Ayat ke-empat dari surat Al-Fatihah berbunyi “yang menguasai hari pembalasan” (Qs 1:4) Setiap umat beragama percaya akan adanya hari pembalasan atau hari kiamat. Pada hari tersebut, Tuhan Sang Pencipta akan menentukan siapa yang akan menerima pembalasan dari-Nya, dan siapa yang akan menerima upah sorgawi.
Bagaimana cara agar terhindar dari pembalasan Allah? Setiap umat beragama perlu mengetahui apa kata Kitab Suci tentang hal ini. Perlu diperhatikan mana yang lebih menolong kitab kehidupan atau buku catatan amal? Supaya bila waktu itu tiba, Anda telah siap.
Buku Amal di Hari Pembalasan
Mengenai hari pembalasan, Al-Quran dan Kitab Allah setuju bahwa pada hari tersebut setiap orang akan dibukakan kitab amalnya. Al-Quran menuliskan, “Dan (pada hari itu) kamu lihat setiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan” (Qs.45:28)
Kitab Allah juga menuliskan, “Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu” (Injil, Wahyu 20:12)
Buku Amal Tidak Dapat Menolong
Semua amal tidak akan menolong kita di hadapan takhta Allah. Allah mewahyukan melalui nabi Yesaya: “ . . . kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor . . . .” (Yesaya 64:6) Amal-amal tidak mungkin menyelamatkan kita.
Tetapi ada buku lain! Buku dengan nama “Kitab Kehidupan.” “Setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan . . . dilemparkan ke dalam lautan api . . .” (Injil, Kitab Wahyu 20:15).
Anda Memerlukan Kitab Kehidupan, Atau Buku Catatan Amal?
Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas, bahwa buku amal tidak dapat menolong seseorang di hadapan takhta Allah. Satu-satunya yang dapat menolong adalah Kitab Kehidupan. Jika nama Anda tertulis dalam Kitab Kehidupan, maka Anda akan selamat dari pembalasan Allah.
Bagaimana cara agar nama Anda tertulis dalam Kitab Kehidupan? Isa Al-Masih satu-satunya yang dapat menolong Anda! Karena Dia sudah berjanji akan hal itu, dengan berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
Isa Al-Masih tidak hanya dapat membuat nama Anda tertulis dalam Kitab Kehidupan. Tapi Dia juga dapat memberi kelegaan bagi Anda! Ambil keputusan sekarang apa yang Anda perlukan, Kitab Kehidupan atau buku catatan amal?
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, adakah cara lain agar seseorang dapat terhindar dari pembalasan Allah? Jelaskanlah!
- Mengapa Buku Amal seseorang tidak dapat menolongnya di hadapan takhta Allah?
- Sudahkah nama saudara tertulis dalam Kitab Kehidupan? Jelaskanlah!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Kitab Kehidupan” Atau “Buku Catatan Amal”?, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Jawaban:
1. Satu-satunya cara terhindar dari murka Tuhan adalah laksanakan perintah-Nya dan tak melakukan larangan-Nya.
2. Pertanyaan anda kontradiktif, justru catatan amal kebaikanlah yang dapat menolong manusia di hadapan Tuhannya.
3. Bila Anda maksud nama tertulis dalam Kitab kehidupan seperti nama tertulis pada birokrasi dunia misal data BPJS, saya pastikan tidak begitu. Karena birokrasi Tuhan pasti tidak sama dengan birokrasi makhluk ciptaan-Nya.
1) Kami setuju dengan jawaban yang sdr berikan, tapi masalah adakah manusia yang dapat melaksanakan perintah Allah dengan baik dan benar tanpa celah? Adakah manusia yang tanpa sekalipun tidak melanggar perintah Allah?
2) Jika buku catatan amal dapat menolong seseorang di hadapan Allah, lalu seberapa banyak amal yang saya perlukan, agar saya pasti masuk sorga? Perhatikan ayat ini, “Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka jahanam” (Qs 20:74) Apakah sdr yakin dapat hidup tanpa berbuat dosa?
3) Lalu, menurut sdr bagaimana birokrasi Tuhan itu? Bagaimana caranya agar seseorang yakin bahwa namanya tertulis dalam Kitab Kehidupan Allah di sorga?
~
Saodah
~
Saya coba menjawab secara umum saja bahwa dipastikan setiap manusia pasti bisa berbuat dosa/salah. Tapi jangan lupa bahwa dipastikan juga setiap manusia pasti bisa berbuat kebaikan dan mohon ampunan/pertobatan.
Nah kalau dimaksud Al-Quran yang Anda tulis adalah orang yang hanya bisa berbuat dosa/salah saja sehingga dia game over ke nerakan jahanam, apa anehnya tindakan Tuhan itu? Sistem birokrasi Tuhan tentu Dia yang tahu, saya hanya memastikan tidak sama dengan birokrasi manusia.
~
Saudara Sopar,
Kami setuju dengan pendapat saudara. Semoga orang dapat berbuat dosa, sekaligus dapat berbuat kebaikan dan meminta pertolongan. Tapi sdr juga jangan lupa. Tuhan sudah berkata bahwa semua dosa harus mendapat ganjaran.
Ingatkah sdr dosa apa yang diperbuat Adam? Hanya makan satu buah! Dan apa ganjarannya? Mereka diusir dari Taman Firdaus. Seumur hidupnya, mereka tidak dapat kembali lagi ke tempat itu. Apakah Adam kurang berbuat baik? Apakah Adam tidak pernah mohon ampunan/pertobatan? Saya yakin Adam banyak berbuat baik dan selalu meminta pengampunan/pertobatan. Tapi apa yang terjadi?
Jelas system birokrasi Tuhan berbeda dengan system birokrasi manusia. Dan system birokrasi Tuhan adalah: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
~
Saodah
~
Coba tunjukan dalil tentang buku kehidupan dalam Alkitab (Bible)!
~
Sdr. Dipikir Dulu,
Mari baca ulang isi artikel dimana ayat Alkitab tentang “kitab kehidupan” tertulis sbb:
“Setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan … dilemparkan ke dalam lautan api …” (Injil, Kitab Wahyu 20:15).
Lebih lanjut, kitab Wahyu menegaskan:
“Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya [sorga] sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba [Isa Al-Masih] itu” (Injil, Kitab Wahyu 21:27).
Ayat di atas menjelaskan secara rinci bahwa “kitab kehidupan” yang dimaksud adalah milik Anak Domba yaitu Isa Al-Masih yang telah mengorbankan diri-Nya menjadi tebusan bagi keselamatan banyak orang.
Maka, hanya orang yang beriman kepada Isa Al-Masih yang mendapatkan kepastian masuk sorga karena nama mereka tercatat dalam kitab kehidupan Anak Domba.
Bagaimana dengan Anda?
~
Yuli
~
To sdr Staff Isa dan Islam,
Kami tertarik kepada ajaran Yesus, tetapi kami ingin mengulangi pertanyaan Sdr. Usil:
Kalau Yesus sudah turun ke dunia agar Dia dapat dikenal dan dipercaya sebagai Tuhan bagi seluruh umat manusia, untuk apa lagi Dia harus diperkenalkan dan dipercaya melalui Alkitab?
Kalau Yesus sudah turun sebagai hukum dan Tuhan yang dapat mensucikan, menyelamatkan dan memasukkan manusia kedalam sorga, lantas untuk apalagi diperlukannya Alkitab?
~
Sdr. Bachrum Yusuf,
Mungkin sdr bertanya mengapa kami menghapus pertanyaan dari Sdr. Usil sebelumnya. Bukan karena kami tidak dapat menjawab, seperti yang diduga oleh Sdr. Usil. Tapi karena pertanyaan tersebut sudah berulang-kali ditanyakan Sdr. Usil di artikel-artikel kami yang lain. Jadi, kami merasa tidak ada guna untuk menjelaskan hal yang sama secara berulang-kali, jika si penanya tidak pernah mengindahkan jawaban yang kita berikan.
Di atas Sdr. Bachrum berkata “Yesus sudah turun ke dunia.” Maaf, sepertinya kami perlu mengoreksi kalimat tersebut. Hingga saat ini Yesus belum turun ke dunia. Dia akan turun ke dunia pada akhir zaman sebagai Hakim.
Oleh sebab itu, Alkitab tentu sangat diperlukan. Agar ketika hari penghakiman itu datang, semua umat manusia sudah siap dihakimi.
~
Saodah
~
Artikel yang menarik. Ternyata beda ya antara buku kehidupan dan buku catatan amal. Luar biasa betapa Allah sangat mengasihi dan memperhatikan serta mencatat nama orang-orang yang percaya dan mau mengikuti “jalan” yang telah Allah karuniakan untuk kita semua. Terpujilah “Jalan kebenaran dan hidup” itu, untuk sekarang dan sampai selama-lamanya.
~
Sdr. Cahaya,
Terimakasih untuk komentar sdr di atas.
Seperti yang dijelaskan pada artikel di atas, dimana ‘Buku Amal’ seseorang tidak dapat menyelamatkan dia pada akhir zaman. Karena keselamatan bukan sesuatu yang dapat diusakan melalui setiap amal yang dilakukan.
Firman Allah berkata, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
~
Saodah
*****
2. Kalaupun amal perbuatan baik tidak berguna. Apa tujuan Tuhan menciptakan sifat yang baik buat manusia?
*****
Sdr. Awam,
Kami, pengikut Isa Al-Masih tidak anti dengan berbuat baik. Bahkan Alkitab mengajarkan untuk selalu berbuat baik dengan tidak jemu-jemu. Bahkan salah satu perintah Yesus adalah, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Matius 5:44). Adakah hal yang lebih sulit dari berbuat baik kepada musuh?
Tapi Islam dan Kristen mempunyai tujuan atau motivasi yang berbeda saat berbuat baik. Dalam agama Islam, berbuat baik adalah suatu keharusan. Karena dengan berbuat baik, akan mendapat pahala. Pahala tujuannya agar tidak masuk neraka.
Keselamatan yang telah diterima orang Kristen lewat pengorban Yesus di salib, merupakan anugerah terbesar dari Allah. Inilah satu-satunya alasan orang Kristen untuk berbuat baik. Sehingga bagi orang Kristen, berbuat baik merupakan gaya hidup. Bukan sebagai hitung-hitungan untuk mendapat pahala, agar masuk sorga.
~
Saodah
*****
1. Mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangangan-Nya.
2. Kita hidup dan beribadah sesungguhnya mencari rahmat-Nya. Karena surga itu milik-Nya dan dia berhak memasukkan siapapun yang dikehendaki. Dan Dia berhak menghakimi siapapun yang dia kehendaki. Jika buku amal tidak bisa menyelamatkanmu, maka carilah rahmat-Nya.
3. Waduh, kalau tertulis atau tidak di kitab kehidupan, saya tidak tahu karena memang itu menjadi perkara yang ghaib dan hanya Allah-lah yang tahu, sedangkan kita tidak.
*****
Sdr. 4Pry,
Terimakasih untuk kunjungan serta kesediaan Anda menanggapi tiga pertanyaan fokus artikel. Berikut tanggapan kami:
1) Apakah menurut Anda ada orang yang bisa menaati perintah dan menjauhi larangan Allah sepenuhnya? Bukankah setiap orang pernah berdosa? Jadi, tidak satu orang pun bisa terhindar dari hukuman Allah di hari pembalasan, bukan?
2) Bagaimana Anda mengartikan amal? Bukankah amal dihitung dari banyaknya ibadah dan menaati perintah Allah? Artinya Anda meyakini rahmat Allah baru bisa digapai dengan amal, bukan? Sayangnya, nabi Allah (Nabi Yesaya) sudah mengakui: “… kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor …” (Yesaya 64:6). Dapatkah “kenajisan dan kain kotor” menggapai rahmat-Nya? Justru menghina-Nya, bukan? Jadi, mampukah konsep “mencari rahmat Allah lewat amal” menyelamatkan?
3) Wahyu Allah menyatakan: “… kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih” (Kitab Wahyu 13:8). Yang dimaksud “Anak Domba” sudah lebih dulu dinyatakan oleh Nabi Yahya: “Dan ketika ia [Nabi Yahya] melihat Yesus [Isa Al-Masih] lewat, ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah!” (Injil Yohanes 1:36). Maka jelas “Kitab Kehidupan” berhubungan dengan karya penyelamatan yang dikerjakan Isa Al-Masih lewat pengorbanan-Nya disalib untuk menggantikan hukuman dosa kita. Siapa yang bersedia diselamatkan oleh Isa, namanya pasti tertulis dalam “Kitab Kehidupan dari Anak Domba”. Nah, sudahkah Anda mengimani Isa Al-Masih, Juruselamat Anda?
~
Yuli