Ketika Anda mendengar kata “neraka,” apa yang langsung muncul dalam benak Anda?
“Tersinggung bara panas di dunia ini saja sudah tak terderitakan . . . sakitnya, betapa lagi kalau masuk neraka walaupun hanya satu menit saja,” tulis Ulama Islam Buya Hamka.
Benar, semua umat beragama takut masuk neraka. Hukuman neraka yang mengerikan itu menghilangkan sukacita hidup kita.
Apakah orang masuk neraka hanya sementara atau selama-lamanya? Bagaimana cara kita menghindari api neraka itu?
Neraka Kekal atau Tidak?
“Apakah orang-orang penghuni neraka itu kekal abadi berada di dalamnya?” Demikianlah pertanyaan dan kegelisahan kita.
Ada penafsir Islam yang tidak merasa bahwa, “Hari Pembalasan” kekal. MQ Shihab menulis, “Kita tidak tahu berapa lama berlangsungnya Hari Pembalasan . . .” Memang Al-Fatihah ayat 4 tidak memberitahu panjangnya Hari Pembalasan.
Ulama Buya Hamka menjelaskan persoalan ini saat menafsirkan akhir surah al-An’aam ayat 128. Yang berbunyi, “Nerakalah tempat-mu dalam keadaan kekal di dalamnya, kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana dan Mengetahui.”
Apa Kata Kitab Suci Injil?
Injil dengan jelas menekankan bahwa Hari Pembalasan kekal. Perhatikanlah ucapan-ucapan Isa Al-Masih berikut:
- “. . . api yang tidak terpadamkan” (Injil, Rasul Besar Matius 3:12).
- “. . . dicampakkan ke dalam api kekal” (Injil, Rasul Besar Matius 18:8).
- “. . . api yang kekal” (Injil, Rasul Besar Matius 25:41).
- “. . . neraka … api yang tak terpadamkan” (Injil, Rasul Markus 9:43).
- “. . . bangkai tidak mati dan api tidak padam” (Injil, Rasul Markus 9:48).
- “. . . dalam api yang tidak terpadamkan” (Injil, Rasul Lukas 3:17).
Kunci untuk Menghindari Neraka dan Api Kekalnya
Kita tidak senang jika harus menderita di dunia selama satu hari. Bagaimana jika kita harus menderita di neraka selama-lamanya?
Pertanyaan kunci – Bagaimana saya dapat menghindari penderitaan kekal di neraka pada Hari Pembalasan?
Injil menjelaskan: “Upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).
Demikian hidup yang kekal di surga adalah “berkah.” Atau dengan kata lain “hadiah.” Hadiah ini diberi cuma-cuma kepada orang yang mengimani pengorbanan Isa Al-Masih. Anugerah itu bukan karena amal baik manusia, tetapi kasih dan berkah Allah.
Sebab jika dihitung, amal baik manusia tidak dapat memenuhi syarat masuk surga, yaitu suci tanpa dosa. Karena itulah Isa Al-Masih mengaruniakan pengampunan dosa dan hidup kekal kepada setiap orang yang beriman kepada-Nya. Yaitu mereka percaya bahwa Isa Al-Masih dihukum ganti hukuman dosa-dosa mereka.
Hindarilah Api Neraka Sekarang!
Dengan menerima “berkah Allah” ini, yaitu keselamatan tanpa amal yang diberikan oleh Isa Al-Masih, Anda akan terhindar dari hukuman neraka dan api kekalnya. Karena itu percayalah kepada Isa Al-Masih sekarang!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa Saudara takut akan Hari Pembalasan atau masuk neraka?
- Dapatkah amal baik Saudara membebaskan Saudara dari api neraka itu? Berikan alasannya!
- Agar bebas dari api neraka, mengapa kita harus beriman kepada Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini beberapa link yang berhubungan dengan artikel tentang di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Model Pengampunan Allah Yang Menyelamatkan Di Hari Kiamat
- Muslim: Bukankah Semua Nasrani Masuk Neraka?
- Takut Amal Tidak Diterima Allah? Itu Ada Solusinya!
- Seorang Madura Menjelaskan Bebas dari Takut Neraka
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Bagaimana Menghindari Neraka Dan Api Kekalnya?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Demikian hidup yang kekal di sorga adalah “karunia”. Atau dengan kata lain “hadiah”. Hadiah ini diberi cuma-cuma (tanpa beramal) kepada orang yang menerima pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib. Mereka percaya bahwa Isa Al-Masih dihukum ganti mereka.
Alangkah mudahnya masuk ke dalam kerajaan Tuhan asal mau menerima pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib.
~
Alkitab memberikan kesaksian bahwa Isa Al-Masih rela menanggung kutuk dosa supaya seluruh umat manusia di atas bumi diselamatkan.
Andaikan Isa Al-Masih tidak mati di kayu salib, kita semua akan mengalami kebinasaan yang kekal dan menjadi bagian dari “keluarga besar” iblis. Tidak ada harapan badi masa depan kita untuk masuk ke sorga. Betapa mengerikan!
Oleh karena itu kita mengerti bahwa keselamatan ini adalah bukan hasil usaha dan pekerjaan kita, atau karena perbuatan baik kita. Semuanya itu semata-mata karena kasih karunia Allah dan pekerjaan Allah di dalam Isa Al-Masih.
“Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar . . . di dalam Kristus Yesus . . . telah . . . memberikan kita tempat bersama-sama dengan Dia di sorga supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya [rahmat-Nya] yang melimpah-limpah . . . ” (Injil, Surat Efesus 2:4-7).
~
SL
*
Shallom,
Saya setuju bahwa dengan iman pada Kristus akan menyelamatkan kita dari api kekal. Namun yang saya baca dalam Injil Surat Yakobus 2:14-26 di jelaskan bahwa tidak cukup hanya iman saja, melainkan harus ada tindakan nyata kita sebagai pengikut Kristus. Yaitu menjadi saluran kasih/berkat bagi sesama kita. Tolong saya di koreksi jika saya salah.
~
Saudara Samuel,
Alkitab menyatakan bahwa kita dapat diselamatkan dari kebinasaan kekal hanya karena anugerah Allah di dalam Kristus melalui iman.
Walaupun Rasul Yakobus menolak kepercayaan bahwa seseorang dapat beriman tanpa menghasilkan perbuatan baik. Namun Injil Surat Yakobus 2:14-16 tidak mengatakan bahwa pembenaran adalah oleh iman ditambah perbuatan baik.
Sebenarnya Rasul Yakobus menekankan bahwa iman yang sejati kepada Kristus akan menghasilkan perubahan hidup dan perbuatan-perbuatan baik. Jika seseorang mengaku sebagai orang Kristen, namun tidak menyatakan perbuatan baik dalam hidupnya, maka kemungkinan dia tidak memiliki iman yang sejati kepada Kristus.
“Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati” (Injil, Surat Yakobus 2:17).
~
SL
~
Saya tidak tahu, kamu sudah didatangi jin yang mengaku Isa Al-Masih. Jadi keajaiban itu buat patokan dan keyakinanmu. Mungkin itu ulah Iblis atau Dajjal yang menipumu. Semoga engkau dan aku tetap di beri hidayah iman dan Islam.
~
Ada kemungkinan bahwa umat beragama adalah orang-orang yang sangat cerdas. Ia mungkin selalu memperoleh nilai tertinggi di sekolah dan memiliki daya ingat yang baik berhubungan dengan masalah akademiknya di sekolah.
Bahkan yang lebih luar biasa adalah mereka tahu banyak tentang kitab suci. Dan mungkin juga dapat menghapalnya di luar kepala. Namun pada umumnya mereka sepenuhnya masih buta akan realitas keselamatan yang ada dalam Injil.
Mengapa bisa demikian? Karena Iblis telah membutakan pikiran mereka dengan perkara yang ada dalam Injil. Mereka sering mendengar bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimatullah dan Rohullah, Seorang pribadi yang terkemuka di dunia dan akhirat.
Namun sebenarnya mereka tidak pernah benar-benar mengalami maksud dari kata-kata itu. Mereka mendengar, namun tidak mengerti. Setan, ilah zaman ini, telah membutakan pikiran mereka.
“Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 4:3-4).
~
Slamet
~
Injil menjelaskan: “Upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).
Coba dicermati, apakah kalimat itu pernah diucapkan oleh Yesus sendiri? Rasanya tidak mungkin Yesus berkata, ” …. hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”.
~
Saudara Bone,
Memang tidak semua isi dalam Kitab Perjanjian Baru (Injil) perkataan Yesus secara langsung (ingat, Yesus di sini adalah Yesus dalam wujud 100% manusia).
Sebagian dari isi Kitab tersebut merupakan wahyu Allah yang diilhamkan Roh Allah kepada rasul-rasul-Nya. Dan salah satunya adalah ayat yang saudara kutip di atas.
Hal seperti ini juga terdapat dalam Al-Quran, bukan? Umat Muslim percaya bahwa isi Al-Quran tidak seluruhnya perkataan Allah. Contoh: “Dan tidaklah kami turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu. KepunyaanNyalah apa-apa yang ada dihadapan kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa?” (Qs 19:64).
Bila ayat di atas Sdr. Bone percaya merupakan perkataan Allah, lalu Tuhan manakah yang berkata dalam ayat tersebut, dan perintah tuhan manakah yang ditaatinya?
~
Saodah
~
Cara menghindarinya dengan berbuat amal sholeh, mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangannya.
Sudahkah Staf IDI mematuhi perintah Allah? Apakah yang diperintahkan Allah kepada agama saudara?
~
Cukupkah hanya dengan berbuat amal sholeh, mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangannya dapat menghindarkan seseorang dari api neraka?
Lalu, bagaimana dengan dosa? Bukankah Al-Quran sendiri berkata, “Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81)?
Tentu Sdr. Annisa setuju bila kami mengatakan bahwa semua orang tidak ada yang luput dari dosa, bukan? Artinya, seorang yang berbuat amal pun pasti tidak luput dari dosa.
Bagaimana pandangan Sdr. Annisa tentang hal tersebut?
~
Saodah
~
Di Islam tidak mengenal warisan dosa, apalagi Yesus menanggung dosa umatnya. Sungguh tidak logis dan fair. Di Islam, hidup di dunia ini ibarat ujian, karena dosanya Adam dilempar ke bumi. Jadi, siapa yang ingin surga, jalani perintah Alloh. Jangan berbuat dosa, berbuat baik pada orang tua tetangga. Kalau berbuat dosa tebus dengan bertobat dan jangan diulangi, bukan ditebus pakeai uang.
Maaf, anda salah Quran tidak seluruhnya perkataan Alloh. Semua disampaikan Alloh kepada Muhammad yang isinya cerita orang, perkataan nabi yang diwahyukan kembali ke nabi kami Muhammad juga ke nabi kami Yesus. Hanya saja karena berbagai bahasa. Injil mengalami banyak perubahan. Beda dengan Quran yang terkunci kalimatnya.
~
Herdiana,
Menarik sekali pernyataan Anda di atas yang menyatakan bahwa Al-Quran tidak sepenuhnya perkataan Allah SWT. Artinya pernyataan Anda di atas bertentangan dengan banyak umat Islam. Apakah ini berarti Anda pun meragukan bahwa Allah SWT dapat menyelamatkan Anda dari neraka? Sebab Al-Quran tidak memberikan kepastian masuk sorga kepada umat Islam. Misal, Qs 19:71, “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.”
Apakah ini yang menyebabkan Anda meragukan bahwa Al-Quran sepenuhnya perkataan Allah SWT? Dapatkah Anda menjelaskan hal ini?
~
Solihin
~
Hati saya memang tergerak untuk masuk agama Yesus, tapi sebenarnya saya masih ragu akan hal itu, bagaimana saya bisa mendapat petunjuk untuk diri saya? Saya pun juga senantiasa berdoa agar tidak bimbang dalam agama saya, tapi rasanya itu tidak bisa menyembuhkan kebimbangan ini. Saya merasa jika berpindah maka bisa menemukan jawaban dan kedamaian yang mungkin tidak bisa aku temukan sebelumnya.
~
Saudara Eve,
Sepertinya Allah sedang menuntun saudara untuk menemukan kebenaran-Nya dan merasakan kasih Allah yang bisa mengubah hidup saudara. Allah sangat mengasihi saudara Eva dan ingin saudara pun menerima rahmat keselamatan-Nya melalui Isa Al-Masih, satu-satunya Jalan keelamatan. Tetap buka hati saudara untuk terus menerima tuntunan Allah.
Jika berkenan kita bisa berdiskusi lebih lanjut. Silakan menghubungi SMS/WA 0812-8100-0718
~
Noni
~
Astaghfirullah. Hati-hati dengan website ini karena ini adalah kristenisasi untuk menghasut umat Islam masuk agamanya. Mereka menyelewengkan ayat Al-Quran. Mereka calon penghuni neraka. Saya menuntut pemerintah untuk mengapus website ini. Karena bertentangan dengan nilai- nilai yang terkandung dalam Pancasila.
~
Saudara Hamba Allah,
Menghasut untuk kebencian dan permusuhan adalah perbuatan dosa. Kami percaya saudara tidak setuju dengan hal itu. Sebagai orang yang saleh tentulah saudara mencari kedamaian tapi juga kebenaran.
Demikianlah kami pun menjunjung nilai-nilai Pancasila. Itu sebabnya setiap orang berhak memilih keyakinannya akan Allah. Sejauh ini banyak orang berkeyakinan bukan karena pilihannya tetapi karena warisan keluarga dan tanpa pemahaman yang benar. Itu sebabnya kami memberitakan tanpa paksaan akan jalan yang Allah berikan di dalam Isa Al-Masih.
Tahukah saudara bahwa Isa Al-Masih memberikan keselamatan kekal bagi umat manusia?
Isa Al-Masih berkata, “Aku [Isa Al-Masih, Kalimat Allah] datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:10).
Jika ingin berdiskusi lebih lanjut silakan hubungi kami di WA 0812-8100-0718
~
Noni