Karena ayah kami miskin, maka saya bekerja di usia muda. Pekerjaan pertama saya adalah menolong petani memotong rumput, mengeringkan, lalu menyimpannya di gudang.
Rumput kering itu untuk makanan sapi pada musim dingin. Penghitungan gaji saya per jam kerja.
Memang dalam pekerjaan kita mendapatkan gaji/upah. Bagaimana dengan perhitungan Allah? Apakah seperti “gaji” atas amalan kita? Apakah syarat masuk surga menurut Islam: karena perbuatan amal baik atau melalui rahmat Allah?
Bekerja dan Menerima Upah
Setelah petani menghitung jam kerja dan gaji saya, dia memanggil saya dan berkata, “Terima kasih atas pertolongan adik. Inilah gaji yang saya janjikan.”
Dia memakai kata “gaji.” Bagaimana jika dia berkata, “Inilah hadiah yang saya janjikan?” Pasti saya akan jengkel. Gaji adalah sesuatu yang diraih dengan keringat dan menjadi hak saya.
Hadiah bukanlah hak. Hadiah merupakan rahmat/anugerah. Pertanyaannya ialah, “Apakah rahmat dapat diraih dengan keringat?”
Pandangan Islam Soal Syarat Masuk Surga Tidak Konsisten
Dalam bukunya, Tafsir Al-Mishbah, M. Quraish Shihab menulis: “Karena itu, rahmat yang terkandung oleh kata rahim adalah rahmat ukhrawi (masa akhirat) yang akan diraih oleh yang taat dan bertakwa kepada-Nya,” (Hal. 45). Dengan kata lain, beliau percaya bahwa usaha umat Muslim untuk beramal ibadah, menyelamatkan mereka dari dosa. Tujuannya untuk meraih rahmat Allah agar diperkenan masuk ke surga-Nya.
Menurut maknanya, rahmat/anugerah bukanlah sesuatu yang diraih dengan keringat/usaha kita. Jika diraih karena usaha kita, bukanlah anugerah lagi. Kita dapat menuntutnya dan berhak menerimanya.
Sama seperti di atas, dalam dunia bisnis upah disebut gaji. Jika kita beroleh keselamatan karena ketakwaan kita, maka itu adalah upah, bukanlah rahmat.
Bagaimana pandangan Anda akan hal itu? Jelaskan di sini.
Syarat Masuk Surga Menurut Islam Karena Amal Itu Mustahil
Injil Allah menegaskan bahwa keselamatan itu karena kasih karunia/rahmat Allah, bukan karena amal atau usaha kita. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: Jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Sayangnya, banyak orang beragama seumur hidupnya dengan letih-lesu menjalankan semua syariat agama. Mereka sungguh mengorbankan diri dengan disiplin yang luar biasa.
Namun, bila ditanya tentang kepastian masuk surga, paling mereka hanya menjawab, “Mudah-mudahan!” Ini akibat keselamatan yang berdasarkan pada “taat dan bertakwa.”
Jika keselamatan berdasarkan perbuatan baik yang kita lakukan, maka kita tidak pasti selamat. Sebab, perbuatan baik kita tidaklah memenuhi syarat masuk surga – yaitu sempurna.
Syarat masuk surga menurut Islam karena amal ibadah jelas tidak masuk akal, karena manusia tidak mungkin sempurna selama hidup di dunia ini. Amal ibadah bukan jaminan masuk surga.
Karena itu, kita sangat membutuhkan rahmat Allah bagi keselamatan kita, bukan?
Rahmat Keselamatan bagi Anda
Jadi amal adalah usaha manusia. Sedangkan anugerah adalah kemurahan yang Allah berikan. Oleh karenanya, keselamatan adalah anugerah.
Bila seseorang sungguh percaya bahwa Allah Maha Pemurah (Ar-Rahman) dan Maha Penyayang, dia akan menerima rahmat keselamatan dalam Isa Al-Masih. Rahmat-Nya ialah menggantikan hukuman dosa manusia – termasuk Anda – melalui kematian-Nya.
Maka Anda perlu beriman kepada Isa Al-Masih sebagai Penyelamat Anda.
Silakan kirim pertanyaan atau pendapat Anda kepada kami di email ini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apa alasannya gaji atau upah tidak dapat disebut anugerah/hadiah?
- Mengapa untuk masuk surga manusia sangat membutuhkan anugerah Allah?
- Bagaimana Isa Al-Masih menyatakan anugerah keselamatan dari Allah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Syarat Masuk Surga Menurut Islam: Amal atau Rahmat Allah?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Apakah anda pikir ibadah itu beban? Bukankah Allah tidak membebani hamba-Nya, kecuali menurut kesanggupan.
~
Umat Kristen tidak menganggap ibadah itu sebagai beban karena mereka tidak terikat pada tata cara beribadah. Penyembahan kepada Allah tidak harus dilakukan dengan gerakan tubuh yang harus dan wajib, pada waktu dan tempat tertentu.
Ibadah yang betul adalah fokus pada meluapnya isi hati pada Allah. Ibadah yang dikenan Allah haruslah disertai hati yang rindu akan kehadiran Allah. Karena hanya Allah saja yang dapat memuaskan hati manisia. Tanpa Allah jiwa manusia seperti rusa yang mati di tengah sungai yang tidak berair.
~
SL
*
Keselamatan itu Islam. Bagi Muslim Allah sediakan sorga, nabi Muhammad itu pembawa rahmat bagi seluruh alam semesta.
~
Al-Quran memang memberitahukan kepada kita bahwa Muslim dapat masuk sorga dengan amal ibadah. Artinya seorang Muslim dapat masuk sorga bila perbuatan amal lebih banyak daripada dosa-dosanya. Apabila setelah ditimbang pada hari kiamat terjadi sebaliknya maka akan masuk neraka.
Mungkinkah seseorang mulai lahir sampai mati mempunyai amal yang jumlahnya lebih banyak daripada dosa-dosanya?
Nabi Muhammad saja dengan jujur bahwa dia tidak mempunyai kepastian keselamatan setelah meninggalkan dunia. Justru dia mempercayakan nasibnya kepada Isa Al-Masih.
“Nafas hidupku ada di dalam Isa Putra Maryam” (Mutiara Hadist, 2002 jilid III No. 152).
Dan sebagai ahli waris sorga Isa Al-Masih berkata kepada para pengikutnya, “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2).
~
SL
*
Bukan amal ibadah yang bisa membuat masuk sorga, tapi keimanan Islam rahmat dari Allah SWT. Makanya membaca Al-Quran jangan sepotong-sepotong, tapi menyeluruh supaya tidak sesat.
~
Alkitab mengajarkan bahwa kita dapat masuk sorga bukan karena amal ibadah, melainkan karena anugerah Allah melalui iman kepada Isa Al-Masih.
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Dalam Al-Quran memang ada ayat yang mengajarkan bahwa masuk sorga itu adalah atas rahmat dari Allah. Namun Al-Quran juga mengajarkan untuk sorga seseorang harus beramal soleh.
“Al-Quran sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik” (Qs 18:2).
Karena dalam Al-Quran banyak ayat-ayat yang saling bertentangan, maka apa salahnya kalau kami hanya mengambil sebagian ayat yang cocok dengan Alkitab.
~
SL
*
Nabi Muhammad ketika masih hidup ditanya tentang nasibnya setelah mati. Ia menjawab tidak tahu karena tak seorangpun yang tahu. Itu hanya Allah yang tahu.
Bagi Muslim tersedia sorga, tapi bagi yang mati kafir maka tersedia neraka. Dan Allah telah menjamin nabi Muhammad yang pertama masuk sorga.
~
Nabi Muhammad memang benar bahwa ia tidak mengetahui nasibnya setelah meninggalkan dunia. Bahkan ia menegaskan bahwa masuk neraka itu adalah sesuatu yang pasti.
”Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Bagaimana saudara mengetahui kalau Allah telah menjamin nabi Muhammad orang yang pertama masuk sorga?
Tetapi perlu diketahui bahwa 2000 tahun yang lalu, ada dua malaikat telah berseru kepada orang-orang Galilea tentang keberadaan Isa Al-Masih.
“Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 1:10-11).
~
SL
~
Itulah beda ajaran Islam dan Kristen. Islam mengajarkan untuk selalu ikhlas dalam berbuat kebaikan. Sedangkan umat Kristen diajarkan untuk menuntut keselamatan. Umat Muslim ikhlas menghadap Tuhan 5 kali sehari, sedangkan umat Kristen menjadikan ibadah itu beban sehingga hanya mau berdoa seminggu sekali.
~
Saudara Usil,
Maaf, menurut kami apa yang saudara jelaskan di atas justru terbalik. Karena setahu kami, umat Muslim berbuat kebaikan dan beribadah tujuannya semata-mata agar mendapat pahala. Berharap dengan pahala tersebut dapat masuk sorga.
Bukankah umat Muslim percaya bahwa yang dapat menyelamatkan adalah pahala hasil amal dan ibadah? Bila demikian, apakah masih dapat dikatakan bahwa ibadah tersebut ikhlas dan tanpa pamrih?
Tentu berbeda dengan pengikut Yesus Kristus. Kitab Suci Allah mengajarkan bahwa keselamatan sorgawi adalah anugerah Allah dalam Yesus Kristus. Bukan pahala akibat hasil usaha manusia.
Kiranya Sdr. Usil mau merenungkan dua ayat berikut ini: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
~
Saodah
~
1. Kalau boleh saya luruskan, ikhlas adalah berbuat sesuatu mengharapkan ridho Allah, pahala dsb adalah pada urutan sesudahnya.
2. Injil, Surat Efesus 2:8-9, telah dibantah oleh Yakobus bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati.
3. Injil, Kisah Para Rasul 4:12. Anda wajib mendengar seruan tersebut jika anda adalah keturunan dari 12 suku Israel. Sebagaimana pengakuan Yesus bahwa misinya hanya untuk umat Israel saja.
~
Saudara XucinXgaronX,
1. Menurut KBBI arti kata “ikhlas” adalah memberi dengan tulus hati. Artinya, memberikan atau merelakan sesuatu tanpa mengharapkan imbalan.
Maka, seseorang yang beribadah dan mengharamkan ridho Allah, artinya ibadah orang tersebut tidak ikhlas, melainkan pamrih. Karena mengharamkan ridho dari Allah.
2. Ketika saudara mengimani bahwa Isa Al-Masih adalah Jalan Lurus, tetapi saudara tidak melakukan apa yang diperintahkan-N ya, maka iman saudara itu tidak ada gunanya.
Contoh sederhana: Saudara mengatakan mencintai seorang wanita. Tapi saudara tidak pernah membuktikan cinta tersebut, baik lewat perbuatan ataupun perkataan. Dapatkah hal itu disebut cinta?
3. Untuk pertanyaan saudara yang ketiga, silakan membaca penjelasan kami pada artikel ini: tinyurl.com/7srwflg.
~
Saodah
~
Al-Quran: “celakalah orang-orang yang sholat, yang lalai dalam sholat“. Hadits Nabi, “bukan amalmu yang akan memasukkanmu kedalam surga, tidak juga aku”
Amal ibadah bukan jaminan manusia masuk ke dalam surga. Hanya rahmad Allah yang bisa memasukkan manusia ke dalam surga.
Coba baca ayat Alkitab: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tapi pemberian Allah”.
Keselamatan itu adalah pemberian Allah (bukan Yesus), oleh karena itu berserah dirilah kepada Allah (aslama). Itulah jalan yang lurus.
~
Saudara Pengamat,
Kami setuju dengan pernyataan saudara di atas. Bahwa keselamatan bukan usaha manusia, melainkan rahmat Allah.
Tapi pertanyaan, bagaimana agar kita bisa mendapat rahmat Allah itu? Apakah dengan cara beramal dan beribadah? Tentu tidak, bukan? Sebab pada kalimat saudara di atas sudah dikatakan bahwa amal ibadah tidak menyelamatkan.
Bagaiman dengan sabda Yesus berikut ini: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24).
Bukankah Yesus adalah satu-satunya Pribadi yang dapat memberi keselamatan bagi siapa saja, termasuk Sdr. Pengamat?
~
Saodah
~
To Saodah,
Dimana-mana tanda mencintai adalah melakukan perintah yang dicintainya. Menurut Yesus ukuran mengasihi adalah melakukan firman-Nya.
“Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia” (Yohanes 14:32).
“Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku” (Yohanes 14:24).
“Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal” (Lukas 16:17).
Tidak ada Kristen menuruti firman Yesus di atas. Kristen justru membatalkan hukum Taurat. Hukum Taurat justru teradopsi dalam hukum Syariat Islam.
~
Saudara Xucinxgaronx,
Untuk mengetahui maksud dari ayat-ayat yang saudara kutip di atas, saudara perlu membaca konteks dari ayat tersebut secara keseluruhan. Saudara tidak dapat mengutip satu ayat, lalu mengambil ayat lain untuk melemahkan ayat tersebut.
Contoh seperti dua ayat dari Injil Yohanes yang saudara kutip di atas. Makna ayat tersebut berbeda dengan makna dari Injil Lukas yang saudara kutip.
Jadi kami sarankan, kiranya saudara dapat meluangkan waktu untuk membaca Injil, mulai dari awal hingga akhir secara berurut. Jangan hanya mengutip satu atau dua ayat tertentu saja. Bila itu yang saudara lakukan, maka saudara tidak akan pernah menemukan kebenaran yang sebenarnya dalam Injil tersebut.
~
Saodah
~
Sudahlah bung! Mau bagaimana pun kalian beragumentasi, tetap tidak bisa dibantah, bahwa Tuhan kalian berjumlah tiga. Tuhan kalian = Allah yang Esa = Bapa, Yesus dan Roh Kudus. Silahkan hitung berapa jumlah Tuhan kalian, dan mana yang menyelamatkan?
~
Sdr. Zakir Naik,
Sebagai pengikut Yesus Kristus, kami merasa wajib untuk membela apa yang kami imani. Terlebih bila ada orang yang salah dalam memahami iman kami tersebut, salah satunya Sdr. Zakir Naik.
Perlu sdr ketahui, orang Kristen menyembah Tuhan yang esa. Dalam bahasa aslinya disebut Adonai echad. Echad = unified.
Maka, Tritunggal artinya bukan tiga Tuhan seperti yang sdr dan umat Muslim yakini. Tritunggal adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tiga Pribadi Allah yang berada bersama-sama dalam kekekalan. Tiga Pribadi ini adalah: Bapa, Kalimat Allah [Isa/Yesus], dan Roh Kudus [yang sering diklaim umat Muslim sebagai Muhammad].
Mungkin sdr akan berkata sangat sulit memahami Tuhan orang Kristen. Iya, benar! Karena Tuhan yang disembah orang Kristen adalah Tuhan yang maha besar. Tuhan yang jauh lebih besar dari logika manusia yang terbatas.
Mungkin artikel pada link ini dapat menolong sdr untuk lebih mengerti. Silakan klik di sini: http://tinyurl.com/kqv4ebc.
~
Saodah
***
To admin
Keselamatan manusia adalah akibat amal dan anugerah (Rahmat)Nya. Keduanya sangat berkaitan erat satu dengan yang lain. Umat Muslim sangat berharap amalnya diberi Rahmat Allah. Meskipun hanya Allah yang tahu dan dapat menentukan siapa yang akan diberi rahmat dan hidayah. Muslim hanya bisa berbaik sangka kepada Rahmat Allah itu dengan menjalankan aqidah, syariat dan ahlaknya.
***
Saudara Guns,
Apakah sdr sudah membaca artikel di atas? Bagaimana dengan ilustrasi dan penjelasan tentang rahmat (anugerah) di atas atau mungkin sdr memiliki pemahaman yang berbeda? Silakan beri penjelasannya.
Dari penjelasan sdr di atas, sdr belum yakin pasti masuk sorga kelak, benar begitu?
Benar sekali Allah yang maha tahu dan menentukan bahwa “setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
Jadi, seseorang tidak perlu bekerja untuk menerima keselamatan ini. Ia hanya perlu menerima Isa Al-Masih sebagai Penyelamatnya. Inilah yang dinamakan keselamatan karena anugerah!
~
Daniar
Lanjutan…
Muslim mempercayai Nabi Muhammad sebagai juru selamat pemberi ajaran yang benar yaitu Islam. Kristen pun sama bahwa yesus adalah juru selamat nya…lalu apa yg harus diperdebatkan jika umat kristen memahami bahwa sang juru selamat nya adalah manusia biasa bukan Tuhan…Nabi Isa telah memberikan pengetahuan tentang siapa Bapa nya yang ada di dalam injil itu.
Semoga tercerahkan rahmat dan amalmu untuk mencapai tempat yg indah disisi Allah yaitu surga yg kekal dan bahagia
~
Ayo bersyahadat, sholat, tobat, sebelum telat biar selamat di akhirat.
~
Saudara Fazar Awan,
Tepat ajakan untuk taubat. Dari taubat orang jahat menjadi insyaf. Sifat-sifat maksiat, hujat dan penuh dengan moral yang cacat hanya singkat tetapi hukumannya kekal di akhirat. Namun lihat, apakah syahadat, sholat dan taubat sahabat, dapat membuat lunas aib dosa, tentu saja tidak dapat. Tetapi nabi-nabi telah bernubuat bahwa kurban Isa Al-Masih yang dapat melunasi aib dosa sesat manusia. Percayakah saudara akan nubuat tersebut?
~
Noni