Prof. DR. Quraish Shihab, seorang tokoh ulama Islam berpandangan bahwa nabi-nabi adalah sekelompok orang yang telah mendapatkan nikmat khusus para nabi dari Allah (Tafsir Al-Mishbah, hal. 84). Menurutnya nabi-nabi adalah “Orang-orang yang telah Engkau [Allah] anugerahkan nikmat kepada mereka” (Qs 1:7)
Namun, meskipun nabi-nabi mendapatkan nikmat khusus, tak seorang pun nabi di muka bumi dapat menjamin keselamatan. Mengapa?
Semua Manusia Berdosa
Al-Quran mengatakan bahwa semua manusia berdosa. Hal ini tak terkecuali dengan para nabi. “Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci”(Qs 53:32)
Kitab Injil pun mengatakan hal yang sama. Bahwa “semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”(Injil, Surat Roma 3:23)
Nabi Umat Mukmin Pun Memohon Pengampunan Allah
Tanpa terkecuali, walaupun mempunyai nikmat khusus para nabi termasuk nabi umat Mukmin pun memohonkan pengampunan dari Allah atas dosa-dosanya, dan juga dosa-dosa pengikutnya. Dikatakan dalam Al-Quran, “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu’min” (Qs 47:19).
Sebuah hadist juga menuliskan, Dari Abu Huraira r.a. berkata, “Saya dengar Rasulullah saw. Besabda: “Demi Allah ! Saya meminta ampun dan bertobat kepada Allah, dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali” (Hadits Shohih Bukhori. 1732).
Permohonan pengampunan ini terus diteruskan oleh para Mukmin hingga sekarang lewat shalawat yang mereka panjatkan. “Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi (Muhammad). . . .” (Qs 33:56). Menurut tafsir Qs 33:56, Departemen Agama RI tahun 1978, catatan kaki No.1231, perkataan (Doa Shalawat) adalah seperti “Assalamu Alaika Ayyuhan Nabi” [orang berdoa]. Artinya, semoga keselamatan tercurah kepadamu Hai Nabi (Muhammad). Jelas bahwa nikmat khusus para nabi tidak dapat membawa mereka kepada keselamatan.
Pengampunan Allah dan Hidup Kekal Dalam Injil
Berbeda dengan Al-Quran, Injil yang sudah ada jauh sebelum Muhammad lahir mengajarkan, permohonan pengampunan Allah tidak cukup. Seseorang harus mempercayai Isa Al-Masih yang mati sebagai korban penebusan dosa manusia. “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya (Isa Al-Masih) beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Meskipun mendapatkan nikmat khusus, mengapa nabi tidak dapat menjamin keselamatan?
- Bagaimana Muhammad berusaha untuk mendapatkan keselamatan?
- Apa yang Injil ajarkan mengenai keselamatan?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Nikmat Khusus Para Nabi Tidak Menjamin Keselamatan”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Iya keselamatan hanya bagi Muhammad. Umat Muslim yang mendoakan Muhammad sesungguhnya dia mendoakan dirinya sendiri untuk mendapat safaat.
Sekarang coba anda jelaskan. Bagaimana mungkin Yesus menjamin orang lain masuk surga, sedang dirinya saja sudah merasakan siksa neraka di dunia ini, disiksa dengan sadis dan akhirnya dipaku di tiang salib.
Hanya orang berdosa saja yang akan disiksa Tuhan di atas dunia ini dengan begitu mengenaskan, lalu bagaimana caranya dia mampu menyelamatkan orang lain, sedang dirinya saja tidak mampu dia selamatkan?
~
Saudara Hery,
Maaf bila kami berkata bahwa iman sdr inilah yang disebut dengan iman yang sudah terdoktrinasi. Bagaimana mungkin keselamatan hanya bagi Muhammad sedangkan dia sendiri meminta pengampunan kepada Allah atas dosanya? Bagaimana mungkin dia dapat bersyafaat bagi sdr sedangkan dia sendiri membutuhkan syafaat dari sdr?
Orang berdosa menyelamatkan orang berdosa lainnya, bukankah itu sama saja dengan orang buta menuntun orang buta? Menurut sdr, apakah dua orang buta yang saling menuntun akan dapat sampai dengan selamat ke tujuannya?
Yesus jelas dapat menjamin manusia, termasuk Sdr. Hery masuk sorga. Karena Dia suci, tidak berdosa, berasal dari sorga, dan saat ini Dia ada di sorga.
Perhatikanlah ucapan Yesus berikut: “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:4-3).
Pernahkah nabi sdr berkata kepada para umatnya, bahwa dia akan datang kembali dan membawa umatnya ke sorga?
~
Saodah
~
Logika Anda yang perlu diluruskan. Ketika Anda melakukan pujian kepada Tuhan Anda, apakah itu berarti Tuhan Anda kurang terpuji?
Umat Islam mendoakan Muhammad selamat sesungguhnya dia mendoakan dirinya sendiri agar selamat. Muhammad tidak membutuhkan doa keselamatan dari umatnya. Umatnyalah yang membutuhkan safaat dari Muhammad dengan memberikan salam berupa bentuk doa keselamatan. Dan itu hanyalah bentuk sopan santun dalam menyapa.
Alinea kedua dalam jawaban Anda adalah untuk Anda sendiri. Bukankah orang berdosa akan mendapat siksa di atas dunia ini? Bukankah Yesus telah disiksa Tuhan dihadapan umat-Nya dan tidak ada yang menolong? Lalu layakkah janji sang pendosa dipercayai?
~
Maaf Sdr Hery bila kami berkata bahwa justru sebaliknya logika sdr lah yang perlu diluruskan.
Bagaimana mungkin sdr berkata “mendoakan Muhammad sama dengan mendoakan diri sendiri!” Siapakah Muhammad itu? Apakah dia setara dengan Tuhan? Bukankah dia hanya manusia biasa, yang “kebetulan” diimani umat Muslim sebagai nabi Allah?
Jelas-jelas Al-Quran dan hadist berkata bahwa dia berdosa. Jadi, bagaimana mungkin manusia berdosa dapat memberi syafaat?
Ilustrasinya begini: Untuk membersihkan barang yang kotor, sdr membutuhkan sesuatu yang bersih. Jika sdr membersihkan kotoran tersebut dengan kain yang kotor, alhasil kotorannya akan bertambah banyak. Sebaliknya, bila sdr membersihkan dengan kain yang bersih, maka kotoran tersebut akan hilang.
Kiranya Sdr Hery diberi hikmat oleh Allah untuk melihat kebenaran yang datangnya dari Allah saja. Bukan kebenaran atas dasar doktrin dari sebuah ajaran agama.
~
Saodah
~
Anda perlu merenungkan tulisan saya di atas dengan tenang tanpa emosi. Betul Muhammad adalah manusia biasa bukan Tuhan. Tetapi dia adalah manusia biasa yang dipilih membawa risalah Al-Quran. Muhammad tidak bisa mengampuni dosa manusia, manusia itu sendirilah yang harus minta ampun kepada Tuhan.
Uustru ilustrasi yang Anda bikin adalah untuk Anda sendiri. Apa mungkin Anda yang berbuat dosa lalu Yesus yang menanggungnya? Apa mungkin Anda yang makan tetapi teman Anda yang kenyang?
~
Kami setuju dengan pernyataan sdr di atas. Muhammad hanya manusia biasa, tidak lebih! Muhammad juga berdosa, sama seperti sdr dan saya. Muhammad juga tidak dapat mengampuni dosa manusia, termasuk pengikutnya.
Pertanyaan saya: Jika Muhammad, manusia berdosa itu, yang tidak dapat mengampuni dosa, benarkah dia dapat memberi syafaat bagi saudara? Mungkinkah manusia berdosa yang membutuhkan kemurahan dari Allah dapat membela manusia berdosa lainnya di hadapan Allah?
Ibaratnya: Menurut sdr apakah masuk akal seorang terdakwa dapat membela terdakwa lainnya atas kesalahan yang sama?
~
Saodah
~
Muslim: Sudah saatnya kita meninggalkan forum diskusi ini. Sampai kapanpun kita tak akan bisa memberi pengertian kepada rekan-rekan Nasrani ini bahwa Yesus bukanlah Allah (Tuhan). Iman mereka sudah ter-indoktrinasi oleh ajaran gereja bahwa Yesus adalah Allah.
~
Saudara NL,
Kami menjadikan satu kolom komentar saudara. Bila ingin mengenal Isa Al-Masih lebih dalam silakan hubungi kami di [email protected]
Rekan-rekan Nasrani menyembah Isa Al-Masih sebagai Tuhan karena ini yang diajarkan dalam Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi dan Injil. Ada banyak artikel kami yang menguraikan hal itu, ini salah satunya http://tinyurl.com/8abrx5t kiranya menjadi pemahaman baru bagi Sdr. NL.
Firman Allah yang dikutip pada artikel di atas memberitahukan bahwa “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Bukankah hanya Allah yang dapat memberi hidup kekal sdrku?
~
Daniar
~
Yesus tidak memberi jaminan. Cuma janji yang pasti tidak bisa ditepati. Karena umatnya banyak yang melanggar ajarannya. Silakan baca Matius 7:21. Malahan saya yakin semua umat pengikut Paulus akan masuk neraka. Karena yang utama masuk surga adalah percaya Allah itu satu-satunya Allah yang benar. Bukan 2 apalagi 3. Yesus itu hanya utusan. Ini sudah diatur sejak sebelum Yesus dilahirkan dalam Taurat. Kalau hal yang utama ini tidak dipenuhi, biar kau panggil Yesus Tuhan ribuan kali, neraka tempat kau.
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Allah menepati janji-Nya bukan karena banyak atau sedikit yang melanggar ajaran-Nya. Tetapi Allah setia dan tidak lalai menepati janji-Nya. Masakkah kebenaran akan berbohong dan mengingkari janji-Nya, tidak bukan?
Sdr. Gandhi tidak ada yang namanya pengikut Paulus, yang ada pengikut Isa Al-Masih. Pauluspun adalah pengikut Isa Al-Masih. Isa Al-Masih menjamin keselamatan bagi yang percaya kepada-Nya.
“Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka (yang percaya) dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
Bagaimana menurut saudara, adakah selain Isa Al-Masih yang dapat menjamin keselamatan? Silakan memberikan penjelasannya!
~
Daniar
~
Isa Al-Masih adalah Allah itu sendiri. Allah turun ke bumi dan menanggung hukuman dosa umat manusia. Sejak manusia dalam buah kandungan/rahim ibupun manusia sudah terikat kutuk dosa yang diwariskan Adam & Hawa. Dosa harus dibayar dengan daging & darah yang kudus dan suci. Jika manusia melakukan perintah Allah untuk hidup kudus agar masuk surga maka manusia tidak akan pernah bisa 100%. Maka dari itu Allah turun ke bumi harus dalam wujud daging & darah manusia, karena korban penghapusan dosa harus daging & darah kudus. Manusia umat yang dikasihiNya hanya menerima Anugerah keselamatan dari Yesus.
~
Saudara Sirait,
Benar, untuk dapat masuk sorga harus suci tidak ada dosa satupun. Sedangkan manusia memiliki tabiat dosa, jadi tidak akan dapat dengan sempurna/100% hidup suci/kudus. Artinya manusia akan binasa di neraka.
Tapi syukur Allah yang Maha kasih dan adil telah memberikan jalan keselamatan bagi manusia yang berdosa. Melalui anugerah keselamatan dari Isa Al-Masih
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Kiranya kabar sukacita ini dapat dialami banyak orang.
~
Daniar
~
Asulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali” (HR. Muslim, no. 408).
Hadits di atas menunjukkan bahwa siapa saja yang bershalawat kepada Nabi sekali, maka Allah akan membalas shalawatnya sebanyak sepuluh kali. Maksudnya kata Al-Qadhi ‘Iyadh sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim (4: 116) menyatakan bahwa yang dimaksud yaitu Allah akan memberikan ia rahmat dan akan dilipatgandakan karena setiap satu kebaikan dibalas dengan sepuluh yang semisal.
~
Saudara Gatot Sukmo W,
Terimakasih telah memberikan komentar di ruang ini. Kalau boleh tahu menurut pengetahuan saudara apa itu Shalawat? Mengapa Muhammaad memerlukan shalawat?
Tafsir Al-Mishbah, hal. 84 menurutnya nabi-nabi adalah “Orang-orang yang telah Engkau [Allah] anugerahkan nikmat kepada mereka” (Qs 1:7). Setujukah saudara bahwa meskipun nabi-nabi mendapatkan nikmat khusus, tak seorang pun nabi di muka bumi dapat menjamin keselamatan. Mengapa?
~
Daniar
~
Kalau begitu, Yohanes 17 itu almarhum Yesus lagi kenapa kalau tidak sedang berdoa untuk dirinya dan untuk murid-muridnya. Dia saja tidak yakin dapat keselamatan (kemulian) makanya ia berdoa. Dia juga tidak yakin murid-muridnya masuk surga maka ia mendoakan. Bahkan beberapa saat sebelum dia ditangkap sambil menggigil ketakutan seperti mau mati dia sampai 3 kali berdoa minta diselamatkan, kalaupun tidak seperti diinginkannya (Matius 26). Di kitab Lukas 22 lebih parah lagi. Bahkan sampai dikuatkan malaikatpun ia tetap ketakutan hingga peluhnya menetes ketanah seperti darah dan dia semakin khusuk berdoa. Apa yang bisa diharapkan dari janji keselamatan dari orang utk dirinya aja dia tak tau nasibnya.
~
Saudara Gandhi Waluyan,
Terimakasih sudah meluangkan waktu dan setia dalam memberikan komentar di situs ini. Sudah sering kami memberikan penjelasan akan pertanyaan saudara tersebut. Kiranya saudara dapat membaca kembali!
“almarhum Yesus” perlu saudara ketahui bahwa memang Isa Al-Masih telah mati tapi Dia sudah hidup kembali dan sekarang berada di sorga. Inilah janji-Nya: “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka (yang percaya kepada-Nya) dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Kalau tidak mengetahui nasibnya bagaimana mungkin dapat memberikan jaminan keselamatan bagi orang yang percaya pada-Nya? Cobalah direnungkan baik-baik!
~
Daniar