Ketika umat Islam, Nasrani, Hindu, Budha, Konghucu berdoa, mereka percaya bahwa Tuhan mereka masing-masing yang menjawab doa-doa itu.
Umat Islam memiliki banyak doa. Salah satu dari doa orang Muslim adalah Al-Fatihah. Bagaimana kita tahu Allah menjawab kebutuhan rohani manusia dalam doa Al-Fatihah?
Daftarkan diri Anda di sini
Doa Orang Muslim dan Jawaban Doa Kebutuhan Jasmaniah
Umat Islam yakin bahwa Allah SWT yang menjawab segala doa-doa mereka. Mereka yakin bahwa Allah memenuhi kebutuhan jasmaniah mereka.
Maka mereka memohon rezeki, jodoh, kesehatan, pekerjaan dan sebagainya dalam doa kepada Allah SWT. Mereka percaya bahwa Allah SWT yang menjawab doa-doa orang Muslim.
Siapa Penjawab Doa Orang Nasrani?
Orang Nasrani berdoa dalam nama dan kuasa Isa Al-Masih. Sebab Isa Al-Masih berkuasa menjawab doa-doa dan permohonan manusia.
Isa Al-Masih berkuasa menjawab dan menyembuhkan permohonan orang kusta, lumpuh, ayan, buta, dan sebagainya. Ia juga mengabulkan permohonan Yairus untuk membangkitkan anaknya yang telah mati. Ia membangkitkan Lazarus dan anak janda di kota Nain dari kematian. Karena Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah dan berkuasa mengabulkan doa manusia.
Soal jawaban doa akan kebutuhan jasmaniah manusia, kita percaya bahwa Tuhan kita masing-masing yang menjawabnya. Tapi, siapakah yang berkuasa menjawab kebutuhan-kebutuhan rohaniah kita, seperti tertulis dalam Al-Fatihah?
Kebutuhan Rohani Manusia, Siapa Dapat Menjawabnya?
Surat Al-Fatihah menyatakan kebutuhan rohani manusia yang harus dipenuhi. Yaitu “pertolongan” di akhirat dan “tunjukilah kami jalan yang lurus” ke surga. Juga kepastian hidup kita tidak “sesat” dan tidak “dimurkai” Allah. Sebaliknya, mendapatkan “nikmat” kekal di surga. Apakah Allah SWT menjawab kebutuhan itu?
Islam mengajarkan bahwa Allah SWT menimbang dan menghisab dosa-dosa para Muslim di neraka kekal. Allah SWT juga menetapkan para Muslim mendatangi neraka (Qs 19:71). Tambahan lagi, bahwa para Muslim masuk surga bergantung amal kebaikannya.
Apakah itu artinya Allah SWT tidak menjawab kebutuhan rohani, doa orang Muslim dalam Al-Fatihah itu? Emailkan jawaban Anda di sini.
Apakah Isa Al-Masih Menjawab Doa Al-Fatihah?
Kitab Allah menyaksikan, “Sebab di dalam Dia [Isa Al-Masih] dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Injil, Surat Efesus 1:7). “. . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] beroleh hidup yang kekal” (Injil Rasul Besar Yohanes 3:5).
Dengan menjamin hidup kekal, berarti Isa memberi “pertolongan” di akhirat, dan menjadi “jalan yang lurus” ke surga. Ia juga menjamin jalan kita tidak “sesat” dan tidak “dimurkai” Allah. Sebaliknya, kita mendapatkan “nikmat” kekal di surga.
Maka pastilah Dia juga berkuasa menjawab kebutuhan jasmaniah kita. Marilah kita mempelajari kuasa Isa Al-Masih lebih dalam lagi. Silakan bertanya tentang Isa Al-Masih di email ini.
[Staf Isa dan Al-Fatihah – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Fatihah.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa sulit menentukan siapakah yang menjawab doa kebutuhan jasmani kita?
- Mengapa Isa Al-Masih, bukan Allah SWT yang berkuasa menjawab kebutuhan rohani manusia?
- Isa berkuasa menjawab doa kebutuhan jasmani dan rohani manusia. Bagaimanakah seharusnya sikap kita kepada Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Fatihah: Doa Orang Muslim dan Nasrani Siapa Yang Menjawabnya?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
~
Admin,
Coba anda cari sejarah garis 1 keturunan dari Nabi Adam hingga Muhammad. Saya percaya dan yakin bahwa setiap nabi dan rasul Allah mereka dalam 1 garis keturunan.
Seperti yang kalian akui Yohanes, Matius, Markus, Lukas. Apakah mereka juga keturunan Nabi. Yang dari lahir sudah ada tanda-tanda kenabian ataukah mereka adalah orang yang berdosa yang disucikan dengan pertobatan.
Coba anda ambil di Al-kitab hanya ucapan Isa Al-Masih saja apakah berhubungan atau tidak setiap ayatnya. Al-Qur’an adalah murni perkataan Allah yang dibukukan dalam bentuk perkataan langsung dan tidak langsung semuanya berhubungan 1 dengan lain.
Jika kitab Allah telah dimasukkan kata-kata manusia bukan keturunan nabi maka bukan Kitab Allah.
~
Saudara Hamba,
Kami sangat berterima kasih atas komentar saudara. Tapi maaf kami tidak dapat menanggapi di sini karena tidak berhubungan dengan topik yang dibahas di atas. Silakan kirimkan pertanyaan saudara di [email protected] kami dengan senang hati akan menjawabnya.
Sedangkan di sini silakan saudara memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Mengapa sulit menentukan siapakah yang menjawab doa kebutuhan jasmani kita?
2. Mengapa Isa Al-Masih, bukan Allah SWT yang berkuasa menjawab kebutuhan rohani manusia?
3. Isa berkuasa menjawab doa kebutuhan jasmani dan rohani manusia. Bagaimanakah seharusnya sikap kita kepada Isa Al-Masih?
Terima kasih atas perhatiannya.
~
Daniar
**
Sdr Admin,
2. Mengapa Isa Al-Masih, bukan Allah SWT yang berkuasa menjawab kebutuhan rohani manusia?
Barangkali admin salah baca. Atau pada waktu membaca sedang diliputi halusinasi, sehingga yang tampak “bak” fatamorgana. Namanya saja halusinasi, keindahan maya yang tercipta bergantung dari khayal sebelumnya.
Isa Al-Masih adalah nama yang diberikan Allah SWT kepada salah seorang nabi Nya. Hal itu tertulis jelas dalam Al Qur’an. Oleh karena itu, sangat mudah disimpulkan bahwa persepsi di atas tidak mungkin diilhami dari Isa Al-Masih maupun Al Qur’an Al Kareem.
Mengapa? Isa Al-Masih diciptakan oleh Allah. Dia utusan dan berdoa kepada Allah. Keselamatan beliau dijaga oleh Allah
**
Saudara Andys,
Terima kasih telah memberikan tanggapan dari pertanyaan fokus di atas.
Bagaimana menurut saudara dengan yang diuraikan dalam artikel di atas, “Surat Al-Fatihah menyatakan kebutuhan rohani manusia yang harus dipenuhi. Yaitu “pertolongan” di akhirat dan “tunjukilah kami jalan yang lurus” ke sorga.” Nah, apakah Allah SWT menjawab kebutuhan itu? Silakan dijelaskan!
~
Daniar
~
Pertanyaannya, mengapa Yesus sendiri berdoa? Dia berdoa kepada siapa? Lalu mengapa banyak doa Yesus yang tidak dikabulkan? Misalnya doa agar Dia diselamatkan, nyatanya hingga tiga kali Ia berdoa agar tidak ditangkap, tetap saja Dia ditangkap. Bahkan sampai dikuatkan oleh malaikat pun Dia tak henti berdoa. Bagaimana Dia bisa mengabulkan doa manusia?
~
Saudara Gandhi,
Terima kasih atas komentar saudara yang telah memberikan pertanyaan di atas.
Isa Al-Masih berdoa kepada Allah Bapa, ini menunjukkan hubungan-Nya dalam ketritunggalan dengan Bapa. Dalam kemanusiaan-Nya Dia bergantung kepada Bapa untuk menjalankan rencana Bapa-Nya untuk penebusan. Sikap-Nya menjadi contoh bagi kita, bahwa manusia harus bersandar kepada Allah melalui doa supaya diberi kekuatan dan hikmat yang kita perlukan.
Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yaitu Allah itu sendiri. Demikian otoritas Allah adalah otoritas Kalimat Allah itu sendiri, diantaranya berkuasa mengabulkan doa.
~
Daniar
~
Yang saya heran mengapa di dalam Qur’an bisa tertulis bahwa Isa Al-Masih naik ke sorga. Allah SWT mempunyai rumah di Ka’bah. Lalu para bidadari yang menempati sorga.
Apakah ini suatu lelucon?
~
Saudara Amorata,
Terima kasih atas komentar saudara. Namun kami tidak dapat menanggapi komentar saudara, karena tidak fokus pada topik di atas.
Di kolom ini silakan memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Mengapa sulit menentukan siapakah yang menjawab doa kebutuhan jasmani kita?
2. Mengapa Isa Al-Masih, bukan Allah SWT yang berkuasa menjawab kebutuhan rohani manusia?
3. Isa berkuasa menjawab doa kebutuhan jasmani dan rohani manusia. Bagaimanakah seharusnya sikap kita kepada Isa Al-Masih?
Terima kasih atas perhatiannya.
~
Daniar
~
Tante Daniar,
Allah SWT menuzulkan Al Qur’an sebagai jalan lurus petunjuk bagi manusia untuk mendapatkan jalan lurus itu. Tidak ada keraguan di dalamnya. Berisi petunjuk tentang perintah dan larangan, agar manusia tidak tersesat kembali pulang ke sorga. Meliputi perintah beriman, beribadah, sembahyang, puasa, sedekah, hormat kepada orang tua dan amal shaleh lainnya. Larangan riba, zina, makan daging haram, gibah, fitnah, membunuh tanpa alasan yang kuat misalnya dalam perang.
Itulah rambu-rambu jalan lurus ke sorga. Apakah Tuhan anda juga berkuasa mensyariatkan semua itu?
~
Saudara Andys,
Boleh kami bertanya, apakah dengan petunjuk jalan lurus saudara yakin pasti masuk sorga?
Kami juga beribadah, sembahyang, puasa, sedekah, hormat pada orang tua, dan amal saleh. Tapi semua perbuatan kami itu bukan menjadi landasan keselamatan. Karena keselamatan kami adalah pemberian Allah melalui iman kepada Isa Al-Masih.
~
Daniar
~
Tante Daniar,
Anda berpuasa? Bukankah Kitab anda tidak mensyariatkan berpuasa? Bagaimana cara dan ketentuannya?
Tante katakan bahwa keselamatan anda adalah “pemberian Allah” melalui “iman kepada Isa Al-Masih”. Mestinya harus demikian, Allah dan Isa Al-Masih adalah hal yang berbeda. Allah adalah Pencipta, sedangkan Isa adalah makhluk. Tidak layak dicampuradukkan. Sebaik apapun amalnya, tanpa dilandasi iman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka amal itu tidak bernilai ibadah. Zaman Musa telah lama berlalu, sekarang zamannya Muhammad SAW. Amal yang diridhai Allah sehingga Allah memberikan rahmat-Nya adalah amal yang dilandasi iman kepada Allah dan Rasulullah Muhammad SAW. Di luar itu, sia sia belaka.
~
Saudara Andys,
Terima kasih telah menanggapi komentar kami. Namun saudara belum menjawab pertanyaan kami. Jadi kami tunggu jawaban saudara. Sebelum saudara beralih/mempertanyakan yang lain.
Mengenai puasa yang kami lakukan silakan baca penjelasannya di sini https://tinyurl.com/y7mvmw5k. Bila saudara ingin mendiskusikan lebih dalam silakan email kami di [email protected]
Terima kasih atas perhatiannya.
~
Daniar
~
Tante Daniar,
“Apakah dengan petunjuk jalan lurus saudara yakin pasti masuk sorga?” Dengan mengetahui sang pemberi petunjuk, kita akan tahu apakah Dia pemilik jalan lurus itu sendiri untuk menuju sorga milik-Nya atau yang lainnya. Allah SWT adalah pemilik jalan lurus dan sorga, maka tidak ada keraguan bagi orang yang beriman. Dijamin tidak tersesat ke destinasi lain.
Jika petunjuk jalan lurus itu hanya dari penghuni surga, maka diragukan dia membuat rambu-rambu yang tegas, memberikan apresiasi kepada orang yang patuh dan berkuasa menjatuhkan sanksi kepada pelanggar.
Apakah Yesus Tuhan anda pemilik sorga? Karena tidak meyakinkan, penulis kitab hanya menulis hidup kekal saja, bukan sorga.
~
Saudara Andys,
Terima kasih telah menanggapi pertanyaan kami. Bukankah Islam mengajarkan bahwa Allah SWT menimbang dan menghisab dosa-dosa para Muslim di neraka kekal. Allah SWT juga menetapkan para Muslim mendatangi neraka (Qs 19:71). Tambahan lagi, bahwa para Muslim masuk sorga bergantung amal kebaikannya. Apakah itu artinya Allah SWT tidak menjawab kebutuhan rohani dalam doa Al-Fatihah itu? Lalu bagaimana sdr dapat yakin pasti masuk sorga?
Isa Al-Masih adalah jalan itu sendiri, yang akan membawa kita sampai ke sorga. Sehingga manusia tidak akan tersesat. Isa Al-Masih adalah pemilik sorga. Mengenai hidup kekal sudah kita diskusikan di topik yang lain. Silakan perhatikan dan baca kembali di sana.
~
Daniar
~
Tante Daniar,
“Islam mengajarkan bahwa Allah SWT menimbang dan menghisab dosa-dosa para Muslim.” Anda benar.
Mari berpikir cerdas. Adakah instrumen untuk menerapkan sifat Maha Pengasih dan Maha Adil selain menghitung dan menimbang amal/dosa orang beriman? Tuhan anda tidak punya instrumen apapun bukan? Dipastikan tuhan anda tidak maha adil, bukan pemilik sorga sesungguhnya.
“Allah SWT tidak menjawab kebutuhan rohani dalam doa Al-Fatihah itu? Lalu bagaimana sdr dapat yakin pasti masuk sorga?” Al-Fatihah adalah ayat Allah pemilik surga, tentu muslim sangat yakin masuk surga dengan amal dan Rahmat-Nya. Bukankah kitab anda tidak ada ayat sebagaimana Al-Fatihah, tidak heran jika sibuk merujuknya.
~
Saudara Andys,
Saudara sangat yakin masuk sorga dengan amal dan rahmat-Nya? Perhatikan ayat ini “Barang siapa berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat beruntung. Dan barang siapa yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri mereka kekal di dalam neraka Jahanam. Wajah mereka dibakar dengan api neraka . . .” (Qs 23:102).
Bagaimana dengan saudara, yakin kebaikan sdr berat? Karena menurut ayat itu masuk sorga berdasarkan amal kebaikan sdr, bukan karena pemberian (rahmat) Allah.
~
Daniar
~
Tante Daniar,
Benar, ayat yang anda kutip itu adalah salah satu dari sekian banyak ayat yang mengapresiasi amal baik dan memberikan sanksi pada perbuatan dosa. Mencerminkan kemahaadilan Allah SWT Tuhan semesta alam. Kitab anda tidak punya ayat serupa itu? Karena tuhan anda tidak maha adil.
Terkait rahmat Allah SWT, banyak ayat yang menjamin, seperti Qs 3:132 “Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.” Dan Qs 7:156 ” …Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami”. Kitab anda tidak punya jaminan rahmat bagi orang Kristen mengimani Bibel? Karena Bibel bukan firman Allah. Siapa mau memberi rahmat?
~
Saudara Andys,
Sekali lagi coba renungkan baik-baik kutipan ini: “Barang siapa berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat beruntung. Dan barang siapa yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri mereka kekal di dalam neraka Jahanam. Wajah mereka dibakar dengan api neraka . . .” (Qs 23:102).
Masuk sorga berdasarkan berat kebaikan, bila ringan kekal di dalam neraka. Jelas itu adalah konsekuensi dari dosa. Nah, bagaimana dengan saudara apakah berdosa? Apakah timbangan kebaikan saudara berat? Silakan dijelaskan!
~
Daniar
~
Tante Daniar,
Membaca Qs 23:102-104 yang anda kutip, terasa sekali bahwa peringatan Allah SWT tidaklah main-main. Hal ini akan memotivasi setiap Muslim untuk menjaga amaliah masing-masing dan memperoleh rahmat-Nya. Sehingga dia mewarisi surga Firdaus Qs 23:1-11. Sebagaimana diskusi sebelumnya, rahmat Allah SWT tersebar di mana-mana. Misalnya Qs 3:132, Qs 7:156, Qs 9:21-22 dsb. Ada ancaman, dibarengi dengan banyak solusi dan melimpah apresiasi.
Bandingkan, misal dengan Matius 5:22, 29-30. Atau Matius 23:33 yang mana neraka dihuni oleh kelompok tertentu secara turun temurun. Tidak logis dan mengerikan. Mengapa? Karena Tuhan anda tidak maha adil, tidak punya timbangan/instrumen pengukur amal dan dosa.
~
Saudara Andys,
Kami sependapat dengan saudara bahwa kutipan itu adalah peringatan keras sekaligus ketetapan Allah. Bahwa yang berat timbangan kebaikannya masuk sorga sebaliknya yang ringan kekal masuk neraka. Artinya tidak ada campur tangan Allah untuk saudara dapat masuk sorga atau neraka bukan? Tetapi perbuatan baik/dosa saudara yang menentukan, benar bukan? Bagaimana menurut saudara?
Bila menurut saudara ayat tersebut memotivasi setiap Muslim (diantaranya saudara) untuk menjaga amaliah. Nah, bagaimana dengan saudara apakah berdosa? Apakah timbangan kebaikan saudara berat? Silakan dijelaskan!
~
Daniar
~
Tante Daniar,
Anda: Artinya tidak ada campur tangan Allah untuk saudara dapat masuk sorga atau neraka bukan?
Ooh tentu. Bukankah Allah SWT Maha Rahman dan Rahim? Bahkan orang yang sangat ringan amalnyapun dijamin masuk surga selama mereka beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Qs 4:13, “Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar.”
Allah SWT pemilik sorga, hanya Dia dan Rasulullah yang memberikan gambaran tentang surga. Kitab anda tidak ada informasi itu. Nanti anda sesat destinasi, maka tidak menyadari ternyata hidup kekal itu di neraka.
~
Saudara Andys,
Saudara dapat masuk sorga tanpa pertolongan Allah tapi karena usaha saudara sendiri benar begitu?
Setuju, Allah Maha Rahman dan Rahim. Lalu apa peranan Allah Maha Rahman dan Rahim, bukankah saudara dapat menyelamatkan diri sendiri?
Bagaimana jaminan yang saudara tulis dapat disesuaikan dengan Qs 101:6-9? Jelas bahwa kebaikan yang lebih banyak yang dapat masuk sorga, bukan? Lagi, faktanya manusia berdosa artinya sudah melanggar Allah, tidak taat bukan?
Silakan direnungkan baik-baik dan menanggapinya!
~
Daniar
~
Semua manusia di muka bumi ini masuk neraka dikarenakan sejak mereka baru dilahirkan ke dunia sudah membawa dosa. Apabila mereka tidak mengetahui dan memahami kesalahannya, kita tidak dapat masuk surga Allah SWT. Meskipun kita sudah beribadah dan mematuhi perintahnya serta menjauhi larangan-Nya.
~
Saudara Hamba Allah SWT,
Memang masalah terbesar manusia adalah dosa. Dan dosa tempatnya kekal di neraka. “Dan tempat bagi orang berdosa ialah di neraka, “Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81).
Saudara benar ibadah dan perbuatan kita tidak dapat menyelamatkan kita. Tapi keselamatan kita hanya pemberian (karunia) dari TUHAN saja. “Dosa manusia yang seorang, yaitu Adam, menyebabkan kematian menguasai semua orang. Sedangkan semua yang mau menerima karunia Allah, yakni pengampunan dan pembebasan, menguasai kehidupan karena satu orang, yaitu Yesus Kristus” (Injil, Surat Roma 5:23). Demikianlah nasib orang berdosa tidak berakhir di neraka, bila mereka percaya pada pengampunan dan anugerah Allah melalui Isa Al-Masih.
~
Daniar
~
Saya akan menanggapi tentang Yesus penebus manusia berdosa. Jika manusia sudah dijamin masuk sorga oleh Yesus walaupun dia berbuat dosa sungguh enak sekali (manusia) berbuat dosa. Kejahatan dimana-mana, toh berbuat dosa sudah ada yang menanggung dosanya. Dalam Islam tidak ada dosa dijaminkan/ditebus yang ada dipertanggung jawabkan oleh dirinya sendiri walapun jika dia Islam dijamin masuk sorga
~
Saudara Dora,
Pandangan saudara tentang jaminan keselamatan dalam Isa Al-Masih belum benar. Agar saudara memiliki pemahaman yang benar tentang jaminan keselamatan tersebut, silakan dibaca dan direnungkan baik-baik penjelasannya di https://bit.ly/2JyDH4K.
Bagaimana dalam Islam orang berdosa dijamin masuk sorga, dapatkah saudara menjelaskan? Sedangkan Al-Quran dengan jelas memberitahukan bahwa “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam” (Qs 43:74).
~
Daniar
~
Selain Allah itu artinya ciptaan, Simple logis. Kenapa maghdluub, karenanya ia berlebihan dalam beragama. Kenapa dloolliin, karenanya ia berkekurangan dalam beragama. Dari 2 hal itulah kami Muslim memohon perlindungan Tuhan kami. Wa lakum diinukum waliyadiin.
~
Saudara HambaNya,
Kami berterimakasih atas komentar saudara di atas. Namun alangkah baiknya saudara dapat menggunakan bahasa Indonesia, agar pengunjung lainnya dapat mengerti maksud dari komentar saudara. Kiranya saudara dapat mengerti.
Kami sependapat dengan saudara, selain Allah adalah ciptaan dan memohon perlindungan dari Tuhan. Boleh kami bertanya, atau mungkin dapat saudara renungkan. Begini, bukankah Islam mengajarkan bahwa Allah SWT menimbang dan menghisab dosa-dosa para Muslim di neraka kekal. Juga menetapkan para Muslim mendatangi neraka (Qs 19:71). Tambahan lagi, bahwa para Muslim masuk sorga bergantung amal kebaikannya. Menurut saudara bagaimana Allah menolong saudara selamat di akhirat?
Tidak salah bukan untuk memikirkan dan mendapatkan jawabannya. Kami sangat berterimakasih saudara berkenan menanggapinya.
~
Daniar
~
Rekan Daniar, saya akan menanggapi jawaban anda setahun lalu akan argumen saya. Bahwa Yesus juga berdoa saat dia ketakutan akan ditangkap. Anda mengatakan Yesus berdoa kepada Allah. Nah, Yesus saja berdoa kepada Allah. Kenapa memerintahkan umat kalian berdoa kepada Yesus? Yesus saja doanya banyak yang tidak dikabulkan, misalnya dia berharap orang yang menyerahkannya tidak pernah dilahirkan. Artinya Yesus tidak tahu bahwa sebelum lahir Yudas sudah direncanakan Allah untuk menjadi pengkhianat.
Jadi berdoalah kepada yang Yesus sendiri berdoa. Doa akan dikabulkan itu rahasia Allah.
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Terimakasih masih setia mengikuti diskusi ini. Saudara Gandhi, silakan baca kembali dan perhatikan baik-baik jawaban kami setahun yang lalu itu. Kami berdoa kiranya saudara diberi hikmat untuk dapat mengerti kebenaran itu. Sehingga saudara dapat memperoleh manfaat dari diskusi ini. Memang akan sulit mengerti dan menerima kebenaran ini jika mengandalkan kebenaran diri sendiri.
Untuk itu mari perhatikan sabda Isa Al-Masih ini: “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:39-40).
~
Daniar
~
Selamat malam, saya tanggapi bahwa Yesus itu bukan Tuhan. Tuhan yang sebenarnya adalah Allah yang disembah oleh Yesus. Karena Allah tidak pernah menyembah Yesus, sedangkan Yesus dan semua Nabi di dunia ini pasti menyembah Allah. Rohani dan Jasmani itu tidak ada urusan dengan Surga dan Neraka. Dunia ini bukan tempat menikmati itu semua. Yang jelas jika anda merasa nyaman dalam agama anda, itulah kebenaran Rohani anda, entah itu Muslim atau non Muslim. Tapi kenyamanan itu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, bukan karena urusan surga dan neraka, tapi urusan nyaman dalam berkeyakinan.
~
Selamat malam Cak Shobi,
Seperti yang dipaparkan dalam artikel di atas bahwa Isa Al-Masih menjamin hidup kekal, berarti Isa memberi “pertolongan” di akhirat, dan menjadi “jalan yang lurus” ke sorga. Ia juga menjamin jalan kita tidak “sesat” dan tidak “dimurkai” Allah. Sebaliknya, kita mendapatkan “nikmat” kekal di sorga. Nah, menurut saudara siapakah yang berkuasa dan dapat memberikan semua itu?
Yang saudara maksud nyaman dalam berkeyakian itu yang bagaimana? Silakan dijelaskan?
Bagaimana dapat nyaman berkeyakinan tetapi berada dijalan yang sesat, tidak ada jaminan masuk sorga dan pasti masuk neraka? Apakah dengan begitu kebutuhan rohani saudara terpenuhi, tidak bukan?
Untuk itu mari perhatikan sabda Isa Al-Masih ini: “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:39-40).
~
Daniar
~
3. Isa berkuasa menjawab doa kebutuhan jasmani dan rohani manusia. Bagaimanakah seharusnya sikap kita kepada Isa Al-Masih?
Saya pingin tahu, dalam ayat Yesus berdoa itu, dia berdoa kepada siapa? Bahkan dia pernah berdoa berulang kali sambil ketakutan seperti mau mati ketika di taman getsamni yang akhirnya memang doanya tidak dikabulkan. Jika seperti ini bagaimana ia bisa mendoakan murid-muridnya di Yohanes 17 agar muridnya masuk surga? Lebih baik kita berdoa kepada siapa almarhum Yesus berdoa. Masalah dikabulkan atau tidak, instropeksi apakah kita sudah melaksanakan.
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Terimakasih saudara dengan setia meluangkan waktu untuk memberikan komentar di ruang ini. Perlu saudara ketahui bahwa Isa Al-Masih adalah salah satu Pribadi dari Allah Tritunggal yaitu Firman/Kalimat Allah. Dan Firman/Kalimat Allah ini menjadi manusia. Tapi Keilahian-Nya tidak berkurang. Nah, ketika menjadi manusia Isa Al-Masih berdoa kepada Pribadi Tritunggal yang disebut Allah Bapa. Jadi mengapa ketakutan itulah sifat dari kemanusiaan-Nya. Dan Karena Dia adalah Pribadi Allah maka berkuasa memberi hidup yang kekal (masuk sorga). Kiranya penjelasan ini dapat memberikan pemahaman baru bagi saudara Gandhi.
Nah setelah mengerti bahwa Isa berkuasa menjawab doa kebutuhan jasmani dan rohani manusia, termasuk saudara Gandhi. Bagaimana sikap saudara?
~
Daniar
~
Daniar, jawaban anda berbelit-belit malah merendahkan pribadi Yesus sang utusan dan merendahkan Allah sang pengutus. Sangat jelas pembagian tugas dalam Alkitab. Tidak ada penggabungan pribadi di sini. Selama hidupnya di dunia dia hanya menggambarkan manusia normal yang cendrung lemah dan cengeng. Jika dibanding dengan nabi-nabi sebelumnya misalnya Daud atau Musa yang sangat tegar tidak cengeng.
Kalau bisa mengampuni dosa, mengapa dia berdoa agar diampuni dosa. Kalau dia berkuasa mengapa dia tidak berkuasa mengatur para imam dan kerajaan Romawi. Bahkan dia tidak bisa mengubah takdir agar Yudas tidak dilahirkan agar pengkhianatan tidak terjadi. Dia malah berharap Yudas tidak pernah dilahirkan (lihat Matius 26). Coba pikirkan!
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Memang pekerjaan dari setiap Pribadi dalam Tritunggal berbeda. Ini adalah relasi internal dan tidak mengurangi atau membatalkan keillahian dari setiap Pribadi dalam Tritunggal. Tetapi ketiga-Nya adalah satu Allah. Jika saudara Gandhi ingin mempelajari lebih dalam silakan klik di link ini https://bit.ly/2Mm02jw
Saran kami silakan membaca dan belajar dari Kitab Suci Allah tentang sifat kemanusiaan dan Keilahian Isa Al-Masih. Nabi Musa, Daud tidak berani mengampuni dosa, juga nabi Islam, bukan? Mereka tahu hanya Allah dapat mengampuni dosa. “. . . siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allâh? . . .” (Qs 3:135).
Mengapa Isa tidak menggunakan kuasa-Nya, tetapi wafat di kayu salib? Isa melakukan semuanya agar setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan tersiksa di neraka, tetapi hidup bersama Dia di sorga selama-lamanya. Saat inilah waktunya saudara memikirkan!
~
Daniar