Beberapa tahun lalu, saya dan isteri mengendarai mobil di bagian negara Virginia, USA. Tujuan kami mengunjungi rumah besar Presiden Jefferson. Presiden AS ke-tiga yang hidup antara tahun 1743-1826. Rumahnya diberi nama Monticello dan dikunjungi setiap tahun oleh ribuan turis dari seluruh dunia.
Dalam perjalanan isteri saya berulang kali memberitahu petunjuk jalan yang harus kami ikuti. Bila melewati satu kota kecil, dia memberitahu petunjuk jalan khusus yang mengarak ke Monticello. Terkadang saya kurang memperhatikan nasehatnya, dan tahu-tahu saya sudah melewati petunjuk jalan yang dimaksud. Dia jengkel dan marah. Saya memakluminya. Dan saya pun memutar balik mobil ke arah yang benar.
Petunjuk Nabi Dalam Kitab Suci
Ayat ke-enam dalam Al-Fatihah menyinggung masalah petunjuk jalan. Mari kita perhatikan kata ‘Ihdina.” Ihdina, adalah kata pertama dalam permohonan, ” Ihdina s-sirat al-mustaqim. ” Artinya, “Tampil ke depan dan memberi petunjuk” (M. Quraish Shihab).
Kami membaca dalam Qs 6:90, “Mereka itulah [para nabi-nabi yang disebut sebelum ini nama-namanya] orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka”
Salah satu nabi yang hidup sebelum Qs 6:90 diturunkan, ialah Nabi Yesaya. Dia sudah ada ratusan tahun sebelum Isa Al-Masih menjelma menjadi manusia.
Nabi Yesaya ”diberi petunjuk oleh Allah” sbb: “Tetapi dia [akan] tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia [akan] diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita [akan] ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita [akan] menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” (Kitab Nabi Besar Yesaya 53:5-6).
Allah, karena rahmat-Nya, memberi kita petunjuk pada jalan benar. Jangan bertindak seperti saya, ketika kami dalam perjalanan menuju rumah Presiden Jefferson. Jangan melalaikan petunjuk jalan yang diberikan pada kita, yang membuat kita tidak mungkin sampai pada tujuan, yaitu sorga.
Kita diwajibkan mengikuti petunjuk Nabi Yesaya. Nabi mulia ini menunjuk pada kedatangan dan penyaliban Isa Al-Masih.
Jalan Lurus Ke Sorga
Di saat umat Muslim memohon petunjuk ke jalan yang lurus, Nabi Yesaya menunjukkan pada penyaliban Isa Al-Masih. Isa Al-Masihlah “jalan yang lurus”, yang dicari umat Muslim dan semua manusia. Melalui Dialah saudara akan sampai pada jalan yang benar yang bertujuan sorga!
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Ihdina – Petunjuk Nabi Yesaya Ke Sorga”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Kristen Pun Menolak Trinitas.
Hasil penelitian sejarah, seperti diungkap dalam buku The Paganism in Our Chistianity disebutkan, “The origin of the Trinity is entirely pagan” (Asal-usul Trinitas sepenuhnya berasal dari kepercayaan penyembah berhala).
Kedua, Trinitas adalah ajaran yang rumit dan membingungkan, sehingga The Encyclopedia Americana menyatakan, “Beyond the grasp of human reason” (Trinitas itu di luar jangkauan akal manusia). Padahal Allah itu bukan Tuhan yang menghendaki kekacauan (Injil, Surat I Korintus 14:33). Maka tidak mungkin Allah mencetuskan doktrin mengenai diri-Nya sendiri dengan begitu membingungkan, hingga para sarjana dan ilmuwan pun tidak mampu menjelaskan.
~
Trinitas bukanlah ajaran yang berasal dari kepercayaan penyembahan berhala. Alkitab, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, menyatakan keberadaan Allah Bapa, Kalimat Allah dan Roh Kudus tersirat dalam banyak ayat, baik secara terpisah maupun bersama-sama.
Ide bahwa hanya ada satu Tuhan, yang menciptakan segala hal, berulang kali ditekankan dalam Kitab Suci seperti dalam Kitab Nabi Yesaya 45:18: “… Dialah Allah yang membentuk bumi dan menjadikannya;… Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain.”
Ketiga pribadi Tuhan, pada saat yang sama, tercatat dalam Kitab Nabi Yesaya 48:16: “Dari dahulu tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi dan pada waktu hal itu terjadi Aku ada di situ. Dan sekarang, Tuhan Allah mengutus aku dengan Roh-Nya.”
Doktrin Trinitas dalam Perjanjian Baru, Kalimat Allah sendiri menyatakan bahwa Allah itu Trinitas. “…Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19). Satu nama (Allah) – tetapi terdiri tiga nama!
~
SL
~
Di dalam Al Quran disebutkan bahwa alam semesta ini bertasbih memuji Allah. Yesus adalah Kalimattulah, tolong jelaskan bagaimana caranya alam semesta ini memuji Yesus? Yesus memuji diri sendiri.
~
Alam semesta bertasbih memuji Allah, juga dapat artikan bahwa Allah mempunyai kuasa terhadap alam semesta.
Misalnya dalam Kitab Nabi ditunjukkan bahwa Allah mempunyai kuasa terhadap ombak laut. “Bukankah Aku yang membuat pantai pasir sebagai perbatasan bagi laut, sebagai perhinggaan tetap yang tidak dapat dilampauinya? Biarpun ia bergelora, ia tidak sanggup, biarpun gelombang-gelom bangnya ribut, mereka tidak dapat melampauinya!” (Kitab Nabi Yermia 5:22).
Dan dalam Kitab Injil, Isa Al-Masih dalam keilahian-Nya juga berkuasa untuk menghentikan angin ribut. “Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali” (Injil, Rasul Besar Matius 8:26).
Isa Al-Masih tidak pernah memuji diri-Nya sendiri. Dia selalu memuliakan Bapa sorgawi.
“Jawab Yesus: “Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:54).
~
Slamet