Semakin hari semakin banyak kesaksian Islam masuk Kristen. Mengapa begitu? Saya tidak pernah berpikir bahwa kisah saya juga termasuk Muslim murtad.
Ada beberapa pertanyaan yang saya terima, seperti; “Mengapa orang Islam masuk Kristen? Apa alasannya seorang Muslim sholeh menjadi murtad?” Kisah saya ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Inilah kisah saya.
Saya seorang Muslim keturunan. Seperti umumnya orang Islam, saya sudah belajar mengaji dan membaca Al-Quran sejak usia delapan tahun. Teman-teman memandang saya sebagai seorang yang sholeh dan taat beribadah. Saya juga tidak sungkan untuk menasihati teman-teman sebaya saya, agar mereka menjadi seorang Muslim yang fanatik seperti saya. Sehingga, kemanapun dan dimanapun kami berada, tidak terpengaruh dan tetap kuat tidak mudah menjadi Muslim murtad yang meninggalkan agama Islam.
Perjalanan tanpa tujuan
Waktu terus berlalu, dan saya pun lulus dari SMA. Suatu hari saya merenung dan mencoba memikirkan apa sebenarnya arti dari sebuah kehidupan. Saat itu saya merasa seperti orang yang tidak mempunyai tujuan dan merasakan satu kehampaan. Orang-orang di sekitar saya memang melihat saya sebagai orang yang baik. Tetapi mereka tidak tahu apa yang sedang saya rasakan dan pikirkan.
Dalam pergumulan yang berat, saya memutuskan pergi dari rumah tanpa sepengetahuan orang tua. Saya pergi tanpa tujuan dan perencanaan yang pasti. Tujuan saya adalah Pontianak. Perjalanan ke Pontianak saya tempuh selama tiga hari tiga malam dengan menggunakan kapal laut. Karena saya tidak mempunyai rencana perjalanan yang pasti, ditengah-tengah perjalanan saya semakin bingung apa yang saya lakukan di Pontianak. Apakah saya akan tinggal di sana atau melanjutkan perjalanan ke daerah lain belum jelas.
Seorang Teman Mengajak ke Sintang
Di kapal saya berkenalan dengan penumpang lain. Dia berasal dari Banyuwangi. Dia menawarkan diri agar saya mau ikut bersamanya. Setelah mempertimbangkan ajakannya. Akhirnya saya memutuskan menerima tawaran tersebut, dan mengikuti dia ke Sintang, Kalimantan Barat.
Walau saya telah menempuh perjalanan yang cukup jauh, tetapi saya belum menemukan tujuan hidup yang saya cari. Bahkan saya semakin bingung. Dalam kebingungan itu, sehari-hari saya tinggal di mesjid, membaca surat Yasin dan shalat tahajud (shalat malam hari) untuk mencari petunjuk Allah.
Teman Baru Seorang Guru di Gereja
Satu hari di Minggu pagi, ketika saya sedang berjalan-jalan, saya melihat anak-anak dengan seorang pria dewasa. Ternyata pria itu adalah pembina dari anak-anak tersebut. Pria itu menyapa saya. Saya mendekatinya. Ia bertanya apakah saya pergi ke gereja. Dengan sopan saya menjawab bahwa saya seorang Muslim. Pada pertemuan pertama itu, kami tidak banyak berbicara. Dia harus mengajar anak-anak di gereja. Namun sebelum berpisah, kami membuat janji untuk bertemu sore hari.
Sore harinya, sesuai dengan janji yang sudah kami buat, kami bertemu kembali. Pada pertemuan kedua itu kami berbicara banyak hal, termasuk tentang Isa Al-Masih. Ia menjelaskan tentang pribadi Isa Al-Masih. Saya sulit untuk mempercayainya penjelasannya, karena sejak kecil saya tidak pernah suka dengan orang Kristen.
Ajaran yang saya yakini sejak kecil adalah “ Dia [Allah] tiada beranak dan tidak pula diperanakkan ” (Qs 112:3). Sehingga bagi saya, mempercayai Isa Al-Masih sebagai Tuhan adalah mustahil. Mengapa? Jika saya percaya, maka saya ada dalam golongan Muslim murtad.
Siapakah Isa Al-Masih itu?
Walau saya tidak bisa mempercayai penjelasannya, tapi kami tetap berteman. Bahkan kami semakin sering bertemu. Dan setiap pertemuan itu kami selalu membahas tentang Isa Al-Masih.
Suatu hari, dia menawarkan saya untuk menginap di rumahnya. Saya setuju untuk tinggal di rumahnya, karena memang saat itu saya masih tinggal di Mesjid. Selama satu minggu saya tinggal di rumahnya. Di tempat ini kami bisa dengan leluasa berbicara tentang Isa Al-Masih, dan dia juga terkadang membacakan ayat-ayat dari Injil.
Saya masih ingat dengan jelas, hari itu saya bangun jam 4 pagi. Saya teringat dengan ayat yang pernah dijelaskannya untuk saya. Ayat-ayat yang menekankan bahwa Isa Al-Masih adalah Juruselamat manusia. “ Pada mulanya adalah Firman [Kalimat]; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. . . . Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran ” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14).
“Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [Allah], kalau tidak melalui Aku ” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Injil, Kisah Rasul-Rasul 16:31).
Muslim Menerima Isa Al-Masih Sebagai Juruselamat
Pagi itu juga saya menangis dan mengambil keputusan untuk menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi. Saya menjadi Muslim murtad dari Islam ke Kristen, namun saya merasakan satu kelegaan dan damai sejahtera yang belum pernah saya rasakan dalam Islam. Serasa beban yang selama ini menghimpit telah diambil dari pundak saya. Kini saya tidak pernah khawatir akan kehidupan saya di dunia dan di akhirat. Karena saya telah menemukan apa yang selama ini saya cari, yaitu kehidupan kekal bersama Isa Al-Masih.
Sabda Isa, “ Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu ” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
[Staf Isa dan Al-Fatihah – Apakah saudara mengalami pergumulan seperti kesaksian di atas? Datanglah kepada Isa Al-Masih! Dia dapat memberi kelegaan bagi Anda.]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Kisah Muslim Murtad: Mengapa Sampai Begitu?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/ SMS ke: 0812-8100-0718
*
Suatu cerita inspiratif, semoga Tuhan selalu menyertai kita. Tuhan Yesus Memberkati!
~
Saudara Boutros,
Sebelumnya terima kasih atas apresiasi yang sudah saudara berikan atas artikel kami. Harapan kami, kalau tidak keberatan saudara juga dapat membagikan kepada yang lain.
Kiranya Isa Al-Masih juga memberikan berkat-Nya kepada saudara. Amin.
~
SL
*
Isi artikel “Seorang Muslim Fanatik Berani Murtad” ini sepertinya mustahil.
~
Sebenarnya ada banyak kesaksian tentang seseorang yang berani meninggalkan agama Islam karena mengikut Isa Al-Masih.
Apa sebabnya Isa Al-Masih itu, demikian menarik, dan apa daya tariknya, sehingga seseorang rela melepaskan agama Islam kemudian menjadi pengikut-Nya? Hal ini bukanlah karena daya tarik materi, atau bujukan-bujukan pendeta. Yang benar, ialah karena “Panggilan dari Allah”, secara pribadi pada tiap-tiap orang yang dikehendaki-Nya.
Isa Al-Masih sendiri memberikan kesaksian bahwa tidak ada seorangpun yang dapat membuka hati dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kalau tidak dipanggil oleh Allah.
“Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:44).
~
SL
*
Saya berani menjamin bahwa semua yang keluar dari Islam adalah orang-orang yang:
1. Frustasi
2. Jauh dari kesabaran
3. Harapan dunia lebuh besar dari Akhirat
4. Tidak mendalami agama dengan baik
5. Miskin
~
Seseorang yang fanatik dan sholeh meninggalkan agama bukan karena kemiskinan. Mereka sebenarnya frustasi karena merasa ada yang kosong secara rohani di dalam hidupnya. Mereka ingin mengisi kekosongan itu dengan hal berbau spiritual namun mereka justru terjebak kepada ritual keagamaan yang semu.
Oleh sebab itu ketika mereka yang mengalami letih lesu secara rohani ini bertemu dengan Isa Al-Masih, merasa dipuaskan. Mereka juga merasakan satu kelegaan dan damai sejahtera yang belum pernah mereka rasakan. Serasa beban yang selama ini menghimpitnya, telah diambil alih oleh Isa Al-Masih.
Mengapa demikian? Karena sampai saat ini Isa Al-Masih dengan sabar menunggu dan akan melayani orang-orang yang datang kepada-Nya karena beban berat dosa.
Sabda-Nya: “ Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu ” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
~
SL
*
Bukankah agama adalah hak asasi manusia, sekalipun dia melawan “arus” komunitas ataupun keluarga. Agama adalah keyakinan seseorang tentang kebenaran.
Sudah seharusnya pihak lain menghormati “keputusan” itu. Sekalipun itu keluarga sendiri.
Bukankah agama mengajarkan kebaikan?
~
Saudara Boutros,
Kami setuju dengan pendapat saudara, bahwa agama adalah masalah hak asasi manusia yang harus dihormati oleh siapapun.
Walaupun memeluk agama adalah hak asasi, namun kita perlu merenungkan dan menyelidiki lebih dalam terhadap ajaran agama yang kita ikuti. Sehingga kita dapat mengetahui dengan jelas, ajaran tersebut dapat membawa kita pada Jalan Lurus menuju pada Allah.
Sebenarnya Injil menyatakan dengan jelas bahwa “jalan” menuju Allah bukan pada agama. “Jalan” menuju sorga dan kepada Allah adalah melalui seorang Pribadi. Yaitu Isa Al-Masih! Isa Al-Masih bukan menunjukkan jalan ke sorga, tetapi Dia sendirilah “jalan” itu.
Jalan menuju sorga ialah dengan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi.
Isa Al-Masih berkata, “Aku inilah jalan . . . “ (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
SL
*
Coba anda renungkan dan fikirkan lagi siapakah Isa Al-Masih itu?
Kami percaya bahwa Isa adalah “manusia” utusan Allah. Dia adalah nabi bukan Tuhan.
~
Semua pengikut awal Isa Al-Masih percaya bahwa Isa Al-Masih adalah sepenuhnya Tuhan dalam rupa manusia.
Rasul Besar Yohanes mengatakan bahwa Isa Al-Masih menciptakan dunia ini.
Rasul Paulus berkata, “Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,Dia adalah gambar dari Allah yang tidak kelihatan … di dalam Dialah berdiam secara jasmani seluruh kepenuhan keAllahan” (Injil, Surat Kolose 1:15-19).
Bahkan utusan sorga yaitu malaikat Gabriel dengan tegas mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan dan Juruselamat.
“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus [Isa Al-Masih], Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:11).
~
SL
*
Jadi menurut anda siapa sebenarnya Isa itu? Anak Allah, Nabi Allah, Tuhan, gembala Allah, Logos atau apa? Kitab anda tidak konsisten.
~
Yesus adalah nama pribadi Sang Juruselamat suatu nama keilahian yang berperan bagi penyelamatan manusia. Jadi, nama itu menunjukkan tugas yang diberikan kepada Yesus.
Arti nama ini tetap bersemi bagi orang-orang yang sudah memahaminya. Untuk membedakan Yesus (Sang Mesias) dari orang-orang lain yang juga mempunyai nama Yesus, maka Dia disebut Yesus orang Nazareth.
“Setibanya di sana ia pun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret” (Injil, Rasul Besar Matius 2:23).
Alkitab secara konsisten menyatakan beberapa gelar umum yang dipakai untuk menggambarkan Isa Al-Masih adalah Juruselamat, Firman Allah yang Hidup, Anak Allah, Anak Domba Allah, Anak Manusia, Anak Daud, Imanuel, Guru, Tuhan/Tuan, Nabi, Raja, Hamba Allah dan Imam Mahdi.
~
SL
*
Coba anda renungkan kembali. Jika Isa yang anda maksud mati sebagai Penebus jiwa manusia mulai dari Adam, kenapa pada saat disalib meminta tolong bukannya secara sukarela?
Coba pelajari kitab anda secara ikhlas seperti Syeikh Yusuf Estes yang akhirnya menemukan sebuah cahaya kebenaran. Masuk Islam setelah sebelumnya akan mengajak rekan bisnisnya menjadi Kristen.
~
Sejak permulaan Isa Al-Masih sudah mengatakan bahwa tujuan-Nya datang ke dunia ini bukan menjadi penguasa melainkan menjadi pelayan. Bahkan Dia rela menyerahkan nyawa-Nya bagi keselamatan umat manusia.
“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Injil, Rasul Markus 10:45)
Teriakan Isa Al-Masih di atas kayu salib bukan minta pertolongan Allah. Kalimat yang diucapkan ini bukanlah kebetulan melainkan penggenapan nubuat yang disampaikan Nabi Daud dalam Kitab Zabur.
“Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” (Zabur, Kitab Mazmur 22:1).
Tentang mualaf, Roh Kudus melalui Kitab Suci sudah memberikan peringatan kepada orang Kristen. “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan” (Injil, Surat 1 Timotius 4:1).
~
SL
*
Cerita dari kalangan Kristen ini mirip seperti cerita mantan FPI masuk Kristen.
Tapi apa yang terjadi malah sebaliknya Irene Handoyo pun menerima Islam. Paus Paulus pun mengundurkan diri.
Hal seperti ini justru menunjukkan kontradiktif dalam kalangan Kristen.
~
Umat Kristen dan Muslim sama-sama percaya bahwa tidak ada seorangpun yang bisa menemukan jalan ke sorga kecuali anugerah Tuhan. Perbedaannya adalah umat Kristen percaya bahwa anugerah itu telah diberikan melalui kematian Isa Al-Masih di atas kayu salib. Umat Muslim mempercayai bahwa anugerah itu akan diterima melalui amal-ibadah.
Oleh sebab itu ketika seseorang telah menemukan dan mengenal Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadinya, dia pasti akan murtad. Sebaliknya seseorang yang mengaku dirinya Kristen tetapi dia tidak pernah mengalami kehadiran Isa Al-Masih sebagai Tuhan dalam hidupnya, cenderung menjadi mualaf.
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12).
Alangkah indahnya kalau kita ini diangkat menjadi anak-anak Allah, bukan?
~
SL
*
Bagi kami amal ibadah adalah syarat masuk sorga, kalau mau sukses dunia harus rajin dan kerja keras begitu juga di akhirat harus kuat amal ibadahnya
Tapi satu yang terlupakan oleh semua agama dunia ini adalah kunci sorga bahwa tak ada satu pun yang bisa masuk sorga tanpa mengetahui kunci sorga
Apa kunci sorga menurut agama saudara? Pasti menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat maka itu jawaban anda. Terima kasih.
~
Alkitab menegaskan bahwa kita bisa masuk sorga bukanlah berdasarkan apakah kebaikan kita lebih banyak dari kejahatan kita. Tidak ada perbuatan baik yang dapat kita lakukan untuk membawa kita masuk sorga
Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya, (Injil, Surat Titus 3:5).
Menurut zhahir nash Hadis Nabi Saw., bahwa amal ibadah itu juga tidak dapat memasukkan seseorang ke dalam sorga, bahkan tidak pula menjauhkan seseorang dari azab api neraka, melainkan karena rahmat Allah semata.
“Dari jabir, ia berkata: saya pernah mendengar Nabi Saw. bersabda: “Amal saleh seseotang diantara kamu tidak dapat memasukkannya ke dalam surga dan tidak dapat menjauhkannya dari azab api neraka dan tidak pula aku, kecuali dengan rahmat Allah” (Riwayat Muslim; kitab Shahih Muslim, Juz II, halaman 528).
~
SL
*
Agama kami tidak mempercayai akan dongeng semata apalagi mempercayai Isa Al-Masih sebagai kepastian masuk sorga. Itu hanyalah suatu hayalan semata.
Dalam ajaran kami walaupun anda penjahat tetapi mengenal Islam maka nilai-nilai kebaikan anda akan tetap diperhitungkan dan dibalas di dunia dan akhirat.
Walaupun nantinya berat timbangan kejahatan anda melebihi kebaikannya namun janganlah khawatir karena masih ada doa syafaat Nabi Muhammad. Beliau adalah satu-satunya nabi yang doa syafaatnya dikabulkan. Juga doa anak yang sholeh, semuanya saling keterkaitan dan diperhitungkan.
Oleh sebab itu kami menitikberatkan pada amal dan ibadah yang berkualitas sehingga syarat masuk sorga telah sesuai tercukupi. Demikian, wassalam!
~
Nabi Muhammad mengatakan bahwa perbuatan baik tidak dapat membawa seseorang masuk ke sorga.
Bershalawat artinya memohon keselamatan bagi seseorang. Bila seorang nabi memerlukan doa shalawat, bukankah hal ini dapat meragukan kenabiannya?
Umat Muslim di dunia diwajibkan mengucapkan “Assalamu ’alaika ayyuhan Nabi” (semoga keselamatan tercurah kepadamu hai Nabi). Bukankah ini menunjukkan Nabi Muhammad belum selamat?
Dalam semua wahyu Isa Al-Masih kepada pengikut-Nya, tidak ada satupun perintah untuk bershalawat bagi-Nya. Maka, pengikut-Nya tidak perlu bershalawat bagi-Nya. Isa Al-Masih saat ini telah berada di sorga. Dia tidak memerlukan doa “shalawat nabi” untuk keselamatan-Nya.
~
SL
*
Kalau dipikir Allah tentunya tidak membiarkan nabi-Nya disalib? Semua nabi Allah selalu dilindungi. Bertobatlah sebelum kiamat kecil menghampirimu yaitu kematian.
~
Saudara Lala,
Kalau kita sungguh-sungguh mempelajari Kitab Suci Allah, sebenarnya di sepanjang sejarah kenabian penganiayaan dan pembunuhan terhadap nabi Allah telah terjadi berulang-ulang. Namun Allah justru memilih atau memberkati orang-orang yang teraniaya.
Misalnya: Walaupun Nabi Nuh dianiaya dan ditolak oleh orang-orang pada zamannya namun Allah menyelamatkan Nabi Nuh dari air bah. Karena Nabi Nuh adalah orang benar di tengah-tengah satu angkatan yang jahat.
Dari sudut pandang manusiawi, kematian Isa Al-Masih di kayu salib mungkin hanyalah suatu kegagalan. Akan tetapi, dari sudut pandang Allah, realitas kematian Isa Al-Masih tersebut justru hendak mengungkapkan kemenangan-Nya.
Fakta ini sudah dinubuatkan oleh Isa Al-Masih sendiri, “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga” (Injil, Rasul Lukas 9:22).
~
SL
*
Rahmat tersebut adalah nabi Muhammad, beliau adalah rahmat bagi seluruh manusia, melalui nabi Muhammad kita mengenal Allah, Tuhan yang sebenarnya.
Setiap Muslim akan masuk sorga, meski ada yang dosanya besar harus ke neraka dulu. Tapi berkat rahmat Allah, maka Muslim akan diangkat ke sorga. Kafir kekal selamanya di neraka.
~
Muhammad menempatkan Isa Al-Masih, sebagai bagian penting dalam perjalanan kehidupan rohaninya. Karena peranan Isa Al-Masih yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Nabi Muhammad juga mengakui bahwa Isa Al-Masih adalah nafas hidupnya. Mutiara Hadist, 2002 jilid III No. 152 Muhammad mengatakan, “Nafas hidupku ada di dalam Isa Putra Maryam”.
Kalau Nabi Muhammad saja mengakui bahwa keselamatannya berada di tangan Isa Al-Masih. Bagaimana dengan keselamatan Saudara Nono sebagai umat Muslim?
Namun Umat Muslim layak menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamatnya. Karena Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang telah menjadi manusia. Dengan menyerahkan diri-Nya secara sukarela untuk mati di kayu salib untuk menanggung hukuman atas dosa manusia.
Menurut kitab saudara masuk neraka bukan sementara, tetapi kekal.
“Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs.2:81).
~
SL/DA
*
Wahai temanku, kalau engkau mengatakan telah lega dengan memeluk agama Kristen dan menemui ketenangan. Apakah engkau tidak menemui kebingungan karena dalam ajaran Kristen ada Allah, Yesus dan bunda Maria? Siapakah Tuhan yang sebenarnya?
~
Ternyata baik agama Islam maupun agama Kristen, tidak mampu menyelamatkan umatnya masing-masing. Kedua agama tersebut tidak dapat memberikan jalan keluar bagi dosa-dosa yang dilakukan umatnya. Keduanya tidak mampu menyediakan jaminan keselamatan.
Namun sebuah kebenaran menyatakan bahwa di dalam Isa Al-Masih ada jaminan keselamatan. Ada penyucian manusia dari dosa dan ada pengharapan yang sangat besar pada saat menghadapi pengadilan hari kiamat.
“Sesungguhnya Aku berkata kepadamu : orang yang mendengarkan perkataan-Ku serta percaya kepada Dia yang mengutus Aku memperoleh hidup yang kekal dan tidak akan dihukum. Ia sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24).
Allah yang benar adalah Tuhan mengasihi dan telah menjadi manusia, sehingga Dia rela mati disalib untuk menebus jiwa manusia dari hukuman neraka.
Mengenai Allah, Isa Al-Masih dan Bunda Maria penjelasannya dapat saudara baca di link ini: http://tinyurl.com/75kj53j
~
SL/DA
*
Al-Quran menyebut bahwa induknya adalah Alkitab. Jadi untuk memahami isi Al-Quran harus membaca Alkitab keseluruhan. Disamping itu Al-Quran membenarkan bahwa di dalam Injil dan Taurat ada cahaya sepatutnya, pada akhirnya akan bertemu dengan kebenaran yaitu Isa Al-Masih.
Muhammad SAW menghormati akan Isa Al-Masih dalam hadits dijelaskan “jiwaku ada di tangan Isa Al-Masih AS”.
~
Suadara Berkah,
Terima kasih atas komentarnya, dan juga apresiasi saudara untuk artikel ini.
Semoga apa yang saudara jelaskan di atas dapat menjadi pencerahan khususnya bagi saudara-saudara kita umat Muslim. Sehingga mereka dapat mengerti tentang kebenaran Alkitab.
“Kuduskanlah mereka itu di dalam kebenaran; firman-Mu itulah kebenaran”(Injil, Rasul Besar Yohanes 17:17).
~
SL
*
Pelajarilah dengan ilmu dan hati tanpa kebencian untuk mendapatkan pemahaman ilmu atau keyakinan yang sesungguhnya.
~
Berita keselamatan yang kami sampaikan bukan didasarkan pada kebencian, melainkan pada keyakinan akan kasih Isa Al-Masih.
“Karena kasih Kristus itu menggerakkan hati kami, … dan sudah menanggungkan ke atas kami kabar perdamaian itu. Sebab itu kami menjadi utusan bagi pihak Kristus, …” (Injil, Surat 2 Korintus 5:14,19,20).
Kami percaya bahwa sebagai orang berdosa adalah mustahil untuk membebaskan diri dari belenggu dosa. Namun kita dapat dilepaskan dari hukuman atas dosa yaitu maut hanya melalui iman kepada Isa Al-Masih.Dia telah menggenapkan semua syarat yang dari Allah.
Di dalam Isa Al-Masih setiap orang dapat memperoleh penebusan dan keselamatan.
“Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan “(Injil, Surat Roma 10:13).
~
SL
*
Apakah bisa dipercaya? Penjelasan yang sangat tidak akurat, nama dan keluarga tidak dijelaskan, Ini cuma akal-akalan saja.
~
Kisah nyata mengenai seorang Muslim yang menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi adalah benar, walaupun identitasnya disembunyikan.
Mengapa kita membutuhkan Juruselamat? Alkitab memberitahu kita bahwa kita semua telah berdosa, melakukan hal-hal yang jahat. Sebagai akibat dari dosa kita, kita pantas menerima murka dan penghakiman Tuhan.
Satu-satunya hukuman yang pantas untuk dosa melawan Tuhan yang kekal adalah hukuman yang kekal (Injil, Surat Roma 6:23). Itu sebabnya kita membutuhkan Juruselamat!
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
~
SL
*
Nabi Isa itu manusia yang diperanakan oleh Maria.
~
Pada umumnya umat Muslim mengetahui Isa Al-Masih hanya sebatas nabi yang dilahirkan melalui perawan Siti Maryam.
Sebenarnya Isa Al-Masih adalah “Kalimat Allah” yang kekal. Tidak mempunyai permulaan (mustahil memisahkan Allah dari Kalimat-Nya) dan berasal dari sorga. Kalimat Allah yang Maha Kuasa masuk ke dalam rahim Siti Maryam, dan dilahirkan sebagai manusia. Selama 33 tahun di bumi, Kalimat Allah yang dilahirkan Siti Maryam dikenal dengan nama “Isa Al-Masih”.
Dengan kata lain, Allah menjelma menjadi manusia Isa Al-Masih melalui proses kelahiran. Dia, yang Roh adanya, mendandani diri dengan tubuh manusia.
“Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan” (Injil, Surat 1 Timotius 3:16).
~
SL
*
Memang manusia sadar kalau sudah diazab oleh Allah. Karena hanya Allah yang berhak atas semua itu bukan Yesus.
Tuhan Allah lah yang patut untuk di sembah, bukan Tuhan Yesus. Karena Tuhan Yesus tidak ada dalam Alkitab manapun sebagai pencipta alam beserta isinya
~
Penciptaan biasanya dianggap sebagai pekerjaan Bapa, dan bukan Anak dan Roh Kudus. Bagaimanapun juga. Alkitab menunjukkan bahwa pekerjaan penciptaan adalah karya dari ketiga pribadi dalam Tritunggal.
Anak Allah dinyatakan sebagai Firman Allah yang kekal, tentang Dia dikatakan “segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” (Injil Rasul Besar Yohanes 1:3).
Rasul Besar Yohanes memberikan penjelasan tentang Isa Al-Masih. Kesaksiannya ini diawali dengan jelas bahwa pra-eksistensi Isa Al-Masih, yang adalah Allah, Sang Pencipta (Injil Surat Ibrani 1:3). Tidak ada seorangpun memiliki kuasa menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, kecuali Dia, yang adalah Allah sendiri.
~
SL
*
Saya tidak habis pikir apa yang ada dalam pikiran saudara kita umat Muslim. Diberitakan kesaksian yang real malah ngeyel, merendahkan, menghina, seperti tidak punya agama. Tapi kalau mereka memberi cerita tidak masuk akal, bahkan semangat malah berkobar-kobar.
Saya harap dengan adanya situs ini saudara kita di luar sana banyak yang terselamatkan. Amin GBU.
~
Suadara Eko,
Terima kasih untuk komentar yang telah saudara berikan. Semoga menjadi pencerahan bagi siapa saja yang membacanya, terutama bagi mereka yang belum menerima keselamatan dari Isa Al-Masih.
Memang tidak semua orang dapat datang kepada Isa Al-Masih kalau Allah tidak menyatakan kepadanya. Dalam Injil Isa Al-Masih mengatakan,”Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:44).
~
SL
*
“Pada mulanya adalah Firman [Kalimat]; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. . . . Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran ” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14).
Tentunya orang Muslim fanatik tidak mungkin yakin dengan kalimat (firman) seperti ini!
~
Saudara Lio,
Terima kasih untuk komentarnya, memang seringkali rahasia Firman Allah sukar untuk dimengerti. Tidak semua orang dapat mengetahui keindahan Firman Allah, jika mata rohaninya tidak dibukakan.
Dalam Injil, Isa Al-Masih mengatakan: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu” (Injil, Rasul Lukas 10:21).
Oleh sebab itu, agar kita dapat mengerti rahasia firman Allah ini, kita perlu memohon kepada Isa Al-Masih. Kalau perlu kita harus menangis di hadapan Isa Al-Masih sebagaimana Nabi Daud, “Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu” (Zabur, Kitab Mazmur 119:18).
~
SL