Apakah rahasia surah Al-Fatihah ayat 2 dan 4? Ayat-ayat itu menyatakan sifat dan kuasa Allah. Jelas Nasrani juga setuju dengan sifat-sifat Allah pada ayat-ayat tersebut.
Apakah Isa Al-Masih menurut Al-Quran, memiliki kuasa seperti yang tertulis pada surah Al-Fatihah ayat 2-4 itu?
Daftarkan diri Anda di sini
Surah Al-Fatihah Ayat 2 – Isa Al-Masih Tuhan Semesta Alam?
Surah Al-Fatihah ayat 2 berbunyi, “segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” Benar bahwa Allah adalah Tuhan seluruh alam semesta. Tapi apakah Isa Al-Masih memiliki kuasa seperti itu?
Kitab Allah menyaksikan, “. . . dalam nama Yesus [Isa Al-Masih] bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi . . . dan segala lidah mengaku: ‘Yesus Kristus [Isa Al-Masih] adalah Tuhan’ . . .” (Injil, Surat Filipi 2:10-11).
Surah Al-Fatihah Ayat 4 – Peranan Isa Al-Masih di Hari Kiamat
Ayat 4 surah Al-Fatihah menuliskan bahwa Allah “yang menguasai di hari Pembalasan.” Memang Allah berdaulat menghakimi semua manusia. Apakah Isa Al-Masih/ Yesus Hakim Yang Adil di hari kiamat?
Hadist menyaksikan, “. . . ‘Isa anak Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim yang adil . . .” (Hadits Shahih Muslim 127).
Wahyu Allah menekankan, “Tetapi mereka [manusia] harus memberi pertanggungan jawab kepada Dia [Isa Al-Masih], yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati” (Injil, Surat 1 Petrus 4:5). Di akhir zaman, Isa Al-Masih akan menghakimi semua manusia dengan adil. Oleh sebab itu, Isa Al-Masih disebut Hakim Yang Adil.
Surah Al-Fatihah Ayat 3 – Adakah Bukti Kasih Isa Al-Masih pada Manusia?
Ayat 3 Surat Al-Fatihah mengakui bahwa “Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” Apakah Isa juga Pemurah dan penyayang?
Injil banyak menyaksikan kemurahan Isa Al-Masih. Seperti menyembuhkan orang sakit kusta, ayan, pendarahan, buta dsb. Ia memberi makan yang kelaparan, dan membangkitan orang mati. Sampaikan penadapat Anda di sini akan kemurahan Isa Al-Masih itu.
Wahyu Allah menyaksikan, “. . . Kristus Yesus [Isa Al-Masih] juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita . . .” (Injil, Surat Efesus 5:2). Bukti kasih terbesar Isa Al-Masih ialah rela jadi manusia untuk mati tersalib menanggung hukuman dosa kita.
Jika Isa tidak disalib menanggung hukuman dosa kita, maka kita masing-masing akan mati kekal menanggung hukuman dosa kita sendiri.
Bukti Utama Kasih Sayang Isa
Karena kasih-Nya, Isa Al-Masih rela disalibkan untuk membayar hukuman dosa kita. Supaya kita tidak lagi dihukum di neraka kekal karena dosa-dosa kita. Melainkan beroleh pengampunan-Nya dan kepastian hidup kekal dari Dia.
Jika percaya kepada-Nya, maka Anda pasti beroleh pengampunan dosa dan jaminan surga dari Dia. Isa Al-Masih menjamin keselamatan anda di akhirat.
Jadi jelaslah bahwa Isa Al-Masih memiliki semua kuasa Allah seperti dalam surah Al-Fatihah ayat 2-4. Jika masih ragu akan keilahian-Nya, emailkan pada kami di sini.
[Staf Isa dan Al-Fatihah – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Fatihah.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setelah mengerti rahasia Surah Al-Fatihah ayat 2 – 4 dan kuasa keilahian Isa Al-Masih di atas, apakah pendapatmu akan Isa Al-Masih?
- Menurut Saudara, adakah kasih yang lebih besar dari kasih Isa Al-Masih kepada manusia? Berikan alasannya!
- Isa Al-Masih memiliki semua sifat dan kuasa Allah. Bagaimanakah seharusnya sikap kita kepada-Nya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel “Nabi Isa Tersirat Dalam Surah Al-Fatihah Ayat 2-4”. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Nabi Isa Tersirat Dalam Surah Al-Fatihah Ayat 2-4”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718
*****
1. Setelah mengerti rahasia Surat Al-Fatihah 2-4 dan kuasa keilahian Isa Al-Masih di atas, apakah pendapatmu akan Isa Al-Masih?
Beliau hanyalah seorang manusia hamba Allah yang diberikan tugas kenabian, tidak lebih.
2. Menurut Saudara, adakah kasih yang lebih besar dari kasih Isa Al-Masih kepada manusia? Berikan alasannya!
Ada. Allah SWT. Isa as justru mendambakan kasih sayang Allah. Buktinya beliau berdoa dan memuji Tuhan nya, serta memanfaatkan karunia-Nya, seperti makan, bernafas.
3. Isa Al-Masih memiliki semua sifat dan kuasa Allah. Bagaimanakah seharusnya sikap kita kepada-Nya?
Beliau seorang nabi, sangat tidak mungkin memiliki kuasa sebagaimana Allah. Kita harus hormat kepada beliau
*****
Saudari Mariyah,
Terima kasih telah menjawab pertanyaan-pertanyaan fokus di atas. Berikut tanggapan kami.
1. Setelah mengetahui dari paparan di atas bahwa Isa Al-Masih memiliki kuasa keilahian menurut saudara Isa Al-Masih hanya nabi tidak lebih? Bukankah hanya Allah yang berkuasa mengampuni dosa, memberi hidup kekal, dan menjadi Hakim yang adil? Bagaimana menurut Sdri Mariyah?
2. Kasih Isa Al-Masih adalah memberikan nyawa-Nya melalui kematian-Nya di kayu salib, untuk membayar hukuman dosa kita. Supaya kita tidak lagi dihukum di neraka kekal karena dosa-dosa kita. Bagaimana dengan Sdri. Mariyah apakah dosa-dosa saudari sudah dihukum sehingga saudari dapat masuk sorga?
3. Sdri. Mariyah faktanya Isa Al-Masih memiliki kuasa keilahian. Diantaranya menyembuhkan, membangkitkan orang mati, mengampuni dosa, memberi hidup kekal, dan menjadi Hakim yang adil di akhir zaman. Bukankah kuasa itu hanya dimiliki oleh Allah? Apakah Sdri. Mariyah tidak percaya akan itu?
Kiranya pertanyaan-pertanyaan kami dapat saudari renungkan kembali!
~
Daniar
~
Sdr Daniar,
Terima kasih. Semua nabi dibekali mukjizat yang khas sesuai dengan karakteristik masing-masing, sebagai salah satu tanda kenabian. Demikian pula nabi Isa as. bisa menghidupkan kembali Lazarus dan menyembuhkan orang sakit lumpuh seketika, sehingga mampu membawa divannya pulang, atas izin Allah.
Terkait dengan “beliau bisa memberikan hidup kekal”. Hal ini bisa kita buktikan bahwa tidak seorangpun yang tidak mati. Mengapa staff forum ini masih mempercayai “janji” yang tidak pernah terbukti sama sekali?
Mengenai “Hakim yang adil di akhir zaman”. Bagi siapakah beliau menjadi hakim? Mari kita tengok kitab suci anda, apa kata Yesus kepada muridnya yang tertulis pada Matius 19:28 .
Lalu, bagaimana nasib anda, staf forum ini, teman dan keluarga?
~
Saudara Mariyah,
Memang ada nabi-nabi lain yang juga melakukan mujizat, tetapi mereka melakukannya dengan memohon kuasa Allah melalui doa. Tetapi Isa tidak, Ia melakukan itu karena sifat keilahian-Nya berkuasa melakukan mujizat.
Sdr juga benar, pada akhirnya manusia di dunia akan mati. Yang dimaksud dengan hidup kekal adalah kehidupan setelah akhir zaman yaitu hidup selamanya di sorga. Inilah yang dikatakan Isa Al-Masih, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).
Saudarapun benar, namun Isa Al-Masih juga menghakimi semua bangsa (Injil, Rasul Besar Matius 25:32), menghakimi orang yang hidup dan yang mati (semua orang)(Injil, Surat 1 Petrus 4:5).
Sdrku, Isa Al-Masih mengenal domba-domba-Nya. Inilah janji Isa Al-Masih bagi orang yang percaya kepada-Nya: “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Lalu bagaimana dengan nasib Sdr. Mariyah?
~
Daniar
~
Sdr Daniar,
Tentang menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan kembali orang mati. Bukankah semua nabi dibekali mukjizat yang khas sesuai dengan karakteristik masing-masing, sebagai salah satu tanda kenabian? Begitu pula nabi Isa as. dikaruniai kemampuan menghidupkan kembali Lazarus dan menyembuhkan orang lumpuh, sehingga mampu membawa divannya pulang, atas izin Allah
Pendapat anda bahwa “beliau bisa memberikan hidup kekal”. Hal ini bisa kita buktikan bahwa tidak seorangpun yang tidak mati. Heran, mengapa staff forum ini masih mempercayai “janji” yang tidak pernah terbukti sama sekali.
Saya sangat tidak percaya, bahwa hal itu dikatakan oleh nabi Isa as. Sebagai nabi, beliau pasti paham dan tidak mungkin mengatakan hal yang melawan ketentuan Allah SWT.
Bukankah begitu?
~
Saudara Suminar,
Terima kasih saudara telah meluangkan waktu lagi untuk memberikan komentar di sini. Komentar saudara sama dengan komentar Sdr. Mariyah. Sepertinya saudara dan Sdr. Mariyah adalah orang yang sama, benar begitu?
Jadi, tanggapan kami atas komentar saudara silakan baca pada kolom komentar tanggapan kami untuk Sdr. Mariyah.
Berikut tanggapan kami untuk komentar saudara pada bagian akhir. Sdr benar, bila hanya nabi tidak mungkin mengatakan hal yang hanya dapat dilakukan Allah. Hal itu jugalah yang ada dibenak orang-orang Yahudi. Mengapa? Karena mereka tidak percaya Isa Al-Masih adalah Allah.
“tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:26).
~
Daniar
~
Sdr Daniar,
Anda mengatakan: ‘Yang dimaksud dengan hidup kekal adalah kehidupan setelah akhir zaman yaitu hidup selamanya di sorga” dengan mengutip Yohanes 11:25 dan 10:28
Saudaraku, yang anda sampaikan tentang hidup kekal itu hanyalah persepsi semata. Bukan maksud Yohanes sebagaimana tercantum dalam kitab anda
Mari kita baca ayat tentang perbincangan Yesus dengan Marta, baik ayat sebelumnya maupun Yohanes 11:26 dst. Ayat-ayat itu mudah dipahami bahwa yang dimaksud dengan “mati, kebangkitan, dan hidup” adalah dalam arti badaniyah.
Trus, tanpa mempertuhankan Isa as, hidup di akhirat itu abadi, karena hal itu sudah diajarkan oleh Musa dan nabi-nabi terdahulu. Bisa di sorga atau pilih di neraka.
~
Saudara Mariyah,
Terima kasih atas tanggapannya. Silakan dicermati lagi ayat-ayat yang menuliskan tentang hidup kekal semua mengacu pada kehidupan di sorga selama-lamanya.
Sdr benar, hidup di akhirat itu abadi. “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:36).
Jadi, yang percaya Isa Al-Masih masuk sorga hidup selamanya. Sebaliknya yang tidak taat dihukum di neraka selamanya. Ya, pilihan di tangan setiap pribadi.
~
Daniar
~
Sdr Daniar,
Rasanya, Yohanes 3:36 yang anda kutip tidak mengubah arti definitif dari “hidup, mati, kebangkitan, dan tidak akan mati selama-lamanya”. Bukankah Yohanes telah menerangkan arti “hidup kekal” itu secara naratif yang sangat jelas, yang beliau tuangkan pada Yohanes 11? Mengapa anda mengingkarinya?
Murka Allah bisa dikenakan pada orang yang hidup di dunia, maupun di akhirat. Demikian pula dengan kasih-sayang Nya, bisa diberikan kepada orang yang dikehendaki Nya di dunia dan akhirat. Semua itu adalah hak Allah.
Dengan menafsirkan hidup pada Yohanes 3:36 = sorga, anda telah “melenceng jauh” dari pendapat Yohanes yang sebenarnya. Tidakkah Anda ingin bertolak untuk “berpikir analitis”?
~
Saudara Mariyah,
Terima kasih atas tanggapannya. Ini saya kutip Injil Yohanes 11 ayat 26, “dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?.” Apakah Lazarus yang telah dibangkitkan dari kematian badaniah waktu itu, saat ini masih hidup, tidak bukan?
Lagi, dikatakan setiap orang yang percaya kepada-Ku (Isa Al-Masih) tidak akan mati selama-lamanya. Ini adalah jaminan yang diberikan oleh Isa Al-Masih kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Yaitu hidup kekal, hidup selamanya di sorga. “Percayakah engkau akan hal ini?”
Silakan direnungkan kembali kebenaran firman Tuhan ini.
~
Daniar
~
Pertanyaan mengenai kuasa Yesus. Lalu Yesus masuk ke bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua Bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu? Lalu Yesus pun punya pertanyaan, dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia? Lalu mereka memperbincangkan diantara mereka. Yesus pun tidak mau menjawab akan pertanyaan tua-tua Bangsa Yahudi.
Hal inipun sama terjadi pada saat ini, umat Islam sering mempertanyakan kuasa Yesus sebagai Tuhan. Tapi mereka percaya kepada manusia yang telah menciptakan Allah Arab, bagi mereka.
~
Saudara Amorata,
Terima kasih atas komentar saudara. Kami menghapus satu kolom komentar saudara. Silakan ikuti petunjuk dalam memberikan komentar di bagian bawah artikel. Terima kasih atas perhatiannya.
Kiranya melalui komentar sdr di atas setiap orang tidak lagi meragukan kuasa Isa Al-Masih.
~
Daniar
~
Sdr Daniar,
Jika saya dikategorikan oleh Yohanes 10:26, no problem. Karena saya umat Rasulullah Muhammad Saw. dan hamba Allah yang menciptakan dan mengutus Yesus.
Benarkah, anda tidak luput dari Yohanes 10:26? Yakinkah Anda luput dari Matius 10:5-6 dan Matius 19:28? Bukankah Nabi Isa as hanya menjadi gembala bagi domba-domba 12 suku bangsa Israel? Dia bukan yang menciptakan domba itu, dan bukan pula gembala bagi domba yang lain.
~
Saudara Suminar,
Terima kasih atas tanggapan saudara. Silakan baca dan kritisi penjelasan kami di https://tinyurl.com/ycebwn56 dan https://tinyurl.com/y9fzov9d
Kiranya memberikan pemahaman baru bagi saudara.
~
Daniar
~
Nabi disalib? Penghinaan besar terhadap Allah. Para nabi itu kekasih Allah tidak mungkin itu terjadi. Allah menjelma jadi manusia untuk menebus manusia berdosa? Manja kali hidup seperti itu dan itu berarti Allah memaksa kita untuk masuk sorga. Yang melakukan dosa kita ya kita sendiri yang menebusnya dengan cara tobat kepada Allah. Bukankah kita dibebaskan untuk memilih sorga atau neraka.
Kalau Allah berkehendak seluruh manusia di dunia ini beragama Kristen semua bisa saja dan itu sangat mudah baginya tanpa perlu menjelma dan dilahirkan. Kuasa hanya milik Allah apapun yang Dia kehendaki pasti terjadi tanpa harus menjelma dan dilahirkan.
~
Saudara Shyar,
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk menuliskan komentar di forum ini. Kami sependapat bahwa Allah Maha Kuasa sehingga apa yang dikehendaki-Nya pasti terjadi. Demikian Allah berkehendak menjadi manusia maka terjadi bukan? mengapa saudara membatasi kuasa dan kehendak-Nya menjadi manusia?
Kami juga sependapat bahwa kita diberi kehendak bebas untuk menentukan pilihan yaitu sorga atau neraka. Pastinya setiap manusia memilih untuk ke sorga, bagaimana dengan saudara? Tapi faktanya manusia cenderung berdosa, sedangkan dosa tempatnya kekal di neraka, bukan? Jadi manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Hanya Allah yang dapat menyelamatkan!
Nah, melalui kematian Isa Al-Masih, tuntutan keadilan dan kasih Allah terpenuhi. Adil, karena Allah menghukum dosa dengan kematian Isa Al-Masih. Kasih, karena Ia mengampuni setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih.
~
Daniar
~
Astagfirullah..
Maaf sebelumnya buat saudara/saudariku yang ada di staf Isa. Saya hanya ingin menanyakan jawaban dari staf Isa yang harus direnungi baik-baik.
Staf Isa bilang, pada kolom jawaban tgl 22 maret, no (2). “Kasih Isa Al-Masih adalah memberikan Nyawa-Nya melalui Kematian-Nya di kayu salib, untuk membayar hukuman dosa kita. Supaya kita tidak lagi dihukum di neraka kekal karena dosa-dosa kita.”
Pertanyaan saya:
1. (Nyawa-Nya). Siapakah yang telah memberikan nyawa kepada Isa Al-Masih?
2. (Kematian-Nya). Bukankah yang bisa mati itu hanya makhluk?
Dan coba kalian renungkan sejenak menggunakan akal sehat 2 pertanyaan saya ini!
~
Saudara Ridwan Saputra,
Terima kasih saudara telah meluangkan waktu untuk berkunjung dan memberi komentar di situs ini. Berikut jawaban kami atas pertanyaan saudara di atas.
1. Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang menjadi manusia. Kalimat Allah adalah Allah itu sendiri. Jadi, tidak ada yang memberi nyawa Allah, bukan? Untuk mengenal Isa Al-Masih lebih dalam saudara dapat email kami di [email protected]
2. Saudara benar, hanya makhluk yang dapat mati. Untuk itu silakan baca penjelasan kami di sini https://tinyurl.com/ydx5x7ex
Silakan juga direnungkan baik-baik 2 jawaban kami tersebut. Sehingga menjadi pemahaman baru bagi saudara.
~
Daniar
~
“Karena kasih-Nya, Isa Al-Masih rela disalibkan untuk membayar hukuman dosa kita. Supaya kita tidak lagi dihukum di neraka kekal karena dosa-dosa kita. Melainkan beroleh pengampunan-Nya dan kepastian hidup kekal dari Dia”.
Pertanyaan saya:
Kalau memang Nabi Isa as Bapak/Tuhan bagi saudara kenapa Nabi Isa rela disalib padahal Nabi Isa menurut saudara Nasrani, Tuhan/Bapak pastinya Dia pemilik surga dan neraka. Apakah Dia akan menebus kesalahan umat-Nya dengan disalib menyiksa diri-Nya sendiri untuk menghindari masuk ke dalam neraka yang disebabkan umat-Nya?
Kalau memang Nabi Isa Tuhan pasti neraka ciptaan-Nya tidak diperuntukkan bagi umat-Nya dan tidak perlu menebus kesalahan umat dengan menyiksa dirinya sendiri.
~
Saudara Insting,
Terima kasih telah memberikan komentar di situs ini. Kami menghapus beberapa komentar saudara, untuk itu silakan perhatikan petunjuk dalam memberi komentar di bagian bawah artikel.
Benar, Isa Al-Masih adalah Allah. Karena kasih-Nya Ia menyelamatkan umat manusia termasuk saudara dari hukuman neraka. Melalui kematian-Nya itu, tuntutan keadilan dan kasih Allah terpenuhi. Adil, karena Allah menghukum dosa dengan kematian Isa Al-Masih. Kasih, karena Ia mengampuni setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih.
Bagaimana pertolongan Allah berdasarkan keyakinan saudara dengan mengingat sifat Allah yang Maha adil, Maha penyayang?
~
Daniar
~
Isa Al-Masih adalah hamba Allah yang suci. Kasih sayangnya begitu luar biasa kepada manusia. Dia tunduk dengan segala yang ada di atas bumi yaitu langit. Dia rela di sakiti, begitu hebatnya jiwa Isa Al-Masih.
Namun terbesit pertanyaan di benak saya, pernahkah Isa Al-Masih mengatakan bahwa aku ini Tuhanmu. Sehingga Isa Al-Masih menginginkan dirinya untuk disembah.
~
Saudara Brayenxt,
Terima kasih atas komentar saudara di atas. Sekarang coba juga pikirkan, bila ada seseorang yang datang kepada saudara dan mengatakan aku ini tuhanmu. Apakah saudara akan percaya dan menyembahnya?
Penjelasan kami selengkapnya tentang siapa Isa Al-Masih sesungguhnya silakan baca dan renungkan di sini https://tinyurl.com/yctkhuz9
Juga silakan direnungkan kembali kebenaran yang telah disampaikan dalam artikel di atas.
~
Daniar
~
Terima kasih buat kalian Staf Isa,
Sesungguhnya kita makhluk beragama tidak pernah diajarkan untuk memperdebatkan masalah agama. Kita umat manusia tidak ada yang benar. Yang benar atas segalanya itu hanyalah milik ALLAH.
Semua agama itu sama. Cuman cara dan keyakinan kita yang berbeda. Jadi tuntutlah keyakinan/agama yang mana menurut kalian itu benar. Dan jangan jadikan bahan perdebatan.
~
Saudara Ridwan Saputra,
Terima kasih juga buat saudara Ridwan yang telah memberikan komentar. Kami sependapat dengan saudara untuk tidak memperdebatkan agama, bahwa kita manusia tidak ada yang benar hanya Allah yang benar. Untuk itu di forum ini kita saling berbagi pengetahuan dan belajar bersama, khususnya tentang Pribadi Isa Al-Masih.
Bagaimana menurut saudara dengan paparan artikel di atas? Kami berharap saudara dapat memberikan tanggapan atau menjawab pertanyaan fokus di bawah artikel di atas. Terima kasih.
~
Daniar
~
Masyaallah, kalau memang Isa Al-Masih disalib untuk menanggung dosa-dosa kita. Maka jangan ragu untuk berbuat dosa, mari kita berbuat dosa.
Pertanyaannya: Apakah dosa yang akan ditanggung Isa Al-Masih adalah dosa umat-Nya sebelum disalib, ataukah dosa umat Rasulullah yang akan dia tanggung?
Mari berfikir logis, jika dosa yang ditanggung adalah dosa umat-Nya sebelum Dia disalib, berarti umat-Nya pada masa itu ingkar kepada Allah. Maka diturunkan rosul terakhir pembawa peringatan yaitu Muhammad. Saw. Untuk memperingatkan kita semua mengenai keingkaran umat Isa Al-Masih.
~
Saudara Rahmat Ibrahim,
“Isa Al-Masih disalib untuk menanggung dosa-dosa kita. Maka jangan ragu untuk berbuat dosa mari kita berbuat dosa.” Ini pemahaman yang keliru. Justru seseorang yang telah beriman dan menerima pengampunan harus hidup dalam kebenaran/kesucian, tetapi kesuciannya tidak menjadi landasan keselamatan. Mengapa demikian silakan baca selengkapnya penjelasan kami di link ini https://tinyurl.com/ybk7fo5l
Hukuman dosa yang ditanggung Isa Al-Masih untuk umat sebelum dan sesudah Isa Al-Masih disalib.
Kiranya setelah membaca penjelasan kami saudara memiliki pemahaman yang benar tentang Penebusan Isa Al-Masih.
~
Daniar
~
Maaf mungkin persepsi anda keliru, Nabi Isa Al-Masih sebagai juru selamat, karena pada hari akhir akan diturunkan ke bumi untuk bersaksi bahwa saya bukan Tuhan mengapa kalian menyembah saya. Hanya 1 Tuhan yaitu Allah.
Di sinilah peran Isa Al-Masih untuk menyelamatkan umatnya di hari akhir. Kalau dosa sendiri ya ditanggung sendirilah, Allah maha besar dan maha mengetahui. Maka dari itu Nabi Muhammad diturunkan sebagai pembawa peringatan. Jika kalian berbuat dosa maka kalianlah yang dapat akibatnya bukan orang lain.
Contoh kecil jika anda mencuri anda sendiri yang akan menanggungnya, bukan saya. Kita diberi otak dan pikiran untuk berfikir logis. Jika anda percaya dan mempelajari Al-Quran maka anda percaya Muhammad.
~
Saudara Rahmat Ibrahim,
Terima kasih atas paparan saudara di atas. Berikut tanggapan kami. Kami setuju dengan saudara bahwa kalau berdosa akan menanggung akibatnya. Baik Al-Quran maupun Kitab Allah mengajarkan bahwa orang berdosa tempatnya di neraka dan kekal di sana, benar bukan?
Menurut paparan sdr, Isa Al-Masih sebagai juruselamat akan menyelamatkan umat-Nya di hari akhir. Lalu menurut pengetahuan saudara bagaimana cara Isa Al-Masih menyelamatkan umat-Nya di hari akhir sedangkan setiap manusia berdosa sehingga akan menanggung hukuman kekal di neraka?
Kami tunggu penjelasan saudara.
~
Daniar
~
Terima kasih,
Tapi semua itu hanya merupakan pendapat anda yang menurut saya salah dalam mengartikan firman Allah. Tolong dikaji lagi menggunakan akal sehat. Tidak pernah sekalipun Nabi Isa mengatakan bahwa Dia adalah Tuhan.
~
Saudara Evan,
Terima kasih atas komentar saudara di atas. Sdr Evan, apa yang kami sampaikan berdasarkan kebenaran firman Allah, bukan pendapat kami. Firman Allah memberitahukan bahwa Isa Al-Masih adalah Pencipta alam semesta, Hakim di hari kiamat, juga Pemurah dan Penyayang. Semuanya itu adalah sifat-sifat Allah.
Satu lagi mari perhatikan pernyataan Isa Al-Masih sendiri tentang diri-Nya.
“Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13).
Kiranya Sdr. Evan, dapat mengenal siapa Isa Al-Masih dengan membaca, menyelidiki, mempelajari kebenaran firman Tuhan.
~
Daniar
~
Saudara Daniar,
Saya tertarik dengan jawaban anda dari setiap pertanyaan. Kelihatannya saudara mengusai Injil dan Al-Fatihah. Tapi ada hal yang membuat saya bingung tentang anda.
1. Apakah Injil yang anda pelajari betul itu adalah Firman Tuhan? Ataukah hasil editan maunusia?
2. Di dalam Injil yang anda pelajari selalu saja bahwa mereka akan masuk surga walaupun berbuat dosa.
Terima kasih.
~
Saudara Nitha,
Terima kasih atas penilaian saudara pada kami. Memang kami belajar tentang Injil dan Al-Fatihah. Bagaimana dengan saudara, apakah juga membaca Injil dan menggumulkannya?
Dengan senang hati kami akan menjelaskan, kiranya dapat memberi jawaban atas kebingungan saudara.
Saudara Nitha meragukan bahwa Injil adalah firman Allah. Untuk itu silakan pelajari dan diskusikan di link ini https://tinyurl.com/ydhtsm8m. Dalam link itu juga menjawab kebingungan saudara yang kedua, yaitu bagaimana bisa orang berdosa dapat masuk sorga. Demikian juga pada artikel di atas dipaparkan bagaimana agar kita tidak dihukum kekal karena dosa-dosa kita. Yaitu dengan percaya kepada Isa Al-Masih. Karena Isa Al-Masih dapat mengampuni dosa dan menjamin kita masuk sorga.
~
Daniar
~
“Bukti kasih terbesar Isa Al-Masih ialah rela jadi manusia untuk mati tersalib menanggung hukuman dosa kita.”
Amit-amit cabang bayi. Tuhan saya bentuknya manusia. Hina banget Tuhan bentuknya seperti manusia. Maha Suci Allah dari anggapan para kafir bahwa Allah itu rela menjadi manusia.
Qs 112:1-4; Qs 5:73; Qs 3:85.
~
Saudara Wahyu Kurniawan,
Kami maklumi bila saudara memiliki pemikiran seperti itu, karena sepertinya saudara belum mengenal Allah yang kami sembah. Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang datang ke dunia yang dibungkus dengan daging yaitu menjadi manusia. Bukankah firman Allah juga dapat berbentuk tulisan yang ditulis dalam sebuah kertas dan dibukukan? Apakah menurut saudara itu hina?
Justru karena kasih-Nya Allah rela menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia yang berdosa supaya tidak binasa kekal di neraka. Tapi mendapat pengampunan dosa, bebas dari hukuman neraka, dan dapat masuk sorga.
Bagaimana dengan saudara, apakah yakin selamat dari murka Allah dan masuk sorga, bagaimana saudara mendapatkannya?
~
Daniar
~
“Bukankah firman Allah juga dapat berbentuk tulisan yang ditulis dalam sebuah kertas dan dibukukan? Apakah menurut saudara itu hina?”
Firman Allah (Quran) itu cahaya, ada di Lauh Mahfudz. Quran diturunkan satu buku langsung dari Lauh Mahfudz ke langit dunia. Dari langit dunia, Quran diturunkan pada Nabi Muhammad ayat-per-ayat selama hampir 23 tahun. Tujuan ayat-per-ayat agar mudah menghafalnya. Karena ayat-per-ayat, manusia dulu simpan ayat Quran di kulit kayu. Manusia modern di kertas. Ayat Quran itu suci, tak boleh dibawa ke WC.
Yesus itu kan manusia, masa firman Allah kencing, masuk WC, muntah.
~
Saudara Wahyu,
Benar bukan, bahwa firman Allah dapat berbentuk tulisan dan dibukukan? Sehingga secara fisik dapat terbakar, hancur kena air. Demikian Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang kekal. Dia memakai bentuk fisik tubuh manusia (bukan kertas dan tinta). Tubuh manusia, seperti kita ketahui, dapat beraktifitas (makan, minum, muntah dan lain-lain). Apakah saudara dapat memahami akan hal ini?
Puji syukur bukan bahwa Allah berkenan datang ke dunia untuk memberikan jalan keselamatan bagi manusia berdosa. Sehingga manusia berdosa punya harapan untuk selamat dari murka Allah dan masuk sorga? Bagaimana menurut saudara?
~
Daniar
~
“Demikian Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang kekal. Dia memakai bentuk fisik tubuh manusia (bukan kertas dan tinta).”
Alhamdulillah, dalam Islam tidak pernah kami menyembah Quran. Quran itu hanyalah sebuah petunjuk, sehingga Quran tidak mampu menghapus dosa manusia. Sehingga kami tidak pernah sekalipun menyembah firman Allah. Dalam Islam, firman Allah itu dibaca, dipelajari, bukan disembah. Apalagi firman Allah bisa menghapus dosa manusia. Naudzubillah najis.
~
Saudara Wahyu,
Kami sependapat dengan saudara firman Allah yang ditulis dalam Kitab suci tidak untuk disembah, tapi untuk dibaca, dipelajari, dan dilakukan. Tapi Firman Allah yang hidup, Firman Allah yang kekal yaitu Allah itu sendiri, itulah yang kita sembah. Itulah sebabnya Isa Al-Masih, Firman Allah yang kekal dapat menghapus dosa dan menjamin keselamatan.
Tepat seperti yang disampaikan Nabi Yahya Pembaptis. “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).
~
Daniar
~
“Tapi Firman Allah yang hidup, Firman Allah yang kekal yaitu Allah itu sendiri, itulah yang kita sembah. Itulah sebabnya Isa Al-Masih, Firman Allah yang kekal dapat menghapus dosa dan menjamin keselamatan.”
Intinya adalah, yang kau sembah itu sebenarnya Allah kah, atau Firman Allah kah? Lalu, yang dapat menghapus dosa manusia itu Allah kah, atau Firman Allah kah? Ketika kau beribadah/berdoa (meminta kesehatan, rezeki, jodoh, dsb) kepada Allah kah, atau kepada Firman Allah kah?
Disebut dimana dalam Injil bahwa Yesus itu adalah Firman Allah?
~
Saudara Wahyu,
Terima kasih atas respon saudara yang dengan setia berdiskusi di ruang ini. Saudara Wahyu, apakah perkataan saudara dan diri saudara itu terpisah, tidak bukan? Demikian Firman Allah satu pribadi dengan Allah.
Firman Allah adalah Allah itu sendiri. Dengan demikian, otoritas Allah adalah otoritas Firman Allah itu sendiri. Seperti mengampuni/menghapus dosa. Jelas bukan bahwa Firman Allah dan Allah adalah satu pribadi. Jadi sekali lagi kami sampaikan bahwa kami berdoa dan menyembah Allah.
Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, silakan baca dalam Injil Yohanes pasal 1.
Kiranya saudara dapat mengerti dan memiliki pemahaman yang baru akan kebenaran ini. Bila saudara ingin mendiskusikan tentang Kalimat Allah lebih detail silakan email kami di [email protected]
~
Daniar