Kami dibesarkan di bagian negara Washington, Amerika Serikat. Ayah saya adalah petani kecil dengan 10 hektar tanah. Ia memiliki 10 lembu dan puluhan ayam. Juga pohon apel dan buah-buahan lain. Tiap musim panas kami juga menanam bermacam-macam sayur di kebun.
Ayam Jantan dan Terbitnya Matahari
Ketika masih kecil, saya diberi tugas memelihara ayam. Ayam jantan selalu menarik perhatian. Dia seperti jam dipagi hari. Saat dini hari, dia selalu berkokok. Para tetangga juga mempunyai ayam yang berkokok. Anak yang tidak mengerti mungkin berpikir bahwa ayamlah yang menyebabkan matahari terbit. Mengapa? Karena setiap hari bila ayam jantan berkokok, matahari terbit!
Sama seperti orang-orang yang beramal, kadang mereka berpikir amal dan agamanya mendatangkan keselamatan. Namun perhatikanlah kalimat dari Al-Fatihah ayat 5 berikut ini. iyyaka nasta ‘in, “Hanya kepada-Mu Kami memohon pertolongan.” “Ayam yang selalu berkokok sebelum terbitnya fajar, bukan dia yang menerbitkan fajar itu.” Pepatah ini mengingatkan bahwa amal dan ibadah tidak menghasilkan keselamatan di akhirat bagi kita.
Keselamatan Di Akhirat Tidak Ditentukan Karena Rajin Beribadat
Sayangnya banyak orang berpikir bahwa ketaatan dalam beribadah menuju pada keselamatan. Namun orang yang sangat rajin beribadah-pun masih ragu akan keselamatannya. Mereka tahu Allah Mahasuci. Mereka sadar akan kekurangan hatinya. Mereka mengerti manusia tidak mungkin dapat berdiri di depan Allah.
Injil, Kasih Karunia dan Keselamatan
Injil menekankan bahwa ibadah tidak menghasilkan keselamatan. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:7-8).
Janji keselamatan di akhirat yang Allah berikan sangat jelas. ”Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Injil, Surat Roma 10:9-10).
Ayam yang berkokok tidak menerbitkan fajar. Amal yang dilakukan tidak menghasilkan keselamatan. Hanya Allah yang dapat memberi keselamatan jiwa.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Hanya percaya pada Isa Al-Masih dan kebangkitan-Nya. Dan memintanya pada Allah Bapa? Tanpa berbuat baik di dunia?
~
Kitab Suci Injil menyatakan bahwa keselamatan itu terjadi hanya berdasarkan kasih karunia Allah melalui iman kepada Isa Al-Masih. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Injil, Surat Efesus 2:8).
Kasih karunia tidak mungkin berdampingan dengan perbuatan baik. Jika kasih karunia diberikan karena perbuatan baik seseorang maka namanya bukan kasih karunia melainkan upah.
“Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia” (Injil, Surat Roma 11:6).
Apakah seseorang setelah selamat tidak perlu perbuatan baik?
Menurut Injil, orang yang belum diselamatkan oleh Isa Al-Masih tidak mungkin bisa berbuat baik. Namun bagi orang yang telah diselamatkan, justru hidupnya semata-mata hanya untuk berbuat baik.
“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (Injil, Surat Efesus 2:10).
~
SL
~
Kalau begitu anda pun tidak perlu berdoa dan ke gereja tiap minggu. Karena ibadah anda tidak akan menghasilkan keselamatan.
Tuhan tidak perlu ibadah manusia, manusia yang butuh ibadah kepada Tuhan sebagai ungkapan rasa syukur.
~
Saudara Wiwiek,
Seperti yang kami jelaskan di artikel-artikel yang lain, dan juga jawaban kami atas komentar Sdr. Soedjoko di atas, bahwa keselamatan adalah kasih karunia Allah melalui iman kepada Isa Al-Masih. Bukan hasil usaha melalui doa atau ibadah kita.
Kami setuju dengan tulisan saudara di atas, bahwa ibadah adalah ungkapan syukur kepada Allah. Dan itulah yang dilakukan oleh pengikut Yesus di gereja setiap minggu. Mereka berkumpul dan bersama-sama menaikkan syukur kepada Allah atas nikmat Allah yang sudah mereka terima.
Jadi, mengapa harus melarang orang Kristen ke gereja?
Kiranya Sdr. Wiwiek berkenan merenungkan ayat ini, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9)
~
Saodah
~
(Iman, keselamatan) serta (amal, perbuatan ) adalah dua sisi dari satu mata uang yang sama, itulah yang dinamakan kebenaran. Hanya bicara tentang iman dan keselamatan tanpa amal dan perbuatan, itulah yang dinamakan kepalsuan.
~
Benar yang Sdr. Pengamat katakan. Iman saja tidak cukup. Sebagai bukti beriman, perlu berbuat baik.
Perhatikanlah ilustrasi berikut:
Si Amir sangat baik kepada pacarnya. Dia sering memberi hadiah bagi pacarnya. Hal itu dia lakukan, karena dia tahu bahwa pacarnya sangat mencintai dia. Demikian pula dia mencintai pacarnya.
Sementara Budi, dia berbuat baik kepada Ani, agar Ani mau menerima cintanya.
Kita dapat melihat dengan jelas motivasi kedua pria di atas saat berbuat baik. Amir berbuat baik sebagai wujud cintanya kepada pacarnya, dan juga sebagai tanda kasihnya, karena pacarnya begitu mencintai dia.
Sedangkan kebaikan yang dilakukan Budi mengharap pamrih dari Ani. Yaitu berharap Ani mencintainya juga.
Nah, inilah yang terjadi dalam ajaran Al-Quran dan Alkitab. Kekristenan mengajarkan bahwa amal dan perbuatan baik adalah wujud cinta kasih kepada Allah, atas kasih-Nya yang telah Dia berikan bagi manusia dalam diri Isa Al-Masih. Sedangkan Al-Quran mengajarkan, beramal agar dapat pahala, agar bisa selamat”
~
Saodah
~
Saudara membuat argument yang sangat fatal dalam hal ini. Ayam berkokok bukan karena dia yang menerbitkan matahari, tetapi ayam berkokok karena dia tahu matahari mulai terbit, dan ayam berkokok untuk membangunkan manusia, dan memberi tanda bahwa fajar akan terbit.
Jika manusia berdosa, berarti juga ada pahala untuk manusia bukan? Pahala diperuntukkan bagi mereka yang taat dan ikhlas. Yang berdosa masuk neraka dan yang berpahala masuk sorga.
Jika Kristen punya dosa, apakah Kristen tidak punya pahala? Lalu, untuk apa berbuat baik, jika tidak ada nilai pahalanya?
Ajaran yang Aneh?
~
Saudara Kacau,
Menurut kami tidak ada yang fatal dari argument di atas. Mungkin sdr sendiri yang kurang cermat ketika membacanya. Perhatikan: “Anak yang tidak mengerti mungkin berpikir bahwa ayamlah yang menyebabkan matahari terbit.” Apakah Sdr. Kacau melihat perbedaaanya?
Setahu kami, sorga adalah tempat orang-orang yang suci. Tentu sdr tidak ingin tinggal di sorga yang terdapat dosa, bukan? Nah, bagaimana agar orang dapat terhindar dari dosa? Cukupkah dengan pahala? Lalu, seberapa banyak pahala yang perlu dikumpulkan guna menghapus dosa seseorang?
Dan lagi Al-Quran berkata, “Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81).
Nah, bagaimana pendapat Sdr. Kacau mengenai hal ini?
~
Saodah
~
“Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81).
Ayat di atas untuk orang-orang yang tidak diampuni dosanya oleh Allah (berdosa dan diliputi oleh dosanya).
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya . Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar (Qs 4:48).
Allah memberi pengampunan dosa apapun (kecuali dosa mempersekutukan Allah / menjadikan Tuhan selain Allah) bagi orang yang bertobat sebelum kematiannya.
~
Saudara Xucinxgaronx,
Istilah dalam ayat Al-Quran tidak dijelaskan dosa yang diampuni oleh Allah. Siapa saja yang berbuat dosa maka ia penghuni neraka. Tetapi Isa Al-Masih datang ke dunia mengurbankan diri-Nya untuk menghapus dosa manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).
Setiap orang yang bertobat dan percaya kepada Isa Al-Masih, maka dosanya diampuni dan ia akan memperoleh hidup kekal (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Bagaimana Sdr. Xucinxgaronx, maukah percaya kepada Isa A-Masih sebagai Tuhan dan juruselamatmu?
~
Endang
~
Di dalam sorga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni sorga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. Agama siapa yang mengadopsi kedewaan sekarang?
Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi” (Qs 19:30)
Sungguh penyesatan. Apakah Isa menulis kitab Injil? Jelas-jelas Al-Quran sama sekali tidak tahu apa itu Inji. Sedangkan Matius, Markus, Lukas, dan Yahya hanyalah penulis Kitab Injil. Masa Isa membawa kitab yang belum ditulis?
~
Saudara Siti Aisyah,
Terimakasih untuk komentar yang saudara berikan. Untuk mempermudah orang lain membacanya, kami membuat komentar sdr dalam satu kolom.
Bila sdr ingin diskusi mengenai topik Injil, sdr dapat bergabung pada artikel ini: http://tinyurl.com/cwt5kny.
~
Saodah
~
Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni sorga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.
Dan lawannya adalah Matius 22:29-30 (TB) “Yesus menjawab mereka: “Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah! Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.”
~
Saudara Yohanes,
Terimakasih untuk tanggapan yang saudara berikan atas komentar dari Sdr. Usil. Walaupun komentar dari Sdr. Usil sudah kami hapus. Karena memang sebelumnya kami sudah berulang-kali menjelaskan hal tersebut kepada Sdr. Usil pada artikel yang lain.
Bila Sdr. Yohanes ingin diskusi tentang Isra Miraj, sdr dapat bergabung di artikel ini: http://tinyurl.com/maftuxm. Terimakasih!
~
Saodah
~
To rekan Nasrani:
Aku pengikut Yesus. Yesus pernah datang menemui ku.
Aku yakin ia Yesus, karena:
1) Ia datang dalam cahaya yang sangat terang dan berkata “Akulah kebenaran dan hidup, tiada yang datang kepada Bapa, kecuali melalui Aku”, seperti dalam ayat Alkitab.
2) Ciri-cirinya = berwajah dan kulit mirip orang Arab, berambut keriting cepak, berkumis dan berjenggot. Sama dengan ciri Yesus, berdasarkan penelitian para ahli sejarah (Richard Neave). Bukankah menurut rekan Nasrani, sejarah adalah penting untuk membuktikan ketuhanan Yesus? Jelaskan, apakah memang ia adalah Yesus, dan kalau bukan, apa argumentasinya menurut Alkitab?
~
Saudara Hengki,
Bila saudara benar adalah pengikut Isa Al-Masih, tentu saudara tahu dengan pasti ciri-ciri Isa Al-Masih. Sdr. Hengki, Isa Al-Masih menunjukkan sifat, tindakan, dan kuasa yang menunjukkan Dia adalah Tuhan.
Isa Al-Masih adalah Terang. “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 2:18).
Dan Dia adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Jadi, bila saudara sudah mengetahui kebenaran tentang Isa Al-Masih, maka saudara dapat mengenali siapa yang menemui saudara tersebut.
~
Daniar