Kita sudah menyelidiki empat ayat pertama Al-Fatihah. Ayat-ayat ini berfokus pada pribadi Allah SWT.
Kita sudah melihat bahwa Allah adalah r-rahmani dan juga r-rahim (Maha Pemurah dan Maha Penyayang). Juga, Dia-lah rabbi l-‘alamin (Tuhan semesta alam). Lagi ditekankan bahwa Allah adalah Maliki yawmi d-din (Yang menguasai hari pembalasan).
Pertanyaan-pertanyaan Untuk Bagian Kedua Al-Fatihah
Bagian kedua Al-Fatihah berfokus pada permohonan kita kepada Dia. Di sini kita perlu bertanya, “Apakah Al-Fatihah akan menunjukkan jalan keselamatan kepada kita?” “Bagaimana agar terhindar dari kebinasaan di akhirat? Apakah kita akan diberi kunci kerajaan akhirat agar dapat selamat dan hidup kekal?”
Siapa Pemegang Kunci Kerajaan Akhirat?
Dalam Kitab Wahyu, Isa Al-Masih berkata kepada Yohanes, rasul-Nya, tentang diri-Nya: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya. Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.” (Injil, Kitab Wahyu 1:17-18)
Isa Al-Masih memegang kunci maut dan kerajaan akhirat. Kita perlu memperhatikan penafsiran Isa Al-Masih pada bagian kedua Al-Fatihah. Demikian kita akan belajar bagaimana menghindari Kerajaan Maut dengan memakai Jembatan Keselamatan.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Bagian Kedua Al-Fatihah”, Siapa Pemegang Kunci Kerajaan Akhirat?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
“Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya. Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut” (Injil, Kitab Wahyu 1:17-18).
~
Sebagai Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup,
Dia adalah Isa Al-Masih sudah ada pada penciptaan masa lalu, dan Dia yang akan mengarahkan segala sesuatu hingga akhirnya mencapai penggenapan rencana Allah.
Tidak ada manusia biasa yang dapat mengalahkan maut – namun Isa Al-Masih telah melakukannya. Sebagaimana halnya Dia pernah mati namun kini hidup, demikian pula kita yang adalah milik-Nya, akan hidup selama-lamanya bersama dengan Dia.
Bahkan Isa Al-Masih memiliki kunci maut dan kerajaan maut pastilah menunjukkan bahwa nasib jiwa manusia sepenuhnya berada di bawah kekuasaan Isa Al-Masih.
~
SL
~
Sebelum Isa Al-Masih terangkat ke sorga Dia berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi (Injil, Rasul Besar Matius 28:18). Setelah Dia mati turun dalam kerajaan maut untuk merampas kunci maut dan kerajaan maut dari tangan Iblis (Injil, Surat Wahyu 1:18).
Artinya Isa Al-Masih benar-benar Allah yang berkuasa di bumi, di sorga, bahkan berkuasa atas maut dan kerajaan sebagai musuh terakhir yang Dia kalahkan. Dia satu-satunya Allah yang layak disembah, Dia Allah yang kudus yang duduk di tahta anak domba Allah. Dari situ Dia memerintah seluruh mahluk ciptaan-Nya.
~
Saudara Surya Helkes,
Terimakasih atas komentar saudara. Memang benar Isa Al-Masih adalah Allah yang telah menjadi manusia. Tujuannya menjadi manusia bukan untuk memenangkan suatu pertempuran melawan Iblis, sebab Iblis hanyalah ciptaan. Dan bukan pula untuk mengambil alih kekuasaan alam semesta. Sebab tidak pernah dan tidak akan ada yang menggeser posisi-Nya.
Tujuan adalah untuk menjadi imam besar satu-satunya yang menebus dan mendamaikan manusia dengan diri-Nya. Sebab hanya Dia yang dapat melakukan hal itu.
~
Noni