Setiap kali melintasi jalan raya, saya sering melihat bapak-bapak polisi sedang berusaha mengatur arus lalu-lintas. Saya juga pernah beberapa kali bertanya kepada mereka mengenai rute jalan yang benar, untuk sampai ke tempat tujuan saya. Selain mengetahui rute perjalanan, saya juga harus memperhatikan rambu-rambu atau petunjuk-petunjuk lalu lintas. Setiap pengemudi harus bijak dan memperhatikan dengan seksama arahan dan petunjuk-petunjuk yang ada, agar tiba dengan selamat di tempat tujuan.
Demikian juga dengan perjalanan menuju akhirat, kita harus memperhatikan dengan seksama arahan dan petunjuk Allah, “tanda” ke surga bukan?
Jalan Menuju Akhirat, Lebar dan Luas
Menurut Kitab Suci umat Mukmin, jalan menuju akhirat adalah lebar dan luas. Oleh karena itu, terjemahan Al-Fatihah 1:6 mengatakan bahwa setiap Mukmin perlu memohon kepada Allah agar mendapatkan bimbingan-Nya. “Bimbing (antar) lah kami (memasuki) jalan lebar dan luas” (Tafsir Al-Mishbah, M. Q. Shihab, 74).
Allah Memberikan “Tanda” Ke Surga Sebagai Tuntunan Manusia
Allah adalah Maha Pengasih dan Penyayang. Allah tidak akan membiarkan kita tersesat, bukan? Jika Anda seorang yang selalu memohon bimbingan Allah dalam memasuki “jalan yang lebar dan luas” itu, apakah Anda sudah memperhatikan, atau mempelajari petunjuk-Nya?
Mari perhatikan Qs 19:21: “. . . Kami (Allah) menjadikannya (Isa Al-Masih) suatu tanda bagi manusia . . . ” Ia berfirman kepada Siti Maryam bahwa Isa Al-Masih menjadi tanda bagi manusia.
Apakah maksud “tanda” dalam ayat tersebut? Menurut Kitab Suci Allah, “tanda” yang dimaksudkan adalah Isa Al-Masih. Sebagai “petunjuk” yang menuntun manusia di “jalan yang lebar dan luas.”
Isa Al-Masih Adalah Gembala yang Baik
Sebagai penuntun dalam kebenaran, Isa memperkenalkan diri-Nya sebagai “… gembala yang baik…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:11). “Baik” dalam bahasa Yunani, “kalos” berarti mulia, bajik, baik, dan menyenangkan.
Isa Al-Masih juga mengatakan bahwa gembala yang baik mencari domba-domba yang tersesat. Ia bahkan merelakan kenyamanan dan keamanan diri-Nya untuk menyelamatkan domba-domba yang tersesat tersebut. Isa membuktikan bahwa Dia adalah Gembala yang baik dengan mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya.
Tidak Memperhatikan “Tanda” Ke Surga Adalah Kebodohan
Isa Al-Masih, sesudah kebangkitan-Nya, menegur dua murid-Nya, “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu [tanda-tanda], yang telah dikatakan para nabi!” (Injil, Rasul Lukas 24:25). Isa adalah salah satu tanda ke surga yang telah dikatakan para nabi sebelumnya!
Ratusan tahun sebelum Isa Al-Masih menjadi manusia, Nabi Besar Yesaya berkata, “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan [melalui penyaliban-Nya] kepadanya [Isa Al-Masih] kejahatan kita sekalian (Kitab Nabi Besar Yesaya 53:6).” Hal ini Ia lakukan untuk menyelamatkan kita dari hukuman dosa. Setelah menyelamatkan kita, Ia akan menuntun kita sampai ke akhirat.
Sudahkah Anda mempunya petunjuk dan arahan yang benar menuju sorga? Isa Al-Masih dapat menyediakannya bagi Anda. Datanglah kepada-Nya, maka Anda tidak akan tersesat!
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa Saudara harus memohon bimbingan kepada Allah untuk sampai dengan sukses di akhirat?
- Mengapa Isa Al-Masih adalah Penuntun dalam perjalanan ke akhirat, “tanda” ke surga?
- Apakah Saudara ingin mengenal lebih jauh tentang Isa Al-Masih? Mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda*****pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
To Nasrani,
Mengapa kalian baru mau percaya Yesus, setelah dijanjikan pahala sorga keselamatan?
~
Saudara Netrall,
Terimakasih untuk pertanyaan di atas. Kalau beragama hanya sekedar mengajarkan kehidupan manusia yang beradab, maka itu bukanlah tujuan akhir. Tetapi yang lebih penting dan terutama adalah bila menemukan kepastian kehidupan kekal, bukan karena usaha manusia tetapi pemberian Allah (Injil, Surat Efesus 2:8). Dan itu hanya diperoleh dengan percaya dan bertobat kepada Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
Selanjutnya, orang itu akan menjadi pengikut-Nya yang setia, dengan menuruti segala perintah-Nya sampai akhir ajalnya. Sebagai tanda syukur atas keselamatan yang Tuhan Yesus berikan kapadanya (Injil, Surat 1 Yohanes 2:6).
~
Endang
~
Kalau Yesus adalah jalan yang lebar dan luas, Allah, Bapa dan Roh Kudus itu apa?
~
Saudara Agus Winanto,
Tidak ada dalam Kitab Allah bahwa Yesus adalah jalan yang luas dan lebar. Melainkan hanyalah satu-satunya jalan kepada Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Malahan dalam Kitab Suci dikatakan: “…Sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya” (Injil, Rasul Besar Matius 7:14).
Semoga Allah memberikan petunjuk jalan yang lurus bagi saudara.
~
Endang
*****
1. Petunjuk pedoman pasti dibuat penciptanya, guidence keselamatan manusia tentu saja harus berasal dari Allah sang pencipta manusia.
2. Semua nabi adalah penuntun atas pedoman keselamatan.
3. Kami sudah tahu Isa Al-Masih adalah untuk bangsa Israel. “Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: “Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)”(Ash Shaff: 6).
Matius 15:24 Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
*****
Saudara Xucinxgaronx,
1. Betul sekali penuntunnya (Kitab Allah) berasal dari Allah. Persoalannya standard yang diberikan Tuhan adalah sempurna untuk memperoleh sorga (Injil, Rasul Besar Matius 5:48). Jadi hal ini membuat manusia berdosa berusaha semaksimal mungkin untuk mencapainya. Tetapi tidak dapat memperoleh kesempurnaan itu. Hanya anugerah Allah yang diberikan kepada mereka yang percaya kepada Isa Al-Masih (Injil, Surat Efesus 2:8).
2. Semua nabi memberikan petunjuk dan peringatan kepada umat manusia agar mengikuti jalan Allah. Tetapi semua nabi orang berdosa dan membutuhkan pengampunan dan keselamatan. Tetapi Isa Al-Masih menyediakan keselamatan kepada yang percaya kepada-Nya (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
3. Jawaban yang satu ini saudara bisa mengklik artikel kami yang lainnya: http://tinyurl.com/cqvgxdo.
~
Endang
~
To Sdr. Nasrani,
Siapa yang menciptakan kalian, dari tidak ada menjadi ada di muka bumi ini? Tuhan mana yang menciptakan kalian? Apa tujuan kalian diciptakan? Siapa pencipta alam semesta? Tuhan mana yang menciptakan alam semesta?
~
Saudara Gunanto,
Semua manusia tanpa terkecuali termasuk alam semesta diciptakan oleh Allah. Tujuan Allah menciptakan manusia untuk memuliakan Allah sebagai pencipta (Injil, Surat Roma 11:36).
Tuhan di dalam Isa Al-Masih menjadikan segala sesuatu. “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia (Isa) dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:3).
Semoga jawaban kami di atas dapat memuaskan saudara.
~
Endang
~
Staf IDI mengatakan “Yesus jalan menuju Allah.”
Bukankah Yesus sendiri adalah Allah?
~
Sdr Agus, benar yang sdr katakan, bahwa Yesus adalah Allah. Lalu mengapa Yesus disebut “jalan menuju Allah”?
Pada mulanya hubungan manusia dengan Allah adalah baik. Tapi dosa telah memisahkan manusia dengan Allah. Allah yang Maha Suci jelas tidak dapat bersatu dengan manusia yang berdosa. Untuk dapat kembali bersama dengan Allah di sorga, manusia mengandalkan seluruh kekuatannya. Sayangnya, DNA manusia yang adalah DNA pendosa, tidak bisa luput dari dosa. Sehingga manusia tetap kembali berdosa.
Lalu, bagaimana agar manusia bisa mendapatkan kembali kemuliaan Allah tersebut dan layak masuk sorga? Satu-satunya cara adalah melalui Isa Al-Masih. Dengan mengikuti Dia, maka sdr dijamin dapat tiba di sorga dengan selamat. Karena Yesus adalah satu-satunya “Jalan” yang harus sdr ikuti bila sdr mau mendapatkan kembali kemudian Allah dan dapat masuk sorga.
~
Saodah
~
To: Sdr. Xucinxgaronx,
Matius 15:24 yang saudara kutip mesti diteruskan sampai ayat ke 28 sbb:
“Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: “Tuhan, tolonglah aku.” Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh” (Matius 15:25-28).
Kutipan-kutipan ayat yang lepas konteknya seperti sdr sajikan dalam Matius 15:24 ini, sering digunakan oleh sdr-sdr Muslim untuk berargumentasi. Sayang setiap orang bisa membaca sendiri dan membuktikannya dengan membaca Alkitab, baik Muslim maupun non-Muslim.
~
Saudara Muslim Yang Bertobat,
Terimakasih untuk penjelasan yang saudara berikan. Semoga hal ini menjadi pembelajaran bagi teman-teman lain. Sehingga ketika mereka mengutip sebuah ayat, mereka dapat terlebih dahulu melihat konteks dari ayat tersebut. Dengan demikian, mereka tidak salah dalam memahami makna sebenarnya dari ayat yang mereka kutip.
~
Saodah
*****
1. Semua orang tahu peraturan mengendara motor roda dua wajib pakai helm, tapi tidak semua pengendara roda dua pakai helm, hanya manusia terbimbing sajalah yang melaksanakannya.
2. Nabi Isa hanya satu di antara sekian banyak nabi dan rasul yang sudah diutus Tuhan.
3. Karena Nabi Isa adalah nabi Allah yang wajib diimani (termasuk Rukun Iman). Hukum/perintah agama/syariat yang wajib diikuti hanya syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Terimakasih mohon comment kalian.
*****
Sdr Panggabean,
1. Kami setuju dengan penjelasan sdr di atas. Jadi, menurut sdr bagaimana cara agar semua pengendara roda dua itu menggunakan helm? Dan bagaimana hubungannya dengan pertanyaan pada point pertama di atas?
2. Al-Quran mengatakan Isa satu-satunya Pribadi yang disebut “nabi,” yang semasa hidup-Nya di dunia tidak pernah melakukan dosa. Muhammad saja berdosa. Jadi, menurut sdr mengapa Isa bisa sedemikian sucinya?
3. “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46). Sudahkah sdr mencari petunjuk Allah dalam Kitab Injil dan Taurat? Bukankah perintah tersebut adalah syariat yang dibawah oleh Muhammad?
~
Saodah
~
1. Karena Allah Swt
2. Saya tidak tahu bagaimana cara Isa Al-Masih menuntun kita ke akhirat. Ketika umat manusia memohon kepadanya untuk dapat memberikan syafaat saja ia tidak mampu.
3. Sudah dijelaskan dalam Al-Quran.
~
Saudara Rheinmetall,
1. Setuju. Sudahkah Sdr. Rheinmetall mendapatkan bimbingan dari Allah, dapatkah saudara menjelaskan? Dan yakinkah saudara dapat sampai dengan sukses di akhirat?
2. Sdr. Rheinmetall mau tahu? Silakan baca di sini http://tinyurl.com/ze93dtt
3. Memang Al-Quran juga menuliskan tentang Isa Al-Masih. Lalu apakah Saudara ingin mengenal lebih jauh tentang Isa Al-Masih? Mengapa?
~
Daniar
*****
Jawaban no.1
Sudah seharusnya kita berpasrah diri kepada Allah (melakukan perintah dan menjauhi larangan-Nya) supaya kita diberi rahmat-Nya agar dapat mencapai surga milik-Nya. “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya” (Qs 65:2-3).
Jawaban no.2
Sudah pasti Nabi Isa menjadi penuntun jalan menuju akhirat (surga), karena beliau adalah utusan Allah yang bertugas menyampaikan wahyu Allah tentang akhirat melalui injil. Tapi Isa tidak menjamin seseorang masuk surga. Yang dapat menjamin adalah Allah yang menciptakan Nabi Isa itu sendiri.
Jawaban no.3
Saya sangat ingin mengenal Nabi Isa dan nabi-nabi lainnya terutama Nabi Muhammad SAW. Mereka itu diutus Allah dengan membawa wahyu dari Allah agar manusia selalu bertaqwa kepada Allah.
*****
Sdr. Guns,
Terimakasih untuk kesediaan Anda menanggapi tiga pertanyaan fokus artikel. Berikut tanggapan kami:
1) Ayat Qs 65:2-3 yang Anda kutip sama sekali tidak membicarakan tentang keselamatan di akhirat. Bukankah konteks ayat ini adalah aturan perceraian dalam Islam? Tentu tidak bisa dikaitkan dengan keselamatan akhirat yang menurut Anda bisa diraih dengan melakukan perintah dan menjauhi larangan Allah, bukan?
2) Jika Isa Al-Masih diciptakan Allah, mengapa firman Isa berikut justru menyatakan diri-Nya Allah? Bukankah hanya Allah yang berkuasa menjadi“jalan”, “kebenaran”, dan “hidup” yang pasti membawa kita ke sorga? Apakah Allah rela berbagi kuasa dengan yang diciptakan-Nya seandainya Isa itu ciptaan Allah? “Kata Isa Al-Masih kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil Yohanes 14:6).
3) Jika Anda meyakini hanya Allah sajalah yang bisa menyelamatkan Anda ke sorga, mengapa Anda ingin lebih mengenal Muhammad daripada Allah? Bukankah Muhammad tidak memiliki kuasa menyelamatkan manusia? Saat Anda membaca firman Isa dalam Injil Yohanes 14:6 di atas, bukankah seharusnya Anda ingin lebih mengenal siapa Isa yang menyatakan keilahian-Nya, satu-satunya Allah yang bisa menyelamatkan?
~
Yuli
~
Mengapa kalian Nasrani mengatakan tanda itu adalah Allah? Padahal Allah menjadikan Yesus sebagai tanda kekuasaan-Nya untuk dibaca sebagai kalimat (bukti Yesus bukan Allah karena Ia hanya menjadi kalimat Allah). Agar umat Yahudi dan kalian percaya kepada Allah yang benar-benar Esa (Allahnya kaum Muslim). Bukan percaya kepada Trinitas tulisan Paulus di dalam Alkitab yang kalian imani. Itu bukti kalian adalah pengikut Paulus. Kalian mau mengikuti Yesus berserah diri kepada Allah pencipta alam semesta sebagai seorang Muslim.
~
Saudara NL,
Benar, bahwa Isa Al-Masih adalah “Kalimat Allah” yaitu pribadi Allah. Isa Al-Masih disebut tanda, Dia Penuntun dalam perjalanan ke akhirat. Hanya Allah yang dapat membawa manusia ke sorga, bukan?
“Kata Isa Al-Masih kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil Yohanes 14:6).
~
Daniar
~
Penyambung Matius 15:24. Kata Tuhan buat nabi Isa Al-Masih itu “Lord”bukan “God” tapi Lord.
Bukan Tuhan tapi tuan. Terimakasih.
~
Saudara Miqdam,
Baik sekali saudara mau membaca Injil, sebab di dalam kitab suci Islam Injil disebutkan adalah terang bagi kehidupan manusia. Adapun persoalan yang saudara lihat adalah mengenai bahasa. Hal itu bisa dijelaskan. Bahwa perhatikan pola komunikasi di dalam konteks ayat tersebut. Sedangkan untuk mengetahui apakah Isa Al-Masih adalah Tuhan atau bukan, caranya adalah dengan melihat kuasa, pengajaran dan kehidupan Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih berkata pula: “telah sekian lama Aku bersama-sama dengan kamu, Filipu, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: ”Tunjukanlah Bapa itu kepada kami.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9). Apakah saudara tertarik melihat bukti lainnya? Hubungi SMS/ WA 0812-8100-0718 kita dapat berdiskusi bersama.
~
Noni