Dahulu saya belum sempat membaca Kitab Suci Injil dan demikian sama sekali belum mengerti kepercayaan umat Nasrani. Saya merasa Injil sudah hilang sehingga buku yang dipakai oleh umat Nasrani tidak berarti atau bernilai.
Tetapi pada waktu saya sempat mendapat sebuah Alkitab dan membacanya saya menemukan kebenarannya dan menyadari keindahannya. Saya bukan sendirian dalam pengalaman ini. Siapa saja yang mempunyai hati terbuka dan tidak penuh prasangka akan merasa demikian, juga apabila mereka dengan khusyuk membaca Alkitab. Salah satu kisah adalah pandangan syekh Islam dibawah ini.
Pandangan Syekh Islam Tentang Injil
Saya berkenalan dengan seorang sarjana dari Iran yang tinggal di Kairo, Mesir. Pada satu hari ia mengatakan kepada saya, “Saya sudah mempelajari buku-buku dari semua agama besar di dalam dunia. Sesudah membaca Kitab Suci Injil, saya merasa semua buku lain tidak seimbang, malah jauh di bawahnya dari segi mutu.” (Syekh M. Mansur, orang Mesir, adalah tamatan Universitas Al-Azar, Mesir)
Rasul Allah, Paulus, diberi ayat Allah berikutnya olah Roh Allah: Segala tulisan yang diilhamkan Allah [Alkitab] memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (Injil, II Timotius 3:16-17) Kalau saudara pembaca ingin mempelajari Alkitab lebih mendalam, kunjungi situs ini untuk mengunduhnya.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Syekh Islam Menemukan Kebenaran Saat Membaca Injil”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Kepada Staff IDI,
Al-Quran menjelaskan bahwa saat ini Injil yang asli sudah sangat langka dijumpai malahan dinyatakan Injil tersebut telah berubah-ubah nama. Di Indonesia dikenal dengan Alkitab. Diluar negeri dikenal dengan nama Bible, Holy Book.
Lalu bagaimana dengan kitab Injil yang diturunkan Allah kepada nabi Isa AS?
~
Sebenarnya sukar untuk membuktikan bahwa kitab Taurat dan Injil yang sekarang ada “telah tercampur dengan tangan manusia”. Memang sering terdengar suara semacam itu, tetapi tidak dapat dibuktikan.
Justru pada saat Al-Quran ditulis, Taurat & Injil dianggap suatu terang dan benar. Kelihatannya Muhammad yakin bahwa kitab Taurat, Zabur, dan Injil yang ada pada waktu itu benar, jika tidak, pasti ia tidak akan mendorong supaya orang mempercayai dan mengikuti kitab-kitab itu (Qs 3:4,5).
Alkitab adalah kitab suci umat Kristen. Untuk membedakan dengan Al-Quran, maka umat Muslim kadang menyebut Alkitab dalam bahasa Indonesia dengan istilah Bibel atau Injil. Sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal istilah Holy Bible.
Isa Al-Masih tidak menerima kitab Injil dari Allah, Dia sendiri adalah Kalimat Allah yang telah menjadi manusia. Kitab Injil adalah kumpulan perkataan dan pelayanan Isa Al-Masih selama di dunia yang ditulis oleh para penulis Injil.
~
SL
~
Kisah di atas sangat menarik dan sebaiknya dijadikan pedoman bagi saudara-saudara kita yang Muslim. Karena selama ini mereka selalu menyerang Alkitab dan menyatakan bahwa Alkitab sudah diubah.
Alangkah baiknya anda yang menyatakan Alkitab itu palsu dan sudah diubah untuk membaca Alkitab. Coba anda baca sendiri Alkitab orang Kristen dan buktikan bahwa memang Alkitab itu palsu atau tidak.
Jangan anda hanya mendengar para cendikiawan yang kemungkinanan sudah membaca Alkitab dan mengetahui kebenarannya. Tapi malu untuk mengakui bahwa Alkitab adalah benar, lalu memutar balikan fakta dan berusaha menyerang Alkitab.
~
Saudara One Piece,
Terima kasih atas komentarnya. Semoga komentar saudara dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi umat Muslim untuk menggali dan menemukan kebenaran Allah dalam Alkitab.
“Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu”(Injil, Rasul Besar Yohanes 8:31-32).
~
Slamet
~
Di sini admin membingungkan saya.
Bagaimana mengetahui Al-Masih kalau admin tidak membaca kitab? Apa admin sudah hidup selama ribuan tahun hingga tahu kalau Al-Masih tidak menerima Injil dari Allah?
Dia sendiri adalah Kalimat Allah yang telah menjadi manusia. Adakah dalil dalam Injil yang mengatakan kalau Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah?
“Sepertinya Muhammad yakin bahwa kitab Taurat, Zabur, dan Injil yang ada pada waktu itu benar. Jika tidak, pasti ia tidak akan mendorong supaya orang mempercayai dan mengikuti kitab-kitab itu (Qs 3:4,5).”
Admin bukan begitu isi ayat Qs 3:4,5. Mungkin yang dimaksud admin adalah Qs 3:3 “Dia(Allah) menurunkan Quran kepada mu (Muhammad) yang mengandung kebenaran,membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.” Silakan membaca Al-Quran!
~
Saudara Warior,
Kitab Suci Injil tidak langsung turun dari Allah di langit, kemudian disampaikan kepada Isa Al-Masih. Melainkan kumpulan perkataan dan pelayanan Isa Al-Masih selama di dunia yang ditulis oleh para penulis Injil. Mengapa demikian.
Karena Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang telah menjadi manusia.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia,” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Dan atas koreksi saudara tentang ayat Al-Quran di atas, kami sampaikan terima kasih. Sebenarnya ayat yang kami maksudkan adalah Sura Al Maidah ayat 46.
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
~
Slamet
~
Selama ini saudara kita yang beragama Muslim selalu mengatakan bahwa Injil sudah dipalsukan oleh Paulus. Silakan baca artikel mengenai http://www.isadanislam.org/alkitab/injil-palsu-atau-tidak
GBU
~
Saudara Mr. XXXX,
Terima kasih atas komentar saudara, semoga dapat memberikan manfaat bagi saudara kita umat Muslim.
Namun mohon maaf kalau kami harus mengedit link yang saudara cantumkan. Karena kami sudah menyiapkan jawaban atas tuduhan bahwa Injil telah dipalsukan pada situs kami yaitu http://www.isadanislam.org/alkitab/injil-palsu-atau-tidak
Demikian harap maklum.
~
Slamet
~
Semua berawal dari satu Tuhan, yaitu Allah, benar? Yesus diciptakan oleh Allah, benar? Roh Kudus diciptakan oleh Tuhan, benar? Yesus dan Roh Kudus diperintah oleh Allah, benar? Allah-lah sang Pencipta dan sang Raja bukan Yesus dan Roh Kudus sang Makhluk ciptaan-Nya.
~
Saudara Mahesa,
Setahu kami Yesus dan Roh Kudus tidak diciptakan Allah. Bila saudara pernah membaca ayat, baik dalam Al-Quran ataupun Injil yang menyatakan bahwa Yesus dan Roh Kudus adalah ciptaan Allah, kiranya saudara tidak keberatan untuk berbagi informasi.
Perhatikanlah ayat ini, Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45).
Adakah dalam ayat tersebut dikatakan Yesus diciptakan Allah? Tidak ada, bukan?
~
Saodah
~
Roh Al-Quddus ciptaan?
Bukankah Al-Quddus = Maha Kudus , salah satu nama suci Allah dalam asmaulhusna?
Baik sekali Allah menamakan ciptaan-Nya sebagai Maha Kudus. Ternyata dalam Islam bukan cuma Allah yang Maha Kudus. Karena Islam percaya malaikat pun Maha Kudus serupa dengan Allah.
~
Kami setuju dengan penjelasan saudara, Roh Kudus bukanlah ciptaan Allah. Karena tidak ada yang layak disebut Maha Kudus selain Allah itu sendiri. Bahkan nabi umat Muslim yang diyakini suci oleh pengikutnya pun, adalah manusia biasa yang berdosa.
Sekalipun malaikat berbeda dengan manusia berdosa, namun bukan berarti malaikat juga maha kudus sebagaimana halnya Allah. Demikian, hanya Allah yang layak disebut Maha Kudus.
~
Saodah
~
Persoalan yang menghambat saudara kita Muslim mengenal Yesus Kristus adalah cara berfikir Islam diterapkan untuk memahami Injil/Akitab. Tanpa befikir kritis bahwa Firman itu harus didiktekan/diimlakan oleh Allah seperti memahami Al-Quran.
Padahal jika mau jujur, isi Al-Quran ada yang berasal dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dongeng apokripa Yahudi Targum Ester dll.
~
Kami setuju dengan pendapat saudara di atas. Dan kami berharap, melalui konten-konten yang ada di situs ini, hal tersebut dapat mengubah pola pikir umat Islam tentang Injil/Alkitab. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan bila suatu hari hati mereka tergerak membaca dan menemukan kebenaran dalam Injil.
Dan kita sebagai umat percaya, perlu terus mendoakan mereka. Agar mata rohani mereka dapat melihat kebenaran yang dari Tuhan Sang Pencipta alam semesta.
~
Saodah
~
Islam tidak mengenal Roh Kudus. Jadi apa yang dirumuskan berpikir sehat sangat tidak sehat. Hanyalah persepsi belaka dengan penuh imajinasi. Dan Muslim tidak membaca Injil yang ditulis oleh para penulis yang tidak pernah bertemu dengan Isa secara langsung. Bisa saja para penulis menggunakan imajinasi dan nafsunya dalam menulis Injil.
~
Saudara Yusuf,
Kami setuju dengan saudara. Islam tidak mengenal Roh Kudus.
Sementara firman Allah mengatakan Roh Kudus akan menyertai umat-Nya selama-lamanya, dan menjadi Penolong bagi mereka (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:16). Demikian juga ketika para rasul Isa Al-Masih menulis Kitab Suci Injil, Roh Kudus yang menolong mereka. Sehingga apa yang mereka tuliskan, sesuai dengan isi hati Allah.
Jadi, menurut kami tidak ada salahnya bila kita membaca Kitab Suci Injil bukan? Karena kitab tersebut bukan ditulis berdasarkan imajinasi atau hawa nafsu.
~
Saodah
~
To admin…
“Hai Ahli Kitab, mengapa kamu bantah membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir?” (Qs 3:65).
“Beginilah kamu, kamu ini (sewajarnya) bantah membantah tentang hal yang kamu ketahui, maka kenapa kamu bantah membantah tentang hal yang tidak kamu ketahui? Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (Qs 3:66).
“Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya)” (Qs 3:70).
“Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui?” (Qs 3:71)
~
Saudara Guns,
Adakah yang ingin sdr jelaskan atau pertanyakan dari kutipan-kutipan di atas? Kiranya sdr dapat memberikan penjelasannya!
Bagaimana dengan Sdr. Guns, apakah sudah pernah membaca Kitab Suci Allah, seperti dalam kesaksian di atas?
~
Daniar
Website ini sungguh menarik. Penampakannya seperti open minded. Banyak quote Al Quran dan injil. Tapi jelas sekali bahawa kesimpulannya semuanya sama. Saya jadi geleng2 kepala. Kok bisa. Cuma satu penjelasannya, kesimpulan sudah dibuat sebelum artikel ditulis, lalu dicari2 lah ayat ini itu untuk mendukung kesimpulan. Reverse engineering. Yah kalau sudah seperti ini, ya buat apa judulnya dialog, ini sih namanya cuci otak. Tidak ada seorangpun yang anda sesatkan, kecuali diri anda sendiri. Nah ayat Al Quran mana tuh? Anda pasti tahu yang mana kan?
~
Saya sebagai seorang Muslim senyum-senyum saja menyimak dialog ini. Isi dialog ini 100% berusaha mengajak umat Islam pindah ke Kriste. Pada hakekatnya orang Muslim sejati itu pasti tahu kalau keluar dari agama Islam sudah mutlak menjadi kafir, orang murtad, dan pasti masuk neraka.
~
Saudara Mohamad Tafsir Arrohman,
Terimakasih telah mengikuti dialog ini. Maaf, penilaian saudara terhadap dialog ini tidak benar. Dialog di sini tidak untuk mengajak umat Islam pindah ke Kristen. Khususnya di ruang ini fokus pada Bagaimana pandangan Syekh Islam akan Injil. Mungkin, jika saudarapun mempunyai pemikiran yang sama dengan Syekh Islam tersebut, bukankah tidak salah jika saudarapun mempelajari Alkitab dengan hati terbuka dan tidak penuh prasangka?
Pertanyaan kami berkaitan dengan komentar saudara, apakah saat ini saudara sudah yakin pasti tidak masuk sorga, mengapa? Bisa dijelaskan, terimakasih!
~
Daniar
~
Terkadang saya berpikir jujur bagaimana mereka yang sebenarnya mengerti dan mengetahui tentang kebenaran tetapi tetap menyangkal dengan menutupi kebenaran itu sendiri karena malu. Apakah mereka juga tidak takut kehidupan setelah kematian adalah abadi di neraka ataupun di surga?
Saya percaya Tuhan Allah itu “Maha” segalanya., termasuk Maha Pengampun bukan hanya dibibir saja. Siapa yang bisa mengampuni dosa manusia kalau tidak Allah itu sendiri.dan itu dinyatakan oleh Yesus Kristus ketika disalib. Sebelah kanan kiri-Nya adalah penjahat kelas kakap yang satunya menghujat yang lain menyesali perbuatannya dan disaat terakhir itu juga Yesus menyatakan engkau akan bersama-sama dengan Aku di surga.
~
Saudara Api Cinta,
Terimakasih atas tanggapannya. Seringkali tidak mudah menerima hal di luar apa yang sudah sejak kecil ditanamkan dalam diri kita. Sekalipun itu adalah kebenaran. Karena itu diperlukan hati yang terbuka untuk mau mencari kebenaran dan keluar dari keyakinan yang sudah ditanamkan oleh nenek moyang dan mencari kebenaran itu sendiri.
Hanya Allah yang berkuasa megampuni dosa dan Yesus memiliki kuasa itu. Jadi sangat jelas kita bisa melihat siapa Yesus sesungguhnya.
~
Noni