan “terkemuka di dunia dan diakhirat” selain Allah? Tidak ada bukan?
~
Daniar
~
Allah tidak butuh makan minum dan buang kotoran. Maha hidup dan berdiri sendiri dan tidak mati. Tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Allah membuat siang dan malam…tidak mengantuk dan tidak tidur…mengetahui isi hati dan pikiran manusia satu persatu secara bersamaan diseluruh dunia.
Tidak merasa capek dan berat mengurusi mahluk-Nya..maha tinggi maha besar maha suci maha hadir maha dekat maha menyertai..maha mendengar maha melihat maha menyaksikan. Bersemayam di atas tahta (arsy) di atas langit sedang pengetahuannya meliputi segala.
Tak ada yang setara dengan-Nya, Dia bukan patung bukan salib bukan manusia..tak butuh perantara untuk mendekat dan mohon ampun kepada-Nya
~
Saudara Ali Ahmad,
Kami sangat setuju dengan semua yang saudara tulis di atas.
Pertanyaannya, sebagai umat Allah bagaimana Sdr. Ali mengasihi Allah dan juga mengasihi sesama manusia?
~
Daniar
~
Admin,
Jangan kamu berhujah menurut hawa nafsumu dengan mengada-ada kebohongan terhadap Allah. Soal keagamaan adalah hak Tuhan bukan hak makhluk! Semuanya mesti berpandukan wahyu otentik yang datang dari Tuhan bukan dari akal sempit mu. Kamu dan aku hanyalah manusia kerdil yang zalim dan bodoh.
Qs 33:72, “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu zalim dan bodoh.
~
Saudara Semut,
Terima kasih telah berpartisipasi dengan memberikan komentar. Sudahkah saudara membaca paparan artikel di atas? Bagaimana menurut saudara, apakah intisari Al-Fatihah? Silakan bagikan pengetahuan saudara di sini!
~
Daniar
~
1. Perbedaan inti Al-Fatihah adalah terbatas hanya merupakan inti Al-Quran. Sedangkan inti Kitab Allah Taurat dan Zabur adalah menantikan kedatangan Isa Al-Masih. Alkitab menyaksikan kedatangan Al-Masih dalam diri Yesus dan karya nyata di dunia.
Demikian pendapat saya.
Prabowo
~
Saudara Prabowo,
Terima kasih atas komentar saudara yang telah memberikan pendapat saudara berkaitan inti Al-Fatihah dan inti wahyu Allah. intisari Kitab-Kitab Allah ialah Isa Al-Masih, Sumber Kehidupan (Al Hayy). Ia berkuasa membebaskan manusia dari perbudakan dosa dan hukumannya. Ia menjamin hidup kekal kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya.
“Aku [Isa Al-Masih] memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
Kiranya kita semua dapat menerima pemberian Isa Al-Masih tersebut.
~
Daniar
~
Bismilah inti sari Al-Quran dan apa inti sari dari Kitab Injil, Zabur dan Taurat (Wahyu Allah)? Kenapa Nabi Muhammad saw adalah Nabi terakhir seluruh umat manusia? Kenapa Muhammad rahmatan lil’alamin, Al-Quran kesempurnaan seluruh Kitab Injil, Turat, Zabur? Baca Al-Quran dulu nanti tahu tentang Nabi Isa Al-Masih (Injil), Musa (Taurat), Daud (Zabur). Baca Al-Quran serta artinya, wassalam.
~
Saudara Zando,
Terima kasih atas komentar saudara di atas. Inti sari dari Kitab Injil, Zabur dan Taurat (wahyu Allah) adalah Isa Al-Masih seperti yang dipaparkan dalam artikel di atas. Kami yakin saudara sudah membaca dan tahu tentang Al-Quran. Untuk itu silakan saudara memberikan penjelasan atas pertanyaan-pertanyaan saudara di atas. Karena dalam seluruh Kitab-kitab Allah (wahyu Allah) tidak ada yang menuliskan tentang Nabi Muhammad.
Bila saudara ingin membahas/mendiskusikan tentang nabi Muhammad silakan bergabung di link ini https://bit.ly/2UIGo4B. Tentang Al-Quran di link ini https://bit.ly/2UIzf4g.
~
Daniar
~
Bismillahirrahmanirrahim,
Intisari Al-Quran adalah Al-Fatihah. Al-Fatihah intisarinya adalah basmallah, basmallah intisarinya adalah huruf ba, huruf ba intisarinya adalah titik. Titik adalah lebih umum, sementara Al-Quran adalah uraian detil dari titik tersebut. Titik adalah laksana lingkaran.
Lingkaran itu punya garis luar, punya titik tengah dan garis-garis radial yang menghubungkan antara garis titik tengah dengan garis luar. Ilustrasi titik dan lingkaran inilah intisari Al-Quran yakni al-Haq pada zat-Nya dan manifestasinya. Para utusan-Nya mengabarkan tentang ini. Shallu ‘allan Nabi.
Saudara Muhammad,
Terimakasih atas penjelasan saudara. Mohon maaf bahwa apa yang saudara jelaskan itu menyerupai sebuah teka-teki dari suatu rumusan rumit yang menggunakan simbo-simbol. Jadi apakah maksud saudara bahwa seseorang baru dapat terhubung dengan Allah itu apabila orang tersebut telah berhasil menemukan atau menguasai teka-teki titik tersebut?
Kami mempercayai bahwa Allah itu bukannya mempersulit tetapi mempermudah kita menemukan-Nya. Sehingga siapa pun dari latar belakang seperti apa pun, dapat menghadap Allah. Silakan saudara baca juga artikel kami untuk pemahaman lebih lanjut. Silakan klik https://tinyurl.com/yxrqc8dr
~
Noni