Kitab Suci menyatakan sumber rahmat adalah Allah. Karena itu manusia membutuhkan rahmat dari Allah yang memberikan nikmat serta pengharapan akan keselamatan yang kekal di akhirat.
Ayat ke-tujuh Al-Fatiha dimulai dengan: Sirat al-ladina an’amta (Jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat.) Kami mendukung tulisan M. Quraish Shihab yang menulis, “… nikmat, secara tegas, dinyatakan bahwa sumbernya adalah Allah.” (Tafsir Al-Mishbah, hal 89)
Ayat suci dari Injil berbunyi: “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa Segala Terang . . . . .”(Injil, Surat Yakobus 1:17). Nikmat adalah pemberian dari atas.
Isa Al-Masih Mengutamakan Nikmat Untuk Murid-Nya
Isa Al-Masih berdoa untuk murid-Nya supaya mereka bersukacita. “Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu [Allah Bapa] dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:13)
Kalimat di atas diucapkan Isa Al-Masih beberapa jam sebelum Ia disalib. Namun Ia penuh sukacita. Sekaligus Ia mengutamakan kenikmatan dan sukacita murid-murid-Nya.
Rahmat Dari Allah Dapat Dirasakan Walaupun Di Tengah Kesedihan
Kita mengalami banyak masalah di dunia yang sering menyebabkan kesedihan. Di tengah-tengah kesedihan itu, Isa Al-Masih ingin memberi kita rahmat-Nya.
Hanya Isa Al-Masih yang dapat memberi rahmat, sukacita dan pengharapan. Nikmat [sukacita] adalah ”pemberian [Allah] yang baik”. Kita perlu datang kepada-Nya dan meminta daripada-Nya! Jelas Rahmat-Nya berhubungan dengan keselamatan jiwa kita!!
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Rahmat Dari Allah Sumber Nikmat Bagi Semua Umat”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718