Mungkinkah kriminal atheis percaya Tuhan dalam Isa? Hari itu 1 Oktober 1999. Saya divonis hukuman tujuh tahun penjara karena tindak kriminal. Saya juga pecandu narkotika dan alkohol. Saya tidak punya rasa hormat terhadap apapun atau siapapun. Termasuk diri saya sendiri. Saya adalah seorang Ateis.
Pindah ke Sebuah Penjara yang Penuh Sesak
Setelah sekitar seminggu di penjara, saya dipindahkan untuk sementara waktu ke tempat penahanan sementara. Setiap narapidana selalu ditahan untuk beberapa hari di tempat ini sebelum dipindahkan ke penjara besar. Akibatnya, fasilitas tempat tahanan sementara menjadi penuh sesak. Saya ditempatkan di sebuah sel yang berkapasitas sampai delapan orang. Tetapi mereka memasukkan sampai enam belas orang.
Sebuah Alkitab yang Tersembunyi
Saya tidak ingat kapan saya menemukan “harta karun” ini di penjara. Mungkin seminggu atau kurang. “Harta karun” ini telah mengubah hidup saya untuk selamanya.
Ketika saya berbaring di lantai penjara, saya melihat sesuatu di bawah tempat tidur. Sebuah buku: “Alkitab Kabar Baik dalam Bahasa Inggris Modern”. Saya belum pernah membaca Alkitab. Tetapi saya ingin sekali membacanya. Saya membuka halaman pertama. “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (Taurat, Kitab Kejadian 1:1). Demikianlah pembacaan dimulai.
Hati Saya Mulai Berubah
Saya terus membaca dan membaca. Terkadang sampai larut malam. Ada perasaan lega ketika membaca Kitab Mazmur dan Amsal. Kedua Kitab ini memberikan dampak lebih kepada saya. Saya dapat katakan, melalui Kitab Amsal dan Kitab-kitab Para Nabi (terutama Kitab Nabi Yesaya), sesuatu yang besar akan terjadi.
Contohnya, saya membaca pada Kitab Nabi Yesaya 53:5, “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”
Saya, Kriminal Atheis Percaya Tuhan
Saya sedang membaca Kitab Kabar Baik Rasul Matius, pada bagian kematian Isa Al-Masih. Diam-diam, hati saya hancur dan menangis. Saya menutup mata saya dan memohon pengampunan atas hidup saya dari dosa. Saya berkata kepada Isa bahwa saya percaya kepada-Nya dan meminta-Nya untuk bersama saya. Saya merasakan sebuah gelombang kenyamanan yang bercampur dengan sukacita merasuki hati saya.
Dalam tempat penahanan sementara ini, saya melihat para narapidana datang dan pergi. Pada suatu hari, seorang narapidana bertanya kepada saya, kapan kemungkinan saya dipindahkan dari tempat penahanan sementara ke penjara besar. Saya menjawab bahwa saya tidak tahu. Tetapi hal itu membuat saya berpikir. Saya berbicara kepada diri saya sendiri, “Allah akan melepaskan saya pergi ketika saya selesai membaca Buku-Nya.” Sampai saya, seorang kriminal atheis percaya Tuhan didalam Isa Al-Masih.
Perjalanan dengan Penyelamat Saya Dimulai
Saya membaca ayat yang berkata, “Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin” (Injil, Kitab Wahyu 22:21). Saya menutup Buku Allah. Sudah selesai. Perjalanan saya membaca Firman Allah sudah selesai. Keesokan sorenya saat pemindahan tahanan, waktu saya tiba dan saya dikirim ke sebuah penjara baru.
Persis seperti yang saya tahu akan terjadi. Allah menahan saya di sana sampai saya selesai membaca Buku Allah! Perjalanan saya baru dimulai, tetapi hal yang luar biasa adalah perjalanan tersebut tidak berakhir! Karena Buku Allah berkata, “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Kitab Rasul Besar Yohanes 10:28). Amin.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1. Mengapa si Pemberi Kesaksian menyebut buku yang ia temukan di bawah tempat tidur, sebuah “harta karun”?
2. Mengapa ia menerima Isa Al-Masih seperti yang diceritakan pada Alkitab?
3. Mengapa Allah menahan saya dalam penjara yang penuh sesak sampai begitu lama?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Seorang Kriminal Ateis Percaya Tuhan Dalam Isa Al-Masih”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Cerita ini mencerminkan Iman Kristen: Kalian mengenal dan percaya Yesus melalui Alkitab. Pertanyaan: Dimana letak keselamatan umat manusia, ketika Alkitab belum turun sebagai firman?
~
Salam Sdr. Pengamat,
Janji Allah tidak dapat dipungkiri sejak awalnya. Dia sudah memberikan ramalan bahwa seorang keturunan dari perempuan akan meremukan kepada ular (baca Kitab Taurat, Kejadian 3:15). Misi Allah terus berlanjut sampai benar-benar terjadi.
Soal keselamatan, sebelum janji itu tergenapi, semua orang haruslah menyembah kepada Allah yang benar. Ada banyak sesembahan manusia, tetapi hanya Allah yang benar yang mampu memberikan keselamatan kekal.
~
Salma
~
Menjawab pertanyaan nomor 3.
Napi kriminal tersebut tertahan di penjara begitu lama karena mendapat ijin dari Tuhan. Agar yang bersangkutan dapat mengetahui lebih banyak dan lebih lengkap serta jelas tentang Injil yang telah menunjukkan pada dirinya bahwa Isa Al-Masih dapat memberi jaminan keselamatan.
~
Saudara Elia,
Terimakasih sudah bersedia menjawab salah satu dari tiga pertanyaan fokus yang ada. Semoga jawaban yang saudara berikan dapat menjadi peneguhan bagi mereka yang membacanya.
~
Saodah