Suatu hari saya berkunjung ke rumah seorang teman. Dalam obrolan itu kami berbincang soal agama. Kemudian saya mencoba bertanya kepadanya, “Saya memerhatikan bahwa kamu cukup rajin beribadah. Kalau boleh tahu, apakah kamu yakin pasti masuk sorga?” Dia berpikir sejenak dan menjawab, “Bagaimana yah? Kita hanya menjalankan perintah-Nya. Insya Allah. Mudah-mudahan masuk sorga.” Jawabannya membuat saya menghentikan pertanyaan dan mengalihkan ke pembicaraan lain.
Sikap Muslim Ragu Ke Surga
Ini adalah salah satu contoh tentang keraguan. Sikap keraguan muncul karena adanya ketidak-pastian tentang masa depan. Jika ini dipupuk terus-menerus, maka muncul sikap skeptis terhadap masa depan. Apalagi terhadap keselamatan di akhirat. Al-Fatihah ayat 7 menyinggung nikmat yang Allah anugerahkan kepada umat-Nya: “Jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka.” Pertanyaannya adalah apakah orang yang ragu-ragu akan mengalami kenikmatan sorga itu? Jelas tidak, bukan?
Sebuah Ilustrasi
Bayangkanlah seorang anak dari keluarga kaya yang hidup di rumah mewah. Apakah ia akan mengalami nikmat, jika tiap hari dia ragu-ragu apakah boleh masuk ke rumah ketika pulang sekolah? Jelas tidak! Dia akan tetap gelisah, sedih dan susah. Ini adalah sebuah gambaran tentang keragu-raguan. Padahal sesungguhnya Allah menghendaki semua manusia masuk sorga-Nya. Tetapi mengapa masih banyak Muslim ragu ke surga dan ragu dengan keselamatannya?
Isa Al-Masih Datang, Ragu Hilang
Dengan demikian, bagaimana cara agar nikmat sorga itu dapat diperoleh? Bukankah nikmat sorga itu adalah anugerah sebagaimana pernyataan Al-Fatihah ayat 7? Kami teringat sabda Isa Al-Masih. “… Aku (Isa Al-Masih) memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku”(Injil, Rasul Besar Yohanes, 10:28). Jelas, Isa Al-Masih menjamin para murid-Nya, “Pasti Selamat.” Sungguh ini adalah nikmat yang luar biasa, bukan? Isa Al-Masih memberikan hidup kekal kepada pengikut-Nya.
Apakah kita mau menerima dan merasakan nikmat sorga itu? Jika demikian, bagaimana seharusnya sikap kita?
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, apakah yang membuat seseorang ragu akan keselamatannya?
- Bagaimana saudara menanggapi ayat ketujuh dari surah Al-Fatihah?
- Bagaimana seseorang menikmati dan merasakan sorga secara pasti dan tidak ragu?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Muslim Ragu Ke Surga, Isa Menjamin Keselamatan”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/ SMS ke: 0812-8100-0718
~
Kalau saudara mengatakan bahwa saudara pasti selamat, itu berarti saudara sekarang belum dalam keadaan selamat. Keselamatan buat saudara baru menjadi janji. Tolong jelaskan kapan saudara memperoleh keselamatan?
~
Salam Sdr. Pengamat,
Terimakasih untuks atu pertanyaan yang saudara ajukan. Pertanyaan itu terlihat baik sekali. Kami teringat kitab Allah menuliskan “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan”(Injil, Surat Roma 10:9)
Sangat jelas, ketika seseorang mengaku Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya, maka keselamatan itu sudah melekat dan diam dalam diri seseorang itu. Saudara rindu diselamatkan?
~
Salma
~
Domba Paulus akan menjawab, pasti! Pastinya kapan? Besok, lusa, tahun depan?
~
Salam Sdr. Usil,
Saudara mautau kapan? “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Injil, Surat Roma 10:9).
~
Salma
~
Semalam ada seseorang yang bertanya kepada saya. Jadi Pak Stefan yakin masuk Sorga? Saya jawab: yakin. Dan dalam beberapa menit kemudian setelah berbincang-bincang, dia bertanya lagi, “jadi Pak Stefan sudah yakin masuk sorga? Saya jawab, yakin.
Kenapa saya Katakan yakin dan tidak mengatakan ya mudah-mudahan masuk sorga? Karena saya tahu dan sadar bahwa hidup saya telah dijamin dan ditebus oleh Yesus dan saya tidak khawatir lagi. Dan saya sangat yakin saudara-saudara diluar sana juga banyak yang merasakan keyakinan yang sama akan Kepastian masuk Sorga.
~
Salam Sdr. Stefan,
Terimakasih atas kesaksian saudara. Kiranya kesaksian saudara dapat menguatkan iman umat Nasrani. Hanya melalui Isa Al-Masih manusia memperoleh keselamatan kekel. Terimakasih, Tuhan memberkati saudara dan keluarga.
~
Salma
~
Staff Isa dan Islam,
Salam Sdr. Usil, saudara mau tau kapan? “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Injil, Surat Roma 10:9).
Respons. Coba baca. Mereka yang percaya Yesus adalah Tuhan, akan diselamatkan. Akannya itu kapan? Bukankah itu bentuk ketidak pastian?
~
Salam Sdr. Usil,
Saat seseorang mengaku dan percaya kepada Isa Al-Masih maka ia akan diselamatkan. Keselamatan sudah dimilikinya saat itu juga.
Peristiwa seorang penjahat ketika ada disebelah Tuhan Yesus, membuktikan bahwa Yesus adalah Juruselamat manusia. “Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Injil, Rasul Lukas 23:42-43).
Jadi keselamaatn itu telah dimiliki ketika kita mengaku dengan hati dan percaya kepada Isa Al-Masih. Saudara pun mau percaya?
~
Salma
~
Saudara Staff Isa dan Islam,
Kata “akan” jelas mengandung ketidak pastian. Jadi kesimpulannya: mereka yang percaya Yesus belum diselamatkan. Kalau mereka yang percaya Yesus diselamatkan, Yesus bukan berkata “akan”, tetapi Yesus berkata, mereka yang percaya Yesus sudah diselamatkan. Kesimpulan, Umat Kristen belum diselamatkan.
~
Salam Sdr. Pengamat,
Jelas, keselamatan belum dapat dirasakan sampai seseorang itu menghadap Allah. Oleh sebab itu kata akan untuk menandakan sesuatu di depan atau masa yang akan datang. Tetapi kata akan itu sudah tentu pasti terjadi. Saudara perlu membuktikannya.
~
Salma
~
Yesus “Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja. Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Injil, Rasul Lukas 23:42-43). Apa bukti bahwa janji itu ditepati Yesus?
~
Salam Sdr. Usil,
Jelas keselamatan dapat dirasakan setelah seseorang menghadap Tuhan. Apakah saudara hendak menghadap Tuhan?
Saudara, kitab suci Alkitab, satu-satunya kitab yang bisa dipercaya. Semua yang dikatakan di dalamnya semua dapat dipercaya. Oleh sebab itu apa yang dikatakan Isa Al-Masih tentu itu adalah sebuah janji yang pasti.
~
Salma
~
Mukmin ragu untuk datang, sorga melayang. Pengalaman saya semalam siang (10 November 2014 Pukul 12.00 WIB). Ada teman satu Kantor yang mengajak acara syukuran (pesta kecil-kecilan), ia berkata “Pak nanti siang datang kerumah ya, kita akan makan siang bersama di rumah.” Saya jawab “OK”.
Setelah waktunya tiba, kami berangkat dan sampai dirumah beliau dan kami pun disambut oleh tuan rumah dan duduk bersama dan kami menyantap hidangan makanan setelah ucapan syukur dan memberkati rumah dan makanannya.
Sungguh nyaman, bahagia, senang kami bisa dirumah tersebut. Sungguh janjinya telah ditepati dan benar adanya. Ini nyata dan benar-benar nyata.
Teman saya yang tidak datang ada juga, jadi mana mungkin dia bisa merasakan janji teman saya untuk makan dirumahnya.
~
Salam Sdr. Stefan,
Terimakasih untuk pamaparan saudara. Kiranya apa yang saudara paparkan dapat menjadi berkah bagi para pembaca dana situs ini. Terimakasih.
~
Salma
~
Bagaimana seseorang menikmati dan merasakan sorga secara pasti dan tidak ragu? Jawab: Janji teman saya akan makan bersama saja sudah terbayang makanannya. Dan saya tidak ragu sedikitpun akan janji-Nya. Apalagi Janji Allah. Kenapa saya ragu? Sedangkan manusia biasa saja berjanji saya mau datang, Kenapa Kita tidak mau atau ragu ketika Yesus ( Isa Al-Masih ) telah berucap untuk merasakan sorga.
Marilah Kita semua datang ke pesta besar dan sangat besar sekali bersama Yesus di Surga. Ini Undangan, Karena kita akan bersama Yesus, Para murid-Nya, Orang-Orang Kudus, dan orang – orang yang telah sampai ke rumah Bapa di Sorga.
~
Salam Sdr. Stefan,
Tepat sekali. Jika Allah sudah berrjanji tentu Dia akan menepatinya. Manusia berjanji saja kita akan mengharapkannya, apalagi Allah yang sudah berjanji. Terimakasih untuk pemaparan saudara yang begitu baik. Tuhan memberkati saudara dan keluarga.
~
Salma
~
Kalau Surga dan Keselamatan itu anda indentikkan dengan ‘makanan’ dalam cerita anda tersebut, apakah anda sudah menikmati makanan tersebut sehingga anda berani menyatakan bahwa anda sudah diselamatkan?
~
Salam Sdr. Pengamat,
Barangkali saudara terlalu sulit memahami komentar saudara Stefan. Yang hendak disampaikan adalah janjinya, bukan makanannya.
Bagaimana dengan pertanyaan-pertanyaan ini:
1. Menurut saudara, apakah yang membuat seseorang ragu akan keselamatannya?
2. Bagaimana saudara menanggapi ayat ketujuh dari surah Al-Fatihah?
3. Bagaimana seseorang menikmati dan merasakan sorga secara pasti dan tidak ragu?
~
Salma
~
Belum. Saya belum menikmati “makanan” nya.
Ketika kami masih dikantor kami belum bisa menikmatinya, Kenapa? Semua orang tau jawabannya. Benar, karena kami tidak berada di rumah si Punya Pesta.
Di dalam Injil Matius 22:1-24 “Yesus juga berbicara hal Kerajaan sorga seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu dan katakanlah bahwa sesungguhnya hidangan telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan piaraanku telah disembelih semuanya telah tersedia, datanglah keperjamuan kawin ini.
Jadi marilah kita datang yang telah diundang ke perjamuannya dengan “pakaian yang layak”, hati yang bersih.
~
Salam Sdr. Stefan,
Terimakasih untuk pemaparan saudara. Marilah kita datang kepada Pribadi yang memiliki kuasa atas hidup manusia. Isa Al-Masih dapat menjamin manusia akan sorga kekal.
~
Salma
~
Tolong jelaskan kenapa dalam Alkitab banyak ayat yang berselisih dan bertentangan satu dengan yang lain. Hal ini sering diperdebatkan tapi saya ingin penjelasan anda.
~
Saudara Alief,
Karena pertanyaan saudara tidak sesuai dengan topik artikel yang sedang dibahas, maka kami akan menjawab pertanyaan saudara lewat email. Semoga alamat email yang saudara cantumkan adalah alamat email yang benar.
Dan silakan juga membaca artikel yang terkait dengan pertanyaan saudara di atas pada link ini: http://tinyurl.com/cogqxrh.
~
Saodah
~
Anda perlu banyak bergaul dengan orang sesama keyakinan Anda. Begitu banyak mereka yang takut mati, bahkan pendeta sekalipun, bahkan saya yakin Anda sendiripun pada dasarnya takut mati.
Yang paling lucu adalah indoktrinasi yang diterima orang Kristen yang meyakini Yesus naik ke sorga sesudah mati, naik kemana? Pakai apa? Memang sorga di atas langit? Apa sorga di planet?
~
Saudara Hery,
Kami setuju dengan penjelasan sdr dimana banyak orang takut mati. Menurut kami itu hal yang wajar. Tapi pertanyaannya adalah: Apa yang membuat mereka takut mati?
Contoh: Si A takut naik kapal laut karena dia pernah tenggelam, sehingga sejak saat itu dia merasa trauma. Si B juga takut naik kapal laut karena dia akan mabuk berat saat naik kapal laut. Kedua-duanya sama-sama takut. Tapi alasannya berbeda.
Begitu juga dengan manusia yang hidup. Umumnya takut mati. Tapi mereka mempunyai alasan yang berbeda-beda. Salah satunya: Takut karena tidak yakin masuk sorga!
Orang Islam sebagaimana yang tertulis dalam Al-Quran percaya bahwa Isa Al-Masih tidak mati disalib, tapi diangkat Allah. Dengan kata lain, Isa tidak pernah mengalami kematian. Pertanyaan serupa, kemana Isa diangkat Allah?
Kejadian tersebut sudah terjadi lebih dari 2 ribu tahun lalu. Jika benar Isa diangkat, lalu sekarang Dia hidup dimana? Apakah manusia dapat hidup lebih dari 2ribu tahun?
Yesus adalah Kalimatullah yang datang ke dunia dalam rupa manusia. Dia berasal dari sorga, dan saat ini Dia bukan tinggal di langit atau planet lain. Tapi Dia tinggal di sorga. Karena Dia adalah Kalimatullah, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga sangat masuk akal bukan bila Yesus di sorga!
~
Saodah
~
Jadi Anda yakin masuk surga, sementara Anda sendiri tidak tahu surga itu dimana? Agama Anda yang aneh atau Anda yang tidak paham agama anda sendiri.
Manusia yang takut mati adalah manusia yang bodoh, apapun agamanya. Bukankah mati kita akan berjumpa Tuhan, lalu mengapa mesti takut?
Manusia yang mau berTuhan karena mengharapkan imbalan surga menurut saya juga manusia bodoh. Lalu bila tidak ada janji surga Anda Tak mau BerTuhan?
Tuhan Anda masih hidup atau sudah mati? Kalau memang masih hidup, mengapa tidak Anda tanyakan kepadanya dimanakah letak surga yang dijanjikannya itu?
~
Sdr. Hery,
Benar, saya yakin masuk sorga! Yesus Kristus sudah memberi jaminan itu. Bagaimana dengan Sdr. Hery. Apakah sdr yakin masuk sorga bila kelak meninggal dunia?
Kalau boleh bertanya, atas dasar apa Sdr. Hery berkata, bahwa jika mati akan berjumpa dengan Tuhan? Sebagai manusia berdosa, yakinkah sdr bahwa Tuhan berkenan berjumpa dengan saudara? Bukankah dosa adalah kenajisan di mata Tuhan?
Dan perhatikanlah ayat berikut ini: “Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81).
~
Saodah
~
Dalam Islam, sebesar apapun dosa Anda, sepanjang Anda mau bertobat sungguh-sungguh dan berusaha keras untuk sedapat mungkin tidak mengulanginya maka ia akan diampuni. Dan dalam Islam ada tanda-tanda seseorang betul sudah diampuni Tuhan atau tidak.
Saya sangat yakin masuk surga bahkan sekarang pun atas ijin Tuhan saya bisa merasakannya. Saya masuk surga bukan karena janji seseorang yang tak jelas ujung pangkalnya. Bila selama hidup Anda di dunia ini tidak pernah tahu letak surga dan rasa surga bagaimana, maka saya pastikan matipun nanti Anda tidak akan pernah ke surga. Apapun agama Anda. Itu pasti.
~
Saudara Hery,
Kami melihat pernyataan sdr di atas bertentangan dengan Al-Quran surah Qs 2:81. Dimana Al-Quran mengatakan setiap orang yang berbuat dosa, akan kekal di neraka! Juga sdr jangan lupa, Tuhan sudah berkata bahwa semua dosa harus mendapat ganjaran.
Ingatkah sdr dosa apa yang diperbuat Adam? Hanya makan satu buah! Dan apa ganjarannya? Mereka diusir dari Taman Firdaus. Seumur hidupnya, mereka tidak dapat kembali lagi ke tempat itu. Apakah Adam kurang berbuat baik? Apakah Adam tidak pernah mohon ampunan/pertobatan? Saya yakin Adam banyak berbuat baik dan selalu meminta pengampunan/pertobatan. Tapi apa yang terjadi? Seumur hidupnya Adam tidak pernah lagi dapat kembali ke Taman Firdaus.
Ijinkan saya memberi satu firman Allah, silakan direnungkan jika sdr berkenan. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
~
Saodah
~
To IDI,
Janji Allah di dalam Al-Quran pasti terlaksana!
~
Sdr. Abraham,
Terimakasih untuk komentar sdr yang begitu singkat. Kalau boleh tahu, janji Allah yang manakah yang sdr maksud? Di antara janji-janji tersebut, apakah ada janji tentang kepastian akan keselamatan sorgawi?
~
Saodah