Angka tujuh adalah angka penting bagi umat Islam. Umat Islam percaya, ada tujuh sorga, tujuh derajat dunia, tujuh pintu ke neraka serta tujuh api neraka. Dan tujuh adalah jumlah tawaf keliling Ka’bah saat seseorang naik haji. Al-Fatihah diberi nama As-Sabu’ul Matsani, artinya “Tujuh yang Diulang” karena Al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat.
Angka Tujuh Dalam Injil Allah
Walaupun angka tujuh tidak mempunyai arti khusus, tetapi ada cerita Injil yang memuat angka ini. Isa Al-Masih berkata kepada para murid-Nya:
“Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak (±4.000) itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: “Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” Kata Yesus kepada mereka: “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh,” jawab mereka, “dan ada lagi beberapa ikan kecil.” Lalu Isa Al-Masih menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang.”(Injil, Rasul Besar Matius 15:32-38)
Isa Al-Masih Adalah Roti Hidup
Mujizat di atas yang dikerjakan Isa Al-Masih sangat menarik. Yang lebih menarik lagi ialah Isa Al-Masih menamakan diri-Nya “Roti Hidup”. “Kata Yesus kepada mereka; “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:35).
Semoga dengan menyelidiki angka tujuh yang diulang dalam Islam serta ayat Al-Fatihah, maka dalam terang Injil Pembaca akan menemukan Isa Al-Masih sebagai “Roti Hidup” kita serta yang memberikan jaminan keselamatan hidup kekal di surga.
[Staff Isa dan Islam – Tersedia Doa yang dapat dipanjatkan oleh orang yang rindu mencari “Roti Hidup”]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Al-Fatihah: Tujuh Yang Diulang”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Al-Quran adalah kalimat Allah, jika benar 7 ayat Al-Fatihah adalah tentang Isa Al-Masih, pastinya salah satu ayat dari 7 ayat tersebut menyebut setidaknya kiasan untuk Isa Al-Masih dalam kalimatnya.
Kenyataannya tidak ada satupun kata dalam surah tersebut yang berhubungan dengan Isa Al-Masih.
~
Sebuah ayat dalam surah Al-Fatihah menyatakan, “Tunjukilah kami jalan yang lurus!”.
Dan jawaban atas pertanyaan di atas dapat kita temukan pada Qs. 43:61, “Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus”.
Isa Al-Masih sebagai jalan yang lurus mengatakan: “ Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Jadi secara tersirat dan tersurat Isa Al-Masih satu-satunya jalan ke sorga karena Dia adalah pribadi yang terkemuka di dunia dan akhirat, mengetahui hari kiamat.
~
SL
*
Jalan lurus yang saudara IDI ambil dari potongan ayat Al-Fatihah kemudian dikaitkan dengan potongan ayat lain dalam Al-Quran. Akhirnya Saudara melakukan pembenaran dengan menggunakan potongan ayat dalam Alkitab.
~
Sebagaimana yang dikatakan dalam ayat Al- Fatihah mengenai jalan lurus, Isa Al-Masih mengatakan: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Isa Al-Masih tidak mengatakan itulah jalan yang lurus, melainkan Akulah jalan yang lurus.
Kami menjelaskan ayat-ayat Kitab Suci sesuai apa yang dimaksudkan oleh ayat tersebut. Kalaupun kami terpaksa harus menggunakan ayat dalam Al-Quran, itupun kami pilih ayat yang sesuai dengan Kitab Suci.
Kami tidak mencari pembenaran manusia, tetapi kebenaran Allah. “…adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus” (Injil, Surat Galatia 1:10).
~
SL
*
Kalau menurut Islam, Yesus itu bukanlah nabi Isa as, sedangkan menurut anda bagaimana?
~
Kalau ditinjau dari segi nama, Isa Al-Masih adalah kata serapan Arab untuk Yesus Kristus.
Kata Isa dalam bahasa Arab adalah penyalinan kata Aramaik. Bahasa Ibrani, Aram, dan Arab merupakan suatu rumpun bahasa yaitu bahasa Semitik:
Kata “Mesias” berasal dari bahasa Ibrani , dan bahasa Arab “Masih” yang mempunyai arti “Yang Diurapi”. Kata ini dalam bahasa Yunani adalah Kristus .
Jadi Isa sama dengan Yesus dan Al-Masih sama dengan Kristus, Yang Diurapi (dengan menggunakan kata sandang “Al”).
Dengan demikian Yesus Kristus atau Isa Al-Masih itu adalah nama pribadi Sang Juruselamat. Nama yang diberikan oleh Allah melalui malaikat Gabriel.
” Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:11).
~
SL
~
Bagaimana harus mengimani suatu mukjizat yang hanya menjadi suatu kisah. Al-Quran adalah mukjizat yang nyata.
~
Memang umat Muslim percaya Al-Quran adalah mujizat. Bila hal itu benar, dapatkah Sdr. Wiwiek menjelaskan mengapa Al-Quran dipercaya sebagai mujizat?
Dan bila tidak keberatan, dapatkah saudara menuliskan ayat yang menyatakan bahwa Al-Quran adalah mujizat?
Terimakasih!
~
Saodah
~
Tidak ada yang istimewa dari Yesus. Kecuali apa yang disampaikan nabi kami. Diadalah Isa yang didekatkan kepada Allah. Seorang yang terkemuka di dunia dan ahirat. Dia manusia seperti kita. Dia makan dan minum.
Dialah mujizat Allah. Dialah tanda dari Allah bahwa Allah maha besar, Allah berkuasa atas segala sesuatu. Misal penciptaan Isa. Adam lebih hebat dari Isa, Adam ada tanpa ayah dan ibu.
~
Kami maklum bila saudara berkata Yesus tidak mempunyai keistimewaan. Mungkin karena sdr tidak pernah membaca Kitab Suci Allah. Seandainya sdr berkenan meluangkan waktu untuk membaca Kitab Suci Allah, maka sdr akan menemukan bahwa Yesus adalah Pribadi yang sudah dinubuatkan oleh seorang nabi besar, ratusan tahun sebelum Yesus lahir ke dunai.
Juga, sdr akan mengetahui bahwa Yesus adalah satu-satunya Pribadi yang dapat mengampuni dosa seseorang. Bahkan Dia dapat memberi jaminan hidup kekal bagi saudara. Di samping itu, Dia juga dapat membela sdr di akhir zaman nanti. Karena Dia akan datang sebagai Hakim.
Perhatikanlah perkataan Yesus berikut ini, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:112).
~
Saodah
~
Apakah Isa/Yesus itu adalah Tuhan?
~
Sdr. Jumadi,
Memang tidak mudah untuk memahami bahwa Isa adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Kami maklum jika sdr mengatakan hal itu aneh.
Tapi bagaimana bila kita mencoba mengenal Isa melalui karya-karya-Nya ketika Dia ada di dunia? Perhatikan karya Isa Al-Masih berikut ini:
1. Ketika Isa di dunia, Dia berkuasa mengampuni dosa seseorang, dimana kuasa tersebut tidak satu pun nabi lain yang dapat melakukannya. “Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 7:48).
2. Alam semesta juga takut kepada Isa, sehingga ketika ada angin ribut seketika itu juga reda ketika Isa membentaknya.
“Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali” (Injil, Rasul Besar Matius 8:24; 26)
3. Selain itu, Isa juga berkuasa menyembuhkan setiap sakit-penyakit, bahkan menyembuhkan orang yang kesurupan setan. Dan menghidupkan kembali Lazarus yang sudah terbaring dalam kubur selama tiga hari.
Nah, dari karya-karya Isa di atas, menurut Sdr. Kanciljinak siapakah sebenarnya Isa Al-Masih itu?
~
Saodah
~
Jika Anda hanya bisa sepatah kata. Itu tidak berarti kebenaran. Belajarlah menerima kenyataan kalau Isa Al-Masih itu hanyalah seorang manusia. Bukan Pencipta. Jika Dia seorang Tuhan, adakah pernyataan atau perkataan yang dikatakan bahwa Isa itu adalah Tuhan dan patut disembah.
Apakah masuk akal jika seorang manusia mampu menciptakan bumi ini. Berfikirlah jika kalian benar-benar ingin mencari Tuhan. Cukup berlogika sebagai manusia.
~
Sdr. Indra,
Sdr menyarankan agar manusia bersandar sepenuhnya pada logika untuk mengenal Pribadi Allah yang maha besar. Menurut kami saran tersebut salah!
Bagaimana mungkin sdr dapat mengenal Allah yang maha besar dengan logika yang terbatas? Jika sdr hanya mengandalkan logika untuk mengenal Allah, maka Allah yang sdr sembah bukan Allah yang maha besar. Tapi allah yang kebesarannya sebatas logika saja.
Tentu kami keberatan menyembah Allah yang demikian. Selain mengenal Allah dengan logika, iman juga diperlukan. Perhatikan teguran Yesus berikut ini, “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:29).
Pertanyaan yang benar untuk pertanyaan sdr yang kedua adalah: Apakah masuk akal jika Tuhan menjadi manusia? Jawabannya tentu!
Karena Allah maha besar, maka Dia dapat melakukan apapun yang Dia inginkan. Demikian juga untuk datang ke dunia dalam wujud manusia, bukanlah hal sulit bagi Allah.
Lebih jelasnya, silakan membaca di sini: http://tinyurl.com/hyqe6k9.
~
Saodah
~
To Admin…
Al Fatihah bukan hanya sekedar “Angka 7 dan Roti Hidup”. Tetapi Al Fatihah adalah merupakan kabar baik dan pedoman dasar bagi segala kecerdasan hati, bekal yang sangat penting untuk menggapai harapan dan cita-cita. Menjadi ungkapan rasa syukur atas segala hasil pencapaian. Merupakan perwujudan dari permohonan dan harapan yang akan mendorong Anda untuk selalu teringat dan termotifasi oleh visi yang harus diraih.
~
Saudara Guns,
Al-Fatihah diberi nama As-Sabu’ul Matsani, artinya “Tujuh yang Diulang” karena Al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat. Bagaimana menurut sdr, benarkah demikian?
Semoga dengan menyelidiki tujuh ayat Al-Fatihah dalam terang Injil, sdr akan menemukan Isa Al-Masih sebagai “Roti Hidup” sdr.
~
Daniar
~
Isa = Ieshua = Yehusua = Yeshua = Yehuwa Shua = Yehuwa Saves = Allah menyelamatkan
Al-Masih = Al Hamasiack = Kristus = Yang dipilih dan diurapi
Isa Al-Masih = Yang dipilih Allah untuk menyelamatkan
~
Saudara Sodiq,
Terima kasih atas komentar saudara di atas. Kami kagum dengan riset saudara. Seperti artikel di atas, dimana Al-Fatihah diberi nama As-Sabu’ul Matsani, artinya “Tujuh yang Diulang” karena Al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat. Demikian menurut riset saudara nama Isa Al-Masih juga memiliki arti yaitu Yang dipilih Allah untuk menyelamatkan.
Itu selaras dengan Isa Al-Masih menamakan diri-Nya “Roti Hidup”. “Kata Yesus kepada mereka; “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:35).
Pertanyaannya, mengetahui kebenaran ini apakah saudara menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat saudara?
~
Daniar
~
Propaganda para penginjil yang selalu mengemis ayat-ayat Al-Qur’an khususnya Al-Fatihah sebagai pembenaran atas konsep ketuhanan Yesus menunjukkan mereka tidak punya dalil yang bisa dijadikan pijakan atas doktrin logos itu. Ayat emas Yoh. 14:6 “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”, yang slalu dijadikan pembenaran atas doktrin ketuhanan Yesus sebenarnya amat naif dan dangkal.
JAWAB:
Sebelum Yesus menyampaikan kata-kata ini, dia berkata: “Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal, jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu, sebab aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Yohanes 14:2).
~
Saudara Muzakir,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa Isa Al-Masih berfirman demikian. Firman Isa Al-Masih tersebut menunjukkan kemahatahuan dan kemahakuasaan Isa Al-Masih. Artinya Isa Al-Masih memberikan dan menyediakan tempat di sorga. Bukankah ini yang diharapkan umat beragama, terutama Muslim, dengan memanjatkan Al-Fatihah. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin