Melalui artikel ini, kita akan belajar bersama tentang Allah yang benar atau tidak dapat menghukum umat-Nya. Baik umat Kristen maupun umat Muslim sepakat bahwa Allah itu baik. Bahkan dalam surah Al-Fatihah memuat frase “r-rahmani r-rahim.” Artinya Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Selain itu, kata “Bismillah” yang memuat frase tersebut, adalah kata yang sering diucapkan umat Muslim.
Dengan kata lain, umat Muslim bukan hanya sekedar percaya bahwa Allah itu baik, tetapi mereka juga selalu mengucapkannya.
Allah Suka Menghukum Umat-Nya
Ayat terakhir dari surah Al-Fatihah berbunyi “(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat” (Qs 1:7)
Bagian kalimat ‘alayhim gayril magdubi (mereka yang dimurkai), memberi kesan bahwa Allah suka memurkai orang berdosa. Bahkan gelar lain bagi Allah di Al-Fatihah, Māliki yawmi d-dīn juga memberi kesan Allah bersifat keras.
Bahkan ayat Al-Quran yang berkata “Allah akan menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya” (Qs 16:96) semakin mempertegas, bahwa Allah suka menghukum umat-Nya.
Demikian, dua bagian kalimat di atas, perlu diimbangi dengan dua gelar yang dipakai bagi Allah dua kali, dalam bagian awal Al-Fatihah: r-raḥmāni r-raḥīm (Maha Pemurah dan Maha Penyayang).
Injil: Allah Tidak Suka Menghukum Manusia.
Semua umat beragama percaya, manusia adalah makhluk yang rentan akan dosa. Sebab itu, tidak seorangpun yang suci dari dosa. Kitab Suci Injil sendiri berkata bahwa “upah dosa adalah maut” (Injil, Surat Roma 6:23).
Namun ayat lain dalam Injil menekankan bahwa Allah tidak suka menghukum manusia. Perhatikanlah dengan saksama dua ayat suci Allah berikut:“. . . Allah . . . yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran” (Injil, I Timotius 2:3-4). “Tuhan . . . sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (Injil, Surat Rasul Besar Petrus, II Petrus 3:9).
Perlu kita ingat bahwa Allah tidak suka menghukum umat-Nya. Ia ingin menyelamatkan kita dari hukuman dosa, yaitu maut. Itulah sebabnya Isa Al-Masih memberi diri-Nya untuk disalib. Allah ingin menyelamatkan kita dari murka-Nya melalui penyaliban Isa Al-Masih sebagai Pengganti kita.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa ayat Al-Quran menyatakan seakan-akan Allah suka menghukum umat-Nya?
- Menurut Anda, apakah Allah yang“r-rahmani r-rahim” dapat menyesatkan umat-Nya?
- Mengapa sifat Allah yang ditanyakan dalam Al-Fatihah seakan-akan saling bertentangan?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
*****
1. Sepanjang pemahaman saya terhadap relasi antara Islam dengan Allah mereka, paradigmanya adalah relasi antara tuan dan hamba budaknya. Seorang tuan bebas bertindak apapun sesukanya terhadap hamba budaknya. Jadi wajar jika dalam ayat Al-Quran, Allah mereka suka memurkai umat-Nya.
2. Bagi Muslim itulah cara pandang mereka terhadap Allahnya. Terlepas dari itu, Allah Maha Kuasa dapat bertindak apapun termasuk menyesatkan. Tetapi Allah yang benar tidak akan seperti itu karena Allah justru menarik dan mencari umat-Nya yang hilang, supaya dapat bersatu dengan-Nya. Ingat, Allah akan mencari 1 domba yang hilang untuk dijadikan satu dengan 99 domba lainnya.
3. Bertentangan. Karena saya yakin bukan Allah sejati yang berfirman dalam Al-Fatihah itu.
*****
Saudara Boni,
Terimakasih untuk komentar dan penjelasan yang sudah saudara berikan. Semoga apa yang saudara jabarkan di atas dapat menjadi satu pencerahan bagi saudara-saudara lain yang membacanya.
Tuhan memberkati!
~
Saodah
*****
1. Tidak hanya Al-Quran yang menyatakan Allah suka memurkai umatnya. Dalam Injil juga banyak yang menyatakan kemurkaan Allah kepada umatnya.
2. Tentu tidak
3. Kata siapa, coba baca lagi dengan seksama ayat-ayatnya. Yang benar itu datangnya dari Allah dan yang salah itu datangnya dari manusia.
*****
Saudara Guns,
1. Silakan ditunjukkan ayat dalam Injil yang sdr maksud itu. Injil menekankan bahwa Allah tidak suka menghukum manusia.
Perhatikanlah dengan saksama dua ayat suci Allah berikut:
“. . . Allah . . . yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran” (Injil, I Timotius 2:3-4).
“Tuhan . . . sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (Injil, Surat Rasul Besar Petrus, II Petrus 3:9).
2. Bagaimana dengan fakta ini, ayat Al-Quran berkata “Allah akan menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya”(Qs 16:96)?
3.Dalam bagian awal Al-Fatihah: r-raḥmāni r-raḥīm (Maha Pemurah dan Maha Penyayang). Sedangkan bagian terakhir “alayhim gayril magdubi” (mereka yang dimurkai). Ini memberi kesan bahwa Allah suka memurkai orang berdosa. Bagaimana menurut sdr?
~
Daniar
~
Jawaban
1. Coba baca ayat-ayat ini: Ul 6:14-15; 2Raja 22:13; Ul 29:19-20; 2Taw 36:16;2Taw 19:2; Kol 3:5-6; Nahum 1:3; Ibr 12:29; Maz 7:12; Yoh 2:17; 1Sam 6:19-20; Bil 25:11
2. Itulah kekuasaan Allah yang telah menakdirkan kehidupan manusia dari lahir hingga wafatnya. Hanya ilmu Allah-lah yang mengetahui dan mengatur nasib seseorang.
3. Allah tidak ingin dinomor dua kan. Allah ingin dinomor satukan dalam hidup kita. Allah tidak ingin kita mempunyai Allah lain/berhala. Adanya Allah lain dalam hidup kita, menyebabkan Allah menjadi murka!
~
Saudara Guns,
1. Terima kasih atas kutipan ayat-ayat yang sudah sdr berikan. Sdr Guns, Allah murka karena dosa-dosa manusia. Sehingga sesuai dengan keadilan-Nya maka Allah menghukum dosa, bukan? Namun sesungguhnya Allah tidak suka menghukum manusia. Seperti yang dinyatakan dalam Injil.
2. Jadi, Allah yang“r-rahmani r-rahim” dapat menyesatkan umat-Nya, benar begitu?
3. Kami sependapat dengan sdr, dan memang seharusnya kita menomor satukan Allah dalam hidup kita. Namun apakah Allah yang maha penyayang juga suka menghukum umat-Nya?
~
Daniar
Saya yakin jika umat didunia ini beragama Nasrani semua dunia akan kacau ,hancur karena manusia tidak takut berbuat dosa ,sebab dosa sudah ada yg menanggungnya .
~
Saudara Dora,
Mohon maaf kami tidak menjawab komentar saudara. Karena komentar saudara sama dengan komentar saudara di ruang yang lain yaitu tentang jaminan keselamatan dalam Isa Al-Masih. Dan kami sudah menjelaskan di sana. Untuk itu kami berharap saudara dapat membaca dan merenungkan kembali, terimakasih.
Menurut saudara Allah suka menghukum atau tidak? Lalu bagaimana cara Allah menyelamatkan saudara? Bagaimana tanggapan saudara?
~
Daniar