Lewat artikel ini, kita akan membahas tentang murka Allah atas manusia. Pernah melihat orang yang sedang murka atau dimurkai? Sangat tidak nyaman dan mengerikan bila Anda pernah menyaksikannya. Sedikit bercerita tentang pengalaman yang saya saksikan. Tetangga saya memiliki dua orang anak. Ia bekerja sebagai kontraktor. Suatu hari, ketika istrinya tidak di rumah, ia bersama dengan anaknya memasak.
Namun, anaknya ini membuat kesalahan sehingga ayahnya murka. Karena kemarahannya tidak terkontrol, ia memukul anaknya dengan sendok penggorengan yang masih panas dan menempelkannya di pipi anak tersebut. Sehingga anak itu merintih kesakitan. Sekalipun kita tidak dapat membenarkan perbuatan si ayah, tetapi pukulan itu adalah bentuk murka dari sang ayah.
Definisi Murka
Kata ‘murka’ memiliki arti sangat marah atau bisa dikatakan marah sejadi-jadinya. Bahasa Indonesia tidak memiliki kata yang lebih spesifik untuk menjelaskan kata ‘murka’ sesungguhnya. Tetapi bila kata ini diucapkan, maka kita tahu bahwa yang bersangkutan sedang tidak main-main. Bila seseorang murka, maka ia siap untuk mengambil tindakan yang tegas dan tidak jarang juga kasar serta tidak menyenangkan. Karena itu, kata ‘murka’ adalah luapan emosi yang memandang bahwa sesuatu tidak bisa ditolerir lagi. Apakah murka Allah itu nyata?
Al-Fatihah dan Kata ‘Murka’
Berkaitan dengan hal ini, Sura Al-Fatihah ayat ketujuh menyatakan, “Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan mereka yang dimurkai dan bukan mereka yang sesat.”
Siapakah yang dimurkai Allah menurut ayat itu? Ada penafsir yang berpandangan bahwa orang-orang yang dimurkai Allah dan sesat ialah semua orang yang telah mengenal kebenaran namun enggan mengikutinya (Tafsir Al-Mishbah, hal. 87). Pertanyaannya adalah apakah mereka telah mengenal kebenaran dan siapakah kebenaran itu?
Pandangan Injil
Injil mencatat sabda Isa Al-Masih. Dia bersabda, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Allah, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Menurut ayat ini, Isa Al-Masih adalah kebenaran itu.
Tentu semua orang tahu Isa Al-Masih, termasuk umat Islam dan Kristen. Tetapi apakah mereka mengenal Isa Al-Masih dengan benar? Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14; Qs 3:45). Dia datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa dengan “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Inilah inti kedatangan Isa Al-Masih dan inti Injil.
Murka Allah Sesungguhnya
Memerhatikan semua ini, maka sesungguhnya Allah sangat murka kepada orang-orang yang tidak mau menerima rahmat dari Isa Al-Masih. Orang-orang yang berusaha meraih keselamatan dengan beramal dan beribadah, dan menolak Injil. Kita perlu percaya bahwa Isa Al-Masih disalibkan untuk menanggung dosa kita. Kita perlu menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi. Bila kita berbuat demikian, maka kita menaati Injil. Kita tidak akan mendapat murka Allah. Kita tidak akan terhitung di antara mereka yang sesat.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Kepada siapakah sesungguhnya Allah murka? Jelaskan jawaban Anda!
- Apa yang menyebabkan Allah murka?
- Bagaimana cara kita agar Allah tidak murka?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Murka Allah Atas Manusia”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Alkitab “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19-20)
Inilah ayat yang dipakai oleh kaum Nasrani untuk membuktikan bahwa Yesus memerintahkan murid-murid-Nya agar menyampaikan firman-Nya kepada umat manusia. Untuk apalagi murid-murid-Nya menyampaikan firman-Nya, kalau Yesus sendiri sudah turun sebagai Firman?
Pemahaman yang menggelikan dan tidak masuk akal. Kecuali umat Kristen mau mengakui bahwa ayat itu adalah rekayasa Paulus karena ajaran mereka adalah ajaran Paulus.
~
Saudara Netral, benar yang saudara katakan bahwa Yesus adalah Firman Allah (Kalimattullah) dan Dia sudah pernah datang ke dunia. Dan di akhir zaman akan datang lagi sebagai Hakim Adil.
Adapun ayat di atas adalah perkataan Yesus sendiri. Bukan ayat rekayasa dari Paulus. Dan sebenarnya ayat tersebut tidak menggelikan.
Saya beri satu ilustrasi. Ketika Obama datang ke Indonesia. Semua media massa memberitakan kedatangannya. Seakan-akan media tersebut ingin memberitahu ke seluruh pelosok negeri ini bahwa Obama, Presiden Amerika, yang pernah beberapa tahun tinggal di Indonesia, hari itu datang ke Indonesia.
Bila Obama saja yang hanya seorang presiden begitu santer pemberitaanya, apalagi Isa Al-Masih. Kalimattullah, satu-satunya Pribadi yang suci. Satu-satunya Pribadi yang dapat memberi jaminan keselamatan bagi siapa saja yang mau mengikuti-Nya. Bukankah suatu kewajiban bagi pengikut Isa untuk memberitakan hal tersebut?
~
Saodah
~
Yesus adalah jalan. Tuhan adalah Tuhan. Percaya kepada jalan belum tentu sampai kepada Tuhan. Berserah diri kepada Tuhan maka manusia akan berada di dalam Tuhan. Mana jalan yang pasti selamat?
~
Saudara Gindal,
Di sini kami copy isi ayat yang saudara kutip dengan lengkap. “Isa bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Lewat ayat tersebut Isa Al-Masih memberitahukan kepada seluruh umat manusia, bahwa Dia adalah sang “Jalan”. Melalui Dia orang dapat belajar mengenai “Kebenaran” tentang Allah dan menemukan “Hidup” bersama Allah. Juga Dia berkata bahwa hanya melalui Dia seseorang dapat datang kepada Bapa (Tuhan/Allah)
Jadi, dengan percaya kepada ‘Jalan’ (Isa Al-Masih) sudah tentu sampai kepada Tuhan!
~
Saodah
*****
1. Allah murka kepada manusia yang sesat. Coba artikan sendiri kata sesat tersebut. Salah satunya adalah menyekutukan Allah yaitu menyamakan Isa sebagai Tuhan atau Allah
2. Yang menyebabkan tingkah laku manusia itu sendiri. Terutama manusia yang tidak mau menerima rahmat dan hidayah-Nya.
3. Menjadi orang yang beriman dan bertakwa (Muslim). Mengaku:”Tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah”
*****
Saudara Guns,
1. Seperti yang telah kami jelaskan dalam beberapa kolom komentar siapakah Isa Al-Masih. Bila sdr sungguh telah mengenal-Nya pasti sdr tidak akan memberikan komentar tersebut. Kiranya baca kembali penjelasan kami tersebut.
2. Baik Injil maupun kitab sdr dengan jelas memberitahukan bahwa Isa Al-Masih adalah rahmat itu sendiri. “Demikianlah, Tuhanmu berfirman: ‘Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami…” (Qs 19:21).
Rahmat itu datang agar manusia diselamatkan.
3. Sekali lagi pertanyaannya dapatkah sdr dengan sempurna melakukan perintah Allah? Tidak berdosa sekalipun, sehingga terhindar dari murka Allah?
~
Daniar
*****
Jawaban saya…
1.Justru di sini saya hanya ingin meluruskan mengenai Isa yang saudara Tuhan kan. Coba baca kisah para rasul 17. Paulus sendiri yang mengatakan bahwa manusia harus mencari Allah dan mengenal siapakah Allah itu.
2. Lalu siapakah yang memberi rahmat kepada Isa? Isa sendiri diberi rahmat oleh Allah bukan oleh dirinya sendiri.
3. Manusia senantiasa berada pada kealpaan tetapi itulah ujian yang harus ditempuh manusia. Apakah akhirnya kita berhasil atau gagal dalam menempuh ujian Allah. Sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui dan mengatur kehidupan manusia. Kita hanya diwajibkan untuk terus berserah diri kepada Allah.
~
Saudara Guns,
Terima kasih atas jawaban sdr.
1. Silakan membaca dan mempelajari di sini https://tinyurl.com/y8w8qv3r tentang Isa Al-Masih. Sdr juga dapat mengemail kami di [email protected].
2. Menurut Al-Quran, kelahiran Isa Al-Masih merupakan “. . . rahmat dari Kami [Allah]” (Qs 19:21). Injil Allah memerintahkan manusia untuk “. . . menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus [Isa Al-Masih], untuk hidup yang kekal” (Injil, Surat Yudas 1:21).
3. Artinya sdr tidak dapat dengan sempurna melakukan perintah Allah. Jadi, sdrpun tidak luput dari murka Allah, bukan?
~
Daniar
*****
1. Sesungguhnya Allah murka kepada manusia yang cuma bisa berkata tapi dia tidak menjalankannya.
2. Penyebab Allah murka karena manusia tidak bisa menjaga apa yang harus dijaganya. Tidak menyukuri nikmat Allah dan lain-lain.
3. Agar Allah tidak murka ya kita menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Tidak saling menjatuhkan antar umat beragama. Jalankan sesuai kepercayaan agama masing. Jangan menyekutukan Tuhan dengan suatu benda jangan pula menduakan Tuhan dengan masa depan. Karena Tuhan Allah itu satu, tak berbapak dan tak beribu. Maha esa, maha kuasa, yang mempunyai alam beserta isinya.
*****
Saudara frasetiyo,
Terima kasih telah menjawab pertanyaan fokus artikel di atas.
1. Kami sependapat dengan saudara. Bagaimana menurut saudara dengan penjelasan pada artikel di atas?
2. Kami juga sependapat dengan jawaban saudara. Dengan kata lain karena melanggar ketetapan Allah maka akan menerima murka Allah, benar?
3. Kamipun sependapat dengan saudara, agar Allah tidak murka maka kita menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Namun faktanya kita cenderung melanggar perintah-Nya, bukan? Jadi kita tidak luput dari murka Allah. Lalu bagaimana menurut saudara agar Allah tidak murka, adakah cara lain selain yang dijelaskan pada artikel di atas?
Terima kasih kami tunggu penjelasan saudara.
~
Daniar
~
Benar Tuhan pasti murka pada manusia yang tidak mengikuti kehendak-Nya. Kalau begitu tidak seorangpun yang selamat karena tidak seorangpun yang sanggup melakukan kehendak-Nya. Jadi jalan satu-satunya untuk keluar dari murka Allah adalah Percaya kepada Yesus Kristus yang adalah Tuhan. (Kisah Para Rasul 16:31)
~
Saudara Wilmar,
Terima kasih atas komentar saudara. Ya, kenyataannya semua manusia berdosa sehingga tidak dapat menghindar dari murka Allah. Tapi syukur pada Allah karena kasih-Nya Allah menyediakan jalan keselamatan bagi manusia. Melalui Isa Al-Masih yang disalibkan untuk menanggung dosa kita. Sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa kekal di neraka. Tapi mendapat pengampunan dosa, bebas dari hukuman neraka, dan dapat masuk sorga.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Kiranya kabar baik ini dapat diketahui dan disambut oleh setiap orang!
~
Daniar
~
Amin,
Semua ada di dalam kitab suci, baik Injil dan Al-Quran. Kasih karunia ALLAH, baik hikmat dan hidayah yang kita dapat dari ALLAH untuk memahami dan mengimani apa yang sudah diberikan ALLAH kepada kita. Baik tentang siapa Isa, dan nabi-nabi lainnya sebagai jalan dan pintu kepada ALLAH dari sekarang di kehidupan dunia hingga akhir perjalanan kita di akhirat.
Amin.
~
Saudara Chris,
Terimakasih atas komentar saudara di atas. Memang dalam Al-Quran dengan jelas memberitahukan bahwa di dalam Injil ada petunjuk dan cahaya yang menerangi. “Kami iringkan Isa Al-Masih Putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya yang menerangi, dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs. 5:46).
Dan Isa Al-Masih dengan jelas menyatakan diri-Nya adalah Jalan. Sabda Isa Al-Masih: “Akulah jalan, kebenaran dan hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Penjelasan selengkapnya dapat saudara baca di https://bit.ly/2FVBNcD
~
Daniar