Islam meyakini bahwa Allah Ar-rahman-ir-rahim (Maha Pengasih dan Penyayang) (Quran, Surah Al Fatihah [1] :1) dan ajaran hisab. Yaitu perhitungan kebaikan dan keburukannya di akhirat.
Apakah hisab merupakan bukti bahwa Allah SWT mengasihi umat Muslim?
Paparan ini menolong kita mengerti konsep hisab menurut Islam dan cara ke sorga tanpa hisab.
Ajaran Hisab dalam Islam
Al-Quran menuliskan,“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah,” (Quran, Surah Al Insyiqaq [84] : 7-8).
Menurut Hadist, “ . . . ada tujuh puluh ribu masuk sorga tanpa hisab dan siksa” (Hadist Muslim dan Bukhari). Namun, tidak ada Muslim yang tahu apakah dia termasuk yang tujuh puluh ribu itu.
Hisab menurut Islam ada dua macam. Pertama, Al ‘Aradh (penampakan dosa dan pengakuan). Allah hanya akan menampakkan lembaran amal mereka.
Kedua, munaqasyah (diperiksa secara sungguh-sungguh) dan inilah yang dinamakan hisab (perhitungan) antara kebaikan dan keburukan. Muhammad menjelaskan, “. . . barangsiapa yang dimunaqasyah hisabnya, maka ia akan binasa” [Muttafaqun ‘alaihi].
Jika Allah SWT menyayangi, mengapa menghisab para Mukmin? Ketika dihisab, apakah para Mukmin merasakan kasih sayang Allah SWT?
Untuk dua pertanyaan itu, kirimkan jawaban Anda lewat email ini.
Syarat Masuk Sorga
Perlu kita ingat bahwa syarat masuk sorga ialah suci sempurna, tanpa berbuat satu dosa pun. Itulah sebabnya Allah menghukum Adam dan Hawa yang hanya berbuat satu dosa (Kitab Taurat, Kejadian 3:1-15).
Kita selalu berbuat berdosa. Pikiran, perkataan dan perbuatan kita sering kali berdosa. Kita membenci, egois, bicara kotor, berbohong dan sebagainya.
Maka kita pasti menghadapi penghukuman Allah karena dosa-dosa kita itu. Bagaimana bebas dari hukuman itu?
Penjamin Ke Sorga Tanpa Hisab
Yahya Pembabtis menyaksikan, “. . . Lihatlah Anak domba Allah [Isa Al-Masih], yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29). Karena begitu mengasihi manusia, Isa Al-Masih rela mati tersalib untuk menghapus dosa-dosa manusia. Kematian-Nya untuk menggantikan hukuman dosa yang seharusnya manusia tanggung.
Melalui kematian-Nya itu, Ia menjamin pengampunan dosa dan hidup kekal di sorga-Nya. Firman-Nya, “. . . Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup . . . dan . . . tidak akan mati selama-lamanya . . .” (Injil Rasul besar Yohanes 11:25-26).
Bila Anda tidak percaya akan fakta atau kuasa penyaliban Isa Al-Masih, emailah kami di sini.
Agar Anda Bebas dari Hisab!
Jelaslah bukan Allah SWT, melainkan Isa Al-Masih begitu mengasihi manusia. Sebab Ia rela tersalib untuk menyucikan dosa-dosa manusia. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya masuk sorga-Nya tanpa hisab.
Dengan mempercayai Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat, Anda pasti masuk sorga tanpa menderita hisab.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah hisab menurut Islam merupakan bukti kasih sayang Allah kepada muslim? Alasannya?
- Apakah buktinya kasih sayang Isa Al-Masih jauh lebih besar daripada Allah SWT?
- Allah SWT diyakini mengampuni dosa, namun juga menghisab para muslim. Sebaliknya Isa Al-Masih berkuasa menghapus dosa tanpa menghisab. Manakah yang wajib diimani umat beragama? Alasannya!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Hisab Menurut Islam Adalah Bukti Kasih Sayang Allah?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/ SMS ke: 0812-8100-0718
~
Semua orang akan dihisab/dihakimi di hari kiamat:
Injil, Yohanes 5:27:-30. Isa Al-Masih diberi kuasa untuk menghakimi karena Beliau Anak Manusia.
Kedatangan Beliau kedua kalinya semua orang dalam alam kubur dibangkitkan. Hakim yang adil: tidak akan menambah dan mengurangi penghakiman yang didengarnya dari Tuhan Allah.
Injil, Matius:25:31-46. Penghakiman terakhir yaitu mengumpulkan dan memisahkan, menghakimi semua bangsa yang telah dibangkitkan dari alam kubur.
~
Saudara Matsyari,
Terima kasih atas komentar saudara di forum ini. Memang semua orang akan dihakimi di hari kiamat. Tapi ada pengecualian bagi yang percaya kepada Isa Al-Masih, yaitu tidak turut dihukum.
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Injil Rasul Besar Yohanes 5:24)
Tepat sekali bahwa Isa Al-Masih adalah Hakim yang adil. Sedangkan dalam kitab saudara dengan jelas menuliskan bahwa Hanya Allah hakim yang adil (Qs 95:4-8).
Kiranya saudara dapat mengerti kebenaran yang disampaikan dalam ayat yang saudara kutip tersebut.
~
Daniar
*****
1. Tidak ada kasih Allah SWT, sebab: Menurut pandangan saya, jikalau Hisab sebagai jalan menuju sorga, maka tak satupun umat Muslim masuk sorga, karena sesuai dengan sabda Allah Yesus Kristus “Sebab semua orang telah berbuat dosa” (Injil, Surat Roma 3:23). Jelas sekali manusia lebih banyak perbuatan dosa dari pada amal, termasuk saya.
2. Buktinya: “Barangsiapa percaya kepada Isa Al-Masih, maka ia melihat hidup kekal, barangsiapa tidak taat kepada Isa Al-Masih, ia tidak melihat hidup, melainkan murka Allah tetap di atasnya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:36).
3.”Percaya dan Taat” kepada Isa Al-Masih sebagai Allahmu, ia tidak lagi memperhitungkan dosamu. Bertobatlah hiduplah dengan damai kasih Isa Al-Masih, sebab Hisab bukan menjadi jaminan. Tapi Isa Al-Masih telah menjadi tebusan dosa kita, Amin.
*****
Saudara Malaikat Gabriel,
1. Demikian Kitab Muslim memberitahukan bahwa orang berdosa tempatnya kekal di neraka. “… barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81).
2. Karena kasih-Nya, Isa al-Masih rela mati tersalib guna menanggung hukuman dosa manusia. Supaya manusia tidak menderita hukuman kekal di neraka.
3. Benar, hisab tidak menjamin untuk masuk sorga, tapi Isa Al-Masih menjamin masuk sorga.
~
Daniar
~
Pertama-tama kepada admin yang terhormat tolong teks yang bertuliskan kata Quran itu dihapus diganti dengan q.s. qur’an atau Al-Qur’an.
Quran….??? tega betul. Kita ini hidup beribu bahasa. Quran dalam bahasa kami itu pantat kuali (wajan) itu kitab suci ya bukan kitab dari paret.
~
Saudara Po99,
Terima kasih atas komentar saudara yang telah berbagi informasi arti dari kata “Quran”. Kami lihat ada teman-teman Muslim yang lain menuliskannya demikian. Kiranya ini juga menjadi pemahaman baru bagi semua pengunjung situs ini.
~
Daniar
*****
1. Hisab itu untuk seluruh umat manusia dari umat Adam-Muhammad.
Catatan: untuk mendapatkan kasih sayang Allah maka manusia harus menyayangi Allah dulu.
2. Isa hanya manusia bukan Tuhan. Jadi lebih besar kasih sayang Allah karena sudah memberi kepada Umat adam-sebelum umat Isa.
3. Ya itulah kehendak Allah SWT. Apakah manusia yang harus menentukan kehendak Tuhan. itu Mustahil!!!
Hisab itu pembeda untuk masuk tingkatan surga karena ada 7 pintu sorga. Masing-masing pintu sorga akan memanggil manusia berdasarkan hisab tersebut.
*****
Saudara Hamba Allah,
1. Apakah hisab merupakan bukti kasih sayang Allah kepada Muslim, bagaimana menurut sdr?
Menyayangi Allah dulu agar disayangi Allah. Ini berbeda dengan yang diajarkan Kitab Suci Allah. “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita” (Injil, Surat 1 Yohanes 4:19).
2. Jika Allah SWT menyayangi, mengapa menghisab para Mukmin?
3. Sdr. Hamba, Yahya Pembabtis menyaksikan, “. . . Lihatlah Anak domba Allah [Isa Al-Masih], yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29). Melalui kematian-Nya, Isa Al-Masih menjamin pengampunan dosa dan hidup kekal di sorga-Nya.
~
Daniar
~
Isa adalah nabi utusan Allah. Yang berhak mengampuni adalah Allah, bukan nabi Isa.
~
Sdr. Wisnu Murti,
Anda benar bahwa Isa Al-Masih datang atas utusan Allah yang Maha Penyayang, yang sangat peduli dengan nasib kekekalan kita, orang-orang berdosa yang seharusnya kekal masuk neraka.
Namun, mari perhatikan apa yang nabi Yahya sampaikan tentang Isa. “… Lihatlah Anak domba Allah [Isa Al-Masih], yang menghapus dosa dunia” (Injil Yohanes 1:29).
Nah, jika kita meyakini Allah sajalah yang dapat mengampuni dosa manusia, maka ketika Nabi Yahya menyatakan “Isa penghapus dosa”, bukankah dengan sendirinya Nabi Yahya sadar dan memberitahu kita bahwa Isa Al-Masih adalah Allah itu sendiri, Allah yang berkuasa menghapus dosa kita? Apakah sebagai umat Muslim, Anda tidak mempercayai perkataan nabi Yahya, salah satu nabi yang wajib diimani umat Muslim?
~
Yuli
~
Sdr. Daniar
Membaca 3 pertanyaan dalam artikel di atas, bolehkah saya bertanya terlebih dahulu? Agar bisa memahami lebih menyeluruh. Mana yang lebih menyelamatkan orang Kristen/Katolik:
1. Mempercayai bahwa Yesus putra Maria itu sebagai manusia yang menjadi Tuhan?
Atau
2. Mempercayai bahwa peristiwa penyaliban itu ada dan menjadi penghapus dosa orang Kristen/Katolik?
Atau
3. Beramal kebaikan dan menghindari perbuatan dosa, agar masuk kriteria sebagai calon penghuni surga.
~
Saudara Suminar,
Pertanyaan yang bagus. Keselamatan bagi umat Kristen adalah anugrah Allah, bukan karena perbuatan baik kita. Anugrah keselamatan ini hanya diterima melalui iman di dalam Isa al-Masih.
Iman yang menyelamatkan adalah percaya hanya kepada Isa Al-Masih untuk memperoleh hidup kekal, artinya:
– Mengalihkan andalan kita sendiri (usaha & perbuatan baik) kepada Isa yang telah menjalani hukuman dosa kita di kayu salib.
– Mau menerima Isa Al-Masih yang bangkit dan hidup di dalam hidup sdr sebagai Juruselamat.
– Menerima Isa Al-Masih di dalam hidup kita sebagai Tuhan, di dalam hati kita ada ruang tahta, dan Isa-lah yang berhak atas tahta itu. Isa telah menebus kita dan Ia ingin bertahta dalam hidup kita sehingga hidup kita dipimpin oleh Isa.
– Bertobat dari dosa-dosa kita, artinya berbalik dari apa yang telah kita lakukan yang tidak berkenan kepada-Nya dan mengikuti kehendak-Nya yang ada dalam firman-Nya (Alkitab).
“Percayalah kepada Isa Al-Masih dan engkau akan selamat…” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 16:31).
~
Daniar
~
Hamba Allah 2017-12-06 09:42
1. Hisab itu untuk seluruh umat manusia dari umat Adam-Muhammad.
Om hisab itu hanya umat Muhammad, kedatangannya hanya memberi neraka Qs 19:71. Bagi kami pengikut Yesus Kristus hisab hanya bohong belaka.
2. Isa hanya manusia bukan Tuhan. Jadi lebih besar kasih sayang Allah karena sudah memberi kepada Umat Adam sebelum umat Isa.
Sudah baca surah az zhukruf mencatat Isa Al-Masih benar-benar mengetahui hari kiamat. Surat Lukman mengatakan hanya Allah yang mengetahui hari kiamat, saya bertanya mengapa Isa Al-Masih dan Allah mengetahui hari kiamat..? Jadi siapa Isa Al-Masih itu..?
~
Saudara Jhon Kudus,
Terima kasih telah memberi respon komentar Sdr Hamba Allah. Sdr benar, bagi yang percaya kepada Isa Al-Masih dijamin masuk sorga tanpa hisab. Karena begitu mengasihi manusia, Isa Al-Masih rela mati tersalib untuk menghapus dosa-dosa manusia. Kematian-Nya untuk menggantikan hukuman dosa yang seharusnya manusia tanggung.
Melalui kematian-Nya itu, Ia menjamin pengampunan dosa dan hidup kekal di sorga-Nya. Firman-Nya, “. . . Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup . . . dan . . . tidak akan mati selama-lamanya . . .” (Injil Rasul Besar Yohanes 11:25-26).
~
Daniar
~
Wisnu Murti 2017-12-23 07:45
Yesus adalah nabi Allah. Orang yang memiliki hak untuk memaafkan adalah Tuhan, bukan nabi Isa.
Benarkah Allah SWT ada? Bila engkau sungguh mencari Allah, berpuasalah dan berdoalah maka engkau akan didatangi oleh Isa Al-Masih. Apa buktinya, lihatlah kesaksian umat Muslim masuk Kristen, semua didatangi oleh Isa Al-Masih, bukan Allah SWT atau Muhammad.
“Makanya bertobatlah engkau sebab Yesus Kristus adalah “Allahmu”. Ia melakukan kuasa-Nya dan diam diantara umat-Nya, masuk akal bukan.
Baca Surat Az Zhukruf dan Lukman bahwa Isa dan Allah mengetahui Hari Kiamat, Jadi siapakah Isa Al-Masih itu?
~
Saudara Jhon Kudus,
Terima kasih telah memberi respon komentar Sdr. Wisnu Murti.
Memang Isa Al-Masih adalah Nabi. Namun Dia juga adalah Allah. Dia menjamin pengampunan dosa dan hidup kekal di sorga-Nya. Firman-Nya, “. . . Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup . . . dan . . . tidak akan mati selama-lamanya . . .” (Injil Rasul besar Yohanes 11:25-26).
~
Daniar
~
Kalau Nabi Isa Al-Masih menjamin akan menanggung dosa manusia. Itu pernyataan yang tidak masuk akal sehat dan bisa menyesatkan jutaan manusia.
Bagaimana mungkin saya yang berbuat dosa orang lain yang menanggung. Apa yang akan terjadi apabila semua umat Isa Al-Masih berbondong-bondong melakukan perbuatan dosa. Karena merasa dosanya ada yang menanggung?
~
Saudara Sulaeman,
Saudara memiliki pemahaman yang keliru tentang jaminan keselamatan dari Isa Al-Masih. Itu bukan jaminan untuk bebas berbuat dosa. Jaminan pasti selamat adalah anugerah-Nya. Maka ketaatan pengikut-Nya kepada-Nya sekarang bukan karena takut hukuman. Pengikut-Nya terdorong menaati karena mengasihi-Nya dan ingin membalas kebaikan kasih-Nya.
~
Daniar
~
Sulaeman 2018-01-18 16:08
Sdr. Sulaeman, apakah saudara sudah pernah membaca bahwa Taurat, Zabur, Kitab Para Nabi dan Injil adalah kalam Allah? Walaupun saya umat Kristen saya belajar juga tentang Al-Quran. Dalam Qs 5:46 mencatat: Orang yang mengimani Taurat, Zabur, Kitab Para Nabi dan Injil adalah orang bertaqwa kepada Allah. Qs 32:23 mencatat bahwa: Taurat adalah kalam Allah, jangan ragu-ragu akan pertemuan-Nya.
Saudara, tolong baca dan belajar dulu Alkitab (di dalamnya ada Taurat, Zabur, Kitab Para Nabi dan Injil). Nanti saya akan komen semua pertanyaan saudara tapi harus sepakat dan satu per satu, kita saling tanya jawab.
~
Saudara Jhon Kudus,
Terima kasih telah menanggapi komentar Sd.r Sulaeman. Kesepakatan yang bagus. Saran kami bila saudara ingin berdiskusi lebih inten dan terbeban untuk melayani umat Muslim. Kami persilakan saudara mengirim email ke [email protected]
~
Daniar
~
To Jhon Kudus,
Apa bukti adanya Firman Allah sebagai pribadi dari Allah itu sendiri. Karena bagi Muslim firman Allah adalah ucapan Allah yang dapat secara langsung atau ditulis dalam sebuah kitab.
Jawab ini: di PL ada ayat berbunyi “Akulah Allah Tuhanmu”
Siapakah yang mengatakan hal tersebut?
a. Bapa
b. Firman
c. Roh
d. Ketiga-tiganya
~
Saudara Hamba Allah,
Terima kasih atas komentar saudara.
Saran kami agar tetap fokus pada topik yang dibahas, kiranya saudara dapat menanggapi atau bertanya seputar fokus pertanyaan di atas. Bila saudara bertanya diluar topik di atas silakan kirimkan ke [email protected]
Terima kasih atas perhatiannya.
~
Daniar
~
Oke ini yang terbaik
~
Saudara Nanda Saputra,
Terima kasih atas komentar saudara di forum ini. Mungkin saudara dapat menjelaskan lebih spesifik maksud dari yang terbaik menurut komentar saudara di atas?
Terima kasih
~
Daniar
Hamba Allah 2018-01-20 17:05
~
To Jhon Kudus,
Apa bukti adanya Firman Allah sebagai pribadi dari Allah itu sendiri. Karena bagi Muslim firman Allah adalah ucapan Allah yang dapat secara langsung atau ditulis dalam sebuah kitab.
Jawab ini: di PL ada ayat berbunyi “Akulah Allah Tuhanmu”
Siapakah yang mengatakan hal tersebut?
a. Bapa
b. Firman
c. Roh
d. Ketiga-tiganya
Hamba, untuk ini sangat gampang menjawabnya, Marilah kita membaca bersama sama di Wahyu 1:8 mencatat : “Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah,yang ada dan sudah ada yang akan datang, Yang Maha Kuasa”.
Hamba jelas sekali bahwa Isa Al-Masih itu adalah Allah kita manusia, Muhammad mengakui di Qs 5:46. Bertobatlah Hamba.
~
Terima kasih Sdr. John Kudus, untuk firman Isa Al-Masih sebagaimana Rasul Yohanes saksikan dan catat dalam Kitab Wahyu.
Isa adalah Allah Sang Firman. Jika Isa bukan Allah, tentu Ia tidak akan berani menyatakan diri-Nya “… Alfa dan Omega … Yang Mahakuasa”, bukan?
~
Yuli
~
Saya sering baca Alkitab, terutama hari-hari terakhir dari kematian Yesus. Yang saya tangkap dari peristiwa itu bukan kerelaan Yesus atau bukan atas kehendak Yesus, Dia disalib. Tapi karena para imam menganggap Yesus sudah menghujat Allah karena mengaku diri-Nya Mesias. Yesus pun sangat marah dengan Yudas yang sudah mengkhianati. Bahkan dalam ayat-ayat lain memperlihatkan Yesus sangat ketakutan akan kematian itu hingga meskipun sudah dikuatkan Malaikat, Dia tetap ketakutan. Dalam ayat lainnya Dia merasa sedih dan gentar. Jadi jika kematian Yesus sebagai bentuk penebus manusia berdosa itu hanya hoax dan pembohongan publik. Dan kasih sayang Yesus dengan mengorbankan diri juga bohong.
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Memang seharusnyalah saudara membaca Kitab Suci Allah, bukan?
Saran kami silakan membaca keseluruhan Kitab Suci Allah maka akan dapat ditarik benang merah. Dimana Allah menyediakan penebus agar manusia dapat selamat.
Saudaraku jauh sebelum kedatangan Isa Al-Masih di dunia Nabi besar Allah telah menubuatkan penebusan tersebut. “Tetapi dia (Isa Al-Masih) tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Kitab Nabi Besar Yesaya 53:5).
Dan seperti sabda Isa Al-Masih sendiri bahwa “Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Dan telah digenapi saat Isa Al-Masih wafat di kayu salib.
Menurut saudara kasih sayang Yesus dengan mengorbankan diri bohong. Begitu istimewa Isa Al-Masih dituliskan dalam kitab saudara, tetapi saudara menyebutnya pembohong. Bagaimana saudara?
~
Daniar
~
Rekan Daniar,
Saya katakan bohong karena Yesus sangat tidak rela dirinya di salib. Banyak bukti dalam Injil yang menggambarkan ketidakrelaan Yesus dan ketakutan Yesus, bahkan seorang malaikat sampai turun memberi kekuatan pun tak mampu membuat dia tenang. Selain itu tidak ada perintah Allah untuk menyalibkan Yesus. Penyaliban itu murni penghukuman kepada orang yang mengaku dirinya Mesias. Karena Imam-imam itu tahu bahwa Yesus bukan keturunan Daud yang merupakan syarat utama jadi Mesias.
Jadi penyaliban Yesus itu tidak ada hubungannya dengan penebusan manusia berdosa.
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Bila bukan karena kasih Isa Al-Masih kepada manusia berdosa dan bila tidak rela pastinya Isa Al-Masih tidak akan menyerahkan diri-Nya untuk mati di salib, bukan? Tapi dia rela dan tahu bahwa kedatangan-Nya “untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Mari perhatikan yang dikatakan Isa Al-Masih ini, “Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi.” Seperti yang kami kutipkan nubuat Nabi Yesaya pada kolom komentar sebelumnya.
~
Daniar
~
Judul yang menarik: Hisab, Benarkah Bukti Kasih Sayang Allah Pada Muslim?
Kenapa tidak dibuat judul seperti ini: Penyaliban Isa, Benarkah Bukti penebusan dosa pada umat Kristen? Itu lebih fair
Coba buktikan kalau dosa kita pasti ditebus dengan penyaliban Isa. Apakah peristiwa penyaliban Isa masih berlaku untuk jaman sekarang ini? Apakah kontek penyaliban tersebut hanya berlaku saat Isa disalib saja. Sedangkan saat setelahnya sudah tidak berlaku lagi, atau mungkin akan lebih afdol jika kita menyalib seseorang yang suci seperti Isa untuk menebus dosa-dosa kita? Wah kalau begitu Bapa di surga Allah Bapa menjadi tidak adil dong…membiarkan para penjahat masuk surga hanya percaya Isa.
~
Saudara Guns,
Terima kasih atas penilaian dan masukannya. Berikut tanggapan kami.
Saudaraku jauh sebelum kedatangan Isa Al-Masih di dunia Nabi besar Allah telah menubuatkan penebusan tersebut. “Tetapi dia (Isa Al-Masih) tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Kitab Nabi besar Yesaya 53:5).
Seperti sabda Isa Al-Masih sendiri bahwa Ia datang ke dunia “untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Nubuat-nubuat tersebut digenapi saat Isa Al-Masih mati di kayu salib.
“Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri” (Injil, Surat Ibrani 9:25). Kematian Isa Al-Masih di kayu salib sekali untuk selama-lamanya, dulu, sekarang, dan yang akan datang. Sehingga terus berlaku hingga datangnya hari penghakiman. Jadi tidak perlu menyalibkan orang lain seperti pemikiran saudara!
Kiranya kabar baik ini dapat saudara mengerti!
~
Daniar
~
Para imam tidak peduli Yesus keturunan Daud. Yang mereka harapkan adalah Mesias yang mau berperang melawan semua musuh Israel dan membebaskan mereka dari penjajahan manusia sedangkan Yesus mau membebaskan mereka dari kuasa dosa.
~
Saudara Marulam,
Terima kasih atas komentar saudara. Tepat sekali yang saudara sampaikan bahwa Isa Al-Masih datang untuk membebaskan manusia dari kuasa dosa. Seperti yang disaksikan Yahya Pembabtis, “. . . Lihatlah Anak domba Allah [Isa Al-Masih], yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).
Kiranya kabar baik yang disaksikan Yahya Pembabtis ini dapat diketahui dan dimiliki oleh semua umat manusia!
~
Daniar
~
Untuk Gandhi,
Yesus adalah Alfa dan Omega. Dia tahu apa yang akan Dia alami bila menerima cawan pahit kematian yang direncanakan Bapa-Nya. Makanya Dia gentar dan memohon kepada Bapa kiranya cawan itu boleh lalu, namun bukan kehendak-Nya tapi kehendak Bapa-Nya yang jadi. Akhirnya Dia mau memberi diri-Nya, taat pada kehendak Bapa dan “menyerahkan nyawaNya” dengan sukarela sebagai jalan penebusan bagi keselamatan manusia yang berdosa.
Injil, Rasul Lukas 23:46, “Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya”. (Baca juga dalam Injil, Matius 27:50; Injil, Markus 15:37; Injil,Yohanes 19:30; Injil, I Yohanes 3:16).
~
Saudara Carla,
Terima kasih telah menanggapi komentar Sdr. Gandhi. Isa Al-Masih, Kalimat Allah yang datang ke dunia menjadi manusia. Karena begitu mengasihi manusia, Isa Al-Masih rela mati tersalib untuk menghapus dosa-dosa manusia. Kematian-Nya untuk menggantikan hukuman dosa yang seharusnya manusia tanggung.
Kiranya kabar baik ini dapat didengar dan dirasakan oleh semua orang.
~
Daniar
*****
1. Apakah hisab merupakan bukti kasih sayang Allah kepada muslim? Alasannya?
Jawaban: Tentu. Semua manusia yang mati & dihidupkan lagi akan dimintai pertanggungjawaban dan pengadilan seadil adilnya. Pengadilan ini lebih transparan daripada pengadilan dunia.
2. Apakah buktinya kasih sayang Isa Al-Masih jauh lebih besar daripada Allah SWT?
Jawaban: Isa hanya menjalankan apa yang diperintah oleh Tuhannya. Dan menerapkan strategi sesuai karakter kaum yang dihadapinya.
3. Allah SWT diyakini mengampuni dosa, namun juga menghisab …… Manakah yang wajib diimani umat beragama? Alasannya
Jawaban: Isa hanyalah manusia. Hanya pemberi syafaat. Yang berhak menjadi hakim tentu saja yang lebih besar daripada Isa.
*****
Saudara Hasan,
Terima kasih telah menanggapi 3 pertanyaan fokus di atas. Berikut tanggapan kami. Adalah jelas dosa tempatnya kekal di neraka itulah wujud keadilan Allah. Faktanya manusia berdosa jadi manusia akan kekal di neraka, bukan? Lalu bagaimana kasih sayang Allah dinyatakan, dapatkah saudara menjelaskan?
Kasih sayang Isa Al-Masih dinyatakan dengan mati di kayu salib untuk menggantikan hukuman dosa manusia. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya masuk sorga-Nya tanpa hisab.
Isa Al-Masih adalah Hakim. Sedangkan hanya Allah yang berhak menjadi Hakim, bukan? Selengkapnya dapat saudara baca di link ini https://bit.ly/2stZYVX
~
Daniar
~
1. Bagaimanakah dengan adanya iblis/setan di dunia? Bagaimanakah cara adanya di dunia? Ada begitu saja atau bagaimana?
2. Bagaimana nasib A (seorang pemeluk Kristen) yang sampai membunuh B. Kemudian dia (A) juga mati karena sebab dibunuh C (balas dendam karena sdrnya, yaitu B mati yang dibunuh oleh A)? Apakah dia (A) tetap masuk sorga tanpa hisab karena ia penganut Kristen?
~
Heru,
Anda memberikan pertanyaan yang menarik sekali. Saya menjawab pertanyaan Anda pada poin 2 saja yang berhubungan dengan artikel di atas. Agama Kristen tidak menyelamatkan manusia. Sebab bukan agama yang menyelamatkan, melainkan Isa Al-Masih. Setiap orang yang telah menerima rahmat keselamatan dari Isa Al-Masih tidak akan memiliki niat untuk membunuh. Sebab Isa Al-Masih mengajarkan untuk menyayangi Allah dan sesama (Injil, Rasul Markus 29:30-31).
Mengacu dari fakta di atas, pertanyaannya adalah apakah orang yang telah diselamatkan Isa Al-Masih tega untuk membunuh? Mungkinkah A tega membunuh jika ia mengasihi Allah dan sesama? Mengapa? Bagaimana menurut Anda?
~
Solihin