Nizam sering berdoa, “Tunjukkanlah saya jalan yang lurus!” Tujuannya adalah agar ia mendapat surga.
Ia mengetahui bahwa salah satu nama Allah adalah Al-Hadi. Yaitu, Allah memberi petunjuk.
Ayat Al-Quran yang menarik perhatiannya, “. . . Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus” (Qs 2:142)
Karena itu 17 kali sehari dalam mesjid dekat rumah ia mendoakannya. Nizam memohon dengan hati tulus agar mendapat petunjuk-Nya. Kalimat ini juga yang terucap pada bibirnya sebelum tidur.
Kesadaran Akan Dosanya, Menghantui Nizam
Nizam adalah orang berpendidikan. Ia berumur 26 tahun. Sekarang ia telah mempunyai seorang istri dan dua orang anak. Ia berusaha menjadi suami dan ayah yang baik, agar menjadi teladan untuk dua anaknya.
Nizam ingin hidup benar. Namun seringkali merasa gagal. Ia sering putus asa dengan keadaannya. Nizam takut tidak bisa mencapai surga.
Karena pertama ia masih banyak berbuat dosa. Kedua, ia takut tersesat di tengah jalan akibat kesalahan dan kelemahan pribadi. Karena itu, ia belum yakin mendapatkan jalan lurus.
Bagaimana dengan Anda para Pembaca, apakah Anda pernah merasa seperti Nizam? Apakah Anda yakin telah mendapatkan jalan yang lurus? Juga yakinkah Anda pasti mencapai surga?
Mari kita lihat perjuangan Nizam mencari jalan lurus. Hingga akhirnya ia mendapat kepastian surga.
Penting Mukmin Mendapatkan Jalan Yang Lurus
Kata shiratal mustaqim (jalan yang lurus) tersebar dalam 50 ayat dalam Al-Quran. Menyatakan sesuatu yang sangat penting.
Artinya tertulis jelas. “(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat” (Qs 1:7).
Nizam penasaran mengapa doa ini sangat utama dalam ibadah umat Muslim. Ia bertanya kepada teman dan ulama.
Ulama menjelaskan tujuannya agar mendapat bimbingan Allah. Hanya jalan ini yang bisa mengantarkan menuju Allah dan surga-Nya.”
Nizam rindu mendapatkan jalan lurus. Karena itu ia bertanya bagaimana cara manusia bisa mendapatkan petunjuk-Nya?
Allah Al-Hadi Akan Memberikan Petunjuk
Guru agama menekankan, “Salah satu nama Allah adalah Al-Hadi. Akar kata dalam bahasa Arab memiliki beberapa arti. Contohnya membimbing dengan benar, menunjukkan jalan kebaikan dan sebagainya. Karena itu umat Muslim berdoa agar Allah memberi petunjuk.”
Lebih lanjut guru agama menjelaskan beberapa cara mendapatkannya.
- Beriman pada Allah (Qs 22:54).
- Sungguh-sungguh mencari kebenaran (Qs 29:69).
- Berusaha melakukan peraturan agama dan amal (Qs 98:7).
Keyakinan yang kuat terhadap Allah harus selalu beserta amal saleh. Hal ini akan membawa manusia dalam jalan lurus Allah.
Namun Guru agama juga menyatakan, “Manusia perlu berusaha keras mendapatkan jalan lurus. Karena tidak semua orang, Allah beri nikmat yang mulia ini. Melainkan hanya yang Ia kehendaki.”
Adakah Petunjuk bagi Manusia yang Penuh Kelemahan?
Nizam menghargai penjelasan guru agama. Namun semua informasi ini justru menggelisahkannya. Nizam memiliki berbagai pertanyaan.
- Bagaimana jika manusia melakukan banyak dosa?
Nizam takut karena ia masih terikat pornografi. Ia juga memiliki lingkungan pergaulan yang kurang baik. Kadang ia masih minum minuman keras.
Nizam berusaha untuk taubat. Namun ia tetap tidak mampu hidup sempurna. Seringkali jatuh pada pelanggaran yang sama. - Bagaimana jika sudah berusaha melakukan takwa dan amal namun tidak cukup?
Nizam takut karena ia sering tidak sholat. Beberapa kali juga bolong puasa. Tidak selalu ia mampu berkurban.
Karena semua inilah Nizam gelisah. Bagaimana dalam kelemahan ini, ia bisa mendapat petunjuk jalan lurus?
Allah Memberi Petunjuk dan Menyesatkan Sesuai Kehendak-Nya
Terlebih lagi penjelasan terakhir guru agama membuat Nizam sangat ketakutan. Yaitu bahwa Allah memberi petunjuk hanya bagi yang Ia kehendaki.
Karena sebagian manusia mendapatkan petunjuk Allah. Namun sebagian lain disesatkan-Nya. “. . . Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya . . .” (Qs 16:93).
Nizam berpikir, “Darimana mengetahui telah mendapatkan jalan yang lurus? Bukankah bisa saja ia berpikir telah mendapat petunjuk, namun sebenarnya ia keliru?”
“Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya” (Qs 3:54).
Semua hal ini yang membuat Nizam mengalami tekanan batin. Ia merasa telah melakukan banyak dosa. Juga takut mengalami kesesatan yang ia tidak sadari.
Allah yang Menolong Manusia Berdosa
Nizam terus ketakutan, sampai satu saat ia melihat ayat dari Kitab Injil. Ia melihatnya dalam iklan Natal di Sosial Media.
“. . . Kristus Yesus datang ke dunia [Isa Al-Masih menjelma menjadi manusia] untuk menyelamatkan orang berdosa . . .” (Injil, Surat 1 Timotius 1:15).
Awalnya Nizam menganggap naif pandangan orang Nasrani. Karena mereka begitu yakin akan masuk surga.
Namun setelah melihat ayat ini, Nizam menjadi berpikir, “Ayat ini menarik. Karena menyatakan Allah yang rindu menyelamatkan manusia berdosa. Jika Allah yang berkehendak, pastilah Allah menunjukan jalan lurus. Hal ini memberikan saya harapan.”
Puncaknya, Nizam membaca buku kecil mengenai cerita domba yang hilang. Terambil dari Kitab Injil, Rasul Lukas pasal 15 ayat 1-7.
Kisah ini menceritakan ada gembala memiliki banyak domba. Namun ia sedih saat mengetahui satu dombanya hilang. Karena itu ia rela pergi dan mencari yang terhilang.
Hal ini menjadi gambaran kasih Allah. Ia ingin menolong semua manusia berdosa agar selamat.
Buku ini sangat menyentuh Nizam. Karena itu, walau awalnya sangat sungkan, akhirnya ia menghubungi nomor telepon dalam buku itu. Ia mau bertanya mengenai pertolongan Allah bagi manusia berdosa.
Satu Jalan Lurus yang Pasti ke Surga
Nizam mendapat berbagai penjelasan. Ia mendapat penegasan bahwa Allah mengasihi manusia. Ia rindu semua manusia selamat.
“. . . Ia [Allah] tidak mau seorang pun binasa. Ia ingin supaya semua orang bertobat dari dosa-dosanya” (Injil, Surat 2 Petrus 3:9 BIS).
Karena itu Allah menunjukkan jalan dengan memberikan Isa Al-Masih. Isa adalah jalan lurus untuk manusia bisa mendapatkan Allah.
“. . . Akulah [Isa Al-Masih] jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Jika manusia mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka Allah akan menyelamatkan. Ia akan membimbing manusia dalam jalan lurus di bumi. Sampai nanti mendapat surga.
Karena itu Nizam mendapat ajakan melalui telepon itu. “Memang Allah menghendaki semua manusia bisa selamat. Masalahnya hanya di pilihan manusia. Maukah Anda mengimani Isa sebagai jalan Allah?”
Mari mengimani Isa dan menerima pertolongan Allah!
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Peristiwa Besar Kelahiran Nabi Menyatakan Jalan Lurus Mukmin
- Temukan “Jalan Lurus” ke Surga Melalui Doa Surah Al-Fatihah!
- Kesaksian Muslim Masuk Kristen: Bertemu Isa Sang Jalan Lurus
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara bagaimana cara Allah memberi petunjuk bagi manusia berdosa?
- Adakah cara manusia terhindar dari kesesatan yang tidak disadari? Jelaskan jawaban Saudara.
- Bagaimana pendapat Saudara bahwa Isa adalah jalan lurus, yaitu petunjuk Allah bagi manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.