Melalui artikel ini, kita akan akan membahas bagaimana Al-Fatihah memberi ucapan puji syukur kepada Allah. Kita juga akan mengupas tentang bahaya memberikan ucapan syukur kepada manusia. Ribuan buku dikarang tentang pribadi Adolph Hitler dan Perang Dunia II. Pada awal abad yang lalu Jerman merupakan pusat teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia. Universitas Jerman terkenal dan dipuji dimana-mana. Dari segi kultural dan budaya Jerman juga diperhatikan keliling dunia.
Dalam waktu singkat pada tahun tiga-puluhan Adolph Hitler hampir secara total menguasai hati dan kepercayaan orang Jerman. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Banyak buku juga dikarang mengenai fenomena ini.
Hitler Didewakan dan Dipuji oleh Rakyatnya
Mungkin sebab utama ialah Hitler memberi harapan baru pada orang Jerman yang kalah dan merasa rendah diri akibat Perang Dunia I. Kekalahan ini mengakibatkan kehancuran ekonomi. Hitler menjamin akan membuat rakyat Jerman makmur dan kembali bangga. Secara perlahan, dia mulai menjadi idola rakyat, sehingga dia selalu dipuji rakyatnya selama bertahun-tahun. Rakyat Jerman mengharapkan penyelamat!
Namun akhirnya dia bunuh diri pada hari-hari akhir Perang Dunia II yang diakibatkannya. Sekarang, baik orang Jerman maupun rakyat dunia menilai dia sebagai salah seorang yang paling jahat yang pernah tinggal di muka bumi.
Terlalu sering orang-orang, seperti Hitler, yang dipuji-puji manusia terbukti tidak patut dipuji sama sekali. Semuanya mengecewakan.
Meyakini Al-Fatihah, Ucapan Puji Syukur Kepada Allah Saja
Memang manusia perlu percaya dan yakin akan oknum yang pantas dipuji dan patut menerima syukur. Oknum itu ialah Allah saja! Allah yang menerima ucapan syukur kita, tidak mungkin mengecewakan kita.
Atribut-atribut Allah dalam Al-Fatihah yang menimbulkan ucapan syukur ialah: Allah Maha Pemurah, Allah Maha Penyayang, Allah Tuhan semesta alam, Allah menguasai hari pembalasan dan yang tersirat, Allah mendengarkan doa kita “Tunjukilah kami jalan yang lurus,” Allah dapat menerima penyembahan kita dan Allah dapat memberi pertolongan (ayat 5).
Sangat pantas Al-Fatihah disebut As-Syukru karena memuat banyak alasan mengapa umat percaya perlu bersyukur dan memuji Dia. Baik orang Islam maupun orang Kristen, karena menyembah Allah yang Maha Esa, maka dapat bersyukur atas atribut-atribut Allah yang disebut dalam Al-Fatihah.
Hindarilah Pujian Pada Siapapun Termasuk Para Nabi
Orang Yahudi melebihkan Nabi Ibrahim dan Nabi Musa. Orang Islam melebihkan Nabi Muhammad. Para nabi ini adalah manusia biasa. Kita boleh menghargai mereka, tetapi kita juga harus ingat bahwa mereka manusia berdosa dan bukan Tuhan. Mereka tidak layak menerima syukur dan pujian. Ucapan puji syukur hanya pantas dipanjatkan kepada Allah saja. Ini menjelaskan bagaimana Al-Fatihah memberi syukur hanya kepada Allah saja.
Bagaimana Memberi Ucapan Syukur pada Isa Al-Masih?
Baik orang Islam maupun orang Kristen mengakui bahwa Isa Al-Masih lain dari yang lain. Terutama Isa Al-Masih, Kalimat Allah, tidak pernah berdosa seperti dikatakan dalam Qs 19:19, “Seorang anak laki-laki yang suci” Dengan kata lain Ia suci dalam segala hal. Oleh karena itu Ia pantas menerima ucapan syukur. Perhatikanlah ayat suci berikut, Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertikuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada dibawwah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemulian Allah, Bapa!” (Injil, Surat Filipi 2:9-11).
“Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!” (Injil, Surat II Korintus 9:15) “Karunia Allah yang tak terkatakan itu” ialah pengorbanan Anak Domba Allah di kayu salib karena dosa-dosa kita. Pengikut Isa Al-Masih setiap hari berpartisipasi dalam ucapan syukur yang memenuhi surga sbb: “. . . suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring: ‘Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!’” (Injil, Surat Wahyu 5:11-12).
Tetapi memuji Isa Al-Masih lebih berarti setelah kita menerima Dia sebagai Juruselamat. Kiranya Saudara juga berbuat demikian.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Fatihah – Ucapan Puji Syukur Kepada Allah”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
“Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala (musyrik), dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan“ (Qs 29:17).
~
Saudara Mualaf,
Berdasarkan Qs 29:17, kami persilakan saudara memberikan komentar terhadap isi artikel ini.
Kami akan senang memberikan tanggapan, bila saudara menuliskan komentar yang sesuai dengan topik artikel “Al-Fatihah Dinamai Asy-syukru (Syukur)”
Demikian harap makhlum dan terima kasih.
~
SL
*
Kenapa tidak berdoa dan mengucap syukur saja langsung ke Sang Pencipta langit dan bumi? Dia yang menciptakan semua hewan dan tumbuhan, yang menciptakan nabi dan rasul-Nya, yang menciptakan Isa Al-Masih dan Muhammad.
Mengapa lewat perantara segala, ini tidak logis!
~
Sebenarnya sebagai manusia berdosa kita tidak dapat datang di hadirat Allah yang Maha Suci. Oleh sebab itu kita sering mendengar akhir sebuah doa umat Kristen, dengan ucapan “Di dalam nama Isa Al-Masih”.
Mengapa demikian? Karena hanya Isa Al-Masih satu-satunya pribadi yang dapat menghubungkan manusia dengan Allah. Isa Al-Masih adalah satu-satunya jalan kebenaran dan hidup, tak sorang pun datang kepada Allah tanpa melalui Dia (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Berdoa di dalam nama Isa Al-Masih tidak hanya berdoa di dalam kuasa-Nya, yang merefleksikan kekuasaan Allah tetapi juga berdoa didasarkan kehendak-Nya.
Misalnya ketika Rasul Petrus menyembuhkan orang lumpuh. Dia berkata kepada orang lumpuh: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 3:6).
~
SL
*
Memang betul nabi lain dari yang lain karena lahir tanpa ayah, dianggap Tuhan oleh sebagian orang, dan satu-satunya nabi yang mati dengan tragis dan mengenaskan.
~
Saudara Edhy,
Umat Kristen tidak mengangkat nabi yang lahir tanpa ayah sebagai Tuhan. Kalaupun mereka memuji dan memanjatkan syukur kepada Isa Al-Masih karena Dia layak menerimanya.
Al-Quran sendiri mengakui bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, yang suci adanya. “Ia (jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19).
Dan sebagai pribadi “yang terkemuka di dunia dan di akhirat” Allah menjunjung tinggi nama Isa Al-Masih. Bahkan Allah memberikan wahyu agar semua yang di langit, di bumi dan yang ada di bawah bumi harus bertekuk lutut dan mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” (Injil, Surat Filipi 2:10-11).
~
SL