Suatu ketika seorang teman Muslim berkata kepada saya, “Saat hari kiamat tiba, semua orang akan berkumpul di satu tempat untuk ditimbang dosa dan pahalanya. Bila pahala lebih berat, sudah pasti dia masuk surga, dan sebaliknya.”
Lalu saya bertanya, bagaimana bila ternyata hasilnya seimbang? Jawabnya, “Allah akan mengambil sorban Nabi Muhammad dan menempatkan di posisi pahala. Dengan demikian pahala akan lebih berat dan orang itupun tidak akan dihukum di neraka karena dosa-dosanya.”
Jawaban itu menimbulkan pertanyaan. Bukankah agama mengajarkan bahwa dosa mendapatkan balasan? Dapatkah pahala kita membebaskan dari hukuman kekal itu?
Al-Quran: Orang Berdosa Ditempatkan di Neraka
Baik Al-Quran maupun Injil menekankan, bahwa orang yang diliputi dosa, akan dihukum di neraka. Bukan di surga!
Al-Quran mengatakan, “Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81). Injil telah menegaskan itu: “sebab upah dosa ialah maut . . .” (Injil, Surat Roma 6:23).
Anda ingin bebas dari hukuman di neraka kekal, bukan?
Hari Pembalasan – Dosa Mendapatkan Balasan
Maliki Yawmi d-Din (Yang Menguasai Hari Pembalasan) adalah salah satu sifat Allah yang dipercaya umat Muslim. Pada hari itu, Allah dengan otoritas-Nya akan menghukum semua dosa. Tanpa terkecuali!
Baik umat Muslim maupun Nasrani mengimani bahwa Allah Maha Adil dan Maha Suci. Allah tidak mengizinkan seorang pun masuk surga jika dosanya belum dihukum, bukan? Setiap dosa pasti mendapatkan balasan/ hukuman dari Allah.
Dapatkah Anda membersihkan diri untuk “sementara waktu” di neraka, kemudian dapat masuk surga? Tidak, bukan? Karena surga dan neraka sifatnya kekal. Satu pelanggaran hukum Allah mengakibatkan hukuman kekal.
Demikianlah Allah menjatuhkan “hukuman kekal” untuk setiap dosa, kecil atau besar. Semua orang berdosa mendapatkan balasan. Bila Allah kompromi dengan dosa, maka hal itu akan mencemarkan kesucian dan keadilan-Nya.
Bagaimana Anda bebas dari hukuman kekal dosa? Ketakutan akan hukuman kekal itulah dapat membuat kita gelisah sepanjang hidup. Jadi, kita membutuhkan Penyelamat/Jurusyafaat.
Mengapa Manusia Memerlukan Juruselamat?
Dengan apakah dosa Anda dihapuskan?
Hanya ada satu jalan agar Anda terlepas dari hukuman kekal dosa di neraka, yaitu mengimani Isa Al-Masih. Sebab Isa Al-Masih telah menggantikan hukuman dosa manusia melalui kematian-Nya di kayu salib. Hasilnya umat Isa Al-Masih tidak akan dihukum di neraka.
Dibebaskan dari hukuman dosa di neraka dengan pertolongan Isa Al-Masih, bukan berarti pengikut Isa bebas berbuat dosa atau hidup seenaknya. Justru, pengikut Isa/umat Nasrani harus hidup di bawah hukum Allah dalam Isa Al-Masih.
Firman Allah mengabarkan, “Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka [orang-orang durhaka], ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging . . . dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain … tetapi Allah yang kaya dengan rahmat … telah menghidupkan kita … dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia [Isa] di surga” (Injil, Surat Efesus 2:3-4, 6).
Keselamatan adalah anugerah Allah. Anugerah itu telah dinyatakan-Nya dalam diri Isa Al-Masih. Sehingga, “. . . setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
Karena itu, mengimani Isa Al-Masih! Maka Anda bebas dari hukuman dosa di neraka dan menikmati hidup kekal di surga.
Untuk memperdalam isi artikel ini kiranya Anda mempertimbangkan tiga tawaran di bawah:
- Membaca Kitab Allah dengan mengundah Taurat, Zabur, Injil (TZI) dengan klik link ini.
- Menyelidiki lebih mendalam Kisah Isa Al-Masih dalam kursus gratis, klik disini.
- Mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Untuk penjelasan tambahan klik disini.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, apakah yang dimaksud dengan dosa?
- Dosa pasti mendapatkan balasan di akhirat. Apakah pahala Saudara dapat menyelamatkan dari hukuman dosa? Berapa besar pahala yang harus kita miliki? Berikan alasan Saudara.
- Di surga tidak ada dosa. Sekarang bagaimana usaha Saudara agar terlepas dari dosa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel: “Al-Quran dan Injil Mengajarkan: Dosa Mendapatkan Balasan!”. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Al-Fatihah, Syukur, dan Tenang Menghadapi Hari Pembalasan
- Bisakah Penghapusan Dosa Melalui Batu Hajar Aswad?
- Muslim: Bukankah Semua Nasrani Masuk Neraka?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Quran dan Injil Mengajarkan: Dosa Mendapatkan Balasan!”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Bisakah Tuhan Yesus bersikap adil? Tidak mungkin karena keadilan itu terletak pada otoritas tunggal. Sedang Yesus tidak tunggal tapi Tritunggal. Hakim tidak bisa bersifat adil dalam memutuskan suatu perkara kalau ia tidak memiliki otoritas tunggal.Kesimpulan: Yesus bukan Tuhan.
~
Perlu diketahui bahwa ketiga oknum Allah dalam Tritunggal ini walaupun berbeda secara pribadi, tetapi merupakan kesatuan dalam hakikat-Nya.
Dan juga harus diingat pula bahwa Allah Tritunggal bukan merupakan tiga Allah tetapi tiga pribadi dalam satu esensi/hakikat Allah. Kesatuan hakikat ini mengakibatkan adanya kesatuan kehendak dan pikiran. Sehingga di antara pribadi-pribadi Tritunggal ini tidak terdapat pertentangan kehendak, pikiran dan pendapat sendiri-sendiri. Mereka tidak memiliki satu kehendak, tetapi memiliki kehendak yang satu
Jadi tidaklah benar kalau disimpulkan bahwa keputusan yang diambil oleh Allah Tritunggal dalam penghakiman bersifat tidak adil.
~
Slamet
~
Yesus tidak adil ‘asal percaya Dia adalah Tuhan maka dosanya terhapuskan.’
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3).
~
Dunia ini banyak menawarkan kunci-kunci untuk membuka pintu surga, semua terlihat mirip, tetapi hanya satu kunci yang asli, itulah iman yang menyelamatkan sedangkan kunci-kunci yang lain melambangkan iman yang tidak menyelamatkan.
Iman yang menyelamatkan adalah: “mengenal dan mengandalkan Yesus saja sebagai Tuhan dan Juruselamat untuk memperoleh hidup kekal.”
Iman yang menyelamatkan bukan sekedar pengakuan percaya saja tetapi menaruh hidup kita pada Yesus Kristus meskipun hidup kita berada dalam kesulitan.
Menaruh percaya sama dengan menaruh harapan sepenuhnya akan pembebasan, akan pertolongan, dan akan keselamatan kita kepada TUHAN. “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri” (Zabur, Kitab Amsal 3:5).
~
Slamet
~
Alkitab: Iman tanpa akal seperti mati.
~
Saudara Usop,
Kutipan saudara di atas: “iman tanpa akal seperti mati” adalah salah.
Yang benar adalah, “iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati” (Injil, Surat Yakobus 2:26).
Artinya, ketika saudara mengimani bahwa Isa Al-Masih adalah Jalan Lurus, tetapi saudara tidak melakukan apa yang diperintahkan-Nya, maka iman saudara itu tidak ada gunanya.
~
Saodah
*****
Saodah,
Terima kasih atas koreksinya. Jadi apa yang diperintahkan Yesus?
*****
Sama-sama Sdr. Usop,
Saya dapat memahami pertanyaan saudara. Karena non-pengikut Yesus menafsirkan ayat tersebut bahwa “keselamatan tergantung pada perbuatan” bukan pada iman kepada Yesus.
Pandangan tersebut jelas salah. Karena dasar dari keselamatan orang Kristen adalah iman kepada Yesus. Seseorang yang telah menerima penebusan dari Yesus, akan secara otomatis pengalami perubahan dalam hidupnya. Artinya, dia tidak akan tunduk lagi di bahwa kuasa dosa. Tetapi akan hidup sesuai firman Allah. Inilah yang disebut dengan pertobatan.
Perlu Sdr. Usop catat, bahwa tujuan orang Kristen berbuat baik bukan agar dia dapat pahala dan masuk sorga. Berbuat baik ini adalah refleksi atau ungkapan syukur mereka akan kasih yang sudah diterima dari Yesus. Itulah secara singkat maksud dari ayat di atas.
Nah, bagaimana pandanga Sdr. Usop tentang keselamatan sorgawi?
~
Saodah
~
Saodah,
Saya pengikut Nabi Isa AS tapi saya tidak menuhankan-Nya.
Anda: “tetapi saudara tidak melakukan apa yang diperintahkan-Nya, maka iman saudara itu tidak ada gunanya.”
Simple juga pertanyaanku apa yang diperintahkan Yesus? Pandangan mana yang salah? Saya tidak menanyakan tujuanmu atau berbuat baik, cukup apa yang diperintahkan Yesus? Jelas?
~
Saudara Usop,
Bila memang saudara adalah pengikut Isa Al-Masih, tapi mengapa saudara justru mengimani ajaran Muhammad? Apakah saudara pernah membaca perintah Isa Al-Masih untuk mengikuti nabi lain setelah kenaikan-Nya ke sorga?
Saudara menanyakan perintah Yesus? Silakan saudara membaca dalam empat Kitab Injil di Alkitab. Di sana saudara akan menemukan begitu banyak perintah yang disampaikan oleh Yesus.
Di sini saya copy salah satu diantaranya. Mungkin dapat menjadi bahan perenungan bagi Sdr. Usop. “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas” (Injil, Rasul Besar Matius 7:15).
~
Saodah
~
Saodah,
Nabi Isa mengajarkan Tauhid yaitu menyembah hanya kepada Allah SWT, begitupun Nabi Muhammad.
Saya menemukan ini Markus 12:29-31 dan Matius 22:37-39, hal ini sama dengan habluminallah dan habluminannas. Serta jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah. Juga Yesus tidak meniadakan hukum Taurat pada Matius 5 dll.
Anda mengambil 1 ayat saja, coba baca Matius 7:1-29, siapa nabi-nabi palsu yang bernubuat, mengusir setan dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Nya, serta memanggilnya Tuhan?
~
Saudara Usop,
Bila saudara mempercayai seseorang, maka saudara harus percaya dengan semua perkataannya. Bila saudara hanya mempercayai sebagian saja, dan mengingkari bagian yang menurut saudara tidak menguntungkan, artinya saudara belum mempercayai orang tersebut.
Demikian juga ketika saudara mengaku mengimani Yesus. Saudara harus bersedia menerima semua ajaran-Nya. Saudara tidak dibenarkan memilah dan hanya menerima ayat-ayat yang saudara sukai.
“Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 7:48). Apakah Sdr. Usop percaya bahwa Yesus dapat mengampuni dosa seseorang?
Kata Yesus “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Bila benar saudara adalah pengikut Yesus, saudara harus percaya bahwa Dia dapat mengampuni dosa saudara. Bila Sdr. Usop mengaku sebagai pengikut Yesus, saudara harus percaya bahwa Dia adalah satu-satunya jalan menuju sorga. Bukan agama lain, atau nabi lain, dan bukan pula dengan amal ibadah saudara.
~
Saodah
~
Saodah,
Tunjukan dimana aku memilah-milah, anda menyuruh saya untuk baca dan saya menunjukannya kepada anda.
Begitu juga anda tidak benar memilah-milah ayat Al-Quran untuk pembenaran Alkitab. Apakah Alkitab tidak kuat hingga butuh pembenaran dari Al-Quran, yang disebut karangan yang tidak benar oleh umat kalian.
Anda mengambil 1 ayat saja, coba baca Matius 7:1-29, siapa nabi-nabi palsu yang bernubuat, mengusir setan dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Nya, serta memanggilnya Tuhan? Coba anda jawab
Nabi Isa AS mengajarkan habluminallah dan habluminannas. Pada ayat yang saya tunjukan, saya sudah melakukannya. Dia seorang nabi yang diutus oleh Allah SWT kepada Bani Israel. Saya tidak menganggap sebagai tuhan. Dan bukannya anda juga memilah-milah ayat itu.
~
Saudara Usop,
Di awal komentar saudara, saudara mengatakan bahwa saudara adalah pengikut Isa. Lalu kami bertanya, bila benar saudara pengikut Isa, apakah saudara percaya semua ajarannya? Lalu saudara mengatakan bahwa Isa mengajarkan tauhid seperti nabi saudara.
Nah, ketika saudara memang benar-benar percaya kepada Isa Al-Masih, saudara harus percaya semua ajaran-Nya. Bukan hanya sebagian.
Bila Sdr. Usop memang tidak memilah-milah ajaran Isa, apakah saudara percaya dengan perkataan Isa ini: “Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 7:48). Apakah Sdr. Usop percaya bahwa Yesus dapat mengampuni dosa seseorang?
Kami mengutip Al-Quran bukan karena kami percaya, atau karena Alkitab kurang kuat. Tetapi kami hanya ingin menunjukkan kepada saudara, bahwa apa yang kami sampaikan bukan hanya klaim kami semata. Tetapi didasari oleh bukti-bukti.
~
Saodah
~
Saodah,
Ya, anda benar saya pengikut Nabi Isa. Ada beberapa Yesus berdoa dalam Alkitab salah satunya pada Yohanes 17:6-8 “Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu. Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku” kuasa itu datangnya dari Allah, betul?
Anda pengikut Yesus, apa anda mengikuti cara berdoa Yesus? Bukti apa yang anda ingin tunjukan?
~
Saudara Usop,
Terimakasih untuk kutipan ayat yang saudara berikan. Tapi sebelum saya menjawab pertanyaan saudara dan memberikan bukti yang saudara minta. Kiranya saudara tidak keberatan untuk menjawab pertanyaan kami sebelumnya. Diskusi yang baik adalah diskusi yang bersifat “tanya-jawab” bukan?
Bila saudara hanya ingin bertanya, dan tidak mau menjawab, jelas itu bukanlah diskusi.
Baiklah, kami akan mengulang pertanyaan kami sebelumnya.
Bila Sdr. Usop memang tidak memilah-milah ajaran Isa, apakah saudara percaya dengan perkataan Isa ini: “Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 7:48). Apakah Sdr. Usop percaya bahwa Yesus dapat mengampuni dosa seseorang?
Kiranya Sdr. Usop tidak keberatan untuk memberi jawaban. Terimakasih!
~
Saodah
~
Saodah,
Kata anda diskusi yang baik adalah diskusi yang bersifat “tanya-jawab” bukan?
Pertanyaanku sebelumnya juga anda tidak menjawabnya, coba baca Matius 7:1-29, siapa nabi-nabi palsu yang bernubuat, mengusir setan dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Nya, serta memanggilnya Tuhan? Coba anda jawab.
Sekarang anda minta agar dijawab, lucu. Jawabanku tidak, singkat padat dan jelas tidak muter-muter. “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada” (Yohanes 20:23) Ada 2 pilhan:
1. Berhenti mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan karena ia memiliki wewenang untuk mengampuni dosa.
2. Mengubah doktrin anda dan juga percaya murid Yesus dianggap Tuhan karena mengampuni dosa
~
Saudara Usop,
Apa yang saudara katakan itu betul. Forum ini bersifat “tanya-jawab.” Selain tanya-jawab, kita juga harus konsisten, bukan? Bila saudara setuju dengan kami, bahwa kita harus konsisten, kiranya Sdr. Usop berkenan untuk terlebih dahulu menjawab pertanyaan kami. Sebab, yang mengajukan pertanyaan terlebih dahulu adalah kami.
Untuk lebih jelasnya, berikut ringkasan diskusi kita dari awal:
Sdr. Usop mengatakan bahwa saudara adalah pengikut Isa Al-Masih. Sebagai pengikut Isa Al-Masih, tentu saudara harus menerima semua ajaran-Nya, bukan?
Nah, bagaimana pendapat Sdr. Usop tentang sabda Isa berikut ini: “Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 7:48).
Apakah Sdr. Usop percaya bahwa Yesus dapat mengampuni dosa seseorang?
~
Saodah
~
Kata Al-Quran Yesus akan datang sebagai Hakim Yang Adil. Kata Yesus dalam Alkitab barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan beroleh hidup kekal. Percaya kepada Yesus adalah bermakna percays bahwa pengampunan dosa sudah filakukan oleh Yesus, tetapi barangsiapa yang percaya janganlah ia berbuat dosa lagi..
Orang yang tidak mengasihi saudara atau sesamanya, ia juga tidak mengasihi Allah, maka orang itu telah berbuat dosa. Kata Yesus, dosamu sudah diampuni, pergilah dan jangan berbuat dosa lagi..
~
Saudara Tomi,
Benar sekali bahwa baik dalam Alkitab maupun Al-Quran sama-sama meyakini bahwa Isa Al-Maih/Yesus akan datang kelak pada akhir zaman sebagai Hakim yang Adil. Sebab Isa memang memiliki kuasa untuk menghakimi dan Isa juga memiliki kuasa untuk mengampuni dosa. Kuasa yang hanya layak dimiliki oleh Allah ssaja.
~
Noni
~
Min, pernah baca Matius 19:21-24 gak? Di situ tertulis harus jual harta biar bisa bawa “harta” ke surga. Apakah itu bukan pahala yang dibawa? Lalu orang kaya tidak akan masuk surga. Karena lebih mudah seekor unta masuk ke lobang jarum daripada orang kaya masuk surga. Artinya ikut Yesus juga kalau tidak beramal, tidak akan masuk surga.
~
Saidara Gandhi Waluyan,
Dalam ayat di aats Yesus ingin mengajarkan sesuatu melalui seorang muda yang kaya yang hatinya terikat pada hartanya. Yesus tidak mengajarkan bahwa dengan beramal dapat masuk surga. Orang kaya terebut tidak dapat masuk surga sebab hatinya masih terikat pada hal-hal duniawi, termasuk harta materi.
~
Noni
~
Perlu diketahui bahwa ketiga oknum Allah dalam Tritunggal ini walaupun berbeda secara pribadi, tetapi merupakan kesatuan dalam hakikat-Nya.(Slamet).
Respons : Sudahlah Slamet. Kurangi Tuhan saudara dengan Roh Kudus, maka Tuhan saudara adalah berjumlah dua (Bapa dan Yesus). Tuhan pencipta dan pengatur alam semesta itu harus bersifat maha Esa sehingga Dia dapat menjadi Tuhan yang Esa sebagai otoritas tunggal, pencipta dan pengatur alam semesta dan Tuhan yang Esa tempat bergantung alam semesta. Bagaimana Tuhan saudara yang berjumlah dua itu (Bapa dan Yesus ) bisa menjadi otoritas tunggal pencipta dan pengatur serta tempat bergantung alam semesta dan otoritas tunggal penegak keadilan sebagai Tuhan yang maha adil.
~
Saudara Widodo,
Kami mengorhormati keyakinan saudara bahwa Allah itu esa, dan kami sependapat akal hal tersebut. Tetapi dapatkah kita memahami keesaan Allah itu? Apakah saudara dapat memberikan gambaran akan Allah dan kuasa-Nya dalam konteks keesaan-Nya?
Adapun Isa Al-Masih memberikan jawaban akan hal itu. Dia berkata: “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Dia adalah Allah yang menjadi manusia, bahkan mengambil rupa sebagai hamba. Sehingga kita dapat mengenal Allah yang benar dan hidup.
~
Noni