Setiap orang pasti senang mendapat pujian. Mungkin Anda pun sering mendapat pujian dari orang tua, pacar, pasangan, bahkan pimpinan Anda. Pujian “Alhamdulillah/Segala puji bagi Allah” menegaskan bahwa hanya Allah layak menerima pujian kita yang tulus, ikhlas dan bahagia.
Seringkali kita memuji Allah dengan terpaksa dan tidak tulus. Pujian kita penuh pamrih. Seperti pujian hamba kepada tuannya. Tidak tulus seperti pujian anak kepada orang tuanya. Anda juga takut kalau Allah menolak pujian Anda.
Apa rahasia agar Allah menerima segala pujian kita sehingga ibadah kita tidak sia-sia?
Al-Quran: Allah Penerima Segala Pujian
Salah satu ayat Al-Quran berkata, “Dia Allah. Tiada Tuhan selain Dia. Bagi-Nya saja segala puji sejak awal . . . dan di akhirat nanti” (Qs 28:70). Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa Allah adalah Penerima segala pujian. Penegasan hal itu ada dalam surah pertama Al-Quran yang berbunyi,“Segala puji bagi Allah.”
Sayangnya, terkadang kita kurang sering menaikan pujian kepada Allah. Mungkin kurang menyadari segala berkat dan kebaikan-Nya. Mungkin kita takut pujian kita tidak akan diterima Allah. Atau kita tidak mengenal Allah dengan baik.
Apakah Isa Al-Masih Mendapat Pujian?
Sebagaimana Al-Quran menyatakan bahwa pujian hanya milik Allah semata. Kitab Suci Injil bersaksi bahwa Isa Al-Masih menerima pujian, saat Ia masuk Yerusalem untuk kali terakhir sebelum disalibkan. Orang-orang banyak menyambut dan memuji Dia.
“Mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring . . . ‘Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!” (Injil, Rasul Lukas 19:37-38).
Ayat ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih berhak menerima pujian yang hanya untuk Allah. Mengapa? Berikut ini dua alasannya.
Mengapa Isa Al-Masih Layak Menerima Pujian?
Pada akhir zaman, Isa Al-Masih akan dipuji oleh segala yang di langit dan di bumi. Karena Isa adalah Tuhan dan Hakim Yang Adil bagi seluruh umat manusia.
“Supaya dalam nama Yesus [Isa Al-Masih] bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: ‘Yesus Kristus adalah Tuhan,’bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Injil, Surat Filipi 2:10-11).
Ada dua alasan besar manusia wajib memuji Isa Al-Masih. Pertama, Isa Al-Masih Sang Khalik dan Pemelihara/Penopang ciptaan-Nya. Ia telah melimpahkan segala berkat-Nya di alam semesta (Injil, Surat Kolose 1:16). Air, oksigen, matahari, makanan, minuman, kesehatan dsb. Adalah berkat-berkat umum-Nya bagi seluruh umat manusia.
Kedua, Isa Al-Masih Al-Mukhalis/Juruselamat. Ia berkuasa menjamin pengampunan dosa dan hidup kekal di surga bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Artinya, Allah berkenan menerima dia.
Sebab Isa telah rela membayar hutang dosa-dosa manusia dengan nyawa-Nya ketika mati di salib. Itu adalah anugerah istimewa-Nya hanya bagi yang mempercayakan hidupnya kepada Dia.
Agar Allah Menerima Pujian Anda
Dua alasan itu mewajibkan kita memuji Allah melalui Isa Al-Masih, bukan? Orang-orang yang Isa Al-Masih selamatkan pasti memuji Allah dengan bahagia ketika di bumi, terlebih di surga-Nya nanti.
Hanya dengan beriman kepada Isa Al-Masih, pujian Anda kepada Allah pasti di terima-Nya.
Karena itu percayalah kepada Isa Al-Masih sekarang juga, agar diri dan pujian Anda di terima Allah.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa Isa Al-Masih layak menerima segala pujian Alhamdulillah/segala puji bagi Allah dari seluruh umat manusia?
- Mengapa manusia tidak begitu sering memberi pujian bagi Penciptanya?
- Selain Isa Al-Masih, adakah manusia yang layak menerima pujian dari seluruh umat manusia? Sebutkan dan jelaskan alasan saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walau pun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda*****pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk bulletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Artikel Terkait
- Memanjatkan Doa Syukur Kepada Allah Karena Pertolongan Di Akhirat
- “Terpaksa Untuk Beribadah” Berkenankah Allah pada Ibadah Demikian?
- Terungkap! Alasan Nasrani Menyatakan Isa, Al-Hamid (Maha Terpuji)
Video
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Kalian Nasrani bukan pengikut Yesus melainkan pengagum Yesus. Kami Muslim adalah pengikut Yesus. Pengagum Yesus mempertuhankan Yesus tetapi tidak melaksanakan kehendak Yesus. Pengikut Yesus memuliakan Yesus dan mengikuti kehendaknya. Pengagum Yesus adalah pengikut ajaran Paulus. Pengikut Yesus adalah pengikut Muhammad.
~
Benarkah umat Muslim adalah pengikut Yesus? Benarkah pengikut Yesus adalah pengikut Muhammad?
Mari kita bandingkan ajaran mereka:
Ajaran Yesus: “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).
Ajaran Muhammad: Islam identik dengan kata “jihad.” Dalam bahasa Indonesia “jihad” berarti “Berusaha Keras” atau “Berjuang”. Dalam konteks Islam Jihad berarti “Berjuang menegakkan syariat Islamiah”. Jihad juga sering diartikan sebagai “Perang Suci.”
Ayat QS 2:216; QS 8:39; QS 9:29 adalah sebagian dari ayat-ayat dalam Al-Quran yang menyerukan perang. Para pembela kaum Islam mengartikan bahwa tujuan dari ayat ini adalah tindakan yang harus dilakukan sampai musuh-musuh mereka memeluk agama Islam, dan akhirnya “agama Allah (Islam) menjadi penguasa tunggal!”.
Dari penjelasan di atas kita dapat melihat bahwa ajaran Yesus sangat bertentangan dengan ajaran Muhammad. Jadi, bagaimana mungkin seseorang mengikut ajaran dari dua orang yang saling bertentangan?
Nah, Sdr. Numpang Lewat, sekarang sdr mau memilih ajaran jihad Muhammad atau ajaran kasih Yesus? Kiranya sdr berkenan untuk merenungkannya supaya sdr tidak salah pilih.
~
Saodah
~
Jawaban pertanyaan No 2:
Saya bertanya kepada Staf IDI ditujukan kepada siapa pertanyaan itu? Kalau kami umat Islam memuji Allah SWT sebagai Pencipta manusia dan seluruh alam ini hampir setiap saat. Di dalam sholat kami (wajib dan sunah) isinya pujian dan doa kepada Allah SWT.
Di dalam sholat kami memberi salam dan sholawat kepada seluruh nabi utusan Allah (tentunya termasuk Isa Al-Masih) dan juga orang shaleh di antara kami.
Dzikir kami sesudah sholat adalah memuji dan mengagungkan Nama Allah SWT. Setiap mendapat kenikmatan kami selalu mengucap syukur dan memuji Allah SWT. Karena kami tahu bahwa hanya Allah SWT yang berhak dipuji dan disembah, bukan yang lain.
~
Sdr. Gus,
Pertanyaan di atas kami tujukan kepada semua umat beragama. Baik itu Islam, Kristen, maupun agama lain.
Kami tidak mengatakan apa yang sdr jelaskan di atas salah. Mungkin secara teori memang demikianlah ajaran dalam agama Islam. Tapi bagaimana prakteknya?
Tidak sedikit umat beragama yang mengaku beragama tetapi tidak melakukan ajaran agamanya. Contoh kecil saja, mengucap syukur akan nikmat yang telah Tuhan berikan. Hal ini dapat terjadi dalam diri semua umat beragama.
Itulah maksud pertanyaan di atas tentang mengapa umat beragama yang mengakui akan adanya Allah, tapi jarang memberi pujian.
~
Saodah
~
Jawaban pertanyaan No 3:
Manusia yang layak mendapat pujian dari seluruh manusia adalah Muhammad SAW.
Alasan:
– Dia adalah orang yang benar dan dapat dipercaya (al amin)
– Dia mengajari manusia untuk hanya menyembah kepada Allah SWT saja.
– Dia mengajari manusia untuk menghormati dan memuliakan seluruh nabi.
– Dia berhasil melaksanakan dakwah dan melihat hasil yang gilang gemilang sebelum wafat.
– Dia adalah satu-satunya manusia di dunia ini yang berhasil dalam menyebarkan agama dan membentuk masyarakat sesuai tuntunan agama
– Masih banyak yang lain, cuma kolomnya tidak cukup.
~
Sdr. Gus,
Terimakasih untuk jawaban yang sudah sdr berikan. Kami menghargai kepercayaan sdr bahwa Muhammad satu-satunya yang layak mendapat pujian dari seluruh manusia.
Selain dari beberapa alasan yang sudah sdr sebutkan di atas. Apakah Muhammad juga dapat memberi jaminan keselamatan sorgawi bagi pengikutnya?
Juga, apakah ada tertulis dalam Al-Quran perintah untuk memuji Muhammad, sebagaimana yang terdapat dalam Kitab Suci perihal pujian yang ditujukan bagi Isa Al-Masih?
~
Saodah
~
Isa Al-Masih bersabda: “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku (Isa) berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” (Matius 5:43-45)
Muhammad: 35 “Maka janganlah kamu lemah dan mengajak damai, karena kamulah yang lebih unggul, dan Allah bersama kamu, dan Dia tidak akan mengurangi segala amalmu.”
Kesimpulan: Isa Al-Masih bertolak belakang dengan Muhammad dan sesembahannya.
~
Sdr. Boas,
Terimakasih untuk dua ayat yang sdr kutip. Dimana kedua ayat tersebut menunjukkan sifat yang bertolak-belakang.
Semoga pembaca lainnya berkenan untuk merenungkan kedua ayat tersebut. Dan kiranya Allah memberikan Roh-Nya kepada mereka, sehingga mereka dapat melihat kebenaran yang datangnya dari Tuhan yang benar.
~
Saodah
~
Sampai pada abad ke-4 dan ke-5 Masehi, ketika dunia pagan (penyembah banyak dewa) Romawi menerima agama baru yang disebut “Kristen,” dengan membawa adat dan kepercayaan pagan mereka yang lama. Akibatnya kepercayaan kepada Dewi Madonna, Ibu dan Anak juga menjadi populer, terutama di waktu hari Natal. Di setiap musim Natal kita selalu mendengar lagu-lagu atau hymne: “Silent Night” atau “Holy Night” yang sangat akrab dengan tema pemujaan terhadap Ibu dan Anak.
~
Sdr. Pencari Ilmu,
Terimakasih untuk penjelasan sdr di atas mengenai asal-usul dari tradisi Natal. Jika sdr ingin tahu lebih jauh tentang Natal, silakan sdr membaca penjelasan pada artikel ini: http://tinyurl.com/7wb7ehu.
Kiranya dalam memberi komentar, sdr dapat memperhatikan dan fokus pada topik artikel yang sedang dibahas. Akan lebih baik jika sdr hanya menanggapi salah satu dari tiga pertanyaan fokus yang sudah disediakan. Dengan demikian diskusi kita tidak melebar hingga ke berbagai topik.
~
Saodah
~
To: Pencari Ilmu,
Orang pagan Romawi mengkotak-katik pribadi bunda Maria dan Isa Al-Masih. Kemudian Anda bingung dan menyalahkan agama Kristen. Padahal sudah jelas orang pagan tersebut yang berulah.
Lebih kurang 6 abad kemudian Muhammad ikut-ikutan membuat ulah. Mengkotak-katik kebenaran yang sudah difiniskan oleh Isa Al-Masih yang lahir dari anak dara (Maria). Tetapi Anda setuju dengan Muhammad dan batu hitam. Berarti Anda memang pecinta pagan, baik pagan Romawi dan pagan dengan si batu hitam.
Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang melalui rahim seorang anak dara (Maria, dari keturunan Daud) menjadi manusia. Isa Al-Masih dan bunda Maria bukanlah berhala dan mitos, tetapi pagan Romawi penuh dengan mitos, dan si batu hitam adalah berhala.
~
Ini situs lucu dari semua situs yang pernah saya lihat. Mereka membuka dialog, tapi sebenarnya curang. Yang disimpan hanya komentar dari kelompok mereka dan begitu diagung-agungkan. Misalnya terimakasih saudara.
Ini sangat bagus walaupun tidak masuk akal. Dan bahkan fitnah atau kebohongan sekalipun. Tapi kalau giliran komentar dari Islam dan itu menyulikan mereka dan tidak bisa jawab, maka akan dihapus atau diedit.
~
Sdr. Ingin Tahu,
Terimakasih atas kesimpulan yang sdr buat tentang forum ini. Walau sebenarnya apa yang sdr katakan itu salah.
Perlu sdr ketahui, 80% komentar yang ada di forum ini datangnya dari orang-orang non-Kristen. Artinya, kami tidak hanya menyimpan komentar dari orang Kristen saja, seperti dugaan sdr.
Jika kami hanya menyimpan komentar dari orang Kristen saja, maka seharusnya forum ini didominasi orang Kristen. Tapi faktanya tidak demikian, bukan?
Jadi, kami harap sdr tidak salah sangka pada forum ini. Sdr tidak perlu khawatir, karena forum ini tidak bertujuan untuk menyesatkan siapapun atau agama apapun.
~
Saodah
~
Allah dan malaikat saja memuji dan bershalawat kepada Muhammad. Kenapa kita manusia yang butuh syafaat dari nabi tidak mau bershalawat? Yang enggan bershalawat, itulah sepelit-pelit manusia.
~
Sdr. Tiawan Sukma,
Sebelum kami menanggapi komentar sdr di atas, kami ingin terlebih dahulu mengajak sdr untuk merenungkan ayat Al-Quran berikut ini:
“Katakanlah: Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadap aku dan tidak pula terhadapmu” (Qs 46:9).
Benarkah rasul ini, yang belum yakin akan keselamatannya sendiri dan yang perlu di-shalawatkan, bisa mempunyai kuasa untuk memberikan syafaat kepada umat manusia?
~
Saodah
~
Kami umat Islam tidak pernah memuji nabi dan rasul, kami hanya menghargai dan menghormatinya. Adapun kemampuan mukzijat yang dilakukan para nabi, hakekatnya Allah yang melakukannya. (Yang dilakuka Isa Al-Masih, merupakan tak terhingga dari kemampuan Allah, yang Allah lakukan. Menurut Islam tidak ada satu makhlukpun ciptaan Allah yang harus dipuji. Segala puji hanya untuk Allah.
~
Sdr. Love Eesho Msheekha,
Memang sudah seharusnya segala pujian hanya ditujukan bagi Allah. Sebab hanya Dia yang layak menerima setiap pujian dari umat-Nya.
Salah satu ayat dalam Kitab Suci Injil menuliskan, “Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Injil, Surat Filipi 2:10-11).
Menurut Sdr. Love Eesho Msheekha, siapakah Yesus sehingga Dia berhak menerima pujian dari makhluk hidup yang ada di muka bumi ini? Bukankah seharusnya pujian tersebut hanya milik Allah semata?
~
Saodah
*****
Jawaban no 2:
Sekarang pertanyaan saya untuk staff IDI, kapankah Anda memuji Allah SWT pencipta langit dan bumi dan pencipta segala makhluk?
Anda memuji Yesus sebagai Tuhan sedangkan kami selalu mengucapkan salam kepada seluruh nabi termasuk Yesus di dalam sholat kami.
Sekali lagi di dalam ibadah yang mana Anda memuji Allah SWT? Setahu kami yang Anda puji bukan Allah tetapi Yesus. Itu artinya Anda tidak pernah memuji Allah tetapi anda memuji makhluk.
*****
Sdr. Gus,
Kami melihat bahwa komentar sdr di atas tidak menjawab pertanyaan yang ada. Sebaliknya, justru sdr mengajukan pertanyaan kepada kami.
Saran kami, sebaiknya komentar yang diberikan hanya menjawab pertanyaan yang ada, atau mengomentari sesuai topik artikel.
Jika memang sdr ingin tahu Tuhan yang mana yang disembah oleh orang Kristen, silakan membaca penjelasan kami pada artikel ini: http://tinyurl.com/mbtlyy5.
~
Saodah
~
“Katakanlah: Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadap aku dan tidak pula terhadapmu” (Qs 46:9).
Di sinilah letak kesalahan Anda yang paling mendasar. Persis seperti pendahulu Anda, suka memotong-motong ayat. Sehingga selalu salah mengambil kesimpulan. Coba tampilkan arti seluruh ayat di atas, kalau perlu ayat sebelumnya dan sesudahnya. Jika Anda jujur, Anda akan mendapatkan hidayah.
~
Sdr. Gus,
Jika kami sudah salah dalam memahami isi dari Qs 46:9, dimanakah letak kesalahannya? Kiranya sdr tidak keberatan untuk menjelaskannya di sini. Supaya kami tahu apa kesalahan kami, juga teman-teman pembaca yang lain menjadi tahu mana yang benar. Terimakasih!
~
Saodah
~
Baiklah Staff IDI, saya tampilkan keseluruhan arti ayat Qs 46:9, agar tidak terjadi salah kesimpulan.
“Katakanlah: “Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”
~
Sdr. Gus,
Terimakasih sudah berkenan mengutip semua terjemahan dari Qs 46:9. Lantas, dimana letak kesalahan kami? Apakah hanya karena kami tidak mengutip seluruh ayat tersebut atau kami salah dalam memaknainya?
Kiranya sdr tidak keberatan untuk menunjukkan, dimana letak kesalahan kami.
~
Saodah
~
To Staf IDA, Saodah
Yesus atau Isa Al-Masih adalah rasul yang diperintah oleh Allah untuk meluruskan ajaran tauhid. Diamana dia dilahirkan oleh manusia (karena itu dia membawa sifat manusia). Karena dia manusia yang lurus (utusan Allah) maka kami menghargai dan menghormatinya. Kalaupun ada manusia yang kemampuannya di atas Yesus (Isa) seperti Melkisedek, kami tidak akan menyembahnya. Karena Dia berasal dari manusia ciptaan Allah.
~
Sdr. Love Eesho Msheekha,
Jika Yesus atau Isa Al-Masih adalah rasul, mengapa Kitab Suci Injil menuliskan ayat berikut ini, “Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Injil, Surat Filipi 2:10-11).
Menurut Sdr. Love Eesho Msheekha, siapakah Yesus sehingga Dia berhak menerima pujian dari makhluk hidup yang ada di muka bumi ini? Bukankah seharusnya pujian tersebut hanya milik Allah semata?
~
Saodah